Anda di halaman 1dari 40

CATATAN HASIL DESK SELF ASSESMENT PUSKESMAS ..........................................................

POKJA : .........................................................

NO ELEMEN PENILAIAN TEMUAN REKOMENDASI

TIM DESK DINAS KESEHATAN

.......................................................
* Tanda tangan dan Nama Jelas
BAB 1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
1.1 Perencanaan Pusat Kesehatan 1.1.1 Puskesmas wajib menyediakan Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah 1.1.1.1        Ditetapkan visi, misi, tujuan, dan tata SK Kepala Puskesmas tentang Visi, Misi,
Masyarakat (Puskesmas) dilakukan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan (UPTD) bidang kesehatan yang bersifat fungsional dan nilai Puskesmas yang menjadi acuan dalam Tujuan dan Tata Nilai yang mencerminkan
secara terpadu yang berbasis wilayah berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tata unit layanan yang bekerja profesional harus memiliki Visi, penyelenggaraan Puskesmas mulai dari Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai
kerja Puskesmas bersama dengan nilai, analisis kebutuhan dan harapan, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang mencerminkan Tugas perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga penyedia layanan UKM maupun UKPPP.
lintas program dan lintas sektor sesuai analisis peluang pengembangan Pokok dan Fungsinya sebagai penyedia layanan UKM evaluasi kinerja Puskesmas. (R)
dengan ketentuan peraturan pelayanan, analisis risiko pelayanan, dan maupun UKPPP. (lihat PP 18 tahun 2016 tentang
perundang-undangan serta dalam ketentuan peraturan perundang-undangan Perangkat Daerah)
pelaksanaan kegiatan harus yang dituangkan dalam perencanaan.
memperhatikan kemudahan akses (lihat juga PMP 5.1; dan PMP 5.2 )
pengguna layanan (Lihat Juga UKM Puskesmas wajib menyediakan pelayanan sesuai dengan 1.1.1.2  Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang SK Kepala Puskesmas tentang Jenis-Jenis Dokumen tentang jenis-jenis pelayanan yang
2,1) visi, misi, tujuan dan tata nilai, hasil analisis kebutuhan disediakan berdasarkan hasil identifikasi dan Pelayanan Puskesmas sesuai dgn peraturan disediakan Puskesmas, bisa brosur, leaflet
dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang analisis sesuai dengan yang diminta pada pokok perundang-undangan, kebutuhan masyarakat,
pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan pikiran pada paragraf terakhir (R,D,W) hasil analisis peluang pengembangan
dan peraturan perundang-undangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan

Jerus-jenis pelayanan yang Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat 1.1.1.3 Rencana Lima Tahunan disusun dengan SK Kepala Puskesmas tentang Rencana Dokumen rencana kegiatan untuk periode 5
disediakan dan perencanaan perlu dilakukan analisis situasi data kinerja Puskesmas, melibatkan lintas program dan lintas sektor serta Strategis Lima Tahunan Puskesmas sesuai (lima) tahunan yang disusun dengan
Puskesmas mempertimbangkan visi, data status kesehatan masyarakat di wilayah kerja berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan dengan Renstra Dinkes Daerah Kab/Kota melibatkan lintas sektor dan berdasarkan
misi tujuan, dan tata nilai, analisis termasuk hasil pelaksanaan PIS-PK yang disusun secara Daerah Kabupaten/ Kota. (R, D, W) Renstra Dinkes Kab/Kota.
kebutuhan dan harapan masyarakat, terpadu yang berbasis wilayah kerja Puskesmas. (UKM :
analisis peluang pengembangan 2.1.1 dan 2.8.3)
pelayanan. serta analisis risiko
pelayanan termasuk umpan balik dari
Dinas Kesehalan Daerah Kabupaten/ •Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan 1.1.1.4 Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun SK Kepala Puskesmas tentang Tim Dokumen Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Kota. Puskesmas mudah diakses oleh dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai dengan melibatkan lintas program dan lintas Manajemen Puskesmas dan Rencana Usulan Puskesmas yang disusun secara terintegrasi
pengguna layanan ,untuk mendapat tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana sektor, berdasarkan rencana strategis Dinas Kegiatan (RUK), melalui penetapan Tim Manajemen
pelayanan, sesuai kebutuhan, kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota, Rencana Puskesmas, dan dokumen buktI hasil
mendapat informasi tentang akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas Lima Tahunan Puskesmas dan hasil penilaian Musrenbang Desa dan Musrenbang
pelayanan, dan untuk berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana kinerja. (R, D,W) Kecamatan serta bukti usulan ke Dinas
menymnpaikan umpan balik serta Pelaksanaan Kegiatan (RPK) sesuai siklus perencanaan Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota
mendapatkan dukungan dari lintas anggaran daerah
program dan lintas sektor

•Perencanaan Puskesmas dilakukan secara terpadu baik 1.1.1.5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Dokumen Rencana Pelaksanaan kegiatan
KMP, upaya kesehatan masyarakat (UKM), Upaya Puskesmas disusun secara lintas program sesuai (RPK) yg disusun berdasarkan Anggaran
Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian, dan dengan anggaran yang ditetapkan oleh Dinas (DPA) yg disetujuioleh Dinkes dan dengan
Laboratorium & disusun bersama dengan sektorterkait Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota. (D, D, W) membandingkan dengan alokasi kegiatan
dan masyarakat dalam RUK yg telah disetujui, dan bukti
penyusunan yg melibatkan Lintas Program.

•Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara 1.1.1.6 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan
terintegrasi melalui penetapan Tim Manajemen disusun sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Bulanan yang disusun sesuai dengan RPK
Puskesmas, yang akan dibahas dalam Musrenbang Desa Kegiatan Tahunan serta hasil pemantauan dan Tahunan beserta target pencapaiannya dan
dan Musrenbang Kecamatan untuk kemudian diusulkan capaian kinerja bulanan. (R, D, W) rencana kegiatan pengawasan serta
ke Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota pengendaliannya

•Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) 1.1.1.7 Apabila ada perubahan kebijakan Dokumen bukti Perubahan Perencanaan baik Proses penyusunan perubahan
dilakukan berdasarkan : Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan Rencana Lima Tahunan dan RPK disesuaikan perencanaan disertai dokumen
revisi perencanaan sesuai kebijakan yang dengan kebutuhan dan hasil analisis buktinya.
ditetapkan. (D, W) pengawasan dan pengendalian (apabila
dijumpai kondisi tertentu termasuk perubahan
kebijakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan)

1.1.2 Masyarakat sebagai penerima 1) Alokasi anggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan 1.1.2.1 Ditetapkan Kebijakan tentang hak dan 1)Ada SK Kepala Puskesmas tentang hak dan •Ada bukti dilakukan jajag pendapat kepada •Wawancara kepada pasien dan
manfaat layanan, lintas program dan lintas Anggaran (DPA) yang disetujui oleh Dinkes Kab/Kota; kewajiban pasien, dan jenis-jenis pelayanan kewajiban pasien 2) Ada SK tentang jenis- pengguna layanan ttg Hak dan Kewajiban keluarganya, tentang kegiatan
sektor mendapatkan kemudahan akses serta kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. jenis pelayanan serta kegiatan yang Pasien dan Jenis2 pelayanan & Kegiatan sosialisasi dan pengetahuan ttg hak
informasi tentang hak dan kewajiban (R) disediakan Puskesmas Puskesmas n kewajiban pasien dan jenis2
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan pelayanan
kegiatan-kegiatan Puskesmas
serta akses terhadap pelayanan dan
penyampaian umpan balik (Lihat juga
UKM : 2.2.1; 2.2.2;
sektor mendapatkan kemudahan akses
informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan
kegiatan-kegiatan Puskesmas
STANDAR KRITERIA
serta akses terhadap pelayanan dan POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
penyampaian umpan balik (Lihat juga TIDAK ADA
UKM : 2.2.1; 2.2.2; 2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui 1.1.2.2 Dilakukan sosialisasi tentang hak dan •Ada bukti kegiatan sosialisasi ttg Hak dan •Wawancara kepada petugas
dengan RUK yg diusulkan dan situasi pada saat kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan serta Kewajiban Pasien dan Jenis2 pelayanan & tentang kegiatan sosialisasi dan
penyusunan RPK Tahunan kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. kegiatan-kegiatan Puskesmas melalui pengetahuan ttg hak n kewajiban
(D,W) berbagai macam media, pasien dan jenis2 pelayanan &
kegiatan Puskesmas
•Wawancara kepada pasien dan
keluarganya, tentang kegiatan
sosialisasi dan pengetahuan ttg hak
n kewajiban pasien dan jenis2
pelayanan

•RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target 1.1.2.3 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut •Ada bukti kegiatan evaluasi ttg Hak dan •Wawancara kepada petugas
pencapaiannya dan direncanakan kegiatan pengawasan terhadap penyampaian informasi terkait hak dan Kewajiban Pasien dan Jenis2 pelayanan & tentang kegiatan evaluasi dan tindak
dan pengendaliannya kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan dan Kegiatan Puskesmas, yg menghasilkan RTL lanjut perbaikan sosialisasi ttg Hak n
kegiatan-kegiatan Puskesmas terhadap perbaikan kegiatan sosialisasi kewajiban pasien dan jenis2
pengguna layanan, lintas program maupun lintas •Ada bukti dilakukan jajag pendapat kepada pelayanan & kegatan Puskesmas
sektor serta pemanfaatan pelayanan dan pengguna layanan ttg Hak dan Kewajiban •Wawancara
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan jadwal Pasien dan Jenis2 pelayanan & Kegiatan kepada pengguna layanan, LP n LS,
yang disusun. (D, W) Puskesmas tentang kegiatan sosialisasi dan
pengetahuan ttg hak n kewajiban
pasien dan jenis2 pelayanan &
kegiatan Puskesmas
•Wawancara kepada pengguna
layanan, LP n LS, tentang
kesesuaian pelaksanaan kegiatan
dengan jadwal yang disusun

•Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK 1.1.2.4 Dilakukan upaya untuk memperoleh •Ada Tim Pengelola umpan balik & keluhan •Ada sarana, media •Wawancara kepada pengguna
dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan umpan balik dari masyarakat serta dilakukan dari masyarakat & pengguna layanan dan untuk menampung layanan, LP n LS, tentang
kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis evaluasi dan tindak lanjut terhadap umpan balik. Ada register untuk mencatat umpan balik & Pengelolaan umpan balik dan
pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi (D, O, W) pengelolaan umpan balik dan keluhan dari keluhan dari keluhan dari masyarakat dan
tertentu termasuk perubahan kebijakan sesuai ketentuan masyarakat & pengguna layanan masyarakat & pengguna layanan
peraturan perundang-undangan pengguna layanan,
al. kotak saran,
media social,
pertemuan2
dengan masyarakat

1.2                  Tata kelola organisasi 1.2.1              Struktur organisasi •Agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi 1.2.1.1 Ada struktur organisasi Puskesmas yang Ada SK Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota ttg
Puskesmas dilaksanakan sesuai ditetapkan dengan kejelasan tugas, organisasi, perlu disusun struktur organisasi Puskesmas ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Struktur Organisasi Puskesmas (fungsional)
dengan ketentuan Peraturan wewenang, tanggung jawab, dan tata yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/ Kota dengan kejelasan uraian jabatan mengacu pada Pmk 43 th 2019 yang
Perundang-undangan hubungan kerja serta persyaratan jabatan. Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundangan yang ada dalam struktur organisasi yg memuat Dilengkapi dengan uraian jabatan, uraian
yang berlaku uraian tugas, tanggung jawab, wewenang, dan tugas, tanggung jawab dan wewenang serta
persyaratan jabatan (R) persyaratan jabatan

•Untuk tiap jabatan yang ada dalam struktur organisasi 1.2.1.2 Kepala Puskesmas menetapkan
yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Penanggung jawab dan Koordinator pelayanan Ada SK Kepala Puskesmas ttg Struktur
Daerah Kabupaten/Kota, perlu ada kejelasan tugas, Puskesmas. (R) Organisasi Puskesmas (fungsional)
wewenang, tanggungjawab dan persyaratan jabatan (Penetapan dg mengisi kotak2 struktur dalam
SK Kadinkes dengan tenaga Puskesmas yang
memenuhi persyaratan jabatan)

•Pengisian jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan 1.2.1.3        Terdapat kebijakan dan prosedur Ada SK Kepala Puskesmas ttg Pendelegasian
persyaratan jabatan yang jelas dalam pendelegasian wewenang dari Wewenang (manajerial)
Kepala Puskesmas kepada Penanggung jawab
upaya, dari Penanggung jawab upaya kepada
koordinator pelayanan, dan dari koordinator
pelayanan kepada pelaksana kegiatan apabila
meninggalkan tugas atau terdapat kekosongan
pengisian jabatan (R).
1.2.1.3        Terdapat kebijakan dan prosedur Ada SK Kepala Puskesmas ttg Pendelegasian
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN yang jelas dalam pendelegasian
ELEMEN PENILAIANwewenang dari Wewenang (manajerial)
REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
Kepala Puskesmas kepada Penanggung jawab TIDAK ADA
upaya, dari Penanggung jawab upaya kepada
•Efektivitas struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji
koordinator pelayanan, dan dari koordinator
ulang secara periodik
pelayanan kepada pelaksana kegiatan apabila
meninggalkan tugas atau terdapat kekosongan
pengisian jabatan (R).

1.2.2       Kebijakan, pedoman/panduan, 1.2.2.1 Ditetapkan pedoman tata naskah Ada SK Kepala Puskesmas tentang Tata Ada PEDOMAN TATA NASKAH PUSKESMAS
kerangka acuan dan prosedur terkait •Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam penyusunan Puskesmas sebagaimana diminta dalam pokok Naskah Puskesmas
pelaksanaan kegiatan disusun, dokumen regulasi yang meliputi kebijakan, pedoman, pikiran (R)
didokumentasikan, dan dikendalikan, panduan, kerangka acuan, dan prosedur, maupun dalam
termasuk dokumen bukti pelaksanaan pengendalian dokumen eksternal dan dokumen bukti
kegiatan. rekaman pelaksanaan kegiatan

•Pedoman tata naskah mengatur, al: 1.2.2.2 Ditetapkan kebijakan, pedoman/panduan, •Ada DOKUMEN REGULASI (SK,
prosedur dan kerangka acuan untuk KMP, Pedoman/Panduan, SOP, KAK) untuk KMP,
üPenyusunan,tinjauan & pengesahan penyelenggaraan UKM serta penyelenggaraan Penyelenggaraan UKM, Penyelenggaraan
UKP, Kefarmasisn dan Laboratorium (R) UKPP, Kefarmasian dan Laboratorium
üPengendalian dokumen termasuk perubahannya •Format Dokumen Regulasi
üPemeliharaan dokumen harus mengacu pada Pedoman Tata Naskah
Puskesmas
üPengelolaan dokumen eksternal
üMasa retensi
üAlur pneyusunan & distribusi

Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat


merujuk pada kebijakan masing-masing daerah dan atau
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan terkait
tata naskah dinas
1.2.3 Jaringan pelayanan Puskesmas dan •Puskesmas perlu mengidentifikasi jaringan dan jejaring •Ada dokumen bukti identifikasi jaringan dan
jejaring Puskesmas di wilayah kerja yang ada di wilayah kerja Puskesmas untuk optimalisasi 1.2.3.1 Dilakukan identifikasi jaringan pelayanan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas dikelola dan dioptimalkan koordinasi dan atau rujukan di bidang upaya kesehatan Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah •Ada register data2 jaringan
untuk meningkatkan akses dan mutu kerja Puskesmas untuk optimalisasi koordinasi dan Jejaring Puskesmas
pelayanan kepada masyarakat dan atau rujukan di bidang upaya kesehatan. (D)

•Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi: Puskesmas 1.2.3.2        Disusun dan dilaksanakan program Ada Dokumen Program Pembinaan Jaringan •Ada bukti pelaksanaan (GAUN) pembinaan •Wawancara kepada petugas tentang
pembantu, Puskesmas keliling, dan praktik bidan desa, pembinaan terhadap jaringan pelayanan dan dan Jejaring Puskesmas Bagaimana melakukan pembinaan
atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku jejaring Puskesmas dengan jadwal dan Jaringan dan Jejaring Puskesmas
penanggung jawab yang jelas serta terdapat (harus cocok dg bukti dokumen)
•Jejaring Puskesmas meliputi UKBM, UKS, klinik, rumah
bukti dilakukan pembinaan sebagaimana diminta
sakit, apotek, laboratorium, praktik mandiri tenaga
dalam pokok pikiran. (R, D, W) )
kesehatan, dan Fasilitas kesehatan lainnya.

•Puskesmas selain melakukan pembinaan terhadap 1.2.3.3       Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut •Ada dokumen evaluasi Pembinaan jaringan
jaringan Puskesmas dan UKBM, juga melakukan terhadap rencana dan jadwal pelaksanaan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
pembinaan terhadap jejaring fasilitas kesehatan tingkat program pembinaan jaringan dan jejaring. (D) •Ada dokumen RTL Pembinaan
pertama jaringan dan Jejaring Puskesmas •Ada
•Program pembinaan meliputi aspek KMP, UKM, UKP, dokumen bukti pelaksanaan tindak lanjut
Kefarmasian dan Laboratorium, termasuk pembinaan Pembinaan Jaringan dan Jejaring Puskesmas
ketenagaan, sarana prasarana, dan pembiayaan dalam
upaya pemberian pelayanan yang bermutu

1.2.4       Puskesmas menjamin 1.2.4.1 Dilaksanakan pengumpulan, •Ada dokumen bukti pelaksanaan Sistem •Wawancara kepada petugas
ketersediaan data dan informasi melalui penyimpanan, analisis data dan pelaporan serta •Ada SK Ka Puskesmas tentang Sistem Informasi Puskesmas: mulai dari tentang Pelaksanaan Sistem
penyelenggaranya Sistem Informasi distribusi informasi sesuai dengan ketentuan Informasi Puskesmas, mengacu pada Pmk pengumpulan data, bukti analisis data, bukti Informasi Puskesmas, dan
Puskesmas. perundang- undangan terkait Sistem Informasi 31/2020 (SK tsb mencakup Tim pelaporan, bukti distribusi informasi pemanfaatan data/informasi untuk
Puskesmas (R, D, W) Pengelola SIP, Pengelolaan SIP (sejak pelayanan maupun untuk
Pencatatan, Pengumpulan, Analisis data, manajemen
Pelaporan dan Distribusi Informasi)
•Ada SOP Pengelolaan SIP (sejak
Pencatatan, Pengumpulan, Analisis data,
Pelaporan dan distribusi informasi
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
1.2.4.2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut •Ada dokumen evaluasi Pelaksanaan Sistem •Wawancara kepada petugas
terhadap penyelenggaraan Sistem informasi Informasi Puskesmas •Ada tentang evaluasi dan tindak lanjut
Puskesmas secara periodik. (D, W) dokumen RTL berdasar hasil evaluasi terhadap hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan Sistem Informasi Puskesmas Sistem Informasi Puskesmas
•Ada dokumen bukti
pelaksanaan tindak lanjut Pelaksanaan Sistem
Informasi Puskesmas
1.3. MANAJEMEN SUMBER DAYA 1.3.1. KETERSEDIAAN SDM SESUAI 1. Dokumen analisis kebutuhan tenaga
MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN JUMLAH, JENIS & KOMPETENSI 2. Dokumen peta jabatan dan uraian
1.3.1.1 Dilakukan analisis jabatan dan analisis
SESUAI DENGAN KETENTUAN SESUAI KEBUTUHAN & PERATURAN jabatan 3. Upaya pemenuhan
beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan
PERATURAN PERUNGA-UNDANGAN kebutuhan tenaga berdasarkan peta jabatan
ketentuan perundang-undangan (R)

1.3.1.2 Disusun peta jabatan, uraian jabatan, dan


kebutuhan tenaga berdasar analisis jabatan fan
analisis bebabn kerja. (RDW)
1.3.1.3 Dilakukan upaya untuk pemenuhan Dokumen File Kepegawaian yang
kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan termutakhir untuk setiap tenaga puskesmas
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil
analisis beban kerja. (D, W)
1.3.2 Uraian Tugas •Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap 1.3.2.1 Ada penetapan uraian tugas yang berisi Ada SK Penetapan Uraian Tugas
pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap
pelayanan pegawai (R).
•Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas
1.3.2.2 Ditetapkan indikator kinerja pegawai Ada SK ttg penetapan Indikator kinerja
tambahan serta kewenangan dan tanggung jawab yang
sebagaimana dalam pokok pikiran (R) pegawai
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
1.3.2.3 Dilakukan penilaian kinerja pegawai Dokumen hasil Penilaian Kinerja Pegawai dan
•Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok minimal setahun sekali dan tindak lanjut terhadap RTL
memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK hasil penilaian kinerja pegawai untuk perbaikan
jabatan fungsional (D,W)

•Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang


sesuai dengan surat keputusan pengangkatan sebagai
tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar
kompetensi lulusan
•Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada
pegawai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
program dan kegiatan
•Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat
capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN,
mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan
kepuasan pengguna layanan
•Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas
disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian tugas dan
tata nilai yang disepakati
1.3.3 Setiap pegawai mempunyai Ada SK Kepala Puskesmas tttg file Dokumen File Kepegawaian yang
dokumen (file) kepegawaian yang lengkap •Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk 1.3.3.1 Ditetapkan dan tersedia kelengakapan isi kepegawaian termutakhir untuk setiap tenaga puskesmas
dan mutakhir tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai bukti
file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja
bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan
di Puskesmas yang terpelihara sesuai dengan
yang ditetapkan dan dilakukan upaya pengembangan
prosedur yg telah ditetapkan. (R,D,O,W)
untuk memenuhi persyaratan tersebut.

1.3.3.2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Dokumen Evaluasi dan tindak lanjut secara
•Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus secara periodik terhadap kelengkapan dan periodik terhadap kelengkapan dan
mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau pemutakhiran data kepegawaian (D,W) pemutakhiran data kepegawaian Puskesmas
Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan

•File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:


•bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
•bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya
secara periodik
•bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara
periodik
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
•uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis
tenaga kesehatan
•bukti sertifikat pelatihan
•bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan

•hasil penilaian kinerja pegawai


•bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
1.3.4 ORIENTASI PEGAWAI •Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang 1.3.4.1 Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai Ada SK penetapan pelaksanaan Orientasi Ada KAK Orientasi
diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung kerangka acuan yang disusun (D,W)
jawab Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan,
maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi,
agar pegawai baru dan alih tugas memahami tugas,
peran, dan tanggung jawab yang akan diemban

•Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan


tujuan magang maka pelaksanaan orientasi dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari
Institusi Pendidikan

•Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal


secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas pokok dan
fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program
mutu Puskesmas dan keselamatan pengguna layanan,
serta program pengendalian infeksi.

•Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di 1.3.4.2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 1. Dokumen bukti pelaksanaan Orientasi
tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari pegawai terhadap pelaksanaan orientasi (D,W) sesuai dengan KAK
yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai 2. Dokumen bukti evaluasi dan tindak
dengan penugasan pegawai tersebut. lanjut terhadap pelaksanaan Orientasi.

•Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru


diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai
dengan Panduan Praktik Klinis, panduan asuhan lainnya
dan pedoman program lainnya.

1.3.5          Penyelenggaraan 1.3.5.1     Program K3 bagi pegawai disusun, Ada Dokumen program K3, hasil pelaksanaan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). •Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, hasil evaluasi dan tindak lanjut
terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit W) Ada SK Pelayanan Keselamatan Kesehatan
akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan Kerja meliputi Pemeriksaan kesehatan
pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik pegawai dan Imunisasi
langsung maupun tidak langsung
1.3.5.2.    Dilakukan pemeriksaan kesehatan 1. Dokumen Pemeriksaan kesehatan pegawai
•Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu berkala terhadap pegawai untuk menjaga sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala kesehatan pegawai sesuai dengan program yang 2. Dokumen Identifikasi area
Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. (D, W) berisiko kekerasan
pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko
epidemiologi penyakit infeksi, serta program perlindungan
pegawai terhadap penularan penyakit infeksi proses
pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan
kesehatan, dan konseling perlu disusun dan diterapkan

•Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari 1.3.5.3.     Ada program dan pelaksanaan Dokumen program dan pelaksanaan imunisasi
kekerasan yang dilakukan oleh pengguna layanan, imunisasi bagi pegawai sesuai dengan tingkat pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam
keluarga pengguna layanan, maupun oleh sesama risiko dalam pelayanan. (D, W) pelayanan
pegawai
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
1.3.5.4.     Dilakukan konseling dan tindak lanjut Dokumen Konseling dan tindak lanjut jika
•Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja terhadap karyawan yang terpapar penyakit infeksi terjadi kekerasan ditempat kerja.
pegawai, semua staf harus memahami bagaimana cara atau cedera akibat kerja. (D, W)
mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara
mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat
cedera seperti tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap
penyakit menular, memahami identifikasi risiko dan
kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-
masalah kesehatan dan keselamatan lainnya

1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN 1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana Puskesmas perlu menyusun program MFK 1.4.1.1 Terdapat petugas yang bertanggung Ada SK Ka Puskesmas ttg PJ MFK
KESELAMATAN (MFK) program Manajemen Fasilitas dan jawab dalam MFK yang ditetapkansetiap
a.Manajemen Keselamatan dan keamanan
Keselamatan (MFK) yang meliputi tahunberdasarkan identifikasi risiko (R)
keselamatan dan keamanan fasilitas, b.Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
pengelolaan bahan dan limbah berhaya,
manajemen bencana, pemgamanan c.Manajemen Bencana/disaster
kebakaran, alat lesehatan, dan sistem
utilisasi d.Manajemen Penanganan Kebakaran
e.Manajemen Alat Kesehatan
f.Manajemen system utilisasi
g.Pendidikan (edukasi) petugas
Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a 1.4.1.2 Dilakukan identifikasi terhadap area-area Dokumen Program MFK dan Identifikasi area
sd f) berisiko yang meliputi huruf a sampai f pada berisiko yg meliputi huruf a sampai f pada
pokok pikiran (D,W) pokok pikiran.
Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program 1.4.1.3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per Dokumen evaluasi dan tindak lanjut thd
MFK triwulan terhadap pelaksanaan program MFK pelaksanaan program MFK meliputi huruf a
meliputi huruf a sampai f pada pokok pikiran (D) sampai f pada pokok pikiran.
Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan

1.4.2 Puskesmas melaksanakan program Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah 1.4.2.1 Dilakukan identifikasi terhadap Ada name tag/kartu identifikasi pengunjung,
keselamatan dan keamanan terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan pengunjung, petugas dan petugas alih daya petugas dan petugas alih
masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (outsourcing). (D,O,W)
(K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan,
kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik

Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan 1.4.2.2. Dialkukan inspeksi fasilitas secara Dokumen hasil inspeksi fasilitas secara
program keselamatan dan kesehatan kerja berkala meliputi bangunan, prasarana dan berkala: bangunan, prasarana dan peralatan
peralatan (D,O,W)
Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk 1.4.2.3. Dilakukan simulasi terhadap kode darurat Dokumen hasil simulasi terhadap kode darurat
mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun secara berkala (D,O,W)
cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti
penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas

Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau 1.4.2.4. Dilakukan pemantauan terhadap Dokumen hasil pemantauan terhadap
konstruksi bangunan maka perlu disusun Infection pekerjaan konstruksi terkait keamanan dan pekerjaan konstruksi
Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk pencegahan penyebaran infeksi (D,O,W)
memastikan proses renovasi dan atau konstruksi
bangunan dilakukan secara aman dan mengontrol
terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI 5.5.2

1.4.3. Inventarisasi, pengelolaan, •Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu 1.4.3.1. Dilaksanakan program pengelolaan B3 Ada SK ttg program pengelolaan B3 sesuai
penyimpanan dan penggunaan bahan diidentifikasi dan dikendalikan secara aman. dan berbahaya sesuai angka satu sampai tujuh dengan angka satu sampai tujuh huruf b pada
berbahayaberacun serta pengendalian huruf b (R) pokok pikiran, (meliputi Inventarisasi,
dan pembuangan limbah bahan Pengelolaan, Penyimpanan, Penggunaan dan
berbahaya beracun dilakukan Pengendalian)
berdasarkan perencanaan yang memadai
dan ketentuan perundangan. •Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, 1.4.3.2. Pengolahan limbah B3 sesuai standar Dokumen pengelolaan, penyimpanan dan
jenis, dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan. (penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan
Daftar inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir) perundangan, termasuk MSDS
perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan . (D,O,W)

•Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan 1.4.3.3. Tersedia IPAL, sesuai dengan ketentuan Dokumen IPAL
pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta peraturan perundangan (D,O)
pengolahan akhir)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
•Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan 1.4.3.4. Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut Dokumen pelaporan, analisis dan tindak lanjut
perundang-undangan penanganantumpahan, paparan/pajanan B3 dan penanganan tumpahan, paparan/pajanan B3
atau limbah B3 (D,W) dan atau limbah B3
1.4.4. Puskesmas menyusun , 1.4.4.1. Dilakukan identifikasi risiko terjadinya Dokumen identifikasi risiko terjadinya bencana
memelihara, melaksanakan, dan bencana internal dan eksternal sesuai dengan internal dan eksternal
mengevaluasi program darurat bencana letak geografis Puskesmas dan akibatnya
internal dan eksternal terhadap pelayanan (D)

1.4.4.2. Dilaksanakannya manjemen bencana Dokumen pelaksanaan manajemen bencana


meliputi angka satu sampai dengan angka tujuh meliputi angka satu s/d angka tujuh pada huruf
huruf c pada kriteria1A.1. (D,W) c pada kriteria 1A.1
1.4.4.3. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan Dokumen hasil simulasi dan evaluasitahunan
meliputi angka dua sampai dengan angka enam meliputi angka dua s.d angka enam huruf c
huruf c pada kriteria 1.4.1. terhadap program pada kriteria 1.4.1 thd program kesiapan
kesiapan menghadapi bencana yang disusun, menghadapi bencana yang disusun, dilakukan
dan dilakukan dengan debriefing setiap selesai dengan debriefing setiap selesai simulasi
simulasi (D,W)

1.4.4.4. Dialkukan perbaikan terhadap program Dokumen perbaikan program terhadap


kesiapan menghadapi bencana sesuai hasil kesiapan enghadapi bencana sesuai hasil
simulasi dan evaluasi (D) simulasi dan evaluasi.
1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, •Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas 1.4.5.1 Dilakukan program pencegahan dan Adanya SK tentang Program Pengamanan
melaksanakan, dan melakukan evaluasi mempunyai risiko terhadap terjadinya kebakaran penanggulangan kebakaran angka satu sampai Kebakaran
program pencegahan dan angka empat huruf d pada kriteria 1.4.1. (D, O,
penanggulangan bahaya kebakaran W)
termasuk sarana evakuasi •Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran 1.4.5.2. Dilakukan inspeksi, pengujian dan Dokumen bukti hasil pelaksanaan inspeksi,
perlu disusun sebagai wujud kesiagaan Puskesmas pemeliharaan terhadap alat deteksi dini, alarm, pengujian dan pemeliharaan thd. Alat
terhadap terjadinya kebakaran jalur evakuasi, serta keberfungsian alat pemadam deteksidini, alarm, jalur evakuai serta
api (D,O,W) keberfunsiaan alat pemadam api.

•Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah 1.4.5.3. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan Dokumen bukti hasil simulasi dan evaluasi
penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif. terhadap program pengamanan kebakaran (D,W) tahunan thd penagmanan kebakaran

•Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, 1.4.5.4. Ditetapkan kebijakan larangan merokok Sk Larangan Merokok di wilayah Puskesmas
detektor panas, dan detektor asap, bagi petugas, pengguna layanan, dan pengunjung sesuai UU no 32 tahun 2010
di area Puskesmas ®
•Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur
evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tempat titik
kumpul aman.
1.4.6. Puskesmas menyusun program •Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat 1.4.6.1 Dilakukan inventarisasi alat kesehatan Ada SK inventarisasi alat kesehatan sesuai
untuk menjamin ketersediaan alat Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan untuk sesuai dengan ASPAK. (R) dengan ASPAK
kesehatan yang dapat digunakan setiap memastikan pemenuhan terhadap standar sarana,
saat prasarana, dan alat kesehatan.

•Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di 1.4.6.2. Dilakukan inspeksi dan pengujian Dokumen bukti inspeksi dan pengukian
Puskesmas harus diinput dalam ASPAK dan divalidasi terhadap alat kesehatan secara periodik (D,O,W) terhadap alat kesehatan secara periodik.
untuk menjamin kebenarannya

•Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam 1.4.6.3. Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi Dokumen bukti pemeliharaan dan kalibrasi thd
pelayanan, alat kesehatan harus tersedia, berfungsi terhadap alat kesehatan secara periodik (D,O,W) alat kesehatan. Secara periodik.
dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan.
Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan
dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan
produk tiap alat kesehatan.

•Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas


meliputi : kondisi alat, ada tidaknya kerusakan,
kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat

1.4.7 Puskesmas menyusun dan •Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem 1.4.7.1. Dilaksanakan program pengelolaan Ada SK tentang Program Pengelolaan sistem
melaksanakan program untuk memastikan penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya utilitas dan sistem penunjang lainnya sesuai
semu sistem utilitas berfungsi dan air dan lainnya. sesuai huruf f pada kriteria 1.4.1.(R) huruf f pada kinerja 1.4.1.
mencegah terjadinya ketidaktersediaan,
kegagalan, atau kontaminasi •Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk
menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang
kegiatan pelayanan Puskesmas
melaksanakan program untuk memastikan sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya utilitas dan sistem penunjang lainnya sesuai
semu sistem utilitas berfungsi dan sesuai huruf f pada kriteria 1.4.1.(R) huruf f pada kinerja 1.4.1.
mencegah terjadinya ketidaktersediaan,
kegagalan, atau kontaminasi
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
•Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.

•Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk


pengganti jika terjadi kegagalan air dan/ atau listrik.

•Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, 1.4.7.2. Sumber air, listrik, dan gas medik tersedia Dokumen bukti uji coba sumber air dan listrik
listrik dan gas medis selama 7 hari 24 jam sesuai selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di cadangan
kebutuhan. Puskesmas (D,O)

•Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya,


seperti genset, perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa
dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam
mendukung kegiatan pelayanan \.

•prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan


seperti, uji kualitas air secara periodik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
1.4.8 Puskesmas menyusun dan •Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, 1.4.8.1. Ada rencana program pendidikan SK tentang Program Diklat MFK
melaksanakan pendidikan Manajemen dan keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Manajemen Fasilitas dan Keselamatan bagi
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) bagi Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) perlu dilakukan petugas. (R)
petugas pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran
mereka dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi
pasien, petugas, dan masyarakat.

•Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, 1.4.8.2. Dilaksanakan program pendidikan Dokumen bukti pelaksanaan program
dan in house training/workshop/lokakarya. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan bagi pendidikan manajemen fasilitas dan
petugas sesuai rencana (D,W) keselamatan bagi petugas sesuai dengan
rencana.

•Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang 1.4.8.3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Dokumen bukti hasil evaluasi dan tindak lanjut
dalam rencana program pendidikan manajamen fasilitas perbaikan dalam pelaksanaan program perbaikan dalam pelaksanaan program
dan keselamatan Manajemen Fasilitas dan keselamatan bagi Manajemen Fasilitas dan keselamatan bagi
petugas (D,W) Petugas.

1.5. Pengawasan, Pengendalian, dan 1.5.1. Dilakukan pengawasan, ·Pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap 1.5.1.1. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas
Penilaian kinerja dilakukan secara pengendalian, dan penilaian kinerja SK ttg jenis-jenis pelayanan di
kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang
periodik dengan menggunakan indikator kinerja Puskesmas SK Penetapan
yang jelas untuk memudahkan melakukan perbaikan disediakan dan kebijakan pemerintah Pusat dan
yang ditetapkan sesuai dengan jenis indikator mutu kinerja (manajemen,
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada Daerah (R)
pelayanan yang disediakan dan kebijakan UKM, UKP)
periode berikutnya
pemerintah.
·Bentuknya dapat berupa pemantauan dan evaluasi, 1.5.1.2. Dilakukan pengawasan, pengendalian SK, Pedoman/Panduan, SOP, Dokumen bukti hasil monitoring & evaluasi
supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat dan penilaian kinerja secara periodik sesuai monitoring & evaluasi kegiatan, dan penilaian kinerja secara periodik. Ada bukti
tinjauan manajemen. dengan kebijakan dan prosedur yg ditetapkan dan penilaian Kinerja umpan balik penilaian kinerja pada lintas
hasilnya diumpanbalikkan pada lintas program program dan lintas sektor.
dan lintas sektor (R, D, W)

·Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan 1.5.1.3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut SK, Pedoman/Panduan dan SOP umpan dokumen bukti evaluasi dan tindak lanjut hasil
kegiatan dan manajemen Puskesmas thd.hasil pengawasan, pengendalian dan balik monitoeing & evaluasi serta hasil kaji banding
penilaian kinerja terhadap target yg ditetapkan
dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain (D)

·Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan 1.5.1.4. Dilakukan analisis thd hasil pengawasan, Dokumen bukti evaluasi dan analisis secara
perlu disusun, dipantau dan dianalisis secara periodik pengendalian dan penilaian kinerja untuk periodik: bulanan, triwulanan, Tahunan
sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan digunakan dalam perencanaan kegiatan masing-
periode berikutnya masing upaya Puskesmasdan untukperencanaan
Puskesmas (D)

·Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi: 1.5.1.5. Hasil pengawasan, pengendalian, dalam Dokumen rencana perbaikan kinerja
bentukperbaikan kinerja disediakan dan
•Indikator kinerja Manajemen Puskesmas
digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki
•Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan
pada indikator nasional seperti Program Prioritas revisi perencanaan kegiatan bulanan (D,W)
Nasional, indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Daerah Propinsi dan Indikator yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Daerah kabupaten/Kota
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
•Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, Kefarmasian, 1.5.1.6. Hasil Pengawasan, pengendalian dan Dokumen bukti pelaporan PKP ke Dinas
dan Laboratorium penilaian kinerja dalam bentuk laporan Penilaian Kesehatan Kab/Kota untuk mendapatkan
Kinerja Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan verifikasi dan umpan balik
kinerja dilaporkan ke Dinas Kesehatan Daerah
•Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus Kab/Kota (D)
mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten,
Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan,
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kebijakan/Pedoman dari dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota

1.5.2. Lokakarya mini lintas program dan •Proses maupun hasil pelaksanaan upaya Puskesmas 1.5.2.1. Dilakukan lokakarya mini bulanan dan Dokumen bukti pelaksanaan Lokakarya mini
lintas sektor dilakyukan sesuai dengan perlu dikomunikasikan oleh Kepala Puskesmas, tribulanan secara konsisten dan periodik untuk bulanan, Triwulanan (UANG)
kebijakan dan prosedur. Penanggung jawab Upaya baik KMP, UKM, dan UKPP mengkoordinasikan, mengintegrasikan, upaya-
kepada serta lintas program dan lintas sektor terkait agar upaya Puskesmas (D,W)
ada kesamaan persepsi untuk efektivitas pelaksanaan
upaya Puskesmas.

•Komunikasi dan koordinasi Puskesmas melalui 1.5.2.2. Dilakukan pembehasan permasalahan, Dokumen notulen Lokmin ttg pembahasan,
Lokakarya mini bulanan lintas program dan Lokakarya hambatan, dalam pelaksanaan kegiatandan permasalahan, hambatan,dalam pelaksanaan
mini triwulan lintas sektor dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut dalam lokakarya mini kegiatan serta rekomendasi tindak lanjutnya.
jadwal yang telah ditetapkan (D,W)
•Lokakarya mini bulanan digunakan untuk : menyusun 1,5,2,3. Dilakukan tindak lanjut terhadap Dokumen bukti tindak lanjut terhadap
secara lebih terinci kegiatan-kegiatan yang akan rekomendasi lokkakarya mini bulanan dan rekomendasi lokakarya mini bulanan dan
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang, triwulan dalam bentuk perbaikan pelaksanaan triwulan dalam bentuk perbaikan kinerja.
khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan (D,W)
kegiatan, dukungan (lintas program dan sektor) yang
diperlukan, serta metode dan teknologi yang digunakan;
menggalang kerjasama dan keterpaduan serta
meningkatkan motivasi petugas.

•Lokakarya mini triwulan digunakan untuk : menetapkan


secara konkrit dukungan lintas sektor yang akan
dilakukan selama 3 (tiga) bulan mendatang, melalui
sinkronisasi/harmonisasi RPK antar-sektor (antar-
instansi) dan kesatupaduan tujuan; menggalang
kerjasama, komitmen, dan koordinasi lintas sektor dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat
kecamatan; meningkatkan motivasi dan rasa
kebersamaan dalam melaksanakan pembangunan
masyarakat kecamatan

1.5.3 Kepala Puskesmas dan penanggung 1.5.3.1.Kepala Puskesmas membentuk tim audit SK Tim Audit dan Uraian tugasnya, Dokumen Rencana Program Tahunan Audit
jawab melakukan pengawasan, •Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau internal dengan uraian tugas, wewenang, dan Pedoman Audit internal dan Rapat internal Puskesmas meliputi Admen, UKM,
pengendalian kinerja, dan kegiatan apakah mencapai target yang ditetapkan, yang dapat tanggung jawab yang jelas. (R) Tinjauan Manajemen UKP.
perbaikan kinerja melalui audit internal dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
dan rapat tinjauan manajemen yang
•Audit internal merupakan salah satu mekanisme 1.5.3.2. Disusun rencana program audit internal Dokumen KAK/ rencana Audit Internal
terencana sesuai dengan masalah
pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara tahunan yang dilengkapi kerangka acuan audit Puskesmas
kesehatan prioritas, masalah kinerja,
sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh dan dilakukan kegiatan audit sesuai dengan
risiko, maupun rencana pengembangan
Kepala Puskesmas rencana yang telah disusun. (R)
pelayanan
•Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit 1.5.3.3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit Dokumen laporan dan umpan balik hasil audit
internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh internal kepada Kepala Puskesmas, Tim Mutu, internal kepada Kepala Puskesmas, Tim Mutu,
pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan pihak yang diaudit dan unit terkait. (D) pihak yang di-audit dan unit terkait.
tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah
Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti

•Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta 1.5.3.4.Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan Dokumen umpan balik Auditor berupa temuan,
ditindaklanjuti. dan rekomendasi dari hasil audit internal baik oleh rekomendasi dan RTL
kepala Puskesmas, penanggung jawab maupun
pelaksana. (D)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OSERVASI (O) Wawancara (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
•Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Mutu secara 1.5.3.5. Kepala Puskesmas bersama dengan Tim SK, Pedoman, Panduan, KAK Pertemuan Dokumen pelaksanaan Pertemuan Tinjauan
periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk Mutu merencanakan pertemuan tinjauan Tinjauan Manajemen Manajemen (UANG), dengan agenda pada
membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, manajemen dan pelaksanaan pertemuan tinjauan pokok pikiran.
hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, perubahan manajemen dilakukan dengan agenda
proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan sebagaimana pokok pikiran. (D, W)
pelayanan Puskesmas, maupun perubahan kebijakan
mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan
tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk
perbaikan.

•Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh 1.5.3.6. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan Dokumen rekomendasi dan tindak lanjut hasil
Penanggung jawab Mutu manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi. (D) pertemuan Tinjauan manajemen

1.6. Peran Dinas Kesehatan Daerah 1.6.1 Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota •Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung 1.6.1.1. Dinas Kesehatan Kab/Kota menetapkan SK Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur
Kab/Kota melaksanakan pembinaan dan jawab, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota struktur organisasi Puskesmas sesuai dengan Organisasi Puskesmas beserta uraian
pengawasan terhadap Puskesmas sbg melakukan bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan ketentuan peraturan perundang-undangan (R) tugasnya sesuai dengan peraturan
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan mutu perundang-undangan
Dinas Kesehatan DaerahKab/Kota dalam pelayanan kesehatan
rangka perbaikan kinerja Puskesmas.
•Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah 1.6.1.2. Dinkes Daerah Kab/Kota menetapkan SK Kepala Dinas Kesehatan tentang Tim Dokumen program kerja pembinaan
Kabupaten/ Kota dalam hal penyelenggaraan Puskesmas kebijakan pembinaan Puskesmas secara periodik TPCB dan SK, Pedoman/Panduan, SOP Puskesmas secara periodik
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga yang dituangkan dalam program kerjayang jelas Kepala Dinas kesehatan ttg Pembinaan
evaluasi kinerja Puskesmas dan terukur (R,D) Puskesmas secara periodik.

•Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodik 1.6.1.3. Ada bukti Dinkes Daerah Kab/Kota Dokumen bukti hasil pembinaan secara
termasuk pembinaan dalam rangka pencapaian target melaksanakan pembinaan secara terpadu terpadu termasuk oleh tim TPMDK/TPCB
PIS PK, target Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan termasuk pembinaan oleh tim TPMDK sesuai dengan menggunakan indikator pembinaan
Program Prioritas Nasional (PPN), serta pemenuhan ketentuan kpd Puskesmas secara periodik program. Dan dokumen hasil pembinaan yang
standar akreditasi dengan menggunakan indikator pembinaan disampaikan kpd Puskesmas
program dan menyampaikan hasil pembinaan
kpd. Puskesmas (D,W)

Tugas pembinaan meliputi: pendampingan persiapan penila1.6.1.4. Ada bukti Dinkes Daerah Kab/Kota Dokumen bukti pendampingan penyusunan
melakukan pendampingan penyusunan Rencana RUK dan RPK Puskesmas
Usulan Kegiatan Puskesmas dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (D,W)
1.6.1.5. Ada bukti Dinkes Daerah Kab/Kota Dokumen bukti tindak lanjut hasil lokakarya
menindaklanjuti pelaksanaan lokakarya mini mini Puskesmas atas penyelesaian masalah
Puskesmas yg menjadi wewenang dalam rangka yang tidak dapat diselesaikan ditingkat
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yg Puskesmas
tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas
(D,W)

1.6.1.6. Ada bukti Dinkes Daerah Kab/Kota Dokumen bukti hasil verifikasi dan umpan
melakukan verifikasi dan memberikan umpan balik evaluasi kinerja Puskesmas.
balik evaluasi kinerja Puskesmas (D,W)

1.6.1.7. Puskesmas melakukan tindak lanjut thd Dokumen bukti tindak lanjut Puskesmas
hasil pembinaan Dinkes Daerah Kab/Kota (D,W) terhadap hasil pembinaan Dinkes Kab/Kota.
BAB 2 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
2.1 Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas 2.1.1. Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun qIdentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap 2.1.1.1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan SK identifikasi kebutuhan dan harapan Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan
disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan kegiatan UKM dilakukan dengan Survei Mawas Diri dan masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga dan masyarakat, kelompok masyarakat, masyarakat, kelompok masyarakat,
Puskesmas dengan melibatkan lintas melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan Musyawarah Masyarakat Desa maupun melalui pertemuan individu yang merupakan sasaran pelayanan UKM keluarga dan individu yang keluarga dan individu yang merupakan
program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhandan harapan masyarakat, data pertemuan konsultatif lainnya dengan masyarakat seperti sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah merupakan sasaran pelayanan UKM sasaran pelayanan UKM
analisis kebutuhan masyarakat, data hasil hasilpenilaian kinerja Puskesmas termasuk jajak pendapat, temu muka, survei mawas diri, survei ditetapkan. (R,D, W))
penilaian kinerja Puskesmas termasuk memperhatikan hasil pelaksanaanProgram Indonesia kepuasan masyarakat dan media lainnya.
memperhatikan hasil pelaksanaan Program Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian
Indonesia Sehat dengan Pendekatan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Daerah
Keluarga (PIS-PK) dan capaian target Standar Kab/Kota. q Pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan 2.1.1.2. Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan Dokumen analisis Hasil identifikasi
Pelayanan Minimal (SPM) Daerah Kab/Kota masyarakat mengacu pada kebijakan dan prosedur yang masyarakat dianalisis bersama dengan lintas kebutuhan dan harapan masyarakat,
berlaku. program dan lintas sektor sebagai bahan untuk yang dibahas dalam pertmuan LP, dan
pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan LS
UKM. (D,W)
qHasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat 2.1.1.3. Data capaian kinerja pelayanan UKM Dokumen analisis Data capaian kinerja
yang telah dianalisis dan dibahas bersama lintas program Puskesmas dianalisis bersama lintas program dan pelayanan UKM Puskesmas, yg dibahas
dan lintas sektor dijadikan sebagai dasar dalam lintas sektor dengan memperhatikan hasil dalam LP dan LS
penyusunan RUK UKM Puskesmas. pelaksanaan PIS PK sebagai bahan untuk
pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan yang
berbasis wilayah kerja. (D,W)

qData capaian kinerja pelayanan UKM dianalisis dengan 2.1.1.4. Tersedia Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Adanya dokumen RUK UKM, tahun
memperhatikan hasil pelaksanaan PIS PK dan SPM dan UKM yang disusun secara terpadu berbasis wilayah berjalan (tahun N) dan tahun N+1
dibahas dengan LP dan LS sebagai dasar dalam kerja Puskesmas berdasarkan hasil analisis
penyusunan RUK UKM Puskesmas. kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil
pembahasan analisis data capaian kinerja pelayanan
UKM dengan memperhatikan hasil pelaksanaan
kegiatan PIS PK (D,W)

2.1.2.  Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat qPelaksana kegiatan, koordinator pelayanan, dan 2.1.2.1. Terdapat kegiatan fasilitasi pemberdayaan Dokumen RUK dan RPK yg memuat
kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi penanggung jawab UKM Puskesmas wajib memfasilitasi masyarakat yang dituangkan dalam RUK dan RPK kegiatan fasilitasi pemberdayaan
permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku kegiatan yang berwawasan kesehatan melalui Puskesmas dan sudah disepakati bersama masyarakat
hidup bersih dan sehat, dimana proses kegiatan pemberdayaan masyarakat. masyarakat sesuai dengan kebijakan dan prosedur
Pemberdayaan Masyarakat dilakukan oleh masyarakat yang telah ditetapkan. (D, W)
sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
qPemberdayaan masyarakat adalah proses untuk 2.1.2.2. Terdapat bukti keterlibatan masyarakat dalam Dokumen bukti keterlibatan masyarakat
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan kegiatan pemberdayaan masyarakat mulai dari dalam kegiatan pemberdayaan
individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan evaluasi masyarakat mulai dari perencanaan,
dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. pelaksanaan, perbaikan dan evaluasi
fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan (D.W) untuk mengatasi masalah kesehatan di
edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan wilayahnya, dapat dilihat pada notulen
potensi dan sosial budaya setempat. Lokakarya mini LS dan rapat koordinasi
tk Desa.

qPerencanaan pemberdayaan masyarakat terintegrasi 2.1.2.3.Terdapat kegiatan pemberdayaan masyarakat Dokumen rencana kegiatan UKM yang
dengan Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) melalui dalam pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan yang bersumber dari swadaya masyarakat dan atau masyarakat dalam pelaksanaan
Pendekatan Keluarga (PIS PK). kontribusi swasta yang tertuang dalam rencana pelayanan UKM Puskesmas yang
kegiatan pelayanan UKM. (D,W) bersumber dari swadaya masyarakat
dan atau kontribusi swasta

qBentuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat 2.1.2.4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap Dokumen hasil evaluasi dan tindak
dapat dilakukan melalui kegiatan Upaya Kesehatan kegiatan pemberdayaan masyarakat. (D) lanjut terhadap kegiatan pemberdayaan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, masyarakat
Posbindu PTM, Posyandu Lansia, Komunitas Peduli
Kesehatan Remaja, Komunitas Peduli HIV/AIDS, Peduli
TB, Komunitas peduli kesehatan ibu dan anak, dan
seterusnya dan/atau melalui kegiatan di tatanan-tatanan
seperti sekolah, pesantren, pasar, tempat ibadah dan lain-
lain.
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
2.1.3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan qPerencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun 2.1.3.1.Tersedia Rencana Pelaksanaan Kegiatan SK Rencana Pelaksanaan Kegiatan
UKM terintegrasi lintas program dan mengacu pada secara terintegrasi lintas program agar efektif dan efisien (RPK) tahunan UKM yang terintegrasi dalam (RPK) tahunan UKM terintegrasi
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas. serta melalui tahapan perencanaan Puskesmas. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan dalam RPK tahunan Puskesmas.
Puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(R)
qPenyusunan RPK harus mengacu pada RUK. Jika SK RPK bulanan untuk masing-masing
sebagian kegiatan yang direncanakan dalam RUK tidak pelayanan UKM yang disusun setiap
dapat dilaksanakan karena keterbatasan sumber daya, 2.1.3.2.Tersedia RPK bulanan untuk masing-masing bulan
maka dimungkinkan sebagian kegiatan yang tercantum pelayanan UKM yang disusun setiap bulan
dalam RUK tidak dituangkan dalam RPK
qRPK pelayanan UKM menggambarkan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan dengan kejelasan pelaksana tiap kegiatan. (R)
kegiatan setiap bulan.
qRPK pelayanan UKM dimungkinkan untuk diubah/ Adanya Kerangka Acuan Kegiatan
disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan hasil 2.1.3.3.Tersedia Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) (KAK) untuk tiap kegiatan dari masing-
pemantauan, kebijakan dan kondisi – kondisi sesuai untuk tiap kegiatan dari masing-masing Pelayanan masing Pelayanan UKM
peraturan perundangan-undangan. UKM sesuai dengan RPK yang disusun (R)

qRPK pelayanan UKM dirinci dalam RPK untuk masing- Adanya dokumen valuasi terhadap
masing pelayanan UKM dan disusun Kerangka Acuan rencana pelaksanaan pelayanan UKM
2.1.3.4. Dilakukan evaluasi terhadap rencana
Kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan dari masing-masing berdasarkan hasil
pelaksanaan pelayanan UKM berdasarkan hasil
pelayanan UKM.

2.2. Penanggung Jawab UKM, 2.2.1.  Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM qJadwal pelaksanaan kegiatan disusun berdasarkan 2.2.1.1. Tersedia jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Ada dokumen jadwal pelaksanaan
koordinatorpelayanan dan pelaksana kegiatan Puskesmas disepakati bersama dengan memperhatikan masukan dari sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, yang disusun berdasarkan hasil kesepakatan dengan kegiatan UKM yang disusun
UKM memastikan kemudahan akses sasaran masukan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait dan disepakati sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas berdasarkan hasil kesepakatan dengan
dan masyarakat terhadap pelaksanaan lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan tepat bersama. Jadwal tersebut memuat waktu, tempat dan program dan lintas sektor terkait. (D,W) sasaran, masyarakat, kelompok
pelayanan UKM waktu sesuai dengan rencana. sasaran kegiatan. masyarakat, lintas program dan lintas
sektor terkait

qAgar sasaran, masyarakat, lintas program dan lintas Adanya dokumen bukti penyampaian
sektor berperan aktif dalam kegiatan, maka jadwal 2.2.1.2. Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM informasi jadwal pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan kegiatan UKM harus disampaikan kepada diinformasikan kepada sasaran, masyarakat, UKM kepada sasaran, masyarakat,
sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas kelompok masyarakat, lintas program, dan lintas kelompok masyarakat, lintas program,
program dan lintas sektor terkait dengan memanfaatkan sektor melalui media komunikasi yang sudah dan lintas sektor melalui media
media komunikasi yang sudah ditetapkan. ditetapkan (D, W). komunikasi yang sudah ditetapkan

qBilamana dilakukan perubahan jadwal, informasi tentang 2.2.1.3. Tersedia bukti penyampaian informasi Adanya dokumen bukti penyampaian
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM harus perubahan jadwal jika terjadi perubahan jadwal informasi perubahan jadwal jika terjadi
disepakati dan diinformasikan dengan jelas dan tempat pelaksanaan kegiatan (D,W) perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan
kegiatan mudah diakses oleh sasaran kegiatan UKM,
masyarakat dan kelompok masyarakat.

2.2.1.4. Hasil penyampaian informasi jadwal Adanya dokumen bukti evaluasi dan


pelaksanaan kegiatan UKM dievaluasi dan tindak lanjut atas penyampaian
ditindaklanjuti (D.W) informasi jadwal pelaksanaan kegiatan
UKM.
2.2.2.  Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan qInformasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, Adanya dokumen bukti penyampaian
dan pelaksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran pentahapan, dan jadwal kegiatan, perlu disampaikan pada informasi tentang kegiatan UKM
1.Dilakukan penyampaian informasi tentang kegiatan
dan masyarakat terhadap informasi, kegiatan UKM, dan lintas program dan lintas sektor terkait agar mereka dapat Puskesmas, mulai dari tujuan,
UKM Puskesmas, mulai dari tujuan, pentahapan, dan
akses untuk menyampaikan umpan balik dan keluhan. optimal berkontribusi dalam pencapaian tujuan kegiatan pentahapan, dan jadwal kegiatan pada
jadwal kegiatan pada kelompok masyarakat,
UKM. kelompok masyarakat, masyarakat,
masyarakat, sasaran, lintas program dan lintas sektor
sasaran, lintas program dan lintas sektor
terkait. (D,W)
terkait

qKejelasan informasi yang disampaikan perlu dievaluasi, Adanya dokumen bukti pelaksanaan
yaitu evaluasi terhadap penerimaan informasi oleh 2.Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode kegiatan dilakukan dengan metode dan
sasaran dan pemberian informasi yang dilaksanakan dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau teknologi yang dikenal oleh masyarakat
Puskesmas. sasaran. (D,W) atau sasaran

qAkses sasaran terhadap kegiatan perlu dievaluasi dan Adanya dokumen bukti identifikasi dan
ditindaklanjuti untuk perbaikan dalam mempermudah 3.Umpan balik/keluhan dari masyarakat, kelompok tindaklanjut Umpan balik/keluhan dari
akses dan penyediaan kegiatan UKM. masyarakat, dan sasaran diidentifikasi dan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
ditindaklanjuti (D,W) sasaran
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
qUntuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan
sasaran kegiatan diperlukan umpan balik dan keluhan dari
masyarakat dan sasaran kegiatan untuk melakukan
penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
Umpan balik dan keluhan ditindak lanjuti dengan
pembahasan atau pertemuan konsultatif dengan tokoh
masyarakat, kelompok masyarakat, masyarakat atau
individu yang merupakan sasaran melalui forum-forum
yang ada di masyarakat
2.3.  Penggerakan dan Pelaksanaan 2.3.1.   Dilakukan komunikasi dan koordinasi dalam qKeberhasilan pelaksanaan pelayanan UKM hanya dapat
Pelayanan UKM dilakukan dan penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas. dicapai jika dilakukan komunikasi dan koordinasi baik 2.3.1.1. Penanggung jawab UKM, koordinator
dikoordinasikan dengan melibatkan lintas lintas program maupun lintas sektor terkait mulai dari pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas
program dan lintas sektor terkait. proses perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan melakukan komunikasi dan koordinasi kepada lintas
evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM. program dan lintas sektor terkait sesuai kebijakan,
panduan dan prosedur yang ditetapkan. (D,W)

qBerbagai mekanisme komunikasi dan koordinasi dapat 2.3.1.2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam
dilakukan antara lain melalui pertemuan-pertemuan, pelaksanaan komunikasi dan koordinasi yang sudah
lokakarya mini, dan penggunaan media/tekhnologi dilaksanakan (R,W)
informasi.
qKebijakan, dan prosedur komunikasi dan koordinasi
dalam penyelenggaraan pelayanan UKM perlu ditetapkan
dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan UKM.

qEvaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan


komunikasi dan koordinasi dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan
2.4.  Pelayanan UKM dilaksnakan dengan 2.4.1.  Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan qPenanggung jawab UKM, koordinator pelayanan Adanya dokumen bukti Pembinaan
metode pembinaan secara berjenjang agar dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas bertanggung kegiatan UKM Puskesmas mempunyai kewajiban untuk Penanggung jawab UKM kepada
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian kinerja, memberikan arahan dan dukungan bagi pelaksana 2.4.1.1. Penanggung jawab UKM melakukan koordinator pelayanan dan pelaksana
yang ditetapkan. pelaksanaan kegiatan UKM, dan penggunaan sumber kegiatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. pembinaan kepada koordinator pelayanan dan kegiatan UKM secara periodik sesuai
daya, Arahan dapat dilakukan dalam bentuk pembinaan, pelaksana kegiatan UKM secara periodik sesuai dengan jadwal yang disepakati
pendampingan, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dengan jadwal yang disepakati.(D,W)
dalam pelaksanaan kegiatan UKM.

qPembinaan penanggung jawab UKM Puskesmas kepada 2.4.1.2. Penanggung jawab UKM, koordinator Adanya dokumen bukti identifikasi dan
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas analisis permasalahan dan hambatan
meliputi pemahaman pelaksanaan kegiatan, termasuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan dalam pelaksanaan kegiatan UKM
pembinaan terhadap masalah dan hambatan yang ditemui hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKM, (D,W)
dalam pelaksanaan kegiatan UKM mulai dari identifikasi,
analisis sampai dengan upaya penyelesaian masalah
dalam pelaksanaan kegiatan UKM.

Penanggung jawab UKM, koordinator dan pelaksana 2.4.1.3. Penanggung jawab UKM, koordinator Adanya dokumen bukti tindak lanjut
pelayanan UKM melakukan tindak lanjut dan evaluasi pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM untuk mengatasi masalah dan hambatan
terhadap hasil analisis masalah dan hambatan dalam melaksanakan tindak lanjut untuk mengatasi masalah dalam pelaksanaan kegiatan UKM
pelaksanaan pelayanan UKM dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
(D,W)
2.4.1.4. Penanggung jawab UKM, koordinator Adanya dokumen bukti evaluasi dan
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan tindaklanjut terhadap hasil pelaksanaan
evaluasi dan tindaklanjut terhadap hasil pelaksanaan UKM
pada elemen penilaian 3 (tiga). (D,W)

2.5. Pelaksanaan pelayanan UKM diperkuat 2.5.1.  Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan qKegiatan Kunjungan Keluarga yang dilaksanakan oleh 2.5.1.1. Dibentuk Tim Pembina Keluarga, tenaga SK Tim Pembina Keluarga, tenaga
dengan PIS PK dan pelaksana kegiatan UKM bersama dengan Tim Tim Pembina Keluarga digunakan untuk menyampaikan administrasi dan surveior dengan uraian tugas yang administrasi dan surveior dengan
Pembina Keluarga melaksanakan pemetaan dan Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada keluarga jelas. (R) uraian tugas yang jelas
intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sebagai intervensi awal dan didokumentasikan.
sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.
dengan PIS PK dan pelaksana kegiatan UKM bersama dengan Tim
Pembina Keluarga melaksanakan pemetaan dan
intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.
TIDAK ADA
qDokumentasi hasil kunjungan keluarga dilakukan 2.5.1.2. Tim Pembina Keluarga melakukan kunjungan Adanya dokumen bukti Tim Pembina
dengan dientry pada aplikasi keluarga sehat dan atau keluarga dan intervensi awal yang telah direncanakan Keluarga melakukan kunjungan
pada profil keluarga sehat (Prokesga). melalui proses persiapan, dan didokumentasikan. keluarga dan intervensi awal yang telah
(D,W) direncanakan melalui proses persiapan

qDokumentasi hasil kunjungan dapat berupa hasil 2.5.1.3. Tim Pembina Keluarga melakukan Ada dokumen bukti Tim Pembina
intervensi awal dan hasil intervensi lanjut. penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada Keluarga melakukan penghitungan
tingkat keluarga, RT, RW, desa/kelurahan, dan Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada
Puskesmas secara manual atau secara elektronik tingkat keluarga, RT, RW,
(dengan Aplikasi Keluarga Sehat). (D) desa/kelurahan, dan Puskesmas secara
manual atau secara elektronik (dengan
Aplikasi Keluarga Sehat)

qDokumentasi hasil kunjungan awal dan hasil intervensi 2.5.1.4. Tim Pembina Keluarga menyampaikan Adanya dokumen bukti Tim Pembina
(pemutakhiran/update) dokumentasi dilakukan oleh tim informasi masalah kesehatan kepada Kepala Keluarga menyampaikan informasi
data Puskesmas (admin dan surveior). Puskesmas, Penanggung jawab UKM, koordinator masalah kesehatan kepada Kepala
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM untuk Puskesmas, Penanggung jawab UKM,
bersama-sama melakukan analisis hasil kunjungan koordinator pelayanan dan pelaksana
keluarga. (D,W) kegiatan UKM untuk bersama-sama
melakukan analisis hasil kunjungan
keluarga

qTim pembina keluarga menyampaikan informasi dan 2.5.1.5. Tim Pembina Keluarga bersama Penanggung Ada dokumen bukti Tim Pembina
laporan hasil kunjungan keluarga serta berkoordinasi jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana Keluarga bersama Penanggung jawab
dengan penanggung jawab UKM dan koordinator kegiatan UKM menyusun intervensi lanjut kepada UKM, koordinator pelayanan dan
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM agar dapat keluarga sesuai permasalahan kesehatan pada pelaksana kegiatan UKM menyusun
dilakukan analisis dan intervensi lanjut tingkat keluarga.(D,W) intervensi lanjut kepada keluarga
sesuai permasalahan kesehatan pada
tingkat keluarga

qTim Pembina keluarga adalah tenaga kesehatan 2.5.1.6. Penanggung jawab UKM mengkoordinir Adanya dokumen bukti pelaksanaan
Puskesmas yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas melalui pelaksanaan intervensi lanjut. (D,W) intervensi lanjut
Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
Kegiatan UKM melalui PIS PK sebagai bentuk intervensi
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disepakati
dengan masyarakat yang menjadi sasaran

2.5.2.  Intervensi lanjut ditujukan pada wilayah kerja qPenyusunan rencana intervensi lanjut terintegrasi dengan 2.5.2.1.Tim pembina keluarga bersama dengan Adanya dokumen bukti analisis IKS awal
Puskesmas berdasarkan permasalahan yang sudah lintas program dan dapat melibatkan lintas sektor terkait, penanggung jawab UKM melakukan analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan
dipetakan dan dilaksanakan terintegrasi dengan didasarkan pada analisis IKS awal. dan pemetaan masalah di tiap tingkatan wilayah, wilayah
pelayanan UKM Puskesmas. sebagai dasar dalam menyusun rencana intervensi
lanjut secara terintegrasi lintas program dan dapat
melibatkan lintas sektor terkait (D, W)
qIntervensi sesuai dengan hasil analisis dan pemetaan Adanya dokumen bukti komunikasikan
antara lain dilakukan melalui kegiatan UKM (termasuk 2.5.2.2. Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan koordinasikan Rencana intervensi
yang bersifat inovatif), pengorganisasian masyarakat dan dikoordinasikan dalam lokakarya mini bulanan lanjut dalam lokakarya mini bulanan dan
dalam bentuk UKBM dan tatanan-tananan (sekolah, dan lokakarya triwulan Puskesmas.(D,W) lokakarya triwulan Puskesmas
pesantren, pasar tempat ibadah dan lain-lain).
qPerbaikan dan evaluasi PIS PK di tingkat Puskesmas Adanya dokumen bukti intervensi lanjut
dilaksanakan mulai dari tahap persiapan pelaksanaan, sesuai dengan rencana yang disusun.
pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal, 2.5.2.3. Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai
pelaksanaan analisis Indeks Keluarga Sehat (IKS) awal, dengan rencana yang disusun (D,W)
pelaksanaan intervensi lanjut dan analisis perubahan IKS.

qRencana intervensi lanjut terintegrasi dengan rencana Adanya dokumen bukti perbaikan
pelaksanaan kegiatan masing-masing pelayanan UKM 2.5.2.4. Penanggung jawab UKM Puskesmas pelaksanaan intervensi lanjutan yang
Puskesmas. berkoordinasi dengan Penanggung jawab UKPP, dilakukan.
Penanggung jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan
Puskesmas melakukan perbaikan pelaksanaan
intervensi lanjutan yang dilakukan (D,W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
Dalam perbaikan dan evaluasi dilaksanakan proses Adanya dokumen bukti evaluasi dan
verifikasi yang bertujuan untuk menjamin kebenaran serta 2.5.2.5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan tindak lanjut perbaikan pada setiap
keakuratan pelaksanaan PIS PK sesuai dengan hasil pada setiap tahapan PIS PK antara lain melalui tahapan PIS PK antara lain melalui
pelatihan serta informasi kondisi kesehatan setiap supervisi, laporan, lokakarya mini dan pertemuan- supervisi, laporan, lokakarya mini dan
keluarga yang ada pada prokesga atau aplikasi dapat pertemuan penilaian kinerja.(D,W) pertemuan-pertemuan penilaian kinerja
dipertanggungjawabkan

2.5.3.  Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ·Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah suatu 2.5.3.1.  Ditetapkannya sasaran Germas dalam SK Kepala Puskesmas ttg sasaran
(Germas) sebagai bagian dari intervensi lanjut dalam tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas oleh Kepala Germas dalam pelaksanaan kegiatan
bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah- bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan Puskesmas. (R) UKM Puskesmas
masalah kesehatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup.

·Kegiatan Germas merupakan bagian terintegrasi dari 2.5.3.2.  Dilaksanakan perencanaan pembinaan KAK perencanaan pembinaan Germas
intervensi lanjut terhadap masalah-masalah kesehatan Germas secara terintegrasi dalam kegiatan UKM secara terintegrasi dalam kegiatan
yang diidentifikasi dalam mewujudkan perilaku hidup Puskesmas. (D,O,W) UKM Puskesmas
bersih dan sehat yang dapat dilihat dari perubahan IKS
tingkat keluarga dan wilayah yang semakin membaik.

·Germas bertujuan agar masyarakat terjaga kesehatan, 2.5.3.3.  Dilakukan upaya pelaksanaan pembinaan Dokumen bukti pelaksanaan pembinaan
tetap produktif, hidup dalam lingkungan yang bersih, Germas yang melibatkan lintas program dan lintas Germas yang melibatkan lintas program
ditandai dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : sektor terkait untuk mewujudkan perubahan perilaku dan lintas sektor terkait
peningkatan edukasi hidup sehat, peningkatan kualitas sasaran Germas. (D,W)
lingkungan, peningkatan pencegahan dan deteksi dini
penyakit, penyediaan pangan sehat dan percepatan
perbaikan gizi, peningkatan perilaku hidup sehat dan
peningkatan aktivitas fisik.

·Sasaran Germas adalah sasaran untuk masing-masing 2.5.3.4.  Dilakukan pemberdayaan masyarakat, Adanya dokumen bukti pemberdayaan
kegiatan Germas, yaitu seluruh lapisan masyarakat, keluarga dan individu dalam mewujudkan gerakan masyarakat, keluarga dan individu
termasuk individu, keluarga dan masyarakat untuk masyarakat hidup sehat yang ditandai dengan dalam mewujudkan gerakan masyarakat
mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari. semakin membaiknya IKS tingkat keluarga dan hidup sehat
wilayah dan terbentuknya UKBM. (D,W)
Puskesmas berperan dalam mensukseskan Germas 2.5.3.5.  Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap Adanya dokumen bukti evaluasi dan
antara lain melalui kegiatan pemberdayaan individu dan pelaksanaan pembinaan gerakan masyarakat hidup tindak lanjut terhadap pelaksanaan
keluarga yang diukur melalui Indeks individu dan keluarga sehat. (D,W) pembinaan gerakan masyarakat hidup
sehat, pemberdayaan masyarakat yang diukur dengan sehat
terbentuknya UKBM dan pembangunan wilayah
berwawasan kesehatan yang diukur dengan Indeks
Masyarakat Sehat dan Indeks Tatanan Sehat

2.6.  Penyelenggaraan UKM Esensial 2.6.1.  Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Promosi qCakupan UKM Esensial Promosi Kesehatan diukur 2.6.1.1.  Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM SK kepala Puskesmas tentang
Kesehatan dengan 3 (tiga) indikator utama yaitu: esensial Promosi Kesehatan sesuai dengan yang indikator kinerja pelayanan UKM
•presentasi posyandu aktif, diminta dalam pokok pikiran. (R,D). esensial

•terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman


•melakukan proses pemberdayaan masyarakat.
qPersentase Posyandu Aktif adalah posyandu yang 2.6.1.2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan Adanya SOP dan KAK pelayanan
mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM UKM esensial Promosi Kesehatan
setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, esensial Promosi Kesehatan sebagaimana pokok
imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai
dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan
melakukan kegiatan tambahan. kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)

qTerbentuknya Tatanan Sehat sesuai dengan pedoman 2.6.1.3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta Adanya dokumen bukti pemantauan dan
adalah upaya yang dilakukan petugas Puskesmas dalam tindak lanjut secara periodik dan berkesinambungan penilaian serta tindak lanjut secara
membentuk tatanan/tempat yang mengupayakan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah periodik dan berkesinambungan
kesehatan dengan melakukan proses untuk dilakukan (D.W.O) terhadap capaian indikator dan upaya
memberdayakan masyarakat melalui kegiatan yang telah dilakukan
menginformasikan, mempengaruhi dan membantu
masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung
perubahan perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Contoh : rumah
tangga sehat, sekolah sehat, dan lain-lain
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
qMelakukan Proses Pemberdayaan Masyarakat adalah 2.6.1.4. Disusun rencana tindak lanjut hasil Adanya dokumen bukti rencana tindak
memfasilitasi proses pemberdayaan masyarakat dengan pemantauan dan penilaian yang terintegrasi kedalam lanjut hasil pemantauan dan penilaian
tahapan : RUK (D,W) yang terintegrasi kedalam RUK
•pengenalan kondisi desa/kelurahan; 2.6.1.5         Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan Adanya Bukti pencatatan dan pelaporan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. sesuai dengan prosedur yang telah
•survei mawas diri; (D.W.O) ditetapkan
•musyawarah di desa/kelurahan;
•perencanaan partisipatif;
•pelaksanaan kegiatan; dan
•pembinaan kelestarian
2.6.2.           Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial qCakupan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan diukur 2.6.2.1.  Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM SK kepala Puskesmas tentang
Kesehatan Lingkungan dengan 3 (tiga) indikator utama, yaitu: esensial Kesehatan Lingkungan (R.D) indikator kinerja pelayanan UKM
esensial
•jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

•Persentasi Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat


kesehatan dan;
•Persentasi Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang
memenuhi syarat kesehatan.
qUntuk mencapai kinerja UKM Esensial Kesehatan 2.6.2.2.  Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan Adanya SOP dan KAK pelayanan
Lingkungan dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM UKM esensial Kesehatan Lingkungan
sebagai berikut: esensial Kesehatan Lingkungan sebagaimana pokok
pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai
•pemicuan, pendampingan verifikasi desa STBM serta dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan
update data, dan lain-lain kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)

•melakukan inspeksi kesehatan lingkungan TFU dan TPP, 2.6.2.3.  Dilakukan pemantauan dan penilaian serta Adanya dokumen bukti pemantauan dan
pembinaan, update data dan lain-lain tindak lanjut secara periodik dan berkesinambungan penilaian serta tindak lanjut secara
terhadap capaian indikator dan upaya yang telah periodik dan berkesinambungan
dilakukan (D.W.O) terhadap capaian indikator dan upaya
•upaya-upaya promotive dan preventif sesuai dengan 2.6.2.4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan yang
Adanyatelah dilakukan
dokumen bukti rencana tindak
indikator tambahan yang ditetapkan oleh Puskesmas yang hasil pemantauan dan penilaian yang terintegrasi ke lanjut hasil pemantauan dan penilaian
mengacu pada pedoman/panduan dan atau ketentuan dalam RUK (D.W.O) yang terintegrasi kedalam RUK
yang berlaku.

qDilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut 2.6.2.5.  Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan Adanya Bukti pencatatan dan pelaporan
terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan prosedur yang telah
esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM (D.W.O) ditetapkan
esensial Kesehatan Lingkungan yang telah dilakukan .

2.6.3.  Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial qCakupan UKM Esensial Kesehatan Keluarga diukur SK kepala Puskesmas tentang
Kesehatan Keluarga. dengan 5 (tiga) indikator utama, yaitu: 2.6.3.1.Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM indikator kinerja pelayanan UKM
Esensial Kesehatan Keluarga (R.D) esensial
a.presentasi ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal 2.6.3.2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan Adanya SOP dan KAK pelayanan
terpadu preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM UKM esensial Kesehatan Keluarga.
esensial Kesehatan Keluarga sebagaimana pokok
pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai
dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan
kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)

b.presentasi balita yang mendapatkan pelayanan 2.6.3.3.Dilakukan pemantauan dan penilaian serta Adanya dokumen bukti pemantauan dan
kesehatan sesuai standar pelayanan minimal tindak lanjut secara periodik dan berkesinambungan penilaian serta tindak lanjut secara
terhadap capaian indikator dan upaya yang telah periodik dan berkesinambungan
c.presentasi remaja yang mendapatkan pelayanan dilakukan. (D.W.O) terhadap capaian indikator dan upaya
kesehatan peduli remaja yang telah dilakukan
d.presentasi calon pengantin yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
e.presentasi lanjut usia yang mendapatkan pelayanan.

qPelayanan Kesehatan Balita sebagaimana dalam standar 2.6.3.4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan Adanya dokumen bukti rencana tindak
pelayanan minimal: hasil pemantauan dan penilaian yang terintegrasi ke lanjut hasil pemantauan dan penilaian
dalam RUK yang terintegrasi kedalam RUK
2.6.3.4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan Adanya dokumen bukti rencana tindak
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN HASIL (ADA/
hasil pemantauanELEMEN PENILAIAN
dan penilaian yang terintegrasi ke REGULASI DOKUMEN dan
lanjut hasil pemantauan (D) penilaian WAWANCARA (W)
TIDAK ADA
dalam RUK yang terintegrasi kedalam RUK
a.penimbangan berat badan
b.pengukuran panjang badan/tinggi badan
c.pemantauan perkembangan
d.imunisasi
e.pemberian vitamin A
f.pelayanan balita sakit
2.6.3.5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan Adanya Bukti pencatatan dan pelaporan
qKriteria Puskesmas mampu laksana Pelayanan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. sesuai dengan prosedur yang telah
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) jika memenuhi kriteria: (D.W.O) ditetapkan
a.ada tenaga terlatih/terorientasi PKPR
b.ada pedoman PKPR
c.menyediakan layanan konseling bagi remaja
qPelayanan kesehatan reproduksi Calon Pengantin (Catin)
minimal meliputi:
a.anamnesa
b.pemeriksaan fisik
c.pemeriksaan status gizi
d.pemeriksaan darah (hb, golongan darah)
e.skrining imunisasi TT
f.KIE Kesprocatin
2.6.4.           Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial qIbu hamil KEK apabila tidak ditangani akan berisiko 2.6.4.1.Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM SK kepala Puskesmas tentang
Gizi. melahirkan bayi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yang esensial Gizi. (R.D) indikator kinerja pelayanan UKM
menjadi salah satu penyumbang masalah stunting. esensial
qASI Eksklusif merupakan salah satu standar emas 2.6.4.2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan Adanya SOP dan KAK pelayanan
Pemberian Makan Bayi dan Anak yang akan berkontribusi preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM UKM esensial Gizi
berkurangnya kejadian Gizi Kurang dan stunting. esensial Gizi sebagaimana pokok pikiran, yang sudah
tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan,
prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah
ditetapkan (D.W.O)

qSurveilan gizi berupaya memantau secara terus menerus 2.6.4.3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta Adanya dokumen bukti pemantauan dan
masalah-masalah yang terjadi agar bila ada masalah tindak lanjut secara periodik dan berkesinambungan penilaian serta tindak lanjut secara
cepat tertangani dan menjadi dasar untuk perencanaan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah periodik dan berkesinambungan
yang baik dilakukan (D.W.O) terhadap capaian indikator dan upaya
yang telah dilakukan
qCakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga) indikator
2.6.4.4.
utamaDisusun
: rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang terintegrasi
Adanyakedokumen
dalam RUK
bukti rencana tindak
lanjut hasil pemantauan dan penilaian
a.Puskesmas
Puskesmas melaksanakan Surveilans Gizi yang terintegrasi kedalam RUK
b.presentasi
presentasi bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapatkan ASI Eksklusif.
c.pelaksanaan
pelaksanaan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.
Balita.
qUntuk mencapai kinerja pelayanan UKM Esensial Gizi 2.6.4.5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan Adanya Bukti pencatatan dan pelaporan
dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. sesuai dengan prosedur yang telah
qDilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut (D.W.O) ditetapkan
terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM
esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM
esensial Gizi
2.6.5.           Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial qCakupan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian 2.6.5.1.Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM SK kepala Puskesmas tentang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Penyakit diukur dengan 3 (tiga) indikator utama esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. indikator kinerja pelayanan UKM
berdasarkan prioritas masalah di Puskesmas yang (R.D) esensial
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
2.6.5.           Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
qUntuk mencapai kinerja UKM Esensial Pencegahan dan 2.6.5.2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan Adanya SOP dan KAK pelayanan
Pengendalian Penyakit dilakukan upaya-upaya promotif preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM UKM esensial Pencegahan dan
dan preventif sesuai dengan kebijakan, pedoman dan esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pengendalian Penyakit
panduan yang berlaku. sebagaimana pokok pikiran, yang sudah tercantum di
dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan
kerangka acuan kegiatan yang telah ditetapkan
(D.W.O)

Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindaklanjut 2.6.5.3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta Adanya dokumen bukti pemantauan dan
terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM tindak lanjut secara periodik dan berkesinambungan penilaian serta tindak lanjut secara
esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM terhadap capaian indikator dan upaya yang telah periodik dan berkesinambungan
esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dilakukan (D.W.O) terhadap capaian indikator dan upaya
telah dilakukan yang telah dilakukan
2.6.5.4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan Adanya dokumen bukti rencana tindak
hasil pemantauan dan penilaian yang terintegrasi ke lanjut hasil pemantauan dan penilaian
dalam RUK yang terintegrasi kedalam RUK
2.6.5.5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan Adanya Bukti pencatatan dan pelaporan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. sesuai dengan prosedur yang telah
(D.W.O) ditetapkan
2.7.  UKM Pengembangan 2.7.1  Cakupan dan Pelaksanaan UKM Pengembangan qPuskesmas melaksanakan upaya kesehatan masyarakat SK kepala Puskesmas tentang jenis-
pengembangan berdasarkan permasalahan yang ada di 2.7.1.1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan UKM jenis pelayanan UKM Pengembangan
wilayah kerja. Pengembangan sesuai dengan hasil analisa. (R)

qCakupan UKM Pengembangan diukur dengan 3 2.7.1. 2. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM SK tentang indikator UKM
indikator utama Pengembangan yang ditetapkan oleh Pengembangan. (R,D) (lihat juga KMP 1.8.1 dan UKM Pengembangan,
Puskesmas. 2.9.5)
qUntuk mencapai kinerja UKM Pengembangan dilakukan Adanya SOP dan KAK pelayanan
upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan 2,7,1,3. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan UKM Pengembangan
pedoman yang berlaku. preventif untuk mencapai kinerja pelayanan UKM
Pengembangan sebagaimana pokok pikiran. (D.W.O)

qDilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut Adanya dokumen bukti pemantauan dan
terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM 2.7.1.4. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta penilaian serta tindak lanjut secara
Pengembangan dan upaya pencapaian kinerja yang telah tindak lanjut secara periodik dan berkesinambungan periodik dan berkesinambungan
dilakukan . terhadap capaian indikator dan upaya yang telah terhadap capaian indikator dan upaya
dilakukan. (D.W.O) yang telah dilakukan

2.7.1.5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan Adanya Bukti pencatatan dan pelaporan


sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. sesuai dengan prosedur yang telah
(D.W.O) ditetapkan
2.8. Pengawasan, Pengendalian dan 2.8.1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM qPerbaikan terhadap pelaksanaan pelayanan UKM 2.8.1.1.  Penanggung Jawab UKM menyusun KAK dan jadwal supervisi pelaksanaan Jadwal Supervisi pelaksanaan
Penilaian Kinerja pelayanan UKM Puskesmas Puskesmas melakukan supervisi untuk mengendalikan Puskesmas perlu dilakukan melalui pelaksanaan supervisi kerangka acuan dan jadwal supervisi pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas pelayanan UKM Puskesmas.
dilakukan dengan menggunakan indikator pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas secara periodik. yang disusun secara periodik dengan ja. dwal yang jelas. pelayanan UKM Puskesmas (R,D)
kinerja pelayanan UKM

qRencana dan jadwal kegiatan supervisi perlu 2.8.1.2. Kerangka acuan dan jadwal supervisi dokumen bukti informasi KAK dan
diinformasikan kepada koordinator pelayanan dan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas jadwal supervisi pelaksanaan pelayanan
pelaksana kegiatan UKM Puskesmas, sehingga diinformasikan kepada koordinator pelayanan dan UKM kepada koordinator pelayanan
pelaksana dapat mempersiapkan diri. pelaksana kegiatan UKM . (D.W) dan pelaksana kegiatan
qKepala Puskesmas dan Penanggungjawab UKM 2.8.1.3. Koordinator pelayanan dan pelaksana Dokumen bukti Koordinator pelayanan
Puskesmas melaksanakan kegiatan supervisi dan kegiatan UKM Puskesmas melaksanakan analisis dan pelaksana kegiatan UKM
bersama Koordinator Pelayanan dan pelaksana kegiatan mandiri terhadap proses pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas melaksanakan analisis
UKM Puskesmas merencanakan tindak lanjut perbaikan Puskesmas sebelum supervisi dilakukan. (D,W) proses pelaksanaan kegiatan UKM
dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas sebelum supervisi dilakukan
Puskesmas.

qKepala Puskesmas dan Penanggung Jawab (PJ) UKM 2.8.1.4. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Dokumen bukti pelaksanaan supervisi
memberitahukan kepada Koordinator Pelayanan terhadap UKM Puskesmas melakukan supervisi sesuai dengan oleh kepala Puskesmas dan
rencana pelaksanaan kegiatan pengawasan dan kerangka acuan kegiatan supervisi dan jadwal yang penanggungjawab UKM Puskesmas.
pengendalian disusun. (D,W)
qSupervisi adalah pengawasan terhadap proses, kegiatan 2.8.1.5. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Dokumen bukti hasil supervisi
dan pelaksana kegiatan yang sedang melaksanakan UKM Puskesmas menyampaikan hasil supervisi disampaikan kepada koordinator
kegiatan. kepada Koordinator pelayanan dan pelaksanan pelayanan dan pelaksana kegiatan.
kegiatan (D,W)
•Tahapan pelaksanaan supervisi sebagai berikut: 2.8.1.6.  Koordinator pelayanan dan pelaksana Bukti tindaklanjut hasil supervisi dengan
kegiatan UKM menindaklanjuti hasil supervisi dengan tindakan perbaikan sesuai dengan
tindakan perbaikan sesuai dengan permasalahan permasalahan yang ditemukan.
yang ditemukan. (D,W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN 2.8.1.6.  Koordinator pelayanan
ELEMEN dan pelaksana
PENILAIAN REGULASI Bukti tindaklanjut hasil supervisi
DOKUMEN (D) dengan WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
kegiatan UKM menindaklanjuti hasil supervisi dengan tindakan perbaikan sesuai dengan TIDAK ADA
•Penyusunan jadwal kegiatan supervisi diinformasikan tindakan perbaikan sesuai dengan permasalahan permasalahan yang ditemukan.
kepada koordinator dan pelaksana kegiatan UKM yang ditemukan. (D,W)
Puskesmas agar dapat menyiapkan bahan yang
diperlukan.
•Bahan persiapan adalah analisis secara mandiri terhadap
tugas yang akan disupervisi meliputi jadwal, KAK, dan
SOP kegiatan.
•Supervisi dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama
Penanggung Jawab UKM yang dilaksanakan secara
langsung di tempat kegiatan.
•Jika ditemukan ketidaksesuaian atau hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan UKM, maka dilakukan
pembahasan dan tindak lanjut perbaikan
2.8.2. Penanggung jawab UKM wajib melakukan qPemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan UKM 2.8.2.1. Dilakukan pemantauan kesesuaian Bukti pemantauan kesesuaian
pemantauan dalam upaya pelaksanaan kegiatan UKM sesuai jadwal yang disusun pada bulan sebelumnya pelaksanaan kegiatan terhadap kerangka acuan dan pelaksanaan kegiatan terhadap
sesuai dengan jadwal yang sudah disusun agar dapat digunakan untuk menuntaskan penyelenggaraan jadwal kegiatan pelayanan UKM. (D, W) kerangka acuan dan jadwal kegiatan
mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan. pelayanan UKM Puskesmas sesuai dengan rencana pelayanan UKM oleh penanggungjawab
pelaksanaan kegiatan yang disusun. UKM.
qPelaksanaan pembahasan kesesuaian dilaksanakan Bukti pembahasan terhadap hasil
dalam Lokakarya Mini bulanan untuk menghasilkan jadwal pemantauan dan hasil capaian kegiatan
2.8.2.2. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
pelaksanaan kegiatan pada bulan berikutnya, dan dalam pelayanan UKM oleh Kepala
pemantauan dan hasil capaian kegiatan pelayanan
lokakarya mini triwulan untuk memantau peran lintas Puskesmas, Penanggung jawab UKM
UKM oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
sektor terkait dalam pelaksanaan pelayanan UKM. Puskesmas, koordinator pelayanan dan
UKM Puskesmas, koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM dalam
pelaksana kegiatan UKM dalam lokakarya mini
lokakarya mini bulanan dan lokakarya
bulanan dan lokakarya mini triwulan. (D,W)
mini triwulan.

qRencana pelaksanaan kegiatan yang sedang Bukti tindak lanjut perbaikan


dilaksanakan dapat direvisi bila perlu, sesuai dengan berdasarkan hasil pemantauan
perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan 2.8.2.3. Penanggung jawab UKM Puskesmas,
kebutuhan masyarakat atau sasaran, serta usulan-usulan koordinator pelayanan dan pelaksana melakukan
perbaikan yang rasional.

qPerbaikan terhadap jadwal pelaksanaan kegiatan


dilakukan setiap bulan dan menjadi bagian dari tindak lanjut perbaikan berdasarkan hasil
pembahasan dalam lokakarya mini bulanan Puskesmas. pemantauan. (D,W)

qPergeseran jadwal bisa terjadi antar bulan atau dengan 2.8.2.4. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Bukti penyesuaian rencana kegiatan
melaksanakan perbaikan terhadap komponen jadwal UKM bersama Lintas Program dan Lintas Sektor berdasarkan hasil perbaikan.
seperti tempat, waktu, sasaran kegiatan, pelaksana, serta terkait melakukan penyesuaian rencana kegiatan
metode dan teknologi. berdasarkan hasil perbaikan dan dengan tetap
mempertimbangkan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran.(D,W)
qPerubahan rencana pelaksanaan kegiatan dimungkinkan Bukti kegiatan pelaksanaan informasi
apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah dan/atau 2.8.2.5. Penanggung jawab UKM Puskesmas penyesuaian rencana kegiatan kepada
perubahan kebutuhan masyarakat dan sasaran, maupun menginformasikan penyesuaian rencana kegiatan koordinator pelayanan, pelaksanan
hasil perbaikan dan pencapaian kinerja. Perubahan kepada koordinator pelayanan, pelaksanan kegiatan, kegiatan, sasaran kegiatan, lintas
rencana kegiatan memperhatikan usulan-usulan dari sasaran kegiatan, lintas program dan lintas sektor program dan lintas sektor terkait
pelaksana, lintas program, dan lintas sektor terka terkait. (D,W)

2.8.3. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM 2.8.3.1. Ditetapkan indikator kinerja pelayanan UKM SK kepala Puskesmas tentang
melakukan upaya perbaikan terhadap hasil penilaian qAdanya ketetapan tentang indikator capaian kinerja dan indikator mutu pelayanan UKM. (R) indikator kinerja pelayanan UKM dan
capaian kinerja pelayanan UKM pelayanan UKM yang disusun berdasar Standar indikator mutu pelayanan UKM
Pelayanan Minimal, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian
Kesehatan, Kebijakan/ Pedoman dari Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota dan kebijakan Puskesmas untuk
masing- masing kegiatan UKM.
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) WAWANCARA (W) HASIL (ADA/
TIDAK ADA
Adanya data capaian indikator kinerja
qKegiatan pengumpulan hasil data capaian kinerja
2.8.3.2. Koordinator pelayanan dan pelaksana pelayanan UKM dan indikator mutu
pelayanan UKM yang tercantum dalam laporan
kegiatan UKM melakukan pengumpulan data capaian pelayanan UKM sesuai dengan
pelaksanaan pelayanan UKM disampaikan kepada
indikator kinerja pelayanan UKM dan indikator mutu periodisasi pengumpulan yang telah
penanggungjawab UKM setiap bulan dengan tetap
pelayanan UKM sesuai dengan periodisasi ditetapkan.
memperhatikan periodisasi pembuatan dan pengumpulan
pengumpulan yang telah ditetapkan. (D,W)
laporan.
qPenanggung jawab UKM dan koordinator pelayanan dan 2.8.3.3. Penanggung Jawab UKM dan Koordinator Bukti kegiatan dan hasil pembahasan
pelaksana kegiatan UKM melakukan analisis terhadap pelayanan serta pelaksana kegiatan melakukan terhadap capaian kinerja bersama
capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja pelayanan pembahasan terhadap capaian kinerja bersama dengan lintas program
UKM dan indikator mutu pelayanan UKM yang telah dengan lintas program. (D,W)
dikumpulkan untuk melihat pencapaian kinerja sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. 2.8.3.4. Disusun rencana tindaklanjut berdasarkan Adanya rencana tindaklanjut
hasil pembahasan capaian kinerja pelayanan UKM. berdasarkan hasil pembahasan capaian
(D,W) kinerja pelayanan UKM.
Adanya pelaporan data capaian kinerja
2.8.3.5. Dilakukan pelaporan data capaian kinerja beserta kegiatan UKM kepada Dinas
beserta kegiatan UKM kepada Dinas Kesehatan Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.
Daerah Kabupaten/Kota. (D)

bukti umpan balik (feedback) dari Dinas


2.8.3.6. Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/kota
Kesehatan Daerah Kabupaten/kota terhadap laporan terhadap laporan upaya perbaikan
upaya perbaikan capaian kinerja pelayanan UKM capaian kinerja pelayanan UKM
Puskesmas secara periodik. (D) Puskesmas secara periodik.

bukti tindak lanjut terhadap umpan balik


2.8.3.7.  Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik dari Dinas Kesehatan Daerah
dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. (D) Kabupaten/Kota.
2.8.4.  Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan qKepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM, Bukti pembahasan dan hasil Penilaian
pelayanan UKM dilaksanakan secara periodik untuk 2.8.4.1.  Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Kinerja Pelayanan UKM, paling sedikit
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM
menunjukan akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM , Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan dua kali setahun
bertanggung jawab dalam membudayakan perbaikan
UKM. UKM melakukan pembahasan penilaian kinerja paling
kinerja secara berkesinambungan, konsisten dengan visi,
sedikit dua kali setahun (D,W)
misi dan tujuan Puskesmas.
qKepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab UKM, Adanya rencana tindak lanjut terhadap
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM 2.8.4.2. Disusun rencana tindak lanjut terhadap hasil hasil pembahasan penilaian kinerja
menetapkan kebijakan dan prosedur penilaian kinerja pembahasan penilaian kinerja pelayanan UKM (D,W). pelayanan
pelayanan UKM
qKepala Puskesmas bersama Penanggung jawab UKM Adanya bukti penilaian kinerja
2.8.4.3.  Hasil penilaian kinerja dilaporkan kepada dilaporkan kepada dinas kesehatan
perlu melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota (D) daerah kabupaten/kota
UKM secara periodik.
bukti umpan balik (feedback) dari Dinas
qPenilaian kinerja dimaksudkan untuk menunjukkan Kesehatan Daerah Kabupaten/kota
2.8.4.4.  Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas
akuntabilitas dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM terhadap laporan hasil penilaian kinerja
Kesehatan Daerah Kabupaten/kota terhadap laporan
Puskesmas dan melakukan perbaikan jika hasil penilaian pelayanan UKM
hasil penilaian kinerja pelayanan UKM (D)
kinerja tidak mencapai target yang diharapkan.

bukti tindaklanjut hasil umpan balik


qPenilaian tersebut dilakukan dalam rapat Kepala
(feedback) dari dinas kesehatan daerah
Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab UKM 2.8.4.5. Hasil umpan balik (feedback) dari dinas
kabupaten/kota.
Puskesmas, koordinator pelayanan dan pelaksana kesehatan daerah kabupaten/kota ditindaklanjuti. (D)
kegiatan UKM.
BAB 3 PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN DAN PENUNJANG (UKPP)

REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) WAWANCARA (W) SIMULASI (S) HASIL (ADA/
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
TIDAK ADA
3.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis 3.1.1. Penyelenggaraan pelayanan klinis 1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan 1. Keputusan Kepala Puskesmas Observasi Pelaksanaan Wawancara dengan pasien apakah
mulai dari proses penerimaan pasien mulai dari penerimaan dilaksanakan kebijakan, pedoman dan prosedur yang tentang Kebijakan Pelayanan Klinis. pendaftaran, apakah petugas petugas menginformasikan hak dan
sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan ditetapkan dengan menginformasikan hak 2. Panduan memperhatikan keselamatan kewajiban serta memperhatikan
dengan memperhatikan kebutuhan mutu kebutuhan pasien, serta dan kewajiban serta memperhatikan Pendaftaran. 3. SOP pasien? keselamatan pasien.
pelayanan. mempertimbangkan hak dan kewajiban keselamatan pasien (R, O, W, S) Pendaftaran
pasien dan keluarga.

2. Pasien/keluarga pasien memperoleh 1. Bukti pasien mendapatkan


informasi mengenai tindakan informasi mengenai tidakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan dilakukan.
yang akan dilakukan sebelum memberikan 2. Bukti dibuat informed
persetujuan atau penolakan (informed consent. 3.
consent) termasuk konsekuensi dari Bila pasien menolak dibuatkan
keputusan penolakan tersebut. (D) surat penolakan.

3.2. Pengkajian, Rencana Asuhan, dan 3.2.1. Proses skrining dan proses Kajian 1.Dilakukan pengkajian awal secara 1. Kebijakan Kepala Puskesmas 1. Bukti dilakukan pengkajian 1. Observasi pelaksanaan kajian 1. Wawancara tentang kajian awal
Pemberian Asuhan dilaksanakan secara pasien dilakukan secara paripurna untuk paripurna oleh tenaga yang kompeten tentang pengkajian awal secara awal sesuai panduan praktik awal pada pasien dan juga pada
paripurna. mendukung rencana dan pelaksanaan untuk mengidentifikasi kebutuhan paripurna oleh tenaga yang klinis dan dicatata dalam rekam petugas.
pelayanan oleh petugas kesehatan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, kompeten. 2. medis.
profesional dan/atau tim kesehatan antar termasuk penangan nyeri dan dicatat SOP Pengkajian awal
profesi yang digunakan untuk menyusun dalam rekam medik (R, D, O, W)
keputusan layanan klinis. Pelaksanaan
asuhan dan pendidikan pasien/keluarga
dilaksanakan sesuai rencana yang disusun,
dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
skrining visual.
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) WAWANCARA (W) SIMULASI (S) HASIL (ADA/
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
TIDAK ADA
2. Dalam keadaan tertentu jika tidak 1. Kebijakan Kepala Puskesmas 1. Bukti Pelimpahan wewenang.
tersedia tenaga medis, dapat dilakukan tentang pelimpahan wewenang bagi
pelimpahan wewenang tertulis kepada tenaga perawat dan/ atau bidan
perawat dan/ atau bidan yang telah dalam melakukan kajian awal medis
mengikuti pelatihan, untuk melakukan dan asuhan medis setelah
kajian awal medis dan pemberian asuhan mengikuti pelatihan (kewenangan
medis sesuai kewenangan delegatif yang delegatif)
diberikan. (R,D)

Bukti dilakukan asuhan pasien Wawancara pelaksanaan asuhan


3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika kolaboratif pasien kolaboratif.
diperlukan asuhan secara kolaboratif
sesuai rencana asuhan dan panduan
praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur
asuhan klinis, agar tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu dan tercatat
di rekam medis. (D, W)
4.Dilakukan penyuluhan/pendidikan 1. Bukti dilakukan penyuluhan/ 1. Observasi pelaksanaan
kesehatan dan evaluasi serta tindaklanjut pendidikan kesehatan. penyuluhan/ pendidikan kesehatan.
bagi pasien dan keluarga dengan metode 2. Dilakukan evaluasi dan
yang dapat dipahami oleh pasien dan tindak lanjut dengan metode
keluarga. (D,O) yang dipahami keluarga dan
pasien.

3.3. Pelayanan gawat darurat dilaksanakan 3.3.1. Pasien gawat darurat diberikan 1.Pasien diprioritaskan atas dasar Observasi prioritas kegawat Wawancara tentang pelaksanaan
dengan segera sebagai prioritas pelayanan. prioritas untuk asesmen dan pelayanan kegawatdaruratan sebagai tahap triase daruratan dengan triase sesuai kegawat daruratan, apakah sesuai
sesegera mungkin sebagai bentuk sesuai dengan kebijakan, pedoman dan SOP. Kebijakan, pedoman dan prosedur?
pelaksanaan triase prosedur yang ditetapkan. (W,O,S)
2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk 1. Bukti dilakukan rujukan dan Observasi pelaksanaan rujukan
ke FKRTL, diperiksa dan dilakukan pelaksanaan rujukan sesuai
stabilisasi terlebih dahulu sesuai dengan kebijakan, pedoman dan
kemampuan Puskesmas dan dipastikan SOP.
dapat diterima di FKRTL sesuai dengan
kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan. (D,O)

3.4. Pelayanan anastesi lokal dan tindakan 3.4.1. Pelayanan anestesi lokal di 1.Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh Bukti dilakukan anesthesi lokal Observasi pelaksanaan anesthesi Wawancara tentang pelaksanaan
di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar. Puskesmas dilaksanakan sesuai standar tenaga kesehatan yang kompeten sesuai sesuai Kebijakan dan SOP lokal anesthesi lokal.
dan peraturan perundang-undangan yang dengan kebijakan dan prosedur . (D, O, W) dicatat dalam rekam medis.
berlaku.
2. Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan Yang harus dicatat dalam rekam
pemantauan status fisiologi pasien selama medis dalam teknik anestesi
pemberian anestesi lokal oleh petugas dan lokal adalah : jenis, dosis dan
dicatat dalam rekam medis pasien (D) teknik anestesi lokal,
pemantauan status fisiologi
selama pemberian anesthesi
lokal.
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) WAWANCARA (W) SIMULASI (S) HASIL (ADA/
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
TIDAK ADA
3.5. Terapi gizi dilakukan sesuai dengan 3.5.1. Pemberian terapi makanan dan terapi 1.Disusun rencana asuhan gizi berdasar Bukti rencana asuhan gizi
kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan gizi sesuai dengan status gizi pasien dan kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai berdasar kajian kebutuhan gizi
perundang-undangan konsisten dengan asuhan klinis tersedia dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pada pasien.
secara reguler. pasien. (D)
2. Distribusi dan pemberian makanan Dokumentasi distribusi dan
dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan pemberian makanan sesuai
dan didokumentasikan. (D, W) jadwal dan pesanan.
3. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi Bukti edukasi pembatasan diit
tentang pembatasan diit pasien dan pasien, keamanan/ kebersihan
keamanan/kebersihan makanan, bila makanan, untuk yang
keluarga ikut menyediakan makanan bagi menyediakan makanan bagi
pasien. (D) pasien.
4. Proses kolaboratif digunakan untuk Bukti kolaboratif dalam Wawancara dalam perencanaan,
merencanakan, memberikan dan perencanaan, pemantauan pemantauan terapi gizi.
memantau terapi gizi. (D,W). terapi gizi.
5.Respons pasien terhadap terapi gizi Bukti pencatatan respons
dipantau dan dicatat dalam rekam terhadap terapi gizi dalam rekam
medisnya. (D). medis.

3.6. Pemulangan dan tindak lanjut pasien 3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien 1. Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan Bukti pemulangan pasien,
dilakukan sesuai dengan prosedur yang yang bertujuan untuk kelangsungan pemberi asuhan yang lain melaksanakan rujukan dan asuhan tindak
ditetapkan layanan dipandu oleh prosedur yang baku. pemulangan, rujukan dan asuhan tindak lanjut.
lanjut sesuai dengan rencana yang disusun
dan kriteria pemulangan. (D)
2. Resume medis diberikan kepada pasien Bukti dibuat resume medis saat Observasi resume pemulangan Wawancara tentang resume
dan pihak yang berkepentingan saat pemulangan atas rujukan. pasien. pemulangan pasien.
pemulangan atas rujukan. (D,O,W).

3.7. Rujukan 3.7.1. Pelaksanaan rujukan dilakukan 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh Bukti pasien memperoleh Wawancara tentang informasi
sesuai dengan ketentuan kebijakan dan informasi rujukan dan memberi informasi rujukan dan rujukan yang disampaikan dan
prosedur yang telah ditetapkan dan persetujuan untuk dilakukan rujukan memberikan persetujuan untuk persetujuan untuk di rujuk yang
mengacu pada ketentuan peraturan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria dirujuk diberikan.
perundang- undangan. rujukan untuk menjamin kelangsungan
layanan ke fasilitas kesehatan yang lain (D,
W)

2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas 1. Bukti dilakukan komunikasi Wawancara tentang komunikasi
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dengan fasilitas kesehatan yang yang telah dilakukan dengan
dan tindakan stabilisasi pasien sebelum menjadi tujuan rujukan. fasilitas kesehatan tujuan rujukan
dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi 2. Bukti dilakukan
medis dan kemampuan dan wewenang stabilisasi pasien sebelum
yang dimiliki agar keselamatan pasien dirujuk sesuai kondisi pasien.
selama pelaksanaan rujukan dapat
terjamin. (D,W)

3. Dilakukan serah terima pasien yang Bukti dilakukan serah terima


disertai dengan informasi yang lengkap pasien dengan informasi yang
(SBAR) kepada petugas lengkap (SBAR)
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) WAWANCARA (W) SIMULASI (S) HASIL (ADA/
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
TIDAK ADA
3.7.2. Dilakukan tindak lanjut terhadap 1. Dokter/dokter gigi penangggung jawab Bukti dilakukan kajian ulang Observasi pelaksanaan kajian ulang
rujukan balik dari FKRTL pelayanan melakukan kajian ulang kondisi kondisi medis sebelum kondisi medis sebelum menindak
medis sebelum menindaklanjuti umpan menindak lajuti umpan balik dari lanjuti umpan balik dari FKRTL.
balik dari FKRTL sesuai dengan kebijakan FKRTL.
dan prosedur yang ditetapkan. (D,O)

2. Dokter/dokter gigi penanggung jawab Bukti dilakukan tidak lanjut Observasi pelaksanaan tindak lanjut Wawancara tentang pelaksanaan
pelayanan melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi umpan terhadap rekomendasi umpan balik tindak lanjut terhadap rekomendasi
terhadap rekomendasi umpan balik rujukan balik rujukan. rujukan. umpan balik rujukan.
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan. (D,O,W)
3. Monitoring dalam proses rujukan balik Bukti dilakukan monitoring
harus di catat dalam form monitoring. (D) dalam rujukan balik (di catat
dalam form monitoring.

3.8. Penyelenggaraan Rekam Medis 3.8.1.Tata kelola penyelenggaraan rekam 1.Penyelenggaraan rekam medis yang 1.SK Pelayanan Rekam Medis yang
medis dilakukan sesuai dengan ketentuan meliputi a sampai dengan i termasuk minimal mengatur : bentuk rekam
peraturan perundang-undangan. riwayat alergi obat, dilakukan sesuai medis, simbol dan singkatan;
dengan kebijakan dan prosedur yang registrasi pasien, pendistribusian
ditetapkan. (D, O, W) rekam medis, isi rekam medis dan
pengisian informasi klinis,
pengolahan data dan pengkodean,
klaim pembiayaan, penyimpanan
rekam medis, penjaminan mutu,
pelepasan informasi kesehatan,
pemusnahan rekam medis, koreksi
pengisian rekam medis.

2.Pedoman pelayanan rekam medis

3.SOP pelayanan rekam medis


seperti SOP akses rekam medis,
SOP penyimpanan rekam medis,
dsb.
2. Rekam Medis diisi secara lengkap dan Bukti kelengkapan pengisian Observasi pengisian rekam medis. Wawancara tentang kelengkapan
dengan tulisan yang terbaca serta harus rekam medis termasuk waktu, pengisian rekam medis.
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan nama dan tanda tangan PPA,
Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga bukti koreksi pengisian rekam
Kesehatan yang melaksanakan pelayanan medis sesuai dengan SK dan
kesehatan perseorangan, serta apabila ada SOP
kesalahan dalam melakukan pencatatan di
rekam medis dilakukan koreksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(D, O, W)
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) WAWANCARA (W) SIMULASI (S) HASIL (ADA/
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
TIDAK ADA
3.9. Bukti kelengkapan pengisian rekam 3.9.1. Pelayanan laboratorium dikelola 1.Kepala Puskesmas menetapkan nilai -SK Pelayanan Laboratorium yang Form hasil pemeriksaan
medis termasuk waktu, nama dan tanda sesuai dengan kebijakan dan prosedur normal, rentang nilai rujukan untuk setiap mengatur jenis-jenis pelayanan laboratorium mencantumkan
tangan PPA, bukti koreksi pengisian rekam yang ditetapkan. jenis pemeriksaan yang disediakan, dan laboratorium yang disediakan nilai normal dan nilai rentang
medis sesuai dengan SK dan SOP nilai kritis pemeriksaan laboratorium.(R) sesuai dengan kebutuhan rujukan
masyarakat dan kemampuan
Puskesmas, waktu penyerahan
hasil pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan laboratorium yang
berisiko tinggi, proses permintaan
pemeriksaan, penerimaan
specimen, pengambilan, dan
penyimpanan specimen,pelayanan
pemeriksaan di luar jam kerja pada
Puskesmas rawat inap atau
puskesmas yang menyediakan
pelayanan di luar jam kerja, proses
pemeriksaan laboratorium
kesehatan dan keselamatan kerja
dalam pelayanan laboratorium,
penggunaan alat pelindung diri,
pengelolaan reagen dan terutama
menetapkan nilai normal, rentang
nilai rujukan dan nilai kritis

2.Reagensia esensial dan bahan lain -Pedoman pelayanan laboratorium Bukti penyimpanan dan
tersedia sesuai dengan jenis pelayanan pelabelan reagensia sesuai
yang ditetapkan, pelabelan dan dengan regulasi (check list),
penyimpanannya, termasuk proses untuk bukti perhitungan kebutuhan
menyatakan jika reagen tidak tersedia. (D, reagensia termasuk buffer
W) stock, bukti pemesanan
reagensia, check list monev
ketersediaan reagensia

3. Penyelenggaraan pelayanan -SOP pelayanan laboratorium Hasil monev kepatuhan


laboratorium yang meliputi a sampai seperti permintaan, penerimaaan, terhadap prosedur pelayanan
dengan i, dilaksanakan sesuai dengan pengambilan dan penyimpanan lab dan TL, bukti monitoring
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. spesimen, pengelolaan reagen, penggunaan APD dan TL
(D, O, W) pelaksanaan pemeriksaan, dan
penyampaian hasil pemeriksaan
kepada pihak yang membutuhkan,
serta pengelolaan limbah medis dan
bahan berbahaya dan beracun
(B3).

4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan Bukti pelaksanaan PMI dan


pemantapan mutu eksternal terhadap PME Bukti pelaksanaan
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan perbaikan bila terjadi
peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi
penyimpangan (D,O,W)
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) WAWANCARA (W) SIMULASI (S) HASIL (ADA/
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
TIDAK ADA
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Form hasil pemeriksaan
waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium Hasil pemantauan
laboratorium. (D, W). pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium

3.10. Penyelenggaraan Pelayanan 3. 10.1. Pelayanan kefarmasian dikelola 1.Tersedia daftar formularium obat SK, Pedoman dan SOP Pelayanan Formularium Puskesmas
kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan sesuai dengan kebijakan dan prosedur puskesmas. (D) kefarmasian yang minimal
ketentuan peraturan perundang-undangan. yang ditetapkan. mengatur pengelolaan sediaan
farmasi dan BMHP, pelayanan
farmasi, peresepan obat termasuk
psikotropika dan narkotika, obat
kadaluarsa, formularium obat, obat
yang perlu diwaspadai, obat
emergensi

2.Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi LPDP serta bukti pengawasan


dan bahan medis habis pakai oleh tenaga pengelolaan dan penggunaan
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan obat oleh Dinas Kesehatan,
prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W) kartu stok, bukti penanganan
obat kadaluarsa,
3.Dilakukan rekonsiliasi obat, dan Form rekonsiliasi obat, bukti
pelayanan farmasi klinik oleh tenaga asuhan farmasi dalam rekam
kefarmasian sesuai dengan prosedur yang medis
telah ditetapkan. (D,O,W)
4.Dilakukan kajian resep dan pemberian Bukti kajian/telaah resep
obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5.Dilakukan edukasi pada setiap pasien Bukti pelaksaaan PIO
tentang indikasi dan cara penggunaan obat.
(D,O,W)
6.Obat emergensi tersedia pada unit-unit Bukti penyediaan obat
dimana diperlukan, dan dapat diakses emergensi serta monitoringnya
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
emergensi, dipantau dan diganti tepat
waktu setelah digunakan atau bila
kadaluarsa. (O, D, W)

7.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Hasil evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat, kesesuaian peresepan ketersediaan obat terhadap
dengan formularium. (D.W). formularium
Hasil evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian resep dengan
formularium
BAB 4. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)
Program Prioritas Nasional dilaksanakan melalui integrasi pelayanan UKM dan UKP sesuai dengan prinsip five level prevention

STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI Wawancara (W)
HASIL (ADA/
TIDAK ADA
4.1 Pencegahan dan Penurunan Stunting 4.1.1.   Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, qPencegahan dan penurunan stunting merupakan salah 4.1.1.1.   Ditetapkan indikator dan target kinerja disertai SK kepala Puskesmas tentang indikator Bukti analisis capaian indikator
Puskesmas melaksanakan dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan melibatkan satu fokus program Pemerintah yang bertujuan agar anak- analisis capaiannya. (R,D,W) dan target kinerja Penurunan Stunting. kinerja penurunan stunting
pencegahan dan penurunan stunting beserta lintas program, lintas sektor dan pemberdayaan anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal
pemantauan dan evaluasinya sesuai masyarakat. dan maksimal disertai kemampuan emosional, sosial, dan
ketentuan peraturan perundang-undangan. fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan
berkompetisi di tingkat global.

qUpaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan 4.1.1.2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan SK , SOP dan KAK, Pedoman dan
terintegrasi baik lintas program antara lain dalam stunting. (R) Panduan tentang program pencegahan
pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan dan penurunan stunting
promosi dan konseling (menyusui dan gizi), pemberian
suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.

qDalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan 4.1.1.3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting Adanya dokumen bukti kegiatan
upaya-upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan dalam bentuk intervensi gizi spesifik dan sensitif pencegahan dan penurunan stunting
layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dikoordinasikan dan
dan intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor dilaksanakan bersama LP dan LS.
pedoman yang berlaku. sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)

qPuskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator 4.1.1.4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut Bukti pemantauan, evaluasi dan
kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa terhadap pelaksanaan program pencegahan dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan penurunan stunting (D, W). program pencegahan dan penurunan
metode analisa sesuai dengan pedoman, panduan yang stunting
berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa situasi
yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen
Puskesmas.

qRencana program pencegahan dan penurunan stunting 4.1.1.5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai SOP tentang Pencatatan dan pelaporan Bukti pencatatan dan pelaporan
disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan prosedur yang telah ditetapkan. (R,D) program pencegahan dan penurunan sesuai prosedur yang telah
preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah stunting ditetapkan
kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan
UKPP.

4.2.Penurunan angka kematian ibu (AKI) 4.2.1.  Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan qPelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa 4.2.1.1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja SK kepala Puskesmas tentang indikator Bukti analisis capaian indikator
dan angka kematian neonatus (AKN). ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan sesudah melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita yang disertai dan target kinerja pelayanan kesehatan kinerja pelayanan kesehatan ibu,
Puskesmas kesehatan masa sesudah melahirkan, pelayanan dengan standar dalam pedoman yang berlaku. capaian dan analisisnya (R,D) ibu, bayi dan balita. bayi dan balita.
memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi baru lahir.
pelayanan kesehatan ibu bersalin,
pelayanan kesehatan masa sesudah qUpaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan 4.2.1.2. Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (R, SK , SOP dan KAK, Pedoman/Panduan Bukti pelaksanaan pelayanan
melahirkan, pelayanan kesehatan bayi baru terintegrasi dengan lintas program dalam rangka D, W) program penurunan AKI dan AKB kesehatan ibu, bayi dan balita
lahir beserta pemantauan dan evaluasinya penurunan stunting.
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. qPelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya 4.2.1.3. Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan SK, SOP, KAK, Pedoman dan Panduan Dokumen bukti ketersediaan alat,
disebut persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi tentang alat, obat, bahan habis pakai obat, bahan habis pakai dan
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak baru lahir termasuk standar alat kegawatdaruratan dan prasarana pendukung pelayanan prasarana pendukung pelayanan
dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola kesehatan ibu dan bayi baru lahir kesehatan ibu dan bayi baru lahir
melahirkan. sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W) termasuk standar alat kegawatdaruratan termasuk standar alat
maternal dan neonatal kegawatdaruratan maternal dan
neonatal
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI Wawancara (W)
HASIL (ADA/
TIDAK ADA
qPelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui 4.2.1.4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, SOP pelayanan kesehatan pada masa Dokumen bukti pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar. masa persalinan, masa sesudah melahirkan dan bayi baru hamil, masa persalinan, masa sesudah pada masa hamil, masa persalinan,
Pelayanan kesehatan neonatal esensial dilakukan pada lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, kewajiban melahirkan dan bayi baru lahir. masa sesudah melahirkan dan bayi
umur 0-28 hari. penggunaan partograph pada saat pertolongan persalinan kewajiban penggunaan partograph pada baru lahir. kewajiban penggunaan
dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi saat pertolongan persalinan dan upaya partograph pada saat pertolongan
termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu PONED stabilisasi pra rujukan pada kasus persalinan dan upaya stabilisasi pra
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur komplikasi. rujukan pada kasus komplikasi.
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R, D, W)

qPuskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator 4.2.1.5. Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan SK,SOP,KAK, pedoman/panduan Dokumen bukti pelayanan persalinan
kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka tentang Pelayanan persalinan. termasuk penggunaan partograph
capaian. Analisis capaian indikator dilakukan dengan acuan yang telah ditetapkan. (R,D, O, W) pada saat pertolongan persalinan
metode analisis sesuai dengan pedoman/panduan yang
berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen
Puskesmas.

4.2.1.6. Kegiatan penurunan AKI dan AKN dikoordinasikan Adanya dokumen bukti kegiatan
dan dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan penurunan AKI dan AKN yang
kegiatan yang disusun bersama lintas program dan lintas dikoordinasikan dan dilaksanakan
sektor. (D, W) bersama LP dan LS.
qRencana program penurunan AKI dan AKB disusun 4.2.1.7. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut Bukti pemantauan, evaluasi dan
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif terhadap pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB tindak lanjut terhadap pelaksanaan
berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah termasuk pelayanan kesehatan pada masa hamil, program penurunan AKI dan AKB
kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang persalinan dan bayi baru lahir di Puskesmas (D,W) termasuk pelayanan kesehatan pada
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan masa hamil, persalinan dan bayi baru
UKPP. lahir di Puskesmas

4.2.1.8. Dilakukan pencatatatn dan pelaporan sesuai SOP tentang Pencatatan dan pelaporan Bukti pencatatan dan pelaporan
prosedur yang telah ditetapkan. (R,D) program penurunan AKI dan AKB sesuai prosedur yang telah
ditetapkan
4.3.  Peningkatan cakupan dan mutu 4.3.1.   Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, qPelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu 4.3.1.1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja SK Kepala Puskesmas tentang indikator Bukti analisis capaian indikator
imunisasi Puskesmas dipantau dan dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi agar imunisasiyang disertai capaian dan analisisinya (R,D) dan target kinerja imunisasi kinerja imunisasi
melaksanakan program imunisasi sesuai cakupan dan mutu imunisasi. dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
qPuskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin 4.3.1.2. Ditetapkan program Imunisasi (R,D,W) SK , SOP,KAK , Pedoman/Panduan Bukti pelaksanaan pelayanan
(cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur yang telah tentang Program imunisasi Imunisasi
ditetapkan.
qPuskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator 4.3.1.3. Tersedia vaksin dan logistiksesuai dengan Dokumen bukti ketersediaan vaksin
kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa kebutuhan program imunisasi. (D,O,W) dan logistik sesuai kebutuhan
capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan program imunisasi.
metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang
berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen
Puskesmas.

qPencatatan dan pelaporan program imunisasi 4.3.1.4. Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan SK, SOP,KAK, Pedoman/Panduan Bulti pengelolaan vaksin sesuai
dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur dan rantai vaksin dikelola sesuai dengan prosedur. (R,D,O,W) pengelolaan vaksin. dengan prosedur
format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan
indikator kinerja imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan
logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.

qPemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, 4.3.1.5. Kegiatan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi SK,SOP, KAK , pedoman/panduan Adanya dokumen bukti kegiatan
berkesinambungan, berjenjang dan dilakukan analisa serta dikoordinasikan dan dilaksanakansesuai dgn kebijakan, peningkatan cakupan dan mutu peningkatan cakupan dan mutu
rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi. pedoman/panduan dan kerangka acuan yg telah imunisasi imunisasi yang dikoordinasikan dan
ditetapkan. )R,D,W) dilaksanakan bersama LP.
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI Wawancara (W)
HASIL (ADA/
TIDAK ADA
Rencana program peningkatan dan cakupan mutu 4.3.1.6. Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindak Bukti pemantauan, dan evaluasi serta
imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya promotif lanjut upaya perbaikan programimunisasi (D,W) tindak lanjut upaya perbaikan
dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi program imunisasi
di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas
program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM dan UKPP

4.3.1.7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai SOP pencatatan dan pelaporan Bukti pencatatan dan pelaporan
prosedur yang telah ditetapkan (R,D) program imunisasi program imunisasi.
4.4.1.   Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada qPelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu 4.4.1.1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja SK Kepala Puskesmas tentang indikator Bukti analisis capaian indikator
pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus TB direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi agar pengendalian tuberkulosis yang disertai capaian dan dan target kinerja pengendalian kinerja pengendalian tuberkulosis
kepada orang yang terduga TB, penegakan diagnosis, dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal. analisisnya (R,D). tuberkulosis
penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TB, tata
laksana kasus terdiri dari pengobatan pengguna layanan qPuskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin 4.4.1.2.  Ditetapkan rencana program penanggulangan SK, SOP,KAK , Pedoman/panduan
beserta pemantauan dan evaluasinya. (cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur yang telah tuberkulosis. (R) Program Penanggulangan tuberkulosis
ditetapkan.
qPuskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator 4.4.1.3.   Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang SK tentang tim TB DOTS di Puskesmas
kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan yang terdiri dari dokter, perawat, analis
capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan petugas pencatatan pelaporan terlatih (R) laboratorium dan petugas pencatatan
metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang pelaporan terlatih
berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen
Puskesmas.

qPencatatan dan pelaporan program imunisasi 4.4.1.4.   Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan SK,SOP,KAK, Pedoman/Panduan Bukti pengelolaan Logistik baik OAT
dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur dan sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai tentang ketersediaan Logistik baik OAT maupun non OAT
format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan dengan prosedur (R,D, O,W) maupun non OAT
indikator kinerja imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan
logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.

qPemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, 4.4.1.5.  Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai SK,SOP,KAK, Pedoman/panduan dokumen bukti tatalaksana kasus
berkesinambungan, berjenjang dan dilakukan analisa serta dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tentang tatalaksana kasus tuberkulosis tuberkulosis mulai dari diagnosis,
rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi. tindak lanjut sesuai dengan kebijakan, peraturan mulai dari diagnosis, pengobatan,pemantauan, evaluasi
perundang-undanganan sesuai dengan kebijakan, pengobatan,pemantauan, evaluasi dan dan tindak lanjut.
pedoman/panduan dan prosedur yang telah ditetapkan tindak lanjut.
(R,D,O,W).

Rencana program peningkatan dan cakupan mutu 4.4.1.6.  Program penanggulangan tuberkulosis Adanya dokumen bukti Program
imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya promotif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana penanggulangan tuberkulosis yang
dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor. (D, dikoordinasikan dan dilaksanakan
di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas W) bersama LP dan LS.
program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM dan UKPP

4.4.1.7.   Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai SOP pencatatan dan pelaporan dokumen bukti pencatatan dan
prosedur yang telah ditetapkan. (R,D) program penanggulangan tuberkulosis pelaporan program penanggulangan
tuberkulosis
4.5.  Pengendalian penyakit tidak menular 4.5.1.  Program pengendalian penyakit tidak menular dan qMeningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular 4.5.1.1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit SK tentang indikator kinerja Dokumen bukti analisis capaian
dan faktor risikonya faktor resikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau berdampak pada terjadinya peningkatan angka morbiditas, Tidak Menular yang disertai capaian dan analisisnya. Pengendalian Penyakit Tidak Menular indikator kinerja Pengendalian
Puskesmas melaksanakan dan ditindaklanjuti. mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak (R,D,W) Penyakit Tidak Menular
pengendalian penyakit tidak menular utama kehilangan produktivitas yang berdampak pada beban
yang meliputi hipertensi, diabetes mellitus, ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
kanker payudara dan leher rahim, Pengguna
layanan Rujuk Balik (PRB) Penyakit Tidak
Menular (PTM) dan penyakit katastropik
qUpaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan 4.5.1.2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak SK,SOP,KAK, Pedoman/Panduan Bukti Pelaksanaan program
lainnya sesuai kompetensi di tingkat primer,
melalui berbagai kegiatan promotif dan preventif tanpa Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas tenaga program pengendalian Penyakit Tidak pengendalian Penyakit Tidak
serta penanganan faktor risiko PTM.
mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif. terkait P2PTM. (R, D, W) Menular Menular, termasuk rencana
peningkatan kapasitas tenaga terkait
P2PTM.
kanker payudara dan leher rahim, Pengguna
layanan Rujuk Balik (PRB) Penyakit Tidak
Menular (PTM) dan penyakit katastropik
lainnya sesuai kompetensi di tingkat primer,
serta penanganan faktor risiko PTM.
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI Wawancara (W)
HASIL (ADA/
TIDAK ADA
qDeteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan 4.5.1.3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular Adanya dokumen bukti Kegiatan
untuk mencegah terhadinya peningkatan kasus PTM. dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana pengendalian penyakit tidak menular
yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas yang dikoordinasikan dan
Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan dilaksanakan bersama LP dan LS.
kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)

qDalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak 4.5.1.4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan SK,SOP,KAK, Pedoman/panduan Bukti pelaksanaan kegiatan PTM di
menular, antara lain: pola makan tidak sehat, kurang pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan tahapan kegiatan dan posbindu.
aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, yang berlaku. (R,D,O,W) pemeriksaan PTM di Posbindu
dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan keluarga
dengan PIS-PK dan Germas
qPelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut 4.5.1.5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular SK,SOP,KAK, Pedoman/panduan Bukti pelaksanaan tata laksana
dilakukan secara terintegrasi lintas program dan lintas secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan, tatalaksana PTM secara terpadu mulai Penyakit Tidak Menular secara
sektor. pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan dari diagnosis, pengobatan, terpadu mulai dari diagnosis,
panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM oleh pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut pengobatan, pemantauan, evaluasi,
tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R,D, O, W) dan tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan algoritma
pelayanan PTM oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten

qRencana program penanggulangan penyakit tidak 4.5.1.6. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai SOP pencatatan dan pelaporan Bukti pencatatan dan pelaporan
menular dan faktor risikonya disusun dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D) program PTM program PTM.
mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan
hasil analisis masalah penyakit tidak menular di wilayah
kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan
UKPP.
BAB 5 PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS

REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)


STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
5.1. Peningkatan Mutu dilaksanakan 5.1.1 Tim dan Program Peningkatan Mutu Penetapan tim atau petugas yang diberi tanggung 1. Kepala Puskesmas menetapkan program 1. Keputusan Kepala Puskesmas 1. Perencanaan program peningkatan 1. Wawancara dengan tim/ petugas
secara berkesinambungan. Puskesmas jawab terhadap Peningkatan Mutu, Keselamatan peningkatan mutu dan tim atau petugas diberi tentang Penetapan program mutu ; keselamatan pasien ; manajemen yang diberi tanggung jawab tentang
Pasien, PPI, dan Manajemen Risiko. tanggung jawab untuk peningkatan mutu, peningkatan mutu dan tim / petugas risiko ; dan PPI. uraian tugas dan apa yang sudah
keselamatan pasien, manajemen risiko, dan PPI yang diberi tanggung jawab untuk dilakukannya.
yang memenuhi persyaratan kompetensi yang Peningkatan mutu ; Keselamatan
Persyaratan kompetensi: sarjana kesehatan, dilengkapi dengan uraian tugas masing-masing. Pasien ; Manajemen Risiko; dan
mempunyai kapasitas terkait pengelolaan mutu, (R, D, W) PPI ; lengkap dengan uraian tugas.
keselamatan pasien, manajemen risiko, dan PPI,
serta mempunyai pengalaman kerja di Puskesmas.

Uraian Tugas: melakukan fasilitasi, koordinasi,


pemantauan, dan membudayakan kegiatan
peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen
risiko, dan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Para tim tersebut juga harus menjamin pelaksanaan
kegiatan dilakukan secara konsisten dan
berkelanjutan.

Kebijakan dan prosedur serta pedoman sebagai 2. Dilakukan pengawasan, pengendalian, 1. Bukti pelaksanaan program peningkatan Observasi pelaksanaan Wawancara dengan petugas
acuan Kepala Puskesmas, penanggung jawab penilaian, tindak lanjut, dan upaya perbaikan mutu, keselamatan pasien, manajemen program peningkatan mutu ; pelaksana program peningkatan
upaya pelayanan Puskesmas dan koordinator dan berkesinambungan terhadap pelaksanaan risiko dan PPI. 2. Bukti keselamatan pasien ; mutu ; keselamatan pasien ;
pelaksana kegiatan Puskesmas dalam hal 1) program peningkatan mutu, keselamatan pasien, dilakukan pengawasan, pengendalian, manajemen risiko dan PPI manajemen risiko dan PPI.
peningkatan mutu, 2) keselamatan pasien, 3) program manajemen risiko, dan program PPI. penilaian, tindak lanjut dan upaya perbaikan
manajemen risiko, 4) dan pencegahan dan (D,O,W) berkesinambungan.
pengendalian infeksi.

Kepala Puskesmas memfasilitasi, mengalokasikan,


dan menyediakan sumber daya

Program Mutu dan Keselamatan, Program


Manajemen Risiko, Program PPI

Pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut,


dan upaya perbaikan berkesinambunga

5.1.2. Kepala Puskesmas dan tim atau petugas Penetapan area prioritas Puskesmas untuk 1. Terdapat kebijakan tentang prioritas 1. Keputusan Kepala Puskesmas
yang diberi tanggung jawab untuk peningkatan perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di wilayah peningkatan mutu pelayanan, dan pencapaian tentang prioritas peningkatan mutu
mutu dan keselamatan pasien berkomitmen kerja Puskesmas sasaran keselamatan pasien dan PPI. ( R ) pelayanan dan pencapaian sasaran
untuk membudayakan peningkatan mutu secara keselamatan pasien dan PPI.
berkesinambungan melalui pengelolaan
indikator mutu.
Indikator Mutu: 2. Dilakukan pengumpulan data analisis capaian 1. Bukti pengumpulan data ; analisis 1. Wawancara tentang bagaimana
Indikator Mutu dan Sasaran Keselamatan Pasien. capaian Indikator Mutu dan Sasaran cara pengumpulan data ;
(D,W) Keselamatan Pasien. menganalisa capaian Indikator
Mutu dan Sasaran Keselamatan
ØIndikator Mutu Nasional Pasien.

ØIndikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP) 3. Dilakukan evaluasi efektivitas upaya 1. Hasil analisis capaian Indikator Mutu 1. Wawancara pelaksanaan
peningkatan mutu Puskesmas berdasarkan hasil Pusk. 2. Bukti evaluasi efektifi-tas evaluasi efektivitas upaya
analisis capaian upaya peningkatan mutu Puskesmas. peningkatan mutu.
ØIndikator mutu pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Puskesmas. (D,W)
ØIndikator Sasaran Keselamatan pasien (SKP)
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
•Indikator mutu yang sudah tercapai dan dapat 4. Terdapat rencana peningkatan pengetahuan 1. Bukti rencana peningkatan pengetahuan 1. Peluang masing2 petugas dalam
dipertahankan selama tahun berjalan dapat diganti dan keterampilan staf yang terlibat dalam dan keterampilan staf yg terlibat peningkatan dan keterampilan
dengan indikator mutu yang baru. Indikator mutu perencanaan dan perbaikan mutu sesuai dengan perencanaan dan perbaikan mutu. perbaikan mutu.
yang belum mencapai target dapat tetap menjadi peran masing-masing. (D,W)
prioritas untuk tahun berikutnya

5.1.3. Dilakukan analisis dan validasi hasil Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator 1. Dilakukan pengumpulan data hasil pengukuran 1. Bukti pengumpulan data hasil pengukuran Wawancara cara pengum-pulan
pengumpulan data indikator mutu sebagai akurat/sahih, agar dapat digunakan untuk dasar indikator mutu menggunakan metode dan teknik indikator mutu (metoda dan teknik statistik). data hasil pengukur-an indikator
informasi yang menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan, perubahan kebijakan, statistik sesuai kebutuhan (D,W) mutu.
dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan dan memberikan informasi pada
peningkatan mutu Puskesmas . masyarakat

Kapan Validasi dilakukan, jika: 2. Dilakukan validasi data hasil pengumpulan 1. Bukti telah dilakukan validasi data hasil Pelaksanaan validasi data Wawancara cara melakukan
pengukuran indikator sebagaimana diminta pada pengumpulan indikator mutu. validasi data.
- terdapat indikator baru yang diterapkan untuk
pokok pikiran. (D, O, W)
menilai mutu pelayanan
- terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan
kepada masyarakat melalui media informasi yang
ditetapkan
- terdapat perubahan pada metode pengukuran
yang ada, antara lain: perubahan numerator atau
denominator, perubahan metode pengumpulan,
perubahan sumber data, perubahan subjek
pengumpulan data, perubahan definisi operasional
dari indikator.

•Dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan dan 3. Terdapat analisis data yang dilakukan melalui 1. Bukti Kaji Banding. 2. Bukti Wawancara hasil analisa dan
membuat keputusan maka data harus digabungkan, kaji banding seperti yang disebutkan dalam pokok dilakukan analisa data. tindak lanjut perbaikan yang
dianalisis dan diubah menjadi informasi yang pikiran dan hasilnya disampaikan kepada Kepala 3. Bukti dilakukan tidak lanjut perbaikan. dilakukan.
berguna Puskesmas untuk tindak lanjut perbaikan. (D,W).

•Dalam menetapkan frekuensi pengumpulan data


dan analisisnya harus mempertimbangkan
kebutuhan untuk perbaikan mutu kegiatan
pelayanan
•Analisis data dapat dilakukan membandingkan
data-data Puskesmas melalui kaji banding dalam
empat hal :melihat kecenderungan (trend),
membandingkan dengan Puskesmas lain ,
membandingkan dengan standar, jika
memungkinkan, membandingkan dengan praktik
yang diinginkan yang dalam literatur (best practise)

5.2. Program manajemen risiko 5.2.1 Risiko dalam penyelenggaraan berbagai Manajemen risiko merupakan pendekatan proaktif 1. Dilakukan identifikasi dan analisis risiko yang 1. Bukti dilakukan identifikasi dan analisis Wawancara identifikasi dan analisis
digunakan untuk melakukan identifikasi, upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, yang komponen-komponen pentingnya meliputi: sudah terjadi dalam area KMP, UKM, dan UKPP risiko masing2 area KMP, UKM dan UKPP. risiko masing2 area KMP, UKM dan
analisa dan penatalaksanaan risiko keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan yang dituangkan dalam register risiko. (D,W) 2. Register risiko. UKP.
untuk mengurangi cedera, dan diidentifikasi, dianalisis dan dilakukan
mengurangi risiko lain terhadap penatalaksanaannya identifikasi risiko,
keselamatan pasien, staf dan sasaran
pelayanan UKM serta masyarakat prioritas risiko,

pelaporan risiko,

manajemen risiko

investigasi terhadap insiden yang terjadi baik pada


pengguna layanan, petugas keluarga dan
pengunjung

manajemen terkait tuntutan (klaim) 


REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
Identifikasi Risiko terhadap kejadian /Insiden yang 2. Dilakukan identifikasi dan analisis potensi risiko 1. Bukti dilakukan identifikasi dan analisis Wawancara identifikasi dan analisis
sudah terjadi didokumentasikan dalam Register yang belum terjadi dalam area KMP, UKM, dan potensi risiko yang belum terjadi di area potensi risiko yang belum terjadi di
Risiko. Sedangkan risiko yang belum terjadi dan UKPP yang dituangkan dalam Identifikasi Daftar KMP, UKM dan UKPP. 2. area KMP, UKM dan UKPP.
berpotensi menimbulkan kejadian/ insiden Potensi Risiko. (D,W) Daftar Potensi Risiko.
didokumentasikan pada Identifikasi Daftar Potensi
Risiko

Kategori risiko di Puskesmas adalah Risiko yang


mungkin ataupun telah terjadi terkait dengan KMP,
UKPP, & UKM
Register Risiko dan Identifikasi Daftar Potensi Risiko
harus dibuat sebagai dasar penyusunan Program
Manajemen risiko, & untuk membantu petugas
Puskesmas mengenal dan mewaspadai
kemungkinan risiko & akibatnya

5.2.2. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai Program Manajemen Risiko (MR) yang berisi 1. Program manajemen risiko disusun berdasar 1. Bukti analisis dan identifikasi kejadian.
upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, strategi dan kegiatan untuk mereduksi atau analisis kejadian yang sudah terjadi dan hasil 2. Program Manajemen Risiko dalam
keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan memitigasi risiko, disusun setiap tahun, terintegrasi identifikasi proses berisiko tinggi dan menjadi RUK Puskesmas.
yang telah diidentifikasi dianalisis dan ditindak dalam perencanaan Puskesmas bagian terintegrasi dalam perencanaan
lanjuti. Puskesmas. (D, W)

Pelaksanaan program manajemen risiko yang terdiri 2. Dilakukan penatalaksanaan risiko berupa 1. Bukti dilakukan mitigasi, reduksi dan
dari proses manajemen risiko berupa identifikasi, strategi reduksi dan mitigasi risiko dan pemantauan.
analisis, penatalaksanaaan risiko dan monitor pemantauan pelaksanaan tata laksana terkait
perbaikannya untuk menentukan strategi reduksi kesehatan dan keselamatan kerja, sarana
dan mitigasi risiko prasarana dan infeksi. (D,W).
Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses 3. Dilakukan pelaporan hasil program manajemen 1 Laporan hasil manajemen risiko. 2.
kritis dan berisiko tinggi adalah failure mode effect risiko dan rencana tindak lanjut risiko yang telah RTL risiko
analysis (analisis efek modus kegagalan) untuk diidentifikasi. (D,W).
menganalisis minimal satu proses kritis atau berisiko
tinggi yang dipilih setiap tahun
4. Ada bukti Puskesmas telah melakukan dan 1. Bukti hasil program Manajemen Risiko
menindaklanjuti failure mode effect analysis dan Tidak Lanjut
(analisis efek modus kegagalan) setahun sekali
pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan
(D,W).
5.3. Sasaran Keselamatan Pasien 5.3.1. Identifikasi pasien 1. Dilakukan identifikasi pasien sebelum dilakukan 1. Bukti dilakukan identifikasi sesuai 1. Lihat Aplikasi INM 1. Wawancara dengan petugas
prosedur diagnostik, tindakan, pemberian obat, prosedur. cara identifikasi pasien.
Salah identifikasi pasien dapat terjadi di Puskesmas
pemberian imunisasi dan pemberian diit, sesuai
baik pada proses pelayanan sebagai akibat dari
dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
kelalaian petugas, kondisi kesadaran pasien,
(D,O,W).
perpindahan tempat tidur, dan kondisi lain yang
menyebabkan terjadinya salah identitas

Kebijakan dan prosedur identifikasi pasien perlu


disusun termasuk identifikasi pasien pada kondisi
tertentu, misalnya pasien tidak dapat menyebutkan
identitas, penurunan kesadaran, koma, gangguan
jiwa, datang tanpa identitas yang jelas, dua atau
lebih pasien mempunyai nama yang sama atau
mirip.
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
2. Dilakukan prosedur tepat identifikasi pada 1. Bukti dilakukan prosedur tepat identifikasi 1. Kepatuhan petugas 1. Wawancara dengan petugas
kondisi khusus seperti disebutkan pada pokok pada kondisi khusus. terhadap identifikasi pasien. cara identifikasi pasien.
Identifikasi harus dilakukan minimal dengan dua
pikiran. (D,O,W).
cara yang relatif tidak berubah, antara lain: nama
lengkap tanggal lahir, nomor rekam medis, dan
nomor induk kependudukan, dan tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
dirawat.

Proses identifikasi dengan benar harus dilakukan


mulai dari skrining, pada saat pendaftaran. setiap
akan melakukan prosedur diagnostik, prosedur
tindakan, pemberian obat, dan pemberian diit.

5.3.2. Proses untuk meningkatkan efektifitas 1. Pemberian perintah secara verbal ditulis 1. Bukti telah dilakukan komunikasi efektif 1. Pelaksanaan komunikasi Wawancara melakukan komunikasi
komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan Kesalahan pembuatan keputusan klinis, tindakan, lengkap dan dibaca ulang oleh penerima perintah dalam pemberian asuhan pasien. efektif efektif dalam memberikan asuhan
dan dilaksanakan. dan pengobatan dapat terjadi akibat komunikasi serta dikonfirmasi oleh pemberi perintah. (D,W).
yang tidak efektif dalam proses asuhan pasien

Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan antara


lain : 1) terjadi pada saat pemberian perintah secara
verbal, 2) pemberian perintah verbal melalui telpon,
3) penyampaian hasil kritis pemeriksaan penunjang
diagnosis, 4) serah terima antar shift, dan 5)
pemindahan pasien dari unit yang satu ke unit yang
lain
2. Pelaporan kondisi pasien , dan pelaporan nilai 1. Bukti pelaporan nilai kritis. 1. Observasi catatan Wawancara cara melakukan
Kebijakan dan prosedur komunikasi efektif perlu kritis hasil pemeriksaan laboratorium ditulis pelaporan nilai kritis. komunikasi efektif nilai kritis.
disusun dan diterapkan dalam penyampaian pesan lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan, dan
verbal, pesan verbal lewat telpon, penyampaian dikonfirmasi oleh pemberi pesan dilakukan sesuai
nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang diagnosis, prosedur, dan dicatat dalam rekam medis
serah terima pasien pada serah terima jaga termasuk identifikasi kepada siapa nilai kritis hasil
maupun serah terima dari unit yang satu ke unit pemeriksaan laboratorium dilaporkan. (D,O,W,S)
yang lain, misalnya untuk pemeriksaan penunjang,
dan pemindahan pasien ke unit lain.

Pelaporan kondisi pasien dalam komunikasi verbal


atau lewal telpon antara lain dapat dilakukan dgn
menggunakan tehnik SBAR (Situation,
Background, Asessment, Recommendation)

3. Proses komunikasi serah terima pasien yang Bukti komunikasi efektif dalam serah terima 1. Observasi komunikasi Wawancara cara komunikasi efektif
Pelaksanaan komunikasi efektif verbal atau lewat memuat hal-hal kritial dilakukan secara konsisten pasien Menggunakan formulir baku. efektif dalam serah terima dalam serah terima pasien.
telpon ditulis lengkap (T), dibaca ulang oleh sesuai dengan prosedur, metoda, dan pasien.
penerima perintah (B), & dikonfirmasi kepada menggunakan form yang dibakukan (D,O,W,S) 2. Pengisian form baku.
pemberi perintah(K).

Nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang yang


berada di luar rentang angka normal secara
mencolok harus ditetapkan dan segera dilaporkan
oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab
dalam pelayanan penunjang kepada dokter
penanggung jawab pasien sesuai dengan ketentuan
waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
5.3.3. Proses untuk meningkatkan keamanan Pemberian obat pada pasien perlu dikelola dengan 1. Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai dan 1. Daftar obat yang digunakan di 1. Peletakan obat2an
terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai baik dalam upaya keselamatan pasien. obat dengan nama atau rupa mirip serta Puskesmas, termasuk obat2 Psikotropika. dengan nama atau rupa
ditetapkan dan dilaksanakan. Kesalahan penggunaan obat-obat yang perlu dilakukan pelabelan dan penataan obat yang mirip.
diwaspadai dapat menimbulkan cedera pada pasien. perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa
mirip sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
disusun.(D,O,W)

Obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah obat- 2. Dilakukan pengawasan dan pengendalian 1. Bukti dilakukan pengawasan dan Wawancara cara peletakan obat2
obat yang dalam penggunaannya sering penggunaan obat-obatan psikotropika/narkotika pengendalian penggunaan obat narkotik dan psikotropika
menyebabkan kesalahan dan/ atau kejadian dan obat-obatan lain yang perlu diwaspadai (high psikotropika/ narkotika dan obat2 high alert.
sentinel, berisiko tinggi untuk penyalahgunaan, alert). (D, W)
antara lain: obat-obatan dengan rentang terapi yang
sempit, insulin, anti koagulan, kemoterapi, obat-
obatan psikoterapi, narkotika, dan obat-obatan
dengan nama dan rupa mirip

Kesalahan pemberian obat dapat juga terjadi akibat


adanya obat dengan nama dan rupa obat mirip
(look alike sound alike)

5.3.4. Proses untuk memastikan tepat pasien, 1. Dilakukan penandaan sisi operasi/ tindakan Pelaksanaan penandaan Wawancara melakukan penandaan
tepat prosedur, tepat sisi pada pasien yang Terjadinya cedera dan kejadian tidak diharapkan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan sisi operasi/ tindakan medis. sisi dalam pelayanan tindakan.
menjalani operasi/tindakan medis ditetapkan dan dapat diakibatkan oleh salah orang, salah prosedur, yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan
dilaksanakan salah sisi pada pemberian tindakan invasif atau dan prosedur yang ditetapkan. (O,W).
tindakan pada pasien.

2. Dilakukan verifikasi sebelum operasi/ tindakan Bukti dokumen dalam rekam medis catatan Dilakukan verifikasi sebelum Wawancara petugas yang
Puskesmas harus menetapkan tindakan operatif, medis untuk memastikan prosedur telah dilakukan sisi yang akan dilakukan tindakan medis. dilakukan tindakan, dilakukan sebelum dan sesaat akan
tindakan invasif dan prosedurnya, yang meliputi dengan benar. (D, O, W). disamakan dengan apa dilakukan tidakan medis.
semua tindakan yang meliputi sayatan/ insisi atau yang tercantum dalam
tusukan, pengambilan jaringan, pencabutan gigi, rekam medis.
pemasangan implan, dan tindakan atau prosedur
invasif yang lain yang menjadi kewenangan
puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama.

Puskesmas harus mengembangkan suatu sistim 3. Dilakukan time-out sebelum operasi/ tindakan Bukti dilakukan time-out sebelum tindakan Wawancara tentang time-out yang
untuk memastikan benar pasien, benar prosedur, medis, untuk memastikan semua pertanyaan medis, memastikan semua pertanyaan dilakukan sebelum tindakan medis.
benar sisi jika melakukan tindakan dengan sudah terjawab atau meluruskan kerancuan. (D, sudah terjawab.
menerapkan Protokol Umum (Universal Protocol), W).
yang meliputi:
Proses verifikasi sebelum dilakukan tindakan;
Penandaan sisi yang akan dilakukan tindakan /
prosedur; dan
Time out yang dilakukan segera sebelum dimulainya
prosedur.
5.3.5. Proses untuk mengurangi risiko pasien 1. Dilakukan penapisan pasien dengan risiko jatuh Observasi penapisan pasien Wawancara pelaksanaan
jatuh disusun dan dilaksanakan. •Dilakukan penandaan sisi operasi/ tindakan medis sesuai dengan kebijakan dan prosedur serta jatuh sesuai Kebijakan dan penapisan pasien risiko jatuh.
secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan dilakukan upaya untuk mengurangi risiko tersebut prosedur.
melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur (O,W,S)
yang ditetapkan. (O,W)

•Penapisan risiko jatuh dilakukan pada pasien di


rawat jalan dengan mempertimbangkan :
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA

1.kondisi pasien, contoh : pasien geriatri, dizziness,


vertigo, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, penggunaan obat, sedasi, status
kesadaran dan atau kejiwaan, konsumsi alkohol

2.diagnosis, contoh pasien dengan diagnosis


penyakit Parkinson
3.situasi : Pasien yang mendapatkan sedasi atau 2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk Bukti dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Observasi tindak lanjut Wawancara pada petugas
pasien dengan riwayat tirah baring lama yang akan mengurangi risiko terhadap situasi dan lokasi untuk mengurangi risiko jatuh. mengurangi risiko terhadap bagaimana melakukan evaluasi
dipindahkan untuk pemeriksaan penunjang dari yang diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh (D, situasi dan lokasi yang dan tindak lanjut untuk mengurangi
ambulans, perubahan posisi akan meningkatkan O, W). diidentifikasi berisiko pasien risiko pasien jatuh.
risiko jatuh jatuh.

4.lokasi : hasil identifikasi area-area di Puskesmas


yang berisiko terjadi pasien jatuh, antara lain lokasi
yang dengan kendala penerangan atau mempunyai
barrier/penghalang yang lain, misalnya tempat
pelayanan fisioterapi, tangga.
5.4 Puskesmas menetapkan sistem 5.4.1. Dilakukan pelaporan, dokumentasi, 1. Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai 1. Bukti dilakukan pelaporan jika terjadi Observasi dengan melihat Wawancara cara investigasi
pelaporan insiden keselamatan pasien analisis dan penyusunan rencana penyelesaian •Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan kepada insiden. 2. Bukti aplikasi IKP insidens, Tindak lanjut sampai
dan pengembangan budaya masalah, upaya perbaikan dan pencegahan yang tidak disengaja dan kondisi yang tim keselamatan pasien yang disertai dengan dilakukan analisis, investigasi insiden dan pelaporan/
keselamatan. insiden keselamatan pasien. mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan analisis, investigasi insiden, dan tindak lanjut Tindak lanjut terhadap insiden.
cedera yang dapat dicegah pada pasien. terhadap insiden. (D,W)

•Insiden keselamatan pasien terdiri atas : 1)


Kejadian tidak diharapkan (KTD), 2) Kejadian nyaris
cedera (KNC), 3) Kejadian tidak cedera, 4) kondisi
potensial cedera (KPC), dan 5) Kejadian sentinel
(KS)

•Pelaporan insiden keselamatan pasien yang 2. Dilakukan pelaporan ke Komite Nasional 1. Bukti pelaporan ke KNKP.
selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu Keselamatan pasien (KNKP) terhadap insiden, Ada form pelaporan IKP internal.
sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden analisis, dan tindak lanjut sesuai kerangka waktu 3. Dilakukan RCA
keselamatan pasien. Pelaporan insiden terdiri dari yang ditetapkan. (D)
Laporan Insiden Internal dan Laporan Insiden
Eksternal.

•Puskesmas perlu melakukan analisis dengan


menggunakan matriks grading risiko yang akan
menentukan jenis investigasi insiden yang dilakukan
setelah Laporan insiden internal. Investigasi terdiri
dari Investigasi sederhana Root Cause Analysis
(RCA)
•Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5.4.2. Tenaga kesehatan pemberi asuhan •Upaya peningkatan mutu layanan klinis, dan 1. Dilakukan identifikasi dan pelaporan perilaku 1. Bukti identifikasi dan pelaporan perilaku Observasi perilaku petugas Wawancara tentang perilaku yang
berperan penting dalam memperbaiki perilaku keselamatan pasien menjadi tanggung jawab yang tidak mendukung budaya keselamatan/ yang tidak mendukung budaya keselamatan yang sedang memberikan tidak mendukung budaya
dalam pemberian pelayanan yang seluruh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan "tidak dapat diterima" dan upaya perbaikannya pasien. 2, Bukti upaya pelayanan. keselamatan pasien.
mencerminkan budaya mutu dan budaya pasien (D,O,W) perbaikannya.
keselamatan.
•Perilaku terkait budaya keselamatan berupa: 2. Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan 1.Kerangka acuan kegiatan tentang Wawancara tentang edukasi mutu
keselamatan pasien pada semua tenaga pendidikan dan pelatihan atau WS Mutu dan klinis dan keselamatan pasien.
a.penyediaan layanan yang baik, termasuk
kesehatan pemberi asuhan. (D,W) Keselamatan Pasien. Bukti dilakukan
pengambilan keputusan bersama;
edukasi mutu klinis dan keselamatan pasien
b.bekerjasama dengan pasien atau klien untuk semua nakes pemberi asuhan.
c.bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
d.bekerjasama dalam sistem layanan kesehatan
e.meminimalisir risiko
f.mempertahankan kinerja profesional
g.perilaku profesional dan beretika
edukasi mutu klinis dan keselamatan pasien
untuk semua nakes pemberi asuhan.

REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)


STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
h.memastikan pelaksanaan proses pelayanan yang
terstandar
i.upaya peningkatan mutu dan keselamatan
termasuk keterlibatan dalam pelaporan dan tindak
lanjut insiden

•Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh


sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku
dalam pemberian pelayanan. Tenaga kesehatan
perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam
pemberian pelayanan dan melakukan upaya
perbaikan baik pada sistem pelayanan maupun
perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya
keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan
klinis yang berkelanjutan

5.5. Program pencegahan dan 5.5.1. Regulasi dan program pencegahan dan 1. Puskesmas menyusun rencana dan Keputusan Kepala Puskesmas 1. Perencanaan program PPI. Observasi pelaksanaan
pengendalian infeksi dilaksanakan pengendalian infeksi dilaksanakan oleh seluruh melaksanakan program PPI secara komprehensif untuk Struktur dan Tim PPI 2. Bukti Pelaksanaan PPI dalam program PPI
untuk mencegah dan meminimalkan karyawan Puskesmas secara komprehensif dalam penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Puskesmas. pelayanan di Puskesmas.
terjadinya infeksi terkait dengan untuk mencegah dan meminimalkan risiko (R, D, O)
pelayanan kesehatan terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan
kesehatan

2. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak Bukti pemantauan, evaluasi dan Tindal Wawancara pada petugas tentang
lanjut terhadap pelaksanaan program PPI dengan Lanjut pelaksanaan PPI dengan indikator pelaksanaan PPI dalam pelayanan
menggunakan indikator yang ditetapkan. (D, W) yang ditetapkan. kesehatan di Puskesmas.

5.5.2. Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi 1. Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi Observasi dilakukan Wawancara pada petugas tentang
dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai •Puskesmas melakukan identifikasi dan kajian risiko terkait dengan penyelenggaraan pelayanan di identifikasi dan kajian risiko kajian risiko infeksi dalam
dasar untuk menyusun dan menerapkan strategi infeksi baik dalam penyelenggaraan pelayanan Puskesmas. (O,W) infeksi dalam pelayanan di pelayanan di Puskesmas.
untuk mengurangi risiko-risiko tersebut upaya kesehatan perseorangan maupun upaya Puskesmas.
kesehatan masyarakat yang mungkin atau pernah
terjadi terhadap pasien, pengunjung, petugas,
keluarga, dan masyarakat

2. Disusun dan dilaksanakan strategi untuk Bukti dilaksanakan strategi untuk Wawancara petugas mengenai
meminimalkan risiko infeksi terkait dengan meminimalkan risiko infeksi. dilaksanakan strategi untuk
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas dan meminimalkan risiko infeksi.
•Berdasarkan hasil kajian tersebut disusun strategi dipastikan ketersediaan a) sampai g) di dalam
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi melalui pokok pikiran. (D,W).
dengan menerapkan program PPI yang terdiri dari
kewaspadaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar
transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak, dan
pelaksanaan bundles infeksi terkait pelayanan
kesehatan, antara lain infeksi aliran darah primer,
infeksi daerah operasi, infeksi saluran kemih akibat
pemasangan kateter, dan infeksi-infeksi lain yang
mungkin terjadi akibat pelayanan kesehatan.
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA

Renovasi bangunan di area Puskesmas dapat


merupakan sumber infeksi. Pemaparan debu dan
kotoran konstruksi, kebisingan, getaran, kotoran dan
bahaya lain dapat merupakan bahaya potensial
terhadap fungsi paru dan keamanan karyawan dan
pengunjung. Oleh karena itu Puskesmas harus
menetapkan kriteria risiko untuk menangani dampak
tersebut yang dituangkan dalam bentuk regulasi
tentang penilaian risiko dan pengendalian infeksi
(infection control risk assessment/ICRA)
5.5.3. Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang 1. Terdapat bukti penerapan dan pemantauan 1. Bukti penerapan dan pemantauan Observasi penerapan Wawancara petugas mengenai
terkait dengan pelayanan kesehatan perlu •Program pencegahan dan pengendalian infeksi di prinsip-prinsip kewaspadaan standar sesuai kewaspadaan standar. kewaspadaan standar. penerapan kewaspadaan standar.
melaksanakan dan mengimplemen-tasikan Puskesmas adalah untuk mengidentifikasi dan pokok pikiran huruf a) sampai dengan huruf i)
program PPI, untuk mengurangi risiko infeksi mengurangi risiko tertular dan menularkan infeksi di sesuai prosedur yang ditetapkan . (D,O,W)
baik bagi pasien, petugas, keluarga pasien, antara pasien, petugas, keluarga dan masyarakat
masyarakat, dan lingkungan. dan lingkungan melalui penerapan kewaspadaan
isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasar transmisi, penggunaan
antimikroba secara bijak, dan bundles untuk infeksi
terkait pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pelatihan dan Surveilans HAIs

2. Bila ada pengelolaan pada pokok pikiran huruf f) Bukti bila dilakukan oleh pihak ketiga Wawancara pelaksanaan bila oleh
•Pelaksanaan program tersebut perlu dipantau sampai dengan huruf h) yang dilaksanakan oleh pastikan sesuai standar mutu. pihak ke tiga.
secara terus menerus untuk menjamin penerapan pihak ketiga, Puskesmas harus memastikan
yang konsisten melalui kepatuhan pelaksanaan standar mutu diterapkan oleh pihak ketiga sesuai
program PPI Misalnya : Audit kepatuhan Kebersihan ketentuan peraturan perundang-undangan. (D,W).
tangan , audit bundles HAis dll

•Pemantauan pelaksanaan program dilakukan oleh


tim PPI atau petugas yang diberi tanggung jawab
agar dilaksanakan secara periodik dalam
penyelenggaraan kegiatan pelayanan Puskesmas
5.5.4. Kebersihan tangan diterapkan untuk •Prosedur kebersihan tangan perlu disusun dan 1. Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada 1. Bukti telah dilakukan edukasi kebersihan Wawancara dengan tenaga medis,
menurunkan risiko infeksi yang terkait dengan disosialisasikan, serta media edukasi ditempel pada tenaga medis, tenaga kesehatan, seluruh tangan tenaga kesehatan, karyawan
pelayanan kesehatan. tempat yang mudah dibaca. Tenaga medis, tenaga karyawan Puskesmas, pasien dan keluarga pasirn. Puskesmas, pasien dan keluarga
kesehatan, dan karyawan Puskesmas harus dilatih (D, W). pasien, apakah pernah dilakukan
dalam penerapan tentang kebersihan tangan. edukasi kebersihan tangan?
Sosialisasi kebersihan tangan perlu juga dilakukan
untuk pasien, dan keluarga pasien

•Setiap karyawan Puskesmas harus memahami 2. Perlengkapan dan peralatan untuk kebersihan Bukti daftar kelengkapan peralatan untuk Observasi kelengkapan
mampu menerapkan 6 (enam) langkah dan 5 (lima) tangan tersedia di tempat pelayanan. (D,O) kebersihan tangan. peralatan untuk kebersihan
kesempatan melakukan kebersihan tangan dengan tangan.
benar.

•Puskesmas wajib menyediakan perlengkapan dan


peralatan untuk melakukan kebersihan tangan
antara lain:
a.fasilitas cuci tangan meliputi air mengalir, sabun, 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap Bukti dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Wawancara tentang evaluasi dan
tisu pengering tangan/handuk sekali pakai; dan/atau pelaksanaan kebersihan tangan. (D, W). pelaksanaan kebersihan tangan. tindak lanjut pelaksanaan
kebersihan tangan.

hand rubs berbasis alkohol yang ketersediaannya


harus terjamin di Puskesmas
REGULASI DOKUMEN (D) OBSERVASI (O) Wawancara (W)
STANDAR KRITERIA POKOK PIKIRAN ELEMEN PENILAIAN HASIL (ADA/
TIDAK ADA
5.5.5. Dilakukan upaya pencegahan penularan 1. Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang 1. Bukti dilakukan identifikasi penyakit Observasi penggunaan APD Wawancara tentang APD yang
infeksi dengan penerapan kewaspadaan ditularkan melalui transmisi airborne dan prosedur infeksi yang ditularkan melalui transmisi sesuai dengan tindakan digunakan sesuai dengan tidakan
berdasar transmisi dalam proses atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi airbone dan tindakan yang menimbulkan yang dilakukan telah yang dilakukan.
•Program PPI dalam kewaspadaan isolasi terdiri dari
penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat yang dilayani di Puskesmas serta upaya aerosol. menggunakan APD sesuai
ditularkan melalui transmisi air borne. kewaspadaan standar dan kewaspadaan pencegahan penularan infeksi melalui transmisi levelnya.
berdasarkan transmisi. Kewaspadaan berdasar airborne dengan pemakaian APD, penataan
transmisi meliputi kewaspadaan terhadap penularan
ruang periksa, penempatan pasien, maupun
melalui kontak, droplet dan air borne.
transfer pasien, sesuai dengan regulasi yang
disusun. (D,O,W)

•Penularan penyakit air borne disease termasuk


penularan yang diakibatkan oleh prosedur atau
tindakan yang menimbulkan aerosolisasi merupakan
salah satu risiko yang perlu diwaspadai dan
mendapat perhatian khusus di Puskesmas.

2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap Bukti evaluasi dan tindak lanjut dari Observasi penataan Wawancara dengan petugas medis
•Untuk mengurangi risiko penularan air borne hasil pemantauan terhadap pelaksanaan pemantauan terhadap penataan ruangan, ruangan, penggunaan APD, tentang penataan ruangan,
disease diantaranya dengan menggunakan APD, penataaan ruang periksa, penggunaan APD, penggunaan APD, penempatan pasien, penempatan pasien dan penggunaan APD, penempatan
penataan ruang periksa, penempatan pasien, penempatan pasien, transfer pasien untuk transfer pasien. transfer pasien. pasien dan transfer pasien.
maupun transfer pasien dilakukan sesuai dengan mencegah transmisi infeksi (D.O.W)
prinsip PPI.

•Untuk mencegah penularan airborne disease perlu


melakukan identifikasi pasien yang berisiko dengan
memberikan masker, menempatkan pasien di
tempat tersendiri atau kohorting dan mengajarkan
etika batuk.
•Untuk pencegahan penularan transmisi airborne
ditetapkan alur dan SOP pengelolaan pasien sesuai
ketentuan
5.5.6. Ditetapkan dan dilakukan proses untuk •Puskesmas menetapkan kebijakan tentang 1. Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya 1. Bukti identifikasi kemungkinan otbreak Wawancara tentang identifikasi
menangani outbreak infeksi baik di Puskesmas outbreak bagaimana penanggulangan sesuai outbreak infeksi baik yang terjadi di Puskesmas infeksi. kemungkinan outbreak infeksi.
atau di wilayah kerja Puskesmas. dengan wewenangnya, untuk menjamin atau di wilayah kerja Puskesmas. (D,W)
perlindungan kepada petugas, pengunjung dan
lingkungan pasien
•Kriteria outbreak infeksi terkait pelayanan
kesehatan di Puskesmas adalah:
a)terdapat kejadian infeksi yang sebelumnya tidak 2. Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan 1. Dokumen identifikasi kejadian outbreak Wawancara tentang
ada atau sejak lama tidak pernah muncul yang penanggulangan sesuai dengan kebijakan, infeksi di Puskesmas atau di wilayah kerja penatalaksanaan bila terjadi
diakibatkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan panduan, protokol kesehatan, dan prosedur yang Puskesmas. 2. Bukti penatalaksanaan outbreak infeksi.
yang berdampak risiko infeksi baik di Puskesmas disusun serta dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kejadian outbreak infeksi. 3. Bukti Bagaimana cara monitoring dan
atau di wilayah kerja Puskesmas. terhadap pelaksanaan penanggulangan sesuai Monitoring dan tindak lanjut dari tindak lanjut penanggulangan
dengan regulasi yang disusun (D.W) penanggulangan kejadian outbreak infeksi. kejadian outbreak infeksi.

b)peningkatan kejadian 2 kali lipat atau lebih


dibanding periode sebelumnya.
c)kejadian dapat meningkat secara luas dalam kurun
waktu yang sama
d)kejadian infeksi yang ditetapkan sebagai outbreak
oleh pemerintah.
Dalam  keadaan outbreak disusun dan diterapkan
panduan, protokol-protokol kesehatan dan prosedur
yang sesuai untuk mencegah penularan penyakit
infeksi

Anda mungkin juga menyukai