Anda di halaman 1dari 3

PANITIA PEMILIHAN

DESA LERE KECAMATAN BASALA


KABUPATEN KONAWE SELATAN
Alamat : Jln. Poros Lere - Basala

TATA TERTIB PADA SAAT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA


1. Waktu Pemungutan Suara
1. Pelaksanaan pemungutan suara dimulai pada Pukul 08.00 WITA
sampai dengan Pukul 14.00 WITA
2. Para Calon Kepala Desa Wajib hadir minimal 10 menit sebelum
waktu pemungutan suara dimulai.
3. Apabila calon tidak hadir pada waktu pemungutan suara tanpa
alasan yang jelas, maka calon dianggap mengundurkan diri.
4. Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPT-t) melakukan pencoblosan
dimulai pada pukul 12.00 WITA – 14.00 WITA dengan
memperlihatkan KTP-E atau Surat Keterangan dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Konawe Selatan.
5. Untuk Pemilih Tambahan melalui KTP-E, KK atau Suket Dari
Dinas DUKCAPIL Kab. Konawe Selatan panitia hanya melayani
atau menyiapkan Surat Suara Sebanyak 2,5 % dari DPT (401)
atau 12 lembar surat suara, apabila ada DPTam melebihi dari total
suara tambahan panitia berhak menghentikan pendaftaran
pemilih melalui KTP-E atau KK.
6. Pemungutan suara ditutup pada pukul 14.00 Wita, panitia hanya
menyelesaikan pemilihan bagi wajib pilih yang sudah mendaftar di
meja pendaftaran panitia.

2. Tata Cara Pencoblosan Oleh Pemilih


1. Pemilih diberi kesempatan memberikan suara oleh Panitia
Pemilihan berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih.
2. Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat
meminta surat suara pengganti kepada Panitia Pemilihan,
kemudian Panitia Pemilihan memberikan surat suara pengganti
hanya satu kali.
3. Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara
sebelum surat suara dimasukkan kedalam kotak suara, pemilih
dapat meminta surat suara pengganti kepada Panitia Pemilihan,
Panitia Pemilihan memberikan surat suara pengganti hanya satu
kali.
4. Larangan Pemilih dalam bilik suara:
a. Membawa kamera dan alat perekam audio visual lainnya;
b. Merokok;
c. Membawa senjata tajam;
d. Makanan dan minuman.
5. Setiap calon Kepala Desa menyiapkan saksi sebanyak 1 (satu)
orang di TPS;
a. Saksi dibuktikan dengan surat mandat yang diserahkan
kepada Panitia Pemilihan paling lambat 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan pemungutan suara
b. Saksi yang tidak memiliki surat mandat tidak boleh menjadi
saksi calon Kepala Desa
6. Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui
surat suara yang berisi nomor, foto, dan nama calon yang ditanda
tangani ketua pemilihan.
7. Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos salah satu calon
dalam surat suara
8. Pemilih yang dapat menyalurkan hak pilihnya adalah pemilih yang
terdaftar di DPT dan DPTam (dibuktikan dengan KTP dan KK) dan
datang di TPS pada saat hari Pemungutan Suara, sehingga bagi
pemilih yang sakit, Tunanetra dan penyandang Disablitas lainnya
yang tidak datang di TPS dianggap tidak dapat menyalurkan hak
pilihnya serta tidak bisa diwakilkan kepada orang lain atau
kerabatnya.
9. Pemilih tunanetra atau penyandang disabilitas lainnya pada saat
memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh Panitia
Pemilihan atau orang lain atas permintaan pemilih.
10. Anggota Panitia Pemilihan atau orang lain yang membantu pemilih
wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan dan
dilarang mempengaruhi pilihan pemilih yang bersangkutan.

7. Surat Suara Sah


Surat suara dinyatakan sah apabila:
1. Surat suara ditanda tangani oleh Ketua Panitia Pemilihan; dan
2. Dicoblos menggunakan alat coblos yang disediakan Panitia
Pemilihan dan tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak
segi empat yang memuat satu calon; atau
3. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang
memuat nomor, foto dan nama calon yang telah ditentukan; atau
4. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu
kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon; atau
5. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat
yang memuat nomor, foto, dan nama calon; atau
6. Tidak ada tanda tulisan atau tanda lainnya, selain yang
ditentukan;
7. Apabila terdapat perselisihan terhadap sah atau tidak sah suara
yang tidak diatur dalam pasal ini, maka Panitia Pemilihan
memutuskan sah atau tidak sah suara tersebut dan keputusan
tersebut bersifat final.

8. Tata Cara Penghitungan Surat Suara


1. Sebelum penghitungan suara dimulai, Panitia Pemilihan
menghitung:
a. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan Daftar
Hadir Pemilih di TPS sesuai Daftar Pemilih Tetap;
b. Jumlah pemilih dari Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPT-t);
c. Jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
d. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena
rusak atau keliru dicoblos.
2. Penghitungan suara dilakukan di TPS oleh Panitia Pemilihan dan
dapat dihadiri dan disaksikan oleh Calon Kepala Desa, saksi
Calon, BPD, Tim Pengawas, dan warga masyarakat.
3. Calon Kepala Desa dapat meninggalkan TPS pada saat sebelum
dimulainya proses perhitungan suara.
4. Dalam hal Calon Kepala Desa meninggalkan TPS, calon Kepala
Desa memberikan mandat pada Saksi Calon.
5. Panitia Pemilihan membuat Berita Acara hasil penghitungan
suara yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia Pemilihan serta
dapat ditanda tangani oleh calon dan/atau saksi Calon.

Demikian Tata Tertib ini kami buat untuk dilaksanakan dan digunakan
sebagaiman mestinya.

Anda mungkin juga menyukai