Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN AKHIR KELOMPOK

ILMU KESEHATAN KOMUNITAS

Disusun oleh:

Nathania Akira Susanto (42190319)


Rambat Sambudi (42190391)
Bambang Birawa (42190392)
Alexander Indiraka Mahesa Istiadji (42190393)
Julia Elfreda Chandra (42190394)
Praditya Ardian Hanafi (42190395)
Erawan Prasetyo (42190396)
Thomas Brilliant Deo Wahyu Jati (42190397)
Feronica Eka Andini Puji Lestari Futunaembun (42190398)
Bernardus Chrisna Bayu Widyawan (42190399)

Pembimbing:

dr. Slamet Sunarno Harjosuwarno, MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
PERIODE 3 JANUARI 2022 - 13 FEBRUARI 2022
YOGYAKARTA
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kedokteran Komunitas merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus dalam
melindungi dan meningkatkan taraf kesehatan orang dan komunitasnya. Tujuan ini dicapai
dengan melakukan tindakan preventif, mempromosikan gaya hidup yang sehat,
melindungi manusia dari cedera hingga mencegah terjadinya penyakit-penyakit infeksi.
Populasi yang dicapai dari kedokteran komunitas bukan perorangan melainkan berupa
populasi kecil (satu lingkup perumahan) hingga populasi yang besar (dunia).
Dalam menimba ilmu, dokter muda selain berilmu di bagian klinis tentunya juga
harus berilmu di bagian kedokteran komunitas. Hal ini diperlukan agar kelak ketika
mendapatkan suatu masalah yang terkait lingkungan dan menyangkut populasi yang besar,
dokter muda kelak bisa melakukan analisa dan memberikan solusi yang tepat. Dokter
muda dalam kedokteran komunitas tidak hanya berfokus pada satu pasien, melainkan
pasien dan sekitarnya, termasuk di dalamnya keluarga dan orang sekitar.
Kabupaten Bantul di Yogyakarta merupakan salah satu kabupaten yang masih
memiliki berbagai masalah kesehatan baik dari penyakit tidak menular maupun penyakit
menular. Beberapa penyakit yang masih menjadi 10 besar kasus diantaranya adalah
Hipertensi Esensial, DM tipe 2, Trauma, Common Cold, Faringitis Akut, Dispepsia, dan
Myalgia.

1.2. Tujuan
1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dalam melakukan penanganan
kasus kesehatan komunitas dan menerapkan profesionalisme dalam bekerja.
2. Melatih bekerja sama secara komprehensif dengan profesi-profesi dan tenaga-tenaga
kesehatan lain di lingkungan kesehatan komunitas.
3. Meningkatkan keterampilan diri dalam menangani masalah-masalah kesehatan
secara komunitas.

2
4. Menjalankan pelayanan kesehatan secara komunitas dan mampu memberikan
tindakan pencegahan terkait masalah-masalah kesehatan yang ditemui.

1.3. Manfaat
1. Mengetahui serta menambah wawasan baru akan kondisi kesehatan yang ada di
Kabupaten Bantul Khususnya di daerah Sanden.
2. Meningkatkan keterampilan dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam
komunitas- komunitas di Sanden.
3. Melatih kemampuan untuk menganalisa dan menangani permasalahan kesehatan
komunitas dari berbagai faktor.

1.4. Metode yang Diterapkan


1. Metode yang diterapkan: Observasional deskriptif
2. Metode pengumpulan data: Aplikasi DGS (Digital Goverment Service) Puskesmas
Sanden, referensi dari data Profil Kesehatan Bantul 2021.

3
BAB II
PROFIL PUSKESMAS SANDEN

2.1 Profil Geografi


Secara geografis Kecamatan Sanden merupakan salah satu kecamatan di wilayah
Kabupaten Bantul dengan luas sebesar 23,16 km². Kecamatan Sanden berada di dataran
rendah. Ibukota Kecamatan berada pada ketinggian 10 meter diatas permukaan laut.
Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 15
km. Bentangan wilayah di Kecamatan Sanden 100 % berupa daerah yang datar sampai
berombak. Wilayah Kecamatan Sanden berbatasan dengan:
● Utara: Kecamatan Pandak;
● Timur: Kecamatan Kretek;
● Selatan: Samudera Indonesia;
● Barat: Kecamatan Srandakan.
Kecamatan Sanden terdiri dari 4 desa yaitu Desa Gadingsari, Desa Gadingharjo,
Desa Murtigading, dan Desa Srigading.

Gambar 1.1: Peta Administrasi Kec. Sanden Kab. Bantul (Sumber : Profil
Wilayah Kecamatan Sanden, 2018)

4
Gambar 1.2: Peta Geologi Kab. Bantul (Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 4 tahun 2011)

Gambar 1.3: Peta Wilayah Kecamatan Sanden (Sumber: Badan Pusat Satistik
Bantul, 2019)

5
Dusun Wilayah Kerja Binaan dan Pelayanan Puskesmas Sanden sebagai berikut.

No DESA

Murtigading Gadingsari Gadingharjo Srigading

1 Ngentak Dayu Kalimundu Gedongan


2 Pucanganom I Kenteng Daleman Cerne
3 Trisigan I Ketalo Merten Celeb
4 Trisigan II Klatak Ngujung Tinggen
5 Dagan Soko Pranti Bonggalan
6 Sanggrahan Sorobayan Karanganyar Kalijurang
7 Kurahan I Bongos I Ngunan unan
8 Kurahan II Bongos II Wuluhadeg
9 Piring I Klagaran Wirosutan
10 Piring II Tegesan Srabahan
11 Mayungan I Nampan Gokerten
12 Mayungan II Naggulan Sangkeh
13 Pucanganom II Demakan Malangan
14 Pucanganom III Wonorejo I Dengokan
15 Sanden Wonorejo II Dodogan
16 Bongoskenti Patihan Ngemplak
17 Peciro Wonoroto Ngepet
18 Kranggan Demangan Tegalrejo
19 Cetan
20 Soge

Tabel 1.1. Daftar pedukuhan di wilayah kerja Puskesmas Sanden

6
Gambar 1.4: Data Luas Wilayah Sanden

Dari data BPN Kab. Bantul, luas wilayah daerah Sanden berdasarkan dari
ketinggian tempat (DPL) dan Luas Wilayah (Ha). Dari ketinggian 7-25 m luas
wilayahnya 791 Ha, 25-100 m luas wilayahnya 2.178 Ha, 100-500 m luas wilayahnya
2.272 Ha dengan total luas wilayahnya adalah 5.781 Ha.
Terdapat tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Bantul yaitu DAS
Progo, DAS Opak, DAS Oya, dan satu kawasan non-DAS yaitu Gumuk Pasir Pantai.
Sungai- sungai tersebut merupakan sungai yang berair sepanjang tahun (permanen),
meskipun untuk sungai yang kecil pada musim kemarau debit airnya relatif sedikit.
Salah satu fungsi dari masing-masing DAS adalah untuk mengairi areal pertanian, juga
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

7
Gambar 1.5: Aliran Sungai Kecil yang Melewati Sanden

Dari data aliran sungai yang tersedia, daerah Sanden dilewati aliran sungai kecil
(Sungai Winongo Lama). Letak sungai terdekat dengan Puskesmas Sanden adalah
dengan sungai Winongo Lama yang dekat dengan Desa Srigading.

8
2.2 Profil Demografi
Jumlah penduduk pada wilayah kerja Puskesmas Sanden mencapai 32.634 orang,
dengan persebaran jenis kelamin yang hampir sama yakni 50,7% (16.553) perempuan
dan 49,3% (16.081) laki-laki. Dari empat desa yang ada di Kecamatan Sanden, desa
dengan penduduk terbanyak yakni Gading Sari. Sebaran penduduk menurut jenis
kelamin dan desa di Kecamatan Sanden pada tahun 2021 lebih lanjut dapat dilihat pada
grafik berikut:

JUMLAH PENDUDUK SANDEN TAHUN 2021


12000

10326
10000 9743

8652

8000

6000
5290
5036 4795 4948
4300 4352
3913
4000

1950 1963
2000

0
Gadingsari Gadingharjo Srigading Murtigading

Laki-laki Perempuan Total

Grafik 1.1 Sebaran Penduduk Kecamatan Sanden Tahun 2021 Menurut Desa dan Jenis
Kelamin, Berdasarkan Profil Kesehatan Puskesmas Sanden Tahun 2021

Apabila ditinjau berdasarkan usia, kebanyakan penduduk Kecamatan Sanden


berada pada rentang usia pra lansia yakni 45-59 tahun, dengan sebaran paling banyak
pada Desa Gading Sari dan Desa Sri Gading. Hal tersebut, secara lebih lanjut dapat
diamati melalui grafik berikut.

9
0
2
4
6
8
10
12
Essential (primary) Hypertension

Supervision of normal pregnancy

Unspecified diabetes mellitus without


complication

Myalgia

Dyspepsia

2.3 Situasi Derajat Kesehatan


Injury of unspecified body region

LBP

Acute nasopharyngitis

Nama Penyakit
Secondary hypertension

TAHUN 2021
General medical examination

Series2
Non-insulin dependent DM unspecified
complication

PPOK

Series3
non-insulin dependent DM without
complication

Epilepsy GRAFIK 10 BESAR PENYAKIT DI PUSKESMAS SANDEN


Berdasarkan Profil Kesehatan Puskesmas Sanden Tahun 2020
Grafik 1.2 Sebaran Penduduk Sanden Tahun 2020, Menurut Usia,

10
Grafik1.3.Rekapitulasi 10 Besar Diagnosis Terbanyak di Puskesmas Sanden
Tahun 2020, Berdasarkan Profil Kesehatan Puskesmas Sanden 2021

Dari data rekap 10 diagnosis terbanyak pada tahun 2021 Puskesmas Sanden,
didapatkan hasil diagnosis Hipertensi Esensial (I.10) menjadi kasus paling banyak, yaitu
2.903 kasus. Inspeksi kehamilan normal (Z34) menempati posisi kedua dengan jumlah
pasien 872 orang. Ketiga ditempati oleh Diabetes Mellitus tanpa komplikasi (E14.9)
dengan jumlah kasus 865. Myalgia menempati posisi keempat yaitu 704 kasus, dan
Dyspepsia (K.30) menempati posisi kelima dengan jumlah kasus 570. Sedangkan
peringkat paling bawah (10) atau kasus dengan jumlah paling sedikit adalah Epilepsi
dengan jumlah 220 kasus. Hipertensi Esensial kembali menempati peringkat teratas
kasus terbanyak top 10 diagnosis. Hal ini perlu menjadi perhatian penting karena sudah
dilaksanakannya prolanis namun angka kasus hipertensi masih tinggi. Selain hipertensi
juga perlu diperhatikan penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes melitus non-
dependent insulin tanpa komplikasi (peringkat 9). Performa pelayanan puskesmas harus
lebih ditingkatkan untuk menekan angka kejadian penyakit-penyakit yang ada di 10
diagnosis terbanyak ini, apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini yang justru
memberikan beban lebih baik bagi tenaga kesehatan maupun juga bagi pasien.

2.4 Profil Organisasi dan SDM


Struktur organisasi di Puskesmas Sanden terdiri dari 1 kepala puskesmas yang
membawahi wakil manajemen mutu, dan sub bagian tata usaha, serta 1 koordinator
masing-masing untuk UKP dan UKM serta penanggung jawab jaringan pelayanan
puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Kepala sub bagian tata usaha
membawahi masing-masing penanggung jawab yaitu penyimpan barang, pengelolaan
peralatan dan kalibrasi, kebersihan lingkungan puskesmas, pengelolaan keamanan dan
lingkungan puskesmas, perawatan kendaraan, pendaftaran, kepegawaian, barang, sistem
informasi puskesmas, rumah tangga, persuratan dan keuangan.

11
2.4.1 Data Ketenagaan

Jumlah karyawan Puskesmas Sanden tahun 2022 berjumlah 61 dengan rincian


pada grafik berikut.

Jumlah Karyawan Puskesmas Sanden Tahun 2022


16 15

14

12

10

8 7
6
6
4
4 3 3
2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0
as m ig i an s a at ig i er er m izi pis dis ans kes rasi iver han
m mu r G Bid De raw t g tek tek oriu G ra e l i
s
ke r U kte n Pe wa po po at te M rvei rom nist Dr ers
s a A A or i o m P i b
Pu kte Do Bi
d ra n s
Fi eka Su m e
la Do Pe s te Lab R Ad a sK
a i g
Ke
p As tu
Pe

Jumlah Karyawan

Grafik 1.4. Jumlah Tenaga di Puskesmas Sanden Tahun 2022

2.5 Profil Program


Pada bagian UKP terdiri dari pelayanan pemeriksaan umum, rawat inap dan
persalinan, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA-KB, konsultasi,
pelayanan fisioterapi, laboratorium, apotek, poli psikologi, puskesmas pembantu,
pendaftaran online imunisasi, MTBS, poli gizi, kefarmasian, dan UGD. UKM terdiri
dari bagian esensial dan bagian pengembangan. Dimana bagian esensial membawahi
Promkes, UKS, Kesling, KIA-KB, pelayanan gizi, Pengendalian Penyakit (DB, TB,
Diare, ISPA, HIV/AIDS, Kusta, PTM, dan Surveilans), serta Perkesmas. Sedangkan
bagian pengembangan membawahi Kesehatan Jiwa, Kesehatan Lansia, UKS, UKGS,
UKK, PKPR, Kesehatan Reproduksi, DTKB, Poskestren, Kesehatan Indra, KESORGA,
TOGA, SBH, serta Kesehatan Haji. Jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
Fasyankes membawahi Pustu, Pusling, Bidan Desa, serta jejaring Fasyankes.
12
Dikarenakan pandemi, beberapa program Puskesmas tidak dapat terlaksanan
seperti dahulu atau ditiadakan. Beberapa kegiatan yang didapati diberhentikan antara
lain UKS, Poskestren, Posyandu, Posyandu Lansia, dan Edukasi terkait TB. Situasi
pandemi juga menunjukkan jumlah kunjungan di Puskesmas turun. Jumlah kunjungan
pasien rawat jalan di Puskesmas Sanden pada tahun 2021 adalah sebagai berikut.

Grafik 1.5. Jumlah Kunjungan Pasien di Puskesmas Sanden 2021

13
BAB III
PELAKSANAAN DAN KAJIAN

A. PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN


3.1. Kegiatan Pembekalan
3.1.1. Pembekalan oleh Fakultas Kedokteran UKDW
Kegiatan ini dilakukan pada minggu pertama dari Stase Ilmu Kedokteran
Komunitas pada tanggal 3, 4, dan 7 Januari 2022 dilakukan secara tatap muka di
Ruang lab Patologi Anatomi lantai 3, Gedung Logos, UKDW. Pembekalan pada
tanggal 8 Januari 2022 dilakukan secara online dengan media Google Meet.

