Anda di halaman 1dari 9

POINTER RAPAT PEMBEKALAN KPPS

Rabu, 10 November 2021

1. DASAR
 Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 8 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Humbang
Hasundutan Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Bupati Humbang Hasundutan Nomor 8 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis
Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.

2. SURAT UNDANGAN

 PPKD menyampaikan surat undangan yang ditandatangani oleh Ketua dan


dibubuhi stempel PPKD kepada Pemilih paling lama 7 (tujuh) Hari sebelum
pelaksanaan pemungutan suara (11 November s.d 12 November 2021).

 Surat undangan, memuat nama dan alamat Pemilih sesuai DPT, serta Hari,
tanggal, waktu dan tempat pemungutan suara diselenggarakan.

 Surat undangan diberi nomor urut sesuai DPT (JANGAN SAMPAI LUPA).

 Sebelum surat undangan disampaikan kepada Pemilih, PPKD memeriksa


jumlah surat undangan yang dituangkan dalam berita acara.

 Surat undangan kepada Pemilih disampaikan dengan tanda terima.

 Dalam hal Pemilih yang tercantum di dalam DPT belum menerima surat
undangan, Pemilih yang bersangkuan dapat meminta surat undangan
kepada PPKD paling lama 1 (satu) Hari sebelum penyelenggaraan
pemungutan suara.

 PPKD menentukan jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS selambat-
lambatnya 1 (satu) Hari sebelum dilaksanakan pemungutan suara.

 Jumlah Pemilih di 1 (satu) TPS paling banyak 500 (lima ratus) DPT.

 Lokasi TPS ditentukan di tempat yang mudah dijangkau, termasuk


penyandang cacat, serta menjamin setiap Pemilih dapat memberikan
suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

 Jumlah dan lokasi TPS ditetapkan oleh PPKD.

 Penentuan jumlah dan lokasi TPS dimuat dalam berita acara.


3. KAMPANYE

 Kampanye dilaksanakan Calon Kepala Desa mulai ”H-6 (minus enam)”


sampai dengan ”H-4 (minus empat)” dari pelaksanaan pemungutan
suara, tanpa arak-arakan, tanpa konvoi, tanpa pengerahan massa, tanpa
menimbulkan kerumunan (15 November s.d. 17 November).

 Dalam Kampanye, Calon Kepala Desa berhak mendapatkan informasi atau


data dari Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

 Apabila Calon Kepala Desa terpilih menjadi Kepala Desa, visi dan misi
Calon Kepala Desa yang dipaparkan pada saat Kampanye menjadi dokumen
resmi Desa.

 Dalam pelaksanaan kampanye dilarang untuk:


a. mempersoalkan Dasar Negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, Calon dan/atau
Calon Kepala Desa yang lain;
d. menghasut dan mengadu domba perorangan atau masyarakat;
e. menganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
masyarakat, dan/atau Calon Kepala Desa yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Calon Kepala
Desa lainnya;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat
pendidikan;
i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut Calon Kepala
Desa lain selain dari gambar dan/atau atribut Calon Kepala Desa yang
bersangkutan; dan/atau
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
kampanye.
 Dalam kegiatan kampanye dilarang mengikutsertakan :
a. Kepala Desa;
b. Perangkat Desa;
c. Anggota BPD.
 PPKD memberi sanksi kepada pelaksana kampanye yang melanggar
larangan kampanye, berupa :
a. peringatan tertulis apabila pelaksana kampanye melanggar larangan
walaupun belum terjadi gangguan; dan
b. penghentian kegiatan kampanye di tempat terjadinya pelanggaran atau
di suatu wilayah yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap
keamanan yang berpotensi menyebar ke wilayah lain.

