Anda di halaman 1dari 8

IV.

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pulau Barrang Caddi merupakan salah satu pulau dalam gugusan pulau atau
Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan. Secara administratif termasuk ke dalam
wilayah Kota Makassar, Kecamatan kepulauan sangkarrang Kelurahan Barrang Caddi.
Kelurahan Barrang Caddi terdiri dari 5 pulau yaitu Pulau Barrang Caddi, Pulau Lumu-
Lumu, Pulau Langkai, Pulau Bonetambung dan Pulau Lanjukang. Pulang Barrang Caddi
berjarak sekitar 11 km dari kota Makassar. Pulau ini berbentuk memanjang timur laut -
barat daya dengan luas ±4 Ha, Pulau Barrang Caddi memiliki luas sekitar 0,57 km 2
dengan ketinggian dari permukaan laut < 500 meter. Menurut DKP Kota Makassar
(2020) bahwa batas-batas administrasi Pulau Barrang Caddi meliputi :

 Sebelah Timur berbatasan dengan Bone Malaya


 Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Barrang Lompo
 Sebelah Tenggara berbatasan dengan Pulau Samalona
 Sebelah Barat Daya berbatasan dengan Pulau Barrang Caddi Keke
 Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Pulau Bone Tambung
Pulau Barrang Caddi dapat dicapai dalam waktu ± 1 jam perjalanan dengan
menggunakan perahu yang merupakan alat transportasi regular dari dermaga Kayu
Bangkoang ke Pulau Barrang Caddi. Perahu tersebut beroperasi setiap hari dengan
tarif Rp 15.000,- sekali jalan

B. Keadaan Penduduk

Penduduk Pulau Barrang Caddi berdasarkan dari hasil registrasi penduduk pada
tahun 2020 berjumlah 1425 jiwa yang tersebar di 2 RW dan 8 RT. Rasio jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk yang berjenis
kelamin laki-laki perkabupaten, dimana 696 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 729 jiwa
berjenis kelamin perenpuan.

1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Penduduk sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu daerah.


Penduduk juga merupakan salah satu potensi yang dapat mengembangkan
pembangunan wilayah setempat. Dimana masyarakat secara tidak langsung ataupun
secara langsung akan terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan suatu daerahnya.
Di bawah ini disajikan tabel mengenai jumlah penduduk di pulau barrang caddi. Data
jumlah penduduk ini merupakan data yang tersaji dari pemerintah setempat. Jumlah
penduduk menurut jenis kelamin di Barrang Caddi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel (…). Penduduk Pulau Barrang Caddi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2020

Jenis Kelamin
RW RT Jumlah
Laki Laki Perempuan
01 77 72 149
02 111 108 219
01
03 56 76 132
04 54 52 106
01 99 114 213
02 108 105 213
02
03 82 98 180
04 109 104 213
Total 696 729 1425
Sumber : BPS Kota Makassar, 2020

Adapun persentase jumlah penduduk di Pulau Barrang Caddi menurut jenis


kelamin dapat dilihat gambar dibawah ini:

PRESENTASE
Gambar
(…).

laki laki
perempuan 49%
51%

laki laki perempuan

Penduduk Pulau Barrang Caddi kecematan Kepulauan Sangkarrang Menurut Jenis


Kelamin
Berdasarkan Tabel (..) dan gambar di atas menunjukkan bahwa di Pulau Barrang
Caddi jumlah dominansi penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 729 jiwa atau
51% dari total jumlah penduduk Pulau Barrang Caddi. Sedangkan jumlah penduduk laki-
laki 696 jiwa atau 49% dari total jumlah penduduk Pulau Barrang Caddi.

Jumlah penduduk merupakan potensi yang dimiliki suatu wilayah dalam


percepatan pembangunannya. Keberhasilan pembangunan suatu wilayah dipegnaruhi
oleh kemampuan dan usaha penduduk dalam membangun wilayahnya.

Penduduk dalam kehidupannya harus senantiasa menyesuaikan diri dengan


perubahan-perubahan dibidang kehidupannya. Oleh karena itu, keluarga yang
merupakan bagian internal dari suatu wilayah, dimana penduduk secara langsung
terlibat dan memiliki peran penting dalam kegiatan pengembangan sumberdaya
manusia dan memberi peluang untuk berpartisipasi dalam pengembangan sumberdaya
merupakan sifat dinamik dari masyarakat modern.

C. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan dalam menunjang kelangsungan


hidup, terutama dalam memperlancar aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
termasuk dalam hal perekonomian. Adanya sarana dan prasarana suatu daerah berarti
sangat menentukan perkembangan daerah tersebut. Adapun sarana dan prasarana di
berbagai bidang di Pulau Barrang Caddi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel (..). sarana dan prasarana di Pulau Barrang Caddi Kelurahan kepulauan
sangkarrang

No Fasilitas Luas (M) Jumlah

1 Masjid 30 X 3 1

2 Taman Kanak kanak 27 X 38 1

3 Sekolah Dasar 35 X 24 2

4 Pustu 8X6 1

5 Lapangan 8 X 12 1

6 Kantor Lurah 22 X 12 1

7 Dermaga - 1
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa sarana dan prasarana di Pulau
Barrang Caddi telah tersedia cukup lengkap dengan tersedianya sarana ibadah,
pendidikan, kesehatan, transportasi serta infrastruktur kebutuhan pemerintah kelurahan.
Fasilitas tersebut terdiri dari 1 instansi/kantor, dibidang pendidikan terdapat 1 taman
kanak-kanak, 2 Sd/sederajat,. Dibidang kesehatan terdapat 1 kantor pelayanan
kesehatan. Dibidang agama terdapat 1 tempat ibadah yang terdiri dari masjid,
sedangkan pada bidang olahraga terdapat 1 lapangan bulutangkis dan terdapat 1
dermaga.

D. Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Mata pencaharian masyarakat Pulau Barrang caddi cenderung


heterogen/beragam. Namun, sekitar 75% penduduk menggantungkan diri dari aktvitas
nelayan. Jumlah rumah tangga masyarakat Pulau Barrang caddi yang teridentfikasi
bekerja dalam bidang jasa nelayan = 298 orang, industri = 31 orang, konstruksi
bangunan = 9 orang, transportasi/angkutan = 8 oang, pemerintahan = 18 orang, dan
jasa-jasa lainnya = 29 orang. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan dan
penduduk lainnya bekerja pada sektor jasa seperti jasa transportasi/angkutan perairan,
pertokoan yang menjual hasil perikanan, pedagang kecil, buruh bangunan di kota, PNS,
pengrajin perahu fiber, dan lain-lain.

Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan berupa bubu, pancing, dan
rengge, dengan menggunakan perahu katinting yang menggunakan bahan bakar
bensin. Umumnya nelayan satu kali melaut menggunakan bahan bakar 3 sampai 5 liter
bensin dengan biaya konsumsi sebesar Rp.20.000 per trip. Daerah tangkapan nelayan
masih sekitar wilayah Makassar atau berada di wilayah Kepulauan Spermonde.

Pulau Barrang caddi tidak memiliki lembaga perkreditan maupun perbankan


sehingga nelayan lebih banyak menggantungkan hidup terhadap juragan darat
(punggawa) sebagai pemilik modal yang berdomisili di pulau atau sekitarnya. Ponggawa
umumnya sebagai pemilik kapal termasuk mesinnya serta pemberi bahan bakar (solar
dan Bensin) jika nelayan hendak melaut, sehingga semua aktvitas nelayan bergantung
pada punggawa. Bahkan jika nelayan melanggar dan ditangkap oleh aparat kepolisian,
biasanya nelayan harus membayar denda sebesar 50-60 juta. Denda ini pun dibayarkan
oleh ponggawa, yang umumnya telah memiliki kenalan dengan aparat kepolisian.
E. Karakteristik Responden

1. Jenis Usaha

Aktivitas perekonomian masyarakat Pulau Barrang Caddi yang didominasi oleh


nelayan melakukan kegiatan penangkapan dengan beragam alat tangkap yang
didominasi oleh nelayan alat tangkap pancing. Dalam aktivitas produksi nelayan alat
tangkap pancing terbagi dari 2 model pancing yaitu pancing rawai dan pancing ulur.
Dalam penelitian jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak 31 responden.
Secara jelas tersaji pada tabel berikut ini:

Tabel Jumlah Responden berdasarkan alat tangkap


No Jenis Pancing Jumlah (orang)
1. Pancing Ulur 18
2. Pancing Rawai 13
Total 31
Sumber: Data Primer Setelah diolah, 2020

2. Umur Responden
Umur merupakan salah satu faktor utama pada masyarakat pesisir dalam
melakukan kegiatan untuk mengembangkan usaha. Umur juga menentukan
kemampuan fisik dan berfikir, sebagai contoh masyarakat yang berprofesi sebagai
nelayan. Nelayan yang tergolong dalam usia produktif (15 – 45 tahun ) cenderung
memiliki fisik yang kuat, kemampuan dan produktivitasnya masih tinggi serta lebih
mudah untuk menerima inovasi baru dibanding dengan nelayan yang belum produktif ( 0
– 14 tahun ) dan sudah mulai tidak produktif lagi ( > 45 tahun), namun nelayan yang
lebih tua memiliki kematangan dalam berfikir dan bertindak serta memiliki pengalaman
yang lebih banyak.
Nelayan pancing yang menjadi responden di Pulau barrang caddi memiliki
tingkat umur yang bervariasi yaitu antara 20 tahun sampai 60 tahun. Untuk mengetahui
tingkat umur responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel …. Identitas Responden di Pulau barrang caddi Berdasarkan Tingkat Umur.
Persentase
Jumlah (Orang)
Umur
No
(tahun)
Rawai Ulur Rawai Ulur
1. 61-70 1 1 8% 6%
2. 48-60 2 3 15% 17%
3. 34-47 7 8 62% 44%
4. 23-33 2 6 15% 33%
TOTAL 13 18 100% 100%
Sumber: Data Primer Setelah diolah, 2020

Berdasarkan Tabel (..) di atas menunjukkan bahwa responden di Pulau Barrang


caddi Kecamatan pulau sangkarrang Kota Makassar masih sangat produktif. Ini terlihat
dari tingkatan usia 61-70 tahun pada responden alat tangkap Rawai sebanyak 1 orang
atau persentase (8%) dan pada pancing ulur sebanyak 1 orang atau persentase (6%),
sedangkan untuk usia 48-61 tahun pada alat tangkap pancing Rawai sebanyak 2 orang
dengan presentase (15%) pada pancing ulur sebanyak 3 orang atau persentase (17%),
sedangkan 34-47 tahun sebanyak 7 orang dengan presentase (62%) pada pancing ulur
sebanyak 8 orang atau persentase (44%), dan umur 23-33 tahun sebanyak 2 orang
dengan presentase (15 %) sedangkan pada pancing ulur sebanyak 6 orang atau
persentase (33%).

Hal ini dapat dikatakan bahwa untuk peningkatan produksi di daerah tersebut
masih terbuka lebar mengingat informan yang berprofesi sebagai nelayan katinting yang
bekerja langsung di laut masih sangat produktif dengan klasifikasi angkatan kerja adalah
pada usia 15 tahun sampai 64 tahun dan distribusi umur pada nelayan katinting 34-60
tahun yang menunjukkan bahwa para nelayan dalam penangkapan ikan berada dalam
kondisi yang sangat produktif dalam kelompok nelayan katinting di pulau barrang caddi.
Anonim (2015) menjelaskan bahwa menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka
yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun
sampai dengan 64 tahun sedangkan yang bukan tenaga kerja adalah mereka yang
dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di
luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun.
3. Pendidikan responden

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat


yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Secara umum semakin tinggi
tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka akan semakin baik kualitas sumberdaya
manusia tersebut. Dalam pengertian sehari-hari pendidikan adalah upaya sadar
seseorang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta memperluas
wawasan. Dalam lingkungan masyarakat pesisir di Pulau Barrang caddi yang menjadi
responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan sebagai berikut:

Tabel…. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah (Orang) Persentase


No Tingkat Pendidikan
Rawai Ulur Rawai Ulur

1. Tidak Pernah Sekolah 1 1 8% 6%


2. Tidak Tamat SD 6 4 46% 22%
3. SD / sederajat 2 4 15% 22%
4. SMP / sederajat 2 6 15% 33%
5. SMA / Sederajat 2 3 15% 17%
TOTAL 13 18 100% 100%
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2020

Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan responden yang


berpendidikan SMP/Sederajat pada alat tangkap pancing Rawai sebanyak 2 orang
dengan persentase sebesar (15%) sebanyakan 6 orang pada pancing ulur atau
persentase (22%), Tingkat SD pada Pancing Rawai yaitu sebanyak 2 orang (15%)
pancing ulur sebanyak 4 orang atau persentase (22%), tidak tamat SD pada nelayan
pancing Rawai berjumlah 6 orang (46%) pancing ulur sebanyak 4 orang atau persentase
(22%),dan responden pancing Rawai yang tidak pernah sekolah berjumlah 1 orang (8%)
dan Pancing Ulur sebanyak 1 orang (6%), Dan responden yang sampai pada tingkat
SMA/Sederajat pada pada pancing Rawai sebanyak 2 orang (15%) dan pada pancing
Ulur 3 orang dengan persentase (17%).

Dari karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat diketahui


bahwa tingkat pendidikan kelompok nelayan Pancing di Pulau Barrang caddi hanya
sampai pada tingkat SMA saja, dan lebih mengutamakan untuk langsung mencari kerja
atau mencari uang. Hal lain yang menjadi alasan para nelayan pancing tidak
melanjutkan pendidikannya karena faktor ekonomi yang tidak mendukung untuk dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Berdasarkan hal tersebut maka sangat
diperlukan peran pemerintah dalam peningkatan pendidikan formal kepada masyarakat
sejak usia dini khususnya pada masyarakat nelayan.

4. Tingkat Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan nelayan dalam hal ini adalah penghasilan yang mereka
dapatkan dalam 1 bulan melakukan proses penangkapan ikan. Penghasilan yang
didapatkan adalah hasil penjualan dari ikan. Tingkat penghasilan dalam penelitian ini
akan dikategorikan berdasarkan hasil maksimal yang pernah di dapatkan responden di
Pulau Barrang caddi Kecamatan kepulauan sangkarrang kota Makassar. Berikut tingkat
penghasilan responden di Pulau Barrang caddi :

Tabel…. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah (Orang) Persentase


No Tingkat Pendapatan
Rawai Ulur Rawai Ulur

1. 0-.1.000.000 0 0 0% 0%
2. 1.100.000-2.500.000 14 3 78% 23%
3. 2.600.000-5.000.000 4 10 22% 77%
TOTAL 18 13 100% 100%
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020

Berdasarkan pada Tabel menunjukkan bahwa rata-rata tingkat penghasilan


informan di pulau Barrang caddi berada pada Rp 1.100.000.00-2.500.000.00 pada
nelayan Pancing Ulur berjumlah 14 orang (78%) sedangkan pada pancing Rawai
sejumlah 3 orang(23%) dan pendapatan tertinggi pada rentang 2.600.000-5.000.000
pada pancing Ulur berjumlah 4 orang (22%) dan 10 orang nelayan Pancing Rawai
dengan Persentase (77%).

Tingkat penghasilan dari nelayan yang berfluktuasi karena dipengaruhi oleh


beberapa faktor misalnya faktor cuaca atau musim maupun harga komoditi ikan yang
berubah-ubah dan jangkauan kapal untuk sampai lokasi penangkapan yang dimiliki oleh
kelompok nelayan Pancing di Pulau Barrang caddi.

Anda mungkin juga menyukai