Anda di halaman 1dari 11

TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA )

Pengertian

Taman Obat Keluarga merupakan sebidang tanah baik di lahan pekarangan rumah,
sekolah, kantor, pesantren, kebun, dan ladang, dan yang digunakan untuk menanam
tanaman yang berkhasiat obat, dalam rangka memenuhi keperluan keluarga dan
masyarakat akan obat.

Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional merupakan salah satu


betuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang
potensial untuk menunjang pembangunan Kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain
pengobatan tradisional telah sejak dulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta
bahan-bahannya banyak terdapat di pelosok tanah air.

Manfaat

Untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupan, termasuk keperluan mengatasi


masalah kesehatan secara tradisional (Obat). Pada dasarnya bahwa obat yang
berasal dari sumber bahan alami khususnya tanaman telah memperlihatkan
peranannya dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat. Salah satu
fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:

1. Upaya preventif (pencegahan)

2. Upaya promotif (meningkatkan/ menjaga kesehatan)

3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)

Sifat Obat Tradisional

a. Memiliki efek samping relative kecil jika digunakan secara tepat

b. Memiliki efek relative lambat tetapi jelas manfaatnya

c. Bersifat holistic atau memiliki kombinasi efek dalam satu ramuan

d. Lebih sesuai untuk penyakit metabolic dan degenerative

e. Banyak yang bersifat promotive dan preventif


Beberapa hal yang perlu diperhatikan daalam pemeliharaan kesahatan mandiri
dengan memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga :

1. Bahan ramuan obat yang digunakan harus bahan yang masih segar dan
dicuci terlebih dahulu. Dalam memilih bahan ramuan tanaman obat, seperti :
akar, rimpang, umbi, kulit batang, batang kayu, daun, bunga, buah atau
seluruh tanaman ( herbal ) harus memperhatikan :

a. Warna yang cerah


b. Telah tua / matang/ masak sempurna dan dalam keadaan segar, buah
tidak keriput, kulit batang tidak retak.
c. Masih dalam keadaan utuh dan tidak rusak ( oleh serangan ulat atau
hama dan tanaman penyakit lainnya )
d. Tidak terserang hama dan penyakit, tidak bercendawan / berjamur atau
akar yang berrlumut.
e. Tidak memilih buah, daun, bunga, kulit, umbi yang telah berubahwarna
dan layu.
2. Air yang digunakan untuk mencuci / membersihkan bahan dan pembuatan
tanaman obat adalah air minum atau air bersih.
3. Peralatan : peralatan yang digunakan untuk membuat ramuan tanaman obat,
sebaiknya menggunakan :
a. Periuk ( kuali ) dari tanah liat atau panic dari bahan gelas / kaca, email
atau stainless steel.
b. Pisau atau spatula / pengaduk yang terbuat dari bahan kayu.
c. Saringan dari bahan kain, plastic atau nilon.

Jangan menggunakan peralatan dari bahan alumunium, timah atau tembaga


karena mudah bereaksi terhadap tanaman obat yang berakibat dapat
meracuni ( menjadi toksik ) dan mengurangi khasiat tanaman obat tersebut.

4. Ukuran dan Takaran :


a. Gunakan bahan dengan takaran yang tepat
b. 1 gelas : 200 cc
c. 1 cangkir : 100 cc
d. 1 jari : 1 jari telunjuk
e. Secukupnya : sesuai kebutuhan
5. Meramu adalah proses mencampurkan bahan-bahan tanaman obat yang
menggunakan tangan dan atau alat pencampur. Untuk itu sebelum meramu
bahan tanaman obat, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
a. Cuci tangan sampai bersih.
b. Siapkan bahan baku yang telah dipilih.
c. Ramuan disimpan / diletakkan pada tempat yang bersih
6. Cara pembuatan ramuan yang direbus / godok :
a. Merebus bahan ramuan tanaman obat dengan menggunakan api kecil.
b. Menggunakan alat-alat yang bersih.
c. Direbus hingga airnya menyusut menjadi separuhny, misalnya air 2 gelas
menjadi 1 gelas.
7. Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Kesehatan, antara lain :
a. Meningkatkan kualitas Kesehatan ( peningkatan daya tahan tubuh /
stamina )
b. Mencegah timbulnya gangguan penyakit yang beresiko, yaitu kondisi /
penyakit tertentu pada seseorang yang dapat memperburuk kesehatannya
namun tidak menimbulkan gejala.
c. Mengatasi gejala / gangguan penyakit umum / tertentu, yaitu untuk
pengobatan gangguan Kesehatan keluarga.

