Anda di halaman 1dari 20

HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN

IV
LAPORAN AKHIR – PEMBUATAN PETA ZONA NILAI TANAH

4.1 Persiapan Pekerjaan

4.1.1 Pembuatan Peta Kerja

Untuk pekerjaan pembuatan peta Zona Nilai Tanah (ZNT), langkah awal yang
dilakukan adalah pembuatan peta kerja sebagai panduan awal dalam pelaksanaan survei
harga pasar tanah. Peta kerja yang dimaksud adalah peta dasar yaitu peta RBI dari
Badan Informasi Geospasial skala 1 : 25.000 dan citra satelit resolusi tinggi. Peta kerja
ini berupa peta zona awal yang diperoleh dari hasil delineasi objek-objek pemukiman
(non pertanian) dan pertanian yang tampak di peta citra satelit, sebagai panduan survei
harga pasar bidang tanah.

4.1.2 Formulir Daftar Isian Lapangan

Pengumpulan data bidang tanah untuk pembuatan Peta ZNT di Kabupaten Hulu Sungai
Utara, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong menggunakan formulir pendataan
bidang tanah. Formulir pendataan nilai bidang tanah memberikan informasi mengenai
harga pasar tanah, baik transaksi atau penawaran, secara lebih lengkap termasuk
berbagai informasi penting lainnya yang membentuk harga pasar tanah tersebut.

Adapun jenis formulir daftar isian yang digunakan terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu : (1)
Formulir Pendataan Penilaian untuk Sampel Tanah/Bangunan Non Pertanian (2)
Formulir Pendataan Penilaian untuk Sampel Tanah Pertanian. Adapun bentuk formulir
daftar isian disajikan dalam Lampiran.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-1
4.2 Peta Zona Awal Nilai Tanah

Kegiatan pengumpulan data lapangan didasarkan pada Peta Zona Awal untuk
memberikan panduan dalam proses pengumpulan data pasar tanah. Pada proses ini,
dilakukan pra-survei untuk membuat batas zona yang berisikan bidang-bidang tanah.
Pembuatan batas zona awal dilakukan diatas peta citra dalam skala tampilan minimal
sama atau lebih besar dengan skala pekerjaan. Selanjutnya melakukan deliniasi masing-
masing zona nilai tanah tersebut di atas citra satelit. Deliniasi zona atau poligon awal
terutama dilakukan terhadap area sekitar jalan sebagai buffer zone, pusat-pusat bisnis
atau pasar, pusat pemerintahan, serta areal pertanian.

Gambar 4.1 Peta Zona Awal Balangan

Jumlah Zona Awal Kab. Balangan : 328 Zona

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-2
Gambar 4.2 Peta Zona Awal Balangan, Paringin

Gambar 4.3 Peta Zona Awal Kabupaten Hulu Sungai Utara

Jumlah Zona Awal Kab. Hulu Sungai Utara : 336 Zona

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-3
Gambar 4.2 Peta Zona Awal Kabupaten Hulu Sungai Utara, Amuntai

Gambar 4.5 Peta Zona Awal Tabalong

Jumlah Zona Awal Kab. Tabalong : 95 Zona

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-4
Gambar 4.6 Peta Zona Awal Kabupaten Tabalong

4.3 Pengumpulan Data Lapangan

4.3.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Lapangan

Kegiatan pengumpulan data lapangan didasarkan pada Peta Zona Awal yang telah
disusun sebagai panduan dalam proses pengumpulan data pasar tanah. Pada pekerjaan
ini, petugas atau enumerator melakukan pengumpulan data pasar tanah dengan
menggunakan Formulir Daftar Isian untuk penilaian sampel tanah/bangunan non
pertanian, dan pendataan penilaian untuk sampel tanah pertanian.

Survei pengumpulan data lapangan dilakukan dalam rangka pengumpulan data sampel
bidang tanah melalui wawancara kepada responden dan observasi lapangan di beberapa
titik lokasi bidang tanah berdasarkan batas zona awal nilai tanah yang telah dibuat.
Surveyor menggali informasi tentang berbagai aspek yang terkait dengan nilai tanah
seperti harga tanah, data fisik tanah, koordinat lokasi titik sampel bidang tanah, status
kepemilikan, pengambilan foto obyek bidang tanah, data lingkungan dan sosial
ekonomi, dan data lainnya yang terkait dengan nilai tanah.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-5
4.3.2 Statistik Pengumpulan Data Lapangan

Secara keseluruhan, sampel yang dikumpulkan telah disesuikan dengan KAK dimana
jumlah minimal 3 (tiga) sample untuk setiap zona nilai tanah, sedangkan untuk zona
dengan luas di atas muka peta lebih dari 10 cm x10 cm, sample minimal adalah 5 (lima).
Untuk kelebihan setiap 10 cm x10 cm jumlah sample ditambah 2 (dua) demikian
seterusnya setiap kelipatan 10 cm x10 cm. Sampel yang dipilih dalam survey ini
diupayakan berupa bidang tanah kosong untuk mengurangi resiko kesalahan
menghitung nilai bangunan dan benda-benda tak bergerak yang melekat pada bidang
tanah tersebut. Sampel diupayakan juga terdistribusi secara merata / mewakili di dalam
zona dan harus sesuai dengan peruntukan / zoning.

