DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ONEKORE
JL. Udayana-Ende No. Telepon 082 236 810 175
Email: pkm.onekore01@gmail.com
KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN PENDAMPINGAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH ( TTD) PADA REMAJA PUTRI
TAHUN 2022
A. Pendahuluan
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan
masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan
terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas
dan angka harapan hidup masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pada
Bab VIII tentang Gizi. pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat,
antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi
dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan
ilmu serta teknologi.
Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap
dan berkesinambungan yaitu dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.
Latar Belakang
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kuwat Sri
Hudoyo mengatakan saat ini lebih dari 30 persen remaja putri anemia. Kaum hawa ini
punya siklus menstruasi tetapi tidak menyadari sudah membuang darah tetapi tidak
bisa memperbaiki pembentukan darah karena asupan dari sisi mineral, vitamin yang
tidak tersedia.
Ketika remaja putri ini hamil, kecukupan gizi janin di ibu yang darah rendah tersebut
mengalami kurangnya supply oksigen, makanan ke janin, dan menyebabkan bayi yang
kemudian lahir mengalami stunting dan BBLR. Intervensi gizi masalah KEK dan
anemia yang dilakukan ketika sudah hamil dinyatakan terlambat sehingga perlu
adanya upaya promotif dan preventif dimulai sejak remaja.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak bisa dikerjakan oleh sektor kesehatan
sendiri akan tetapi memerlukan kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan
dari struktur jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat
dalam penanggulangan masalah gizi yaitu dengan pemberian Tablet Tambah Darah
pada remaja putri. Sekolah yang berisikan siswa/ remaja merupakan ujung tombak
dalam pembangunan bangsa ini yang memiliki karakteristik berjiwa muda, semangat
tinggi, loyalitas tinggi dan intelektual tinggi sehingga para remaja harus dalam
keadaan sehat untuk meraih cita-citanya.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahunan , kemauan dan kemampuan
anak sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam meningkatkan
kesehatannya.
b. Tujuan Khusus :
Agar semua sasaran penyuluhan mengetahui 8 indikator perilaku hidup bersih
dan sehat yang perlu dilakukan disekolah.
Agar Agar semua sasaran penyuluhan dapat mengaplikasikan indikator di
sekolah masing-masing.
E. Sasaran
Siswa Kelas 4 SD
F. Tata cara pelaksanaan kegiatan pada masa covid