Anda di halaman 1dari 4

3/3/2021 TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA RACI – desa raci

TATA TERTIB KAMPANYE BAGI PENCALONAN KEPALA DESA


1.Kampanye calon kepala Desa dilaksanakan pada jadwal kampanye dimulai Tanggal 14, 16 dan 17 Desember
2019.
2.Calon Kepala Desa dilarang berkampanye sebelum masa kampanye
3.Pelaksanaan kampanye diawali dengan penyampaian visi dan misi masing-masing calon kepala desa
4.jam kampanye dimulai dari 08.00 atau setelah undian nomor urut s/d jam 22.00 WIB
5.masa Kampanye dilaksanakan selama 3 hari sesuai jadwal yang telah ditentukan panitia.
6.Sebelum pelaksanaan kampanye Bakal calon Kepala Desa / Calon Kepala Desa tidak diperkenankan memasang
famlet / foto calon atau sejenisnya ditempat-tempat umum
7.Tempat pelaksanaan kampanye dirumah masing-masing calon Kepala Desa dan ditempat tempat umum berupa
pemasangan foto masing-masing calon Kepala Desa;
8.Penempelan tanda gambar calon Kepala Desa tidak boleh menutupi gambar calon Kepala Desa lain.
9.dalam pelaksanaan kampanye dilarang :
a.mempersoalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b.menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon Kepala Desa;
c.menghasut atau mengadu domba perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat;
d.menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat;
e.menggangu keamanan, ketenteraman dan ketertiban umum;
f.merusak dan/atau menghilangkan alat peraga calon lainnya ;
g.menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau Pemerintah Desa;
h.menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;
i.melakukan pawai atau arak-arakan ;
j.memberikan dan atau menjanjikan akan memberikan sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung, dengan
nama atau dalih apapun dalam usaha untuk memenangkan dirinya dalam pemilihan Kepala Desa.

TATA TERTIB PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

1.Panitia Pemilihan menyediakan dokumentasi video dan foto dalam pelaksanaan pemilihan.
2.Sebelum pelaksanaan pemungutan suara Calon Kepala Desa wajib menyerahkan nama-nama yang menjadi saksi
dalam pemungutan ataupun penghitungan suara.
3.Daftar Nama saksi diterima Panitia paling lambat H-2 Pemungutan suara dengan jumlah masing-masing wilayah
pemilihan 2 ( dua ) orang.
4.Saksi yang ditunjuk oleh calon Kepala Desa berasal dari warga setempat yang menpunyai hak suara.
5.Saksi Calon Kepala Desa harus membawa surat mandat dari Calon kepala Desa yang bersangkutan dan
menyerahkannya kepada Ketua panitia Pemilihan
6.Saksi hadir diharapkan hadir 1 jam sebelum acara dimulai untuk menyaksikan serangkaian proses pemungutan
suara maupun penghitungan suara.
7.Para Saksi Calon Kepala Desa menempati tempat duduk yang telah disediakan panitia.
8.Saksi dilarang mempengaruhi pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya.
9.Saksi wajib menjaga ketertiban dan kelancaran dalam pemungutan suara.
10.Apabila saksi menemukan kejanggalan / ketidak netralan Panitia dalam pelaksanaan pemungutan suara wajib
melaporkan ke Panitia Pengawas Kecamatan.
11.Apabila saksi berhalangan hadir pada hari H, maka calon kepala desa dapat mengganti yang bersangkutan saat
itu juga dengan ketentuan saksi berasal dari warga setempat dan sudah memiliki hak pilih serta membawa surat
mandat dari Calon Kepala Desa.
12.Pada saat pembukaan rapat pemungutan suara pilkades dilaksanakan, para Calon Kepala Desa harus hadir dan
berada di tempat yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan.
13.calon Kepala Desa tidak diperkenankan meninggalkan tempat tanpa seijin panitia selama pemungutan suara;
14.Calon Kepala Desa yang meninggalkan tempat untuk sementara waktu paling lama 30 (tiga puluh) menit pada
saat pemungutan suara harus mendapatkan ijin dari panitia pemilihan dan harus mendapatkan pengawalan dari
panitia pemilihan.
15.Dalam hal tertentu, memaksa dan mendesak, Calon Kepala Desa dapat meninggalkan tempat dengan ijin dari
panitia pemilihan dan panitia pengawas yang dituangkan dalam berita acara tanpa menggugurkan status yang
bersangkutan sebagai Calon Kepala Desa.
16.calon Kepala Desa yang meninggalkan tempat tanpa seijin Panitia / tanpa sepengetahuan Panitia selama
pemungutan suara maka dinyatakan gugur ;
17.Calon Kepala Desa diharapkan hadir paling lambat 1 jam sebelum pemungutan suara dimulai;
18.Calon kepala desa yang hadir lebih awal sebelum waktu yang ditentukan panitia dilarang memasuki wilayah steril
yang ditentukan panitia.
raci-batangan.desa.id/2019/11/10/tata-tertib-pemilihan-kepala-desa-raci/ 1/4
3/3/2021 TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA RACI – desa raci

