Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan manufaktur akhir-akhir ini terus berkembang. Dulu era manufaktur


kerajinan, produk sangat terbatas . Setiap barang di produksi sedikit variasi dengan harga tinggi
bahkan setiap produksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Lalu dengan munculnya revolusi
industri, mesin-mesin produksi. manufaktur pindah dari era kerajinan ke era produksi massal
(Mass Production). Produksi massal (Mass Production) membuat produk yang variasinya
terbatas namun harga murah serta waktu produksi yang lebih cepat. Saat ini ada era baru yang
muncul dan itu disebut kostumisasi massal (mass costumization). Mass Customization adalah
suatu kemampuan dimana penyediaan produk dilakukan dalam skala massal dan didesain secara
individual serta menyesuaikan kebutuhan konsumen (Philip, 2002).

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, para produsen menggunakan teknologi 3D printing


atau juga dikenal sebagai additive manufacturing. Additive Manufacturing (AM) menurut
(Excell, 2013) adalah proses membangun benda 3D dalam bentuk apapun dari desain model
digital yang diinputkan. Dengan menggunakan CAD/CAM, Additive Manufacturing (AM) dapat
memproduksi benda dengan berbagai jenis material yang memiliki kompleksitas yang tinggi,
variatif serta dengan harga yang tetap murah. Additive Manufacturing (AM) dapat menjadi focus
utama industri dan investasi pemerintah atau bahkan dapat digunakan untuk membuat benda atau
komponen dalam kehidupan sehari-hari. (Hart, 2017).

Dalam satu kesempatan ini jurusan Teknik Manufaktur khususnya prodi Teknologi
Manufaktur mempunyai sebuah proyek dalam pembuatan mesin 3D Concrete Printing (3DCP)
untuk bangunan sipil. Mesin 3D printing memiliki kegunaan untuk membuat sebuah bangunan
sipil, yang dimana keunggulan dari mesin ini adalah kita dapat membuat bangunan tersebut
secara otomatis dan cepat. Kontruksi dari mesin ini dibagi menjadi 6 bagian utama, yaitu;
Control, Mixer, Nozzle, Pilar X, Pilar Y, dan Pilar Z.
Karena Mesin 3D printing yang akan dibuat ini memiliki 6 bagian utama maka dalam proses
pembuatannya dikerjakan oleh kelas 3MEC, yang dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok
diberikan proyek dari salah satu bagian utama dari mesin 3DCP. Penulis merupakan anggota
kelompok 4 memilih untuk mengerjakan perencanaan pembuatan mixer untuk bahan mortar
geopolymer pada mesin 3D Printing. Karena mixer memiliki beberapa fungsi bagian maka setiap
anggota kelompok diberikan proyek masing-masing. Untuk itu penulis menjadikan perencanaan
pembuatan sistem transport bahan mortar geopolymer dari mixer ke nozzle kompartemen mesin
3D Printing bangunan sipil sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pedidikan diploma III
di Politeknik Manufaktur Bandung.

Adapun judul untuk proyek akhir yang penulis susun adalah “Perencanaan Pembuatan
Sistem Transport Bahan Mortar Geopolymer dari Mixer ke Nozzle Kompartemen Mesin 3D
Printing Bangunan Sipil.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat menuliskan beberapa


rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana prinsip kerja dari Sistem Transport pada mesin 3DCP?


2. Bagaimana bentuk kontruksi Sistem Transport untuk bahan geopolymer pada mesin
3DCP?
3. Bagaimana perencanaan pembuatan Transport pada mesin 3DCP?
4. Berapa estimasi waktu dan biaya permesinan untuk membuat Transport pada mesin
3DCP?

1.3 Ruang Lingkup Kajian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas maka penulis membuat ruang lingkup kajian yang
meliputi:

1. Penjelasan tentang prinsip kerja Transport pada mesin 3DCP?


2. Desain kontruksi Sistem Transport pada mesin 3DCP?
3. Proses pembuatan dari Sistem Transport pada mesin 3DCP?
4. Perhitungan waktu dan biaya dalam pembuatan Sistem Transport pada mesin 3DCP?
5. Fokus pada proses perencanaan pembuatan Sistem Transport untuk bahan mortar
geopolymer agar bisa didistribusi ke nozzle.
6. Tidak membahas sistem perangkat lunak, electrical, dan konstruksi keseluruhan pada
penulisan proyek akhir.

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengimplementasikan pengetahuan penulis mengenai materi perrkuliahan selama


menempuh Pendidikan di Polman Bandung.
2. Mengetahui prinsip kerja Sistem Tranport untuk mesin 3DCP.
3. Mementukan Sistem Transport untuk semen geopolymer pada mesin 3DCP.
4. Membuat perencanaan pembuatan Sistem Transport untuk mortar geopolymer dari mixer
ke nozzle.
5. Mengetahui estimasi waktu dan biaya pembuatan Sistem Transport Untuk mortar
geopolymer pada mesin 3DCP.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Metoda pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk menyusun karya tulis ini
didapatkan dengan cara:

1. Studi Lapangan
Penulis mengumpulkan data langsung dari Laboratorium jurusan Teknik Manufaktur
Politeknik Manufaktur Bandung.

2. Studi Kepustakaan
Penulis mengumpulkan data melalui berbagai literature yang berkaitan dengan
perencanaan pembuatan Sistem Transport untuk bahan mortar geopolymer agar dapat
didistribusikan ke nozzle.

3. Wawancara dan Diskusi


Penulis melakukan wawancara dan diskusi dengan dosen pembimbing proyek akhir.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman pembaca dalam memahami karya tulis ini,


maka penulis memberikan sistem penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan
Berisi uraian tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan
penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan karya tulis.

BAB II Laporan Teknik


Berisi tentang teori–teori pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang dipaparkan
penulis yang mencakup teori-teori, proses perencanaa pembuatan, dan estimasi biaya dan
waktu pada perancanaan pembuatan Sistem Transport Mortar Geopolymer.

BAB III Penutup


Bab ini berisi tentang kesimpulan dari tujuan serta saran-saran yang diperlukan bagi
pengembangan lebih lanjut dari proyek akhir ini

Anda mungkin juga menyukai