KORLANTAS POLRI
DITJEN BINAMARGA DITJEN HUBDAT Pengembangan Pilot Sistem
Pengembangan jalan-jalan Pengembangan Rencana Terpadu Database/Analisa
strategis di Pulau Jawa dan Jangka Panjang dan Strategi Kecelakaan Jalan serta
Sumatera Keselamatan Jalan Terpadu Prosedur Pengembangan
Personel Polantas
DASAR HUKUM
1
• UNDANG – UNDANG LLAJ NO 22 TAHUN 2009
5
• INSTRUKSI PRESIDEN → NO 4 TAHUN 2013
FUNGSI IRSMS
Prosedur rutin
Operator Polda
melakukan
verifikasi data
Operator Polres,
melengkapi data
detail kejadian
Operator Lapangan,
melakukan
pendataan di TKP
menggunakan Proses validasi dilakukan oleh admin polda.
Tablet Dimana terdapat perhitungan waktu antara
validasi keduanya. Yang menjadi penilaian yang
akan masuk ke IRSMS Award
IRSMS AWARD
1
• Penurunan Jumlah Fatalitas Korban LAKA : 20%
2
• Keaktifan Pelaporan Laka Lantas : 10%
3
• Validasi Data : 5%
4
• Kelengkapan Data : 20%
5
• Sinkronisasi data dengan PT. Jasa Raharja Cabang Setempat : 25%
6
• Kecepatan Pelaporan : 10%
7
• Keaktifan Penggunaan Tablet : 10%
KATEGORI PEMENANG IRSMS AWARD
TINGKAT MABES POLRI
TINGKAT POLDA TIPE A
TINGKAT POLDA TIPE B
TINGKAT POLRESTRO/TABES /KOTA
TINGKAT POLRES A
TINGKAT POLRES B
KARAKTERISTIK POLDA
Sejauh ini dapat memberikan data hasil akhir berupa lokasi Monitoring Laka Harian secara
realtime, Laporan Anatomi Laka secara lengkap dan mendetail dan laporan lain yang bisa
digenerate langsung dari aplikasi.
APLIKASI MOBILE
Aplikasi IRSMS Mobile dimanfaatkan untuk mempermudah Anggota dalam melaksanakan tugas
pendataan pada lokasi kejadian secara langsung dan akan menghasilkan data titik lokasi yang
akurat.
Dimana data ini dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam menentukan lokasi Blank Spot
pada setiap masing-masing daerah.
KUALITAS DATA LAKA
Kelengkapan Data
• Dari hasil pengecekan data pada IRSMS masih banyak data yang terisi dengan “Data Tidak
Diketahui” khususnya pada laporan Anatomi Laka. Dimana dengan terinputnya hal tersebut
memberikan dampak pada hasil akhir nilai data yang kurang akurat.
Validasi Data
• Kesesuain data entrain dari masing-masing field.
Kecepatan Data
• Perbedaan antara waktu kejadian dan waktu pelaporan
USER LEVEL IRSMS
1. User Admin Pusat 4. User Operator/Operator Lapangan
a) Melakukan Analisa data LAKA a) Input Data Laka
b) Management Super User
5. User Instansi Lain
2. User Admin Polda a) Tarik Data (Jasa Raharja, BPJS)
a) Validasi pendataan
Contoh kasus, korban yang muncul di aplikasi monika mobile adalah YATI SUMIATI dengan
No.SEP 1815R0010421V000208 . Maka saat input data korban, pilih :
• 1815R0010421V000208 YATI SUMIATI
• Saat LP tersebut di lakukan VALIDASI oleh Operator, maka secara otomatis data Laporan
Polisi (LP) tersebut juga terkirim ke BPJS dan JASARAHARJA, sehingga dapat dilakukan
pencetakan LP Copy di system IRSMS oleh kedua instansi tersebut dengan mengakses
link:
https://irsms.korlantas.polri.go.id/cetaklp
• Hasil cetak LP tersebut akan digunakan sebagai dasar proses klaim
PROSES BARU DI IRSMS
CONTOH
PRINT
LP-COPY
PROSES BARU DI IRSMS
4. MENU MONITORING
• Menu Monitoring disiapkan untuk jajaran agar dapat melakukan
monitoring/pengecekan terhadap Data yang masuk ke IRSMS
maupun data yang dikirim IRSMS ke Jasaraharja ataupun BPJS
Kesehatan, sehingga dapat menjadi bahan Evaluasi Bersama.
4. MENU MONITORING
MENU MONITORING
MENU BARU DI IRSMS
CERMIN TINGKAT
CERMIN BUDAYA BANGSA URAT NADI KEHIDUPAN
MODERNITAS
MENINGKATKAN KUALITAS
MENINGKATKAN MENCIPTAKAN MENINGKATKAN
KESELAMATAN DAN
KAMSELTIBCAR BUDAYA TERTIB PELAYANAN KPD
MENURUNKAN TINGKAT
LANTAS LALIN MASYARAKAT
FATALITAS KORBAN LAKA
Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat,
tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
A perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat
bangsa;
Pasal 77 (1)
Setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan wajib
memiliki Surat Izin
Mengemudi sesuai dengan
jenis Kendaraan Bermotor
yang dikemudikan.
SANKSI : Psl 288 (1) junto pasal 106 (5) Huruf a UU No 22 tahun 2009 STNK/
Pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 250.000. STCK
SANKSI : Psl 288 (2) junto pasal 106 (5) Huruf b UU No 22 tahun 2009
SIM
Pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 500.000. 44
MELANGGAR RAMBU LALU
LINTAS, MARKA JALAN DAN APIL
SANKSI : Psl 287 (1) junto pasal 106 (4) Huruf a atau b UU No 22 tahun 2009 RAMBU/
Pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000. MARKA
SANKSI : Psl 287 (2) junto pasal 106 (4) Huruf CUU No 22 tahun 2009
APIL
Pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
45
TIDAK MENGENAKAN HELM DAN
MEMBIARKAN PENUMPANGNYA TIDAK
MENGENAKAN HELM
Sebagaimana diatur dalam Pasal 273 s/d 326, Karena bagi pelanggar Undang – undang Lalu lintas
dan Angkutan jalan dikenakan Pidana Penjara dan Denda. Artinya bagi pelanggar Undang undang
lalu lintas jalan manakala tidak sanggup membayar denda maka diganti dengan hukuman penjara 48
PENTINGNYA SABUK PENGAMAN
PASAL 289
Pengemudi atau Penumpang Tanpa Sabuk
Pengaman, Sanksinya Sama
Ini harus jadi perhatian bagi pengemudi
mobil dan penumpangnya. Jangan lupa
mengenakan sabuk pengaman selama
perjalanan Anda. Selain untuk
keselamatan, juga untuk menghindari:
- sanksi pidana kurungan paling lama satu
bulan atau
- denda paling banyak Rp 250.000
MELAKUKAN AKTIVITAS LAUIN
Pasal 283
setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di
jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau
dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan
gangguan konsentrasi dalam mengemudi, akan dipidana
dengan:
- Pidana kurungan paling lama tiga bulan kurungan atau,
- Denda paling banyak Rp 750.000
KEWAJIBAN PENGEMUDI TERLIBAT LAKA LANTAS
Psl. 231 UULAJ No. 22 TH 2009
1 JAN 29 2 20 1 1 5 0 43 5 9 29 44 Rp 129,300,000
2 PEB 15 0 7 0 0 7 0 18 0 7 11 20 Rp 46,000,000
3 MAR 26 2 14 2 0 8 0 31 3 7 21 43 Rp 225,600,000
4 APR 18 2 9 0 0 7 0 24 3 9 12 28 Rp 49,400,000
5 MEI 22 1 10 2 1 8 0 25 2 7 16 30 Rp 3,066,200,000
6 JUN 34 5 11 0 2 16 0 40 7 7 26 46 Rp 119,900,000
7 JUL 25 4 12 0 1 8 0 44 9 22 13 35 Rp 237,200,000
8 AGS 19 1 13 0 0 5 0 27 1 17 9 38 Rp 113,950,000
9 SEP 6 1 2 0 2 1 0 8 4 3 1 7 Rp 63,600,000