19.Sebelum acara pemungutan suara dimulai Panitia dan Calon Kepala Desa meneliti tempat pemungutan suara
dengan perlengkapannya, melaksanakan undian tempat duduk / kursi bagi calon Kepala Desa, pembukaan kotak
suara, penghitungan jumlah surat suara yang akan digunakan yaitu sejumlah DPT / DPT Tambahan yang telah
ditetapkan oleh Panitia serta 10 % tambahan surat suara cadangan, memperlihatkan kotak dalam keadaan kosong
kepada calon kepala desa dan saksi, mengunci kotak suara dan menempatkan pada posisinya yang telah
ditentukan.;
20.Setelah undian tempat duduk selesai para calon kepala Desa menempati tempat duduk yang telah diatur oleh
Panitia;
21.Pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Kepala Desa dimulai dari jam 08.00 WIB s/d 14.00 WIB waktu
setempat setelah kegiatan awal selesai;
22.Dalam acara pembukaan, Ketua Panitia Pemilihan atau atau yang mewakili mengumumkan :
a. nama-nama Calon Kepala Desa dengan penegasan Calon Kepala Desa telah memenuhi syarat;
b. nomor urut untuk para Calon Kepala Desa
c. jumlah surat suara dan jumlah undangan;
d. jumlah undangan yang tidak beredar dan/ atau tidak diserahkan kepada pemilih; dan
e. tata cara dan sahnya pilkades.
23.Keluarga calon tidak diperkenankan mengadakan penyambutan pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di
TPS
24.Dalam menggunakan hak pilih, pemilih harus datang sendiri tidak diperbolehkan diwakilkan;
25.pihak calon kepala Desa tidak diperbolehkan menghantar dan menjemput pemilih menuju ke TPS ;
26.Pemilih wajib membawa undangan pemilihan untuk menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara.
27.sebelum melaksanakan pemungutan suara, pemilih mengisi daftar hadir, menukarkan kartu undangan dengan
kartu suara kepada panitia yang sebelumnya diteliti diteliti apakah surat undangan telah sesuai dan tercatat dalam
Daftar Pemilih Tetap / Daftar Tetap Tambahan.
28.pemilih menggunakan hak pilihnya ditempat yang telah disediakan oleh Panita ( dibilik suara ) selanjutnya
memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke dalam kotak suara ;
29.apabila pemilih mendapatkan kartu suara yang rusak dapat menukarkan kepada panitia hanya satu kali
penukaran.
30.setelah pemilih menggunakan hak suaranya, pemilih mencelupkan tinta di jari kelingking sebelum meninggalkan
TPS;
31.Apabila pemilih kehilangan undangan pemilihan maka paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan
pemilihan, pemilih dapat melaporkan kepada panitia pemilihan untuk mendapatkan undangan baru dengan
membawa surat pernyataan kehilangan dari yang bersangkutan dan bukti diri.
32.Pemilih yang kehilangan undangan pada saat hari Pemungutan suara diberikan kesempatan untuk memberikan
hak pilihnya jika sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap dan/atau Daftar Pemilih Tetap Tambahan, dan mengisi
surat pernyataan kehilangan undangan dengan format yang telah disediakan panitia pemilihan dengan menunjukkan
bukti diri.
33.Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada
panitia pemilihan dan panitia pemilihan memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali.

34.Apabila terdapat seorang pemilih yang keadaan fisiknya tidak memungkinkan untuk memberikan suara, pemilih
tersebut dapat dibantu oleh 2 (dua) orang Panitia Pemilihan untuk memberikan suaranya pada bilik dan
memasukkan ke kotak suara dengan disaksikan oleh masing-masing saksi ;
35.Pemungutan suara ditutup pada waktu dan/ atau jam yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan yaitu jam
14.00 waktu setempat.
36.Apabila pada saat penutupan pemungutan suara masih terdapat pemilih yang belum menggunakan hak pilihnya
tetapi sudah berada di dalam lokasi pemilihan, diberikan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya.
37.Setelah pemungutan suara ditutup, lubang kotak suara ditutup dengan kertas segel yang telah disediakan.
38.setelah pemungutan suara selesai calon kepala desa dapat meninggalkan lokasi pemugutan suara.
39.setelah pemungutan suara selesai Panitia Pemilihan meneliti persiapan penghitungan suara, kemudian
menempatkan diri sesuai dengan tugasnya masing-masing.
40.Penghitungan suara disaksikan oleh saksi yang ditunjuk Calon Kepala Desa untuk mengetahui sah tidaknya
suara yang diberikan oleh para pemilih.
41.Penghitungan dibagi berdasarkan wilayah pemilihan dengan tiap-tiap wilayah disaksikan oleh saksi dari masing-
masing calon kepala desa.
42.Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili dibantu 2 (dua) anggotanya membuka kotak suara dan
mengeluarkan satu per-satu surat suara yang ada di dalamnya dan memperlihatkan melihat coblosannya di
hadapan para saksi, kemudian menyebutkan tanda gambar/foto yang dicoblos dengan menyatakan sah atau tidak
sah.
43.Saksi dilarang meninggalkan tempat penghitungan suara pada saat penghitungan suara.
44.Saksi dapat meminta penunjukan ulang apabila belum jelas dalam mencermati kartu suara yang ditunjukkan
raci-batangan.desa.id/2019/11/10/tata-tertib-pemilihan-kepala-desa-raci/ 2/4
3/3/2021 TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA RACI – desa raci

kepada nya sah / tidak sahnya kartu suara.


45.Dalam penghitungan suara, suara dinyatakan sah apabila :
a. Kartu suara ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;
b. dicoblos tembus dan berlubang menggunakan alat yang disediakan oleh panitia pemilihan;
c. tanda coblos terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama calon kepala desa;
d. tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan
nama calon kepala desa;
e. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon kepala
desa;
f. tidak terdapat tanda-tanda yang dibuat secara sengaja oleh pemilih seperti tulisan, coretan, tanda tangan,
sobekan, dan/atau lipatan.

46.Dalam penghitungan suara, suara dinyatakan tidak sah apabila :


a. Kartu suara tidak ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;
b. tidak terdapat coblosan;
c. dicoblos tidak memakai alat pencoblos yang telah disediakan panitia pemilihan;
d. dicoblos tetapi tidak tembus/tidak berlubang;
e. dicoblos lebih dari 1 (satu) dan terdapat coblosan diluar kotak tanda gambar/ foto baik;
f. dicoblos berada di luar kotak tanda gambar/foto; dan/atau
g. terdapat tanda-tanda yang dibuat dengan sengaja oleh pemilih seperti tulisan, tanda tangan, sobekan, lipatan
dan/ atau tanda-tanda lain.
47.Perolehan suara masing-masing calon kepala desa ditulis di papan Plano;
48.Pengecekan perolehan suara akan dilaksanakan setiap salah satu calon kepala desa memperoleh suara 100 dan
apabila terjadi salah coret dalam pengisian papan plano perolehan suara.
49.Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak akan diusulkan Panitia kepada BPD untuk ditetapkan
sebagai Kepala Desa terpilih ;
50.Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih Calon Kepala Desa memperoleh suara terbanyak yang sama, maka akan
dilihat sebaran perolehan suara di masing-masing wilayah pemilihan ;
51.Calon Kepala Desa yang memperoleh sebaran suara terbanyak akan diusulkan menjadi kepala desa terpilih;
52.Apabila dalam sebaran suara terbanyak tetap sama maka penentuannya berdasarkan hasil ujian tertulis pada
saat seleksi bakal calon.
53.Calon yang memiliki nilai yang tertinggi pada saat seleksi ujian Bakal Calon Kepala Desa akan diajukan sebagai
calon kepala desa terpilih.
54.Apabila dalam seleksi bakal calon tidak melalui ujian tertulis maka panitia melaksanakan ujian tertulis bagi calon
yang memperoleh suara terbanyak yang sama dan sebaran perolehannya sama.
55.Soal ujian tertulis dimohonkan Panitia ke Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Pati.
56.Hasil Pelaksanaan pemungutan suara dan Penghitungan suara, dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda
tangani oleh Panitia dan 2 anggota, Panitia Pengawas Kecamatan, saksi Calon Kepala Desa.

TATA TERTIB UJIAN TERTULIS BILA PEROLEHAN SUARA SAMA


1.Ujian tertulis bagi calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak yang sama dilaksanakan H + 1
pemungutan suara.
2.Soal ujian tertulis dimohonkan Panitia ke Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Pati
3.Peserta Ujian Bakal Calon Kepala Desa diharapkan hadir ½ jam sebelum pelaksanaan Ujian tertulis dengan
mengenakan pakaian bebas rapi bersepatu.
4.Perlengkapan ujian (bolpoint) disediakan oleh panitia;
5.Peserta ujian menempati tempat duduk yang sudah diatur dan ditentukan panitia ;
6.Peserta ujian dilarang membawa catatan-catatan / buku diktat dan Hand Phone ( HP ).
7.Peserta ujian dilarang membawa senjata tajam pada waktu pelaksanaan ujian dan mengerahkan massa;
8.Materi yang diujikan adalah Matematika, Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan, Bahasa Indonesia,
Pengetahuan umum / aktual .
9.Soal ujian tertulis tersebut di atas berjumlah 50 soal,
10.Peserta mengerjakan soal ujian tertulis dengan durasi waktu 2 jam / 120 Menit;
11.Peserta ujian dilarang mencontek ataupun bertanya kepada orang lain .
12.Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal ujian, Naskah ujian beserta lembar jawaban di serahkan
kepada panitia;
13.Pengoreksian hasil ujian tertulis dilaksanakan secara terbuka setelah ujian tertulis tersebut selesai oleh Panitia
dengan disaksikan peserta ujian.
14.Perolehan nilai ujian tertulis segera diumumkan oleh Panitia setelah selesai pengoreksian.
15.Calon kepala desa yang memperoleh nilai tertinggi diusulkan menjadi calon terpilih.

raci-batangan.desa.id/2019/11/10/tata-tertib-pemilihan-kepala-desa-raci/ 3/4
3/3/2021 TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA RACI – desa raci

16.Apabila perolehan nilai masih sama maka Panitia melaksanakan ujian tertulis kembali sampai terdapat
perbedaan nilai, calon yang memperoleh nilai tertinggi diajukan menjadi calon kepala desa terpilih.
17.Calon kepala desa yang tidak mentaati tata tertib ini akan dilakukan teguran-teguran apabila tidak dindahkan
teguran dari panitia, Panitia berhak menarik naskah ujian beserta lembar jawab yang dikerjakan oleh Bakal Calon
Kepala Desa ;
18.Apabila terjadi sesuatu yang merugikan ( pengrusakan sarana dan prasarana ) maka akan diserahkan kepada
pihak berwajib dan wajib mengganti kerugian yang ditimbulkannya.
19.Hasil Ujian tersebut dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh Panitia dan semua Bakal Calon
Kepala Desa.

raci-batangan.desa.id/2019/11/10/tata-tertib-pemilihan-kepala-desa-raci/ 4/4

Anda mungkin juga menyukai