Proposal Bab 1
Proposal Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) awal adalah ASI yang diberikan pada bayi selama 6
Indonesia. Selain itu, memberikan ASI kepada anak dapat menciptakan ikatan
psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi (Prasetyono,
2012).
persen. Jika dibandingkan dengan target WHO yang mencapai 50%, maka
angka tersebut masih jauh dari target. Indonesia menduduki peringkat ke tiga
dan program pemberian makan bayi dan anak (Infant-Young Child Feeding)
(IBFAN, 2013) hal ini disebabkan oleh multi faktor antara lain masalah sisik,
dan masalah eksternal ibu antara lain masalah keluarga, ketahanan pangan
(gizi), professional kesehatan, dan kondisi geografis (Kadir Nuriha dr, 2014).
42% dari bayi yang berusia di bawah 6 bulan yang menyusui ekslusif. Pada
saat anak-anak mendekati ulang tahunnya yang kedua, hanya 55% yang
masih diberi ASI. Hal ini menunjukkan, pemberian ASI secara ekslusif
sebagai makanan pertama bayi masih kurang atau jauh dari kata berhasil.
Padahal, anak bergizi kurang hingga buruk dan tumbuh pendek (stunting)
dapat dicegah sedini mungkin dengan pemberian ASI eksklusif dan MPASI
cakupan pemeberian ASI eksklusif 0-6 bulan Provinsi Jawa Timur mencapai
70,8% pada tahun 2018 dan menempati peringkat 4 nasional setelah Provinsi
dibawah target nasional tahun 2018 pencapaian ASI eksklusif Indonesia yaitu
eksklusif adalah usia ibu, status pekerjaan ibu, urutan kelahiran bayi dan
pekerjaan ibu, sikap ibu, peran petugas, keterpaparan media, dan peran suami.
keberhasilan perilaku menyusui eksklusif, baik itu dari keluarga maupun dari
keterlibatannya yang luas dalam aspek sosial. Peran petugas dalam promosi
yang belum efektif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cakupan
cakupan ASI ekslusif antara lain masih sangat terbatasnya tenaga konselor
pemberian ASI serta adanya pemasaran susu formula yang masih gencar
untuk bayi 0-6 bulan. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan
di Puskesmas Kampak pada bulan Januari 2022 bahwa 3 dari 4 orang ibu
yang diwawancarai mengaku tidak menyusui eksklusif kepada bayinya.
sosialisasi.
pemberian ASI eksklusif kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Andiyani
penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Oleh karena itu, peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh health educations tentang langkah awal pemberian
kabupaten Trenggalek?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
kabupaten Trenggalek
2. Tujuan khusus
pemberian ASI
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber acuan
2. Manfaat praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu landasan dalam
E. Keaslian Penelitian
Mencari
hubungan
sebab akibat