TATA TERTIB PADA SAAT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
1. Waktu Pemungutan Suara
1. Pelaksanaan pemungutan suara dimulai pada Pukul 08-00 WITA
sampai dengan Pukul 14.00 WIT 2. Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPT-t) melakukan pencoblosan dimulai pada pukul 12.00 WITA – 14.00 WITA dengan memperlihatkan KTP-E atau Surat Keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Konawe Selatan.
2. Tata Cara Pencoblosan Oleh Pemilih
1. Pemilih diberi kesempatan memberikan suara oleh Panitia Pemilihan berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih. 2. Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada Panitia Pemilihan, kemudian Panitia Pemilihan memberikan surat suara pengganti hanya satu kali. 3. Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara sebelum surat suara dimasukkan kedalam kotak suara, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada Panitia Pemilihan, Panitia Pemilihan memberikan surat suara pengganti hanya satu kali. 4. Larangan Pemilih dalam bilik suara: a. Membawa kamera dan alat perekam audio visual lainnya; b. Merokok; c. Membawa senjata tajam; d. Makanan dan minuman. 5. Setiap calon Kepala Desa menyiapkan saksi sebanyak 1 (satu) orang di TPS; a. Saksi dibuktikan dengan surat mandat yang diserahkan kepada Panitia Pemilihan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara b. Saksi yang tidak memiliki surat mandat tidak boleh menjadi saksi calon Kepala Desa 6. Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui surat suara yang berisi nomor, foto, dan nama calon. 7. Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos salah satu calon dalam surat suara 8. Pemilih tunanetra atau penyandang disabilitas lainnya pada saat memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh Panitia Pemilihan atau orang lain atas permintaan pemilih. 9. Anggota Panitia Pemilihan atau orang lain yang membantu pemilih wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan dan dilarang mempengaruhi pilihan pemilih yang bersangkutan. 3. Surat Suara Sah Surat suara dinyatakan sah apabila: 1. Surat suara ditanda tangani oleh Ketua Panitia Pemilihan; dan 2. Dicoblos menggunakan alat coblos yang disediakan Panitia Pemilihan dan tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat satu calon; atau 3. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama calon yang telah ditentukan; atau 4. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon; atau 5. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon; atau 6. Tidak ada tanda tulisan atau tanda lainnya, selain yang ditentukan; 7. Apabila terdapat perselisihan terhadap sah atau tidak sah suara yang tidak diatur dalam pasal ini, maka Panitia Pemilihan memutuskan sah atau tidak sah suara tersebut dan keputusan tersebut bersifat final.
4. Tata Cara Penghitungan Surat Suara
1. Sebelum penghitungan suara dimulai, Panitia Pemilihan menghitung: a. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan Daftar Hadir Pemilih di TPS sesuai Daftar Pemilih Tetap; b. Jumlah pemilih dari Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPT-t); c. Jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan d. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos. 2. Penghitungan suara dilakukan di TPS oleh Panitia Pemilihan dan dapat dihadiri dan disaksikan oleh Calon Kepala Desa, saksi Calon, BPD, Tim Pengawas, dan warga masyarakat. 3. Calon Kepala Desa dapat meninggalkan TPS pada saat sebelum dimulainya proses perhitungan suara. 4. Dalam hal Calon Kepala Desa meninggalkan TPS, calon Kepala Desa memberikan mandat pada Saksi Calon. 5. Panitia Pemilihan membuat Berita Acara hasil penghitungan suara yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia Pemilihan serta dapat ditanda tangani oleh calon dan/atau saksi Calon.
Demikian Tata Tertib ini kami buat untuk dilaksanakan dan digunakan sebagaiman mestinya.