4. MASA TENANG
 Masa tenang selama 3 (tiga) Hari sebelum Hari dan tanggal pemungutan
suara (18 November s.d 20 November 2021).
 Selama pelaksanaan masa tenang tidak diperkenankan lagi melaksanakan
kampanye.
 Penertiban dan pembersihan alat peraga kampanye selama masa tenang,
menjadi tanggungjawab masing-masing Calon Kepala Desa.
 Apabila Calon Kepala Desa tidak melaksanakan penertiban dan
pembersihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka Calon Kepala
Desa yang bersangkutan dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 5.000.000,-
(lima juta rupiah).
 PPKD memantau pelaksanaan penertiban dan pembersihan

5. SURAT SUARA
 Surat suara sebanyak jumlah DPT ditambah 2,5 % (dua koma lima persen)
sebagai cadangan pengganti surat suara yang rusak.
 Surat suara dihitung dan ditandatangani oleh Ketua PPKD serta
distempel 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara. Dan
dituangkan dalam berita acara, untuk selanjutnya dimasukkan ke kotak
suara, disegel dan disimpan oleh Tim Pengawas (TNI/POLRI).

6. BILIK SUARA
 Bilik suara harus memenuhi unsur keamanan dan kerahasiaan serta
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah DPT.
 Jumlah bilik suara paling banyak 2 (dua) bilik suara untuk 1 (satu) TPS.
 Bilik suara dibuat dengan ukuran:
a. Panjang 110 (seratus sepuluh) centimeter;
b. lebar 100 (seratus) centimeter; dan
c. tinggi 170 (seratus tujuh puluh) centimeter.
7. SAKSI
 Setiap Calon Kepala Desa berhak menugaskan 1 (satu) orang saksi pada
pemungutan dan penghitungan suara pada setiap TPS.
 PPKD menetapkan saksi yang diberi hak untuk ikut di dalam pemungutan
suara.
 PPKD berkewajiban memberikan ruang kepada saksi agar dapat
menjalankan tugas dengan baik.
 Saksi yang ditugaskan harus tercatat dalam DPT.
 Saksi membawa surat tugas/mandat dari Calon Kepala Desa.
 Surat tugas/mandatdisampaikan kepada PPKD pada saat melaksanakan
tugas.
 Biaya yang timbul dari penugasan saksi, dibebankan kepada Calon Kepala
Desa yang menugaskan saksi dimaksud.
 Hak-hak Saksi:
a. hadir pada waktu pelaksanaan pemungutan suara yang telah
ditetapkan oleh PPKD;
b. mengamati proses pemungutan suara;
c. meminta penjelasan kepada PPKD;
d. mengikuti proses penghitungan suara;
e. menandatangani berita acara pemungutan suara dan penghitungan
suara; dan/atau
f. melaporkan kejanggalan atau kecurangan kepada PPKD.
 Hak saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf d dan
huruf e, tidak mempengaruhi keabsahan hasil Pilkades.
 Saksi dilarang :
a. mempengaruhi Pemilih;
b. menyaksikan pemilih mencoblos surat suara;
c. mengatur perlengkapan pemungutan suara;
d. mengganggu PPKD atau kelompok penyelenggara pemungutan suara
untuk melaksanakan tugasnya;
e. mengganggu jalannya proses pemungutan suara; dan/atau
f. menggunakan atribut Calon Kepala Desa.
8. TPS (Tempat Pemungutan Suara)
 Daftar pasangan Calon Kepala Desa yang terdiri dari nomor urut, foto, dan
nama Calon Kepala Desa beserta visi dan misinya ditempelkan pada papan
informasi di lokasi TPS masing-masing 1 (satu) berkas.
 DPT ditempelkan pada papan informasi di tempat yang mudah dilihat
oleh Pemilih.
 Dalam hal keamanan perlengkapan pemungutan suara, PPKD dibantu
Panitia Pengawasan Kecamatan untuk penyimpanan dan pendistribusian
ke sekretariat PPKD.

9. PEMUNGUTAN SUARA (22 November 2021)

 Pemungutan suara dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai


dengan pukul 13.00 WIB.

 PPKD membuat pengumuman tentang tata cara pemungutan suara di


lokasi TPS.

 Dalam hal jumlah TPS terdiri dari 1 (satu), pelaksanaan pemungutan


suara dipimpin oleh Ketua PPKD.

 Dalam hal jumlah TPS lebih dari 1 (satu), Ketua PPKD menunjuk
anggota PPKD untuk memimpin pemungutan suara dan anggota PPKD
yang bertugas pada setiap TPS.

