Anda di halaman 1dari 19

MONOGRAFI  

WILAYAH NUSA PENIDA

I.    PENDAHULUAN

Kabupaten Klungkung merupakan Kabupaten yang luasnya terkecil kedua setelah


Kota Denpasar dari 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali. Terletak
diantara 115021’28’’ - 115037’43’’ Bujur Timur dan 8027’37’’ - -8049’00’’ Lintang Selatan
dengan batas – batas wilayah sebelah Utara adalah Kabupaten Bangli, Sebelah Timur adalah
Kabupaten Karangasem, Sebelah Selatan adalah Samudera Hindia dan sebelah Barat adalah
Kabupaten Gianyar. Sepertiga wilayah (112,16 KM2) Kabupaten Klungkung berada di
daratan Pulau Bali sedangkan duapertiga (202,84 KM 2) wilayahnya berada di Kepulauan
Nusa Penida. Total garis pantai Kabupaten Klungkung adalah 77,7 KM dimana
10.5 KM berada di Klungkung daratan dan 67,2 KM berada di Kepulauan Nusa Penida
sehingga sangat berpotensi perekonomian laut dengan berbudidaya rumput laut dan
penangkapan ikan di laut.
Wilayah Kabupaten klungkung yang terdapat di pulau Bali termasuk daerah yang subur
untuk pertanian, sedang yang didaerah di Pulau Nusa Penida adalah daerah kering dan
berbukit, maka penduduk yang tinggal di daerah Nusa Penida banyak yang petani rumput
laut dan nelayan, sedangkan penduduk yang tinggal di Pulau Bali, memilki pencaharian, bertani,
beternak, pedagang dan pegawai.

Permukaan tanah umumnya tidak rata, bergelombang bahkan sebagian besar


berupa bukit – bukit terjal yang kering dan tandus serta sebagian kecil saja yang berupa
dataran rendah. Tingkat kemiringan tanah diatas 400 (terjal) seluas 16,47 KM2 atau 5,23 %
dari total luas kabupaten.

Dilihat dari penggunaan lahan terdiri dari lahan pertanian seluas 23.175 Hektar
dan lahan bukan pertanian seluas 8.326 Hektar. Adapun lahan pertanian terdiri dari lahan
sawah seluas3.843 Hektar dan lahan pertanian bukan sawah seluas 19.331 Hektar.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
orografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam
menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi di
Kecamatan Banjarangkan yaitu sebesar 204,58 mm dengan rata-rata hari hujan sebesar 13,08
hari setiap bulannya, sedangkan terendah di Kecamatan Dawan dengan rata-rata curah hujan
sebesar 167,75 mm dan rata-rata hari hujan adalah 11,0 hari setiap bulannya.
Gambar 1 : Peta Kabupaten
Klungkung Sumber : Klungkung
Dalam Angka Tahun 2018
1.2 Pemerintahan
Secara administrasi, Kabuaten Klungkung terbagi menjadi 4 kecamatan, 59
desa/kelurahan, 243dusun/lingkungan. Secara adat terdiri dari 113 desa adat dan 394 banjar
adat. Dibawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta, Kabupaten Klungkung memiliki 38
OPD teknis dan lembaga yang melayani seluruh kebutuhan masyarakat dengan jumlah
Aparatur Sipil Negara sebanyak 4.424 orang per Desember 2017. Adapun rincian jumlah
daerah administrasi di Kabuaten Klungkung ditampilkan pada tabel di bawah ini.

No. Kecamatan Desa/ Dusu Desa Banjar


Kelurahan n Adat Adat
1 2 3 4 5 6
1. Banjarangkan 13 55 30 75
2. Dawan 12 49 20 66
3. Klungkung 18 60 23 96
4. Nusa Penida 16 79 40 157
JUMLAH/ 59 243 113 394
TOTAL
Tabel 1 : Data Jumlah Daerah Administrasi menurut kecamatan

Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan


Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung

1.3 Penduduk dan Ketenagakerjaan


Penduduk merupakan salah satu sumberdaya pembangunan, karena penduduk itu
sendiri berperan penting dalam proses pembangunan. Berdasarlan hasil proyeksi jumlah
penduduk Kabupaten Klungkung tahun 2019 adalah sebanyak 177.400 Jiwa. Penyebaran
pendduduk sebagian besar berada pada dataran yang terletak di Pulau Bali sebesar 74,34
persen (Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Dawan dan Kecamatan Klungkung),
sedangkan sisanya berada di Kecamatan Nusa Penida (Nusa Penida, Nusa Lembongan
dan Nusa Ceningan). Adapun data jumlah populasi penduduk di Kabupaten Klungkung
menurut kecamatan tahun 2017 di tampilkan pada tabel berikut.

No. Kecamatan Jumlah Kepadatan Penduduk per


Km2
Penduduk
(Jiwa)
1 2 3 4
1 Banjarangkan 39.150 856
2 Dawan 34.540 924
3 Klungkung 58.190 2003
4 Nusa Penida 45.520 224
Jumla 177.40 563 (Rata-rata)
h 0
Tabel 2 : Data Jumlah Populasi Penduduk Kabupaten Klungkung menurut kecamatan
Tahun 2020 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung (Angka Proyeksi)
Dari data diatas, dapat dilihat kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan
Klungkung karena merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Klungkung. Sedangkan
kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah berada di kecamatan Nusa Penida.
Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas, mereka terdiri
dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan, 19,70 persen
bekerja di sektor Pertanian, 0,52 persen di sektor Pertambangan dan Penggalian, 16,45 persen
di sektor Industri Pengolahan, 0,36 persen di sektor Listrik, Gas dan air minum, 9,70 persen
di sektor Bangunan, 30,70 persen di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, 4,80 persen di
sektor Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi, 2,87 persen di sektor keuangan, asuransi dan
usaha persewaan bangunan, dan 14,89 persen di Sektor Jasa Kemasyarakatan.

1.4 Sosial
Salah satu faktor keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah tersedianya sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas, oleh karena itu jalur pendidikan formal perlu
ditingkatkan. Di Kabupaten Klungkung, program wajib belajar 9 tahun dan adanya program
sekolah gratis merupakan salah satu wujud nyata pemerintah dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM).
Pembangunan bidang kesehatan pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi seluruh rakyat agar dapat meningkatkan kesejateraan rakyat
secara optimal. Guna mencapai kemampuan hidup sehat maka perlu di dukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai. Sarana kesehatan di Kabupaten Klungkung tahun 2017 terdiri
dari 4 unit Rumah Sakit Umum, 9 Unit Puskesmas, dan 10 unit Klinik Kesehatan yang
tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Klungkung.
Sesuai dengan falsafah Negara, dimana pelayanan kehidupan menganut agama dan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa senantiasa akan dikembangkan dan ditingkatkan
untuk membina kehidupan dan sekaligus mengatasi masalah sosial budayayang mungkin
dapat menghambat kehidupan bangsa. Mayoritas pemeluk agama di Kabupaten Klungkung
tahun 2019 adalah umat Hindu, yaitu sebanyak 298.548 orang. Pemeluk agama lain yaitu
umat Islam sebanyak 9.773 Orang, Budha sebanyak 1044 Orang, Protestan sebanyak 399
Orang, Katholik sebanyak 155 orang dan Konghuchu sebanyak 18 orang.
Di sektor Peradilan, di Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 terjadi sebanyak
6.362 kasus, yang terdiri dari 96 tindak pidana umum, 2 tindak pidana khusus (korupsi) dan
6.264 tindak pidana cepat (pelanggaran lalu-lintas). Sedangkan jumlah perkara yang diputus
oleh Pengadilan Negeri Klungkung adalah sebanyak 6.863 perkara pidana dan 323 perkara
perdata. Dari Rumah Tahanan Kabupaten Klungkung dilaporkan bahwa Narapidana yang
selesai menjalankan hukuman tahun 2017 sebanyak 57 orang. Pada bagian lain, jumlah
kejahatan/pelanggaran yang dilaporkan ke Polres Klungkung sebanyak 190 perkara dan
seluruhnya telah diselesaikan.

1.5 Pertanian
Komoditas yang disajikan pada sub sektor tanaman pangan mencakup tanaman padi
dan palawija. Produksi pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 3.068 Ton
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan
produktivitas sebesar 1,41 Kwintal per Hektar dan kenaikan luas panen seluas 392 Hektar.
Tanaman palawija meliputi tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai
dan kacang hijau. Produktivitas palawija secara umum tahun 2019 mengalami penurunan,
sedangkan ubi kayu dan jagung mengalami peningkatan produksi.
Tahun 2019 sawi dan cabai tetap menjadi komoditi sayuran utama di Kabupaten
Klungkung dimana sawi mengalami peningkatan produksi dan cabai mengalami penurunan
produksi. Produksi sawi meningkat sebesar 1.502 Ton atau menjadi 6.080 Ton, sedangkan
produksi cabai turun hingga mencapai 4.235 ton atau dengan kata lain menurun lebih dari
80 persen dari tahun sebelumnya.
Tanaman perkebunan yang diusahakan adalah kelapa, kopi, cengkeh, vanili, jambu
mete dan kakao. Luas lahan perkebunan sebagian besar digunakan untuk menanan kelapa dan
hanya sebagian kecil saja yang digunakan untuk menanam kopi. Hal ini dikarenakan tanaman
kopi lebih cocok ditanam di daerah dingin sedangkan di Kabupaten Klungkung sebagian
besar cuacanya panas.
Di Kabupaten Klungkung juga memiliki potensi peternakan yang besar. Ternak
dibedakan menjadi 3, yaitu : Ternak Besar (sapi, kerbau, kuda), Ternak Kecil (Kambing,
Domba, Babi) serta Ternak Unggas (Ayam, Itik, dll). Ternak besar yang banyak
dibudidayakan di Kabupaten Klungkung adalah sapi potong dimana lebih dari 50 persen
populasinya diternakkan di Kecamatan Nusa Penida. Sapi Nusa Penida merupakan salah satu
komoditas andalan Kabupaten Klungkung.

1.6 Perikanan
Kondisi geografis Kabupaten Klungkung yang merupakan kepulauan dengan garis
pantai sepanjang 77 Kilometer membuatnya memiliki potensi sumberdaya Kelautan dan
Perikanan yang besar. Tidak hanya kegiatan penangkapan ikan saja yang bisa dikembangkan,
budidaya ikan, pengolahan dan garam sangat mungkin untuk dikembangkan di Kabupaten
Klungkung. Selain itu, Klungkung juga memiliki zona konservasi perairan yang ditetapkan
secara resmi melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2014
tentang Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida Kabupaten Klungkung
Provinsi Bali.
Pada subsektor Perikanan Tangkap, komoditas utamanya adalah Tongkol selain itu
Kabupaten Klungkung juga memiliki komoditas unggulan lain seperti Lobster Pasir,Lemuru
serta jenis – jenis ikan Karang seperti Kerapu, Kakap, Baronang dan sejenisnya. Adapun data
jumlah rumah tangga perikanan tangkap di Kabupaten Klungkung dapat dilihat pada tabel
berikut.

