Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN


SISTEM DROPSHIPPING DALAM SUDUT PANDANG AKAD JUAL
BELI ISLAM

DOSEN PENGAMPU :

Dr. ANTONG, S.E., M.Si

DISUSUN OLEH :

DINDA WULANSARI

191130047

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan perniagaan atau jual beli sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan
merupakan salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran islam. Bahkan,
Rasulullah SAW sendiri pun dalam salah satu hadistnya mengatakan bahwa 9 dari 10
pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang. Artinya, melalui jalan perdangangan inilah,
pintu pintu rezeki akan dapat dibuka seihngga karunia Allah terpancar daripadanya,
dengan catatan selama dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan ajaran islam.
Di zaman Rasulullah SAW, kegiatan jual beli dilakukan dengan bertemu langsung
antara penjual dan pembeli di suatu tempat seperti pasar, minimarket, Namun saat ini,
kegiatan jual beli sudah bisa dilakukan dengan cara lebih mudah dengan menggunakan
smartphone/handphone yang sudah terkoneksi dengan internet. Kegiatan bisnis yang
melalui media internet telah menggeser sistem bertransaksi jual beli masyarakat yang
pada mulanya dengan cara offline ke sistem jual beli online. Jual beli perdangangan
melalui media internet juga disebut dengan electronic commerce (e-commerce.
Pada dasarnya dropshipping merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan dengan
menggunakan media internet antara penjual dengan pembeli. Dengan sistem dropship
memungkinkan penjual untuk menjual barang dagangannya hanya dengan bermodalkan
gambar produk dari produsen atau supplier tanpa harus menyetok barang terlebih
dahulu.Secara sederhana sistem dropshipping ini diartikan sebagai jual beli dimana
penjual belum memiliki stok barang dagangan dan pembeli melakukan pemesanan dan
pembayaran terlebih dahulu. Setalah mendapat pesanan dari pembeli, baru kemudian
penjual akan meneruskan pemesanan tersebut kepada pihak produsen atau supplier untuk
mengirimkan pesanannya kepada pembeli. Tentunya model transaksi ini mengundangan
beberapa perdebatan para ulama berkaitan dengan status hukum dan keabsahannya.
Mengingat dalam transaksi jual beli setidaknya objek jual beli harus dimiliki terlebih
dahulu oleh penjual. Terdapat pula respon dari masyarakat terkait dengan hukum jual beli
dengan sistem tersebut. Yang menjadi pertimbangan adalah dalam hal akad dan
kepemilikan objek transaksi jual beli tersebut.
Dengan adanya kemajuan teknologi berupa internet, maka penjual maupun pembeli
dapat melakukan transaksi dari jarak jauh dan tidak harus bertemu secara langsung atau

1
kontak fisik (face to face) dalam melakukan jual beli. Bisnis online tidak mengenal ruang
dan waktu, dapat dilakukan dimana saja hampir selama 24 jam. Cukup dengan
melampirkan barang dagangannya melalui internet, maka dengan mudah para pebisnis
online ini akan menemukan calon pembelinya lewat dunia maya tersebut.
Belakangan ini bisnis online kian menjemur ditanah air dan mendapat respon positif
dari masyarakat dan pelaku bisnis online karena dianggap praktis, cepat dan mudah.
Selain itu juga dapat meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan dalam meraih
keuntungan. Alasan tersebut yang membuat banyak mahasiswa mulai mencoba bisnis
online, tak heran bila semakin banyak penggiat bisnis online dikalangan mahasiswa.
Dalam bisnis online yang menjadi salah satu kendala utama bagi pebisnis online
adalah menyediakan barang yang harus dijual. Stok barang jelas membutuhkan modal,
yang kadang menjadi masalah besar bagi pebisnis dengan modal kecil. Penyediaan stok
barang juga membuat keuntungan pedangang online menjadi lebih kecil, karna mereka
hars membayar biaya kirim dari supplier kerumah mereka, sebelum dikirim lagi kepada
pembeli.
Salah satu alternatif dalam internet marketiing yang belakangan ini sedang booming
adalah jual beli online dengan sistem dropshipping. Masalah-masalah seperti ketiadaan
waktu ataupun modal bisa diakali dengan cara ini. Bariroh (2016) dropshipping adalah
suatu usaha penjualan produk tanpa harus memiliki produk apapun. Dropshipping dapat
diartikan juga suatu sistem transaksi jual beli dimana pihak dropshipper menentukan
harga barang sendiri, tanpa ada menyetok barang namun setelah mendapat pesanan
barang, dropshipper langsung membeli barang dari supplier. Jadi, intinya ada 3 akan
dijual olehnya, sehingga konsumen seringkali dirugikan karna produk riil tidak sesuai
dengan gambar yang ditawarkan. Hal ini jelas menyalahi syarat sahnya jual beli dalam
islam, hal ini berdasarkan Hadist Nabi Muhammad SAW :
َ ‫ َد‬A ‫ْس ِع ْن‬
‫ك َواَل ِر ْب ُح‬ َ ِ ‫ب ع َْن َأبِي ِه ع َْن َج ِّد ِه قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَل يَ ِحلُّ بَ ْي ُع مَا لَي‬ ٍ ‫ع َْن َع ْم ِرو ْب ِن ُش َع ْي‬
َ ‫(ر َواهُ ابْنُ َم‬
)‫اجه‬ َ ‫َما َل ْم يُضْ َم ْن‬
Artinya: “Dari Amr bin Syu'aib dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, "Rasulullah
SAW bersabda: "Tidak halal menjual sesuatu yang tidak engkau miliki, dan tidak boleh
ambil keuntungan pada sesuatu yang belum ada jaminan (kejelasan hukumnya)." (HR.
Ibnu Majah).
Kebanyakan pelaku bisnis online adalah anak muda, seperti dikutip dari okezone.com
“Belakangan ini bisnis online kian menjamur di Tanah Air. Hal ini tak lepas dari jumlah

