Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Alfian Mahendra

NIM : 20200801064

Mata Kuliah : Analisis Perancangan Dan Sistem Informasi

TUGAS

1. Masalah manajerial apa yang dapat dipahami dengan lebih baik dengan mengukur efektivitas
pemeliharaan?
2. Jelaskan proses untuk mengendalikan permintaan perawatan. Haruskah semua permintaan
ditangani dengan cara yang sama atau adakah situasi ketika Anda harus dapat menghindari
proses tersebut? Jika ya, kapan dan mengapa?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen konfigurasi? Menurut Anda mengapa organisasi
mengadopsi pendekatan menggunakan pustakawan sistem?
4. Bagaimana alat otomatis digunakan dalam pemeliharaan sistem informasi?
5. Apa perbedaan antara alat rekayasa terbalik dan rekayasa ulang?
6. Apa saja masalah dan prosedur pemeliharaan khusus yang sangat relevan untuk situs web?

JAWABAN

1. Tiga faktor yang perlu diukur:


 Jumlah kegagalan.
 Rentang waktu dalam setiap kegagalan.
 Jenis kegagalan.
Sumber : file:///C:/Users/New/Downloads/Latihan%20Sesi%2014.pdf (Modul Sesi 14)
2. Proses mengendalikan permintaan perawatan yaitu :
 Dapat melakukan permintaan perawatan secara berkala.
 Melakukan prioritas sesuai dengan jenis permintaan dan tingkat yang penting.
 Melakukan evaluasi berdasarkan analisis kelayakan.

Semua permintaan tidak harus ditangani dengan cara yang sama karena setiap perawatan itu
memiliki jenisnya masing-masing, diantara jenis-jenisnya itu adalah sebagai berikut :

 Corrective maintenance adalah Suatu perubahan yang dilakukan oleh sistem untuk
memperbaiki kekurangan pada desain, pengkodean, atau penerapan.
 Adaptive maintenance adalah Suatu perubahan yang dilakukan pada sistem untuk
mengembangkan fungsi menjadi perubahan bisnis atau teknologi.
 Perfective maintenance adalah Suatu perubahan yang dilakukan pada sistem untuk
menambah fitur baru atau untuk meningkatkan kinerja.
 Preventive maintenance adalah Suatu perubahan yang dilakukan sistem untuk
menghindari masalah dimasa yang akan datang.
Sumber : file:///C:/Users/New/Downloads/Latihan%20Sesi%2014.pdf (Modul Sesi 14)
3. Manajemen konfigurasi perangkat lunak (SCM), sering disebut juga manajemen perubahan
(change management), adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengelola perubahan
dengan mengidentifikasi produk/hasil kerja yang kemungkinan besar akan mengalami
perubahan, membuat hubungan di antara mereka, menentukan mekanisme untuk mengelola
berbagai versi produk kerja tersebut, mengendalikan perubahan yang terjadi, dan mengaudit
dan melaporkan perubahan yang dilakukan.
Pendekatan menggunakan pustakawan sistem berguna karena seorang pustakawan sistem
memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan, dan memeriksa kedalam modul baseline ketika
sistem sedang dikembangkan atau dipelihara.
Sumber : https://socs.binus.ac.id/2020/07/03/manajemen-konfigurasi-
software/#:~:text=Manajemen%20konfigurasi%20perangkat%20lunak%20(SCM,hubungan%20di
%20antara%20mereka%2C%20menentukan (Manajemen Konfigurasi Sofrware)
4. Terdapat peran dan kasusnya masing-masing, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan sistem tradisional:
 Penekanan pengembangan yang dilakukan adalah pada koding dan pengujian
 Perubahan yang terjadi diterapkan oleh koding dan pengujian yang pertama kali
 Pendokumentasian dilakukan setelah pemeliharaan selesai dilakukan
 Penyimpanan dokumentasi terbaru sering diabaikan karena memakan waktu
2. Pengembangan dengan kasus:
 Penekanan pengembangan yang dilakukan adalah pada desain dokumentasi
 Perubahan yang terjadi diterapkan pada desain dokumen
 Kode dibuat dengan menggunakan generator atau mesin pembuat kode
 Pendokumentasian diperbaharui selama proses pemeliharaan dilakukan
3. Rekayasa terbalik dengan alat yang secara otomatis membaca sumber kode program
sebagai masukan dan membuat representasi grafis dan tekstual dari informasi level
desain layaknya struktur control program, struktur data, aliran logis dan aliran data.
4. Rekayasa ulang dengan alat yang secara otomatis membaca sumber kode program
sebagai masukan, melakukan analisis dari data dan logika yang dimiliki program dan
secara otomatis atau secara interaktif dengan analisis sistem, mengubah sistem yang
ada atau yang sedang digunakan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas atau
kinerjanya.
Sumber : file:///C:/Users/New/Downloads/Latihan%20Sesi%2014.pdf (Modul Sesi 14)
5. Perbedaan antara alat rekayasa terbalik dan rekayasa ulang
 Rekayasa terbalik dengan alat yang secara otomatis membaca sumber kode program
sebagai masukan dan membuat representasi grafis dan tekstual dari informasi level
desain layaknya struktur control program, struktur data, aliran logis dan aliran data.
 Rekayasa ulang dengan alat yang secara otomatis membaca sumber kode program
sebagai masukan, melakukan analisis dari data dan logika yang dimiliki program dan
secara otomatis atau secara interaktif dengan analisis sistem, mengubah sistem yang
ada atau yang sedang digunakan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas atau
kinerjanya.
Sumber : file:///C:/Users/New/Downloads/Latihan%20Sesi%2014.pdf (Modul Sesi 14)
6. Masalah dan prosedur pemeliharaan khusus yang sangat relevan untuk situs web, yaitu :
 24 X 7 X 365
- Adanya ketersediaan berkelanjutan membuat pemeliharaan menjadi lebih menantang
- Halaman yang berada dalam pemeliharan bisa terkunci
 Melakukan pengecekan terhadap link yang rusak
 Melakukan validasi HTML
- Halaman harus diproses dengan validasi kode secara rutin sebelum dipublikasikan
 Melakukan registrasi
- Saat konten secara signifikan sudah berubah, situs mungkin perlu di registrasi kembali
dengan alat pencari
 Edisi masa depan
- Bagi pengguna situs web konsistensi sangat penting
Sumber : file:///C:/Users/New/Downloads/Latihan%20Sesi%2014.pdf (Modul Sesi 14)

Anda mungkin juga menyukai