Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN ELECTRONIC LIBRARY

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI


MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Ilma Amalia*), Sri Ati Suwanto

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Skripsi ini berjudul “Pengaruh pemanfaatan layanan electronic library terhadap peningkatan kemampuan
literasi informasi mahasiswa Universitas PGRI Semarang”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan layanan electronic library terhadap peningkatan kemampuan literasi informasi mahasiswa
Universitas PGRI Semarang. Penelitian ini menggunakan teori literasi informasi dari Association of College
& Research Libraries Standards Committee. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan jenis
penelitiannya adalah deskriptif dengan menggunakan metode penelitian korelasi Spearman’s. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling dengan 88 sampel. Metode
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
pemanfaatan layanan e-library terhadap peningkatan kemampuan literasi informasi mahasiswa. Dari hasil
analisis deskriptif untuk aspek frekuensi kunjungan mahasiswa sering mengunjungi layanan e-library dan
memanfaatkan e-library selama 1-2 jam. Pemanfaatan koleksi e-library sudah baik. Aspek kemudahan akses
e-library juga sudah baik dan untuk tingkat kecepatan akses e-library menunjukkan sudah cepat. Responden
menyatakan kemampuan literasi informasi yaitu sering merumuskan masalah terlebih dulu dalam mencari
informasi, sering mengidentifikasi terlebih dulu jenis dan sumber informasi yang dibutuhkan, dan
mempertimbangkan terlebih dulu informasi yang dibutuhkan bernilai dan bermanfaat.

Kata Kunci: literasi informasi, pemanfaatan e-library, ACRL.

Abstract

The research entitled “The influence of usage electronic library service to increase literacy information skills
for students of PGRI Semarang University”. The purpose of this research are to find the influence of usage
electronic library service to increase literacy information skills for students of PGRI Semarang University,
by using literacy information theory from Association of College & Research Libraries Standards
Committee. The design of research was quantitative and this research used descriptive analysis by using
Spearman’s correlation research method. The sampling technique used was accidental sampling with 88
sample. Collecting data method used quetioner to all of all sample. This research conclusionis showed that
there was influence of usage electronic library service to increase literacy information skills for students of
PGRI Semarang University. From descriptive analysis of the visiting frequency e-library service aspect
should that students visited e-library service and used the e-library for 1-2 hours. The usage of e-library
collection was good. The easiness of access e-library service was good and the level of speed e-library
access showed that quick to access the e-library. Respondents often stated about information literacy skills
problems in searching for information, often identified a variety of types and formats of sources for
information, and considered the values and benefits of acquiring the needed information.

Keywords : information literacy, use of electronic library, ACRL

-----------------------------------------------------------------

Penulis Korespondensi.
*)

