Anda di halaman 1dari 9

Lampiran: Contoh Verbatim Hasil Wawancara

Identitas RESPONDEN 1 PERTEMUAN 1


Nama : MI
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 20 September 1995
Usia : 27 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Kota Medan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pengajar
Lokasi :
Tanggal : 13 April 2022
Waktu : 13.00 – 16.00 WIB
Keterangan :
P : Peneliti
S : Responden
KB : Kode Berkas
W : Wawancara ke-
B : Baris

Uraian Baris Keterangan


P Kalau boleh tau, kakak ini tumbuh Latar belakang
dilingkungan keluarga yang gimana Responden
sih? Terus hubungan kakak sama
orangtua kakak gimana
S Mungkin karena aku satu-satunya anak
laki-laki ya, jadi ada ekpektasi lebih yg
diharapkan kedua orangtuaku.
Hubunganku sama orangtuaku, baik
sih. Tapi karena aku lahir dan besar 10
dalam zaman yg lebih progresif dalam
artian aku kuliah orangtuaku cuma
lulusan SMP, jadi ada beberapa nilai-
nilai yg kadang tidak selaras dan
menimbulkan perdebatan juga, tapi
secara keseluruhan baik, seperti
hubungan anak dan orangtua lainnya
menurutku
P Apakah kakak cukup terbuka dengan 20
orangtua? mungkin cerita2 tentang
masalah kerjaan/atau masalah lain?
S Jujur enggak. Selama sesuatu itu bisa
aku hadapi sendiri aku tidak sampai
cerita ke orangtuaku. Aku juga pribadi
yg cenderung menghindari perdebatan
sedangkan kalau ngobrol sama
orangtuaku kadang masih sering
berdebat panjang tentang sesuatu hal.
Mungkin juga karena pola pengasuhan
orangtuaku tidak membiasakan anak-
anaknya untuk cerita masalahnya

Balik lagi ada nilai-nilai yg aku dan


orangtuaku belum bisa selaraskan ya.
Dan aku juga gak memaksa mereka
untuk selalu memahami aku soalnya
zamannya juga udah berbeda, pola
pikirnya juga udah beda. Tapi aku
sayang mereka, mereka menyanyangi
aku. Memenuhi kebutuhan hidupku
sejak kecil, makan, pendidikan, aku
juga dibebaskan untuk mau kuliah atau
tidak kuliah, dibebaskan mau kerja di
mana
P LGBT ini kan singkatan dari Lesbian,
Gay, Biseksual, dan Transgender.
Kalau kakak ini termasuk bagian yang
mana?
S Aku mengidentifikasi diriku sebagai
laki-laki dengan orientasi seksual
homoseksual. Kosakta-kosakata
tentang lgbtq juga gak ada aku pelajari
sejak kecil aku menemukannya baru-
30
baru di masa kuliah aja. Di sekolahku
baik SD sampai SMA juga gak ada
pelajaran tentang itu. Jadi, ada
kebingungan-kebingungan yg aku
alami. Tapi ya secara singkat aku
menganggap diriku laki-laki yg memiliki
ketertarikan romantis dan seksual
terhadap laki-laki juga, atau gay lah ya
yg sering orang bilang
P Kapan kiranya kakak menyadari bahwa 35
orientasi seksual kakak ini
homoseksual/gay kak?
S Kalau aku coba ingat-ingat kembali, RESPONDEN
awal masuk SMA. Jadi aku tertarik merasa mulai
dengan seorang ketua OSIS di tertarik dengan
sekolahku waktu itu. Mulai ada rasa teman sebaya
penasaran, ingin dekat, ingin
berkawan, ingin berkomunikasi, karena
secara fisik aku melihat dia ganteng,
pintar, rapi, jadi aku ingin masuk ke
lingkaran pertemanannya dan punya
relasi dengan dia. Waktu itu aku belum
sadar betul apakah itu ketertarikan
secara romantis atau seksual. Intinya
aku senang lihat dia dan ingin sama-
sama dengan dia. Intinya aku ingin
lebih mengenal dia dan dia syukur-
syukur mau mengenal aku
P Apakah kakak pernah berada difase RESPONDEN
kebingungan dan apakah itu mengungkapkan
berlangsung cukup lama gak? dan perasaan yang
difase2 itu ada hal yang bikin jadi dialami seperti
aktivitas keseharian kakak keganggu? membenci diri
S Aku mengalaminya juga fase sendiri, merasa
membenci diri sendiri dan membenci negatif dan
40
diri sendiri itu kan gak enak ya. Merasa mengganggu
diri kotor juga kan adalah perasaan aktivitasnya
negatif yg buat gak nyaman. Nangis
udah pasti. Terlebih lagi aku merasa
sendirian karena jujur aku di kampus
gak punya teman gay. Aku juga gak
ada cerita ke orangtuaku.
P Selama waktu “berat” kakak itu, kakak RESPONDEN
pernah ga sih kyk jadi cerita ke temen mengungkapkan
dekat kakak mengenai apa yang kakak tidak perlu untuk
alami? memberitahu orang
S Aku gak merasa harus selalu lain terkait orientasi
memberitahu orang lain tentang seksualnya
seksualitasku sih. Sama juga kayak
orang heteroseksual, apa yg hetero
harus selalu cerita tentang orientasi 50
seksual mereka sama orang lain?
Kupikir enggak deh. Kalau ada teman
dekatku yg merasa aku ini "lain" gitu
dan mereka bertanya baru aku jawab,
kalau mereka gak tanya dan hubungan
pertemanan kami baik-baik aja, aku
gak merasa harus cerita juga tentang
orientasi seksualku.
Lampiran: Contoh Verbatim Hasil Wawancara
Identitas RESPONDEN 2 PERTEMUAN 1
Nama :I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir :-
Usia : 22 Tahun
Agama :-
Alamat : Kota Semarang
Pendidikan : Mahasiswa (Sedang Kuliah)
Pekerjaan : Mahasiswa
Lokasi :
Tanggal : 15 April 2022
Waktu : 14.00 – 16.00 WIB
Keterangan :
P : Peneliti
S : Responden
KB : Kode Berkas
W : Wawancara ke-
B : Baris

Uraian Baris Keterangan


P Kakak kalau boleh tau tumbuh
dilingkungan keluarga yang
bagaimana? Boleh diceritakan?
S Aku tumbuh di lingkungan keluarga yg
kurang komunikasi, dan cukup kurang 10
quality time bareng nya juga.
Menurutku aku jarang dikekang, jarang Latar belakang
diatur2, jadi kayak cukup dibebasin Responden
mau ngapain gitu
P Kak LGBT kan itu singkatan dari
Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender. Kalau kakak ini termasuk
yang mana?
S Aku yang transgender kak 20
P Maaf kak kalo bahasanya mungkin
kurang tepat, tapi kakak trans dari
gender mana ke gender mana kak?
S Aku dari female ke male
P Kak pertama kali kamu menyadari 25 RESPONDEN
mengenai orientasi seksual kamu ini mengungkapkan
kapan sih? Terus perasaan kamu perasaan saat
gimana saat itu? Apa ada rasa bingung menyadari orientasi
atau denial? seksualnya
S Tanggal 9 Agustus 2020. Waktu itu aku
denial sih, terus aku jadi gali2 informasi
lebih banyak soal itu, tapi semakin
dicari, semakin ngerasa “kok bener
juga ya”, semakin nyadar kalo
sebenernya dari kecil pun aku udah
ada tanda2nya gitu
P Denialnya kamu waktu itu gimana?
Terus pas waktu kecil itu emang tanda-
tandanya gimana kak?
S Denialnya aku mikir tuh kayak “hah
masa sih aku begini, masa ternyata
aku kayak gini”, aku nyari2 info lebih
dalam lagi tuh ya karena aku awalnya
ngga percaya, tapi semakin dicari
malah semakin obvious

Tanda2nya, waktu kecil tuh aku nangis


kalo disuruh pake gaun yg feminine
banget, aku lebih suka mainan yg
mobil2an sama figur batman superman RESPONDEN
gitu, walaupun masak2an aku mainin mengungkapkan
juga sih. Terus juga tingkah lakuku perasaan denial
kayak anak cowo gitu kan, sampe2 ada 30 atau menyangkal
temennya ibuku yg nyebut2 soal terhadap orientasi
operasi ganti kelamin gitu, terus seksual yang
akunya malah nanya “operasi kelamin dirasakan
tuh sakit ngga sih?”. Itu semua waktu
aku umur 4 tahun. Terus aku juga udah
bisa suka sama cewe.
P Masa denial kamu itu berlangsung
cukup lama ga kak? Dan apakah pas
difase itu jadi ganggu aktivitas
keseharian kamu?
S Fase denialku kayaknya ngga nyampe
1 bulan sih, dan ngga sampe
mengganggu aktivitas sehari2. Setelah
itu aku langsung coba menerima diriku
sendiri aja, dan menerima ternyata yg
kayak gitu tuh sebutannya transgender
P Ohhh gituu. Kamu udah come out 40 RESPONDEN
sama siapa aja kak tentang seksualitas mengungkapkan
kamu? telah berinteraksi
S 2 temen terdekatku. Terus baru dengan 2 teman
kemarin Maret come out ke ortu, dekat serta keluarga
sampe temen2 terdekat ortu juga tau khususnya ke ibu
soalnya ortuku kayak curhat gitu terkait orientasi
seksual yang
P Kan kamu td bilang ya keluarga kamu dirasakan
terbilang kurang komunikasi, pas waktu
kamu come out ke orangtua kamu,
reaksi mereka gimana?
S Kalo ibuku kan aku ajak ke psikiater,
soalnya aku minta tolong ke
psikiaternya buat jelasin keadaanku ke
ibuku wkwkw. Ibuku ya kayak shocked
but not surprised.... Soalnya ibuku
notice “keanehan2”ku dari waktu aku
kecil

Tapi ortuku masih kayak denial gitu sih,


ngga mau menerima aku apa adanya,
mereka masih pengen aku jadi
perempuan.
Lampiran: Contoh Verbatim Hasil Wawancara
Identitas RESPONDEN 3 PERTEMUAN 1
Nama : EN
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir :-
Usia : 21 Tahun
Agama :-
Alamat : Kota Semarang
Pendidikan : Mahasiswa (Sedang Kuliah)
Pekerjaan : Mahasiswa
Lokasi :
Tanggal : 15 April 2022
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Keterangan :
P : Peneliti
S : Responden
KB : Kode Berkas
W : Wawancara ke-
B : Baris

Uraian Baris Keterangan


P Kakak kalau boleh tau tumbuh Latar belakang
dilingkungan keluarga yang Responden
bagaimana? Boleh diceritakan?
S Keluarga aku bisa dibilang strict sih
10
kak, apalagi mama aku dulunya. Tapi
setelah ada masalah keluarga di tahun
2017, mamaku jadi mulai belajar buat
memahami anaknya
P Strictnya itu gimana tuh ka? Dan kalo 20
boleh tau masalahnya gimana sampe
bisa mamahnya jadi belajar buat
memahami anaknya?
S Strictnya tu sampe yang aku gaboleh
main ke mana gitu kak. Misalnya, ke
Semarang sama temen gitu gaboleh.
Masalah keluarganya, mamaku sampe
pisah rumah kak. Jadi aku jarang
banget ketemu mamaku
P Tapi kamu tuh cukup terbuka ga sih
kak sama mamah kamu? Kyk mungkin
ya cerita ttg masalah sekolah/apa itu ke
mamah
S Aku tertutup bangeett sama mama,
bener-bener gapernah cerita apapun.
Sampe desember tahun lalu, baru aku
ceritain semua ceritaku lengkap dari A
sampe Z
P Kak, LGBT ini kan singkatan dari
Lesbian, Gay, Biseksual, dan RESPONDEN
Transgender. Kalau kamu ini termasuk mengungkapkan
bagian yang mana? orientasi seksualnya
S Aku biseksual kak
P Pandangan kamu mengenai LGBT itu
gimana ka? Apakah menurut kamu
seorang LGBT itu ngalamin sakit atau
tidak normal?
S Nooo, LGBT itu sama seperti
RESPONDEN
heteroseksual. Gaperlu dibeda-
mengungkapkan
bedakan. Tapi kadang suka sedih
persepktifnya terkait
sama beberapa orang di komunitas
LGBT
LGBT yang melakukan hal tidak
menyenangkan. Seperti contohnya,
pelecehan seksual. Akibatnya jadi kena
ke satu komunitas, dicap jelek oleh
masyarakat
P Ohh iya-iya. Kira-kira, kapan sih kamu
menyadari mengenai orientasi seksual
kamu itu? Dan yang kamu rasain itu
apa? Apa mungkin ada perasaan
bingung/denial gitu?
S Aku mulai mengakui as LGBT di tahun RESPONDEN
2020 kak. Tapi, aku sadar kalau aku mengungkapkan
sudah mulai tertarik dengan sesama perasaan dan mulai
jenis sejak 2016. Perasaan aku pas itu menyadari orientasi
lebih ke excited si kak, akhirnya aku seksualnya
realized my sexuality. Yang jadi
masalah adalah, aku saat itu masih
belum ngerti harus melabeli diri
sebagai lesbian, biseksual, atau yang
lainnya
P Tapi dari 2016 sampe 2020 itu, kamu
ada ga sih temen cerita? Kyk mungkin
buat cerita-cerita tentang seksualitas
kamu? RESPONDEN
S Kalo untuk temen cerita soal mengungkapkan
seksualitas baru di tahun 2020 si kak keterbukaannya
P Kamu berarti cukup tertutup ya dengan orang lain
sebelumnya? terkait orientasi
S Bukan tertutup sih kak, lebih ke saat itu seksualnya
kan aku belum sadar seksualitasku.
Kalo temen cerita buat hal lain ya
lumayan banyak kak
P Kak biseksual ini kan bisa tertarik sama
lawan jenis dan sesama jenis ya.
Biasanya kalo gitu ada ga sih semisal
kakak ya lebih condong ke sesama
jenis atau lawan jenis gitu? Atau
seimbang?
S Aku lebih condong ke sesama jenis
kak. Berdasarkan pengalamanku, sulit
buat bisa dapetin lawan jenis yang
bener-bener aku tertarik dan percaya
soalnya kak
P Masalah seksualitas kamu, kamu udah
come out/ungkapin ke siapa aja ka?
S Kalo keluarga, baru mama. Kalo
temen-temen, hampir semua temen
deket dan temen organisasi aku
P Mama kamu kan sebelumnya terbilang
strict. Reaksi mama kamu pas kamu
come out itu gimana sih?
S Aku tu awal-awal sebelum berani
RESPONDEN
cerita, kayak mancing mamaku dulu mengungkapkan
kak. Aku tanya, kalo semisal menjadi
perasaan dan
orang tua dari anak dengan seksualitas
keterbukaanya
selain hetero gimana? Terus jawaban
terkait orientasi
mamaku itu penyakit seksual yang
dialami ke orang tua
Tapi entah ya aku dapet keberanian
dari mana, tiba-tiba aja aku langsung
cerita di bulan Desember. Mamaku
waktu itu bilang udah menduga, karena
perlakuan aku ke temen cewek, yang
saat itu pacar aku, keliatan beda

Mamaku ya nggak terlalu menerima si


kak, tapi nggak melarang juga

Anda mungkin juga menyukai