Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM KOMUNIKASI AGRIBISNIS

“PERENCANAAN PROGRAM KERJA PENYULUHAN”

Dosen Pengampu Praktikum :

Ika Sari Tondang, SP., M.Sc.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

Caesariano Afrilio Pratama (20024010005)

Elit Ella Mustika (20024010007)

Dinda Rhaima Ladisa Putri (20024010009)

Ervia Okta Izzatul Muna (20024010010)

GOLONGAN S1

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
SURABAYA
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berbagai pengertian penyuluhan yang dikemukakan dari masa ke masa
dan miliki tujuan yang sama yaitu perubahan perilaku petani, sehingga sejak
tahun 2006 pemerintah melalui UU No. 16 yang dipergunakan dalam
bidang pertanian, perikanan dan kehutanan mendefinisikan penyuluhan
merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar
mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengertian tersebut hingga saat ini
menjadi pedoman bagi penyelenggara penyuluhan yang lagi-lagi secara
khusus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan yang dilengkapi
dengan memperhatikan pelestarian lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian adalah pekerjaan professional yang berusaha
mempengaruhi atau mengarahkan keputusan inovasi selaras dengan tujuan
lembaga penyuluhan. Penyuluh berfungsi sebagai mata rantai penghubung
antara dua sistem sosial atau lebih. Penyuluh merupakan agen pembaharuan
dari badan, dinas atau organisasi yang bertujuan mengadakan perubahan-
perubahan di masyarakat kea rah kemajuan yang lebih baik dengan
menyebar luaskan inovasi yang mereka produksi dan miliki yang telah
disusun berdasarkan kebutuhan klien.
Penyuluhan merupakan mitra sejajar bagi petani yang mempunyai peran
strategis dalam pembangunan pertanian. Dalam menjalankan peran
tersebut, penyuluh mempunyai tugas pokok dan fungsi yang menjadi acuan
dalam melakukan penyuluhan. Pentingnya penyuluhan pertanian diawali
oleh kesadaran akan adanya kebutuhan petani untuk mengembangkan
dirinya dalam menjalankan usahatani dengan baik agar lebih mampu
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya. Kegiatan
penyuluhan pertanian perlu dikembangkan sebagai dasar menggerakkan
kesadaran dan partisipasi petani dalam proses pembangunan agar mereka
memiliki kemampuan menolong dirinya sendiri (Romadi and Warnaen,
2021).
Kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan
pertanian mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha serta
memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas pertanian
yang akan menentukan besarnya pembiayaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa pembiayaan
penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan
Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya
disesuaikan dengan kebutuhan penyusunan programa penyuluhan.
Programa Penyuluhan, secara umum bertujuan untuk :
a) Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
b) Memberikan panduan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana
kerja tahunan kegiatan penyuluhan.
c) Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk
disampaikan dalam forum musrenbang tahun berikutnya.
d) Sebagai acuan para penyuluh dalam merumuskan dan melaksanakan
penyuluhan dilapangan dengan memperhatikan aspek :
(1) Tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan para pelaku utama dan
pelaku usaha menjadi pelaku agribisnis,
(2) Ketersediaan teknologi sarana dan prasarana serta sumberdaya lain yang
mendukung kegiatan penyuluhan pertanian,
(3) Tingkat kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan sikap penyuluh
pertanian,
(4) Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya dan ada,
(5) Alokasi biaya.
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dalam menghadapi berbagai
tantangan baik berupa lingkungan ekonomi maupun era globalisasi
diperlukan penyuluhan pertanian yang spesifik lokalita bersifat strategis
dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan
produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani
(‘Kabupaten Lumajang Tahun 2019 Pemerntah Kabupaten Lumajang’,
2019).

1.2. Tujuan
Praktikum ini dimaksudkan agar Mahasiswa dapat mengerti, memahami
dan membuat tentang program penyuluhan pertanian yang efisien dan
efektif.
II. TEKNIS PELAKSANAAN

2.1. Tempat dan Waktu


Praktikum dilaksanakan pada Jum’at, 22 April 2022, secara online
menggunakan Google Meet.
2.2. Alat dan Bahan
Lembar catatan dan alat tulis.
2.3. Cara Kerja
1. Membuat tabel program penyuluhan agribisnis.
2. Menyusun program penyuluhan pertanian dengan data yang ada di lapang
dengan mengisi tabel tersebut.
3. Mahasiswa mempresentasikan program penyuluh pertanian yang telah
dibuat dan dilanjutkan dengan diskusi materi yang telah disampaikan.
4. Mengumpulkan laporan sementara.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Tabel 1.1 Hasil Wawancara Penyuluh Sesuai Kuisioner

No Nama Tujuan Sasaran Wak Tem Metode Alat Baha Aloka Sumber Indikator
Kegiatan tu pat Penyul n si Biaya Pencapaia
uhan Dana n
(Rp) Tujuan

1. Pelaku Petani Mei- Rum Lapt Mater 100.0 Swada Petani


utama yang Jagung Juni ah op, i,Ban 00 na jagung
mampu 202 Peta LC ner mampu
mengendali 2 ni D,Pr atau mengenda
cerama
Pengendalian kan oyek Poster likan
h,
OPT jagung serangan tor, serangan
diskusi
hama Alat hama
tanaman Tuli tanaman
jagung baru s jagung.
54%

2. Petani Mei- Rum Lapt Mater 100.0 Swada Petani


Pelaku
Jagung Juni ah op,L i, 00 na jagung
utama yang
202 Peta CD, Bann mampu
melakukan
2 ni Proy er melakuka
Pemeliharaan pemeliharaa cerama
ekto atau n
jagung n jagung h,
r,Al Poster pemelihar
dengan benar dengan diskusi
at aan
benar
Tuli jagung
mencapai
s dengan
56 %
benar.
3.2. Pembahasan
Penyusunan program penyuluhan pertanian bersama petani menyiratkan
suatu pandangan luas tentang partisipasi masyarakat (Bili et al., 2018).
Partisipasi merupakan keterlibatan masyarakat dalam tindakan dan
refleksi, atau suatu proses pemberdayaan dan keterlibatan aktif dalam
pengambilan keputusan pada seluruh kegiatan pembuatan programa. Salah satu
keberhasilan penyuluhan pertanian dalam kelompok tani sangat
bergantung pada keterlibatan petani dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
pertanian yang di selenggarakan sehingga penyuluh tidak hanya melakukan
sesuatu untuk petani, tetapi juga melakukan sesuatu bersama petani. Petani ikut
serta memberikan masukan dalam penyusunan program penyuluhan
pertanian, terutama mengenai kebutuhan, keinginan, dan masalah-masalah
yang dihadapinya dalam mengelola usaha tani. Berpartisipasinya petani
dalam penyusunan programa penyuluhan akan menyebabkan petani merasa
memiliki program tersebut sehingga program yang direncanakan diharapkan
dapat direalisasikan secara efektif(Dzoelkarman, Idrus Salam, 2019).
Program diartikan sebagai suatu pernyataan tertulis tentang keadaan,
masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan yang disusun dalam bentuk dan
sistematika yang teratur. Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan program penyuluhan yaitu menyangkut: keadaan, masalah,
tujuan dan cara penetapan tujuan.

1. Keadaan
Keadaan adalah fakta yang ditunjukkan oleh data pada saat penyusunan
program. Data ini meliputi data aktual (data nyata saat itu) dan data potensial
(data keadaan yang mungkin tercapai). Keadaan yang terjadi pada petani
jagung di Kecamatan Sooko adalah masih banyaknya hama yang
menyerang jagung sehingga hasil jagung berkurang sedangkan para petani
belum mampu mengendalikan serangan hama dan melakukan pemeliharaan
jagung dengan benar.
2. Masalah
Masalah adalah faktor-faktor penyebab keadaan yang . tidak memuaskan
atau belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah terjadi akibat
adanya perbedaan antara data aktual dengan data potensial. Dalam
penyuluhan pertanian dibedakan antara masalah umum dan masalah khusus.
Masalah umum merupakan dasar untuk merumuskan tujuan program dan
masalah khusus dijadikan dasar untuk merumuskan tujuan kegiatan.
Masalah yang terjadi pada petani jagung di Kecamatan Sooko adalah hanya
48 % petani jagung yang mampu mengendalikan serangan hama tanaman
jagung.
3. Tujuan
Tujuan merupakan suatu pernyataan pemecahan masalah atau pernyataan
yang ingin dicapai, untuk kepentingan penyuluhan pertanian ada dua macam
tujuan, yaitu tujuan program dan tujuan kegiatan. Tujuan program adalah
pernyataan pemecahan masalah umum yang ingin dicapai, sedangkan tujuan
kegiatan merupakan pernyataan pemecahan masalah khusus atau tujuan dari
setiap kegiatan penyuluhan pertanian. Tujuan adanya programa tersebut
adalah petani jagung mampu mengendalikan serangan hama tanaman
jagung dan melakukan pemeliharaan jagung dengan benar.
4. Cara mencapai tujuan
Cara mencapai tujuan adalah suatu rencana kegiatan yang didalamnya
menyangkut masalah khusus, tujuan kegiatan atau metode, lokasi, unit
volume, frekuensi, sasaran, pelaksana, waktu kelengkapan dan pembiayaan.
Dengan kata lain cara mencapai tujuan ini dituangkan secara rinci dalam
rencana kegiatan. Metode pelatihan dan praktek ini merupakan metode
dimana penyuluh bisa berinteraksi dengan khalayak secara langsung.
Adapun alat dan bahan yang diprediksi dibutuhkan dalam penyuluhan ini
yaitu: Laptop, LCD, proyektor, dan alat tulis. Dana yang dialokasikan dalam
penyuluhan ini diperkirakan sebesar Rp. 100.000 yang bersumber dari
swadana, hasil akhir diharapkan yaitu Petani jagung mampu mengendalikan
serangan hama tanaman jagung, serta Petani jagung mampu melakukan
pemeliharaan jagung dengan benar.

Dalam tujuan programa terdapat Terdapat 2 poin yang akan dicapai pada
programa penyuluhan pertanian poin harus disampaikan dalam penyuluhan
yaitu: 1) pengendalian OTP tanaman jagung, 2) Pemeliharaan jagung dengan
benar. Kedua poin ini yang menjadi sasaran utamanya adalah para petani
jagung. Dalam masalah programa penyuluh pertanian didapatkan hasil dari
identifikasi yang belum tercapai. Masalah yang terindentifikasi merupakan
acuan penyuluh pertanian dalam kegiatan programa penyuluh pertanian untuk
mencapai tujuan penyuluh dalam programa penyuluh pertanian (Reza, 2016).
Rencana kegiatan penyuluhan pertanian merupakan perwujudan dari
identifikasi wilayah, tujuan, sasaran, dan masalah dalam programa penyuluhan
penyuluhan pertanian yang akan menjadi acuan penyuluh untuk melakukan
kegitan penyuluhan kepada petani maupun wanita tani Hasil yang diharapkan
dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu supaya petani serta penyuluh memiliki
keterampilan dalam pembuatan pestisida alami, pemeliharaan dengan rutin dan
efisien. Sasaran penyuluhan pada kegiatan ini yaitu petani jagung dimana
penyuluhan akan disampaikan dengan metode ceramah diskusi. Metode
pelatihan dan praktek ini merupakan metode dimana penyuluh bisa berinteraksi
dengan khalayak secara langsung. Adapun alat dan bahan yang diprediksi
dibutuhkan dalam penyuluhan ini yaitu: Laptop, LCD, proyektor, dan alat tulis.
Dana yang dialokasikan dalam penyuluhan ini diperkirakan sebesar Rp.
100.000 yang bersumber dari swadana, hasil akhir diharapkan yaitu Petani
jagung mampu mengendalikan serangan hama tanaman jagung, serta Petani
jagung mampu melakukan pemeliharaan jagung dengan benar (Bahua & Musa,
2017).
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum interview dengan petugas penyuluh lapang
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian berfokus pada upaya menolong
petani untuk mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan
masalah serta mengambil keputusan menyangkut usahanya sebagai bagian
dari sistem agribisnis. Ketentuan mengenai pedoman penyusunan programa
penyuluhan diatur dengan peraturan menteri. Penyuluh menyusun dan
melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan programa penyuluhan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K).
2. Pada rencana kegiatan penyuluhan ini diuraikan beberapa garis besar
rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan pada kegiatan
programa penyuluh pertanian. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian
merupakan perwujudan dari identifikasi wilayah, tujuan, sasaran, dan
masalah dalam programa penyuluhan penyuluhan pertanian yang akan
menjadi acuan penyuluh untuk melakukan kegitan penyuluhan kepada
petani.
3. Terdapat 2 poin yang akan dicapai pada programa penyuluhan pertanian
poin harus disampaikan dalam penyuluhan yaitu: 1) pengendalian OTP
tanaman jagung, 2) Pemeliharaan jagung dengan benar.
4.2.Saran
Diharapkan dengan adanya perencanaan program penyuluh pertanian ini
petani dengan para penyuluh saling bekerja sama dan komperatif sehingga
kedepannya permasalahan terkait hama dan penyakit, tenaga kerja dll ini tidak
terjadi lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Kabupaten Lumajang Tahun 2019 Pemerntah Kabupaten Lumajang’ (2019).

Bahua, M. I., & Musa, N. (2017). Pengaruh Kompetensi pada Kinerja Penyuluh
Pertanian dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung. Prosiding Seminar
Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, September, 231–235.

Bili, Y., Olviana, T., & Nainiti, S. P. . (2018). Yohanis Bili; Tomycho Olviana,
Selfius P.N Nainiti Participation Lev.

Dzoelkarman, Idrus Salam, A. H. (2019). Partisipasi kontak tani dalam


perencanaan dan pelaksanaan program penyuluhan pertanian. 4(1), 18–22.

Reza, M. (2016). Proses Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian Tingkat


Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Menara Ilmu, 10(63), 109–117.

Anda mungkin juga menyukai