E-mail: ilmaamalia24@gmail.com
1. Pendahuluan perangkat komputer yang terhubung jaringan
internet. Munculnya e-library memberikan
Kemampuan merupakan potensi seseorang kesempatan kepada pengguna untuk mengakses
untuk menguasai dan melaksanakan tugasnya secara berbagai sumber daya informasi. Konsep e-library
efektif. Setiap individu memiliki kemampuan yang berkembang dengan pesatnya diseluruh dunia dan
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. telah diterapkan hampir seluruh jenis perpustakaan.
Kemampuan belajar pada umumnya hanya
didapatkan pada saat mengikuti kegiatan E-library sebagai salah satu upaya
pembelajaran dalam perkuliahan, akan tetapi memaksimalkan penggunaan dan pemanfaatan
kesempatan belajar harus terus terlaksana sampai teknologi informasi perpustakaan. Pemanfaatan
sepanjang hayat atau lifelong learning. Prinsip merupakan aktivitas menggunakan sesuatu yang ada
penyelenggaraan pendidikan adalah mewujudkan sebagai sumber belajar. E-library dapat menjadi
manusia pembelajar sepanjang hayat. Pembelajaran media berbagi sumber informasi untuk mendukung
sepanjang hayat memberikan potensi-potensi untuk dan mengembangkan pembelajaran bagi civitas
mengembangkan pengetahuan yang sesuai dengan akademis. Pemanfaatan e-library merupakan salah
kebutuhannya. satu cara untuk proses pembelajaran dan
mengembangkan kemampuan literasi informasi.
Mendikbud memberikan penilaian tentang
rendahnya kualitas guru didukung dengan hasil uji Menurut Robinson dalam Mardiana (2012:8),
kompetensi guru yang rendah. Dampak dari hal mengatakan tentang penelitian yang pernah dimuat
tersebut mengarah pada suatu institusi yang dari The OCLC Report College Student’s
mencetak calon guru agar memiliki kualitas yang Perceptions of Libraries and Information Resources,
baik. Istilah calon guru digunakan untuk para ternyata 89% lebih menyukai akses format
mahasiswa yang menempuh program kependidikan. elektronik serta 53% lebih mempercayai informasi
Untuk meningkatkan hasil pendidikan dan kualitas yang diperoleh melalui mesin pencari dibanding
calon guru maka diperlukannya penyempurnaan mencari informasi ke perpustakaan. Mudahnya
proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi khususnya
seumur hidup dibutuhkannya literasi informasi untuk layanan e-library mewajibkan mahasiswa harus
meningkatkan kualitas diri dalam mencetak calon semakin kritis dan mengakses informasi secara
guru yang berwawasan luas. cepat, akurat dan relevan. Kemampuan literasi
dengan memanfaatkan sumber informasi digital
Literasi informasi sangat penting di era disebut dengan literasi digital. Menurut Eseinberg
global saat ini dalam memperoleh informasi yang dalam Pattah (2014:5) mendefinisikan literasi digital
akurat dan relevan. Disebabkan adanya ledakan yaitu, suatu keajlian yang berkaitan dengan
informasi yang mengharuskan setiap individu penggunaan sumber dan perangkat digital.
mempunyai kemampuan untuk mendapatkan,
menyimpan maupun menyebarkan informasinya. Kemampuan literasi informasi mahasiswa
Pengguna informasi akan sangat dimudahkan harus sesuai dengan perkembangan jaman yang saat
apabila mempunyai kemampuan literasi informasi ini adalah era teknologi informasi. Era teknologi
untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik informasi inilah yang membuat informasi menjadi
dan sesuai dengan kebutuhannya. Literasi informasi tumpah ruah dalam berbagai sumber dan bentuk
dianggap kemampuan yang penting untuk format informasi. Untuk menghadapi teknologi
menyelesaikan berbagai masalah dengan istilah informasi tersebut paling tidak setiap mahasiswa
problem solving. harus memiliki modal awal dalam mengembangkan
kemampuan literasi informasi. Seseorang yang
Berkembangnya keberadaan internet dan sudah literat informasi dianggap akan mampu
teknologi memberikan dampak yang besar bagi menjelajahi lautan informasi yang semakin lama
kemajuan informasi. Informasi dapat dengan mudah semakin luas dan rumit, baik yang menggunakan
diperoleh dari segala arah dengan menghubungkan sumber-sumber tercetak maupun yang elektronik.
komputer dengan dunia maya. Kini informasi tidak
hanya disajikan dalam bentuk tercetak tetapi dapat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
juga disajikan dalam bentuk media elektronik yang untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan layanan e-
memberikan keuntungan bagi perpustakaan. library terhadap peningkatan kemampuan literasi
Perpustakaan dapat mengembangkan layanan yang informasi mahasiswa UPGRI Semarang.
