Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN TATA NASKAH AKREDITASI DI MASA PANDEMI

UPTD PUSKESMAS BONGAS PADA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN INDRAMAYU

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 1


KATA PENGANTAR

Dalam rangka Peningkatan Efisiensi dan Perwujudan tertib Administrasi


Penyenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan, serta Peningkatan Pelayanan
Publik, telah disusun Pedoman Umum Tata Naskah Alreditasi yang ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
72/KEP/M.PAN/07/2003.

Berdasarkan Perkembangan Peraturan Perundang-Undangan serta


Dinamika Pemerintahan, Pedoman Tata Naskah tersebut telah disempurnakan
yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas.
Penyempurnaan ini meliputi jenis dan format Tata Naskah. Pedoman ini
dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan Tata Naskah Akreditasi Puskesmas.

Dengan melaksanakan Pedoman Tata Naskah Akreditasi, diharapkan


tercipta tertip administrasi, efisiensi dan efektivitas komunikasi dalam rangka
menunjang kelancaran penyelenggaraan Pemrintahan dan Pembangunan

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 2


DAFTAR ISI

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 3


PEDOMAN TATA NASKAH AKREDITASI DI MASA PANDEMI
UPTD PUSKESMAS BONGAS PADA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN INDRAMAYU

A. Pendahuluan

Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses Implementasi


Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas dianggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan,
program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi
UPTD Puskesmas Bongas. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik
dalam suatu Institusi/ Organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil
maupun bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.

Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas


secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen Internal dan
Eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan
sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Regulasi internal
tersebut berupa Kebijakan, Pedoman, Standar operasional prosedur (SOP)
dan dokumen lainnya dibuat pada masa Pancemi Covid-19 yang disusun
berdasarkan Peraturan Perundangan dan Pedoman-Pedoman (Regulasi)
Eksternal yang berlaku pada masa Pandemi Covid-19. Agar para pemangku
kepentingan Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas.

Coronavirus Disease 19 (Covid-19) merupakan Penyakit yang


disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan
SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Sampai dengan tahun 2019,
terdapat 10.134 Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
seluruh Indonesia. Puskesmas merupakan garda terdepan dalam memutus
mata rantai penularan Covid-19 karena berada di setiap kecamatan dan
memiliki konsep wilayah. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, Puskesmas
perlu melakukan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan dan
pembatasan penularan infeksi. Meskipun saat ini hal tersebut menjadi
prioritas, bukan berarti Puskesmas dapat meninggalkan pelayanan lain yang
menjadi fungsi Puskesmas yaitu melaksanakan Upaya Kesehatan
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 4
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
seperti yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
B. Maksud Dan Tujuan

1. Maksud

Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan


memiliki acuan dalam melakukan Standarisasi Tata Naskah seluruh
dokumen terkait Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas di Masa Pandemi.

2. Tujuan

a. Tersedianya Pedoman bagi Kepala, Penanggungjawab dan Pelaksana


Upaya Kesehatan di UPTD Puskesmas Bongas dalam menyusun
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam Standar Akreditasi.
b. Tersedianya Pedoman bagi Pendamping Akreditasi di Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk melakukan Pendampingan pada
UPTD Puskesmas Bongas.
c. Tersedianya Pedoman bagi Surveior dalam melakukan Penilaian
Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas.
d. Tersedianya Pedoman Penyusunan Dokumen untuk Pelatihan
Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas.
C. Sasaran

1. Pelatih Akreditasi

2. Pendamping dan Surveior Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas

3. Kepala UPTD Puskesmas Bongas, P enanggungjawab, P elaksana dan


Tim Mutu/ Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas
4. Pemerhati Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 38 Tahun 20107 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Provinsi Dan
Pemerintah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 5