No KECAMATA PERIKANAN PERAIRAN JUMLA


N LAUT UMUM H
1 2 3 4 5
1. Banjarangkan 34 - 34
2. Dawan 296 - 296
3. Klungkung 35 - 35
4. Nusa Penida 798 - 798
JUMLAH TOTAL 1163 - 1163

Tabel 3 : Data Rumah Tangga Perikanan Tangkap Kabupaten


Klungkung Tahun 2020. Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Klungkung

Mayoritas nelayan di Kabupaten Klungkung adalah nelayan kecil yang masih bersifat
tradisional. Hal ini disebabkan oleh karena adat budaya Bali yang tidak memungkinkan
seseorang untuk bepergian terlalu lama karena terikat dengan kegiatan adat. Armada yang
digunakan pun masih tergolong sederhana. Adapun keragaan armada perikanan tangkap di
Kabupaten Klungkung ditampilkan pada tabel dibawah ini.

No JENIS ARMADA 2019 2020 2021

1 2 3 4 5
1. Tanpa Motor - 51 51
2. Motor Tempel 1.110 973 973
3. Kapal Motor - - -
4. Tanpa Perahu - 21 21
JUMLAH TOTAL 1.110 1.045 1.045

Tabel 4 : Data Armada Perikanan Tangkap Kabupaten


Klungkung Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Klungkung
Karena bersifat nelayan tradisional, alat tangkap yang digunakan nelayan di
Kabupaten Klungkung juga tergolong sederhana. Adapun alat tangkap yang biasa digunakan
yaitu Jaring Insang (Gill Net) dan pancing. Data alat tangkap di Kabupaten Klungkung
disajikan pada tabel di bawah ini.
No JENIS 2017 2018 2019
ALAT
TANGKA
P
1 2 3 4 5
1. Jaring Insang 1.207 1.118 1.118
2. Pancing Tonda 831 632 632
3. Pancing Lainnya 1.139 988 988
JUMLAH TOTAL 3.177 2.738 2.738

Tabel 5 : Data Alat Tangkap Ikan di Kabupaten Klungkung

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung

Hasil produksi perikanan laut menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Klungkung jenis ikan diklasifikasikan menjadi 8 jenis. Dari data yang diperoleh
melalui sampling nelayan, produksi perikanan laut terus mengalami penurunan. Hal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perubahan iklim yang sangat ekstrim yang
dipicu oleh pemanasan global dan banyaknya nelayan yang beralih profesi karena tidak
menentunya hasil melaut. Adapun data produksi perikanan laut Kabupaten Klungkung
disajikan pada tabel berikut.

No JENIS IKAN 2019 2020 2021

1 2 3 4 5
1. Tongkol 1.701,0 1.462,3 1.190,0
9 0 1
2. Cakalang 48 73 23,99
3. Tembang 2,30 15,60 10,78
4. Teri - - -

5. Cucut - - -
6. Ikan Karang 11,20 17,50 1,50

7. Cumi – cumi - - -
8. Kakap 1,40 8,20 4,44

9. Lainnya 75,80 65,50 19,16


JUMLAH TOTAL 3.177 2.738 2.738

Tabel 6 : Data Produksi Perikanan Laut di Kabupaten


Klungkung (Ton) Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Klungkung
Pada subsektor perikanan budidaya, di Kabupaten Klungkung masih didominasi oleh
Rumput Laut. Sedangkan untuk budidaya air tawar belum begitu berkembang karena di
Kabupaten Klungkung tidak banyak memiliki sumber air, disamping itu kemarau panjang
juga membuat debit air sungai mengecil sehingga menyulitkan pembudidaya ikan untuk
mengembangkan usahanya. Adapun keragaan pembudidaya ikan di Kabupaten Klungkung
disajikan pada tabel di bawah ini.

No KECAMATAN BUDIDA BUDIDAYA JUMLA


H
YA AIR
LAUT TAWAR
1 2 3 4 5
1. Banjarangkan - 60 60
2. Dawan - 11 11
3. Klungkung - 57 57
4. Nusa Penida 2.149 - 2.149
JUMLAH TOTAL 2.149 127 2.276

Tabel 7 : Data Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Kabupaten


Klungkung Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Klungkung

Produksi Perikanan Budidaya di Kabupaten Klungkung terus menerus mengalami


penurunan. Hal ini disebabkan karena alih fungsi lahan budidaya rumput laut menjadi lokasi
wisata bahari. Disamping itu para pembudidaya rumput beralih profesi ke sektor pariwisata.
Adapun data produksi perikanan budidaya Kabupaten Klungkung disajikan pada tabel
berikut.

