Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

MAKALAH PEMERINTAHAN NASIOANAL


“TANTANGAN PEMERINTAHAN NASIONAL DALAM BIDANG IPTEK”

OLEH :

NAMA : DONI SAPUTRA


NIM : C1G121047
KELAS : A

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur saya


panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala karena atas berkat dan limpahan
ialah saya dapat menyelesaikan makalah ini, saya tahu masih banyak kekurangan
dalam makalah tersebut dengan demikian saran dan koreksinya saya harapkan dari
bapak dosen pembina mata kuliah pemerintahan nasional sekian mungkin yang
bisa saya antarkan kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Kendari,Selasa 28 Juni 2022

DONI SAPUTRA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN


Latar Belakang
Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Penguasaan ilmu pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )

BAB III PEMBAHASAN

Tantangan Pemerintah Dalam Bidang IPTEK


Pengertian IPTEK
Hubungan Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Manfaat IPTEK

BAB IV KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi (IPTEK) di era modern dewasa ini sangat berkembang pesat. Hal itu
membuat kemudahan akses informasi oleh masyarakat. Hanya dengan gawai dan media
internet, berbagai informasi seperti akses berita dan literasi keilmuan bisa diakses
dengan mudah.
Namun, dengan melimpah ruahnya informasi justru muncul problem baru.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Muhadjir Effendy mengatakan, tantangan yang dihadapi dunia termasuk Indonesia di
tengah era serba mudah ini yaitu buta huruf (iliterarsi) modern. Menurut Menko
Muhadjir, Iliterasi modern bukan berarti tidak bisa membaca atau menulis, tetapi adanya
ketidakmauan dan ketidakmampuan untuk mengelola informasi yang masuk di ruang
kesadarannya. Dengan informasi yang melimpah, kata dia, justru masyarakat menjadi
malas menyerap informasi secara menyeluruh.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana cara pemerintahan nasional mengendalikan perkembangan dalam bidang


IPTEK?
2) Apa yang harus dilakukan pemerintah nasional untuk menghadapi bidang IPTEK ?
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Penguasaan ilmu pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK)

Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) menjadi kunci untuk


membangun kekuatan daya saing agar menghasilkan produk bernilai tambah dan
memberikan keunggulan kompetitif. kesadaran akan pentingnya iptek telah disampaikan
sejak 60 tahun yang lalu, dimana saat itu Presiden Soekarno, Dalam pidatonya pada kongres
Ilmu Pengetahuan Indonesia yang pertama di Malang, tahun 1958,menyatakan bahwa
“Bangsa ini hanya akan maju dan sejahtera jika pembangunannya dilandaskan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi”. Kemajuan suatu bangsa dan negara yang ditopang oleh
perekonomiannya, telah bergeser dari menguasai sumber daya alam menjadi penguasaan atas
ilmu pngetahuan dan teknologi. “Saat ini Peringkat Daya Saing Indonesia naik 11 poin dari
sebelumnya di posisi 43 pada 2018 menjadi 32 pada tahun ini,” ujarnya. Salah satu
pendorong dalam meningkatkan daya saing adalah bagaimana peran inovasi iptek dalam
menggerakan efektifitas perekonomian.”Apabila Saudara-Saudara terus menghasilkan
inovasi, saya yakin peringkat kitaakan naik lebih tinggi lagi,”
Kebijakan bidang iptek nasional memasuki era baru dengan ditetapkannya UU Nomor
11 Tahun 2019 Tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan adanya
UU Sinas Iptek ini, diharapkan riset menjadi lebih optimal. Saat ini, kata Prof. Agus,
Pemerintah telah mengalokasikan di dalam RAPBN tahun anggaran 2020 dana abadi
penelitian, sebesar Rp 5 Triliun, dan secara bertahap akan terus ditingkatkan. Pemerintah
juga telah mendorong dunia industri untuk memperkuat inovasi berbasis riset nasional,
dengan memberikan insentif melalui skema pemotongan pajak (hal ini diatur melalui PP
Nomor 45 Tahun 2019 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak
Penghasilan dalam Tahun Berjalan).Oleh karena itu, lanjut Prof. Agus, menjadi harapan kita
semua agar riset dan inovasi berbasis iptek dapat terus dikembangkan untuk dapat
mendukung industri, teknologi tepat guna, dan ekonomi digital. “Dalam era kemajuan jaman
yang sangat dinamis dan ditentukan oleh penguasaan kemajuan iptek, inovasi, dan
kreatibitas. Ilmuwan dan peneliti, menjadi strategis perannya dalam mendorong kemajuan
penguasaan iptek di Indonesia,” .
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tantang Pemerintah Indonesia Dalam Bidang IPTEK

Indonesia76 tahun kemerdekaannya, Republik Indonesia dihadapkan pada


tantangan untuk mendorong peningkatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta inovasi agar mampu bersaing global. Peran riset dan inovasi sangat dibutuhkan
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi bangsa, di mana para peneliti, akademisi, dan
pengambil kebijakan, mempunyai peran untuk berkontribusi aktif membuat ekosistem
yang ramah inovasi. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri
Handoko, menyampaikan bahwa dari sisi regulasi pemerintah di Indonesia sebenarnya
sudah sangat memadai untuk mendukung berbagai aktivitas riset dan inovasi serta
hilirisasi kemitraan, khususnya dengan industri. “Seperti pemberian insentif bagi pelaku
riset dan pelaku usaha, regulasi pengadaan, regulasi pendorong, serta hibah riset dan
inovasi,” ujar Handoko dalam Webinar Kemerdekaan: Riset untuk Merah Putih pada
sesi Leaders’ Talk pada hari Rabu (18/8). Selain itu, tahun ini BRIN akan melansir
manajemen talenta nasional khususnya bidang riset dan inovasi dengan melakukan
rekrutmen kandidat riset dengan kualifikasi pendidikan minimal S3. “Hal ini guna
menunjukkan political will pemerintah kalau kita menyediakan lapangan kerja yang
sesuai bagi generasi muda yang sudah disekolahkan sampai S3 di luar negeri dan
berbagai perguruan tinggi negeri sehingga mereka bisa melanjutkan riset sesuai
kepakarannya masing-masing,” jelas Handoko. BRIN sebagai representasi pemerintah
juga berperan untuk memfasilitasi dan memudahkan industri penelitian dan
pengembangan agar bisa tumbuh. Terkait dengan relasi riil antara riset dan industri,
Handoko mengatakan tantangan utamanya adalah bagaimana mengisi semua spektrum
riset dengan SDM dan infrastruktur yang diperlukan. “Itulah yang menjadi
tugas dan kewajiban kita di BRIN untuk memastikan semua spektrum riset
terisi dan memenuhi standarisasi untuk meningkatkan daya saing,” jelasnya. “Fokus
utama BRIN adalah menyelesaikan semua masalah periset dan industri yang berpotensi
menjadi mitra. Karena yang melakukan inovasi riset itu adalah periset sedangkan sektor
industri bisa terlibat jika resiko dapat diminimalisir,” lanjutnya. Terkait dengan hal
tersebut, Eddy Soeparno, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI menuturkan, peran dari
lembaga legislatif untuk mendukung kebijakan yang berbasis riset dan inovasi.
“Legislatif memiliki pandangan dan peran yang signifikan dalam mendorong riset dan
inovasi. Kebijakan yang strategis seperti kehadiran Undang-Undang Nomor 11 tahun
2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, atau dikenal dengan
UU Sisnas Iptek, dapat membuka peluang yang lebih besar untuk kemajuan ilmu
pengetahuan di Indonesia,” jelas Eddy. Ia juga mendukung strategi dan kebijakan riset
dan inovasi nasional ke depannya. “Kami siap mendorong dan mendukung BRIN
beserta seluruh perangkat riset dan inovasi nasional agar kita menjadi negara yang maju,
berdaya saing dan memiliki SDM yang unggul,” ungkap Eddy. Dalam kesempatan yang
sama, Pelaksana Harian Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus
Haryono mengungkapkan LIPI berupaya menciptakan ekosistem yang ramah inovasi,
sehingga menghasilkan produk berdaya saing. Dirinya menyampaikan bahwa LIPI
tengah berupaya melakukan pembenahan untuk menciptakan ekosistem yang ramah
inovasi dengan menggunakan strategi pola transformasi meliputi 4 aspek yaitu SDM
unggul, infrastruktur maju, anggaran yang efektif dan peraturan ekosistem ramah
inovasi. “Jika pola transformasi ini berjalan dengan baik maka ekosistem riset dan
inovasi bisa berjalan menghasilkan inovasi-inovasi yang bisa dimanfaatkan bagi
masyarakat,” kata AgusDirinya menyampaikan bahwa kolaborasi riset sangat penting
untuk mendorong ekosistem yang ramah inovasi. Seperti yang ditetapkan dalam target
indikator kinerja sasaran strategis LIPI di tahun 2024, LIPI menargetkan sebanyak 50%
dari anggaran dana riset didapatkan dari perolehan dana eksternal. Hal ini merujuk pada
bagaimana LIPI bisa meningkatkan peran swata untuk terlibat dalam penelitian di
lembaga litbang. “Oleh karena itu kami mendorong para peneliti untuk meningkatkan
kolaborasi dengan pihak industri dan lembaga lain,” ujar Agus. “Kita harapkan dengan
adanya potensi kolaborasi ini, perolehan dana riset yang sebelumnya 80% dari
pemerintah dan 20% dari swasta dapat menjadi 50% dari perolehan dana eksternal.
Dengan begitu anggaran bisa dialokasikan untuk membangun infrastruktur riset berskala
global untuk menarik diaspora kembali ke Indonesia
dengan fasilitas riset yang sudah tersedia,” jelasnya. Saat ini dunia riset dan inovasi di
Indonesia sedang memasuki proses perubahan besar melalui pengundangan undang-
undang Sinar iptek nomor 11 tahun 2019 dan keluarnya Perpres 33 tahun 2021 yang
regulasinya masih terus dalam proses di kementerian dan BRIN dalam
mengkonsolidasikan riset dan inovasi di tanah air. Nur Tri Aries Suestinigtyas,
Sekretaris Utama LIPI mengatakan, “Kita mengetahui bersama saat ini dunia riset dan
inovasi di Indonesia sedang memasuki proses perubahan besar . Tantangan Ini sebagian
disikapi bervariasi, namun kita harus tetap semangat dan optimis menyambut angin
perubahan untuk ketangguhan dan majunya riset dan inovasi di Indonesia,” pungkas
Nur.

B. Pengertian IPTEK
IPTEK artinya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan teknologi berdasarkan ilmu pengetahuan. Dalam
perkembangan global, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk
sebuah kemajuan.Ilmu pengetahuan adalah studi tentang alam dan perilaku dunia fisik
dan alam melalui metode ilmiah. Ilmu pengetahuan didefinisikan sebagai pengamatan,
identifikasi, deskripsi, eksperimen, penyelidikan, dan penjelasan teoretis tentang
fenomena alam.
Teknologi adalah kumpulan teknik dan proses yang digunakan dalam produksi
barang atau jasa atau pencapaian tujuan seperti penyelidikan ilmiah. Teknologi mengacu
pada metode, sistem, dan perangkat yang merupakan hasil dari pengetahuan ilmiah yang
digunakan untuk tujuan praktis.Ilmu pengetahuan mencakup studi sistematis tentang
struktur dan perilaku dunia fisik dan alam melalui pengamatan dan eksperimen.
Sementara teknologi adalah penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis.Istilah
IPTEK bukan hal baru bagi masyarakat, namun tak sedikit juga yang masih belum
paham mengenai artinya. IPTEK singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang
merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia
berkualitas. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi tidak mungkin terjadi secara instan melainkan memerlukan usaha yang
konsisten dan terus menerus. Salah satu misi pembangunan IPTEK adalah untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif dalam peradaban masyarakat
yang berbasis
pengetahuan.Perkembangan IPTEK yang semakin pesat telah membawa banyak
perubahan di sektor kehidupan manusia. Karenanya penguasaan IPTEK merupakan
suatu keharusan bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan manusia yang berkualitas.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam hal ini hubungan antara pengetahuan dan teknologi adalah teknologi
menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah, dan ilmu pengetahuan
menggunakan teknologi untuk membuat penemuan baru. Tujuan ilmu pengetahuan
adalah untuk menjawab pertanyaan dan menambah pengetahuan. Tujuan teknologi
adalah untuk menemukan solusi untuk masalah praktis.

C. Manfaat IPTEK

Selain pengertian dan hubungan antara pengetahuan dan teknologi, kamu juga perlu tahu
mengenai manfaat IPTEK itu sendiri. Adapun manfaat IPTEK yang paling terlihat
adalah membuat hidup lebih mudah. Ilmu pengetahuan telah memberi manusia
kesempatan untuk mengejar masalah sosial seperti etika, estetika, pendidikan, dan
keadilan; untuk menciptakan budaya; dan untuk memperbaiki kondisi manusia. Ilmu
pengetahuan kemudian menciptakan teknologi canggih yang bisa mempermudah
pekerjaan manusia.
IPTEK memberi manfaat pada berbagai bidang kehidupan. Secara umum
manfaat IPTEK adalah:
 Mempermudah komunikasi.
 Mempermudah pekerjaan manusia.
 Waktu yang digunakan lebih efisien.
 Dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber
energi baru yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia.
 Sumber daya alam yang ada di bumi ini lebih mudah dikelola dengan optimal
dan berkualitas.
 Banyaknya industri baru dan perusahaan baru yang dapat memberikan lapangan
pekerjaan, sehingga bisa mengurangi pengangguran.

 Mengurangi pemakaian bahan alami yang semakin langka.

 Dapat membawa manusia ke zaman yang lebih maju dan modern.


BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan IPTEK adalah bagian penting dalam sejarah peradaban manusia.
Kajian IPTEK adalah seringkali menyertakan interaksinya dengan masyarakat. Kini
IPTEK adalah bagian penting dalam kemajuan dunia. IPTEK adalah konsep bagaimana
pemahaman manusia ilmu pengetahuan dan teknologi telah berubah selama berabad-
abad. Kemajuan iptek membuat nlai-nilai seperti ke bebasan demokrasi dan keterbukaan
berpengaruh terhadap kemajuan pikiran dan partisipasi bangsa indonesia. Nilai-nillai ini
akan menjadi alat kontrol yg baik bagi keberlangsungan pemerintah yg bersih, jujur,
adil, dan mampu menerima aspirasi dan masyarakat secara baik. Keuntungan yang
sudah dicapai manusia pada bidang teknologi informasi serta komunikasi (TIK)
merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tadi akan
memudahkan insan pada mengerjakan tugas yang harus dikerjakan. Teknologi informasi
dan Komunikasi yang dikembangkan pada pemerintahan atau yang diklaim dengan e-
goverment membuat warga semakin simpel dalam mengakses kebijakan pemerintah
sehingga acara yang dirancangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar. E-
goverment pula bisa mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa
mempertinggi komunikasi antara pemerintah dengan sektor perjuangan serta industri.
Masyarakat dapat memberi masukan tentang kebijakan-kebijakan yang dirancang oleh
pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
E-government mengacu pada penggunaan teknologi berita oleh pemerintahan,
seperti menggunakan intranet serta internet, yang memiliki kemampuan
menghubungkan keperluan penduduk, usaha dan kegiatan lainnya. Bisa ialah suatu
proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi serta
jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web (www).
Secara lebih mendalam departemen instansi pemerintah pada mempersiapkan
visi dan misi kebijakan teknologi informasi, lebih melihat pada faktor equity (berakibat
teknologi isu untuk menaikkan kualitas pelayanan bagi penggunaan umum ). Buat
mencapai sasaran penerapan teknologi isu yang efektif perlu diadakan komputerisasi
pemerintahan atau e-government dan asal daya insan dan pendidikan. Alasannya adalah
karena penerapan teknologi informasi akan menjadi optimal bila pengetahuan para
pemakai atau pengguna jasa teknologi benar-benar memahami teknologi sehingga target
penerapan teknologi informasi tercapai

Anda mungkin juga menyukai