Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8213951, Fax : (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : me@polmed.ac.id, en@polmed.ac.id, jurusanmesin@polmed.ac.id

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER B T.A 2021/2022 Nama : Arya Febrian


MATA KULIAH : Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Sembiring
DOSEN PENGAMPU : Sumartono Kelas: ME 4H
KELAS : ME -4 H
SEMESTER : Empat
HARI/TANGGAL : Sabtu Tgl 29 Mei 2022/Pukul 10.00 s.d 11.30 WIB (70 menit)
WAKTU : 70 Menit
SIFAT UJIAN : Buka buku

Catatan: Kerjakan Jawabannya di lembar soal saja, dan setelah selesai dapat dikirimkan via hanya
Sipadi.polmed.ac.id

1. Apa yang dimaksud dengan Prediktif Maintenance, dan ada berapa macam metode yang dapat
dilakukan pada Prediktif Maintenance tersebut.? Jelaskan
Jawab:
Predictive maintenance adalah cara terbaik perawatan mesin yang dilakukan dengan tujuan mengeliminasi
gangguan pada mesin melalui penerapan teknologi yang sesuai, mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan,
serta memprediksi waktu pelaksanaan tindakan perbaikan. Bila dilakukan dengan benar, perawatan prediktif
bisa memberikan keuntungan tersendiri. Misalnya mengurangi membengkaknya budget akibat kerusakan
mendadak. pada predictive maintenance terdapat beberapa metode yang dilakukan, yakni: Memonitor minyak
pelumas dan mengecek kekentalannya dengan cara mengambil sampel oli dari peralatan produksi. Memonitor
visual. Metode ini memanfaatkan panca indera untuk mengecek kondisi mesin.

2. Bagaimana cara pengukuran getaran untuk mendapatkan data kondisi mesin, dan bagaimana
menyimpulkan apakah mesin masih baik (good) atau sudah berbahaya (danger). Jelaskan
Jawab:
Ada berbagai macam tujuan dari pengambilan data getaran suatu mesin, dan diantaranya adalah :
1. Pengukuran rutin
Pengukuran rutin adalah pengukuran yang dilakukan secara rutin dan periodik bertujuan agar dapat
mengetahui kerusakan yang terjadi pada suatu mesin secara dini, sehingga dengan informasi tersebut kita
dapat menyusun jadwal perbaikan dari suatu mesin cara ini bisa disebut condition monitoring system .

2. Pengukuran Referensi
Suatu pengukuran yang diambil pada saat suatu mesin dalam kondisi baik, kesetimbangannya maupun
kelurusannya ataupun bagian-bagiannya yang lain, serta beroperasi dalam kondisi normal. Getaran hasil
pengukuran tersebut sebagai acuan dan pembanding bagi pengukuran-pengukuran selanjutnya.

3. Pengukuran Sebelum dan Sesudah Perbaikan


Pengukuran yang dilakukan sebelum perbaikan sehingga dapat memberikan informasi pada kita mesin
mana yang membutuhkan perbaikan dan mana yang tidak. Pengukuran yang dilakukan setelah perbaikan
sehingga dapat memberikan informasi pada kita bahwa masalah yang terjadi pada mesin tersebut telah
selesai, hal tersebut sekaligus juga memberikan informasi pada kita bahwa pekerjaan perbaikan yang kita
lakukan berhasil dengan baik.

4. Trouble Shooting

No Dukumen : Form- 4.03 Revisi ke : 00 Tanggal Efektif : 4 Januari 2021


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8213951, Fax : (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : me@polmed.ac.id, en@polmed.ac.id, jurusanmesin@polmed.ac.id

Pengukuran getaran dilakukan pada suatu mesin yang mempunyai level getaran cukup tinggi, yang
diperkirakan terjadi akibat adanya kelainan pada mesin tersebut. Pengukuran getaran ini mempunyaj tujuan
untuk menganalisa bagian mana dari mesin tersebut yang mengalami kelainan kerusakan.

Dengan tujuan – tujuan di atas maka data yang sudah didapat akan digunakan sebagai informasi tentang
kondisi mesin yang sedang bekerja, sehingga jika terjadi permasalahan terhadap mesin dapat terdeteksi.

Karna Seiring berjalan waktu performa mesin tentunya akan menurun, hal tersebut diikuti dengan
penurunan kualitas maupun pengeroposan material. Dengan menurunnya performa mesin tentu akan
mempengaruhi produksi sehingga diperlukan condition monitoring system agar rutinitas produksi dapat
terus berlangsung.

condition monitoring sendiri yaitu adalah kegiatan pemeri pemeriksaan suatu peralatan secara periodik,
dengan tujuan agar peralatan dalam kondisi sehat sehingga peralatan dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya.

3. Bagaimana cara pengukuran getaran untuk mendapatkan data kondisi mesin, dan bagaimana
menyimpulkan apakah mesin masih baik (good) atau sudah berbahaya (danger). Jelaskan
Jawab:
ada berbagai macan tujuan dari pengambilan data getaran suatu mesin, dan diantaranya adalah :

1. Pengukuran rutin

Pengukuran rutin adalah pengukuran yang dilakukan secara rutin dan periodik bertujuan agar dapat
mengetahui kerusakan yang terjadi pada suatu mesin secara dini, sehingga dengan informasi tersebut
kita dapat menyusun jadwal perbaikan dari suatu mesin cara ini bisa disebut condition monitoring
system .