No KECAMATAN BUDIDA BUDIDAYA JUMLA


H
YA AIR
LAUT TAWAR
1 2 3 4 5
1. Banjarangkan - 4,55 4,55
2. Dawan - 1,63 1,63
3. Klungkung - 5,45 5,45
4. Nusa Penida 597,7 - 597,70
0
JUMLAH TOTAL 597,7 11,63 609.33
0
Tabel 8 : Data Produksi budidaya ikan di Kabupaten
Klungkung (Ton) Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Klungkung

Pada sub sektor pengolahan ikan, terdapat beberapa jenis usaha pengolahan ikan
diantaranya adalah Pemindangan, Pengolahan kerupuk ikan, pengolahan kerupuk rumput
laut, pengolahan sabun rumput laut, pembekuan ikan serta industri chip rumput laut
oleh sebuah perusahaan swasta bernama PT. Algaemas Prima yang berkedudukan du Desa
Jumpai, Kecamatan Klungkung. Pengolahan ikan terbesar di Kabupaten Klungkung adalah
Pindang baik itu Tongkol maupun Tengiri. Pengolah ikan pindang Tongkol, sebagian besar
berada di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Sedangkan untuk pengolah Pindang Lemuru
berada di Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan.
Selain ikan, Klungkung juga memiliki potensi Garam. Karena diusahakan secara
tradisional, usaha Garam di Kabupaten Klungkung digolongkan kedalam Usaha Garam
Rakyat. Hanya ada 1 kelompok Garam yang ada di Kabupaten Klungkung, yaitu KUGAR
Sarining Segara yang beranggotakan 17 orang. Selain itu masih ada 3 orang petani garam
tradisional yang tidak ikut berkelompok yang berada di Desa Pesinggahan, Kecamatan
Dawan. Hal ini karena mereka berada diluar Desa Kusamba tempat Kedudukan Kugar
Sarining Segara.

1.7 Industri dan Energi


Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Kabupaten Klungkung tahun 2019
sebanyak 20 perusahaan yang didominasi golongan industri tekstil. Penyerapan tenaga kerja
pada perusahaan industri yang dominan di Kabupaten klungkung adalah golongan industri
rumah tangga dan industri kecil dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 4.831 orang.

1.8 Listrik dan Air Minum


Seluruh desa di Kabupaten Klungkung telah mendapatkan aliran listrik yang dilayani
oleh PLN Ranting Klungkung. Pelanggan PLN Klungkung terus meningkat dari tahun ke
tahun. Data terakhir menyebutkan, pelanggan PLN di Kabupaten Klungkung sebanyak
54.835 pelanggan dan daya terpakai sebesar 74.982.600 VA.
Penyediaan air bersih dilayani oleh Perusahaan Daerah air Minum (PDAM)
Kabupaten Klungkung. Jumlah pelanggan air minum terbanyak berasal dari kecamatan
Klungkung. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk di Kecamatan Klungkung
yang memang terbanyak dan merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Klungkung.
Sedangkan kecamatan dengan jumlah pelanggan paling sedikit adalah Nusa Penida. Hal ini
terjadi karena masyarakat di Kecamatan Nusa Penida terutama yang berada di bagian atas
memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehari-harinya yang ditampung dalam Cubang.
1.9 Perdagangan
Kebijakan pemerintah di sektor perdagangan diarahkan untuk memanfaatkan
Sumberdaya alam dan sumberdaya manusia seoptimal mungkin untuk menghasilkan aktivitas
perdagangan yang mampu menunjang peningkatan arus distribusi “ produksi jadi ” maupun
bahan baku dari produsen ke konsumen sehingga dapat mendorong dan membantu
pengusaha kecil, golongan ekonomi lemah termasuk usaha rumah tangga, usaha informal
serta tradisioanal sebagai potensi ekonomi rakyat dalam upaya meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.

1.10 Hotel dan Pariwisata


Obyek wisata adalah sesuatu yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung
ke suatu tempat. Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung telah berupaya untuk menata obyek
– obyek wisata agar disenangi dan mau dikunjungi baik oleh wisatawan domestic maupun
wisatawan asing.
Menurut laporan Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 adalah sebanyak 423.626 orang dan
sebagian besar mengunjungi Kepulauan Nusa Penida yaitu sebesar 292.734 orang wisatawan.

1.11 Pos dan Komunikasi


Dalam era globalisasi seperti saat ini, dituntut adanya sarana komunikasi yang cepat
dan terpercaya baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Menurut data dari
Kantor Pis Semarapura, pengiriman surat jenis biasa mencapai 3.684 surat. Pengiriman kilat
mencapai 2.445 surat. Untuk penerimaan surat, kategori surat biasa mencapai 3.119 surat dan
kilat mencapai 3.576 surat.

1.12 Transportasi
Panjang jalan menurut status jalan Kabupaten Klungkung pada tahun 2017 mencapai
453,804 Km. Pada tahun 2019 di Kabupaten Klungkung masih terdapat jalan rusak berat
sepanjang 52,265 Km. Sebagian besar jalan yang rusak tersebut berada di Kecaatan Nusa
Penida. Hal ini dikarenakan topografi di Kecamatan Nusa Penida sangat terjal dan akses
pengangkutan barang masih sulit sehingga untuk melakukan perbaikan jalan disana
diperlukan upaya dan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan di Klungkung
daratan.
Untuk penyeberangan ke Kepulauan Nusa Penida, bisa dilakukan melalui Pantai
Sanur, Pelabuhan Tribuwana (Kusamba), Pelabuhan Banjar Bias (Kusamba) maupun
melalui Kapal Roro dari Pelabuhan Padangbai Kabupaten Karangasem. Sedangkan di
Kepulauan Nusa Penida sendiri terdapat beberapa pelabuhan, diantaranya Banjar Nyuh,
Banjar Buyuk, Sampalan, Pelabuhan Mentigi (Kapal Roro), Kampung Toya Pakeh, Bias
Munjul (Lembongan), Jungutbatu, dan Tanjung Sanghyang (Lembongan).

Kecamatan Nusa Penida adalah sebuah kecamatan di kabupaten Klungkung, Bali,


Indonesia. Luasnya adalah 202,84 km². Penduduknya berjumlah 45.110 jiwa (Sensus BPS 2010).
Kecamatan ini meliputi 3 gugus pulau, yakni Nusa Penida (luas 191,4625 km2), Nusa
Lembongan (8,6875 km2), dan Nusa Ceningan (2,6875 km2).

Pada masa kerajaan Klungkung, status kepulauan Nusa Penida dipandang potensial
sebagai wilayah pengasingan yaitu pembuangan orang bermasalah dari Klungkung, Gianyar dan
Bangli (Sedimen, 1984). Kepulauan Nusa Penida dianggap memiliki kelebihan karena jauh
dari Bali daratan, arus lautnya deras, dan bergelombang tinggi sehingga sulit bagi para napi
meloloskan diri. Alasan lainnya, kondisi geografi kepulauan Nusa Penida tandus dan musim
kemarau yang relatif panjang. Ditambah lagi stereotip bahwa Nusa Penida menjadi pusat ilmu
hitam masa itu. Faktor inilah yang mungkin menyebabkan beberapa literasi barat memberikan
predikat bandit island (pulau penjahat)

Kepulauan Nusa Penida sendiri yakni potensi bidang perekonomian terletak di sumber
pencarian di perairan laut, yang dimana Pulau Nusa Penida sendiri membidangi di bidang hasil
Rumput laut. dan Pariwisata

Anda mungkin juga menyukai