3.1.1.1. Hasil & Pembahasan


Stase Ilmu Kesehatan Komunitas kami dimulai pada tanggal 3 Januari
2022 dan berakhir pada tanggal 13 Februari 2022. Pada minggu pertama
kami menerima pembekalan di Kampus dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul pada minggu pertama. Setelah itu kami mulai melayani di Puskesmas
Sanden. Materi yang diberikan pada saat di Kampus oleh Dokter
Pembimbing kami antara lain: Pelaksanaan Kepaniteraan Kedokteran
Komunitas, Analisis Situasional, Diagnosis Komunitas, Promosi Kesehatan,
Epidemiologi Praktis, Kedokteran Keluarga, Social Determinant of Health,
dan Sistem Informasi Kesehatan.
Materi – materi yang kami terima sangat bermanfaat dan dapat kami
terapkan pada waktu pelaksanaan stase Ilmu Kedokteran Komunitas di
Puskesmas, dan dapat memberikan kami arahan awal mengenai apa yang
akan kami lakukan di Puskesmas. Kami dapat mengimplementasikan materi
– materi yang kami terima selama menjalani stase Ilmu Kedokteran
Komunitas.
Dikarenakan kami menjalani stase kedokteran komunitas ini ditengah
pandemi Covid-19 dan mulai meningkatnya varian Omicron maka dari itu jelas
bahwa kegiatan kami di Puskesmas menjadi sedikit lebih terbatas dan

14
mengalami beberapa perubahan guna menyesuaikan jadwal kegiatan yang
tersedia di Puskesmas. Saat di Puskesmas kami melayani bagian Poliklinik
Umum, Instalasi Gawat Darurat, Klinik Ibu dan Anak, Apotek, Surveillance,
Posyandu, dan Penyuluhan. Pada saat kami bertugas, IGD sudah mulai
dibuka untuk kasus umum (mulai bulan Januari 2022). Sebelumnya IGD
ditutup dan hanya terbuka untuk pasien rawat luka ringan, EKG, persalinan,
dan mempersiapkan pasien sebelum dirujuk rawat inap ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap.
Rawat inap yang disediakan Puskesmas hanya dibuka untuk persalinan
saja. Posyandu mulai diadakan kembali pada awal Februari 2022. Kami juga
mengikuti kegiatan vaksinasi di Balai Desa, ke sekolah-sekolah dan vaksinasi
yang diadakan di Puskesmas dikarenakan pada waktu kami bertugas, sedang
diadakan program vaksinasi kedua untuk anak usia 7-12 tahun dan vaksinasi
booster untuk lansia. Kami juga mengikuti kegiatan penyuluhan ke SD dan SMP
di wilayah cakupan Puskesmas mengenai Program Kesehatan untuk menangkal
Covid-19, demonstrasi cara mencuci tangan yang baik, dan mengingatkan lagi
tentang 3M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).
Untuk menjaga kesehatan dan keamanan diri, kami menggunakan
APD seperti gown, handscoon, masker, dan faceshield. Kami mendapat
sangat banyak pengalaman selama stase Ilmu Kesehatan Komunitas di
Puskesmas Sanden, dan pengalaman melayani di Puskesmas ini akan
menjadi bekal kami melayani di masyarakat suatu saat nanti.

15
Tabel 3.1.1 Pembekalan oleh Fakultas Kedokteran UKDW

Pengaplikasian
Hari/
Substansi Kegiatan Materi Pembekalan di
Tanggal
Lapangan
Senin, Pengantar Stase Materi pengantar stase IKM Materi pengantar stase
3/1/2022 IKM dilaksanakan pukul 08.00-09.40 IKM yang diberikan saat
dr. Slamet Pembekalan ini berisi penjelasan itu menjadi pengingat
dan penekanan pada perbedaan bahwa dalam
antara kepaniteraan klinis dengan menghadapi kasus atau
kepaniteraan komunitas dan masalah kesehatan yang
beberapa hal penting terkait ada di puskesmas, harus
pelaksanaan stase IKM (tugas, menggunakan
catatan, dll). Karena kompleksnya pendekatan yang holistik
materi yang disampaikan, maka dalam upaya pemecahan
materi pengantar ini terbagi masalah.
menjadi dua, dan akan dilanjutkan Pembelajaran ini dapat
pada hari Jumat, 7/1/2022 kami terapkan saat
pembekalan di lapangan,
terutama saat terjadi
konsultasi terkait gaya
hidup pada pasien saat
promosi kesehatan
dilakukan ataupun saat
mengolah kasus yang
ditemukan di Puskesmas.
Materi Analisis Pemberian materi dilaksanakan Pembelajaran dari
situasi pukul 10.00-11.30. Dalam sesi ini materi ini kami temukan
dr Maria kami mendapatkan pengarahan berguna saat proses
mengenai jenis data penting yang analisa kasus dan
harus dicari tahu untuk pembuatan rancangan
menganalisa situasi kesehatan di program edukasi
suatu wilayah (puskesmas), siklus masyarakat yang
pembuatan program (analisis diselenggarakan oleh
situasi, perencanaan, evaluasi, masing-masing anggota
kembali ke analisis situasi), dan kelompok.
penggunaan SWOT dalam
menganalisis situasi beserta
latihan penggunaanya (dengan
kasus)

16
Epidemiologi Pemberian materi dilaksanakan Materi ini merupakan
dr. Hari pukul 11.00 - 13.45. Selama salah satu materi yang
pembinaan kami belajar kembali paling bisa kami
mengenai ilmu epidemiologi, aplikasikan pada saat
terutama mengenai kegiatan penugasan kami di
surveilans dan tindak lanjut apa Puskesmas Sanden,
yang dapat kami lakukan terkait terutama pada kegiatan
data yang sudah kami peroleh dari pembelajaran studi kasus
kegiatan surveilans dan kegiatan surveilans
puskesmas (tanggap
COVID-19 dan Demam
Berdarah).

SIK di FKTP Pemberian materi dilaksanakan Materi yang diberikan


Dr. Daniel pukul 14.30 - 15.30. Selama ini dapat kami
pembinaan kami belajar kembali pergunakan dalam
mengenaipenggunaan teknologi menginput data
dalam input data di Puskesmas pengunjung selama di
yang digunakan untuk Puskesmas
mempermudah pendataan pasien
sesuai dengan ICD-10

Selasa, Garis Besar Pemberian materi dilaksanakan Berdasarkan materi ini


4/1/22 Promosi secara daringpukul 09.00 - 10.00. kami dapat
Kesehatan Selama pembinaan, kami memperkirakan keadaan
drg. Suryani mendapatkan penyegaran dan jenis kegiatan yang
mengenai definisi dan tiga pilar mungkin kami dapatkan
pembangunan di Puskesmas,
puskesmas (SPM, PIS-PK, khususnya di
Germas), apa saja jenis pelayanan Puskesmas Sanden.
kesehatan yang ada di wilayah
bantul dan upaya kesehatan bantul
serta sekilas keadaan pelayanan
kesehatan di daerah bantul selama
pandemi.
Diagnosis Pemberian materi dilaksanakan Selama bertugas di PKM
Komunitas pukul 10.30-12.30. Dalam sesi ini Sanden, kami dapat
dr. Teguh kami mendapatkan materi menerapkan cara
mengenai cara mengetahui fungsi pengumpulan informasi.
dari diagnosis komunitas dan Walaupun begitu,
jenis-jenis metode yang dapat terdapat kendala dalam
digunakan untuk membuat pengumpulan data lebih
diagnosis komunitas, contoh cara lanjut (terutama data
17
mengumpulkan informasi dan secara langsung)
pengenalan sekilas mengenai sehingga kami kesulitan
metode analisis informasi (delphi dalam pembuatan
/ consensus dan scoring). diagnosis komunitas.
Lanjutan Pemberian materi dilaksanakan Penyegaran mengenai 7
Jumat
Pengantar Stase pukul 09.00-09.50. Pembinaan ini upaya keselamatan
7/1/22 IKM merupakan lanjutan dari materi pasien membantu kami
dr. Slamet pengantar stase IKM yang telah untuk tetap mengingat
dilaksanakan sebelumnya. Dalam dan melaksanakan hal ini
sesi kali ini, kami mendapatkan selama memberikan
penyegaran mengenai 7 upaya pelayanan kesehatan
keselamatan pasien, pentingnya terhadap pasien di
ilmu epidemiologi (terutama Puskesmas Sanden.
dalam pelaksanaan kesehatan Selain itu, pemberian
komunitas) dan arahan tambahan arahan tambahan
mengenai pengerjaan tugas mengenai pengerjaan
individu dan kelompok. tugas (baik individu /
kelompok) jelas
membantu dalam tahap
pengerjaan beban tugas
kami.
Sabtu Kedokteran Pemberian materi dilaksanakan Materi ini mungkin tidak
8/1/22 Keluarga pukul 11.00-12.00. Selama sesi ini secara langsung berguna
dr. Istianto kami mendapatkan materi dalam kegiatan kami
(daring) mengenai pengenalan profesi sehari-hari di puskesmas.
kedokteran keluarga, sifat dari Walaupun begitu,
pelayanan kedokteran keluarga, pemberian materi
serta peran dan tujuan dari mengenai profesi
pelayanan kedokteran keluarga. kedokteran sebelum
penugasan membantu
kami untuk melihat peran
penting dari profesi ini,
terutama dalam
menghadapi masalah
kesehatan di masyarakat.
Kerangka Pemberian materi dilaksanakan Pembelajaran mengenai
Determinan pukul 12.00 - selesai, secara determinan sosial dalam
Sosial daring. Sesi ini diganti dengan sesi ini membantu kami
dr. Mitra tugas mengenai determinan dalam menyadari hal-hal
(Daring) sosial kesehatan berdasarkan apa saja yang mungkin
materi dan kasus yang telah berpengaruh dalam

18
diberikan kepada kami sebelum kesehatan pasien yang
sesi diselenggarakan. kami tangani. Selain itu,
kami bisa menjadi lebih
peka mengenai pengaruh
peraturan / kebijakan
pemerintah terhadap
kesehatan masyarakat,
terutama masyarakat di
area puskesmas Sanden,
Bantul.

3.1.2. Pembekalan di Dinas Kesehatan Bantul


Pembekalan dilakukan selama dua hari, yaitu pada tanggal 5 dan 6 Januari 2022,
bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Bantul dan Kantor Public Safety Center, Bantul.
Adapun waktu pelaksanaan yaitu mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00. Kegiatan
langsung dimulai dengan perkenalan dan pemberian materi sebab selama pandemi
kegiatan apel pagi ditiadakan. Pembekalan tanggal 6 Januari 2022 kami diganti dengan
kegiatan membantu vaksinasi di Balai Desa setempat.

3.1.2.1. Hasil & Pembahasan


Sebelum kami menjalani pelayanan di Puskesmas, kami dibekali
beberapa materi dari Kampus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang
menaungi Puskesmas yang akan kami tuju. Kami menjalani pembekalan di
Dinas Kesehatan selama satu hari, pada hari Rabu. Pada hari Rabu
pembekalan materi yang diberikan adalah Pembekalan Struktur dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan, Promosi Kesehatan, Surveilance dan Wabah,
Penanggulangan Bencana.
Pada hari Kamis kami membantu tenaga kesehatan dari Dinas
Kesehatan Bantul untuk membantu vaksinasi di Balai Desa. Vaksinasi
dilakukan untuk anak usia 7-12 tahun sebagai program kesehatan Pemerintah
Bantul pada waktu itu.

19
Tabel 3.1.2. Pembekalan di Dinas Kesehatan Bantul

Pengaplikasian
Hari/
Substansi Kegiatan Materi Pembekalan di
Tanggal
Lapangan
Rabu Struktural Pemberian materi dilaksanakan Lebih memahami dalam
05/01/22 Dinkes Bantul pukul 08.00-09.00 keseharian bertugas di
di oleh Tn. Tri Penyebutan dan pembahasan Puskesmas ketika
Dinas Galih singkat mengenai struktural menghadapi masalah
Kesehatan Prasetyo, dinkes bantul beserta ranah pelaporan kepada pihak
Bantul S.kep, Nc, tugasnya Puskesmas yang tepat.
MPA Selain itu menjadi
mengetahui pembagian
tugas tiap bagian dalam
melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan di Puskesmas.

Kegiatan Pemberian materi dilaksanakan Materi dalam sesi kali ini


Promosi pukul 09.00-11.00. Materi yang berguna dalam hal
Kesehatan diberikan mencakup beberapa hal, menjadi gambaran
oleh dr. antara lain mengenai berbagai keadaan pelaksanaan
Fauzan upaya promosi kesehatan, baik promosi kesehatan di
yang direncanakan oleh daerah Bantul, sehingga
pemerintah pusat maupun yang dapat menjadi referensi
direncanakan secara regional, saat melakukan
sesuai dengan keadaan, panduan pembinaan di Puskesmas
peraturan gubernur mengenai Sanden, terutama pada
germas dan adaptasi kebiasaan era pandemi COVID-19.
baru dan keadaan
penyelenggaraan tanggapan
pandemi korona di Bantul oleh
dinkes hingga kini (perawatan,
tracing, penyediaan sumber daya).

Surveillance Pemberian materi dilaksanakan Materi yang disampaikan


oleh dr. Abedyo pukul 11.30-12.00. Materi yang oleh dr. Abedyo
DW diberikan mencakup pengantar memberikan dasar dan
mengenai kegiatan surveilans di gambaran bagi kami
kabupaten Bantul, pembahasan untuk saat melakukan
mengenai vaksin sebagai salah tugas di Puskesmas

20
satu hal dalam ranah kerja bagian Sanden, terutama saat
surveilans serta apa saja vaksin melaksanakan tugas
yang diberikan pada anak serta surveilans dan tugas
penjadwalannya. pemberian imunisasi.

Manajemen Pemberian materi dilaksanakan Materi dalam sesi ini


Bencana oleh pukul 12.30-13.30. Materi ini berguna sebagai
dr Anugerah diberikan di kantor Public Safety pengantar dan informasi
W. Center, Bantul. Selama sesi tambahan yang mungkin
berlangsung, materi yang dapat berguna selama
diberikan antara lain mengenai kami bertugas di
alur rujukan rumah sakit, Puskesmas Sanden,
kemitraan kerja dengan PMI terutama bila pihak PSC
karena luasnya daerah kerja, mengantar pasien atau
target kecepatan pelayanan (maks bila Puskesmas
20 menit), dan target cakupan membutuhkan tenaga
pelayanan berupa pengadaan tambahan untuk transport
ambulan khusus ibu hamil. pasien. Walaupun begitu,
terutama karena layanan
kegawatan diluar jam
kerja puskesmas untuk
sementara ditiadakan,
maka kami belum
berkesempatan untuk
bekerja sama dengan
pihak PSC.

Kesehatan Pemberian materi dilaksanakan Materi mengenai


Kerja, pukul 13.30-14.30. Selama sesi kesehatan kerja,
Lingkungan dan kami mendapatkan pembelajaran lingkungan, dan olahraga
Olahraga oleh mengenai pembagian kerja dari sangat mungkin dapat
Ny. Sudarwati bagian kesehatan kerja, kami praktekan langsung
lingkungan dan olahraga yang ada dalam upaya menjaga
di Dinas Kesehatan, Bantul. kesehatan di masyarakat,
Selain itu kami mendapatkan terutama pada saat
materi mengenai macam-macam pandemi COVID-19
komponen lingkungan yang dapat berlangsung, karena
diperhitungkan / diperhatikan berkaitan dengan
dalam penilaian kesehatan kerja pelaksanaan tracing dan
dan lingkungan. isolasi mandiri. Selain itu,
materi pengantar ini
berguna bagi kami saat
21
melakukan kunjungan ke
rumah warga terkait
penanggulangan kejadian
demam berdarah

B. Penjelasan Kepaniteraan di Puskesmas Sanden

3.2.1. Poliklinik Umum


Kegiatan di poliklinik mulai tanggal 10 Januari 2022 - 06 Februari 2022. Kegiatan
poli umum di Puskesmas Sanden dilakukan pada hari Senin hingga Sabtu, mulai
dari jam 08.00 - selesai (Senin - Kamis : 08.00 - 11.00 dan Jumat - Sabtu : 08.00 -
10.00). Selama pandemi berlangsung, dilakukan screening pasien oleh petugas
puskesmas untuk memastikan bahwa pasien dengan gejala COVID-19 dan/atau
dengan riwayat bepergian keluar daerah tidak masuk ke ruang tunggu poli umum
Puskesmas Sanden, melainkan langsung menuju ke Poli Batuk. Kegiatan
pelayanan di poliklinik dilaksanakan oleh satu atau dua dokter umum, satu atau
dua dokter internship, dua orang dokter muda, satu orang perawat (bekerja
bergantian poli umum dan IGD) dan 1 petugas BPU. Poliklinik umum di
Puskesmas Sanden memberikan pelayanan berupa pemeriksaan kesehatan,
pembuatan surat keterangan sehat dan pembuatan surat rujukan.

Tabel 3.2.1. Poliklinik Umum


Jumlah Rangkuman
Dokter
Substasis Pelaksanaan pelaksanaan Masalah yang ditemui
Muda
Kegiatan kegiatan

Poli Nathania Pelayanan di Dalam setiap sesinya  Masih terdapat


Umum Akira Poli Umum terdapat dua orang beberapa pasien
Susanto pagi dokter muda yang ikut penyakit kronis
(42190319) sebanyak 6 berpartisipasi di dalam (Hipertensi dan
kali pelayanan di Poli DM tipe II) yang

22
Rambat Pelayanan di Umum, yang ikut masih keberatan
Sambudi Poli Umum mendampingi dokter untuk
(42190391) pagi umum. Tugas dokter mengkonsumsi
sebanyak 8 muda diawali obat rutin.
kali dengan memanggil  Masih rendahnya
nama pasien dari pengetahuan
Bambang Pelayanan di tumpukan rekam medis pasien dengan
Birawa Poli Umum di meja dokter yang penyakit kronis
(42190392) pagi berada di ruang tensi.
mengenai gaya
sebanyak 8 Lalu, dokter muda
melakukan hidup sehat yang
kali dapat mendukung
pemeriksaan tanda
Alexander Pelayanan di vital, dilanjutkan keadaan kesehatan
Indiraka Poli Umum dengan melakukan mereka, terutama
Mahesa pagi anamnesis ke pasien , mengenai pilihan
menuliskan SO di diet yang sehat,
Istiadji sebanyak 8
rekam medis, untuk dan tepat.
(42190393) kali asesmen dan
 Masih rendahnya
Julia perencanaan yang
Pelayanan di kesadaran
diakhiri dengan
Elfreda Poli Umum konsulkan ke dokter masyarakat untuk
Chandra pagi umum atau dokter rutin
(42190394) sebanyak 6 internship yang memeriksakan
kali bertugas. gula darah nya
Dokter muda (setting pasien
Praditya Pelayanan di dipersilahkan dan diabetes mellitus).
Ardian Poli Umum biasanya diminta untuk
 Terdapat beberapa
Hanafi Pagi memberikan edukasi
kepada pasien yang masalah terkait
(42190395) sebanyak 5
berkaitan dengan penolakan surat
kali
kondisi kesehatan atau rujukan dari
Erawan Pelayanan di penyakitnya. puskesmas ke
Prasetyo Poli Umum Selain itu, dokter muda layanan kesehatan
(42190396) Pagi juga diperbolehkan tujuan rujuk
untuk melakukan karena bias soal
sebanyak 8
pengisian surat
kali ketentuan waktu
keterangan sehat dan
surat rujukan pasien, berlakunya surat
Thomas Pelayanan di rujukan.
yang kemudian
Brilliant Poli Umum dikonsulkan terlebih
Deo Pagi dahulu pada dokter
Wahyu Jati sebanyak 8 umum / dokter
(42190397) kali internship yang
bertugas.
Feronica Pelayanan di
Eka Andini Poli Umum
Puji Lestari Pagi
23
Futunaemb sebanyak 8
un kali
(42190398)
Bernardus Pelayanan di
Chrisna Poli Umum
Bayu Pagi
Widyawan sebanyak 8
kali

Dokumentasi Poliklinik Umum di Puskesmas Sanden

3.2.2. Klinik KIA, KB, dan Imunisasi


Kegiatan KIA, KB dan Imunisasi tanggal 10 Januari 2022 - 06 Februari 2022 Kegiatan
KIA, KB dan imunisasi terjadwal seperti kegiatan poli umum, yaitu mulai mulai
pukul 08.00 hingga 11.00 pada hari Senin hingga Kamis dan pukul 8.00 - 10.00 pada
hari Jumat-Sabtu. Dalam satu minggu terdapat hari-hari tertentu dimana dilakukan
pelayanan ANC terpadu hari Senin dan Rabu, serta pelayanan imunisasi pada hari
Kamis. Kegiatan di Klinik KIA, KB dan Imunisasi dilaksanakan oleh 2 orang bidan, 4
orang mahasiswa kebidanan dan 2 orang dokter muda. Klinik ini melayani
pemeriksaan ANC terpadu, pemasangan alat kb (implant + AKDR), pemberian

24
imunisasi, dan pemeriksaan calon manten.

Tabel 3.2.3. Klinik KIA, KB, dan Imunisasi

Jumlah Rangkuman
Dokter
Substasis Pelaksanaan Pelaksanaan Masalah yang Ditemui
Muda
Kegiatan Kegiatan

Klinik Nathania Pelayanan Beban tugas yang ● Beberapa ibu hamil


KIA, KB, Akira KIA dilaksanakan oleh mengalami kegugupan
dan Susanto sebanyak 4 dokter muda di klinik saat diperiksa sehingga
Imunisasi (42190319) kali, yakni ini antara lain menyebabkan detak
Imunisasi 1 membantu dalam jantung janin turut
kali, ANC 2 tanda-tanda vital, meningkat, sehingga
kali, KB 1 pemasangan alat KB, beberapa ibu hamil
prosedur
kali perlu dilakukan
penyuntikkan vaksin
observasi di IGD dan
Rambat Pelayanan pada anak dan calon
diberikan oksigen.
Sambudi KIA manten, serta turut
membantu proses ● Beberapa ibu hamil
(42190391) sebanyak 4
pemasukan data hasil saat dilaksanakan
kali, yakni
pemeriksaan dan pemeriksaan EKG
ANC 3 kali
data cakupan memiliki gambaran
KB 1 kali
imunisasi dalam EKG mengarah ke
Bambang bank data daerah. Iskemia pada Jantung.
Pelayanan di
Birawa ● Sempat 2x , terdapat
KIA Pemberian vaksinasi
(42190392) orang tua pasien yang
sebanyak 3x kepada balita, menjadi
wadah kami untuk tidak percaya/ tidak
meningkatkan skill mantap, ketika dokter
Alexander Pelayanan di
kami dalam muda melakukan
Indiraka KIA
menyuntikkan vaksin penyuntikan vaksin ke
Mahesa sebanyak 4
secara IM / anaknya.
Istiadji kali berupa 4
intramuscular dibawah
(42190393) kali ANC
supervisi bidan.
Julia Pelayanan
Elfreda di KIA
Chandra sebanyak 4
(42190394) kali, yakni
ANC 2
kali, KB 1
kali,
Imunisasi
25
1 kali

26
Praditya Pelayanan
Ardian KIA
Hanafi sebanyak 4
(42190395) kali, yaitu
ANC 3 kali,
Imunisasi 1
kali

Erawan Pelayanan
Prasetyo KIA
(42190396) sebanyak 3
kali, yaitu
ANC 2 kali,
KB 1 kali.

Thomas Pelayanan
Brilliant KIA
Deo Wahyu sebanyak 3
Jati kali, yaitu
(42190397) ANC 2 kali,
KB 1 kali.

Feronica Eka Pelayanan


Andini Puji KIA
Lestari sebanyak 3
Futunaembu kali, yaitu
n ANC 2 kali,
(42190398) KB 1 kali.

Bernardus Pelayanan
Chrisna KIA
Bayu sebanyak 3
Widyawan kali, yaitu
(42190399) ANC 2 kali,
KB 1 kali.

Dokumentasi KIA di Puskesmas Sanden

27
3.2.3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Kegiatan di IGD Puskesmas Sanden dilaksanakan mulai tanggal 10 Januari 2022
- 06 Februari 2022. Pelayanan di IGD berlangsung 24 jam namun. Dokter muda
bergantian setiap hari untuk bertugas di IGD pada shift pagi pukul 07.00 - 14.00
WIB. Kemudian diadakan jaga sore untuk dokter muda pada pukul 14.00-20.00.
Dalam penerapannya, dokter muda banyak menangani kasus kecelakaan ringan dan
rawat luka, serta melakukan rekam jantung dengan EKG. Instalasi Gawat Darurat di
Puskesmas Sanden juga digunakan untuk pasien-pasien dari Klinik Pelayanan Umum
yang hendak mengganti perban, angkat jahitan, membersihkan luka, serta mengambil
corpal di telinga.

Tabel 3.2.4 Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Jumlah Rangkuman
Dokter
Substasis Pelaksanaan pelaksanaan Masalah yang ditemui
Muda
Kegiatan kegiatan

Instalasi Nathania Pelayanan di Kegiatan di IGD di  Terdapat Kejadian


Gawat Akira IGD Puskesmas Sanden Tidak Diharapkan
Darurat Susanto sebanyak 8 dalam era pandemi ini (KTD) berupa
(IGD) (42190319) kali cukup terbatas, seorang ibu hamil
mengingat sebenarnya dengan obesitas dan
Rambat Pelayanan di
IGD diinstruksikan usia kehamilan 7
Sambudi IGD
untuk ditutup oleh bulan yang terjatuh
(42190391) sebanyak 8
Kabupaten Bantul dari bed IGD yang
kali
hingga waktu yang sebenarnya
Bambang Pelayanan di belum bisa ditentukan. merupakan bed
Birawa IGD Ambulans.
(42190392) sebanyak 8 Namun IGD hanya  Beberapa kali
kali melayani kasus terdapat keperluan
kecelakaan ringan, untuk merujuk
Alexander Pelayanan
tindakan dari poli, dan pasien terduga atau
Indiraka IGD
EKG. terkonfirmasi
Mahesa sebanyak 8
COVID-19 sehingga
Istiadji kali
kegiatan mahasiswa
(42190393)

28
Julia Pelayanan di IGD pada hari
Elfreda IGD tersebut harus
Chandra sebanyak 8 dihentikan
(42190394) kali sementara.
 Tinta EKG di bagian
Praditya Pelayanan
lead II yang sempat
Ardian IGD
tidak bekerja
Hanafi sebanyak 8
sehingga
(42190395) kali
mengganggu
Erawan Pelayanan pelayanan kepada
Prasetyo IGD pasien.
(42190396) sebanyak 8  Bed yang tidak
kali sesuai standar
untuk pasien
Thomas Pelayanan di dengan setting IGD
Brilliant IGD (bed ambulans),
Deo sebanyak 8 yang dikhawatirkan
Wahyu Jati kali bisa terjadi KTD.
(42190397)
 Tidak tersedia
Feronica Pelayanan di duk steril
Eka Andini IGD
Puji Lestari sebanyak 8
Futunaemb kali
un
(42190398)
Bernardus Pelayanan di
Chrisna IGD
Bayu sebanyak 8
Widyawan kali
(42190399)

Dokumentasi IGD di Puskesmas Sanden

29
3.2.4. Surveillance
Kegiatan yang berkaitan dengan surveilans di Puskesmas Sanden lebih banyak
berkaitan dengan COVID-19. Hal-hal yang dilakukan antara lain: pengiriman sampel,
melakukan pendataan kasus, home visit, melaporkan data ke Dinas Kesehatan Bantul,
serta rapat evaluasi bulanan terkait pelaksanaan COVID-19 di Kecamatan Sanden.
Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Dokter Muda pada bagian ini dikarenakan
adanya batasan kebijakan yang diberikan dari Fakultas. Akan tetapi, pada waktu kami
bertugas, kegiatan surveilans kami hanya dilakukan 1 kali saja dan dihadiri oleh 1
Dokter Muda.

Jumlah
Dokter Rangkuman pelaksanaan
Pelaksanaan Masalah yang ditemui
Muda kegiatan
Kegiatan

Julia Kegiatan surveilans merupakan  Terdapat 1 pasien


Elfreda kegiatan berkeliling COVID-19 (telah dibawa
1 kali ke RSL untuk melakukan
Chandra mengunjungi keluarga atau
Pada tanggal isolasi)
(42190394) pasien yang tengah mengalami
02 Februari  Terdapat 2 pasien DBD
suatu penyakit. Selain itu, (telah dibawa ke rumah
2022 kegiatan ini juga berperan sakit untuk dilakukan
Pukul 09.30 - untuk menghitung perawatan lebih lanjut)
selesai epidemiologi dari suatu  Kurangnya kewaspadaan
wilayah. Bila ditemukan akan penggunaan masker
30
adanya masalah, maka akan (keluarga yang dikunjungi
dapat diajukan suatu tidak menggunakan
penyelesaian supaya masalah masker saat tim surveilans
datang)
tersebut dapat segera di
selesaikan.
Pada saat kegiatan surveilans
berlangsung, petugas
menanyakan semua riwayat
kontak, tanda, dan gejala, serta
riwayat kesehatan pasien dan
keluarga. Setelah itu, keluarga
akan diberikan edukasi terkait
permasalahan yang tengah
terjadi (COVID-19 dan DBD)

Dokumentasi Kegiatan Surveilans

(Foto diambil saat melakukan kegiatan anamnesis anggota keluarga)

31
3.2.5. Kunjungan ODGJ

Jumlah
Rangkuman Pelaksanaan
Dokter Muda Pelaksanaan Masalah Yang Ditemui
Kegiatan Kegiatan

Rambat - Melakukan home care - Kurangnya dukungan


1 kali
Sambudi ke 3 rumah pasien keluarga untuk merawat
dengan gangguan pasien sehingga pasien
mental jarang membersihkan diri.
- Melakukan - Kurangnya edukasi pada
Alexander pemeriksaan tanda keluarga pasien terkait
1 kali
Mahesa I. I. Vital dan memberikan penyakit dan kepatuhan
suntikan Haloperidol konsumsi obat.
- Melakukan edukasi - Pasien cenderung
terkait penyakit pasien dibiarkan oleh keluarganya

Dokumentasi Kegiatan Kunjungan ODGJ

32
3.2.6. HOME-VISITE
Kegiatan ini dilakukan karena ada masyarakat yang tidak mampu pergi ke puskesmas baik
itu karena tidak adanya kendaraan ataupun tidak ada yang bisa mengantarkan. Selain itu
juga bisa karena kurangnya pengetahuan akan kontrol penyakit sehingga masyarakat
merasa tidak perlu datang ke puskesmas untuk mengonrol kondisi, terutama pada kasus
lansia yangperlu di follow up. Kegiatan ini dilakukan ketika ada laporan dari dukuh
setempat sehingga petugas yang tengah kosong dapat mengisi kegiatan ini secara
bergantian dan melaporkan hasilnya ke puskesmas untuk segera ditindaklanjuti. Setelah
itu, akan di follow up hingga pasien membaik. Akan tetapi, pada waktu kami bertugas,
kami hanya sempat mengikuti kegiatan ini 1 kali saja dan dihadiri oleh 1 Dokter Muda.

33
Jumlah
Dokter Rangkuman pelaksanaan
Pelaksanaan Masalah yang ditemui
Muda kegiatan
Kegiatan

Julia Kegiatan ini merupakan  Pasien pertama


Elfreda kegiatan kunjungan rumahan mengeluhkan sesak nafas,
1 kali inspirasi dan ekspirasi di
Chandra untuk pasien yang tidak mampu
Pada tanggal bantu otot nafas, terlihat
(42190394) pergi ke puskesmas dan tidak
27 Januari adanya benjolan di
memiliki informasi mengenai pundak kanan. Pasien
2022 kunjungan rutin ke puskesmas. kesulitan berbicara,
Pukul 11.30 - Di kala itu, kami mengunjungi suaranya keluar namun
selesai 4 pasien dari suatu dukuh, artikulasinya kurang jelas.
melakukan anamnesis dan  Pasien kedua
pemeriksaan secara screening mengeluhkan adanya
nyeri pada kedua lutut.
berupa pengecekan tekanan
Pasien juga memiliki
darah. riwayat hipertensi
terkontrol.
 Pasien ketiga
mengeluhkan kedua
tangan terasa lemas tidak
bisa digerakkan. Kedua
telapak tangan dan kaki
bengkak. Terdapat luka di
pinggul kiri. Perut
membulat besar dan
kencang.
 Pasien keempat tidak ada
keluhan, hanya dilakukan
screening saja. Pasien
memiliki riwayat stroke
ringan dan riwayat jatuh
berulang kali dan
sekarang tidak bisa
berjalan. Pasien juga
memiliki riwayat
hiperkolestrol.
 Secara keseluruhan,
terlihat kurangnya
kewaspadaan akan
penggunaan masker
(rumah yang dikunjungi
tidak menggunakan
masker saat petugas
datang)
34
Dokumentasi Kegiatan Home-Visite

(foto diambil dirumah pasien dan sudah diberi izin untuk memotret)

3.2.7.Promosi Kesehatan
1. Promosi kesehatan pada Murid SD dan SMP cakupan Puskesmas
Sanden mengenai Prokes dan 3M
Kegiatan ini dilakukan sebagai kegiatan tambahan dari penyuluhan kesehatan
35
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Sanden dibantu oleh dokter
muda. Promosi kesehatan ini dilakukan di beberapa SD dan SMP di wilayah
cakupan Puskesmas Sanden, dan dihadiri oleh guru dan murid dari sekolah
tersebut. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali mengenai
pentingnya menjaga 3M (memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan) ditengah
pandemi, walaupun kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul telah menurun.

Tabel 3.2.6.1. Promosi kesehatan pada murid SD dan SMP di wilayah Puskesmas
Sanden

Jumlah
Dokter Rangkuman pelaksanaan
Pelaksan Masalah yang ditemui
Muda kegiatan
aan
Kegiatan
Nathania Kegiatan dilakukan dengan ● Anak SD dan SMP
Akira Susanto 3 kali mengunjungi SD dan SMP di masih sering terlihat
(42190319) wilayah Puskesmas Sanden, tidak menggunakan
memberikan penyuluhan di
Rambat 3 kali masker dengan baik dan
tiap kelas mengenai 3M
Sambudi benar
(42190391) ● Sesuai pengamatan,
masih banyak anak
Bambang 3 kali yang berkerumun
Birawa
(42190392)

Alexander 3 kali
Indiraka
Mahesa
Istiadji
(42190393)
Julia Elfreda 3 kali
Chandra
(42190394)

36
Praditya 3 kali
Ardian
Hanafi
(42190395)
Erawan 3 kali
Prasetyo
(42190396)

Thomas 3 kali
Brilliant Deo
Wahyu Jati
(42190397)

Feronica Eka 3 kali


Andini Puji
Lestari
Futunaembun
(42190398)

Bernardus 3 kali
Chrisna Bayu
Widyawan
(42190399)

Dokumentasi Kegiatan Prokes di SD dan SMP

37
38
Tabel 3.2.6.2. Program Pemantauan Kesiapan Masuk Sekolah dan PHBS

Jumlah
Pelaksanaan Rangkuman Pelaksanaan
Dokter Muda Masalah Yang Ditemui
Kegiatan
Kegiatan

Bernardus Melakukan pemantauan - Beberapa murid dan guru


2 kali
Chrisna B. spot cuci tangan yang masih belum disiplin
W. ada di sekolah, dalam menerapkan PHBS
kebiasaan mencuci dan juga penggunaan
tangan, pengecekan masker di sekolah, 3 dari
suhu secara berkala, 15 murid di setiap kelas
penempatan Hand tidak menggunakan
Sanitizer di setiap masker dengan benar atau
kelas, penggunaan bahkan tidak
masker, menjaga jarak menggunakan masker
dan melakukan edukasi sama sekali
39
tentang PHBS di
sekolah termasuk
mencuci tangan yang
baik dan benar
Dokumentasi Kegiatan Pemantauan Kesiapan Masuk Sekolah dan PHBS

2. Kegiatan Posyandu
DESKRIPSI KEGIATAN

Tabel 3.2.6.3. Kegiatan Posyandu

Jumlah
Rangkuman
Dokter Muda Pelaksanaan Masalah yang ditemui
pelaksanaan kegiatan
Kegiatan

Thomas Pelaksanaan kegiatan


Brilliant Deo dilakukan kepada lansia - Dari anamnesis,
2 kali
Wahyu Jati berupa anamnesis dan beberapa lansia
(42190397) pemeriksaan tanda vital. mengeluhkan gejala

40
Feronica Eka 1 kali Untuk lansia yang datang seperti pusing, nyeri
Andini Puji dengan keluhan atau sendi, pilek dan batuk.
Lestari tanda vital tidak normal - Dari pemeriksaan
Futunaembun akan mendapatkan obat. tanda vital, ada lansia
(42190398) yang tidak normal.
- Terdapat juga lansia
yang datang tidak
menggunakan masker.
Terdapat kendala dalam
komunikasi, karena ada
beberapa lansia yang
mengalami penurunan
pendengaran.

Dokumentasi Kegiatan Posyandu

3. Pemeriksaan THT di SD cakupan Puskesmas Sanden


Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilakukan sehubungan
Tabel 3.2.6.4. Pemeriksaan THT

Jumlah
Rangkuman
Dokter Muda Pelaksanaan Masalah yang ditemui
pelaksanaan kegiatan
Kegiatan

Thomas - Melakukan - Banyak ditemui kasus


2 kali
Brilliant pemeriksaan telinga, caries gigi dari ringan
Deo hidung dan hingga berat pada gigi susu
Wahyu Jati tenggorokan serta gigi anak
dan mulut pada siswa- - Banyak ditemui kasus
Feronica siswi Sekolah Dasar serumen prop yang
1 kali
Eka Andini kelas I-V kemudian harus di rujuk ke
Puji Lestari - Mendata dan puskesmas
Futunanem melakukan rujukan bagi - Ada beberapa murid yang
bun siswa yang lubang harus dirujuk ke poli gigi

41
Rambat telinganya tertutup oleh untuk dilakukan tindakan
2 kali
Sambudi serumen. cabut gigi karena giginya
- Mendata dan tertumpuk antara gigi susu
melakukan rujukan bagi dan gigi permanen.
siswa yang giginya
bertumpuk/ double.
Alexander
1 kali
Mahesa I.
I.

Bernardus
2 kali
Chrisna B.
W.

Dokumentasi Kegiatan Pemeriksaan THT

42
4. Vaksinasi COVID-19 di wilayah Puskesmas Sanden
Kegiatan vaksinasi Covid-19 ini dilakukan sehubungan dengan adanya program
pemerintah Kabupaten Bantul untuk melakukan vaksinasi kedua untuk anak umur 7-12 tahun dan
vaksinasi booster untuk lansia.

Jumlah
Dokter Rangkuman pelaksanaan
Pelaksan Masalah yang ditemui
Muda kegiatan
aan
Kegiatan
Nathania Kegiatan dilakukan dengan ● Peserta vaksin masih
Akira Susanto 3 kali melakukan vaksinasi di berkerumun dan kurang
(42190319) lokasi yang telah ditentukan taat prokes
dengan peserta vaksinasi
Rambat 3 kali ● Jumlah tenaga
merupakan pasien yang akan
Sambudi mendapatkan vaksin pertama, kesehatan yang terlibat
(42190391) kedua, dan vaksin booster. masih kurang sehingga
Selain itu, para dokter muda waktu yang digunakan
Bambang 3 kali juga melakukan skrining, kurang efisien.
Birawa P-Care dan menjadi ● Beberapa pasien tidak
vaksinator dalam bisa di vaksin karena
(42190392)
pelaksanaan program vaksin
tidak sesuai dengan
baik di sekolah, Dinas
Kesehatan Bantul ataupun kriteria layak vaksin
Alexander 3 kali
Indiraka Puskesmas Sanden
Mahesa
Istiadji
(42190393)
Julia Elfreda 3 kali
Chandra
(42190394)

Praditya 3 kali
Ardian
Hanafi
(42190395)
Erawan 3 kali
Prasetyo
(42190396)

43
Thomas 3 kali
Brilliant Deo
Wahyu Jati
(42190397)

Feronica Eka 3 kali


Andini Puji
Lestari
Futunaembun
(42190398)

Bernardus 3 kali
Chrisna Bayu
Widyawan
(42190399)

Dokumentasi pelaksanaan vaksinasi

44
45
46
C. Rangkuman Pelaksanaan Kepaniteraan

Pelaksanaan kepaniteraan di Puskesmas Sanden selama masa pandemi ini


terbagi menjadi 6 bagian, antara lain adalah Klinik Pelayanan Umum/Poli Umum,
Instalasi Gawat Darurat (IGD), KIA/KB/Imunisasi, Farmasi/Apotek, Promosi
Kesehatan termasuk kegiatan di luar Puskesmas, dan Surveillance. Pelaksanaan
kepaniteraan kali ini memang sangat jauh lebih sedikit cakupannya dibandingkan
dengan kepaniteraan sebelumnya. Hal ini tentu saja juga demi keamanan,
kenyamanan, serta sebagai upaya pencegahan, dan pemutusan mata rantai
penularan COVID-19. Meski dengan situasi pandemi, kami tetap mencoba untuk
mengoptimalkan kegiatan pelayanan yang dapat kami lakukan.

Selama masa pandemi ini jam kerja dan jam pelayanan di Puskesmas pun
dilakukan pengurangan, sehingga hal ini juga berdampak terhadap jumlah kasus
serta kontribusi kami sebagai Dokter Muda di Puskesmas. Selama pandemi, jam
pelayanan Puskesmas di hari Senin hingga Kamis adalah mulai pukul 08.00 –
11.00 WIB, sedangkan di hari Jumat dan Sabtu adalah mulai pukul 08.00 – 10.00
WIB. Dan untuk jam kerja Puskesmas di hari Senin hingga Kamis adalah mulai
dari pukul
07.30 – 14.00 WIB, hari Jumat dan Sabtu mulai pukul 07.30 – 12.00 WIB. Selain
jam kerja dan jam pelayanan yang dikurangi, jenis pelayanannya pun juga
dikurangi dimana di masa pandemi ini Puskesmas Sanden meniadakan Poli Sore,
pelayanan IGD hanya melayani kasus partus, dan kegiatan komunitas di luar juga
dibatasi. Posyandu Balita sempat berlangsung pada bulan Desember 2020. Dokter
Muda juga sempat mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 2 kali. Namun, kegiatan
tersebut harus dihentikan untuk sementara waktu pada bulan Januari 2021 karena
terjadi lonjakan kasus positif baru di Kecamatan Sanden. Kegiatan Posyandu
Lansia, UKS, dan kegiatan komunitas lainnya ditiadakan. Oleh karena adanya
keterbatasan ini, maka kami banyak melakukan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Sanden. Sebanyak

4 orang Dokter Muda melakukan penyuluhan dan edukasi di ruang tunggu


Puskesmas terkait Diabetes Mellitus, Demam Berdarah, Tuberkulosis, dan Infeksi
Saluran Kemih. Lalu 2 orang Dokter Muda melakukan penyuluhan di KIA kepada
47
Ibu Hamil dan calon manten terkait Anemia pada Ibu Hamil dan pentingnya
kunjungan ANC selama pandemi. Kemudian 1 orang Dokter Muda melakukan
penyuluhan di ruang promosi kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas Sanden
terkait Diabetes Mellitus. Selain itu, kami juga berkesempatan untuk melakukan
promosi kesehatan terkait protokol kesehatan selama COVID-19 di Pantai Goa
Cemara kepada Kader-Kader Puskesmas Sanden.

