PKM Kewirausahaan K05
PKM Kewirausahaan K05
Disusun Oleh :
Christina Junita Deyesus Laymau – 197006416038
Karina Anjasmara – 213403446082
Farhan Khoirul Niam-203515426086
Kris Cahyo S -183112706420222
Dosen Pengajar :
Universitas Nasional
Jakarta 2022
1
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
proposal ini bisa selesai pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan Ibu Dra. Yusreini Sabrie yang telah
memberikan tugas terhadap penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Kami berharap semoga proposal ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Tentang “Proposal Program Kreativitas Mahasiswa”. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, sehinggakami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya proposal
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tas belanja plastik merupakan salah satu benda yang selalu melekat dalam
kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di
dalam kehidupan kita. Tas belanja plastik sendiri menjadi bahan utama dalam
transaksi antara penjual dan pembeli. Penggunaan tas plastik menjadi hal yang sangat
lumrah dihampir setiap produk sebagai media packaging. Penggunaan tas belanja
belanja plastik plastik juga tidak memandang memandang golongan, golongan,
penggunaannya penggunaannya menyeluruh menyeluruh mulai dari pasar
tradisional hingga tempat perbelanjaan modern. Hal ini dikarenakan tas belanja
plastik dianggap media yang lebih praktis, mudah dan murah untuk digunakan
Plastik sendiri terbuat dari bahan senyawa polimer polyethylene. Bahan baku utama
yang tergolong rantai karbon ini merupakan bahan yang tidak ramah 2 lingkungan.
Mulai dari pembuatan hingga after use, plastik memiliki sifat yang tidak mudah
terurai dengan tanah. Dalam siklus hidupnya, sampah plastik memiliki umur sekitar
450 hingga 1000 tahun hingga dapat terurai dan membaur dengan tanah. Sehingga
dipastikan tas belanja plastik yang kita gunakan sekarang akan tetap berwujud tas
belanja plastik hingga 450 tahun kedepan.
Tas Kepo (Keren dan Populer) adalah salah satu produsen tas yang berbentuk
tote bag atau tas selempang yang menyediakan berbagai variasi ukuran dan
bentukan. Tas yang bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari untuk
5
mengurangi tingkat penggunaan plastik, dengan slogan “No More Platic Bag”. Tas
dibuat untuk menampung barang-barang yang hendak dibeli atau dibawa daripasar,
supermarket atau tempat-tempat lainnya. Selain untuk mengurangi sampah plastik,
tas tersebut juga dapat digunakan sebagai penunjang penampilan karena diberi nilai
estetika dalam proses pembuatannya. Di sisi lain kehadiran produk yang menarik dan
trendi dapat meningkatkan prestige atau image bagi yang memakainya. Dengan
alasan ini penulis tertarik untuk membuat sling bag atau tote bag atau tas selempang
yang dapat dibawa dengan satu tangan didesain dengan unik dan simple sebagai
peluang usaha.
2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana menjadikan sampah menjadi suatu barang bernilai ekonomis ?
2. Bagaimana membuat tas “KEPO” menjadi suatu kerajinan tangan yang
bermutu dan berkualitas serta pantas dijadikan souvenir?
3. Bagaimana strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk yang lain?
1.5 Tujuan
1. Menjadikan sampah menjadi suatu barang bernilai ekonomis.
2. Membuat dompet KEPO menjadi suatu kerajinan tangan yang bermutu dan
berkualitas serta pantas dijadikan souvenir.
3. Membuat strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk yang lain.
6
1.5 Manfaat
1. Mengurangi dampak negatif sampah
2. Mengeluarkan produksi baru bagi masyarakat.
3. Mengembangkan jiwa wirausaha dan kemandirian.
4. Menambah pengalaman dan pengetahuan.
7
BAB II
RENCANA USAHA
2. Detail Prodak
Berawal dari pemikiran untuk melakukan sebuah usaha yang dapat menjadi
proses belajar proses belajar serta menghasilkan profit menghasilkanprofit maka
penulis maka penulis merancang sebuah merancang sebuah produk yang akan
dihasilkan dalam usaha ini adalah sling bag atau tote bag yang dibuat dari kain
kanvas bermotif. Produk ini memiliki karateristik yang berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 45 cm x 30 cm, ukuran tersebut cocok digunakan sebagai
tas belanja dan memiliki motif yang trendy sehingga tidak hanya dapat berfungsi
sebagai tas belanja namun dapat pula dijadikan tas untuk berpergian, melihat bentuk
dan motifnya dapat sebagai penunjang penampilan. Material kanvas digunakan pada
tas serta sabuknya atau selempangnya. Melihat fungsinya yang dapat digunakan
sebagai tas belanja, tas ini hanya menggunakan kancing magnet dan resleting
sebagai aspek keamanannya.
Target pasar untuk produk Tas KEPO ini adalah anak-anak muda,dan ibu-ibu
warga Jakarta. Tas ini sudah umum di pasaran, dan sudah ada pesaing yang telah
membuat produk ini, namun dengan inovasi yang nantinya kami buat, kami akan
dapat menembus pasar yang luas. Karena tas ini mempunyai keunikan tersendiri
yang dapat menarik hati pera pembeli.
Dengan pesaing lain yang berjualan tas dengan bahan dan model yang sama,
kami yakin tas ini kan menjadi pilihan konsumen. Karena keunikan yang akan
kami buat dan juga fungsional tas sesuai dengan kebutuhan kompetitor yang
8
nyata ialah kios-kios tas atau area PKL yang banyak menjual tas, tapi yang berciri
khas Tas Kepo yang akan dicari oleh pembeli.
2. Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti hasil
produk, tempat, segi promosi dan juga harga yang akan dipasarkan.
a. Produk
Hasil harus memiliki beberapa keunikan dan ciri khas sebagai berikut :
• Menampillkan motif bunga, tulisan, serta gambar yang unik.
• Penambahan variasi dan bahan kain untuk memperkuat tas.
• Jenis kain yang digunakan adalah jenis yang bagus sesuai dengan
kebutuhan.
• Memiliki banyak variasi warna karena dalam 1 motif akan mempunyai
4 warna yang berbeda.
• Mempunyai fungsional sesuai kebutuhan. Misalnya tempat HP, laptop,
tempat dompet dan kebutuhan kosmetik wanita.
b. Tempat
• Membuat stand dengan mengunakan kendaraan mobil dilokasi pasar
malam, atau tempat ramai yang dikunjungi orang-orang.
• Bekerja sama dengan kios penjual tas di daerah JABODETABEK.
• Menjual prodak secara online melalui social media.
c. Promosi
• Melalui brosur yang akan disebarkan di area perbelanjaan, komplek
perumahan dan lain-lain.
• Mengikuti pameran yang ada di JABODETABEK.
• Melalui online lewat beberapa sosial media.
9
d. Harga
• Memberikan lharga yang cukup terjangkau bagi semua kalangan
konsumen dengan harga berkisar antara Rp. 70.000 sampai Rp. 80.000.
• Memberikan diskon untuk pemesanan diatas 10 buah.
2. Proyeksi Keuntungan
Diansumsikan dalam satu bulan dapat menghasilkan 150 pcs tas, maka proyeksi
keuntungan yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan 150 x Rp80.000 = Rp 12.000.000
2. Pengeluaran
a. Biaya listrik = Rp 200.000
b. Bahan baku kain 75 m x Rp 15.000 = Rp 1.125.000
c. Resleting 45 cm, 150 pcs x Rp 13.000 = Rp 1.950.000
d. Resleting 10 cm, 150 pcs x Rp 7000 = Rp 1.050.000
e. Kancingan Magnet 150pcs x Rp 500 = Rp 75.000
f. Ongkos jahit 150pcs x Rp 20.000 = Rp 3.000.000
g. Plastik pembungkus 1 pack = Rp 25.000
h. Label “KEPO” 150pcs x Rp 500 = Rp 75.000
i. Tali tas rantai 150 pcs x Rp 6.000 = Rp 900.000
j. Pengait “O” 150 pcs x Rp 5.000 = Rp 750.000
k. Pengait tali rantai 150 pcs x 2 x 500 = Rp 150.000
l. Lem 1 kaleng = Rp 75.000
Total Pengeluaran = Rp 9.375.000
3. Proyeksi Keuntungan Poin 1 – Poin 2 = Rp 2.625.000
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
11
Penulis menggagas sebuah pemikiran untuk menuangkan konsep-konsep tersebut
dalam sebuah program kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan (PKM-
K). Konsep-konsep tersebut penulis tuangkan dalam sebuah proposal untuk
ditindak lanjuti dengan adanya keseriusan untuk melakukan usaha tersebut maka
penulis melakukan survei atau pengumpulan data lebih lanjut guna kemajuan
usaha.
12
3.2 Cara Pembuatan Produk
Cara pembuatan untuk melaksanakan ide produk ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam tahap ini penulis memilih jenis kain yang akan dipakai, jenis kain yang
akan penulis gunakan dalam pembuatan pembuatan tote bag adalah kain kanvas.
Untuk memilih kain kanvas sendiri kategori yang digunakan hanyalah warna.
Untuk ini penulis akan memilih kain berdasarkan warna. Penulis akan memilih
kain berdasarkan warna yang diminati banyak orang.
2. Membuat pola tas Setelah memilih jenis kain , penulis membuat pola tas di atas
kertas karton. Lalu pola kertas karton tersebut digunakan cetakan pada kain.
Kemudian penulis menggunting kain yang sudah digambar sesuai pola.
13
3. Menjahit tas Dalam tahap ini tas yang sudah digunting sesuai pola akan melalui
dua tahap penjahitan. Pertama, kain dijahit dijahit pinggir terlebih terlebih
dahulu. Kedua, kain yang telah dijahit tersebut dijahit seperti biasa dengan
menjahit bagian sisi kanan dan kirinya. Pada tahap ini, untuk bagian dalam tas
dijahit bersamaan dengan menjahit bagian kanan dan kiri tas. Lubang untuk
bagian tali yang terletak di sisi kanan dan kiri tas, dijahit bersamaan saat
menjahit bagian sisi kanan dan kiri tas. Lalu dilanjutkan dengan menjahit bagian
atas untuk bagian lubang tali.
4. Memasang tali tas Setelah bagian tas sudah dijahit semua, penulis memasang
tali tas yang dimasukkan dari bagian atas tas lalu dimasukkan ke bagiansamping
tas.
5. Penyablonan sling bag Pada tahap ini tas akan di Pada tahap ini tas akan di
sablon guna memenuhi motif gambar yang diinginkan, gambar yang diinginkan,
seperti motif karakter animasi, pola-pola garis atau bentuk, serta kaligrafi yang
diminati banyak orang
6. Pengemasan barang Sling bag akan dikemas dengan baik menggunakan plastik
yang sudah memiliki logo usaha ” KEPO” sehingga produk tampak rapi dan
memiliki identitas dari usaha “ KEPO” sendiri.
Pemasaran Sling bag Pemasaran dilakukan melalui personal selling dan media
online.
a. Personal Selling
Pemasaran produk penulis melalui face to face, dimana melalui mulut ke
mulut dan akan terus berkembang.
14
b. Media Online
Penulis Memasarkan produk melalui media online seperti Instagram, shopee dan
Tokopedia (@taskerenpopuler_) sehingga pembeli yang berasal dari luar Medan
juga dapat membeli produk ini dan website “ KEPO (Keren Populer)” juga
tersedia dengan URL: taskerenpopuler.tumblr.com
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar yang akan di produksi oleh KEPO Store
dan akan dipasarkan.
15
BAB IV
BIAYA DAN ANGGARAN
No Rencana Kegiatan 2 3 4 5
16
BAB V
KESIMPULAN
Proposal PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) ini dibuat untuk memenuhi Ujuan
Akhir Semester Mata Kuliah Kewirausahaan yang dilaksanakan pada Bulan Februari
Tahun 2022. Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL) merupakan kunci
penanganan masalah plastik di Jakarta. Kini berbagai toko retail sudah tidak
menyediakan kantong plastik untuk belanja, jadi pelanggan harus membawa kantong
belanja sendiri dari rumah. Hal ini juga diatur pada Pergub No. 142 tahun 2019, tentang
Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan mengharuskan seluruh
toko swalayan, pusat perbelanjaan, serta pasar di Jakarta untuk menggunakan Kantong
Belanja Ramah Lingkungan yang bisa digunakan berkali-kali dan terbuat dari bahan
yang dapat didaur ulang. Kantong Belanja Ramah Lingkungan tersebut adalah kantong
belanja yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, seperti daun kering, kertas,
kain, polyester, maupun materi daur ulang lainnya.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa TAS KEPO (Tas Keren Populer) yang
kami tawarkan ini memiliki ketebalan yang memadai dan dirancang untuk dapat
digunakan berulang kali. Kami juga memasarkan dalam toko online melalui media
sosial Instagram yang bisa dilihat model dan desain nya. Kami berharap denganproduk
ini pelanggan tertarik dengan tas ramah lingkungan yang kami tawarkan ini karena
memiliki keunggulan bahan yang kuat, desain yang menarik serta harga yang ramah di
kantong serta kami dapat membantu mengurangi polusi di bumi.
17