berbasis teknologi jaringan komputer dengan
mewujudkan electronic library (e-library).
Electronic library juga biasa disebut
perpustakaan digital merupakan suatu layanan
perpustakaan yang menyimpan kumpulan atau
koleksi berupa buku, gambar, suara, artikel, laporan 2. Hipotesis
dalam bentuk file elektronik dengan menggunakan
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara 4. Ekonomis (economy)
pemanfaatan layanan e-library terhadap Informasi yang dihasilkan mempunyai daya
peningkatan kemampuan literasi informasi. jual yang tinggi, serta biaya operasional
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara untuk menghasilkan informasi tersebut
pemanfaatan layanan e-library terhadap minimal, informasi tersebut juga mampu
peningkatan kemampuan literasi informasi. memberikan dampak yang luas terhadap
laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi
informasi.
3. Landasan Teori 5. Efisien (efficiency)
a. Informasi Informasi yang berkualitas memiliki sintaks
ataupun kalimat yang sederhana (tidak
Informasi adalah data yang telah diolah berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi romantis), namun mampu memberikan
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil makna dan hasil yang mendalam, atau
keputusan saat ini atau mendatang (Davis dalam bahkan menggetarkan setiap orang atau
Ati,dkk, 2012:5). Sedangkan menurut McLeod yang benda apapun yang menerimanya.
dikutip oleh Yakub (2012:8) mendefinisikan 6. Dapat dipercaya (reability)
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang Informasi tersebut berasal dari sumber yang
menerimanya. dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah
teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output
Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:9), suatu program komputer, bisa
nilai suatu informasi apabila ditentukan oleh dua hal dikategorikan sebagai reability, karena
yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu program komputer akan memberikan output
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih sesuai dngan input yang diberikan, dan
efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh
Pendapat berbeda tentang nilai informasi dari iming-iming jabatan, ataupun setumpuk
Zorkoczy yang dikutip oleh Ati,dkk (2012:7), suatu nilai rupiah.
informasi yang bermutu tinggi dapat membuat si
penerima peka terhadap lingkungan sehingga c. Konsep Literasi Informasi
mampu mengambil tindakan untuk mengatasi setiap
perubahan situasi yang terjadi. Pertama kali literasi informasi ditemukan
oleh Paul G.Zurkowski (pimpinan American
b. Kualitas Informasi Information Industry Association) dalam
proposalnya yang ditujukan kepada National
Menurut Ladjamudin (2005: 11) kualitas Commission on Libraries and Information Science
informasi dipengaruhi atau ditentukan oleh enam hal (NCLIS) tahun 1974 di Amerika Serikat. Paul
sebagai berikut: G.Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk
1. Relevan (relevancy) menggambarkan teknik dan kemampuan yang
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu
tersebut terhadap kenyataan kejadian masa kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat
lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang informasi serta sumber-sumber informasi primer
akan datang. Informasi yang berkualitas untuk memecahkan masalah mereka
akan mampu menunjukkan benang merah (Nurfadhillah,dkk, 2012:4).
relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan
masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas Information Literacy Competency Standards
yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, for Higher Education (2000:2) memberikan definisi
dan dibuktikan oleh siapa saja. tentang literasi informasi yaitu:
2. Akurat (accuracy) Information literacy is a set of abilities
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika requiring individuals to “recognize when
seluruh kebutuhan informasi tersebut telah information is needed and have the ability to
tersampaikan (completeness), seluruh pesan locate, evaluate, and use effectively the
telah benar atau sesuai (correctness), serta needed information”.
pesan yang disampaikan sudah lengkap
atau hanya sistem yang diinginkan oleh Diartikan bahwa literasi informasi adalah
user (security). kemampuan yang diperlukan individu untuk
3. Tepat Waktu (timeliness) mengenal suatu informasi yang dibutuhkan dan
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan memiliki kemampuan untuk menemukan,