Hampir seluruh kegiatan selama kepaniteraan kami kerjakan di Puskesmas


dan sedikit sekali kegiatan komunitas yang kami lakukan di luar. Kegiatan Poli
Umum di Puskesmas Sanden berlangsung sama seperti sebelum pandemi namun
Puskesmas menambahkan ruangan khusus untuk Poli Batuk. Oleh karena adanya
batasan kebijakan yang dibuat oleh kampus, kami Dokter Muda tidak turut serta
melakukan pelayanan di Poli tersebut. Di Poli Umum ini kami diberi kesempatan
untuk membuka meja sendiri untuk mengelola pasien dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, hingga memberi peresepan yang mana jarang atau malah belum pernah kami
alami di stase-stase sebelumnya. Pada bagian apotek, kami juga diberi kesempatan
untuk dapat mengambil obat sesuai resep yang diberikan dokter, meracik obat,
hingga mengedukasi pasien secara langsung terkait penggunaan obat yang
diberikan.

Lalu untuk bagian KIA/KB/Imunisasi disini kami diberi kesempatan


langsung untuk dapat melakukan tindakan sesuai dengan hari pelayanan tersebut
yaitu KIA (Senin dan Rabu), KB (tiap Selasa), atau imunisasi (tiap Kamis). Untuk
bagian IGD, tindakan yang paling sering dilakukan adalah rawat luka (ganti
perban), jahit luka akibat kecelakaan ringan, rekam jantung (EKG) untuk Ibu
Hamil yang sedang kunjungan ANC terpadu, serta tindakan yang berhubungan
dengan THT seperti, corpal telinga dan serumen prop. Walaupun tindakan yang
dilakukan di IGD terbatas, namun kami mendapat cukup banyak kasus yang
bervariasi. Salah satunya adalah krisis hipertensi. Kami sempat beberapa kali
mengelola pasien krisis hipertensi sehingga kami berkesempatan untuk memberi
obat langsung kepada pasien serta melakukan pemantauan tekanan darah secara
berkala. Selain itu, kami juga sempat merujuk pasien dengan febris hari ke-3 dan
trombositopenia sebanyak 2 pasien. Kami diberi kesempatan untuk memasang
48
infus sendiri di bawah supervisi

49
perawat sampai ikut mengantarkan pasien ke Rumah Sakit rujukan. Pada bagian
Suveillance, kesehariannya adalah mendata PP, OTG, ODP, PDP, dan Confirmed
Case COVID-19. Kami juga diberi kesempatan untuk ikut menghadiri rapat
evaluasi bulanan terkait COVID-19 di Kecamatan Sanden, mengantar sampel
swab ke Dinas Kesehatan Bantul, serta melakukan penyelidikan epidemiologi
terkait Demam Berdarah yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk.

50
RANGKUMAN KEGIATAN SELAMA DI PUSKESMAS
Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Poli Umum - Hipertensi (18x) - Anamnesis
Nathania - Pemeriksaan fisik (vital sign,
Akira Susanto - Diabetes Mellitus
(20x) pemeriksaan fisik lokalis)
(42190319) - Membuat surat pengantar
- Selulitis (1x) pemeriksaan laboratorium
- Dermatitis veneata - Menulis resep obat
(1x) - Edukasi mengenai
- ISK (2x) keadaan pasien dan
pengobatannya
- Dislipidemia (3x) - Edukasi pola hidup sehat
- Asma Bronkial - Membuat surat rujukan
(5x) - Membuat surat
keterangan sehat v
- Osteoathritis
(10x)
- Rheumatoid
arthritis (3x)
- Dermatitis Kontak
Iritan (2x)
- Acne Vulgaris
(1x)
IGD - Rawat luka (20x) - Anamnesis pasien/
- Hecting (3x) pengantar
- EKG (3x) - Melakukan informed
- KLL (5x) consent
- Vulnus Ekskoriatum - Melakukan survey primer,
(4x) dan meberikan tatalaksana
- Vulnus Scisum (3x) awal pada kasus kegawatan
- Corpus Alienum (2x) (Krisis HT, near drowning)
- Serumen Prop (4x) - Pemeriksaan fisik
lokalis v
- Perekaman ECG
- Rawat luka, angkat
jahitan
- Evakuasi serumen dan benda
asing telinga
- Menulis resep
- Melakukan edukasi sesuai
kondisi pasien
KIA - Kehamilan normal - Anamnesis
(10x) - Pemeriksaan fisik (tanda
- Anemia pada vital, antropometri, lokalis)
ibu hamil (2x) - Pemeriksaan Obstetri
- Kehamilan letak (Leopold, DJJ)
lintang (1x) - Injeksi IM pada
imunisasi dan KB suntik
- KB implan (1x)
- Membantu pemasangan
- KB suntik (2x)
implan
- Imunisasi TT (caten) - Menulis resep dan edukasi v
(2x) terkait penyakit dan
- Diare cair akut, pengobatan
dehidrasi ringan - Konseling KB
sedang (2x) - Edukasi gaya hidup sehat
- Edukasi anemia pada ibu
hamil

Vaksinasi - Screening sebelum  Melakukan anamnesis


vaksinasi (3x) singkat sesuai dengan
- vaksin tabel screening
vaksinasi covid-19
 Melakukan injeksi
vaksin v
 Melakukan
pemantauan/isolasi
post vaksinasi
Promkes - Promosi tentang 3M - Melakukan peragaan
cara cuci tangan
- Mengingatkan kembali
cara memakai masker
yang benar

Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Rambat Poli Umum - Hipertensi (24) - Anamnesis
Sambudi - DM (18) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- Liken Simpleks dan pemeriksaan lokalis) v
(42190391)
Skuamosa (1) - Penulisan surat pengantar
- Hernia Inguinalis (1) pemeriksaan laboratorium
- Trauma  Vulnus - Penulisan surat keterangan sehat
Ekskoriasi (2), Vulnus - Penulisan surat rujukan
Scisum (1) - Edukasi rawat luka
- Osteoarthritis (2) - Edukasi PHBS
- Influenza (1) - Edukasi terkait diagnosis (DM,
- Cutaneous Larva Hipertensi)
Migrans (1) - Melakukan edukasi
- Katarak diabetikum (1) dan latihan
keseimbangan untuk
- Edukasi dan
lansia
Latihan
Keseimbangan
untuk Lansia (1)
IGD - Rawat Luka Ulkus - Anamenesis pasien dan
(16) pengantar pasien
- Trauma (2) - Menjelaskan tindakan dan
- Serumen prop (1) melakukan informed consent
- Hecting (1) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- Vulnus Scisum (2) dan pemeriksaan lokalis) v
- BAB encer (1) - Rawat luka, angkat jahit, jahit
ikat
- Evakuasi serumen
Survey primer tanda
dehidrasi
KIA - Kehamilan normal (6) - Anamnesis pasien dan pengantar
- KB implan (1x) pasien v
- KB suntik (2x) - Pemeriksaan tanda vital
- Imunisasi BCG (2x)
- Melakukan informed consent
- Imunisasi Pentabio
(2x) - Edukasi terkait keadaan
- pasien
Vaksinasi - Screening vaksin (4)  Melakukan anamnesis sesuai
- Injeksi vaksin (2) dengan tabel screening Covid-19
- P-Care (2)  Melakukan injeksi IM vaksin

- Edukasi dan Latihan  Melakukan pemantauan post v


Keseimbangan untuk vaksinasi
Lansia  Melakukan edukasi dan
latihan keseimbangan
untuk lansia
Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS dan
evaluasi program 5M di sekolahan
PHBS dan 5M terkait - Mengingatkan penggunaan
Covid-19 (2) masker yang baik dan benar
- Edukasi penggunaan - Melakukan peragaan cara cuci v
masker cuci tangan tangan
Edukasi terkait -
kebersihan telinga, mulut
dan gigi. (2)

Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Bambang Poli Umum - Hipertensi (34) - Anamnesis v
Birawa - DM (15) - Pemeriksaan Fisik
- Vertigo (11) - Penulisan surat keterangan sehat
(42190392)
- Hernia Inguinalis (3) - Penulisan surat rujukan
- Rheumatoid Arthritis - Edukasi rawat luka
(5) - Edukasi PHBS terkait mencuci
- Osteoarthritis (3) tangan, makanan bersih, dan cara
- Post Appendicitis (2) batuk yang benar
- Migrain headache (5) - Edukasi terkait konsumsi obat
- Cluster headache (6) (DM, Hipertensi)
- Katarak diabetikum (3) -
- Serumen prop (3)
- HNP (7)
- GERD (14)
- Gastritis (12)
- OMA (4)
- OMSK (3)
- Hipertiroid (3)
IGD - Rawat Luka Ulkus - Anamenesis pasien
(11) - Menjelaskan tindakan dan
- Trauma (3) melakukan informed consent
- Hecting (1) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- BAB encer (1) dan pemeriksaan lokalis)
- Digigigt ular (1) - Rawat luka, angkat jahit, jahit
- KLL (2) ikat v
- Evakuasi serumen
- Survey primer tanda dehidrasi
- Pemberian obat anti Bisa beracun
Merujuk Pasien korban
KLL
KIA - Kehamilan normal (1) - Anamnesis pasien dan pengantar
- USG (2) pasien
- KB implan (1) - Pemeriksaan tanda vital
- KB suntik (1) v
- Melakukan informed consent
- - Edukasi terkait keadaan
pasien
Vaksinasi - Screening vaksin (4)  Melakukan anamnesis sesuai
- Injeksi vaksin (2) dengan tabel screening Covid-19
- Pemantauan Post  Melakukan injeksi IM vaksin
Vaksin  Melakukan pemantauan post
- Input data pada peduli vaksinasi v
lindungi  Menginput data
masyarakat yang sudah
divaksin pada base data
peduli Lindungi
Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS
evaluasi program - Mengingatkan penggunaan
PHBS dan 5M terkait masker yang baik dan benar dan
Covid-19 (7) pemantauan PROKES disekolah v
- Edukasi penggunaan - Edukasi 3 M terkait DBD
masker cuci tangan (7) - Melakukan peragaan cara cuci
Edukasi terkait DBD (2) - Tangan dengan 6
langkah

Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Alexander Poli Umum - Hipertensi (28) - Anamnesis
Indiraka - DM (33) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
Mahesa - Dislipidemia (17) dan pemeriksaan lokalis)
Istiadji - Dermatitis - Penulisan surat pengantar
Venenata (1) pemeriksaan laboratorium
(42190393)
- Anemia Def. Besi - Penulisan surat keterangan sehat
(1) - Penulisan surat rujukan
- Dengue Fever (1) - Edukasi rawat luka
- Hnp Lumbal (1), - Edukasi Faktor Resiko (DM,
Cervical (1) Hipertensi) v
- Ca Mammae post - Edukasi Komplikasi dan
op (1) Pencegahan (DM, Hipertensi)
- Trauma  Vulnus -
Laseratum (3)
- Osteoarthritis (1)
- Ulkus Diabetikum
(1)
- Katarak &
Retinopati
diabetikum (1)
- Edukasi DM dan
Hipertensi (1)
IGD - Rawat Luka Ulkus - Anamenesis pasien dan
(3) pengantar pasien v
- DHF (1) - Menjelaskan tindakan dan
- DCA/GEA (1) melakukan informed consent
- EKG (3) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- Trauma  Vulnus dan pemeriksaan lokalis)
Laseratum (8), - Rawat luka dan angkat jahitan
Vulnus Eskoriatum Survey primer tanda
(2), Vulnus Scisum dehidrasi
(1)
- Lepas Jahitan post
op (1)
- Serumen prop (1)
-
KIA - ANC (18) - Anamnesis pasien dan pengantar
- Dermatitis pasien
Venenata (2) - Pemeriksaan tanda vital dan
- Banlanitis (1)
pemeriksaan fisik (pemeriksaan
- Anemia Def.
Besi(1) lokalis) v
- DM - Melakukan informed consent
Gestasional (1) - Pemeriksaan DJJ dan TFU
- Edukasi terkait keadaan pasien
- Membuat surat rujukan
Vaksinasi - Screening vaksin - Melakukan anamnesis sesuai
(4) dengan tabel screening
- Injeksi vaksin (2) Covid-19
- P-Care (2) - Melakukan injeksi IM vaksin v
- - Melakukan pemantauan post
vaksinasi

Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS


evaluasi program dan 5M di sekolahan v
PHBS dan 5M terkait - Mengingatkan penggunaan
Covid-19 (2) masker yang baik dan benar
- Edukasi penggunaan - Melakukan peragaan cara
masker cuci tangan cuci tangan
- Edukasi terkait - Melakukan pemeriksaan
kebersihan telinga, tanda vital pada ODGJ dan
mulut dan gigi. (2) memberikan suntikan
Kunjungan ODGJ (3) Haloperidol
- Mengantar ODGJ
untuk melakukan
pemeriksaan ke
Rumah Sakit

Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Julia Elfreda Poli Umum - Hipertensi (18x)  Anamnesis pasien v
Chandra - Diabetes  Pemeriksaan fisik (vital sign,
Mellitus (18x) pemeriksaan fisik dan lokalis)
(42190394)  Menyiapkan surat pengantar
- ISK (1x)
pemeriksaan laboratorium
- Dislipidemia  Menyiapkan surat rujukan
(5x)  Menyiapkan surat keterangan
- Vertigo (6x) sehat
- Gout (7x)  Melakukan pemeriksaan
antropometri
- Asma Bronkial  Edukasi singkat terkait kondisi
(2x) pasien
- Osteoathritis
(7x)
- Rheumatoid
arthritis (3x)
- LBP (10x)
- Dispepsia (16x)
IGD - Rawat luka (14x)  Anamnesis pasien/ pengantar
- Hecting (1x)  Melakukan informed consent
- EKG (5x)  Melakukan survey primer, dan
- KLL (3x) memberikan tatalaksana awal
- Vulnus Ekskoriatum kegawatan
(6x)  Melakukan pemeriksaan fisik
- Vulnus Scisum (2x)  EKG
- Ekstraksi kuku jari
 Rawat luka dan ganti perban v
(1x)
- Tatalaksana awal  Menjahit dan melepas jahitan
penyakit kegawatan  Menulis resep
(4x)  Melakukan edukasi sesuai
- Aff hecting (2x) kondisi pasien
- Tatalaksana awal
perdarahan
antepartum (1x)
KIA - Kehamilan  Anamnesis
normal (12x)  Pemeriksaan fisik (tanda vital,
- Anemia pada antropometri)
ibu hamil (5x)  Pemeriksaan Obstetri (Leopold,
- Kehamilan DJJ)
letak lintang  Injeksi IM dan SC pada
(2x) imunisasi dan KB suntik
- KB implan (1x)  Membantu pemasangan implan
- KB suntik (3x)  Edukasi gaya hidup sehat v
- Imunisasi BCG (2x)  Membantu menyiapkan
perlengkapan melahirkan
- Imunisasi Pentabio
 Membantu melahirkan bayi dan
(2x)
plasenta
- Imunisasi IVP (2x)  Membantu memijat rahim
- Pemeriksaan manten  Membantu menjahit luka robek
(3x) akibat melahirkan
- APN (1x)
Vaksinasi - Screening sebelum  Melakukan anamnesis singkat
vaksinasi (4x) sesuai dengan tabel screening
- Penyuntikan vaksinasi covid-19
vaksinasi (4x)  Melakukan injeksi vaksin v
- Screening setelah  Melakukan pemantauan/isolasi
vaksinasi (4x) post vaksinasi

Promkes - Promosi tentang  Memberikan informasi terkait


COVID-19 dan kondisi COVID-19 terbaru.
protokol kesehatan  Memperagakan cara cuci tangan
5M 6 langkah dengan benar
- Promosi terkait  Mempraktekkan cara v
penggunaan masker mengunakan masker dengan
dan cara mencuci benar
tangan yang benar

Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Praditya Poli Umum - Hipertensi (16x) - Anamnesis
Ardian - Pemeriksaan fisik (vital sign,
- Diabetes Mellitus
Hanafi pemeriksaan fisik lokalis)
(24x) - Membuat surat pengantar
(42190395) - Gasteroenteritis pemeriksaan laboratorium
(4x) - Menulis resep obat
- Dyspepsia (8x) - Edukasi mengenai keadaan
pasien dan pengobatannya
- Asma Bronkial - Edukasi pola hidup sehat v
(1x) - Membuat surat rujukan
- Osteoathritis (18x) - Membuat surat keterangan
sehat
- Dermatitis Kontak
Iritan (2x)
- Kalazion (1x)
- Epilepsi (1x)

IGD - Rawat luka (16x) - Anamnesis pasien/


- Hecting (2x) pengantar v
- EKG (3x) - Melakukan informed
- KLL (2x) consent
- Vulnus Ekskoriatum - Melakukan survey
(8x) primer, dan meberikan
- Asma bronchitis (3x) tatalaksana awal pada
- Vulnus Scisum (3x) kasus kegawatan
- Vertigo (1x) (Krisis HT, near
drowning)
- Pemeriksaan fisik
lokalis
- Perekaman ECG
- Rawat luka, angkat
jahitan
- Evakuasi serumen dan
benda asing telinga
- Menulis resep
- Melakukan edukasi
sesuai kondisi pasien
KIA - Kehamilan normal - Anamnesis
(6x) - Pemeriksaan fisik (tanda
- Hamil dengan anemia vital, antropometri, lokalis)
(4x) - Pemeriksaan Obstetri
- Pre Eklamsi ringan (Leopold, DJJ)
(1x) - Injeksi IM pada imunisasi
dan KB suntik
- KB implan (1x)
- Membantu pemasangan
- KB suntik (4x)
implan
- KB pil (4x) - Menulis resep dan edukasi
- Imunisasi TT (caten) terkait penyakit dan
(2x) pengobatan
- Diare cair akut, - Konseling KB
dehidrasi ringan - Edukasi gaya hidup sehat
sedang (2x) - Edukasi anemia pada ibu
hamil
Vaksinasi - Screening sebelum - Melakukan anamnesis
vaksinasi (4x) singkat sesuai dengan
- -vaksin tabel screening vaksinasi
covid-19
- Melakukan injeksi
vaksin
- Melakukan
pemantauan/isolasi post
vaksinasi
Promkes - Penyuluhan bahaya - Menjelaskan kepada masyarakat v
demam berdarah mengenai pengertian Demam
dengue Berdarah Dengue.
- Menjelaskan kepada masyarakat
mengenai tanda dan gejala
Demam Berdarah Dengue.
- Menjelaskan cara mencegah
terjadinya penularan Demam
Berdarah Dengue.

Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Erawan Poli Umum - Hipertensi (32x) - Anamnesis
Prasetyo - Vertigo (4x) - Pemeriksaan fisik
- Edukasi PHBS
(42190396) - OMA (1x)
- Edukasi Hipertensi
- Serumen Prop(2x) - Edukasi perawatan luka
- Diabetes Mellitus - Membuat surat keterangan
(16x) sehat v
- Membuat surat keterangan sakit
- Dislipidemia (2x)
- Vulnus Laseratum (6x)
- Gastritis (14x)
- Ulkus Diabetikum (8x)
- Osteoathritis (6x)
IGD - Rawat Luka (16x) - Anamenesis pasien
- Hecting (8x) - Melakukan informed consent
- EKG (6x) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- Serumen prop (3x) dan pemeriksaan lokalis)
- Evakuasi Benda Asing - Rawat luka
di telinga (1x) - Evakuasi serumen
- Rawat Luka Ulkus (6x) - Melakukan Bidai
- Pemasangan EKG
KIA - ANC (3) - Anamnesis pasien
- KB suntik (1x) - Pemeriksaan tanda vital
- Pengajuan - Melakukan informed consent
CATEN (3x) - Melakukan injeksi
- Edukasi tentang KB

Vaksinasi - Screening - Melakukan anamnesis


sebelum singkat sesuai dengan
vaksinasi (3x) tabel screening vaksinasi
- Vaksin (2x) covid-19
- Melakukan injeksi v
- Input data (1x)
vaksin
- Melakukan
pemantauan/isolasi post
vaksinasi
Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS dan
evaluasi program 5M di sekolahan
PHBS dan 5M terkait - Mengingatkan penggunaan
Covid-19 (2) masker yang baik dan benar
- Edukasi penggunaan - Melakukan peragaan cara cuci
masker cuci tangan (1) tangan 6 langkah menggunakan
Edukasi terkait sabun
Keterangan
Nama Sebagai Laporan
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Bimbingan Preceptorial / Kasus
(Jumlah Kasus)
Muda / NIM Program
Ya Tidak
Thomas Poli Umum - Hipertensi (30) - Anamnesis
Brilliant Deo - DM (25) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
Wahyu Jati - Hernia Inguinalis (3) dan pemeriksaan lokalis)
- Rawat luka akibat - Pemeriksaan fisik CLM
(42190397)
Trauma  Vulnus - Penulisan surat keterangan sehat
Ekskoriasi (5), Vulnus - Penulisan surat rujukan
Scisum (2) - Edukasi rawat luka
- Osteoarthritis (3) - Edukasi PHBS v
- Cutaneous Larva - Edukasi terkait diagnosis (DM,
Migrans (1) Hipertensi)
- Migrain (2) - Edukasi mengenai gizi seimbang
- Low back pain (1) -
- Uretritis gonore
(1)
IGD - Rawat Luka Ulkus (3) - Anamenesis pasien dan
- Rawat Luka (5) pengantar pasien
- Trauma (1) - Menjelaskan tindakan dan
- Hecting (2) melakukan informed consent
- Vulnus Ekskoriasis (4) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- Laringofaringitis (1) dan pemeriksaan lokalis) v
- Rawat luka, jahit ikat, angkat
jahitan
Pemeriksaan teinga,
hidung, tenggorokan
KIA - ANC (5) - Anamnesis pasien dan pengantar
- KB suntik (1x) v
- Imunisasi BCG (1x) pasien
- Imunisasi Pentabio - Pemeriksaan tanda vital
(1x) - Melakukan informed consent
-
- Melakukan injeksi
- Edukasi terkait keadaan
pasien
Vaksinasi - Screening vaksin (2)  Melakukan anamnesis sesuai
- dengan tabel screening Covid-19
 Melakukan injeksi IM vaksin

 Melakukan v
pemantauan post
vaksinasi
Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS dan
evaluasi program 5M di sekolahan
PHBS dan 5M terkait - Mengingatkan penggunaan
Covid-19 (2) masker yang baik dan benar
- Edukasi penggunaan - Melakukan screening telinga,
masker cuci tangan (1) mata, gigi-tenggorokan v
- Edukasi terkait - Melakukan peragaan cara cuci
kebersihan telinga, tangan 6 langkah menggunakan
mulut dan gigi. (2) sabun
- Screening pre injeksi -
vaksin COVID-19 (2)
Posyandu Lansia

Keterangan
Sebagai Laporan
Nama Bimbingan Preceptorial / Kasus
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Program
(Jumlah Kasus) Ya Tidak
Muda / NIM
Feronica Eka Poli Umum - Hipertensi (15) - Anamnesis
Andini Puji - DM (25) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
Lestari - Dislipidemia (15) dan pemeriksaan lokalis)
Futunaembun - Dermatitis kontak - Penulisan surat pengantar
iritan (1) pemeriksaan laboratorium
(42190398)
- Low Back Pain (5) - Penulisan surat keterangan sehat
- Trauma  Vulnus - Penulisan surat rujukan
Laseratum (5) - Edukasi rawat luka
- Osteoarthritis (7) - Edukasi Faktor Resiko (DM,
- Ulkus Diabetikum Hipertensi) v
(2) - Edukasi Komplikasi dan
- Katarak & Pencegahan (DM, Hipertensi)
Retinopati - Edukasi pencegahan dan
diabetikum (1) tatalaksana pada kasus benda
- OMSK (1) asing ditelinga, ISK, Lipoma
- ISK (2) - Edukasi tatalaksana angina
- Lipoma (1) pektoris
- Benda asing -
ditelinga (2)
- Angina pektoris
(1)
IGD - Rawat Luka Ulkus - Anamenesis pasien dan
(4) pengantar pasien
- EKG (2) - Menjelaskan tindakan dan
v
- Trauma  Vulnus melakukan informed consent
Laseratum (7), - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
Vulnus Eskoriatum dan pemeriksaan lokalis)
(4), vuknus - Rawat luka
scissum (2) - aff hecting
- Lepas Jahitan post - hecting (jahit luka)
op (3) - evakuasi serumen
- Serumen prop (1) - menentukan luas dan derajat
- Perawatan luka luka bakar serta memberikan
bakar (1) tatalaksana awal
- Penanganan tatalaksana pada kasus
hipoglikemia hipoglikemia dengan
pemberian cairan gula
melalui oral pada pasien
yang sadar dan
pengecekan gula darah.
KIA - ANC (18) - Anamnesis pasien dan pengantar
- Hipertensi pasien
gestasional - Pemeriksaan tanda vital dan
- Anemia Def.
pemeriksaan fisik (pemeriksaan
Besi(1)
- DM Gestasional lokalis)
(1) - Melakukan informed consent
- Suntik KB (2) - Pemeriksaan DJJ dan TFU
- Pemberian - Edukasi terkait keadaan pasien v
imunisasi pada - Membuat surat rujukan
bayi (4) - Membuat surat pengantar
- Screening calon
pemeriksaan lab dan poli gigi
pengantin (4)
untuk calon pengantin
- Injeksi KB pada ibu
- Injeksi imunisasi BCG
Vaksinasi - Screening vaksin - Melakukan anamnesis sesuai
(4) dengan tabel screening v
- Injeksi vaksin (2) Covid-19
- P-Care (2) - Melakukan injeksi IM vaksin
- - Melakukan pemantauan post
vaksinasi

Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS


evaluasi program dan 5M di sekolahan
PHBS dan 5M terkait - Mengingatkan penggunaan
Covid-19 (2) masker yang baik dan benar
- Edukasi penggunaan - Melakukan peragaan cara
masker cuci tangan (2) cuci tangan
- Edukasi terkait - Melakukan pemeriksaan v
kebersihan telinga, antoprometri, mata, gigi,
mulut dan gigi. (1) telinga pada anak-anak SD di
POSYANDU lansia dan sekolah
posbindu PTM (2) - Melakukan edukasi tentang
osteoarthritis di posyandu
lansia dan posbindu PTM
- Melakukan
pemeriksaan kesehatan
rutin pada lansia di
posyandu

Keterangan
Sebagai Laporan
Nama Bimbingan Preceptorial / Kasus
Kasus / Diagnosis
Dokter Substansi Program
(Jumlah Kasus) Ya Tidak
Muda / NIM
Bernardus Poli Umum - Hipertensi (22) - Anamnesis
Chrisna - DM (25) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
Bayu - Ulkus Diabetikum (6) dan pemeriksaan lokalis)
Widyawan - Liken Simpleks - Penulisan surat pengantar
Skuamosa (2) pemeriksaan laboratorium
(42190399)
- Hernia Inguinalis (2)- Penulisan surat keterangan sehat
- Gonore (1) - Penulisan surat rujukan
- Infeksi Saluran Kemih- Edukasi rawat luka v
(4) - Edukasi PHBS
- Trauma  Vulnus - Edukasi terkait diagnosis (DM,
Ekskoriasi (5), Vulnus Hipertensi)
Scisum (4) - Edukasi dan
- Osteoarthritis (1) pencegahan DM serta
Ulkus diabetikum
- Acne Vulgaris (3)
secara lebih spesifik
IGD - Rawat Luka - Anamenesis pasien dan v
Vulnus(20) pengantar pasien
- Trauma (2) - Menjelaskan tindakan dan
- Serumen prop (2) melakukan informed consent
- Hecting (5) - Pemeriksaan Fisik (Tanda vital
- Evakuasi Benda Asing dan pemeriksaan lokalis)
di telinga (1) - Rawat luka, angkat jahit, jahit
- Rawat Luka Ulkus (3) ikat
- BAB Cair (2) - Evakuasi serumen dan Benda
Asing
Survey primer tanda
dehidrasi
KIA - Kehamilan normal (2) - Anamnesis pasien dan pengantar
- KB implan (4x) pasien
- KB suntik (4x) - Pemeriksaan tanda vital
- Imunisasi BCG (5x) v
- Melakukan informed consent
- Imunisasi Pentabio
(3x) - Edukasi terkait keadaan
- pasien
Vaksinasi - Screening vaksin (5)  Melakukan anamnesis sesuai
- Injeksi vaksin (2) dengan tabel screening Covid-19
- P-Care (3)  Melakukan injeksi IM vaksin