5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi FKTP;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
9. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun
2015;
10. Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9A
Tahun 2020 yang diperbarui melalui Keputusan nomor 13 A Tahun 2020
telah ditetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
11. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19, kemudian diperbaharui
dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 Sebagai Bencana Nasional;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19;
E. Pengertian Tata Naskah Dinas Akreditasi
1. Pedoman tata naskah dinas akreditasi UPTD Puskesmas Bongas pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu adalah sistem pengelolaan
dokumen/ surat menyurat dan rekaman implementasi, yang meliputi
sistem penyusunan tata naskah untuk penyelenggaraan manajemen
Puskesmas, Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan.
2. Dokumen Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas di Masa Pandemi
yaitu melakukan penyesuaian target kegiatan yang telah disusun (kegiatan
yang tidak dapat dilaksanakan dan yang dapat dilaksanakan dengan
metode yang berbeda melalui Zoom Meeting, Chat Grup atau ditunda
waktu pelaksaannya),
meliputi rencana lima tahunan Puskesmas, Pedoman/ Manual Mutu,
Pedoman/ Panduan Teknis yang terkait Manajemen, Standar Operasional
Prosedur, Perencanaan Tingkat Puskesmas, serta Kerangka Acuan
Kegiatan di Mas Pandemi.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 6


3. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi:
Kebijakan Kepala Puskesmas, Pedoman masing-masing Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), Standar Operasional Prosedur (SOP),
Rencana Tahunan untuk masing-masing Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), Kerangka Acuan Kerja untuk masing-masing Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) di Masa Pandemi.
4. Dokumen Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) meliputi
Kebijakan tentang Pelayanan Klinis, Pedoman Pelayanan Klinis, Standar
Operasional Prosedur (SOP), Kerangka Acuan Kerja terkait dengan
Program atau Kegiatan Pelayanan Klinis, Meningkatkan Mutu dan
Keselamatan Pasien pada Masa Pandemi.
F. Jenis Dokumen Akreditasi FKTP

1. Dokumen Induk adalah Dokumen Asli dan telah disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Bongas

2. Dokumen Terkendali adalah Dokumen yang didistribusikan kepada


sekretariat/ tiap unit/ pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen
Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat
ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/ stempel
“TERKENDALI”.

3. Dokumen Tidak Terkendali adalah Dokumen yang didistribusikan untuk


kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar UPTD Puskesmas
Bongas digunakan untuk keperluan Insidental, tidak dapat digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/
stempel “TIDAK TERKENDALI”. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini
adalah Penanggung jawab Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar D
istribusi Dokumen Tidak Terkendali.

4. Dokumen Kedaluwarsa adalah Dokumen yang dinyatakan sudah tidak


berlaku oleh karena telah mengalami perubahan/ revisi sehingga tidak
dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini
harus ada tanda/ stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk
diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 7


KETENTUAN TATA NASKAH AKREDITASI
UPTD PUSKESMAS BONGAS TAHUN 2020-2021

A. SURAT KEPUTUSAN (SK)


Surat Keputusan (SK) adalah peraturan atau surat keputusan yang di
tetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Bongas yang merupakan garis
besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggungjawab
maupun pelaksana. Format- format Surat Keputusan (SK) adalah sebagai
berikut:
1. Format Penulisan Surat Keputusan (SK)
a. Memakai Kertas dengan Kop Surat menggunakan Kertas F4 (33 cm x
21,5 cm) font “Arial” 12 dengan spasi 1,5 cm.
b. Penulisan menggunakan Margin atas 2 cm, kiri 3,5 cm, bawah 3 cm,
dan kanan 2,5 cm.
c. Halaman tanpa Kop menggunakan margin atas 2,5 cm, kiri 3,5 bawah 5
cm, kanan 2,5 cm dengan paragraf rata kanan- kiri (Justify).
d. Kebijakan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BONGAS
Penulisan Kebijakan dengan menggunakan Huruf “Arial” Font 12 Bold
Kapital dengan Spasi 1,5 cm.
e. Nomor ditulis sesuai Sistem Penomoran UPTD Puskesmas Bongas
untuk contoh : NOMOR : 018 TAHUN 2020
f. Penulisan Judul Keputusan TENTANG ditulis dengan Huruf Kapital
“Arial” Font 12.
g. Jabatan Pembuat Keputusan ditulis Simetris, diletakkan ditengah
Margin diakhiri dengan tanda koma (,). Jabatan Pembuat Keputusan
ditulis “KEPALA UPTD PUSKESMAS BONGAS” dengan Huruf Kapital
“Arial” Font 12.
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan yang disesuaikan
pada Masa Pandemi Covid-19.
2) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil,