Untuk gejala penyakit umum / tertentu yang tidak menunjukkan perbaikan


yang berarti, disarankan segera berkonsultasi kepada dokter dipuskesmas /
fasilitas Kesehatan terdekat.

8. Aturan pemakaian
Adalah cara penggunaan sesuai kebutuhan dengan memperhatikan petunjuk
yang diberikan. Aturan pakai harus ditepati dan disesuaikan dengan umur
pemakainya. Pemakaian ramuan tanaman obat sebaiknya diminum segera
dan sebaiknya bukan yang disimpan lebih dari 12 jam atau sudah basi. Untuk
ramuan tanaman obat yang disimpan (lemari es) dan masih baik, harus
dipanaskan terlebih dahulu sebelum diminum.
Jenis tanaman obat ( siplisia ), waktu dan cara panen dan cara memilih yang
baik.

Jenis bahan Bagian tanaman Saat pemanenan Cara memanen


tanaman yang digunakan (memilih bahan (mengambil bahan
(simplisia) tanaman) tanaman)

Folium Daun tanpa Sebelum tanaman Dipotong ranting


tangkainya berbunga/ sebelum dan dahannya
bunganya gugur baru dahannya
dipetik dari ranting
dan dahan

Daun dan Pagi sebelum jam Dipotong ranting


minyak 10, jangan dipetik dan dahannya
menguap setelah daun basah baru dahannya
oleh hujan dipetik dari ranting
dan dahan

Herba Seluruh bagian Sesaat sebelum Dicabut hingga


tanaman mulai dari tanaman berbunga akarnya
akar, batang, daun (sebaiknya
sampai bunganya dilakukan
manual/dengan
tangan

Rhizome Rimpang, bagian Saat pohon mulai Dicabut semua


batang/bagian akar berhenti rimpangnya,
yang membesar & pertumbuhannya usahakan jangan
tertanam dalam (mulai layu sampai tergores
tanah daunnya) sebaiknya atau rusak/luka
dimusim kemarau

Batang Batang pohon yang Batang utama, Pangkal batang


tidak berkayu cabang atau ranting dipotong dengan
yang tidak terlalu menggunakan
tua, umur minimal pisau stainless
bervariasi setiap steel
tanaman

Radix Akar tanaman Tuber Tanah disekitar


akar digali, baru
dipotong dicabut
seluruh tanaman
dibersihkan
akarnya baru
dipotong

Fructus Buah Saat buah sudah Dipetik manual


matang dengan tangan,
ditempatkan dalam
wadah yang
sesuai agar buah
tidak rusak

Semen (biji) Biji buah Ketika buah sudah


masak, sebelum
buah pecah

Cortex Kulit batang yang Ketika batangnya Tanaman


dipisahkan kulit dari telah cukup tua, merambat hanya
batangnya namun kulit salah satu cabang
batangnya belum yang dikuliti
pecah-pecah (menguliti
menggunakan
pisau stainless
steel)
Lignum Batang tanaman Dipilih batang yang Sama seperti
yang telah mengkayu cukup tua pemanenan
batang

Flos Bunga Saat bunga mekar Dipetik manual


sempurna dipagi dengan tangan
hari sebelum bunga
layu

Umbi/ Bulbus Umbi tanaman Kematangan umbi Sama seperti


siap panen memanen
bervariasi untuk simplisia akar
masing-masing
tanaman

Pemanfaatan TOGA

1. Panas
Ramuan I :
Bahan :
- Jeruk nipis 1 buah
- Bawang merah 3 biji
- Minyak kelapa 1 sendok makan
- Garam sedikit

Jika tidak ada jeruk dapat diganti dengan asam jawa 1 sendok

Cara pembuatan :
Cara I

Jeruk nipis peras ambil airnya. Bawang merah dicuci, diparut dengan parutan
yang dilapisi daun pisang. Kemudian tambahkan perasan air jeruk nipis,
garam sedikitdan minyak. Campurkan semua bahan tersebut dan remas-
remas hungga merata

Cara II

Jika memakai asam jawa, asam diremas-remas campurkan dengan parutan


bawang merah ditambah garam sedikit diberi minyak, aduk hingga rata.

Cara pemakaian :

Dikompreskan, ditempelkan pada ubun-ubun dan dahi, juga pada tengkuk


dan punggung.

Ramuan II

Bahan :

- Daun dadap serep segar 1 genggam


- Jeruk nipis 1 buah
- Air dingin 5 sendok makan

Daun dadap serep dapat diganti ddengan daun daun kaca piring, daun
sendok, daun cocor bebek, atau daun kembang sepatu sungsang yang segar.

Cara pembuatan :

- Daun dadap serep ditumbuk halus tambahkan air perasan jeruk nips.
- Daun kaca piring/ daun cocor bebek/ daun kembang sepatu sungsang
dilumatkan dengan air sedikit

Cara pemakaian :
- Hasil perasan dari daun dadap serep dan perasan jeruk nipis ditempelkan
ked ahi anak, bila berkeringat diganti yang baru sampai panas turun.
- Hasil lumatan daun kaca piring / daun cocor bebek/ daun kembang
sepatu sungsang dibalurkan ke seluruh badan.

Ramuan III

Bahan :

- Bawang merah 1 – 5 buah


- Minyak kayu putih secukupnya

Cara pembuatan :

Bawang merah dibersihkan, kemudian diparut atau ditumbuk. Campurkan


dengan sedikit minyak kayu putih.

Cara pemakaian :

Lumatan bawang merah dilumurkan / dibalurkan ke seluruh tubuh, terutama


dahi, ubun-ubun, leher, ketiak dan punggung. Kenakan baju hangat dan tidur
dengan selimut hingga keluar keringat.

2. Batuk
Ramuan I
Bahan :
- Kencur 3 jari
- Air ¾ cangkir

Cara pembuatan :
Kencur dikupas diparut (parutannya dialasi daun pisang). Tambahkan air ¾
cangkir, lalu diperas dan disaring dengan menggunakan kain bersih/ saringan
teh.

Cara pemakaian :

Diminum 4-5 kali sehari 1 sendok makan, untuk anak-anak (lebih dari 12
tahun) dan orang dewasa.

Ramuan II

Bahan :

- Daun waru muda atau 11 helai


- Daun saga (pilih salah satu) 2 genggam
- Gula batu sebesar telur 1 biji
- Air 2 gelas

Cara pembuatan :

Daun waru atau daun saga dicuci bersih, dipotong-potong kasar, kemudian
ditambahkan gula dan air.Kemudian ramuan tersebut dididihkan hingga
menjadi 1 gelas ramuan.

Cara pemakaian :

Diminum 2 kali sehari, pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.

3. Mual muntah
Bahan :
- Jahe 2 ibu jari
- Gula merah secukupnya
- air 1 ½ gelas
Cara Pembuatan :
Didihkan air terlebih dahulu, setelah itu masukkan jahe yang telah dikupas
dan dimemarkan, tambahkan gula merah yang telah dipotong, kemudian di
aduk. Diminum dalam keadaan hangat-hangat kuku.
Cara pemakaian :
Minum ramuan jahe 2-3 kali sehari sehari sampai rasa mual hilang.
4. Melancarkan BAB
Bahan :
- Buah mengkudu matang 2 buah
- Garam secukupnya

Cara Pembuatan :

Buah mengkudu diparut, diberi garam sedikit, diperas kemudian disaring

Cara pemakaian :

Diminum 2 kali sehari

5. Pemulihan setelah sakit


Bahan :
- Jahe 1-2 jari
- Sereh 1 jari
- Cengkeh 4 biji
- Pala ½ biji
- Daun jeruk purut 1 lembar
- Kemukus 5 biji
- Kayu manis secukupnya
- Gula aren secukupnya
- Air 5 gelas

Cara pembuatan :
Jahe, sereh, gula aren dipotong kecil-kecil ( bila perlu jahenya dibakar
terlebih dahulu), Semua bahan dicampur kemudian direbus sampai mendidih
selama 10-15 menit

Cara pemakaian :

Ramuan diminum hangat-hangat 1 gelas 2 kali sehari

Anda mungkin juga menyukai