Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) awal adalah ASI yang diberikan pada bayi selama 6

bulan pertama kehidupannya tanpa tambahan makanan dan cairan lain.

Pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi tingkat kematian bayi di

Indonesia. Selain itu, memberikan ASI kepada anak dapat menciptakan ikatan

psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi (Prasetyono,

2012).

Rata-rata angka pemberian menyusui eksklusif di dunia baru berkisar 38

persen. Jika dibandingkan dengan target WHO yang mencapai 50%, maka

angka tersebut masih jauh dari target. Indonesia menduduki peringkat ke tiga

terbawah dari 51 negara di dunia yang mengikuti penilaian status kebijakan

dan program pemberian makan bayi dan anak (Infant-Young Child Feeding)

(IBFAN, 2013) hal ini disebabkan oleh multi faktor antara lain masalah sisik,

pengetahuan, psikologis, keberhasilan inisiasi menyusui dini, pekerjaan ibu,

dan masalah eksternal ibu antara lain masalah keluarga, ketahanan pangan

(gizi), professional kesehatan, dan kondisi geografis (Kadir Nuriha dr, 2014).

Meskipun 96% perempuan Indonesia menyusui anak mereka namun hanya

42% dari bayi yang berusia di bawah 6 bulan yang menyusui ekslusif. Pada

saat anak-anak mendekati ulang tahunnya yang kedua, hanya 55% yang

masih diberi ASI. Hal ini menunjukkan, pemberian ASI secara ekslusif

sebagai makanan pertama bayi masih kurang atau jauh dari kata berhasil.
Padahal, anak bergizi kurang hingga buruk dan tumbuh pendek (stunting)

dapat dicegah sedini mungkin dengan pemberian ASI eksklusif dan MPASI

yang benar (AIMI, 2017).

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2017

menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif di Jawa Timur tahun 2017

sebesar 64,08%. Berdasarkan Infodatin-ASI oleh Kementrian Kesehatan RI

cakupan pemeberian ASI eksklusif 0-6 bulan Provinsi Jawa Timur mencapai

70,8% pada tahun 2018 dan menempati peringkat 4 nasional setelah Provinsi

Nusa Tenggara Barat, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Nusa Tenggara

Timur. Namun pencapaian ASI eksklusif di Provinsi Jawa Timur masih

dibawah target nasional tahun 2018 pencapaian ASI eksklusif Indonesia yaitu

75%. Meskipun pencapaian ASI eksklusif di Provinsi Jawa Timur berada

diperingkat 4 nasional tapi masih ada 28 kabupaten/kota dengan pencapaian

ASI eksklusif dibawah target nasional. Sedangkan kabupaten/kota dengan

pencapaian ASI eksklusif dibawah angka provinsi ada 21

kabupaten/kota(Kemenkes RI, 2013). Hasil penelitian Rahmawati (2010)

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

eksklusif adalah usia ibu, status pekerjaan ibu, urutan kelahiran bayi dan

dukungan petugas kesehatan. Selanjutnya menurut hasil penelitian Astuti

(2013) faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di

Puskesmas Serpong adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang ASI,

pekerjaan ibu, sikap ibu, peran petugas, keterpaparan media, dan peran suami.

Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI awal menurut Rambu (2015)

ada empat yaitu pengetahuan tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga,


mitos/kepercayaan dan promosi susu formula. Keempat faktor ini saling

mempengaruhi dalam keberhasilan pemberian menyusui eksklusif. Ibu juga

memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya untuk menunjang

keberhasilan perilaku menyusui eksklusif, baik itu dari keluarga maupun dari

petugas kesehatan atau yang menolong persalinan. Peranan keluarga sangat

besar terhadap berhasil tidaknya ibu memberikan menyusui eksklusif.

Peranan petugas kesehatan sangat penting dalam melindungi, meningkatkan,

dan mendukung usaha menyusui harus dapat dilihat dalam segi

keterlibatannya yang luas dalam aspek sosial. Peran petugas dalam promosi

kesehatan sangat diperlukan berkaitan agar Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM) berupa preventif dan promotif dapat direalisasikan

sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang pedoman promosi kesehatan daerah.

Kenyataan yang ada di lapangan masih terdapat masalah mengenai realisasi

program sosialisasi, edukasi dan kampanye tentang menyusui eksklusif di

Puskesmas kampak Trenggalek. Pelaksanaan program promosi kesehatan

yang belum efektif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cakupan

menyusui eksklusif di Puskesmas Kampak.

Rambu (2015) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian

cakupan ASI ekslusif antara lain masih sangat terbatasnya tenaga konselor

ASI, belum maksimal kegiatan edukasi, sosialisasi, dan kampanye terkait

pemberian ASI serta adanya pemasaran susu formula yang masih gencar

untuk bayi 0-6 bulan. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan

di Puskesmas Kampak pada bulan Januari 2022 bahwa 3 dari 4 orang ibu
yang diwawancarai mengaku tidak menyusui eksklusif kepada bayinya.

Alasan yang melatarbelakangi karena produksi ASI yang kurang membuat

ibu memberikan tambahan susu formula kepada bayi. Berdasarkan hasil

survei pendahuluan, semua ibu yang diwawancarai peneliti mengaku

membutuhkan perhatian lebih dari petugas kesehatan/petugas Puskesmas

untuk memberikan informasi mengenai menyusui eksklusif dan cara agar

dapat memproduksi ASI yang melimpah dengan cara pelaksanaan program

sosialisasi.

Upaya promosi kesehatan berupa sosialisasi diperlukan sebagai upaya

penyampaian pesan oleh agen sosialisasi yang mana akan berpengaruh

terhadap perilakunya (Komariah dan Priyo, 2016). Perilaku memberikan ASI

eksklusif akan muncul setelah adanya sosialisasi tentang pentingnya

pemberian ASI eksklusif kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Andiyani

(2013) mengungkapkan edukasi berupa penyuluhan kesehatan mempunyai

pengaruh bagi peserta penyuluhan, terutama apabila memperhatikan

perencanaan, metode, alat bantu penyuluhan yang menarik perhatian serta

penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk menganalisis pengaruh health educations tentang langkah awal

pemberian ASI terhadap keberhasila ASI eksklusif di wilayah Puskesmas

Kampak Kabupaten Trenggalek.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh health educations tentang langkah awal pemberian

ASI terhadap keberhasilan ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kampak

kabupaten Trenggalek?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh health educations tentang langkah awal pemberian

ASI terhadap keberhasilan ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kampak

kabupaten Trenggalek

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi pre test health educations tentang langkah awal

pemberian ASI

b. Mengidentifikasi hasil post test health educations tentang langkah

awal pemberian ASI

c. Menganalisa pengaruh health educations tentang langkah awal

pemberian ASI terhadap keberhasilan ASI ekslusif

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber acuan

dalam menambah pengetahuan dan wawasan tentang ASI ekslusif, serta

dapat menjadi salah satu referensi yang memberikan pandangan tentang

indicator keberhasilan program ASI eksklusif

2. Manfaat praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu landasan dalam

melaksanakan pelayanan kebidanan. Sebagai pendidikan kesehatan dan

penyuluh kesehatan sebagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB

E. Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Variabel Desain Teknik Analisa Perbedaan


Sampling
Pande Putu Pengaruh - Pendidikan desain non Wilcoxo Variable
Indah Pendidikan kesehatan penelitian probability n Match dependent :
Purnamayanti Kesehatan Tentang - Peningkatan pra sampling Pair keberhasilan
(2019) ASI Ekslusif pengetahuan eksperimen  dengan ASI
Terhadap ibu dalam one group metode Ekslusif
Peningkatan pemberian pre test- total
Pengetahuan Ibu ASi eksklusif post test. sampling
Dalam Pemberian
ASI Ekslusif Di
PMB Hj. Sulini,
Denpasar

Emi haryati Pengaruh - Pendidikan Penelitiaan non uji Uji analisa :


(2020) Pendidikan Kesehatan one group probability Margina Wilcoxon
Kesehatan ASI ASI Ekslusif pre and sampling l
Ekslusif dan dan posttest dengan homoge Variable
Penyediaan Pojok Penyediaan design. metode nity dependent :
Laktasi terhadap Pojok Laktasi total keberhasilan
Pengetahuan dan Pengetahuan sampling uji mc ASI
Perilaku Ibu dan Perilaku nemar Ekslusif
Bekerja dalam Ibu Bekerja dan Chi
Upaya Pemberian dalam Upaya square Teknik
ASI Ekslusif Pemberian sampling :
ASI Ekslusif accidental
sampling
Ratih Kusuma Pendidikan Pendidikan Deskripstif Total Uji Uji :
Wardani Kesehatan Untuk Kesehatan Untuk sampling univaria univariat
(2021) Meningkatkan Asi Meningkatkan t dan bivariat
Eksklusif Asi Eksklusif
Variable :
terdapat 2
variabel

Mencari
hubungan
sebab akibat

Anda mungkin juga menyukai