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 8


dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat :
1) Membuat Dasar Kewenangan dan Peraturan Perundangan yang
memerintahkan Pembuat Peraturan/ Surat Keputusan tersebut,
serta Peraturan – Peraturan Pemerintah yang dibuat pada Masa
Pandemi Covid-19
2) Peraturan Perundangan yang menjadi Dasar Hukum adalah
Peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi
3) Kata ‘Menginggat’ diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata
“Menimbang”
4) Konsideran yang berupa Peraturan Perundangan diurutkan dengan
Hirarki Tata Perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut
dulu, diawali dengan Nomor 1, 2, dst dan diakhiri dengan tanda
baca (;)
a. Diktum:
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital;
2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua ( : );
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( . ).
b. Batang Tubuh.

1) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/ Surat


Keputusan yang dirumuskan dalam diktum diktum, misalnya :
Kesatu :
Kedua :
dst
2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/ Surat Keputusan,
Perubahan, Pembatalan, Pencabutan Ketentuan, dan Peraturan
lainnya, dan

3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan / Surat


Keputusan dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
Pejabat yang menetapkan Peraturan / Surat Keputusan.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 9


c. Kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penandatangan penerapan Peraturan/ Surat
Keputusan, pengundangan peraturan/ keputusan yang terdiri dari:
1) tempat dan tanggal penetapan,
2) nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
3) tanda tangan pejabat, dan
4) nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
d. Penandatanganan:
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bongas
ditandatangani KEPALA UPTD PUSKESMAS BONGAS, dituliskan
nama dengan gelar.
e. Lampiran Peraturan/ Surat Keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/
Surat Keputusan,
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPTD
Puskesmas Bongas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan /Surat
Keputusan yaitu:
1) Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Bongas
tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala UPTD
Puskesmas Bongas hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
2) Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang
Tubuh tidak ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk
Bab-bab dan Pasal-pasal.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan
oleh siapa dilakukan (Permenpan No. 35 tahun 2012). Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Masa Pandemi harus disesuaikan dengan
keadaan. Pelaksanaan kegiatan baik di dalam maupun luar gedung harus
memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (Mencuci
tangan, Memakai masker, dan Menjaga Jarak). Selain itu, kegiatan juga
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 10
dapat dilakukan melalui media zoom meeting seperti kegiatan kelas ibu
hamil / balita, konseling kesehatan.
2. Format Standar Operasional Prosedur (SOP)
a. Memakai Kertas dengan Kop Surat menggunakan Kertas F4 (33 cm x
21,5 cm) font “Arial” 12 dengan spasi 1,5 cm.
b. Penulisan menggunakan Margin atas 2 cm, kiri 3,5 cm, bawah 3 cm,
dan kanan 2,5 cm.
c. Halaman tanpa Kop menggunakan margin atas 2 cm, kiri 3,5 bawah 3
cm, kanan 2,5 cm dengan par agraf rata kanan- kiri (Justify).
d. Kop/ Heading SOP
- Logo : Bagi Puskesmas logo yang dipakai adalah Logo Pemerintah
Kabupaten/ Kota dan Lambang Puskesmas
- Kotak UPTD Puskesmas Bongas diberi Logo pemerintah
daerah,dan nama Puskesmas atau logo
- Kotak Judul diberi Judul / nama SOP sesuai proses kerjanya.
- Jika, SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan Kop/ Healing

JUDUL
No Dokumen :
Logo Pemda No Revisi : Logo PKM
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kabupaten Puskesmas
Indramayu Bongas
Tanda Tangan
Nama dan NIP

e. Penomeran
- No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku UPTD Puskesmas Bongas yang bersangkutan, dibuat
sistematis agar ada keseragaman
- No Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
- Tanggal Terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
- Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, ditiap halaman

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 11


selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir: 5/5.
- Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Bongas: diberi tandatangan
dan nama jelasnya.
f. Komponen SOP
1 Pengertian Memberikan penjelasan dan informasi terhadap
sesuatu yang ingin diketahui. Definisi judul SOP, dan
berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
melakukan kegiatan:
1. ….
2. ….
3. Dsb
3 Kebijakan Rangkaian konsep & asas yang menjadi pedoman &
dasar rencana dalam pelaksanaan dan cara bertindak.
Berisi kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Bongas
yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
Misalnya : untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas
Bongas No 005 TAHUN 2018 tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak
4 Referensi
Sesuatu yang digunakan pemberi informasi
(pembicara) untuk mendukung/ memperkuat
pernyataan dengan tegas. Berisi dokumen eksternal
sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku,
peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
5 Prosedur/ langkah- Prosedur / langkah-langkah yang harus diperhatikan
langkah
dalam melaksanakan kegiatan di Masa Pandemi,
antara lain :
1. Menerapkan Protokol Kesehatan
2. …
3. Dsb
- Bagan Alir Diagram yang biasanya mewakili sebuah proses,
6 system/ algoritme computer dan umum digunakan

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 12


untuk mendokumentasikan, merencanakan,
menyempurnakan/ menjabarkan sebuah alur kerja
dengan banyak langkah.
Bagan Alir (Flow Chart) : Didalam penyusunan
prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis
besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir
makro dan diagram alir mikro.
1. Diagram Alir Makro, menunjukkan kegiatan-
kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin
kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol,
yaitu:
a) Simbol Balok

2. Diagram Alir Mikro: menunjukkan rincian kegiatan-


kegiatan dari tiap tahapan diagram mikro adapun
bentuk simbolnya , sebagai berikut:
- Awal Kegiatan

- Akhir Kegiatan

- Simbol Keputusan

- Penghubung

- Dokumen

- Arsip

7 Hal-hal yang perlu Catatan revisi perubahan, bukti penerimaan dokumen,


diperlukan
usulan revisi, bukti penarikan dokumen, berita acara
pemusnahan dokumen, berisi tentang kejadian yang
mungkin bias terjadi setelah tindakan.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 13


8 Unit terkait Unit –unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut
9 Rekaman historis
Suatu dokumen dapat diterbitkan bila sudah mendapat
perubahan
persetujuan dan pengesahan dari kepala puskesmas.
perubahan yang mungkin terjadi pada dokumen,
contohnya referensi atau perubahan tindakan sebelum
dan selama pandemi covid-19.

3. Tujuan Penyusunan SOP


Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
4. Manfaat SOP
a. Memenuhi Persyaratan Standar Pelayanan Puskesmas

b. Mendokumentasi Langkah-langkah Kegiatan

c. Memastikan Staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan


pekerjaannya. Contoh: SOP Pemberian Informasi, SOP Pemasangan
Infus menggunakan APD dan Menerapkan Protokol Kesehatan pada
saat pandemi covid-19.
5. Syarat Penyusunan SOP
a. Perlu dikatakan bahwa SOP harud ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau
panitia yang ditunjuk oleh Kepala UPTD Puskesmas Bongas hanya
untuk menaggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut
sangatlah penting karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya
diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/ unit kerja dalam
penyusunan SOP
b. SOP harus merupakan Flow Charting dari suatu kegiatan. Pelaksana
atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
c. Didalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan
objek SOP harus jelas.
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 14


f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien, tindakan dengan menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri), menerapkan Protokol Kesehatan. Untuk
SOP professi harus mengacu kepada standar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
g. Peraturan Kepala UPTD Puskesmas Bongas tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala UPTD Puskesmas Bongas

6. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/ check list:

a. Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun


sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.

b. Hasil evaluasi: SOP masih tetap bias dipergunakan, atau SOP


tersebut perludi perbaiki/direvisi. Perbaikan/revisiisi SOP bisa
dilakukan sebagian atau seluruhnya.

c. Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila:

- Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,


- Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan,
- Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
- Adanya perubahan fasilitas.
7. Daftar Tilik
a. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat,dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).

b. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk


mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.

c. Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks

d. Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah


pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP
itu sendiri.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 15


e. Langkah-langkah menyusun daftar tilik:

Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan identifikasi


prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah dan
mengevaluasinya, antara lain:

- Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,

- Buat daftar kerja yang harus dilakukan,

- Susun urutan kerja yang harus dilakukan,

- Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,

- Lakukan uji-coba,

- Lakukan perbaikan daftar tilik,

- Standarisasi daftar tilik.

- Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam


langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = ∑ Ya x 100 %
∑Ya + Tidak

C. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh UPTD Puskesmas Bongas. Program / kegiatan yang dibuat
kerangka acuan adalah sesuai dengan Standar Akreditasi, antara lain:
Program Pengembangan SDM, Program Peningkatan Mutu Puskesmas Dan
Keselamatan Pasien, Program Pencegahan Bencana, Program Pencegahan
Kebakaran, kegiatan pelatihan triase gawat darurat dan sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas
tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan
program/kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap
kegiatan yang akan dilakukan.
Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan
kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi
serta pelaporan. Kerangka acuan dapat menggunakan format yang diterapkan
di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing atau contoh Sistem
Kerangka Acuan sebagai berikut :

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 16


1. Format Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
a. Memakai Kertas dengan Kop Surat menggunakan Kertas F4 (33 cm x
21,5 cm) font “Arial” 12 dengan spasi 1,5 cm.
b. Penulisan menggunakan Margin atas 2 cm, kiri 3,5 cm, bawah 3 cm,
dan kanan 2,5 cm.
c. Halaman tanpa Kop menggunakan margin atas 2 cm, kiri 3,5 bawah 3
cm, kanan 2,5 cm dengan par agraf rata kanan- kiri (Justify).
d. Kop/ Heading KAK
- Logo : Bagi Puskesmas logo yang dipakai adalah Logo Pemerintah
Kabupaten/ Kota dan Lambang Puskesmas
- Kotak UPTD Puskesmas Bongas diberi Logo pemerintah
daerah,dan nama Puskesmas atau logo
- Kotak Judul diberi Judul / nama KAK sesuai dengan kegiatannya
- Jika, KAK disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya KAK dibuat tanpa menyertakan Kop/ Healing

JUDUL
No Dokumen :
Logo Pemda No Revisi : Logo PKM
KAK
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kabupaten Puskesmas
Indramayu Bongas
Tanda Tangan
Nama dan NIP

e. Penomeran
- No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku UPTD Puskesmas Bongas yang bersangkutan, dibuat
sistematis agar ada keseragaman
- No Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
- Tanggal Terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya KAK tersebut.
- Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk KAK tersebut (misal 1/5). Namun, ditiap halaman

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 17


selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir: 5/5.
- Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Bongas: diberi tandatangan
dan nama jelasnya.

2. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan.
3. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
4. Tujuan
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/ Kegiatan.
a. Tujuan Umum adalah tujuan secara garis besarnya
b. Tujuan Khusus adalah tujuan secara rinci
5. Kegiatan
Kegiatan pokok yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan
program/kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus
berkaitan dan sejalan.
6. Cara Melaksanakan Kegiatan
Yaitu metode untuk Melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan,
metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan rapat,
melakukan audit, dll yang dapat dilaksanakan melalui Aplikasi Zoom
Meeting, atau Tatap Muka dengan menerapkan Protokol Kesehatan
selama masa Pandemi Covid-19
7. Sasaran
Yaitu target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan
tujuan upaya/kegiatan. Sasaran yang bagus harus memenuhi SMART (
Spesifik, Measurable, Agressive but Attainable, Result Oriented, Time
Bound).
8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Digambarkan dalam bentuk bagan Gantt

No. Kegiata Tahun ………


n Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Ags Sep Okt Nov Des Ket
l
1.
2.
3.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 18


4.
5.

9. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Evaluasi
dilakukan oleh penggung jawab program dan evaluasi pada awal bulan
Juni dan Desember.
10. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
- Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yg ditulis dalam KAK adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan
- Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan
- Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
secara menyeluruh, jadi yg ditulis dalam KAK bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
D. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten
tentang Sistem Manajemen Mutu. Format dalam penulisan Manual Mutu,
sebagai berikut:
a. Memakai Kertas menggunakan Kertas F4 (33 cm x 21,5 cm) font “Arial”
12 dengan spasi 1,5 cm,
b. Penulisan menggunakan Margin atas 2 cm, kiri 3,5 cm, bawah 3 cm, dan
kanan 2,5 cm.
c. Halaman tanpa Kop menggunakan margin atas 2 cm, kiri 3,5 bawah 3 cm,
kanan 2,5 cm dengan par agraf rata kanan- kiri (Justify).

Manual mutu tersebut meliputi:


KATA PENGANTAR.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang

1. Profil Puskesmas
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 19


D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi

BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELNGGARAAN


PELAYANAN
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
BAB III TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada Sasaran / Pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja /Mutu
E. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawab Manajemen Mutu
Komunikasi Internal
BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. Penyediaan Sumber Daya
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Insfrastruktur
D. Lingkungan Kerja
BAB VI PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Pada Masa Pandemi Covid-19 Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) tetap dilaksanakan dengan memperhatikan Skala Perioritas.
Puskesmas tetap melaksanakan pelayanan dasar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan dalam
rangka pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) kabupaten/
kota bidang kesehatan sebagaimana diatur pada Peraturan
Pemerintah No. 02 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
dan Permenkes No. 04 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 20
Minimal Bidang Kesehatan.
Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang
sudah terjadwal sebaiknya dilihat kembali apakah tetap dapat
dilaksanakan seperti biasa, dilaksanakan dengan metode atau
teknik yang berbeda, ditunda pelaksanaannya, atau sama sekali
tidak dapat dilaksanakan, tentunya dengan memperhatikan kaidah-
kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Physical
Distancing guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Upaya-
upaya Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) antara
lain:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses dan
Pengukuran Kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
b. Penetapan Persyaratan Sasaran
c. Tinjauan terhadap Persyaratan Sasaran
d. Komunikasi dengan Sasaran
e. Menerapkan Protokol Kesehatan
3. Pembelian (Jika Ada)
4. Penyenggara UKM
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
b. Validasi Proses Penyenggaraan Upaya
c. Identitas dari Mampu Telusur
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan (Jika Ada)
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan
5. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit Internal
3) Pemantauan dan Pengukuran Proses
4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis Data
e. Peningkatan Berkelanjutan
f. Tindakan Korektif
g. Tindakan Preventif

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 21


B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ Pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam
medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis Data
e. Peningkatan Berkelanjutan
f. Tindakan Korektif
g. Tindakan Preventif
BAB VII MONITORING EVALUASI
BAB VIII PENUTUP
Lampiran (Jika Ada)
8. Rencana Lima Tahunan Puskesmas

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 22


Rencana lima tahunan puskesmas disusun sejalan dengan renstra
dinas kesehatan dan digunakan sebagai panduan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
oleh dinas kesehatan. Rencana lima tahunan disusun sesuai dengan visi
misi puskesmas dan didasarkan pada analisa kebutuhan masyarakat.
Rencana kerja ditulis dengan huruf arial 11 menggunakan kertas F4
(21,59 cm x 35,56 cm) dengan pengetikan tidak bolak-balik, menggunakan
spasi 1,5 untuk tabel menggunakan spasi 1,15 dengan paragraf rata kanan-
kiri (Justify).
a. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan Penyusunan Rencana Lima Tahunan
BAB II KENDALA DAN MASALAH
A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
1) Tim mempelajari kebijakan, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN), rencana strategis
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota, target kinerja lima tahunan yang
harus dicapai oleh Puskesmas.
2) Tim Mengumpulkan Data:
a) Data Umum
b) Data Wilayah
c) Data Penduduk Sasaran
d) Data Cakupan
e) Data Sumber Daya
3) Tim Melakukan Analisis Data
4) Alternatif Pemecahan Masalah
B. Penyusun Rencana

1) Penetapan tujuan dan sasaran

2) Penyusunan rencana

- Penetapan strategi Pelaksanaan

- Penetapan Kegiatan di Masa Pandemi

- Pengorganisasian

- Perhitungan sumber daya yang diperlukan


Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 23
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian Sumber Daya
3) Pelaksanaan Kegiatan di Masa Pandemi
- Pelaksanaan Kegiatan Tatap Muka dengan
Menerapkan Protokol Kesehatan
- Pelaksanaan Kegiatan melalui Aplikasi Zoom Meeting
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
BAB III INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP JENIS
PELAYANAN DAN UPAYA PUSKESMAS
BAB IV ANALISIS KINERJA
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis Pelaayanan Upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja yaitu menganalisis Faktor Pendukung dan
Penghambat Pencapaian Kinerja di Masa Pandemi Covid-19
BAB V RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUN
A. Program Kerja dan Kegiatan: berisi program-program kerja
yang akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM yang di jabarkan
dalam kegiatan - kegiatan, misalnya Pelatihan,
Pengusulan Penambahan SDM, Seminar, Workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan Sarana yang dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan, misalnya: Pemeliharaan Sarana,
Pengadaan Alat-alat Kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen, dan
seterusnya.
B. Rencana Anggaran yang merupakan rencana biaya untuk tiap-
tiap program kerjadan kegiatan – kegiatan yang direncanakan
secara garis besar.
BAB VI PEMANTAUAN DAN PENULAIAN
BAB VII PENUTUP
Lampiran : Matriks Rencana Kerja Lima Tahunan Puskesmas
b. Langkah – Langkah Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan
Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan
Puskesmas: Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan
Puskesmas adalah sebagai berikut:

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 24


1) Membentuk Tim Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahun yang
terdiri dari Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
Jawab Upaya Puskesmas dan Pelayanan Klinis.
2) Tim mempelajari RPJMN, Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota, target Kinerja Lima
Tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas.
3) Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
4) Tim melakukan analisis kinerja.
5) Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap
upaya Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap
tahun.
6) Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
7) Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk
disahkan oleh Kepala Puskesmas.
8) Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.
c. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan (lihat form excel) Panduan
dalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan:
1) Nomor: diisi dengan nomor urut.
2) Pelayanan/ Upaya Puskesmas :
Diisi dengan Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan),
dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan di
Puskesmas tersebut, misalnya Upaya KIA, Upaya KB, Upaya PKM,
dan seterusnya
3) Indikator
Diisi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur kinerja
Upaya/Pelayanan
4) Standar
Diisi dengan standar kinerja untuk tiap indikator
5) Pencapaian
Diisi dengan pencapaian kinerja tahun terakhir
6) Target Pencapaian
Diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap tahap
tahunan.
7) Program Kerja

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 25


Diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya
program kerja pengembangan SDM, program kerja peningkatan
mutu, program kerja pengembangan SDM, program kerja
pengembangan sarana, dsb.
8) Kegiatan
Merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang direncanakan,
misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan Pelatihan
Perawat, Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya
9) Volume
Diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap
tahapan tahunan
10) Harga Satuan yaitu harga satuan untuk tiap kegiatan
11) Perkiraan Biaya
Diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan.
d. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala
Puskesmas dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang
kemudian diuraikan dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana
Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian.
Lampiran :
Lampiran 1 : Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
9. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia
secara berhasil guna dan berdayaguna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang,
dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian
masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya
Puskesmas yang dilakukan di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM baik esensial,
maupun pengembangan sebagai rencana Tahunan Puskesmas yang
dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah serta

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 26


sumber dana lain.
a. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas.
Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP) adalah dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan
yang meliputi usulan mencakup seluruh kegiatan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun
daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di
Puskesmas.
Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui kajian maupun asupan dari lintas sektoral Puskesmas. Rencana
Usulan Kegiatan harus di lengkapi usulan pembiayaan untuk kebutuhan
rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. RUK yang
disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1).
Penyusunan RUK tersebut dilakukan pada bulan Januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun
sebelumnya (H-1) dan diharapkan proses penyusunan RUK telah
selesai dilaksanakan
Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (H). RUK
kemudian dibahas di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota selanjutnya
terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota akan
diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan
dukungan politis.
Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya diserahkan ke
Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasarkan
alokasi biaya yang telah disetujui tersebut, secara rinci RUK dijabarkan
ke dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Penyusuna RPK
dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam Forum
Lokakarya Mini yang Pertama.
1) Tahap penyusunan RUK.
a) Tahap persiapan.
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam
proses penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan
pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap -
tahap perencanaan. Kepala Puskesmas membentuk Tim
Penyusun PTP yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 27


b) Tahap analisis situasi.

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi


mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi
Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang
dikumpulkan tim yang telah ditunjuk oleh Kepala Puskesmas.
Data-data tersebut mencakup data umum, dan data khusus
(hasil penilaian kinerja Puskesmas).
2) Tahap penyusunan RUK.

Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk


mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode
sebelumnya dan memperhatikan program / upaya yang masih
bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan
dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
Puskesmas.Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu:

a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.

Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan


melalui kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral
Puskesmas melalui:

(1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan


pelayanan kesehatan, melalui analisiskesehatan
masyarakat (community healthanalysis),

(2) Menetapkan Urutan Prioritas Masalah,

(3) Merumuskan masalah

(4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan


diagram sebab akibat, pohon masalah, curah
pendapat, dan alat lain yang dapat digunakan.

b. Penyusunan RUK.

Penyusunan RUK melipu Upaya Kesehatan Masyarakat


(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama, UKM esensial dan pengembangan yang meliputi :
(1) Kegiatan tahun yang akan datang,
(2) Kebutuhan sumber daya,
(3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 28


c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.

Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan


Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) tingkat pertama, UKM esensial dan pengembangan
secara bersama-sama, terpadu dan terintegrasi, dengan
langkah-langkah:
(1) Mempelajari Alokasi Kegiatan
(2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui
dengan RUK,
(3) Menyusun rancangan awal secara rinci,
(4) Mengadakan Lokakarya Mini di Mas Pandemi
(Menggunakan Aplikasi Zoom Meeting/ Tatap Muka
dengan Memperhatikan Protokol Kesehatan)
(5) Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan dengan
Menerapkan Protokol Kesehatan.

Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas


dengan menggunakan format-format sesuai dengan
Pedoman Pelaksanaan Manajemen Puskesmas yang
dikeluarkan Kementerian Kesehatan

Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 29


Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Bongas Page 30

Anda mungkin juga menyukai