Total sampel yang telah dikumpulkan untuk Penyusunan Peta Zona Nilai Tanah di
Kabupaten Balangan adalah sejumlah 976 titik sampel bidang tanah dengan rincian
berdasarkan sebaran titik sampel di masing-masing kecamatan :

No Kecamatan Titik Sampel

1 AWAYAN 108
2 BATU MANDI 150
3 HALONG 114
4 JUAI 110
5 LAMPIHONG 138
6 PARINGIN 166
7 PARINGIN SELATAN 139
8 TEBING TINGGI 51
Jumlah 976

Tabel 4.1. Rekapitulasi Sampel Bidang Tanah di Kabupaten Balangan

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-6
Rekapitulasi Sebaran Titik dan Harga Per Kecamatan

Tabel 4.2. Rekapitulasi Sebaran titik dan Harga Per Kecamatan Kab. Balangan

Total sampel yang telah dikumpulkan untuk Penyusunan Peta Zona Nilai Tanah di
Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah sejumlah 1.578 titik sampel bidang tanah dengan
rincian berdasarkan sebaran titik sampel di masing-masing kecamatan :

No Kecamatan Titik Sampel

1
AMUNTAI SELATAN 168
2
AMUNTAI TENGAH 289
3
AMUNTAI UTARA 212
4
BABIRIK 140
5
BANJANG 246
6
DANAU PANGGANG 145
7
HAUR GADING 120
8
SUNGAI PANDAN 174
9
SUNGAI TABUKAN 84
Jumlah 1.578

Tabel 4.3. Rekapitulasi Sampel Bidang Tanah di Kabupaten Hulu Sungai Utara

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-7
Tabel 4.4. Rekapitulasi Sebaran titik dan Harga Per Kecamatan Kab. HSU

Total sampel yang telah dikumpulkan untuk Penyusunan Peta Zona Nilai Tanah di
Kabupaten Tabalong 537 titik sampel bidang tanah dengan rincian berdasarkan sebaran
titik sampel di masing-masing kecamatan :

No Kecamatan Titik Sampel

1
HARUAI 398
2
UPAU 139
Jumlah 537

Tabel 4.5. Rekapitulasi Sampel Bidang Tanah di Kabupaten Tabalong

Tabel 4.6. Rekapitulasi Sebaran titik dan Harga Per Kecamatan Kab. Tabalong

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-8
4.4 Entry Data Lapangan

Data hasil pengumpulan data lapangan selanjutnya dientry dan disimpan dalam bentuk
digital. Semua informasi yang terkait dengan data bidang tanah disimpan dalam bentuk
Tabel excel. Data yang telah disimpan ini selanjutnya menjadi bahan untuk pengolahan
Data Tekstual Nilai Bidang Tanah.

4.5 Pengolahan Data Tekstual

Sampel hasil pengumpulan data lapangan selanjutnya diolah dan dianalisis melalui
proses adjustment harga, checking data dan analisis statistik deviasi nilai bidang tanah
yang direpresentasikan dalam bentuk Zona Nilai Tanah. Zona Nilai Tanah (ZNT)
disusun menurut penggunaan lahan (land use) yaitu untuk residensial (seperti kawasan
permukiman, kawasan pusat perdagangan dan perkantoran) dan areal pertanian (seperti
sawah, ladang/perkebunan).

Pada proses pengolahan data tekstual bidang tanah juga diperhatikan peruntukan zona
bidang tanah, seperti jalan yang harus dibuat zona buffer secara tersendiri, akses zona
bidang tanah dengan pasar atau pusat bisnis yang secara teoritis dan fakta lapangan
sangat berpengaruh pada harga pasar bidang tanah. Dengan kata lain, harga bidang
tanah berkorelasi positif dengan faktor jarak dari pusat perdagangan / pasar dan jalan.

Semakin dekat bidang tanah dari pasar atau jalan, maka harga bidang tanah semakin
tinggi / mahal. Sebaliknya, jika harga bidang tanah akan semakin rendah apabila
semakin jauh dari pasar atau jalan. Dalam kegiatan ini, tingkat aksesibilitas terhadap
jalan raya menjadi faktor kunci besarnya kecilnya harga bidang tanah di lokasi
penelitian.

Hasil pengolahan data tekstual bidang tanah, harga bidang tanah berkorelasi kuat
terhadap jenis aktivitas ekonomi yang dilakukan, disamping jarak dari pasar atau jalan
raya,. Sebagai contoh, harga bidang tanah yang dekat dengan pasar atau pusat
pemerintahan lebih tinggi dibandingkan dengan harga bidang tanah yang dekat dengan
area kegiatan pertanian. Harga bidang tanah di area permukiman relatif lebih tinggi
dibanding dengan harga bidang tanah di area pertanian. Pola sebaran harga yang terjadi
di Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong dapat
diilustrasikan dalam bentuk The Bid-Rent Curve sebagai berikut :

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4-9
Rp/m2

harga tanah non pertanian (ex:


pusat perdagangan/
pemerintahan)

harga tanah non pertanian (ex :


permukiman)

Harga tanah pertanian

pasar/jalan
jarak

Gambar 4.4 Pola Sebaran Harga Bidang Tanah Berdasarkan Aktivitas di Kabupaten
Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong.

4.6 Pengolahan Data Spasial

Pengolahan data spasial yang dilakukan terdiri dari 2 jenis data yaitu sebaran titik
sampel berupa titik (point), dan polygon hasil delineasi zona awal yang diperoleh dari
interpretasi peta citra satelit (fotoudara).
1. Data spasialtitik (point)
Pengolahan data spasialtitik (point) dilakukan setelah pengolahan data tekstual
numeris hasil survey selesai dilakukan, formulir tesktual numeris terdiri dari data-
data yang di inputkan dari formulir survey dan hasil marking GPS yang mencatat
posisi koordinat (X dan Y) dari sampel yang digunakan, data tekstual numeris
dibuat dalam format excel, data-data tersebut bisa dibuat menjadi data spasial
karena ada 2 kolom yang mencatat posisi koordinatnya, dengan menggunakan
perintah create point pada salah satu software GIS maka data-data tersebut sudah
bias diplotkan pada peta dimana lokasi survei berada.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 10
2. Data Poligon (Zona Nilai Tanah)

Sebelum dilakukan survey pengambilan data lapangan sudah dibuat zona awal
hasil delineasi dari peta citra satelit (foto udara), ada 3 kelompok delineasi
polygon yaitu :
- Poligon yang didelineasi berdasarkan objek-objek yang ada di pinggir jalan
utama (buffer jalan) polygon ini memiliki nilai harga tanah yang berbeda dengan
area (blok) di sebelah dalam dari jalan
- Poligon yang didelineasi berdasarakan objek pemukiman (non pertanian) yaitu
kenampakan pemukiman/kampung yang tidak berada di pinggir jalan utama,
dimana polygon tersebut akan memiliki harga tanah yang berbeda dengan
pemukiman/kampong yang berada di pinggir jalan dan pertanian
- Poligon yang didelineasi berdasarkan objek pertanian, bisa berupa sawah atau
pun kebun, untuk delineasi zona awal polygon sawah dan kebun di gambar
secara terpisah.
Untuk setiap polygon zona nilai tanah minimal ada 3 titik sampel yang memenuhi
satandar deviasi 0% - 25%, artinya pada satu polygon nilai tanah harus memiliki 3 titik
sampel dengan variasi harga sebagai berikut :
V(terkecil)– 0.7*V(rata-rata)>0
0.7*V(rata-rata)- V(terbesar)> 0

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 11
Zona Nilai Tanah
Jumlah Zona di Kabupaten Balangan sejumlah 238 zona dengan jumlah sampel
sebanyak 976 sampel, jumlah rata-rata sampel per zona = 4.1 sampel. Jumlah zona
terbanyak berada di Kecamatan Paringin sebanyak 46 zona, dengan jumlah sampel
sebanyak 166 Sementara jumlah zona paling sedikit berada di Kecamatan Tebing
Tinggi sejumlah 15 zona dengan jumlah sampel sebanyak 51 sampel. Hasil
selengkapnya mengenai jumlah zona nilai tanah dan sampel di Kabupaten Balangan
disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Jumlah Zona Nilai Tanah di Kabupaten Balangan

Jumlah Zona di Hulu Sungai Utara sejumlah 338 zona dengan jumlah sampel sebanyak
1.578 sampel, jumlah rata-rata sampel per zona = 4.6 sampel. Jumlah zona terbanyak
berada di Kecamatan Amuntai Tengah sebanyak 69 zona, dengan jumlah sampel
sebanyak 289, sementara jumlah zona paling sedikit berada di Kecamatan Sungai
Tabukan sejumlah 28 zona dengan jumlah sampel sebanyak 84 sampel. Hasil
selengkapnya mengenai jumlah zona nilai tanah dan sampel di Kabupaten Hulu Sungai
Utara disajikan pada Tabel 4.8.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 12
Tabel 4.8. Jumlah Zona Nilai Tanah di Kabupaten Hulu Sungai Utara