 Dalam hal jumlah TPS lebih dari 1 (satu), Ketua PPKD wajib menjadi
pemimpin pemungutan suara pada salah satu TPS.

 Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, Calon Kepala Desa tidak


diwajibkan berada di tempat pemilihan untuk mengikuti pelaksanaan
pemungutan suara sampai dengan selesainya dilaksanakan
penghitungan suara.

 Sebelum melaksanakan pemungutan suara, PPKD melakukan kegiatan:

a. pengambilan sumpah/janji kepada saksi dari masing-masing Calon


Kepala Desa;

b. pembukaan kotak suara;

c. pengeluaran seluruh isi kotak suara;

d. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan;

e. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan;


f. memperlihatkan kepada Calon Kepala Desa atau saksi para Calon
Kepala Desa dan para Pemilih bahwa kotak suara dalam keadaan
kosong; dan

g. menutup kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan


kertas yang dibubuhi cap atau stempel PPKD.

 kegiatan PPKD sebagaimana dimaksud pada huruf a s.d g di atas


dituangkan dalam berita acara

 Pengambilan sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,


wajib dihadiri oleh saksi Calon Kepala Desa yang akan diambil
sumpah/janjinya.

 DALAM HAL PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI SEBAGAIMANA DIMAKSUD


AYAT (3) TIDAK DIHADIRI OLEH SAKSI, MAKA FUNGSINYA SEBAGAI
SAKSI DINYATAKAN TIDAK BERLAKU.

 PPKD menerima dan memeriksa kesesuaian surat undangan yang dibawa


oleh Pemilih dengan DPT.

 Setiap Pemilih menyerahkan langsung surat undangan atau bukti lainnya


untuk ikut memilih kepada PPKD.

 PPKD mencatat nomor urut kedatangan Pemilih dalam daftar hadir.

 Apabila undangan yang dibawa Pemilih telah sesuai dengan DPT maka
PPKD memanggil Pemilih berdasarkan nomor urut kehadiran dan
memberikan 1 (satu) lembar kertas surat suara yang telah ditandatangani
dan distempel oleh Ketua PPKD.

 PPKD hanya dapat memberikan surat suara pengganti sebanyak 1 (satu)


kali dan Surat suara pengganti diberikan apabila surat suara cadangan
masih tersedia.

 PPKD harus mencatat surat suara pengganti yang telah digunakan.

 Setiap Pemilih hanya mempunyai 1 (satu) hak suara dan tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain dengan alasan apapun.

 Setiap Pemilih hanya dapat memberikan hak pilihnya di TPS.

 Setiap Pemilih tuna netra, tuna daksa, kondisi sakit atau yang
mempunyai halangan fisik lainnya dapat dibantu PPKD didampingi
salah seorang anggota keluarga melakukan pencoblosan dalam bilik
suara atas permintaan Pemilih.

 Pendamping Pemilih sebagaimana wajib merahasiakan pilihan yang


bersangkutan.
 Setelah Pemilih melaksanakan pencoblosan, surat suara dilipat kembali
sesuai dengan lipatan semula, kemudian dimasukkan ke dalam kotak
suara yang telah disediakan PPKD, selanjutnya Pemilih menuju pintu
keluar dan diberikan tinta dengan menggunakan alat tetes.

 Sebelum pemungutan suara berakhir, PPKD mengumumkan :

a. pemungutan suara akan segera ditutup dan kepada BPD, PPKD,


Calon Kepala Desa, saksi serta Pemilih yang belum menggunakan
hak pilihnya untuk segera menggunakan hak pilihnya;

b. kepada Pemilih yang telah menyerahkan surat undangan kepada


PPKD di TPS diberikan kesempatan memberikan hak pilihnya
sampai selesai walaupun telah mencapai batas waktu yang telah
ditentukan; dan

c. apabila daftar hadir telah ditutup, maka Pemilih yang terlambat


hadir tidak dapat menggunakan hak pilihnya.

 Apabila pemungutan suara telah mencapai batas waktu yang ditentukan,


maka pemungutan suara ditutup dan dilanjutkan penghitungan suara.
 Setelah pemungutan suara ditutup, PPKD menandatangani berita acara
penutupan pemungutan suara serta dapat ditandatangani oleh saksi Calon
Kepala Desa.
 Dalam hal jumlah TPS lebih dari 1 (satu), berita acara penutupan
pemungutan suara ditandatangani oleh ketua dan sekretaris kelompok
penyelenggara pemungutan suara serta dapat ditandatangani saksi dari
Calon Kepala Desa dan berita acara dibacakan oleh pemimpin pemungutan
suara pada TPS yang bersangkutan.
 DALAM HAL SAKSI CALON KEPALA DESA TIDAK MENANDATANGANI
BERITA ACARA PENUTUPAN PEMUNGUTAN SUARA, MAKA HASIL
PEMUNGUTAN SUARA TETAP DINYATAKAN SAH.
 Surat untuk pemilihan Kepala Desa dinyatakan sah apabila:

a. surat suara ditandatangani dan distempel oleh Ketua PPKD;


b. tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat
nomor urut, foto dan nama Calon Kepala Desa yang telah ditentukan;
c. tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak
segi empat yang memuat nomor urut, foto, dan nama Calon Kepala
Desa;
d. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang
memuat nomor urut, foto, dan nama Calon Kepala Desa;
e. tidak rusak atau berubah bentuk;
f. tidak terdapat tambahan tulisan dan/atau huruf atau tanda selain
tanda coblos yang menunjukkan identitas Pemilih; dan
g. dicoblos menggunakan alat coblos yang disediakan oleh PPKD.

 Penghitungan suara dilaksanakan dari pukul 14.00 WIB sampai dengan


selesai.
 Sebelum penghitungan suara dimulai, PPKD menghitung:

a. jumlah Pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan DPT;

b. jumlah surat suara yang terpakai;


c. jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
d. jumlah surat suara yang rusak.
 Dalam hal ketentuan di atas tidak terpenuhi maka penghitungan suara
tidak dapat dilakukan, selanjutnya PPKD dan para Calon Kepala Desa
atau saksi Calon Kepala Desa melakukan musyawarah untuk
melanjutkan tahapan penghitungan suara yang dituangkan dalam
berita acara.

 Penghitungan suara dilakukan dengan cara :

a. surat suara dibaca satu persatu secara terbuka;


b. surat suara yang telah dibaca, dilipat kembali, dipisahkan menurut
perolehan masing-masing Calon, termasuk suara tidak sah dan
selanjutnya dimasukkan ke tempat yang telah disediakan; dan
c. hasil penghitungan suara ditulis pada papan penghitungan suara
dan blanko penghitungan suara yang telah disediakan oleh PPKD.
 Hasil penghitungan suara yang SAH adalah hasil penghitungan suara
yang tertulis pada lembar perolehan suara di papan penghitungan dan
blanko penghitungan suara yang disediakan PPKD.

 PPKD membuat berita acara hasil penghitungan suara yang ditandatangani


oleh ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia serta
dapat ditandatangani oleh Calon Kepala Desa atau saksi Calon Kepala Desa
dan berita acara dibacakan oleh Ketua PPKD.

 APABILA BERITA ACARA HASIL PENGHITUNGAN SUARA TIDAK


DITANDATANGANI OLEH CALON KEPALA DESA ATAU SAKSI CALON
KEPALA DESA, MAKA HASIL PENGHITUNGAN SUARA TETAP
DINYATAKAN SAH.

 Berita acara, kotak suara beserta kelengkapannya demi keamanan


disimpan di kantor Polisi sektor (Polsek) setempat segera setelah selesai
penghitungan suara sampai terlaksananya pelantikan.
 Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara
sah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa Terpilih.

 DALAM HAL CALON KEPALA DESA YANG MEMPEROLEH SUARA


TERBANYAK YANG SAMA LEBIH DARI 1 (SATU) ORANG, CALON
KEPALA DESA TERPILIH DITETAPKAN BERDASARKAN WILAYAH
PEROLEHAN SUARA SAH YANG LEBIH LUAS.

 Wilayah perolehan suara sah yang lebih luas adalah PEMENANG


TERBANYAK PADA WILAYAH PEMILIHAN ATAU DUSUN DENGAN DPT
TERBANYAK.

Anda mungkin juga menyukai