Anda di halaman 1dari 3

Nama : Naswa Febriana Pratiwi

NIM : 181724020
Prodi : D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
Kelas : 4C
Mata Kuliah : Manajemen Perawatan

Predictive Maintenance
Industri besar biasanya menggunakan dua tipe perawatan, yitu preventive
maintenance dan predictive maintenance. Harus ada SOP untuk setiap keguatan perawatan
atau maintenance.
Predictive Maintenance
Predictvive maintenan merupakan set kegiatan untuk mendeteksi perubahan kondisi
fisik dari suatu peralatan/mesin (gejala kerusakan) dalam rangka untuk melaksanakan
pekerjaan maintenance yang sesuai, untuk memaksimalkan umur pakai peralatan tanpa terjadi
adanya meningkatkan risiko kegagalan/kerusakan.
Terdapat dua klasifikasi jenis pendekatan atau metode untuk mendeteksi gejala
kerusakan, yaitu:
 Condition-based predictive maintenance
Klasifikasi ini bergantung pada kontinuitas atau monitoring kondisi yang dilakukan
secara periodik terhadap peralatan untuk mendeteksi adanya gejala kerusakan.
 Statistical-based predictive maintenance
Klasifikasi ini bergantung pada data statistik hasil dari ketelitian rekaman terjadinya down
time sistem dan atau kerusakan pada komponen sistem untuk mengembangkan model
dalam memprediksi kegagalan atau kerusakan. Data yang diambil bisa berdasarkan
rekapitulasi pengamatan orang lain untuk diambil pendekatannya yang kemudian data
tersebut dijadikan acuan untuk melakukan perawatan atau perbaikan.
Kemampuan yang diperlukan oleh seorang operator maintenance dalam kegiatan
melakukan predictive maintenance adalah kemampuan mengukur, mengambil hasil
pengukuran yang akurat, serta pengetahuan pembuatan persamaan untuk mengetahui kapan
alat perlu diperbaiki atau diganti.
Konsep
 Perawatan predictive juga merupakan bagian dari perwatan preventive.
 Perawatan predictive dapat diartikan sebagai strategi perawatan yang mana perawatannya
didasarkan atas kondisi mesin itu sendiri.
 Untuk menentukan kondisi mesin, dilakukan pemeriksaan atau monitoring secara rutin.
 Jika terdapat tanda gejala kerusakan segera diadakan tindakan perbaikan untuk emcegah
kerusakan lebih lanjut.
 Jika terdapat gejala kerusakam, monitoring terus dilanjutkan supaya jika terjadi gejala
kerusakan segera diketahui sedini mungkin.

Bagaimana Predictive Maintenance Bekerja

Ketika peralatan masih baru, kinerja alat masih optimal, namun sering berjalannya
waktu, akibat adanya penggunaan maka akan terjadi failure start. Penurunan kinerja yang
terjadi pada alat akan menciptakan signal yang menandakan bahwa ada indikasi alat tersebut
mengalami kerusakan. Audible noise juga menandakan adanya hal yang tidak beres pada
peralatan yang mengindikasikan bahwa alat tersebut mengalami penurunan kinerja.
Selanjutnya terdapat tanda juga tanda dalam bentuk hot on touch hingga pada akhirnya
peralatan mengalami kerusakan secara serius atau dikatakan equipment fails.
Predictive maintenance harus mampu menangani kerusakan yang terjadi dari awal
hingga sinyal-sinyal tertentu. Hal ini dimaksudkan agar mengurangi resiko kerusakan yang
lebih berat sehingga perawatan dan perbaikan dilakukan sejak kerusakan dapat dikatakan
masih bersifat minor. Tindakan tersebut kembali lagi untuk menjaga kinerja mesin agar tetap
optimal dan agat biaya untuk perbaikan akibat kerusakan yang besar dapat ditekan.

Anda mungkin juga menyukai