1. DASAR
Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 8 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Humbang
Hasundutan Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Bupati Humbang Hasundutan Nomor 8 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis
Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.
2. SURAT UNDANGAN
Surat undangan, memuat nama dan alamat Pemilih sesuai DPT, serta Hari,
tanggal, waktu dan tempat pemungutan suara diselenggarakan.
Surat undangan diberi nomor urut sesuai DPT (JANGAN SAMPAI LUPA).
Dalam hal Pemilih yang tercantum di dalam DPT belum menerima surat
undangan, Pemilih yang bersangkuan dapat meminta surat undangan
kepada PPKD paling lama 1 (satu) Hari sebelum penyelenggaraan
pemungutan suara.
PPKD menentukan jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS selambat-
lambatnya 1 (satu) Hari sebelum dilaksanakan pemungutan suara.
Jumlah Pemilih di 1 (satu) TPS paling banyak 500 (lima ratus) DPT.
Apabila Calon Kepala Desa terpilih menjadi Kepala Desa, visi dan misi
Calon Kepala Desa yang dipaparkan pada saat Kampanye menjadi dokumen
resmi Desa.
4. MASA TENANG
Masa tenang selama 3 (tiga) Hari sebelum Hari dan tanggal pemungutan
suara (18 November s.d 20 November 2021).
Selama pelaksanaan masa tenang tidak diperkenankan lagi melaksanakan
kampanye.
Penertiban dan pembersihan alat peraga kampanye selama masa tenang,
menjadi tanggungjawab masing-masing Calon Kepala Desa.
Apabila Calon Kepala Desa tidak melaksanakan penertiban dan
pembersihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka Calon Kepala
Desa yang bersangkutan dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 5.000.000,-
(lima juta rupiah).
PPKD memantau pelaksanaan penertiban dan pembersihan
5. SURAT SUARA
Surat suara sebanyak jumlah DPT ditambah 2,5 % (dua koma lima persen)
sebagai cadangan pengganti surat suara yang rusak.
Surat suara dihitung dan ditandatangani oleh Ketua PPKD serta
distempel 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara. Dan
dituangkan dalam berita acara, untuk selanjutnya dimasukkan ke kotak
suara, disegel dan disimpan oleh Tim Pengawas (TNI/POLRI).
6. BILIK SUARA
Bilik suara harus memenuhi unsur keamanan dan kerahasiaan serta
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah DPT.
Jumlah bilik suara paling banyak 2 (dua) bilik suara untuk 1 (satu) TPS.
Bilik suara dibuat dengan ukuran:
a. Panjang 110 (seratus sepuluh) centimeter;
b. lebar 100 (seratus) centimeter; dan
c. tinggi 170 (seratus tujuh puluh) centimeter.
7. SAKSI
Setiap Calon Kepala Desa berhak menugaskan 1 (satu) orang saksi pada
pemungutan dan penghitungan suara pada setiap TPS.
PPKD menetapkan saksi yang diberi hak untuk ikut di dalam pemungutan
suara.
PPKD berkewajiban memberikan ruang kepada saksi agar dapat
menjalankan tugas dengan baik.
Saksi yang ditugaskan harus tercatat dalam DPT.
Saksi membawa surat tugas/mandat dari Calon Kepala Desa.
Surat tugas/mandatdisampaikan kepada PPKD pada saat melaksanakan
tugas.
Biaya yang timbul dari penugasan saksi, dibebankan kepada Calon Kepala
Desa yang menugaskan saksi dimaksud.
Hak-hak Saksi:
a. hadir pada waktu pelaksanaan pemungutan suara yang telah
ditetapkan oleh PPKD;
b. mengamati proses pemungutan suara;
c. meminta penjelasan kepada PPKD;
d. mengikuti proses penghitungan suara;
e. menandatangani berita acara pemungutan suara dan penghitungan
suara; dan/atau
f. melaporkan kejanggalan atau kecurangan kepada PPKD.
Hak saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf d dan
huruf e, tidak mempengaruhi keabsahan hasil Pilkades.
Saksi dilarang :
a. mempengaruhi Pemilih;
b. menyaksikan pemilih mencoblos surat suara;
c. mengatur perlengkapan pemungutan suara;
d. mengganggu PPKD atau kelompok penyelenggara pemungutan suara
untuk melaksanakan tugasnya;
e. mengganggu jalannya proses pemungutan suara; dan/atau
f. menggunakan atribut Calon Kepala Desa.
8. TPS (Tempat Pemungutan Suara)
Daftar pasangan Calon Kepala Desa yang terdiri dari nomor urut, foto, dan
nama Calon Kepala Desa beserta visi dan misinya ditempelkan pada papan
informasi di lokasi TPS masing-masing 1 (satu) berkas.
DPT ditempelkan pada papan informasi di tempat yang mudah dilihat
oleh Pemilih.
Dalam hal keamanan perlengkapan pemungutan suara, PPKD dibantu
Panitia Pengawasan Kecamatan untuk penyimpanan dan pendistribusian
ke sekretariat PPKD.
Dalam hal jumlah TPS lebih dari 1 (satu), Ketua PPKD menunjuk
anggota PPKD untuk memimpin pemungutan suara dan anggota PPKD
yang bertugas pada setiap TPS.
Dalam hal jumlah TPS lebih dari 1 (satu), Ketua PPKD wajib menjadi
pemimpin pemungutan suara pada salah satu TPS.
Apabila undangan yang dibawa Pemilih telah sesuai dengan DPT maka
PPKD memanggil Pemilih berdasarkan nomor urut kehadiran dan
memberikan 1 (satu) lembar kertas surat suara yang telah ditandatangani
dan distempel oleh Ketua PPKD.
Setiap Pemilih hanya mempunyai 1 (satu) hak suara dan tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain dengan alasan apapun.
Setiap Pemilih tuna netra, tuna daksa, kondisi sakit atau yang
mempunyai halangan fisik lainnya dapat dibantu PPKD didampingi
salah seorang anggota keluarga melakukan pencoblosan dalam bilik
suara atas permintaan Pemilih.