Jumlah Zona di Kabupaten Tabalong sejumlah 95 zona dengan jumlah sampel sebanyak
537 sampel, jumlah rata-rata sampel per zona = 5.6 sampel. Jumlah zona terbanyak
berada di Kecamatan Haruai sebanyak 78 zona, dengan jumlah sampel sebanyak 398,
sementara jumlah zona paling sedikit berada di Kecamatan Upau sejumlah 25 zona
dengan jumlah sampel sebanyak 139 sampel. Hasil selengkapnya mengenai jumlah zona
nilai tanah dan sampel di Kabupaten Tabalong disajikan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Jumlah Zona Nilai Tanah di Kabupaten Tabalong

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 13
Penyajian Peta
4.6.1 Peta Zona Nilai Tanah

Zona Nilai Tanah (ZNT) di Kabupaten Balangan total jumlah 238 zona. Jumlah zona
terbanyak di Kecamatan Paringin sebanyak 46 zona dan jumlah zona paling sedikit di
Kecamatan Tebing Tinggi sejumlah 15 zona.

Gambar 4.5 Peta Zona Nilai Tanah Kabupaten Balangan

Zona Nilai Tanah (ZNT) di Kabupaten Hulu Sungai Utara total jumlah 338 zona.
Jumlah zona terbanyak di Kecamatan Amuntai Tengah sebanyak 69 zona dan jumlah
zona paling sedikit di Kecamatan Sungai Tabukan sebanyak 28 zona.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 14
Gambar 4.6 Peta Zona Nilai Tanah Kabupaten Hulu Sungai Utara

Zona Nilai Tanah (ZNT) di Kabupaten Tabalong total jumlah 95 zona. Jumlah zona
terbanyak di Kecamatan Amuntai Haruai sebanyak 78 zona dan jumlah zona paling
sedikit di Kecamatan Upau sebanyak 25 zona.

Gambar 4.6 Peta Zona Nilai Tanah Kabupaten Tabalong

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 15
Peta Standar Deviasi

Peta Standar Deviasi menunjukan titik-titik sampel harga bidang tanah pada suatu zona
nilai tanah dimana margin error nilai bidang tanah dalam suatu zona tersebut ditetapkan
antara 0 – 25 % dari nilai rata-rata. Secara keseluruhan, standar deviasi harga pada zona
nilai tanah di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten
Balangan berkisar antara < 25%. Peta standar deviasi Kabupaten Balangan, Kabupaten
Hulu Sungai Utara dan Kabupaten tabalong disajikan sebagai berikut:

Gambar 4.7 Peta Standar Deviasi Kabupaten Balangan

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 16
Gambar 4.8 Peta Standar Deviasi Kabupaten Hulu Sungai Utara

Gambar 4.8 Peta Standar Deviasi Kabupaten Tabalong

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 17
4.6.2 Peta Penyebaran Sampel

Sebaran sampel harga bidang tanah di Kabupaten Balangan, secara keseluruhan tersebar
merata di setiap kecamatan lokasi survei., sampel harga bidang tanah paling banyak
tersebar di Kecamatan Paringin dengan jumlah titik sampel 166 titik sampel, sedangkan
sampel harga bidang tanah paling sedikit tersebar di Kecamatan Sungai Tebing Tinggi
dengan 51 titik sampel.

Gambar 4.9 Peta Penyebaran Sampel Kabupaten Balangan

Sebaran sampel harga bidang tanah di Kabupaten Hulu Sungai Utara, secara
keseluruhan tersebar merata di setiap kecamatan lokasi survei., sampel harga bidang
tanah paling banyak tersebar di Kecamatan Amuntai Tengah dengan jumlah titik sampel
289 titik sampel, sedangkan sampel harga bidang tanah paling sedikit tersebar di
Kecamatan Sungai Tabukan dengan 84 titik sampel.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 18
Gambar 4.9 Peta Penyebaran Sampel Kabupaten Hulu Sungai Utara

Sebaran sampel harga bidang tanah di Kabupaten Tabalong, secara keseluruhan tersebar
merata di setiap kecamatan lokasi survei., sampel harga bidang tanah paling banyak
tersebar di Kecamatan Haruaih dengan jumlah titik sampel 78 titik sampel, sedangkan
sampel harga bidang tanah paling sedikit tersebar di Kecamatan Upau dengan 25 titik
sampel.

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 19
Gambar 4.9 Peta Penyebaran Sampel Kabupaten Tabalong

Laporan Akhir Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Provinsi Kalimantan Selatan
PT. Rasicipta Consultama 4 - 20

Anda mungkin juga menyukai