Anda di halaman 1dari 4

Analisis Artikel “Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”

Informasi bacaan  Sistem pendidikan harus selalu


menyesuaikan dengan perkembangan
zaman karena pendidikan dapat
menghasilkan manusia yang handal dan
bermartabat.
 Sebagai makhluk sosial manusia tentu
melibatkan bahasa saat berinteraksi
dengan sesamanya.
 Pembelajaran dalam pendidikan karakter
didefinisikan sebagai pembelajaran yang
mengarah pada penguatan dan
pengembangan perilaku anak secara
utuh yang didasarkan atau dirujuk pada
suatu nilai.
Ide pokok bacaan  Paragraf 1: Pendidikan saat ini harus
memuat pendidikan karakter.
 Paragraf 2: Bahasa mencerminkan
bangsa.
 Paragraf 3: Ada delapan belas karakter
yang menjadi petunjuk pendidikan
karakter, diantaranya religius, jujur,
disiplin, kerja keras, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab, rasa ingin tahu, gemar membaca,
kreatif, mandiri, demokratis, cinta
damai, menghargai prestasi, toleransi,
dan komunikatif.
 Paragraf 4: Bahasa Indonesia memiliki
peranan yang sangat penting yaitu
bahasa memiliki fungsi sebagai alat
komunikasi dalam berbagai kontek.
 Paragraf 5: Tuturan-tuturan masing-
masing memegang peran dalam interaksi
antara penutur, lawan tutur, dan
partisipasinya.
 Paragraf 6: Kepribadian seseorang dapat
dilihat dari tutur kata seseorang dalam
berkomunikasi.
 Paragraf 7: Orang yang jujur selalu
menggunakan bahasa yang teratur dan
menggunakan kalimat yang efektif.
 Paragraf 8: Tingkat intelektualitas
seseorang dapat dilihat dari penggunaan
tutur bahasa seseorang dalam
berkomunikasi.
 Paragraf 9: Perbedaan Bahasa Indonesia
yang digunakan oleh kelompok penutur
yang berpendidikan dengan kelompok
penutur yang tidak berpendidikan.
 Paragraf 10: Seorang guru dapat
mengetahui karakter peserta didiknya
melalui bahasa yang digunakan pada
saat berkomunikasi.
 Paragraf 11: Pendidikan karakter
terkandung dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia.
 Paragraf 12: Karakter merupakan nilai-
nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan.
 Paragraf 13: Pendapat Foester
menyadarkan tentang pentingnya
menjaga moralitas dan peningkatan
kemampuan pertimbangan rasional
dalam pengambilan keputusan.
 Paragraf 14: Bahasa berperan sebagai
alat integrasi sosial sekaligus alat
adaptasi sosial.
 Paragraf 15: Apabila bahasa Indonesia
tidak dilaksanakan akan terjadi
kerancuan yang menimbulkan sanksi tak
tertulis oleh masyarakat setempat
terhadap pelaku yang dianggap
menyimpang.
 Paragraf 16: Maksud pengajaran bahasa
berorientasi pada pemerolehan nilai-
nilai sesuai pendidikan karakter yaitu
menumbuhkan pikiran positif dan
menumbuhkan keakraban dengan orang
lain.
Organisasi tulisan - Pembukaan: Karakter bangsa Indonesia
sedang merosot.
- Isi: Pendidikan karakter sebagai solusi
untuk membangun karakter bangsa agar
memiliki karakter yang baik.
- Penutup: Pelaksanaan pendidikan
karakter dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia memerlukan pemahaman guru
melalui kegiatan pembelajaran di
sekolah.
Suasana batin bacaan - Pembaca merasakan kemudahan
mendapatkan berbagai informasi melalui
kehadiran dunia maya.
- Namun, dampak negatifnya kita dapat
mearasakan perubahan tata nilai dan
norma yang terjadi di masyarakat.
Isi bacaan Karena bahasa merupakan suatu hal yang
dianggap perlu untuk dilaksanakan pada
lingkungan pendidikan, maka perencanaan
pengajaran bahasa yang terpadu dan sinergis
perlu diupayakan. Bahasa diberikan pada
lingkungan pendidikan, dan dimulai dari
usia anak-anak. Mempelajari dan
mengembangkan bahasa dalam pendidikan
sangatlah perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu,
kita sebagai pemerhati pendidikan
mempunyai peran penting dalam
menanamkan nilai-nilai positif serta
pembentukan karakter seseorang melalui
bahasa yang baik.
Maksud dan tujuan penulis dalam bacaan - Maksud: Mengatasi rendahnya
kemampuan berbahasa.
- Tujuan: Membangun karakter bangsa
melalui bahasa dapat tercapai.
Prediksi terhadap bacaan Teks bacaan yang berisi pembahasan
tentang pendidikan karakter untuk
membangun karakter bangsa melalui
pembelajaran Bahasa Indonesia.
Fakta dan opini dalam bacaan Fakta:
- Pendidikan karakter dipengaruhi oleh
keluarga, teman, lingkungan, dan
bahasa.
- Seseorang mulai mengenal bahasa sejak
di lingkungan keluarga, kemudian
berlanjut ke lingkungan sekolah, dan
masyarakat.
- Manusia melibatkan bahasa saat
berinteraksi dengan sesama.

Opini:
Bahasa diberikan pada lingkungan
pendidikan, dan dimulai dari usia anak-
anak, sehingga penanaman nilai-nilai yang
diberikan sejak anak-anak dinilai lebih
maksimal daripada diberikan pada usia
dewasa.
Menemukan dan membedakan realitas dan Realitas:
fantasi bacaan - Karakter bangsa Indonesia sekarang
merosot.

Fantasi:
- Pelaksanaan pendidikan karakter
pembelajaran Bahasa Indonesia
memerlukan pemahaman guru melalui
kegiatan pembelajaran di sekolah
sehingga siswa tidak hanya memiliki
kompetensi yang baik, melainkan juga
memiliki budi pekerti yang terpuji.

Anda mungkin juga menyukai