2
pengguna internet yang terus meningkat. Saat ini pelaku bisnis online lebuh cenderung
lebih meningkat dan menjadi tren masa kini karena tidak memerlukan biaya yang besar.
Selain itu, saat ini masyarakat juga memiliki minat yang tinggi untuk melakukan belanja
melalui online. Media online dan sosial media yang merata digunakan oleh setiap lapisan
masyarakat akan memudahkan masyarakat untuk mengenal produk anda. Tidak
memerlukan media iklan lagi, tanpa batasan wilayah, kota bahkan negara dapat melihat
produk jualan Anda dengan cepat. Salah satu alternatif dalam internet marketing yang
belakangan ini sedang booming adalah jual beli online dengan menggunakan sistem
dropship. Masalah- masalah yang ditakuti seperti ketiadaan waktu ataupun modal bisa
diakali dengan cara ini.
Kekurangan Jual Beli Online dengan Sistem Dropshipping, dengan kehadiran sistem
dropshipping dalam dunia jual beli online memang membawa “angin segar” bagi para
pebisnis online yang hendak menekuni dunia ini namun tanpa memiliki modal yang
cukup. Dengan segala kelebihan dan potensi yang dimilikinya, sistem dropshipping ini
masih memiliki beberapa kekurangannya, yaitu:
(1) Bagi dropshipper, dalam sistem dropshipping ini harus benar-benar mencari
supplier yang bagus. Karena jika tidak, dapat terjadi masalah seperti, suppiler
tidak mengirimkan barang pesanan dari si dropshipper, yang akhirnya nama
baik dropshipper yang menjadi taruhan dan juga dapat menjadi kerugian
finansial bagi si dropshipper itu sendiri.
(2) Dalam sistem ini pembeli tidak dapat melakukan COD (Cash On Delivery)
dalam pembayarannya, yaitu bertemuya penjual dan pembeli secara langsung,
karena penjual tidak memegang barang dagangannya yang memang barang
tersebut ada di pihak supplier.
(3) Layaknya jual beli online, dalam sistem ini rentan terhadap tindak penipuan.
Jual beli online tidak dapat melihat langsung siapa penjual ataupun
pembelinya, dan terkadang barang yang ditampilkan berupa foto oleh seorang
dropshipper tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan barang yang diterima
oleh customer. Hal ini memang murni kesalahan dari supplier, namun secara
tidak langsung dropshipper yang akan dicari oleh customernya untuk
penggantian barang yang tidak sesuai tersebut.
Mekanisme jual-beli dengan sistem dropshipping sebagaimana yang tergambarkan
dalam analisa berikut ini,Barang dipasarkan melalui toko online atau dengan hanya

