Anda di halaman 1dari 5

NIM : 204260005

Nama : Anggia Rabiyah Al-Adawiyah


Prodi : Sistem Informasi
Kelas : Reguler Pagi
Mata Kuliah : Implementasi dan Pengujian SI

RESUME
A. Client/Server Systems
Client/Server berfokus pada 4 hal utama yaitu, kesiapan organisasi, instalasi klien,
keamanan, data klien, dan standar klien/server. Pengujian Client/Server berlangsung pada
3 level berbeda, diantaranya :
1. Aplikasi client individual diuji dalam mode “disconnected” dengan server.
2. Software client dan aplikasi server yang berhubungan diuji
3. Arsitektur client/server yang lengkap, termasuk pengujian operasi jaringan dan
kinerja nya.
Workbench

a. Kesiapan Organisasi, kesiapan dari sebuah organisasi dapat dinilai dari beberapa hal
berikut diantaranya :
1. Motivasi, tingkat komitmen organisasi dalam menggunakan client/server untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.
2. Investasi, Jumlah uang yang dianggarkan organisasi dalam penggunaan
client/server.
3. Keterampilan Client/server, kemampuan tim dalam penggunaan client/server.
4. Pendidikan User, kesadaran individu dalam menerapkan prinsip dan konsep
client/server serta sadar akan dampak nya pada proses bisnis yang akan berjalan.
5. Budaya, organisasi harus bersedia untuk berinovasi dengan mulai mencoba
pendekatan baru dalam proses bisnis nya berdasarkan konsep client/server.
6. Staf Pendukung Client/Server, Sumber daya yang ada dalam organisasi harus
sudah mencukupi.
7. Alat Bantu Client Server, Organisasi haru sudah memiliki client/AIDS server dan
alat untuk membentuk dan mendukung Client/Server.
8. Kematangan proses pengembangan perangkat lunak, kemampuan organisasi
untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi secara konsisten.

b. Menilai Kunci Komponen, terdiri dari 3 kriteria diantaranya : Instalasi Client telah
dilakukan dengan benar, kemamanan client/server yang memadai, data klien yang cukup
terlindungi, standarisasi penggunaan client/server yang maksimal.
c. Menilai Kebutuhan Client, organisasi harus memenuhi kriteria berikut untuk memastikan
kebutuhan client terpenuhi : Data format, Kelengkapan data, Dokumentasi yang mudah
dimengerti, menyesuaikan dengan kompetensi pengguna client, mudah digunakan, cukup
membantu rutinitas.

B. Web Based System


Memiliki fokus pada kompatibilitas browser, ketepatan fungsional, integrasi, kegunaan,
keamanan, kemampuan, verifikasi kode. Terdapat 4 tahap dalam pengujian sistem berbasis
web.diantaranya :
1. Pemilihan Resiko Web, resiko yang harus diperhatikan diantaranya keamanan, kinerja,
kebenaran, kompatibilitas, keandalan, intergrasi data, usability, recoverability.
2. Pemilihan Pengujian berbasis web
3. Pemilihan perangkat pengujian berbasis web, perangkat yang sering digunakan
diantaranya HTML Checker, Alat validasi situs, Alat pengujian stress (Load), Generator
kasus uji.
4. Pengujian Ssistem Berbasis Web, output dari tahap ini yakni laporan pada sistem berbasis
web yang harus memuat uraian singkat tentang web tersebut, resiko yang ditangani, jenis
pengujian yang dilakukan, alat yang digunakan, fungsi dan struktur uji yang dilakukan
benar, fungsi dan struktur uji yang tidak benar, pendapat tim uji.

C. Pengaruh CASE tool pada Kualitas Perangkat Lunak.


CASE tools adalah alat pengembangan perangkat lunak komputer yang mendukung
pengembang ketika melakukan satu atau lebih fase dari siklus hidup perangkat lunak dan / atau
mendukung pemeliharaan perangkat lunak. Memberikan kontribusi terhadap kualitas PL dengan
mengurangi jumlah kesalahan dalam setiap tahap pengembangan. Kesalahan yang sering terjadi
diantaranya : Gagal mendefinisikan kebutuhan pengguna, Kurang komunikasi antara klien dan
pengembang, Penyimpangan dari kebutuhan perangkat lunak yang disengaja, Kesalahan
perancangan logika, Kesalahan pengkodean, Tidak sesuai dengan instruksi pengkodean dan
dokumentasi, Kelemahan dalam proses pengujian, Kesalahan prosedur, dan Kesalahan
dokumentasi. Kontribusi CASE Tools untuk kualitas Pemeliharaan PL diantaranya Korektif,
Adaftif, dan mendukung Perbaikan fungsional.
● Prosedur dan Instruksi Kerja
Prosedur adalah suatu cara tertentu untuk memenuhi sesuatu atau melakukan sesuatu”.
Instruksi kerja digunakan terutama dalam kasus di mana sebuah metode untuk melaksanakan
tugas yang sama di seluruh organisasi termasuk tugas yang tidak diinginkan atau yang tidak
mungkin. Tujuan Prosedur dan Intruksi Kerja. Diantaranya, meningkatkan kinerja tugas,
meningkatkan komunikasi, menyederhanakan koordinasi anatara tugas dan kegiatan.
● Manajemen konfigurasi,
Software configuration : Manajemen yang berfokus pada membangun dan
mempertahankan konsistensi atau produk kinerja sistem dan fungsional dan fisik atribut
dengan prasyarat,desain,dan informasi lainnya. Software configuration items :
Unit,dokumen,software,rencana,orang-orang atau bagian dari hardware yang dirancang
untuk manajemen konfigurasi dan diberlakukan sbg entitas berbeda dalam software
configuration. Kategori SCI : Design documents, Software code, Data file, Software
development tools. Fungsi manajemen konfigurasi SW :
a. Mengontrol perubahan software
b. Merilis SCI dan SC Version
c. Penyediaan layanan infromasi SCM
d. Verifikasi Prosedur SCM
Otoritas konfigurasi PL :1) Prosedur SCM menentukan siapa yang bertanggung jawab
untuk masalah SCM. 2) Tanggung jawab biasanya diberikan untuk seorang profesional senior
atau komite khusus tentang SCM.
● Software Change Control, Mengidentifikasi permintaan perubahan dan menyetujui
pelaksanaan dari permintaan yang cocok/yang telah disetujui. Meyakinkan kualitas dari
tiap versi software sebelum dioperasionalkan. Alasan dirilisnya software configuration
control, Adanya kecacatan SCI, Adanya permintaan dari kustomer, Adanya inisiatif dari
tim pengembang untuk memperkenalkan peningkatan SCI
● Faktor yang mempengaruhi keputusan apakah akan menerapkan perubahan yang
diusulkan mencakup
1. Kontribusi yang diharapkandari dari perubahan yang diusulkan
2. Urgensi perubahan
3. Pengaruh perubahan yang diusulkan pada jadwal proyek, tingkat pelayanan, dll
4. Upaya yang dibutuhkan dalam melakukan perubahan operasional
5. upaya jaminan kualitas Perangkat lunak yang disyaratkan
6. Perkiraan yang diperlukan sumber daya profesional dan biaya dari perubahan.
● Tujuan dari jaminan kualitas perangkat lunak adalah untuk memastikan bahwa kualitas
versi sistem software baru tidak jatuh di bawah versi yang sebelumnya. Upaya
penjaminan mutu diperlukan pada dua tingkat:
■ Jaminan kualitas dari masing-masing SCIs berubah
■ Jaminan kualitas versi perangkat lunak seluruh sistem baru (yang mencakup SCIs
berubah).
● Type of software configuration release :
- Baseline version
Direncanakan di awal,saat pengembangan sistem.
- Intermediate version
Dibuat ketika timbul masalah.
- Revisi
Memberikan perubahan kecil dan koreksi.
- Numeration conventions for Identification software version
Diformulasikan untuk mengidentifikasi SCI
● SCMPs diperlukan selama tahap pengembangan serta operasi (pemeliharaan) tahap.
tujuannya adalah untuk merencanakan ke depan jadwal rilis versi baseline dan sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan semua kegiatan yang diperlukan untuk rilis
software konfigurasi. memungkinkan seseorang mengikuti kemajuan kegiatan yang
terlibat dalam rilis versi perangkat lunak.

Anda mungkin juga menyukai