PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DANILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya makalah “Tanggung
Jawab dan Tanggung Gugat Perawat”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Etika Keperawatan. Sebagai mana judulnya makalah
ini diharapkan mampu memberikan wawasan, pengetahuan, dan
gambaran tentang tanggung jawab dan tanggung gugat yang dimiliki
oleh seorang perawat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan Masalah.................................................................................................
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................
BAB II..........................................................................................................................
PEMBAHASAN............................................................................................................
A. Definisi Tanggung Jawab Perawat....................................................................
B. Jenis-Jenis Tanggung Jawab Perawat.............................................................
C. Definisi Tanggung Gugat Perawat..................................................................
D. Jenis-Jenis Tanggung Gugat Perawat............................................................
BAB III.......................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Contractual Liability.
2. Liability in Tort.
3. Strict Liability.
Tanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat
tanpa kesalahan (liability without fault) mengingat seseorang
harus bertanggung jawab meskipun tidak melaukakn
kesalahan apa-apa, baik yang bersifat intensional,
recklessness ataupun negligence. Tanggung gugat seperti ini
biasanya berlaku bagi product sold atau article of commerce,
dimana produsen harus membayar ganti rugi atas terjadinya
malapetaka akibat produk yang dihasilkannya kecuali produsen
telah memberikan peringatan akan kemungkinan terjadinya resiko
tersebut.
4. Vicarious Liability.
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Abstrak
1. Latar Belakang
Menurut Yani (2007) dalam M, dan B (2014) Perawat merupakan
sumber daya manusia di rumah sakit karena jumlahnya dominan (55-65%)
serta merupakan profesi yang memberikan pelayanan 24 jam kepada pasien.
Pelayanan keperawatan bagian integral dari pelayanan kesehatan
mempunyai kontribusi menentukan kualitas pelyanan di rumah sakit. Setiap
upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit harus disertai
upaya meingkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Keberadaan perawat
dalam memberikan pelayanan sangat dibutuhkan, diperlukan tenaga perawat
yayng mempunyai kemampuan, keterampilan, dan sikap professional
termasuk kemampuan perawat melakukaan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Menurut Hidayat (2007) dokumentasi asuhan dalam keperawatan
adalah bagian dari kegiatan yang dikerjakan perawat setalah memberikan
asuhan keperawatan. Pencatatan memuat informasi yang dibutuhkan untuk
menentukan pengkajian, diagnosis, menyusun rencana, melaksanakan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan, yang disusun secara sistematis, valid
dan dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan hukum (M, dan B,
2014).
Menurut Frischbach (1991) pelaksanaan dokumentasi keperawatan
merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui, memantau, dan menilai
suatu pelayanan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh rumah sakit.
Menurut Potter & Perry (2005) dokumentasi keparawatan tidak hanya
mencerminkan kualitas perawatan saja tetapi membuktikan
pertanggunggugatan setiap tim keperawatan. Oleh karena itu menurut Gillies
(2000) dan Carpenito (1999) jika kegiatan keperawatan tidak
didokumentasikan dengan baik, akurat, obyektif, dan lengkap serta sesuai
dengan standar asuhan keperawatan maka sulit untuk membuktikan bahwa
tindakan keperawatan telah dilakukakn dengan benar (dalam Noorkasiani, R,
dan Maryam, 2015).
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui bahwa dokumentasi sebagai
bukti tanggung jawab dan tanggung gugat perawat.
Tujuan dokumentasi sebagai sesuatu informasi yang tertulis,
dokumentasi keperawatan merupakan media komuniaksi yang efektif antar
profesi dalam suatu tim pelayanan kesehatan pasien. Disamping itu
dokumentasi keperawatan bertujuan untuk perencanaan perawatan pasien
sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan, sumber data unutk penelitian
bagi pengembangan ilmu keperawatan, sebagai bahan bukti pertanggung
jawaban dan pertanggung gugatan pelaksanaan asuhan keperawatan serta
sebagai sarana pendidikan bagi para mahasiswa (Achmadi, Pondaag, dan
Babakal, 2015).
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah literature review. Literature review ini
menganalisis jurnal, text book, dan ebook yang relevan dan berfokus pada
dokumentasi sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat perawat.
Jurnal-jurnal yang digunakan adalah jurnal yang diterbitkan 10 tahun terakhir.
4. Hasil Penelitian
Menurut Depkes RI (2010) dan Cheevakasemsook (2006)
dokumentasi keperawatan merupakan aspek penting yang perlu ditingkatkan.
Dokumentasi keperawatan menjadi salah satu fungsi yang paling penting dari
perawat sejak zaman Florence Nightingale, sistem pelayanan kesehatan
mengharuskan adanya pendokumentasian karenan dapat menjamin
kelangsungan perawatan, dapat berfungsi sebagai bukti hukum dari proses
perawatan dan mendukung evaluasi kualitas perawatan pasien, perawat yang
kurang patuh dalam pendokumentasian asuhan keperawatan akan berakibat
pada rendahnya mutu kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan.
Departemen Kesehatan RI menetapkan capaian standar asuhan keperawatan
(SAK) yaitu sebesar 90% (Kasim, dan Abdurrouof, 2016).
5. Pembahasan
Menurut Potter & Perry (2005) keberhasilan pendokumentasian
asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh seorang perawat sebagai ujung
tombak dalam memberikan asuhan keperawatan. Menurut Bjorvell (2002) &
Owen (2005) dokumentasi dibutuhkan untuk keamanan pasien dan menjaga
catatannya untuk tetap jelas, akurat, dan komprehensif menjadi bermanfaat
bagi perawat dalam pekerjaan sehari-hari. Hal ini didukung pula oleh
pendapat Wang, Hailey, dan Yu (2011) yang menyatakan bahwa kualitas
dokumentasi keperawatan menunjukkan pemberian perawatan yang baik
melalui komunikasi yang efektif diantara perawat da dengan pemberi
perawatan yang lain seperti keluarga pasien. Bjorvell (2002) menyatakan dari
hasiil FGD perawat bahwa cara menuliskan dokumentasikan keperawatan
membuat mereka menjadi berpikir kritis dan berpikir dengan cara yang
berbeda terkait pelayanan yang diberikan kepada pasiennya (dalam
Noorkasiani, R, dan Maryam, 2015).
Menurut Cmp (2004) dokumentasi keperawatan merupakan bukti
pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan
perawatan yang bergunan untuk kepentingan klien, perawat, dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab
perawat. Menurut Nursalam (2008) dokumentasi Ini penting karena pelayanan
keperawatan yang diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan
yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari
berbagai kemungkinan masalah yang dialami klien baik masalah kepuasan
maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan terhadap pelayanan yang
diberikan (Mangole, Rompas, dan Ismanto, 2015).
Menurut Kozier (2007) dokumentasi keperawatan merupakan
serangkaian dari proses asuhan keperawatan yang terintegrasi. Dokumentasi
keperawatan merupakan bentuk akuntabillitas dari perawat dalam
melaksanakan proses asuhan keperawatan pada pasien. Dokumentasi
keperawatan berfungsi sebagai tanggung jawab profesi dan aspek legal
dalam penerapan asuhan keperawatan (Astarini, 2018)
Masalah yang dapat muncul adalah ketidaklengkapan dokumentasi
asuhan keperawatan. Permasalahan seperti rumitnya sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan, penggunaan dokumentasi
keperawatan yang masih konvensional dengan menulis, dan tingkat
pemahaman perawat yang masih rendah menjadi pemicu ketidaklengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan (Widyantoro, 2015 dalam Astarini,
2018).
Teori Marquis, et.al (2010) menyatakan bahwa beban kerja perawat
adalah keselurahan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang
perawat selama bertugas disatu unit pelayanan kepearwatan. Kegiatan atau
aktivitas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tidak efisiennya tindakan
asuhan keperawatan termasuk didalamnya dokumentasi asuhan
keperawatan. Nursalam (2014) menyatakan bahwa pendokumentasian yang
tidak baik merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang kurang
baik, sehingga dapat meimbulkan tingkat kepuasaan yang rendah dari pasien
(Salam, Wihastuti, dan Suharsono, 2018).
6. Penutup
Kesimpulan
Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat
digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai
kemungkinan masalah yang dialami klien ataupun perawat.
7. Daftar Pustaka
Achmadi , L. D., Pondaag, L., & Babakal, A. (2015). Gambaran Tingkat
Pengetahuan Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
Diruangan Rawat Inap Interna RSUD Datoe Bhinangkang. E-Journal
Keperawatan (e-Kp).
Allen, C. V. (1998). Memahami Proses Keperawatan dengan
Pendekatan Latihan. Jakarta: EGC.
Astarini, M. I. (2018). Literatur Review: Efektivitas Modifikasi
Dokumentasi Keperawatan. Jurnal Ners LENTERA, 42-48.
Christina, P., Indracahyani, A., & Yatnikasaria, A. (2019). Analisis
Ketidaksinambungan Dokumentasi Perencanaan Asuhan Keperawatan:
Metode Ishikawa. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK), 518-524.
Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016). Peningkatan Kualitas Pelayanan
Dan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Dengan Metode Tim.
NurseLine Journal, 62-72.
M, B., & B, S. (2014). Hubungan Motivasi Perawat dengan
Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
RSUD Pasar Rebo. Jurnal Health Quality, 9-19.
Mangole, J. E., Rompas, S., & Ismanto, A. Y. (2015). Hubungan
Perilaku Perawat Dengan Pendokumantasian Asuhan Keperawatan di
Cardiovaskular And Brain Center RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado.
EJournal Keperawat (e-Kp), 1-9.
Muryani, Pertiwiwati, E., & Setiawan, H. (2019). Kualitas
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap. Journal
Nerspedia, 27-32.
Noorkasiani, R, G., & Maryam , S. (2015). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Indonesia , 1-8.
Salam, S., Wihastuti, T. A., & Suharsono, T. (2018). Workload Relation
Based On Workload Assessment With The Completenes Of Nursing Care
Documentation By Implementing Nurses In The Emergency Departement Of
RSU, Anutapura Palu And RSU. Undata Palu. Jurnal Ilmu Keperawatan, 88-
95.
Simamora, Roymond H. (2008). Peran Manajer Dalam Pembinaan
Etika Perawat Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan
Keperawatan. Jurnal IKESMA. Volume 2 Nomor 4.
Simamora, Roymod H. (2009). Buku: Dokumentasi Proses
Keperawatan. Jember: Jember University Press.
Simamora, Roymod H. (2010). Buku: Komunikasi dalam Keperawatan.
Jember: Jember University Press.
Sugiyati, S. (2015). Hubungan Pengetahuan PErawat Dalam
Dokumentasi Keperawatan Dengan Pelaksanaannya Di rawat Inap RSI
Kendal. Jurnal Keperawatan , 109-125.
Supratti, & Ashriady. (2016, juli). Pendokumentasian Standar Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju, Indonesia. Jurnal
Kesehatan Manarang, 2, 44-51