3
memasang ‘display items’ atau ‘katalog’. Lalu pihak pembeli dapat melakukan transaksi
lewat toko online kepada dropshipper. Setelah buyer memilih produk yang ingin dibeli,
selanjutnya buyer melakukan pembayaran yang telah disepakati dengan mentransfer
sejumlah uang ke rekening dropshipper (ditambah dengan biaya kirim), kemudian
dropshipper memesan dan membayar kepada drophsipp sesuai dengan harga beli
dropshipp, disertai dengan memberikan data-data pembeli (nama, alamat lengkap, nomor
telepon) kepada supplier.
Barang yang dipesan akan dikirimkan oleh supplier/dropshipp ke pembeli. Artinya,
pihak dropshipper sebenarnya tidak memiliki barang saat itu juga, barangnya ada di pihak
supplier, dalam hal ini produsen atau grosir barang.Namun yang menarik, nama pengirim
yang tercantum tetaplah nama dari dropshipp. Jadi, intinya ada tiga komponen pihak yang
terlibat dalam transaksi ini, yaitu: dropshipper, supplier dan buyer. Bila dilihat adanya
tiga komponen yang terlibat dalam transaksi ini maka transaksi ini hampir sama dengan
makelar. Cukup banyak dropshipper yang menggunakan sistem jual-beli dropshipping ini
sebagai tambahan modal sampingan, karena proses dan cara kerjanya yang cukup mudah
dan tidak begitu sulit, dan transaksinya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
Berdasarkan penjelasan diatas, maka saya tertarik untuk mengambil judul ini
“Transaksi Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Dalam
Perspektif Akad Jual Beli Islam”
B. Fokus Riset
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diuraikan beberapa rumusan masalah
yaitu :
1. Bagaimana skema transaksi jual beli online dengan sistem dropshipping di Irliana
Shop?
2. Bagaimana transaksi jual beli online dengan sistem dropshipping ditinjau dari
kesesuaian akad jual beli islam?
C. Metodologi
1. Paradigma
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan cara
pandang terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan terhadap ilmu dan teori,
paradigma yang digunakan dalam proposal ini adalah paradigma religius.

4
2. Jenis Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode perspektif, yaitu penelitian yang dimaksdukan untuk mengumpulkan
informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya pada saat penelitian dilakukan.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau
membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti
berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung dilapangan. Penelitian
metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data-data
deskriptif, mengenai kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat
diamati dari orang-orang yang diteliti.
3. Ilmu Akuntansi
Dropship pada dasarnya merupakan jual beli yang dilakukan antara penjual
dan pembeli dengan menggunakan media internet, dropshipping adalah penjual
produk yang memungkinkan dropshipper (reseller) menjual barang ke pelanggan
dengan bermodalkan foto dari supplier atau toko (tanpa harus menyetok barang)
dan menjual ke pelanggan dengan harga yang ditentukan oleh dropshipper. Jadi
intinya ada tiga komponen yang terlibat dalam transaksi ini yaitu: dropshipper,
suplier dan konsumen. Bila dilihat adanya tiga komponen yang terlib dalam
transaksi ini maka transaksi ini hampir sama dengan makelar atau samsarah.
Melihat fenomena tersebut menarik jika dikaji dari hukum islam khususnya jenis
transaksi jual beli dropship.
1. Jual Beli Terhadap Modal
Dalam Pengertian modern pinjaman perang pemerintah adalah
modal dipandang dari segi orang-orang yang memberikan pinjaman
semacam itu namun dilihat dari titik tolak sosial ini bukanlah modal.
Karena suatu sistem ekonomi Islam mendukung suatu masyarakat yang
seimbang  perbedaan antara modal pribadi dan sosial jadi tidak penting
tetapi tidak demikian halnya dalam masyarakat kapitalis sekarang
ini.Negara Islam mempunyai hak lagu turun tangan bila modal swasta
digunakan untuk merugikan masyarakat tersedia hukuman yang berat
bagi mereka yang menyalahgunakan kekayaan untuk merugikan
masyarakat Allah berfirman :

