Farmasetika Dasar
Oleh :
NIM :
2016
Pengenalan Alat-alat Praktikum
Farmasetika Dasar
Fungsi:
Digunakan untuk menghaluskan
Mencampur serbuk dalam pembuatan puyer
Mencampur bahan Aktif dan basis salap
Membuat emolsi dan suspensi.
2. Watrebath
Fungsi:
Digunakan untuk mencairkan basis salep
3. Baker
Fungsi:
Digunakan untuk melarutkan bahan dengan bantuan batang pengaduk
4. Erlenmeyer
Fungsi:
Digunakan untuk melarutkan Bahan
5. Cawan poselan
Fungsi:
Digunakan untuk menimbang bahan obat cair
Mencairkan basis salep atau menguapkan cairan diatas waterbath
6. Corong
Fungsi:
Digunakan untuk membantu menuang cairan kedalam botol
Untuk membantu penyaringan dengan menggunakan kertas saring
7. Gelas Ukur
Fungsi:
Digunakan untuk mengukur pelarut/ volume obat cair
8. Pipet
Fungsi:
Digunakan untuk memindahkan/ mengambil cairan dalam satuan tetes/
dalam jumlah kecil, seperti minyak satsiri
9. Kaca arloji
Fungsi:
Digunakan untuk menimbang cairan/ cairan kental dalam jumlah kecil
10. Timbangan
Fungsi:
Digunakan untuk menimbang massa suatu zat
11. Sendok tanduk
Fungsi:
Menurut dilab kesehata sendok tanduk digunakan untuk mengaduk pil/obat
tertentu.
12. Gelas Semprot
Fungsi:
Digunakan untuk menambahkan air pada obat/ cairan
Fungsi:
Digunakan untuk mengambil bahan atau cawan penguap
14. Sudip
Fungsi:
Digunakan untuk membersihkan dan mengambil sisa-sisa obat yang habis
dibuat
Fungsi :
Digunakan sebagai tempat membakar atau wadah spritus.
Daftar Pustaka
Anief, M, 2005. Manajemen Farmasi. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Anonim, 2008. Instalasi Farmasi Rumah Sakit. (Online), (http://farmasi-
istn.blogspot.com/2008/01/instalasi-farmasi-rumah-rumah.html). Diakses
tanggal 15 Desember 2010.
Azwal, A, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta.
Charles J. P. Siregar., Lia Amalia, 2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan
Penerapan. EGC, Jakarta, 25-26.
Depkes RI, 1990. Pedoman Perencanaan dan Pengelolaan Obat. Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, 3, 22.
Depkes RI, 1992. Undang-undang Kesehatan Nomor: 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 32-35.
Depkes RI, 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, 2007. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
di Daerah Kepulauan. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, 2008.
09 September 2016
Praktikan