- Edukasi DM dan Ulkus  Melakukan pemantauan post


Diabetikum vaksinasi v
 Melakukan edukasi
DM dan Ulkus
Diabetikum
Promkes - Pemantauan dan - Mengevaluasi program PHBS dan
evaluasi program 5M di sekolahan
PHBS dan 5M terkait - Mengingatkan penggunaan
Covid-19 (3) masker yang baik dan benar
- Edukasi penggunaan - Melakukan peragaan cara cuci v
masker cuci tangan (5) tangan
Edukasi terkait -
kebersihan telinga, mulut
dan gigi. (2)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Stase IKK dilaksanakan dengan pembekalan di UKDW dan Dinkes Bantul di minggu
pertama. Pembekalan yang diberikan terkait materi Kedokteran Komunitas yang menunjang
dokter muda agar kelak bisa memiliki pola pikir komunitas yang baik dan bisa bertugas dengan
baik di Puskesmas. Kegiatan pembekalan berjalan dengan lancar dan ilmu yang diberikan bisa
dipahami dengan baik oleh setiap dokter muda. Kendala yang terdapat terkait adaptasi dari pola
pikir klinis menjadi pola pikir komunitas. Namun kendala tersebut bisa diatasi dengan seiring
berjalannya waktu saat dokter-dokter muda bertugas.
Kegiatan di Puskesmas Sanden berlangsung dengan baik di situasi pandemi. Berbagai
tindakan dan kegiatan dilakukan dokter muda dengan lebih mandiri yang tentu masih dalam
pengawasan dan supervisi petugas kesehatan yang bertugas. Kepercayaan diri kami dapat
menjadi lebih baik dengan kemandirian tersebut. Selain itu disayangkan dalam situasi pandemi
cukup banyak kegiatan di masyarakat yang belum bisa terlaksana karena harus mengutamakan
protokol kesehatan dengan tidak membuat pertemuan dengan banyak orang. Hal ini juga
didukung dengan kasus COVID-19 yang terus naik sehingga kegiatan-kegiatan mulai
diberhentikan untuk sementara waktu.
Beberapa kesulitan yang kami dapati adalah beberapa fasilitas kesehatan rusak, obat-
obatan yang terbatas, situasi pandemi, dan jarak antara FK UKDW dengan Puskesmas Sanden
yang menjadi tantangan bagi kami dalam bertugas. Selain itu APD yang kami dapatkan tidak
tersedia atau kurang. Diharapkan fakultas dapat menyediakan masker KN95, gown dengan
jumlah lebih banyak, dan sarung tangan dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini disebabkan
karena setiap harinya dokter muda berkontak dengan banyak pasien dan cukup banyak tindakan
yang dilakukan di IGD yang memerlukan penggantian sarung tangan yang cukup sering.
Namun dapat disimpulkan kegiatan IKM di Puskesmas Sanden sudah berjalan dengan
baik dan lancar. Kami para dokter muda FK UKDW merasa bahagia dan berbangga karena bisa
mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman berharga yang sangat menunjang keterampilan
kami di tahap pendidikan ini. Semoga kedepannya kerjasama antara FK UKDW dengan
Puskesmas Sanden terus terjalin dengan baik. Agar kelak dokter-dokter muda FK UKDW
berikutnya dapat turut mendapatkan pengalaman baik yang juga kami alami.

75
BAB V
REFLEKSI

Nathania Akira Susanto (42190319)


Pelaksanaan kegiatan kedokteran komunitas memberikan kesan tersendiri bagi
saya pribadi. Terutama bahwa karena kegiatan ini kami lakukan di tengah pandemi, di
mana ada beberapa kegiatan yang memang harus ditiadakan, untuk membatasi jumlah
pengunjung Puskesmas, sehingga secara tidak langsung, jumlah kasus yang dapat
kami pelajari menjadi semakin sedikit. Akan tetapi, keadaan pandemi ini memberikan
tantangan tersendiri sebagai seorang tenaga kesehatan dan seorang dokter muda untuk
dapat memanfaatkan kesempatan untuk belajar dengan baik.
Yang membuat saya terkesan selama belajar di Puskesmas Sanden adalah kita
dapat belajar antar profesi misalnya dengan rekan-rekan bidan, perawat, bagian
administrasi, apoteker dan bagian-bagian lain dan turun tangan langsung untuk
menyelesaikan suatu permasalahan kesehatan. Sehingga saya dapat melihat mengenai
sebuah permasalahan kesehatan dari jendela tenaga kesehatan di bidang profesi lain,
sehingga ini dapat mempermudah saya untuk memahami bagaimana sebuah
kolaborasi antar tenaga kesehatan terjadi dari segala aspek terutama yang dilakukan di
Fasilitas kesehatan Primer. Beliau-beliau juga sangat ramah dan mau membagikan
ilmu kepada kami, serta mengajari kami tentang pendekatan yang harus dilakukan
kepada pasien yang datang ke Puskesmas, dikarenakan mayoritas pasien yang datang
merupakan penduduk desa, sehingga seringkali terdapat halangan bahasa, istilah, dan
pengetahuan pasien mengenai kesehatan.

Yang berikutnya adalah, saya terkesan kepada masyarakat Sanden. Selama


saya bertugas di Puskesmas Sanden adalah bahwa masyarakat Sanden sebagian besar
memiliki kesadaran mengenai kesehatan yang cukup tinggi dan memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi. Walaupun masih sering ditemui warga yang tidak memakai masker,
sebagian besar telah melakukan 3M dengan baik dan benar. Selama di Puskesmas,
pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan DM sebagian besar sudah
mengetahui tentang penyakit yang dideritanya dan memiliki kesadaran untuk minum
obat.
76
Yang terakhir adalah, harapan saya semoga ilmu yang saya dapatkan selama di
Kedokteran Komunitas ini dapat berguna bagi saya kelak ketika nanti saya menjadi
seorang dokter, begitu pula ilmu-ilmu dasar seperti surveilans, promosi kesehatan,
analisa kebutuhan, dan ilmu epidemiologi dan sebagainya yang dapat menjadi bekal
saya di dalam menjadi seorang dokter layanan primer.

Rambat Sambudi (42190391)


Kegiatan Kepaniteraan Klinik Stase Kedokteran Komunitas merupakan salah
satu kesempatan yang sangat baik bagi saya untuk belajar menjadi seorang dokter
yang nantinya akan berhadapan dengan masyarakat umum. Sesi kepaniteraan ini
dapat menjadi suatu media untuk belajar mengenai layanan Kesehatan yang
terintegrasi di dalam suatu komunitas. Secara umum dalam kepaniteraan ini dokter
muda dapat langsung berinteraksi dengan kehidupan suatu komunitas masyarakat dan
dapat memahami permasalahan kesehatan komunitas. Namun karena pandemi
COVID-19 saat ini, kegiatan kepaniteraan komunitas untuk dokter muda banyak
terfokus pada program vaksinasi mengikuti program dari pemerintahan.
Kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Kepaniteraan Klnik Ilmu
Kedokteran Komunitas di Puskesmas Sanden juga membuat saya memiliki banyak
pengalaman baru, seperti kegiatan tugas luar yang saya ikuti yaitu vaksinasi,
pemantauan dan evaluasi program PHBS di sekolah-sekolah, home care dan
screening siswa-siswi Sekolah Dasar (SD). Semua kegiatan tersebut memberikan
gambaran tentang fokus pelayanan kesehatan primer dalam bentuk promotif dan
preventif, adanya kendala selama pelaksanaan program yang dilaksanakan juga
membuat saya untuk berpikir lebih luas untuk memecahkan masalah tersebut.
Kesimpulan yang bisa saya ambil selama menjalani kepaniteraan ini
adalah, menjadi seorang dokter kita harus bisa memahami suatu masalah dari sudut
pandang komunitas. Dimana peran komunitas dapat menjadi suatu akar permasalahan
suatu penyakit namun komunitas itu sendiri juga dapat menjadi media utama dalam
menangani masalah tersebut.

Bambang Birawa (42190392)


Pada Kepaniteraan Klinik Stase kedokteran komunitas menjadi tempat saya
untuk belajar menjadi dokter yang memiliki kompetensi yang baik dan skill
77
komunikasi yang mumpuni di tengah masyarakat umum. Sehingga dapat melayani
masyarakat umum dengan sebaik-baiknya. Pada stase ini juga menjadi sarana saya
belajar mengenai apa saja layanan kesehatan primer yang menjadi rujukan pertama
masyarakat umum. Banyak kegiatan pada stase ini semakin mengasah saya sebagai
calon dokter untuk mengenal kehidupan suatu komunitas/instansi masyarakat dan
dapat memahami permasalahan kesehatan komunitas/instansi serta membuat program
untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Namun pada
pelaksanaannya saya memiliki keterbatasan dalam berinteraksi langsung dengan
masyarakat dikarenakan Pandemi COVID 19 saat ini yang masih mewabah, membuat
pengumpulan massa secara masif untuk pelaksanaan edukasi dibatasi. Kegiatan yang
sering dilakukan pada stase ini selain edukasi adalah mengsukseskan program
pemerintah terkait pemerataan vaksinasi COVID 19.
Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas di Puskesmas Sanden
membuat saya belajar banyak hal baru dan memiliki kesempatan untuk melakukan
kegiatan promosi dan preventif kesehatan di lingkungan masyarakat sanden. Kegiatan
yang saya laksanakan yaitu vaksinasi, pemantauan dan evaluasi program PHBS dan
PROKES COVID 19, Kaderisasi Dokter Cilik, Home visit dan Posyandu. Kegiatan
tersebut menambah skill dan pengalaman saya melayani masyarakat secara langsung.
Manfaat yang bisa saya peroleh terkait stase ini adalah saya belajar menjadi
seorang dokter yang memahami dan mengidentifikasi perrmasalahan kesehatan yang
ada di masyarakat, dimana untuk menemukan solusinya perlu melibatkan peran
masyarakat secara signifikan. Saya berharap ke depannya saya dapat menjadi seorang
dokter yang dapat memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat, bukan hanya
memberikan terapi namun juga upaya Promotif dan Preventif pada masyarakat
sehingga meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dimana saya nanti melayani.

Alexander Indiraka Mahesa Istiadji (42190393)

Setelah 4 minggu saya ikut dalam pelayanan di Puskesmas Sanden


untuk stase IKM ini saya mendapatkan berbagai pengalaman terutama yang
dapat menambah pengetahuan dan skill saya sebagai dokter muda. Saya senang
mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan di sana. Saya belajar cara melayani pasien di poli umum, farmasi,
klinik KIA, IGD, skrining dan vaksinasi serta promosi kesehatan.
78
Saya mempelajari bahwa penyakit yang terjadi di komunitas dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar faktor risiko individu yang dimiliki
oleh pasien. Setelah beberapa kegiatan di Poli Umum Puskesmas Sanden dan
melakukan pembinaan terhadap pasien diabetes melitus dan hipertensi, saya
sadar bahwa ternyata faktor yang berpengaruh terhadap suatu penyakit tidak
hanya melalui gaya hidup pasien saja melainkan faktor-faktor lain seperti
kepatuhan minum obat, pengawasan dari keluarga, adanya support keluarga,
pendidikan, dan sosio ekonomi juga dapat mempengaruhi.
Dari hal – hal tersebut saya dapat menarik kesimpulan bahwa
kurangnya keterlibatan keluarga dalam mengawasi kepatuhan minum obat
pasien, serta kurangnya kesadaran pasien untuk kontrol dan minum obat secara
rutin dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi sehingga kualitas
hidup pasien menjadi menurun.
Hal tersebut mendorong saya sebagai calon dokter, untuk bisa
memberikan pelayanan kepada pasien secara menyeluruh. Jadi, bukan sekedar
mendiagnosis penyakit saja, namun juga dapat memberikan edukasi yang baik
serta memberikan motivasi untuk keluarga pasien agar tidak hanya pasien
namun keluarga pasien juga dapat terhindar dari faktor risiko penyakit.

Julia Elfreda Chandra (42190394)


Pengalaman saya bertugas di Puskesmas Sanden sangatlah luar biasa. Meski
pada awalnya, saya sempat merasa kebingungan dengan alur kerja di Puskesmas,
namun petugas di Puskesmas selalu mengarahkan sehingga saya dapat mengikuti alur
kerja di Puskesmas dengan baik. Puskesmas Sanden terdapat beberapa jenis
pelayanan, yaitu Poli Umum, IGD, Rawat Inap, Kesehatan Ibu dan Anak, Fisioterapi,
Vaksinasi, tugas luar (berupa penyuluhan, edukasi, pemantauan, survei lapangan,
vaksinasi luar puskesmas, dan home-visite), dan pelayanan lainnya. Yang membuat
saya kagum adalah sistem dimana semua petugas di Puskesmas mendapat kesempatan
yang sama untuk melakukan berbagai jenis layanan sesuai dengan kompetensi mereka
masing-masing. Bidan dan dokter yang melakukan tugas luar, apoteker yang
berkesempatan membantu bidan, perawat Fisioterapi yang berkesempatan melakukan
pertolongan di IGD, dan lainnya. Sistem ini membuat saya berpikir bahwa saya harus
belajar lebih banyak untuk bisa menjadi berbagai hal supaya saya bisa paham dengan
peran atau tindakan yang akan saya lakukan dikemudian hari. 79

Selain kekompakan petugas Puskesmas, saya juga merasa kagum dengan


kekompakan warga masyarakat Kecamatan Sanden. Masyarakat di Sanden memiliki
tingkat kesadaran akan kesehatan yang sangat tinggi. Meski demikian, saya masih
menemukan banyak warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan
protokol 5M dengan ketat, mengingat sekarang pandemi masih belum berakhir,
terlebih lagi adanya varian COVID-19 terbaru yaitu Omicron. Namun terlepas dari hal
tersebut, masyarakat di Sanden banyak yang sadar akan kesehatan dan rutin
mengunjungi Puskesmas untuk melakukan perawatan rutin baik itu hanya pengecekan
kesehatan, kontrol rutin penyakit (hipertensi, diabetes, kolestrol, asam urat, atau
penyakit lainnya), atau konsultasi mengenai kesehatan. Selain itu, para kader juga
selalu mengikuti berbagai pertemuan dengan rajin sehingga informasi selalu update
dan dapat menyebarkan informasi ke masing-masing wilayah. Juga dapat membantu
puskesmas untuk melakukan pemantauan kesehatan bagi masyarakat yang tidak
mampu datang ke Puskesmas. Tak mau kalah, lansia di Sanden juga selalu melakukan
senam lansia setiap hari sabtu di Puskesmas selama kurang lebih 1 – 1,5 jam. Di saat
tersebut, terkadang ada 1-2 petugas Puskesmas yang ikut dan memberikan
edukasi/informasi di akhir kegiatan senam. Untuk pasien yang tidak bisa mendatangi
puskesmas, maka petugas Puskesmas akan datang menghampiri (home-visite) untuk
melakukan pemeriksaan rutin terkait kesehatan pasien. Tak hanya itu, petugas juga
akan memberikan edukasi dan arahan terkait kondisi kesehatan pasien agar pasien
dapat segera ditangani dengan baik. Saya mendapat kesempatan untuk ikut melakukan
home-visite bersama dengan salah satu petugas dari Puskesmas. Ditemani bu kader,
kami pergi ke rumah-rumah warga, melakukan pengecekan kesehatan, dan
memberikan edukasi/arahan kepada warga. Disini saya menemukan kesulitan bahasa
karena beberapa diantaranya adalah sepuh yang hanya bisa berbahasa jawa, sedangkan
saya masih belum fasih berbahasa jawa. Hal ini mejadi bahan renungan untuk saya ke
depannya yaitu ketika saya di tugaskan di suatu daerah, alangkan baiknya untuk
memfasihkan bahasa daerah tersebut terlebih dahulu. Meski tidak lancar, setidaknya
dapat digunakan untuk berkomunikasi ringan sehingga saya dapat memahami apa
yang pasien katakan dan menjadi tahu apa yang harus saya lakukan terhadap pasien.
Selain itu, saya juga belajar untuk bagaimana cara menyampaikan penyuluhan dan
edukasi yang baik agar dapat diterima dan diterapkan untuk masyarakat.
Instalansi Gawat Darurat Puskesmas Sanden baru saja di buka pada Januari
2022. Dengan dibukanya IGD, saya mendapat kesempatan untuk melakukan tindakan 80

kegawatan dibawah bimbingan petugas kesehatan Puskesmas, seperti menjahit luka,


membuka jahitan, merawat luka, memberikan penanganan pertama pada kegawatan,
dan lainnya. Tidak hanya itu, saya juga mendapat kesempatan untuk mempelajari
bagaimana melakukan anamnesis singkat ditengah kondisi kegawatan sehingga saya
harus paham apa saja yang saya tanyakan agar tidak membuang banyak waktu yang
berharga (golden time).
Masih banyak lagi pengalaman yang saya alami selama berada di Sanden yang
saya harap dapat membantu perkembangan saya untuk dapat menjadi dokter yang
baik. Saya harap dengan pengalaman saya kali ini, saya mampu menjadi seorang
dokter yang dapat memberikan semua jenis pelayanan yang terbaik ke masyarakat, tak
hanya mengobati (kuratif dan rehabilitatif) tetapi juga mencegah terjadinya penyakit
(promosi dan preventif) sehingga rekurensi kasus berkurang dan kualitas hidup
masyarakat dapat meningkat.

Praditya Ardian Hanafi (42190395)


Pelayanan di Puskesmas Sanden mencakup Upaya Kesehatan Perorangan
(Poli Umum, IGD, Rawat Inap, MTBS dan KIA) maupun Upaya Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, DTKB TK, Pelatihan
Dokter Kecil dan lainnya). Namun pada kesempatan selama pandemi ini, kami
terbatas untuk kegiatan luar karena masih ada beberapa kegiatan luar yang libur
untuk dilaksanakan. Tugas kepaniteraan klinik di Puskesmas Sanden memberikan
banyak manfaat untuk kami dokter muda.
Dalam kegiatan UKP, dokter muda diberikan banyak kesempatan dan juga
mendapat bimbingan dalam melakukan tindakan, dalam mencari sumber informasi
dan data dokter muda juga diberi akses yang baik dan mudah. Pengalaman saya
selama menjalani kepaniteraan klinik di Puskesmas Sanden, membuat saya ingin
berbenah diri. Meliputi cara berkomunikasi dengan baik, bersimpati dan berempati
terhadap apa yang pasien rasakan, mampu menjelaskan perjalanan penyakit yang
sedang diderita pasien, serta penanganan dan edukasi apa yang paling tepat untuk
kondisi pasien saat ini. Tentu hal ini kami harus berfikir holistic, mengingat seorang
pasien juga dapat dipengaruhi hal – hal social, meliputi tingkat pendidikan,
ekonomi, kebudayaan dan hal lainnya yang perlu kami pelajari lebih baik lagi dalam
menjalankan tugas sebagai seorang dokter muda. 81
Untuk kegiatan UKM, dokter muda juga mendapat dukungan yang baik
dari pihak puskesmas maupun pihak masyarakat dan juga banyak melatih dokter
muda dalam memberikan promosi kesehatan. Semua kegiatan kepaniteraan klinik
yang dilakukan dokter muda di puskesmas memberikan pengalaman baru, dapat
mengembangkan ilmu kedokteran komunitas dan juga mempraktekkan langsung
dalam melakukan pencegahan penyakit di komunitas.
Salah satu contohnya adalah penyuluhan terkait demam berdarah dengue.
Per tanggal 31 Januari 2022 sudah terdapat 7 kasus baru di Desa Srigading dimana
di desa yang lain masih belum ada kasus baru DBD. Disini saya mendapat
kesempatan memberikan edukasi di Balai Desa Srigading. Saya tidak menyangka
bahwa undangan yang hadir meliputi Dinas Kesehatan Bantul, Camat, Lurah dan
kader setempat. Pada saat memberikan edukasi, saya merasa tegang dan sempat
bingung memilih kata-kata yang akan digunakan. Akhirnya saya dapat
menyelesaikan dengan baik. Saya bersyukur atas kesempatan untuk memberikan
edukasi dan penyuluhan terkait Demam Berdarah Dengue.
Adanya kegiatan ini mengajarkan saya bahwa pencegahan merupakan
langkah yang sangat penting untuk menghindari suatu penyakit. Edukasi dan
penyuluhan untuk memberikan informasi kepada masarakat dalam melakukan
penegahan penyakit merupakan cara yang sangat efektif untuk mengikutsertakan
masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit.
Saya berharap ke depannya saya dapat menjadi seorang dokter yang dapat
memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat, bukan hanya memberikan terapi
namun juga upaya Promotif dan Preventif pada masyarakat sehingga meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat dimana saya nanti melayani.

Erawan Prasetyo (42190396)

Setelah melalui stase Ilmu Kedokteran Komunitas saya menyadari bahwa


pentingnya penangan pasien yang holistik, tidak hanya menangani masalah fisik saja
namun harus menangani masalah psikologis dan sosial pasien. Hal ini dikarenakan
timbulnya penyakit bersifat multifaktorial seperti usia, gaya hidup, aktivitas fisik,
faktor lingkungan termasuk kebiasaan di lingkungan dan hubungan dengan
lingkungan setempat, faktor sosial, faktor ekonomi.
Bahkan, tersedianya kemudahan dalam mengakses kesehatan tidak menjamin 82
pasien untuk patuh dan rutin terhadap pengobatan ataupun jadwal kontrol. Selain itu,
faktor pemahaman/ wawasan terhadap kesehatan pun menjadi hal yang penting untuk
menjangkau manusia menjadi sehat diantaranya perilaku hidup sehat dan keberhasilan
terapi. Untuk itu saya menyadari bahwa pentingnya pemberian/ penyebaran informasi
kesehatan untuk masyarakat harus dijalankan multipersonal, bukan hanya seorang
tenaga kesehatan saja. Perlu untuk menjalin relasi yang baik dengan tokoh
masyarakat, kader ataupun masyarakat setempat agar penyebaran informasi kesehatan
dapat berlangsung. Kompetensi dalam membuat strategi/program untuk menangani
suatu penyakit pasien/di daerah juga menjadi prioritas saya dalam stase ini. Karena
saya menyadari bahwa upaya kuratif bukanlah satu-satunya jalan manusia menjadi
sehat tetapi juga upaya promotif dan prenventif.
Selain itu, secara pribadi memahami budaya lokal dan bahasa lokal itu dirasa
tidak kalah penting dalam penerapan ilmu kedokteran. Beberapa budaya lokal akan
mempengaruhi kesehatan pasien, mungkin ada yang berefek buruk atau juga ada yang
berefek positif. Seperti budaya minum dan makanan yang manis contohnya. Budaya
ini akan meningkatkan peningkatan kemungkinan seseorang untuk menderita
diabetes. Ada juga budaya yang berefek positif, budaya untuk gotong royong/ saling
membantu dan peduli terhadap tetangga. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk saling
membantu mengingatkan minum obat/kontrol/berprilaku gaya hidup sehat.
Keberhasilan dalam menangani pasien tentuk tidak lepas dari komunikasi yang
efektif antara dokter dan pasien. Pemberian informasi dari dokter dan akan diterima
pasien dengan penuh, paham dan diharapkan pasien dapat
melakukan/mengaplikasikan sesuai dengan informasi dari dokter.

Thomas Brilliant Deo Wahyu Jati (42190397)


Puskesmas adalah sarana kesehatan masyarakat yang diawasi langsung oleh
Pemerintah. Karena pelayanan yang cukup memadai dan dengan tarif yang cukup
murah tidak jarang masyarakat menjadikannya andalan dalam berbagai permasalahan
kesehatan. Dalam hal ini saya dan kelompok saya mendapatkan kesempatan untuk
dapat terjun langsung mengikuti pelayanan kesehatan di Puskesmas Sanden.
Bagi saya dapat terjun dan mengikuti kegiatan di puskesmas Sanden adalah hal yang
sangat berkesan, karena saya dapat langsung melihat berbagai permasalahan
kesehatan pada masyarakat berdasarkan epidemologi. Saya dapat melihat faktor-
faktor yang berpengaruh dalam terjadinya suatu penyakit. 83
Pengalaman dalam menjalankan tugas juga sangat penting dalam melanjutkan
pendidikan/pelayanan menjadi seorang dokter. Yang terpenting adalah saya dapat
melakukan tindakan secara langsung kepada pasien, walaupun itu masih dalam tahap
permbelajaran bagi saya. Tindakan seperti injeksi, screening COVID-19, jahit ikat,
rawat luka, dan Screening telinga mata gigi dan tenggorokan akan sangat membantu
saya dalam menghadapi tanggung jawab dikemudian hari nanti.
Walaupun masih banyak kekurangan saat melakukan pelayanan, namun semua
sudah saya lakukan sebaik mungkin yang saya bisa. Semua ini adalah gambaran bagi
saya saat nanti sudah menjadi seorang dokter yang harus terjun langsung ke lapangan,
melakukan peayanan yang terbaik bagi masyarakat. Saya juga berterima kasih untuk
para petugas puskesmas Sanden yang telah bersedia dengan sabar membantu saya
untuk belajar.

Feronica Eka Andini Puji Lestari Futunaembun (42190398)


Saya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam
pelayanan di Puskesmas Sanden selama 4 minggu dalam stase Ilmu Kedokteran
Komunitas. Banyak hal yang dapat saya pelajari selama berkegiatan di Puskesmas,
baik kegiatan di dalam puskesmas maupun kegiatan di masyarakat. Hal itu tentu dapat
menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan
mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Selain itu, saya juga belajar
untuk memberikan pelayanan kesehatan bukan hanya secara perorangan tetapi juga
memberikan pelayanan kepada komunitas/masyarakat.

Kegiatan yang saya ikuti di puskesmas mulai dari pelayanan di poli umum,
IGD, KIA, vaksinasi dan promosi kesehatan sangat membantu saya dalam belajar dan
mempersiapkan diri menjadi seorang dokter kelak. Saya memahami bahwa penyakit
yang diderita oleh seseorang dapat berhubungan dengan komunitas. Seperti halnya
sebuah penyakit dapat dipengaruhi oleh host, agen penyebabn dan juga lingkungan
sekitar individu tersebut. Hal ini tentu membuat saya melihat sebuah penyakit bukan
hanya terbatas pada individu, namun perlu juga melihat lingkungan serta komunitas
sekitarnya seperti keluarga, tetangga, dan lingkugan sekitar dari pasien tersebut.
Faktor-faktor lain seperti pekerjaan, sosio-ekonomi, dan tingkat pengetahuan juga
dapat mempengaruhi kesehatan dari pasien.
Kegiatan di puskesmas juga membuat saya belajar bahwa untuk memberikan
84
pelayanan kesehatan yang optimal, tenaga kesehatan tidak dapat bekerja sendiri
namun perlu bekerja sama lintas sektor seperti pejabat pemerintah daerah setempat
(camat, dukuh, RW, RT), para kader kesehatan dan juga seluruh masyarakat. Dengan
membina sambung rasa yang baik serta pemahaman terhadap situasi termasuk budaya
di lingkungan tersebut, upaya layanan kesehatan dapat dilakukan dengan baik..
Dalam stase IKK selama 4 minggu di puskesmas Sanden, saya termotivasi
untuk menjadi dokter yang bukan hanya mendiagnosis suatu penyakit dan
mengobatinya, namun mengupayakan promotif, preventif, kuraif dan juga
rehabilitatif. Di samping itu, saya ingin melihat seorang individu sebagai bagian dari
suatu komunitas, sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan saya
mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar individu seperti dukungan keluarga,
sosio-ekonomi, pekerjaan, dan lingkungan pasien.

Bernardus Chrisna Bayu Widyawan (42190399)

Serangkaian kegiatan stase kepaniteraan klinik kedokteran komunitas yang


dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul, dan Puskesmas Sanden menambah wawasan,
keterampilan secara keilmuan, dan juga keterampilan dalam merencanakan serta
menjalankan program untuk terapi bukan hanya individu tetapi juga komunitas.
Banyak hal yang saya pelajari, terutama kasus-kasus yang sebelumnya saya
dapatkan hanya berkutat pada terapi terhadap individu saja, akan tetapi pada
kepaniteraan ini saya mempelajari hal yang lebih dalam dan luas dengan melihat
permasalahan secara Big Picture, sehingga saya bisa melakukan upaya terapi dari
awal, melakukan pencegahan dengan program yang tepat, melakukan edukasi agar
penyakit-penyakit tersebut tidak terjadi, dan melakukan terapi yang lebih empiris.
Hal-hal seperti surveilans serta belajar tentang terapi pada pasien dengan BPJS
menjadi hal yang sangat menarik, melihat keterbatasan obat yang ada di Puskesmas
akan tetapi harus tetap memberikan terapi yang maksimal menjadi kunci dalam
pemanfaatan stock dengan demand yang dibutuhkan di Puskesmas. Keterbatasan
tenaga kerja juga menjadi hal yang menarik untuk dipelajari, bagaimana kepala
Puskesmas sebagai ujung tombak dalam kepemimpinan dengan memanfaatkan dan
meletakkan Sumber Daya Manusia pada pos-pos yang tepat menjadi bahan
pembelajaran untuk saya dalam segi kepemimpinan. Selain itu masyarakat yang
85
berada di wilayah kerja Puskesmas Sanden cukup kooperatif dan sangat membantu
untuk memberikan yang terbaik dalam setiap program yang di lakukan diluar
Puskesmas Sanden, hal ini jadi sangat menarik karena memang solidaritas dan juga
kesediaan masyarakat sangat berbeda dengan yang saya lihat di Kota.
Menjadi berani berbuat dan bertanggung jawab juga di uji di Puskesmas
Sanden. Hal ini tercermin dari pemberian materi-materi edukasi spontan sebagai
tantangan yang diberikan pihak Puskesmas terhadap Koas yang notabene adalah kami
merupakan hal yang sangat menarik. Menyampaikan edukasi yang jujur dan tepat
menjadi kunci dalam pelaksanaan edukasi yang spontan ini.
Menjaga Instalasi Gawat Darurat baik pagi ataupun sore untuk pertama
kalinya jadi hal yang paling menyenangkan, karena disini kami di uji untuk berpikir
kritis dan cepat sehingga dapat menyelesaikan kasus yang hadir secara baik dan
pasien dapat mendapatkan terapi yang baik pula.

86

Anda mungkin juga menyukai