5
"Peganglah dia lalu belenggulah tangan nya ke leher nya. kemudian
masukkanlah dia kedalam api neraka yang menyala-nyala. kemudian
belitlah dia ddengan rantai yang panjang tujuhg puluh hasta"(Q,S. Al
Haqqah ,69:30-32).
Islam mengingatkan Hati Nurani moral yang mendasar dengan
menanamkan taqwa kepada Tuhan yang dalam prakteknya berarti
menghindari semua bentuk perilaku anti sosial modal tumbuh dari
tabungan Tabungan yang memungkinkan terjadinya barang-barang
modal terciptanya barang-barang modal itu tergantung pada dua hal
yang bertentangan konsumsi sekarang yang berkurang dan harapan
akan produksi yang akan meningkat di masa mendatang.
Adapun Pengertian Jual Beli beserta modal dalam hokum
ekonomi islam yangb tertera dalm hadist yang artinya: "Dari Urwah
bahwa nabi Saw. Memberinya satu dianar untuk di belikan satu
kambing, dengan uang itu iya beli dengan dua ekor kambing, kemudian
salah satunya di jual seharga satu dinar, lalu dia menemui beliay
dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar. Maka beliau
mendoakan dia keberkahan dalam jual belinya itu "sungguh dia apabila
berdagang debu sekalipun pasti mendaptkan untung"(HR.Bhukhori ).
2. Jual Beli Terhadap Laba Rugi
Dari segi pembayaran antara transaksi e-commerce dengan
transaksi bai’ as-salam ialah jika pada e-commerce jenis
pembayarannya harus menggunakan pihak ketiga yaitu bank. Pada
transaksi e-commerce harus melibatkan bank, karena pihak penjual dan
pembeli tidak saling bertemu pada satu majelis dalam melakukan
transaksinya. Hal tersebut tidak akan membatalkan transaksi, karena
adanya pihak lain atau saksi dan ini dibolehkan dalam Islam. Berbeda
dengan transaksi bai’ as-salam dan bai’ al-istisna’ yang tidak
memerlukan adanya pihak ketiga, dan pihak lainnya, karena pada saat
transaksi salam dan istisna’ pihak penjual dan pembeli bertemu secara
langsung dan mereka melakukan akad transaksinya pada saat majelis
itu berlangsung.

6
Rukun dan syarat jual-beli berikutnya ialah objek transaksi.
Jual-beli ecommerce maupun jual-beli salam dan istisna’ harus ada
objek dalam transaksinya. Jual-beli e-commerce, objek transaksinya
merupakan sesuatu yang dapat diserahkan pada waktu yang telah
disepakati, diketahui secara jelas keterangan informasi objek pada
website tersebut, serta diketahui harga barang tersebut. Sama halnya
dengan jual-beli as-salam dan istisna’, objek transaksi merupakan
sesuatu yang dapat diserahkan pada waktu yang terlah disepakati,
diketahui secara jelas mengenai keterangan dan informasi langsung
oleh pihak penjual. Dalam transaksi bisnis ada yang namanya hak pilih,
baik itu dalam jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam dan
sebagainya.

Berikut adalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dropship

Seorang drophipper hanya sebagai perantara antara penjual dan pembeli dimana ia tidak
melakukan pembelian ataupun ready stok barang. Pada sistem informasi akuntansi penjualan
droship terdiri dari drophipper itu send`iri, customer dan distributor atau supplier. yang mana
sebelumnya, drophipper telah memposting gambar produk pada toko onlinenya tanpa harus
menyediakan barang. Berikut disajikan diagram alir proses penjualan dropship :

Keterangan:

Sistem informasi akuntansi pada penjualan dropship dimulai dari customer membuka aplikasi
e-commerce dan mencari produk pada beranda dropshipper. Apabila produk yang diinginkan
7
belum sesuai maka cutomer dapat mencari ulang produk. Namun apabila sudah menemukan
produk yang sesuai maka customer dapat melakukan checkout barang dan melakukan
pembayaran. Pesanan dari customer masuk ke drophipper, kemudian dilanjutkan pesanan
terusan pada agen (distributor atau supplier). Dimana seorang drophipper telah melakukan
pembayaran kepada distributor atau supplier atas pesanan yang diterimanya dan
mengkonfirmasi untuk detail pengiriman barang ke alamat customer. Setelah menerima
pembayaran atas pesanan drophipper maka pihak distributor atau supplier, melakukan proses
pengemasan dan pengiriman barang sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh drophipper.
Karena proses yang dilakukan melalui toko online maka pembayaran akan diterima dimasing-
masing drophipper dan distributor atau supplier setelah produk diterima oleh customer. Dan
transaksi selesai.

Dalam melakukan transaksi jual beli, tentunya harus diperhatikan rukun maupun
syaratnya, agar transaksi tersebut menjadi halal hukumnya. Begitupun dengan transaksi jual
beli online, tanpa memperhatikan rukun dan syarat, maka ditakutkan transaksi jual beli online
tersebut menjadi haram hukumnya.

Melakukan jual beli tidaklah boleh dilakukan dengan asal-asalan, karena pada
hakikatnya dalam jual beli ada nilai tolong menolong antara orang yang membutuhkan barang
dengan orang yang membutuhkan uang, maka dari itu dalam jual beli harus saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak dan tidak boleh ada pihak yang dirugikan.

Perbedaan yang sangat jelas antara transaksi jual-beli pada umumnya dengan transaksi
online dropshipping yaitu terletak pada proses transaksinya yang kurang jelas sehingga
nampaknya belum memenuhi rukun dan syarat jual-beli sepenuhnya dalam pandangan hukum
Islam. Ditinjau dari mekanismenya transaksi e-commerce pada jual-beli dropshipping, dapat
disamakan dengan jual-beli pesanan dengan pembayaran dimuka secara tunai pada saat
transaksi berlangsung (bai’ as-salam) dan ada juga pembayaran diakhir transaksi (bai’ al-
istisna) dari segi pembayaran tersebut mekanismenya hamper sama dalam waktu pembayaran
dan penyerahan objek transaksi jual-beli pada umumnya dengan jual-beli online Hanya yang
membedakan adalah penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung (tidak dalam satu
majelis). Dengan adanya pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi jual-beli online,
diantaranya konsumen sebagai pembeli, dropshipper sebagai penjual dari pemilik barang yang
diperdagangkan melalui internet. Pihak bank sebagai pihak ketiga yang bertugas menyalurkan

8
dana dari masing-masing pihak, dan pihak terakhir jasa kurir yang menyalurkan barang dari
penjual ke tangan konsumen.

Selain implementasi rukun dan syarat terhadap jual-beli online menurtu syara’,
beberapa risiko dalam bertransaksi online juga harus dipertimbangkan, seperti kurangnya
kepercayaan dikarenakan penjual dan pembeli tidak saling bertemulangsung, kesempurnaan
barang yang tidak sesuai dengan keinginan, harga yang tidak dapat ditawar, sampai barang
tidak tepat pada waktu yang telah disepakati.

Pihak pembeli juga harus teliti terhadap oknum penjual online yang merasa kurang
aman untuk melakukan transaksi, karena tidak semua orang yang berjualan online berlaku
jujur, banyak selaki penjual online yang berlaku curang yang menginginkan keuntungan yang
besar namun sedikit kerugian. Adapun rukun yang harus terpenuhi dalam jual-beli online
drophipping diantaranya:

1. Pihak yang terkait dalam transaksi Aqid ialah pihak-pihak yang


melakukan transaksi. Dalam hal jual-beli terdapat pihak yang terkait
pada transaksi, dalam hal ini penjual dan pembeli.
 Penjual, yang dimaksud dengan penjual dalam transaksi ini ialah
dropshipper. Dropshipper bekerja sama dengan agen produk agar
pemasaran produk dari agen tersebut dapat terpasarkan secara luas.
Bayangkan saja dalam satu agen memiliki puluhan bahkan ratusan
dropshipper, sedangkan satu dropshipper memiliki ratusan pembeli.
Tentu ini menjadi cara pemasaran yang menguntungkan bagi pihak
agen, karena dia tidak perlu merekrut pegawai tetap agar menjadi
marketing pemasaran produknya. Dropshipper juga dalam faktanya
dia menjual barang yang belum dimiliki. Yang dilakukan
dropshipper adalah menjual barang yang bukan miliknya.
 Pembeli, seorang pembeli dibolehkan bertindak dalam transaksi
jual-beli, dalam artian bukan orang tidak waras, atau bukan anak
kecil yang belum mengerti tentang jual-beli. Sedangkan akad jual-
beli online yang diterapkan dropshipping tidak jelas pembelinya,
bisa saja anak kecil karena dalam transaksi akadnya dalam bentuk
maya dan tidak tatap muka secara langsung.

9
Dapat disimpulkan, bahwa pembeli di media online dianggap sudah cakap hukum dan
dapat membedakan mana yang baik dan buruk, karena untuk melakukan transaksi dibutuhkan
semacam prangkat elektronik dan teknologi internet, tentu saja jika orang yang kurang waras
atau anak kecil akan mengalami kesulitan dalammengoprasikan komputer dan internet. Begitu
juga dengan pembayaran dengan transfer, cukup sulit dilakukan jika orang yang belum cakap
hukum karena dalam peraturan bank untuk pembukaan rekening sudah pasti bank memiliki
prosedur.

1. Objek Transaksi, mengenai objek transaksi, produk yang dijual-belikan


melaui e-commerce tidak dapat dilihat dan dipegang langsung oleh
pihak pembeli. Supaya diketahui kondisi produk tersebut dalam
transaksi jual-beli online dropshipping maka pihak penjual menjelaskan
secara detail mengenai spesifikasi barang yang dijualnya. Sebagaimana
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibn Abbas, Nabi SAW.
bersabda, “Barang siapa melakukan salaf(salam), hendaklah ia
melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas, untuk
jangka waktu yang diketahui”. (HR. Bukhari).
2. Barang yang diperjual-belikan, objek barang yang di perjual-belikan
haruslah benda halal, bebas dari najis, memberikan manfaat, tidak
dibatasi waktunya, dapat diserahterimakan dengan cepat maupun
lambat, milik sendiri, diketahui dengan jelas pembeli meskipun hanya
dengan ciri-cirinya dan bebas dari unsur-unsur maisir, gharar, dan
haram. Mengenai barang yang ditransaksikan dalam akad jualbeli
online via dropshipping, belum memenuhi kriteria karena barang yang
dijual tidak dimiliki dan tidak diketahui secara jelas oleh pihak
penjual/dropshipper, walaupun pada saat pemesanan, pembeli bisa
melihat produk-produk dari website dengan ciri-ciri produk yang
digambarkan. Sehingga barang yang diakadkan belum jelas secara
pasti, dalam pandangan Islam akad seperti ini bermasalah karena belum
memenuhi syarat sah jual-beli. Barang tersebut tidak dimiliki sendiri
oleh penjual dan terdapat unsur-unsur ketidak jelasan (gharar).
Sehingga bisa disimpulkan bahwa barang yang diperjual-belikan dalam
transaksi dropshipping belum sesuai dengan syarat akad.

10
Reseller ataupun dropshipper merupakan model usaha yang sama-saama
menguntungkan sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai model usaha yang paling
menguntungkan. Yang mana keduanya sama-sama memiliki resiko yang besar pula. Namun,
dilihat dari sisi perkembangannya saat ini, populasi dropshipper jauh lebih banyak daripada
reseller. Hal ini terjadi karena, model dropshipper tidak membutuhkan modal besar karena
tidak menyediakan barang. Dan kebanyakan orang saat ini lebih memilih proses yang instan
dan hasil memuaskan. Yang mana sama halnya dengan lebih fokus mencari uang saja
daripada mengembangkan uang. Selain itu, model dropshipper dirasa lebih praktis dan efektif
dikarenakan tidak perlu meyediakan ruang untuk penyimpanan barang ataupun penjualan.
Sehingga dropshipper mampu memaksimalkan laba penjualan barang.

Secara umum jual beli dengan sistem ini terdapat kesamaan dengan jual beli inden
atau pesanan. Dimana pembeli melakukan pemesanan dan pembayara terlebih dahulu,
kemudian barang akan dikirimkan setelahnya. Akad salam merupakan akad jual beli dengan
sistem pesanan. Oleh karena itu dalam jual beli dropshipping bisa menggunakan akad salam
agar keabsahan dan status hukumnya dapat diterima oleh syariat. Spesifikasi, harga, kualitas,
kuantitas, serta waktu penyerahan barang merupakan hal penting yang harus diperhatikan
dalam akad salam ini untuk menjaga keabsahannya.

Jual beli dengan sistem dropshipping memungkinkan untuk dilakukan sesuai syariat
Islam dengan memenuhi kriteria-kriteria yang ada. Jual beli dropshipping diperbolehkan
dalam Islam dengan menggunakan akad salam (pesanan). Tentunya dengan syarat terhindar
ketidakjelasan, baik barang maupun proses transaksinya. Akad salam tidak serta merta
menjadi keabsahan akad dalam transaksi jual beli sistem dropshipping. Dalam jual beli
terdapat rukun dan syarat yang terpenuhi agar jual beli tersebut dinyatakan sah. Salah satunya
adalah terlepasnya dari gharar. Dalam jual beli dropshipping rawan terjadinya gharar
(ketidakjelasan). Oleh karena itu agar jual beli tersebut dapat dikatakan sah, maka harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam jual beli, salah satunya terhindar dari gharar.
Fatwa Dewan Syariah Nasional menetapkan aturan tentang jual beli salam, tentang ketentuan
pembayaran, ketentuan barang, ketentuan tentang salam paralel, ketentuan tentang
penyerahan barang, dan ketentuan tentang pembatalan kontrak. Bagi pelaku usaha dengan
sistem dropship agar memperhatikan setiap ketentuan syarat dan rukun dalam akad jual beli
yang dipakai agar transaksi yang dilakukan sah secara syariat dan hukum.

11

Anda mungkin juga menyukai