2. Pengukuran Referensi

Suatu pengukuran yang diambil pada saat suatu mesin dalam kondisi baik, kesetimbangannya maupun
kelurusannya ataupun bagian-bagiannya yang lain, serta beroperasi dalam kondisi normal. Getaran
hasil pengukuran tersebut sebagai acuan dan pembanding bagi pengukuran-pengukuran selanjutnya.

3. Pengukuran Sebelum dan Sesudah Perbaikan

Pengukuran yang dilakukan sebelum perbaikan sehingga dapat memberikan informasi pada kita mesin
mana yang membutuhkan perbaikan dan mana yang tidak. Pengukuran yang dilakukan setelah
perbaikan sehingga dapat memberikan informasi pada kita bahwa masalah yang terjadi pada mesin
tersebut telah selesai, hal tersebut sekaligus juga memberikan informasi pada kita bahwa pekerjaan
perbaikan yang kita lakukan berhasil dengan baik.

4. Trouble Shooting

No Dukumen : Form- 4.03 Revisi ke : 00 Tanggal Efektif : 4 Januari 2021


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8213951, Fax : (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : me@polmed.ac.id, en@polmed.ac.id, jurusanmesin@polmed.ac.id

Pengukuran getaran dilakukan pada suatu mesin yang mempunyai level getaran cukup tinggi, yang
diperkirakan terjadi akibat adanya kelainan pada mesin tersebut. Pengukuran getaran ini mempunyaj
tujuan untuk menganalisa bagian mana dari mesin tersebut yang mengalami kelainan kerusakan.

Dengan tujuan – tujuan di atas maka data yang sudah didapat akan digunakan sebagai informasi
tentang kondisi mesin yang sedang bekerja, sehingga jika terjadi permasalahan terhadap mesin dapat
terdeteksi.

Karna Seiring berjalan waktu performa mesin tentunya akan menurun, hal tersebut diikuti dengan
penurunan kualitas maupun pengeroposan material. Dengan menurunnya performa mesin tentu akan
mempengaruhi produksi sehingga diperlukan condition monitoring system agar rutinitas produksi
dapat terus berlangsung.

condition monitoring sendiri yaitu adalah kegiatan pemeri pemeriksaan suatu peralatan secara
periodik, dengan tujuan agar peralatan dalam kondisi sehat sehingga peralatan dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya.

4. Metode apa yang paling efektif untuk melihat kerusakan pada permesinan yang sedang
beroperasi? Jelaskan contohnya
Jawab:
Metode perawatan yang paling efektif adalah prediktif maintenance karena sebelum kerusakan kita
sudah memprediksi dan biaya pun tidak akan banyak.preventive maintenance adalah monitoring atau
pemantauan kondisi mesin (machinery condition monitoring) tanpa harus memberhentikan mesin.
Oleh karena itu, perawatan prediktif disebut juga sebagai perawatan berdasarkan kondisi atau
condition based maintenance.

Contoh kasus: kegagalan rolling bearing.


Riset yang dilakukan pada 30 buah deep groove ball bearing identik yang diuji secara run to failure
pada kondisi terkontrol membuktikan bahwa periode kegagalan bearing sangat bervariasi sehingga
waktu penggantian bearing (dimana bearing tidak akan rusak sebelum diganti) dengan tingkat
keyakinan 95% sulit ditentukan.

Oleh karena itu, berdasarkan pola kegagalannya yang acak (random) dan adanya "tanda-tanda"
kegagalan, maka pada komponen ini cocok diterapkan Predictive Maintenence (PdM).

5. Dari pengukuran getaran pada suatu motor penggerak yang berputar 1200 rpm, menghasilkan
data D =25 µm , V= 12 µm dan A = 7 ms -2 . hitung dan simpulkan apakah motor penggerak
tersebut masih bagus atau sudah rusak berdasarkan tabel ISO 10816 di bawah ini

Jawab:

No Dukumen : Form- 4.03 Revisi ke : 00 Tanggal Efektif : 4 Januari 2021


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8213951, Fax : (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : me@polmed.ac.id, en@polmed.ac.id, jurusanmesin@polmed.ac.id

Dari soal di atas, V= 12um adalah salah satuannya seharusnya mm/second. Jadi data ini tidak ada
gunanya. D=25 um dapat dipakai untuk mengukur displacement overall. dan A=7 ms dapat dipakai
untuk mengetahui kondisi mesin

dengan cara mengkonversikan ke V

w=(2.m.n.)/60=2. m. 1200 rpm/60 sec.= 125,6 cycle/detik

Maka V dapat dicari;= D. w = 25 x 125,6 3140 μm/sec = 3,14

mm/detik Vrms 3,14 mm/detik x 0,7071 = 2,2 mm/detik

Lihat tabel ISO 10816:

Vrms 2,2, mm/detik termasuk unsatisfactory pada mesin klas 1.

A=7 ms2 konversi ke V, V=A/w=7 ms 125,6 cycle/sec = 0,0557 m/sec = 55,7 mm/sec

Vm= 55,7 x 0,7071 = 39,38 mm/sec, Lihat tabel ISO 10816, disimpulkan kondisi mesin unacceptable

(danger).

No Dukumen : Form- 4.03 Revisi ke : 00 Tanggal Efektif : 4 Januari 2021


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8213951, Fax : (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : me@polmed.ac.id, en@polmed.ac.id, jurusanmesin@polmed.ac.id

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Dosen Pengampu Koordinator Subjek Kepala Program Studi

No Dukumen : Form- 4.03 Revisi ke : 00 Tanggal Efektif : 4 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai