DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
GOLONGAN S1
1.2. Tujuan
Praktikum ini dimaksudkan agar Mahasiswa dapat mengerti, memahami
dan membuat tentang program penyuluhan pertanian yang efisien dan
efektif.
II. TEKNIS PELAKSANAAN
3.1. Hasil
Tabel 1.1 Hasil Wawancara Penyuluh Sesuai Kuisioner
No Nama Tujuan Sasaran Wak Tem Metode Alat Baha Aloka Sumber Indikator
Kegiatan tu pat Penyul n si Biaya Pencapaia
uhan Dana n
(Rp) Tujuan
1. Keadaan
Keadaan adalah fakta yang ditunjukkan oleh data pada saat penyusunan
program. Data ini meliputi data aktual (data nyata saat itu) dan data potensial
(data keadaan yang mungkin tercapai). Keadaan yang terjadi pada petani
jagung di Kecamatan Sooko adalah masih banyaknya hama yang
menyerang jagung sehingga hasil jagung berkurang sedangkan para petani
belum mampu mengendalikan serangan hama dan melakukan pemeliharaan
jagung dengan benar.
2. Masalah
Masalah adalah faktor-faktor penyebab keadaan yang . tidak memuaskan
atau belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah terjadi akibat
adanya perbedaan antara data aktual dengan data potensial. Dalam
penyuluhan pertanian dibedakan antara masalah umum dan masalah khusus.
Masalah umum merupakan dasar untuk merumuskan tujuan program dan
masalah khusus dijadikan dasar untuk merumuskan tujuan kegiatan.
Masalah yang terjadi pada petani jagung di Kecamatan Sooko adalah hanya
48 % petani jagung yang mampu mengendalikan serangan hama tanaman
jagung.
3. Tujuan
Tujuan merupakan suatu pernyataan pemecahan masalah atau pernyataan
yang ingin dicapai, untuk kepentingan penyuluhan pertanian ada dua macam
tujuan, yaitu tujuan program dan tujuan kegiatan. Tujuan program adalah
pernyataan pemecahan masalah umum yang ingin dicapai, sedangkan tujuan
kegiatan merupakan pernyataan pemecahan masalah khusus atau tujuan dari
setiap kegiatan penyuluhan pertanian. Tujuan adanya programa tersebut
adalah petani jagung mampu mengendalikan serangan hama tanaman
jagung dan melakukan pemeliharaan jagung dengan benar.
4. Cara mencapai tujuan
Cara mencapai tujuan adalah suatu rencana kegiatan yang didalamnya
menyangkut masalah khusus, tujuan kegiatan atau metode, lokasi, unit
volume, frekuensi, sasaran, pelaksana, waktu kelengkapan dan pembiayaan.
Dengan kata lain cara mencapai tujuan ini dituangkan secara rinci dalam
rencana kegiatan. Metode pelatihan dan praktek ini merupakan metode
dimana penyuluh bisa berinteraksi dengan khalayak secara langsung.
Adapun alat dan bahan yang diprediksi dibutuhkan dalam penyuluhan ini
yaitu: Laptop, LCD, proyektor, dan alat tulis. Dana yang dialokasikan dalam
penyuluhan ini diperkirakan sebesar Rp. 100.000 yang bersumber dari
swadana, hasil akhir diharapkan yaitu Petani jagung mampu mengendalikan
serangan hama tanaman jagung, serta Petani jagung mampu melakukan
pemeliharaan jagung dengan benar.
Dalam tujuan programa terdapat Terdapat 2 poin yang akan dicapai pada
programa penyuluhan pertanian poin harus disampaikan dalam penyuluhan
yaitu: 1) pengendalian OTP tanaman jagung, 2) Pemeliharaan jagung dengan
benar. Kedua poin ini yang menjadi sasaran utamanya adalah para petani
jagung. Dalam masalah programa penyuluh pertanian didapatkan hasil dari
identifikasi yang belum tercapai. Masalah yang terindentifikasi merupakan
acuan penyuluh pertanian dalam kegiatan programa penyuluh pertanian untuk
mencapai tujuan penyuluh dalam programa penyuluh pertanian (Reza, 2016).
Rencana kegiatan penyuluhan pertanian merupakan perwujudan dari
identifikasi wilayah, tujuan, sasaran, dan masalah dalam programa penyuluhan
penyuluhan pertanian yang akan menjadi acuan penyuluh untuk melakukan
kegitan penyuluhan kepada petani maupun wanita tani Hasil yang diharapkan
dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu supaya petani serta penyuluh memiliki
keterampilan dalam pembuatan pestisida alami, pemeliharaan dengan rutin dan
efisien. Sasaran penyuluhan pada kegiatan ini yaitu petani jagung dimana
penyuluhan akan disampaikan dengan metode ceramah diskusi. Metode
pelatihan dan praktek ini merupakan metode dimana penyuluh bisa berinteraksi
dengan khalayak secara langsung. Adapun alat dan bahan yang diprediksi
dibutuhkan dalam penyuluhan ini yaitu: Laptop, LCD, proyektor, dan alat tulis.
Dana yang dialokasikan dalam penyuluhan ini diperkirakan sebesar Rp.
100.000 yang bersumber dari swadana, hasil akhir diharapkan yaitu Petani
jagung mampu mengendalikan serangan hama tanaman jagung, serta Petani
jagung mampu melakukan pemeliharaan jagung dengan benar (Bahua & Musa,
2017).
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum interview dengan petugas penyuluh lapang
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian berfokus pada upaya menolong
petani untuk mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan
masalah serta mengambil keputusan menyangkut usahanya sebagai bagian
dari sistem agribisnis. Ketentuan mengenai pedoman penyusunan programa
penyuluhan diatur dengan peraturan menteri. Penyuluh menyusun dan
melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan programa penyuluhan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K).
2. Pada rencana kegiatan penyuluhan ini diuraikan beberapa garis besar
rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan pada kegiatan
programa penyuluh pertanian. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian
merupakan perwujudan dari identifikasi wilayah, tujuan, sasaran, dan
masalah dalam programa penyuluhan penyuluhan pertanian yang akan
menjadi acuan penyuluh untuk melakukan kegitan penyuluhan kepada
petani.
3. Terdapat 2 poin yang akan dicapai pada programa penyuluhan pertanian
poin harus disampaikan dalam penyuluhan yaitu: 1) pengendalian OTP
tanaman jagung, 2) Pemeliharaan jagung dengan benar.
4.2.Saran
Diharapkan dengan adanya perencanaan program penyuluh pertanian ini
petani dengan para penyuluh saling bekerja sama dan komperatif sehingga
kedepannya permasalahan terkait hama dan penyakit, tenaga kerja dll ini tidak
terjadi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahua, M. I., & Musa, N. (2017). Pengaruh Kompetensi pada Kinerja Penyuluh
Pertanian dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung. Prosiding Seminar
Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, September, 231–235.
Bili, Y., Olviana, T., & Nainiti, S. P. . (2018). Yohanis Bili; Tomycho Olviana,
Selfius P.N Nainiti Participation Lev.