tepat waktu, laporan-laporan yang mengevaluasi dan menggunakan secara efektif
dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. informasi yang dibutuhkan.
Purwono (2007:7) mengatakan bahwa literasi 1. Mengindentifikasi topik atau subyek,
informasi merujuk kepada seperangkat kompetensi sasaran audiens, format yang relevan,
untuk mendapatkan, memahami, memanipulasi, jenis-jenis sumber
memilah, mengumpulkan, menyimpan dan 2. Mengeksplorasi sumber dan informasi
presentasi informasi dengan tujuan untuk yang sesuai dengan topik
menganalisis masalah dan menentukan atau 3. Menyeleksi dan merekam informasi yang
mengambil keputusan. relevan dan mengumpulkan kutipan-
kutipan yang sesuai
d. Model Literasi Informasi 4. Mengorganisasi, mengevaluasi, dan
menyusun informasi menurut susunan yang
Model literasi informasi berguna untuk
logis, membedakan antara fakta dan
mengukur dan mengetahui literasi informasi
pendapat dan menggunakan alat bantu
seseorang. Beberapa model literasi informasi yang
visual untuk membandingkan dan
sering digunakan dalam perguruan tinggi adalah
mengkontraskan informasi
Big6 dan Empowering8.
5. Menciptakan informasi dengan
1. Big6 menggunakan kata-kata sendiri, mengedit
dan membuat daftar pustaka ataupun
Model literasi ini dikembangkan oleh menghasilkan karya baru
Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz 6. Mempresentasi, menyebarkan atau
tahun 1988. Menurut Eisenberg (2006) Big6 terdiri menyampaikan informasi yang dihasilkan
dari enam keterampilan dan dua belas langkah, 7. Menilai output, berdasarkan masukan dari
dimana setiap keterampilan terdiri dari dua langkah orang lain
sebagai berikut: 8. Menerapkan masukan, penilaian,
pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan
1. Perumusan Masalah yang akan datang dan menggunakan
a.Merumuskan masalah pengetahuan baru yang diperoleh untuk
b.Mengidentifikasi informasi yang pelbagai situasi.
diperlukan
Perbedaan dari kedua model literasi tersebut
2. Strategi Pencarian Informasi
terletak pada kemampuan penerapan yang terdapat
a. Menentukan sumber di Empowering8 tetapi tidak terdapat di Big6.
b. Memilih sumber terbaik
3. Lokasi dan Akses e. Unsur-Unsur Literasi Informasi
a. Mengalokasi sumber secara intelektual Menurut Eisenberg,dkk yang dikutip oleh
dan fisik Pattah (2014:5) yang berperan dalam elemen-elemen
b. Menemukan informasi didalam sumber- literasi informasi yaitu:
sumber tersebut a. Literasi gambar (Visual Literacy), yaitu
4. Pemanfaatan Informasi suatu kemampuan untuk memahami dan
menggunakan gambar termasuk pula
a. Membaca, mendengar, meraba dsb
kemampuan untuk berfikir, belajar, serta
b.Mengekstraksi informasi yang relevan mengekspresikan gambar tersebut. Literasi
5. Sintesis visual dibedakan menjadi 3 yaitu visual
a. Mengorganisasikan informasidari learning, visual thinking, dan visual
pelbagai sumber communication.
b. Mempresentasikan informasitersebut b. Literasi media (Media Literacy), yaitu
6. Evaluasi suatu kemampuan untuk mengakses,
menganalisa dan memproduksi
a. Mengevaluasi hasil (efektivitas)
informasi untuk hasil yang spesifik menurut
b. Mengevaluasi proses (efisiensi) National Leadership Conference on
2. Empowering 8 Media Literacy.
c. Literasi komputer (Computer Literacy),
Empowering 8, salah satu model literasi yaitu suatu kemampuan untuk
informasi yang sering digunakan di perguruan menciptakan dan memanipulasi dokumen
tinggi. Model literasi informasi ini dihasilkan dari dan data menggunakan perangkat lunak
pertemuan dua workshop di Kolombo tahun 2004 pengolah kata, pangkalan data dan
dan India tahun 2005. Hasugian (2008:43) sebagainya.
mengemukakan model literasi informasi ini sebagai d. Literasi digital (Digital Literacy), yaitu
berikut: suatu keahlian yang berkaitan dengan
penguasaan sumber dan perangkat
digital. Mereka yang mampu
mengejar dan menguasai perangkat- e. Mahasiswa yang literat mengutip,
perangkat digital mutakhir dicitrakan mencatat dan mengelola informasi dan
sebagai penggenggam masa depan, dan sumber- sumbernya.
sebaliknya yang tertinggal akan 3. Mengevaluasi informasi dan sumber-
semakin sempit kesempatannya untuk sumber secara kritis dan menggabungkan
meraih kemajuan. informasi terpilih sebagai dasar pengetahuan.
e. Literasi jaringan ( Network Literacy), yaitu a. Mahasiswa yang literat meringkas ide-ide
suatu kemampuan untuk dapat mengakses, utama dari informasi yang dikumpulkan.
menempatkan dan menggunakan informasi b. Mahasiswa yang literat mengeluarkan
dalam dunia berjejaring misalnya internet, dan menggunakan kriteria awal untuk
pengguna harus menguasai keahlian ini. mengevaluasi informasi dan sumber-
sumbernya.
f. Standar Literasi Informasi untuk Perguruan c. Mahasiswa yang literat menyatukan ide-
Tinggi ide utama untuk membuat konsep baru.
Kemampuan literasi seseorang dapat diukur d. Mahasiswa yang literat membandingkan
berdasarkan beberapa indikator kinerja yang terdapat pengetahuan baru dengan pengetahuan
dalam standar literasi informasi. Rumusan standar sebelumnya untuk menentukan nilai
literasi yang dikaji oleh Association of College & tambah, pertentangan, atau karakteristik
Research Libraries Standards Committee dan unik lain dari informasi.
hasilnya juga diakui oleh Tlie Board of Directors of e. Mahasiswa yang literat menetapkan
the Association of College and Research Libraries apakah pengetahuan baru memberikan
(ACRL), pada tahun 2000. ACRL telah dampak terhadap sistem nilai individu dan
mengeluarkan standar literasi informasi untuk mengambil langkah-langkah untuk
perguruan tinggi yang menyediakan kerangka kerja menyatukan perbedaan.
untuk membantu dan memandu perkembangan f. Mahasiswa yang literat menyetujui
literasi seseorang. Dalam ACRL terdapat lima pemahaman dan penafsiran informasi
standar dan dari kelima standar tersebut memiliki 22 melalui diskusi dengan individu lain, para
indikator yang terdapat dalam jurnal Information ahli dan/atau parktisi.
Literacy Competency Standards for Higher g. Mahasiswa yang literat menentukan
Education (2000:8), yaitu: apakah pertanyaan awal perlu diperbaiki.
4. Menggunakan informasi secara efektif
1. Menentukan sifat dan jenis informasi yang untuk menyelesaikan tujuan tertentu.
dibutuhkan. a. Mahasiswa yang literat menggunakan
a. Mahasiswa yang literat mendifinisikan informasi yang baru dan informasi
dan menyampaikan informasi yang sebelumnya untuk merencanakan dan
dibutuhkan. menciptakan hasil atau kinerja.
b. Mahasiswa yang literat mengidentifikasi b. Mahasiswa yang literat memperbaiki
berbagai jenis dan bentuk sumber informasi proses pengembangan untuk hasil atau
yang potensial. kinerja.
c. Mahasiswa yang literat c. Mahasiswa yang literat
mempertimbangkan nilai dan manfaat dari mengkomunikasikan hasil atau kinerja
informasi yang dibutuhkan. secara efektif kepada orang lain.
d. Mahasiswa yang literat mengevaluasi 5. Memahami aspek ekonomi, hukum dan
kembali sifat dan batasan sosial yang berkaitan dengan penggunaan dan
informasi yang dibutuhkan. pengaksesan informasi secara etis dan
2. Mengakses informasi yang dibutuhkan hukum.
secara efektif dan efisien. a. Mahasiswa yang literat memahami
a. Mahasiswa yang literat memilih metode berbagai etika, hukum dan aspek sosial
atau sistem temu kembali ekonomi yang melingkupi informasi dan
informasi yang paling tepat untuk teknologi informasi.
mengakses informasi yang dibutuhkan. b. Mahasiswa yang literat mengikuti
b. Mahasiswa yang literat membangun dan hukum, peraturan, kebijakan institusi dan
menerapkan desain strategi pencarian etika yang berhubungan dengan
secara efektif. pengaksesan dan penggunaan sumber
c. Mahasiswa yang literat menemukan informasi.
kembali informasi secara online atau c. Mahasiswa yang literat menyatakan
manual dengan menggunakan berbagai penggunaan sumber informasi dalam
metode. mengkomunikasikan hasil atau kinerja.
d. Mahasiswa yang literat menyeleksi
strategi pencarian jika diperlukan.
Standar literasi informasi ANZIL yang and ensure the persistence over time of
dikemukakan oleh Bundy (2004:11) menjelaskan collections of digital works so that they are
bahwa seseorang dikatakan literasi informasi jika: readily and economically available for use by
a defined community or set of communities.”
1. Mengetahui kebutuhan informasi dan
menentukan kebutuhan informasi. Diartikan bahwa perpustakaan digital adalah
2. Menemukan informasi yang dibutuhkan suatu organisasi yang menyediakan sumber-sumber
secara efektif. informasi, termasuk staff ahli untuk memilih,
3. Kritis dalam mengelola informasi dan menyusun menyediakan akses intelektual ke
proses pencarian informasi. internet, mendistribusikan, memelihara kesatuan dan
4. Mengelola informasi dengan cara memastikan kesinambungan koleksi-koleksi dari
mengumpulkan dan menggabungkannya. waktu ke waktu dalam format digital sehingga selalu
5. Menggunakan informasi baru dan tersedia dan mudah untuk digunakan oleh
pengetahuan sebelumnya dengan membuat masyarakat tertentu dan yang ditentukan.
konsep baru atau menciptakan pemahaman
baru. h. Pemanfaatan Electronic Library

6. Menggunakan informasi dengan Menurut Poerwadarminto (2002 : 125)


pemahaman dan pengetahuan pemanfaatan adalah suatu kegiatan, proses, cara atau
mengenai aspek budaya, etika, ekonomi, perbuatan menjadikan suatu yang ada menjadi
hukum dan sosial yang berhubungan bermanfaat. Istilah pemanfaatan berasal dari kata
penggunaan informasi. dasar manfaat yang berarti faedah, yang mendapat
imbuhan pe-an yang berarti proses atau perbuatan
g. Konsep Electronic Library memanfaatkan. Pengertian lain menurut Davis
(1989:320) mengenai konsep pemanfaatan atau
Menurut Pendit (2009:17) sebuah istilah usefulness yaitu:
electronic library atau perpustakaan elektronik
merujuk ke perpustakaan yang mengoleksi media Perceived usefulness is defined as “the
elektronik analog sebelum media digital dan degree to which a person believe that using a
komputer populer menjadi koleksi perpustakaan. particular system would enhance his or her
Borgman dalam Suwarno (2010:27) menjelaskan job perfomance”. Perceived usefulness is a
bahwa definisi perpustakaan digital merupakan suatu concept that explains the expected overall
sistem yang menyediakan suatu komunitas pengguna effect of the use information and
dengan akses terpadu yang menjangkau keluasan communication technology on job
informasi dan ilmu pengetahuan yang telah performance and productivity.
tersimpan dan terorganisasi dengan baik.
Dengan demikian pemanfaatan diartikan
Kenneth Dowlin dalam Pendit (2009:59), suatu proses, cara dan perbuatan dalam
menjelaskan bahwa ciri-ciri perpustakaan elektronik menggunakan atau memanfaatkan suatu objek atau
yaitu: benda. Pemanfaatan e-library yang dimaksud adalah
kegiatan menggunakan koleksi digital dan fasilitas
1. Mengelola sumberdaya dengan bantuan yang disediakan oleh perpustakaan dalam kurun
kompuer waktu tertentu.
2. Menyediakan link yang menghubungkan
penyedia dan pencari informasi dalam Menurut Supriyanto (2008:35), manfaat dari
bentuk saluran informasi perpustakaan digital sebagai berikut:
3. Menyediakan bantuan mencari dan
mengambil data elektronik jika diperlukan 1. Sebagai sumber pengetahuan
2. Media penyebaran pengetahuan
4. Menggunakan saluran elektronik untuk 3. Untuk penyimpanan (repository)
menyimpan, mengelola, dan mengirimkan 4. Untuk perawatan atau preservasi
informasi kepada pencari atau 5. Media promosi atau etalase hasil karya
penggunanya. civitas akademika
6. Mencegah duplikasi dan plagiat.
Waters yang dikutip oleh Issa, dkk (2009:2)
berpendapat mengenai electronic library yaitu: Upaya memaksimalkan pemanfaatan dan
penggunaan teknologi informasi dengan konsep
“organizations that provide the resources, perpustakaan digital memberikan kemudahan untuk
including the specialized staff, to select, mengakses dan menyebarluaskan sumberelektonik
structure, offer intellectual access to the sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan
Internet, distribute, preserve the integrity of,
pengguna dari pemanfaatan teknologi informasi Lemah
tersebut. 0,25 – 0,50 Korelasi Cukup
0,50 – 0,75 Korelasi Kuat
4. Metode Penelitian 0,75 – 0,99 Korelasi Sangat Kuat
Desain penelitian ini adalah penelitian 1 Korelasi Sempurna
kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dan metode penelitian
korelasi. Arikunto (2006:4) menyatakan bahwa
“Penelitian korelasi adalah penelitian yang 5. Hasil dan Pembahasan
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa Uji validitas digunakan untuk mengukur valid
melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
terhadap data yang memang sudah ada. Untuk dikatakan valid apabila pertanyaan dalam kuesioner
menguji korelasi dengan menggunakan korelasi mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat
Rank Spearman’s. diukur.
Penelitian ini menggunakan uji validitas
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dengan membandingkan nilai nilai rhitung dengan
pemustaka Perpustakaan Universitas PGRI rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dengan
Semarang yang memanfaatkan layanan e-library. hasil uji pertanyaan dinyatakan valid apabila rhitung
Sampel penelitian ini sebanyak 88 orang dengan > rtabel. Dengan jumlah sampel (n)= 88, dapat
pemilihan responden menggunakan teknik dihitung df dengan menggunakan rumus:
accidental sampling. Menurut Soehartono (2000:62) df = 88-2
teknik accidental sampling atau convenience df= 86, didapat rtabel = 0,2096
sampling merupakan orang yang diambil sebagai
anggota sampel adalah mereka yang kebetulan
ditemukan atau mereka yang mudah ditemui atau
dijangkau. Sampel dalam penelitian ini yaitu
pemustaka yang kebetulan memanfaatkan layanan e- Tabel 2. Uji Validitas Variabel X
library di UPT Perpustakaan Universitas PGRI
Item Corrected Item- Keterangan
Semarang.
Total
Teknik pengumpulan data penelitian ini Correlation
dengan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian X1 .553 Valid
ini menggunakan skala Likert untuk memberikan X2 .222 Valid
nilai terhadap jawaban kuesioner yang tersedia X3 .564 Valid
untuk memudahkan responden dalam menjawab X4 .657 Valid
dengan cepat dan memudahkan pada saat dianalisis. X5 .050 Tidak Valid
X6 .541 Valid
Untuk menafsirkan besarnya persentase yang X7 .629 Valid
didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan X8 .395 Valid
pedoman penafsiran data sebagai berikut: X9 .551 Valid
X10 .507 Valid
“0% Tidak satupun responden
X11 .512 Valid
1 - 26% Sebagian kecil responden
X12 .362 Valid
27 – 49% Hampir setengah responden
X13 .136 Tidak Valid
50% Setengahnya
51 – 75% Sebagian besar
76 – 99% Hampir seluruhnya Berdasarkan tabel 2 diatas, dipaparkan bahwa
100% Seluruhnya.” dari 13 pertanyaan pemanfaatan layanan e-library
(Arikunto, 2006:313) dalam instrumen penelitian terdapat beberapa
pertanyaan yang tidak valid. Dinyatakan dari semua
Berikut ini pedoman untuk memberikan nilai rhitung > rtabel , sehingga dapat disimpulkan
interpretasi koefisien korelasi: dari 13 pertanyaan yang ada hanya 11 pertanyaan
yang dikatakan valid.
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi
(Sarwono, 2006:107)
Tabel 3. Uji Validitas Variabel Y
Interval Tingkat Hubungan Item Corrected Item- Keterangan
Koefisien Total
0 Tidak Ada Korelasi Correlation
0,00 – 0,25 Korelasi Sangat
Y1 .610 Valid informasi 0,741 lebih besar dari nilai 0,70 sehingga
Y2 .473 Valid semua pertanyaan yang ada dinyatakan reliabel.
Y3 .575 Valid
Y4 .248 Valid Uji koefisien korelasi dengan menggunakan
Y5 .585 Valid rumus Rank Spearmans, penggunaan rumus ini
Y6 .551 Valid karena data variabel X dan Y adalah ordinal. Untuk
Y7 .550 Valid menghasilkan uji koefisien korelasi dengan
Y8 .696 Valid menggunakan bantuan SPSS 16.
Y9 .560 Valid Tabel 6. Uji Koefisien Korelasi
Y10 .579 Valid
Y11 .386 Valid
Y12 .577 Valid Correlations
Y13 .568 Valid
X Y
Y14 .456 Valid
Y15 .500 Valid Spearma X Correlation 1.00 .398*
Y16 .690 Valid
Y17 .458 Valid n's rho Coefficient 0 *

Y18 .483 Valid


Sig. (2-
Y19 .101 Tidak Valid . .000
Y20 .126 Tidak Valid tailed)
Y21 .499 Valid
Y22 .397 Valid N 88 88

Y Correlation 1.00
Berdasarkan tabel 3 diatas, diketahui bahwa .398**
dari 22 pertanyaan tentang kemampuan literasi Coefficient 0
informasi dalam instrumen penelitian terdapat Sig. (2-
beberapa pertanyaan yang tidak valid. Dinyatakan .000 .
dari semua nilai rhitung > rtabel , sehingga dapat tailed)
disimpulkan dari 22 pertanyaan yang ada hanya 20
pertanyaan yang dikatakan valid. N 88 88

Uji reabilitas digunakan untuk melihat **. Correlation is significant at


keterandalan (reliabel) pada setiap variabel. the 0.01 level (2-tailed).
Pengujian reabilitas yang digunakan dalam Nilai korelasi spearman’s yang dihasilkan
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji sebesar .398** artinya besar korelasi cukup kuat
statistik Cronbach Alpha, bahwa suatu konstruk atau antara variabel pemanfaatan layanan e-library dan
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai peningkatan kemampuan literasi informasi sebesar
Cronbach Alpha > 0,70. 0,398. Hubungan kedua variabel signifikan karena
angka signifikansi sebesar 0,000 dan mempunyai
Tabel 4. Uji Reabilitas Variabel X
hubungan dua arah (2-tailed).
Cronbach’s Keterangan Tingkah hubungan dapat diketahui dengan
Alpha melakukan uji hipotesis sebagai berikut:
0,722 Reliabilitas
H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Berdasarkan tabel 4 diatas, nilai Cronbach’s pemanfaatan layanan e-library terhadap
Alpha yang dihasilkan dari variabel pemanfaatan peningkatan kemampuan literasi informasi.
layanan e-library 0,722 lebih besar dari nilai 0,70 H 1 : Ada pengaruh yang signifikan antara
sehingga semua pertanyaan yang ada dinyatakan pemanfaatan layanan e-library terhadap
reliabel. peningkatan kemampuan literasi informasi.
Tabel 5. Uji Reabilitas Variabel Y Uji hipotesis dilakukan dengan
membandingkan t tabel dengan t hitung dengan
tingkat kepercayaan sebesar 5%, dengan ketentuan
Cronbach’s Keterangan
sebagai berikut:
Alpha
a. Jika t hitung > t tabel maka variabel bebas
0,741 Reliabilitas
(pemanfaatan layanan e-library)
berpengaruh terhadap variabel terikat
Tabel 5 diatas, nilai Cronbach’s Alpha yang (kemampuan literasi informasi).
dihasilkan dari variabel kemampuan literasi
b. Jika t hitung < t tabel maka variabel bebas sebesar 0,398. Hal tersebut berarti terdapat
(pemanfaatan layanan e-library) tidak pengaruh yang cukup kuat antara
berpengaruh terhadap variabel terikat pemanfaatan layanan e-library dengan
(kemampuan literasi informasi). peningkatan kemampuan literasi informasi.
Peningkatan kemampuan literasi informasi
Tabel 7. Uji Hipotesis dapat dilihat dari mengidentifikasi jenis dan
sumber informasi yang dibutuhkan,
Coefficientsa mengakses informasi secara efektif, dan
mengevaluasi informasi dan sumbernya.
Standard
ized Dari hasil penelitian yang dikemukakan
diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
Unstandardized Coeffici diharapkan perpustakaan khususnya layanan e-
Coefficients ents library lebih meningkatkan pemanfaatan koleksi
digital melalui sosialisasi di lingkungan
Std. perpustakaan, sehingga seluruh mahasiswa dapat
Model B Error Beta t Sig. memanfaatkan koleksi digital yang telah disediakan
dan perpustakaan dapat memberikan kemudahan dan
1 (Const kecepatan akses dengan menyediakan infrastruktur
27.655 7.576 3.650 .000 e-library yang lebih baik, sehingga mahasiswa dapat
ant)
mengakses koleksi digital yang tersedia.
X .964 .228 .414 4.223 .000
Daftar Pustaka
a. Dependent
Variable: Y Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Hasil pengolahan data bahwa thitung = 4.223 Jakarta: Rineka Cipta.
dan ttabel = 1,987 (df=86). Dengan kriteria uji Association of College and Research Libraries
(ACRL). 2000. Information Literacy
hipotesis yaitu thitung > ttabel sehingga H 0 ditolak dan
Competency Standards for Higher Education.
H 1 diterima. Dapat diartikan bahwa Ada pengaruh Chicago: Association of College and Research.
yang signifikan antara pemanfaatan layanan e- http://www.ala.org/acrl/sites/ala.org.acrl/files/c
library terhadap peningkatan kemampuan literasi ontent/standards/standards. pd f
informasi. [Diunduh 28 September 2015]
Ati, Sri,dkk. 2012. Materi Pokok Dasar-Dasar
Informasi. Tangerang Selatan: Universitas
5. Simpulan Terbuka.
Bundy, Alan. 2004. Australian and New Zealand
Penelitian tentang pengaruh pemanfaatan Information Literacy Framework: Principles,
layanan electronic library terhadap peningkatan Standards and Practice.
kemampuan literasi informasi mahasiswa http://www.caul.edu.au/infoliteracy/InfoLiterac
Universitas PGRI Semarang, diperoleh simpulan yFramework.pdf [Diakses 25 April 2016]
sebagai berikut : Davis, FD. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived
Ease of Use, and User Acceptance of
1. Berdasarkan hasil pengolahan data Information Technology”. MIS Quarterly,
dari uji hipotesis bahwa thitung = 4.223 Vol.13, No.3.
dan ttabel = 1,987 (df=86). Dengan http://www.researchgate.net/publication/20008
kriteria uji hipotesis yaitu thitung > 5965Perceived_Usefulness_Perceived_Ease_of
ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 _Use_and_User_Acceptance_of_Information_
diterima. Sehingga dapat disimpulkan Technology [Diakses 26 April 2016]
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Eisenberg, Mike. 2006. A big6 skilss overview.
pemanfaatan layanan electronic http://www.big6.com [Diakses 23 April 2016].
library terhadap peningkatan Hasugian, Jonner. 2008. “Urgensi Literasi Informasi
kemampuan literasi informasi mahasiswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di
Universitas PGRI Semarang. Perguruan Tinggi”. Jurnal Pustaha, Vol.4
2. Dari nilai korelasi spearman’s yang No.2.
dihasilkan sebesar .398** artinya besar http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/pus
korelasi cukup kuat antara variabel /article/download/17231/17184 [Diakses 30
pemanfaatan layanan e-library dan September 2015].
peningkatan kemampuan literasi informasi
Issa, Abdulwahab Olanrewaju,dkk. 2009. Effects of
Information Literacy Skills on the Use of E-
Library Resources among Students of the
University of Ilorin, Kwara State, Nigeria. E-
journal Library Philosophy and Practice.
http://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/245
[Diakses 24 April 2016]
Ladjamudin, Al-bahra Bin. 2005. Analisis dan
Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Mardina, Riana. 2012. Potensi Digital Natives dalam
Representasi Literasi Informasi Media Berbasis
WEB di Perguruan Tinggi. Jurnal Pustakawan
Indonesia, Vol.11 No.1.
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpi/article/vie
w/5264/0 [Diakses 11 Agustus 2016]
Nurfadhillah, Rahmi; Agustini, Ninis dan Sumiati
Tati. 2012. “Hubungan Kemampuan
Literasi Informasi Anggota Ikatan Pustakawan
Pelajar dengan Prestasi Belajar di
Sekolah”. Jurnal Mahasiswa Universitas
Padjadjaran, Vol.1 No.1.
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/viewFi
le/1683/pdf_11 [Diakses 30 September 2015].
Pattah, Sitti Husaebah. 2014. Literasi Informasi:
Peningkatan Kompetensi Informasi Dalam
Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmu
Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-
Hikmah, Vol.2 No.2, hal. 117-128.
Pendit, Putu Laxman. 2009. Perpustakaan Digital:
Kesinambungan Dan Dinamika. Jakarta: Cita
Karyakarsa Mandiri.
Poerwadarminta W.J.S. (2002). Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Purwono. 2007. “Kompetensi Literasi Informasi”.
Buletin Perpustakaan No.50. Yogyakarta:
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Sarwono, Jonathan. 2006. Statistik Itu Mudah:
Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi
Statistik Menggunakan SPSS 16.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial:
Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi
Perpustakaan: Strategi Perancangan
Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius.
Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan & Kode
Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai