Anda di halaman 1dari 23

BIMBINGAN TEKNIS

PEMUNGUTAN SUARA
PEMILIHAN KEPALA DESA
KAB. HALAMAHERA SELATAN

Dr. Muhammad Agus Umar, M.Sc


Ketua KPU Kab. Halmahera Selatan
UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa

DASAR Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik


Indonesia Nomor 112 Tahun 2014 tentang
HUKUM Pemilihan Kepala Desa

Peraturan Bupati Halmahera Selatan Nomor 10


tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten
Halmahera Selatan
ASAS DAN ETIKA
PENYELANGGARAAN
PEMILIHAN KEPALA DESA
LUBER JURDIL
LANGSUNG = Pemilihan dilakukan secara langsung tanpa
perwakilan

UMUM = Semua masyarakat yang memenyuhi syarat

BEBAS = Bebas menentukan pilihan tanpa tekanan

RAHASIA = Pilihan tidak diketahui siapapun

JUJUR = Jujur dalam menyelenggarakan Pemilihan

ADIL = Perlakuan yang sama kepada Pemilih maupun


calon Kades
TAHAPAN PILKADES
 PERSIAPAN
 PENCALONAN
 PEMUNGUTAN SUARA
 PENETAPAN
Tempat pelaksanaan pemungutan
suara ditetapkan berdasarakan hasil
rapat Panitia Pemilihan Kepala Desa
dengan pertimbangan :
PEMUNGUTAN Letak yang strategis
SUARA Mudah dijangkau
Lokasi netral
“29 Oktober 2022” Apabila tempat yang dipilih bukan
milik Pemerintah Desa maka harus
mendapat izin tertulis dari pemilik
tempat
TAHAP PERSIAPAN

Penentuan jumlah pintu masuk harus mempertimbangan jumlah


pemilih;
Kamar/bilik suara dilengkapi dengan bantalan dan alat coblos;

Menyiapkan kotak suara;

Pendirian tenda dan kursi panitia;

Hal-hal lain yang diperlukan.


DENAH TPS
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
SUARA

Seremonial :
• Pembukaan oleh pembawa
acara;
• Laporan panitia;
• Sambutan Penjabat Kepala Desa;
• Penjelasan teknis pemungutan
suara oleh panitia.
Pemungutan Suara :
1)Panitia membuka dan memeriksa kotak suara yang masih
kosong serta memperlihatkan kepada pemilih, calon kepala
desa dan saksi calon kades, kemudian menutup kembali
dan menyegel kota suara tersebut;
2)Pemeriksaan bilik suara dan kelengkapan alat coblos oleh
calon kades dan didampingi Ketua Panitia;
3)Pemilih menyerahkan surat undangan kepada panitia untuk
ditukarkan dengan surat suara berdasarkan nomor urut
kehadiran di TPS;
4) Jika terdapat pemilih yang surat udangannya hilang
namun namanya masih terdapat dalam DPT, maka pemilih
tersebut masih dapat memperoleh surat suara dan
menggunakan hak pilihnya dengaan cara menunjukkan e-
KTP atau dokumen kependdudukan resmi lainnya kepada
panitia;
5) Jika terdapat surat suara rusak, maka pemilih dapat
menukar/mengganti surat suara kepada panitia.
Penggantian surat suara rusak hanya dapat dilakukan 1
(satu) kali dan harus dilakukan pemeriksaan terlebih
dahulu oleh pemilih di depan panitia sebelum digunakan;
6) Jika terjadi keliru mencoblos oleh pemilih, maka pemilih
dapat menukar/mengganti surat suara kepada panitia
dengan ketentuan surat suara keliru coblos tersebut
belum dimasukan ke dalam kotak suara. Penggantian surat
7) Bagi pemilih dengan keterbatasan fisik seperti tuna netra,
tuna daksa atau lainnya dapat memberikan hak suaranya
dengan cara meminta bantuan kepada panitia atau orang lain
atas permintaan sendiri dengan menggunakan formulir yang
disediakan oleh panitia;
8) Teknis memberikan bantuan kepada pemilih pada angka 7
(tujuh) di atas menurut cara sebagai berikut :
a. Bagi pemilih yang tidak dapat berjalan, 2 (dua) orang panitia
membantu menuntun pemilih menuju bilik suara dan pemberian
suara (tanda) dilakukan oleh pemilih;
b. Bagi pemilih yang tidak memiliki kedua tangan, pemberian suara
(tanda) dapat diwakili orang lain atau panitia sesuai kehendak
pemilih dengan disaksikan 1 (satu) orang panitia yang lain;
c. Panitia atau orang lain yang membantu pemilih wajib
merahasiakan pilihan dari pemilih yang bersangkutan.
9) Pada saat pemungutan suara berlangsung, para Calon
Kepala Desa harus berada di tempat yang telah
ditentukan dan disediakan oleh panitia;
10) Panitia memastikan setiap pemilih hanya memberikan
suara satu kali saja dan tidak diperkenankan untuk
diwakilkan dengan alasan apapun;
11) Batas waktu untuk mengakhiri pemungutan suara
ditentukan oleh panitia setelah dimsuyawarahkan
bersama para Calon Kepala Desa.
Surat Suara yang Dicoblos Dinyatakan
Sah, apabila :

Surat suara ditandatangani ketua panitia; dan

Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat


yang memuat satu calon; atau

Tanda coblos terdapat dalam satu kotak segi empat yang


memuat nomor, foto, dan nama calon yang ditentukan;atau

Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam salah satu
kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon;
atau

Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat
yang memuat nomor, foto dan nama calon.
Pencoblosan Tidak Sah, apabila :
• Surat suara tidak ditandatangani oleh Ketua
Panitia
• Terdapat tanda-tanda lain selain yang
ditetapkan dalam Petunjuk Pelaksanaan
Pilkades
• Memberikan suara kepada lebih dari 1
(satu) calon
• Mencoblos tidak tepat pada bagian dalam
batas kotak yang tersedia
• Mencoblos dengan alat selain yang
disediakan panitia
• Jika terdapat selisih hasil akhir
penghitungan suara, maka dilakukan
penghitungan ulang surat suara.
PENGHITUNGAN SUARA

Persiapan
• Ketua Panitia mengumumkan batas akhir pemungutan suara;
• Penutupan pemungutan suara dituangkan dalam Berita Acara
(BA) yang ditandatangani oleh panitia, para calon dan
diketahui ketua BPD;
• Sebelum penghitungan suara dimulai, Calon Kades dapat
menunjuk saksi sebanyak 3 (tiga) orang dari masing-masing
calon yang dilengkapi dengan surat kuasa. Apabila calon
kades tidak menunjuk saksi maka panitia dapat menunjuk
salah seorang pemilih menjadi saksi. Namun jik tidak
terdapat orang yang bersedia menjadi saksi, maka
penghitungan suara tetap berjalan;
• Sebelum penghitungan suara dimulai, para calon kades
membuat pernyataan bersama bahwa proses pemilihan
berjalan lancar, aman dan LUBER.
Proses Penghitungan Suara
o Panitia menyiapkan meja, papan tulis dan perlengkapan
penghitungan suara;
o Ketua Panitia memastikan kesiapan anggota
o Panitia meneliti setiap lembar surat suara yang diambil dari
kotak suara dan disaksikan oleh para saksi dengan menyebut
gambar yang dicoblos, kemudian mencatat pada lembar
tabulasi atau alat lain yang telah ditempatkan agar dapat
terlihat dengan jelas oleh para saksi.
o Para saksi dapat mengajukan keberatan terhadap proses
penghitungan suara, jika diduga terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan ketentuan.
o Jika jumlah pengguna hak pilih lebih dari 4000 (empat ribu)
orang maka tempat penghitungan suara bisa lebi dari 1 (satu)
dengan ketentuan masih tetap dalam lokasi yang sama.
PEMILIHAN ULANG…??
Dalam hal terdapat 2 (dua) calon atau lebih memperoleh
jumlah suara terbanyak yang sama, maka panitia melakukan
pemilihan ulang selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
setelah pemilihan pertama.

Pemilihan ulang hanya untuk calon-calon yang memiliki suara


terbanyak yang sama. Jika setelah pemilihan ulang masih
diperoleh hasil suara terbanyak yang tetap sama, maka panitia
mengulang kembali selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari.

Jika hasil perolehan suara terbanyak pada pemilihan ulang yang


ke-2 (dua) masih tetap sama, maka Penjabat Kepala Desa tetap
menjalankan tugasnya sesuai Keputusan Bupati.
Calon kades yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan
sebagai calon terpilih;

PENETAPAN Panitia membuat BA hasil perhitungan suara dan dibacakan di


hadapan para saksi. BA tersebut ditandatangani oleh Ketua dan

CALON Anggota Panitia serta saksi calon;

Ketua Panitia mengumumkan Calon Kades yang memperoleh suara


TERPILIH terbanyak serta menyatakan bahwa pemilihan dinyatakan sah
sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Paling lambat 2 (dua) hari setelah pemilihan, Ketua Panitia


melaporkan calon terpilih disertai BA Pemilihan kepada BPD

Dalam hal BA tidak ditandatangani oleh salah seorang panitia atau


saksi calon maka BA tersebut tetap dianggap sah;

Dalam hal BA tidak ditandatangani oleh Ketua Panitia, maka BA


dapat ditandatangani oleh salah satu anggota panitia dan
pelaksanaan pemilihan tetap dianggap sah.
HAL-HAL YANG DILARANG DALAM PILKADES
Setiap orang yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dan sudah
terdaftar dalam DPT, tidak dapat mewakilkan pemberian suaranya kepada
orang lain;

Setiap pemiliah dilarang memberikan suara lebih dari satu kali;

Pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya dilarang memberikan surat


udangannya kepada orang lain;

Setiap orang yang tidak berhak memilih dilarang turut serta memberikan
suaranya dalam pilkades;

Panitia dilarang membiarkan orang yang tidak berhak memilih turut serta
memberikan suaranya dalam pilkades atau dengan sengaja berdaya upaya
yang menyebabkan pemilih kehilangan hak pilihnya;

Panitia dilarang malakukan kegiatan yang dianggap


menguntungkan/merugikan salah satu calon Kades.
“TERIMA
KASIH”
SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai