Anda di halaman 1dari 10

syarat menjadi PNS yang profesional :

1. mengambil tanggung jawab


2. menunjukkan sikap mental positif
3. mengutamakan keprimaan
4. menunjukkan kompetensi
5. memegang teguh kode etik

4 level lingkungan strategis :


1. individu (individual)
2. keluarga (family)
3. masyarakat lokal dan regional (community / culture)
4. nasional (society)
5. dunia (global)

isu strategis kontemporer (isu-isu kritikal yang sedang terjadi atau berpotensi untuk terjadi) :
1. bahaya paham radikalisme / terorisme
2. bahaya narkoba
3. cyber crime
4. money laundry
5. korupsi
6. proxy war

6 komponen modal insani (manusia) :


1. modal intelektual : memiliki pengetahuan luas dan terus menambah
pengetahuan dengan kebiasaan merenung dan merefleksikan suatu fenomena
membuat orang mejadi cerdas dan siap menghadapi segala sesuatu. faktor
penunjang : pendidikan formal yang tinggi.
2. modal emosional : kemampuan mengelola emosi
3. modal sosial : kemampuan membangun dan mempertahankan jaringan
kerja.
jaringan kerjasama yang terdiri atas
● social awareness : kemampuan berempati,
memberi pelayanan prima, mengembangkan
kemampuan orang lain, memahami keanekaragaman.
● social skill : kemampuan mempengaruhi
orang lain, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
mengelola konflik, kemampuan membangun tim yang
solid, kemampuan mengajak orang lain berubah.
4. modal ketabahan (adversity) : ketabahan adalah modal sukses dalam kehidupan.
berdasarkan perumpamaan para pendaki gunung, ada
3 tipe manusia :
● quitter : orang yang melarikan diri dari
masalah dan tidak mau menghadapi tantangan.
● camper : orang yang berusaha tapi tidak
sepenuh hati
● climber : orang yang pantang menyerah
5. modal etika / moral : kemampuan membedakan benar dan salah. 4 komponen :
● integritas / integrity
● bertanggung jawab / responsibility
● penyayang / compassionate
● pemaaf / forgiveness
6. modal kesehatan : modal kesehatan fisik dan jasmani. tolak ukur :
● kesehatan : bebas dari penyakit.
● kekuatan fisik : tenaga (power), daya tahan
(endurance), kekuatan (muscle strength), kecepatan
(speed), ketepatan (accuracy), kelincahan (agility),
koordinasi (coordination), dan keseimbangan
(balance).

KORUPSI
pada masa orde lama, dibawah kepemimpinan I.r Soekarno terbentuk badan
pemberantasan korupsi:
1. PARAN : panitia retooling aparatur negara
2. operasi budhi
pada masa orde baru, mencoba memperbaiki penanganan korupsi dengan membentuk :
1. tim pemberantasan korupsi (TPK)
2. operasi tertib (OPSTIB)
pada masa reformasi (zaman presiden bj. habibie sampai SBY), berbagai peraturan dan
badan/lembaga dibentuk :
1. KPKPN : komisi penyelidik kekayaan penyelenggara negara
2. KPPU : komisi pengawas persaingan usaha
3. Ombudsmen
4. TGPTPK : tim gabungan pemberantasan tindak pidana korupsi
menurut Deny Indrayana 2007, epicentrum korupsi (pihak yang secara sistematis
melindungi koruptor) yaitu :
1. istana
2. cendana
3. senjata
4. pengusaha raksasa

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana


korupsi :
mengatur berbagai modus operandi tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana formil. jenis
penjatuhan pidana oleh hakim terhadap terdakwa adalah pidana mati, pidana penjara, dan
pidana tambahan, pengaturan mengenai peran serta masyarakat yang ditegaskan dalam PP
no. 71 Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian
penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Tahun 2003, pemerintah Indonesia berpartisipasi dalam Konvensi PBB anti korupsi
(United Nations Convention Against Corruption / UNCAC) untuk menentang korupsi di
dunia.
UNCAC memuat 8 bagian :
1. Chapter I : General Provisions
2. Chapter II : Preventive Measures
3. Chapter III : Criminalization and Law Enforcement
4. Chapter IV : International Coorperation
5. Chapter V : Asset Recovery
6. Chapter VI : Technical Assistance and Information Exchange
7. Chapter VII : Mechanisms for Implementation
8. Chapter VIII : Final Provisions
Konvensi ini dirumuskan pertama kali di Merida, Meksiko pada tanggal 9-11 Desember
2003. tepat pada 18 April 2006 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian
menandatangani UU No 7 Tahun 2006 sebagai tanda ratifikasi UNCAC.
Tujuan UNCAC :
1. memajukan / meningkatkan / memperkuat tindakan pencegahan dan pemberantasan
korupsi yang lebih efisien dan efektif.
2. memajukan, memfasilitasi, dan mendukung kerjasama internasional dan bantuan
teknis dalam mencegah dan memerangi korupsi terutama dalam pengembalian aset.
3. meningkatkan integritas, akuntabilitas dan manajemen publik dalam pengelolaan
kekayaan negara.

Faktor pendorong korupsi :


1. faktor individu
a. sifat tamak
b. moral yang lemah menghadapi godaan
c. gaya hidup konsumtif
2. faktor lingkungan
a. aspek sikap : menghargai seseorang karna kekayaan, masyarakat tidak
sadar bahwa mereka korban utama korupsi, tidak menyadari bila dirinya
terlibat korupsi, berpandangan masalah korupsi adalah tanggung jawab
pemerintah saja.
b. aspek ekonomi
c. aspek politis
d. aspek organisasi

jenis tindak pidana korupsi :


1. Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan
keuangan/perekonomian negara (Pasal 2)
2. Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan / kedudukan yang dapat merugikan
keuangan / kedudukan yg dapat merugikan keuangan / perekonomian Negara (Pasal
3)
3. Penyuapan (Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 11)
4. Penggelapan dalam jabatan (Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10)
5. Pemerasan dalam jabatan (Pasal 12)
6. Berkaitan dengan pemborongan (Pasal 7)
7. Gratifikasi (Pasal 12B dan Pasal 12C)

tindakan yang membangun sikap antikorupsi


1. bersikap jujur dlm kehidupan sehari-hari
2. menghindari perilaku yang merugikan kepentingan banyak
3. menghindari konflik
4. melapor jika menjadi korban korupsi
NARKOBA
Golongan narkotika :
● Golongan I : utk ilmu pengetahuan&bukan pengobatan, potensi ketergantungan
tinggi
1. opiat (morfin, heroin, petidin, candu)
2. ganja / kanabis, marijuana, hashis
3. kokain (serbuk, pasta, daun koka)
● Golongan II : utk pengobatan & pelayanan kesehatan, potensi ketergantungan
tinggi
ex: morfin dan petidin
● Golongan III : utk pengobatan & pelayanan kesehatan, potensi ketergantungan
ringan
ex : kodein

Golongan Psikotoprika :
● Golongan I : utk ilmu pengetahuan & tidak untuk terapi, potensi ketergantungan
tinggi
ex : ekstasi, LSD
● Golongan II : utk pengobatan & pelayanan kesehatan, potesi ketergantungan
tinggi
ex : amfetamin, shabu, metilfenidat, ritalin
● Golongan III : utk pengobatan dan pelayanan kesehatan, potensi ketergantungan
tinggi
ex : pentobarbital, flunitrazepam
● Golongan IV : utk pengobatan & pelayanan kesehatan, potensi ketergantungan
ringan
ex : diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam,
klordiazepoxide,
nitrazepam.

Zat Adiktif :
- minuman beralkohol
- inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut). ex : lem, thinner, cat kuku, dll
- tembakau, dll

P4GN : lembaga Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap


Narkotika.
BAKIN : Badan Koordinasi Intelijen Negara
BAKOLAK : Badan Koordinasi Pelaksanaan
BKNN : Badan Koordinasi Narkotika Nasional
BNN-RI : Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
BNP : Badan Narkotika Provinsi
BNK : Badan Narkotika Kab/Kota

Tusi BNN-RI :
1. mengkoordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan
narkotika
2. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan narkotika
TERORISME
4 pilar strategi global pemberantasan terorisme :
1. pencegahan kondisi kondusif penyebaran terorisme
2. langkah pencegahan dan memerangi terorisme
3. peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk mencegah dan memberantas
terorisme serta penguatan peran sistem PBB
4. penegakan hak asasi manusia bagi semua pihak dan penegakan rule of law sebagai
dasar pemberantasan terorisme

potensi-potensi terorisme :
1. terorisme yang dilakukan oleh negara lain di daerah perbatasan Indonesia
2. terorisme yag dilakukan oleh WN yang tidak puas atas kebijakan negara
3. terorisme yang dilakukan oleh organisasi dengan dogma dan ideologi tertentu
4. terorisme yang dilakukan oleh kaum kapitalis ketika meaksakan bentuk atau pola
bisnis dan investasi kepada masyarakat
5. terorisme yang dilakukan oleh masyarakat kepada dunia usaha

