Anda di halaman 1dari 2

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP INFORMASI YANG SALAH

ATAS PRODUK YANG DIJUAL DI TOKO ONLINE


Bhisma Dewanata
Aryana Cahya Dewi

Fakultas Hukum, Universitas Airlangga

Abstract
Transaksi Jual beli merupakan salah satu aspek dasar kehidupan manusia untuk membangun
perekonomiannya. Namun didalam transaksi tersebut tidak jarang ditemui suatu kecurangan
yang dapat merugikan terhadap satu pihak. Pada masa kini telah diketahui bahwa terdapat
jejaring internet yang dapat mempermudah proses transaksi jual beli, yaitu melalui toko online
atau online shop. Terdapat banyak kelebihan yang ditawarkan dengan keberadaan toko online,
namun tidak sedikit pula kekurangannya. Salah satu kekurangan toko online adalah toko online
hanya menghubungkan penjual dan pembeli melalui suatu jaringan nirkabel tanpa adanya tatap
muka secara langsung, dengan begitu dapat mempermudah para oknum tak bertanggungjawab
untuk melakukan berbagai macam tipu muslihat demi memperoleh keuntungan sebanyak-
banyaknya. Contohnya adalah seperti memuat informasi barang yang tidak sesuai dengan
kenyataan saat sampai ketangan konsumennya. Hal tersebut tentunya merugikan pembeli
tersebut dan para penjual lain dikarenakan masyarakat semakin tidak percaya dengan keamanan
jual beli online. Oleh karena itu perlu adanya penindaklanjutan terhadap masalah tersebut seperti
perlindungan hukum bagi para pembeli toko online, agar kedepannya tidak menjadi masalah
besar yang mengganggu perekonomian nasional.
(langsung menuju inti isu, rumusan masalah)
Kata Kunci: Jual Beli, Toko Online, Perlindungan Hukum.

Pendahuluan
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap orang pasti memerlukan orang lain. Pada zaman
dahulu untuk memenuhi kebutuhan tersebut biasanya orang-orang melakukan kegiatan tukar-
menukar barang. Namun, seiring berjalannya waktu dan adanya inovasi berupa alat pembayaran,
manusia akhirnya lebih sering melakukan transaksi jual-beli dalam pemenuhan kebutuhannya.
Definisi jual-beli sendiri telah tertulis dalam Pasal 1457 BW yang berisi tentang….., “Jual-beli
adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan
suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.” Kini
kegiatan jual-beli dapat kita temui dimanapun dan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang
kerap ditemukan di era modern ini, yaitu kegiatan jual-beli secara online atau daring.
Kegiatan jual-beli secara online atau daring dapat ditemukan di berbagai market place dan social
media yang kini sedang marak digunakan. Contoh market place dan social media yang
digunakan adalah Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Instagram, dan lain-lain.

-contoh kasus
Latar belakang dari dibuatnya artikel ini adalah dikarenakan maraknya penipuan pada kancah
jual beli secara online terlebih lagi pada masa pandemic COVID-19 yang membuat masyarakat
lebih sering berbelanja melalui toko online daripada ke tokonya secara langsung. Oknum-oknum
tersebut memanfaatkan kondisi pandemi ini untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan
melakukan berbagai trik kotor dalam menjual produknya. Oleh karena itu, bagaimana cara agar
para konsumen memiliki perlindungan hukum agar masalah tersebut tidak semakin merugikan
masyarakat? Pemerintah tidak dapat meremehkan perihal masalah tersebut karena apabila tidak
ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah, maka hal tersebut dapat merugikan masyarakat luas
dan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap jual beli online.

Rumusan masalah
Apakah pelaku usaha bertanggung gugat atas kesalahan informasi yang disampaikan dalam toko
online?
Apakah ada upaya hukum konsumen terhadap….

Metode

Sub Bab
Tanggung gugat pelaku usaha
……menjelaskan hak dan kewajiban pelaku usaha dan konsumen dalam jual beli
online…….perbedaan online dan offline……potensi kerugian konsumen dari jual beli
online…..dasar hukum atau pasal terkait kesalahan pelaku usaha…...

Upaya hukum konsumen terhadap kesalahan pelaku usaha


……menejelaskan upaya hukum konsumen dalam UU perlindungan konsumen…..sanksi
terhadap pasal terkait…..

Kesimpulan
(2 alinea)
Kesimpulan dari masing-masing rumusan masalah

Saran
Harus applicable dalam kehidupan
Misal: pemerintah mengeluarkan perijinan pendirian toko online
Market place menjadi mediator terhadap pelaku usaha dan konsumen dalam penyelesaian
masalah (online dispute resolution)

Anda mungkin juga menyukai