F. Paulus
Karakter terorisme :
1. karakteristik organisasi : bentuk orgaisasi, rekrutmen, pendanaan, hub internasional
2. karakteristik operasi : perencanaan, waktu, taktik dan kolusi

Audrey Kurth Cronin


4 tipe kelompok teroris :
1. teroris sayap kiri : menjalin hubungan dengan gerakan komunis
2. teroris sayap kanan : terinspirasi dari fasisme
3. etnonasionalis / teroris separatis : gerakan separatis
4. teroris keagamaan / "ketakutan" : mengatasnamakan agama

level terorisme :
1. level negara / state
2. level kawasan / regional
3. level internasional / global

RADIKAL
kehendak untuk mengubah kekuasaan

pola penyebaran :
1. media massa : internet, radio, buku, majalah, dan pamflet
2. komunikasi langsung : dakwah, diskusi, dan pertemanan
3. hub kekeluargaan : pernikahan, kekerabatan, keluarga inti
4. lembaga pendidikan : sekolah, pesantren, perguruan tinggi

ragam radikalisme :
1. radikal gagasan : memiliki gagasan, tidak ingin menggunakan kekerasan,
mengakui NKRI
2. radikal milisi : berbentuk milisi, terlibat konflik komunal, mengakui NKRI
3. radikal separatis : mengusung misi separatis/pemberontakan, berkonfrontasi
dgn
pemerintah
4. radikal premanisme : melakukan kekerasan untuk melawan kemaksiatan di
lingkungan
mereka, mengakui NKRI
5. lainnya : menyuarakan kepentingan politik, sosial, budaya, ekonomi,
dsb
6. radikal terorisme : mengusung cara kekerasan dan menimbulkan rasa takut,
tidak
mengakui NKRI

faktor pendorong gerakan radikalisme :


1. faktor sosial politik
2. faktor emosi keagamaan
3. faktor kultural
4. faktor ideologis anti westernisme
5. faktor kebijakan pemerintah

DERADIKALISASI
upaya untuk mentransformasi dari keyakinan atau ideologi radikal menjadi tidak radikal
dengan pendekatan multi dan interdisipliner (agama, sosial, budaya, dsb) bagi orang yang
terpengaruh oleh keyakinan radikal.

model deradikalisasi :
1. collective de-radicalisation : kelompok dan jaringan teroris
a. disarmament (pelucutan senjata)
b. demobilisation (pembatasan pergerakan)
c. reintegration (penyatuan kembali)
2. individual de-radicalization : pemutusan mata rantai teroris secara individual

perbedaan deradikalisasi dan disengagement


deradikalisasi : upaya memoderasi pemikiran atau keyakinan seseorang
disengagement : melepaskan seseorang dari aksi-aksi radikal

prinsip deradikalisasi :
1. prinsip pemberdayaan
2. prinsip HAM
3. prinsip supremasi hukum
4. prinsip kesetaraan

membangun kesadaraan antiterorisme


1. pencegahan
2. penindakan
3. pemulihan
4. peran serta masyarakat
MONEY LAUNDRYING
"pemutihan uang" atau "pencucian uang"
upaya menyamarkan, menyembunyikan, menghilangkan atau menghapuskan jejak dan
asal-usul uang/harta kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak pidana.

indikator penyebab money laundering :


● kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah
● penegakan hukum yang tidak efektif
● pengawasan yang masih minim
● sistem pengawasan tidak efektif
● kerjasama internasional masih terbatas

dampak negatif pencucian uang :


1. merongrong sektor swasta yang sah
2. merongrong integritas pasar keuangan
3. hilangnya kendali pemerintah thdp kebijakan ekonomi
4. timbul distorsi dan ketidakstabilan ekonomi
5. hilangnya pendapatan negara dari sumber pajak
6. risiko pemerintah dalam melaksanakan program privatisasi
7. merusak reputasi negara
8. menimbulkan biaya sosial yang tinggi

metode pencucian uang :


1. buy and sell conversion
2. offshore conversion
3. legitimate business conversion

tahapan pencucian uang :


1. penempatan (placement)
2. pemisahan/pelapisan (layering)
3. penggabungan (integration)

PROXY WAR
konflik diantara 2 negara, dimana negara tersebut tidak terlibat langsung dalam peperangan
karna melibatkan "proxy" atau kaki tangan.
perang proxy memanfaatkan perselisihan external atau pihak ketiga untuk menyerang
kepentingan atau kepemilikan teritorial lawannya.

KEJAHATAN MASS COMMUNICATION


3 istilah :
● komunikasi massa : komunikasi yg ditujukan utk khalayak ramai melalui media
massa
● media massa : sarana komunikasi utk menyalurkan berita kepada publik.
jenis :
○ media cetak : surat kabar, tabloid, majalah, buletin,
dsb
○ media elec : radio, tv
○ media online : website, blog, portal berita, dan
medsos
● media sosial : situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan kolega atau publik untuk
berbagi
informasi dan berkomunikasi.

4 tipe kejahatan dalam komunikasi massa :


1. white collar crime : kejahatan yang dilakukan orang dgn status sosial tinggi.
ex : penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan,
korupsi.
2. crime without victim : kejahatan yang tidak menimbulkan korban.
ex : perjudian, mabuk-mabukan, hubungan seks tidak sah
3. organized crime : kejahatan yang dilakukan secara terorganisir.
ex : penadah barang curian, perdagangan anak & perempuan
4. corporate crime : dilakukan atas nama organisasi formal

peraturan perundangan yang bisa menjadi rujukan dalam konteks kejahatan yang terjadi
dalam komunikasi massa adalah:
1. Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
2. Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
3. Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
4. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
5. Undang-undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

contoh kasus media sosial :


● pencemaran nama baik
● penistaan agama atau keyakinan tertentu
● penghinaan kepada etnis dan budaya tertentu

cyber crime
= kejahatan di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan internet
untuk masuk, merusak atau mencuri data.

jenis cyber crime :


1. unauthorized access : menyusup kedalam sistem jaringan komputer tdk sah / tanpa
izin
2. illegal contents : memasukkan informasi yang tdk benar, tidak etis ke dlm
internet
3. penyebaran virus : penyusupan, perusakan, pencurian data dgn email/media
lainnya
4. cyber espionage, : espionage = melakukan kegiatan mata-mata.
sabotage&extortion
sabotage, extortion merupakan kejahatan membuat gangguan, perusakan atau
penghancuran data, program dan sistem yg terhubung
internet
5. carding : mencuri nomor CC milik orang
6. hacking & cracker : hacking = mempelajari dan menerobos sistem komputer.
cracking = pembajakan account, situs web, probing,
menyebar
virus, pelumpuhan target sasaran.
7. cycbersquatting and : cybersq = mendaftarkan domain nama perusahaan orang
lain.
typosquatting typosq = membuat domain plesetan yang mirip domain org
lain
8. cycber terorism : mengancam pemerintah atau kepentingan orang banyak

hate speech
= ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan / hasutan yg disampaikan di muka
umum.

hoax
= berita atau pesan yang isinya tdk dapat dipertanggung jawabkan / bohong / palsu, baik
dari segi sumber maupun isi.

tips menggunakan media sosial :


1. memahami regulasi yang ada
2. menegakan etika ber-media sosial
3. memasang identitas asli diri dengan benar
4. cek kebenaran informasi yang akan di share ke publik
5. hati hati memposting hal / data yang bersifat pribadi

jenis jenis isu :


1. isu saat ini : isu yang mendapat perhatian dan sorotan publik secara luas
dan
memerlukan penanganan segera.
2. isu berkembang : isu yang perlahan-lahan masuk dan menyebar di ruang
publik,
dan publik mulai menyadari adanya isu tersebut.
3. isu potensial : isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat
terindikasi,
serta adanya kemungkinan isu tsb merebak di masa depan.

teknik issue scan / mengenali isu melalui proses scanning :


1. media scanning : penelusuran sumber informasi
2. existing data : menelusuri survei, polling, yang terkait dgn isu tsb
3. knowledgeable others: profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin opini,
dsb
4. public&private org : komisi independen, masjid/gereja, institusi bisnis, dsb yang
terait
5. public at large : masyarakat yg secara langsung/tdk langsung terdampak dgn
isu

teknik analisis isu :


● mind mapping
● fishbone diagram
● analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats)
= tahapannya :
1. pengumpulan data
2. analisis
3. pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai