http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Agung Priambodo
Abstract
________________________________________________________________
The purpose of this study was to analyze the effect of local revenues, public expenditure and labor on economic
growth by using the data of 35 regencies/cities in Central Java for periods of 2008-2012. The analysis method
was used Generalized Least Square (GLS) with Fixed Effect Model (FEM). The results showed that the variable
of local revenue is positively related to economic growth, capital expenditure is negatively related to economic
growth and labor is positively related to economic growth. Local revenue, public expenditure and labor jointly
effect economic growth. Suggestions related to this research are needed to optimize collecting local taxes, capital
expenditure directed towards the development of infrastructure, and the need for skills training courses to
improve the quality of labor
1
Agung Priambodo / Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
dan mengalami peningkatan sebesar 5,84% pada sangat bervariasi, dimana ada beberapa
tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2011 kabupaten/kota mengalami pertumbuhan
mengalami peningkatan sebesar 6,01% dan pada ekonomi yang meningkat tiap tahunnya. Namun,
tahun 2012 meningkat menjadi 6,34%. disisi lain ada beberapa kabupaten/kota di Jawa
Kondisi laju pertumbuhan ekonomi Tengah yang mengalami pertumbuhan ekonomi
Provinsi Jawa Tengah juga disertai dengan yang fluktuatif bahkan ada kabupaten/kota yang
pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang menurun.
Tabel 2. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal, dan Tenaga Kerja
Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012
Tahun PAD Belanja Modal Tenaga Kerja (Orang)
(Ribu Rupiah) (Ribu Rupiah)
2008 2.329.781.781 5.023.774.531 15.463.658
2009 2.561.271.462 4.074.302.671 15.835.382
2010 2.936.583.611 3.247.272.821 15.809.447
2011 3.715.492.587 5.096.650.645 15.916.135
2012 4.845.298.215 7.113.544.346 16.123.890
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2007-2013
Pusat dan Daerah Pasal 1 angka 18 bahwa “ lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga
Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD kerja produktif, sedangkan pertumbuhan
adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai domestiknya lebih besar.
dengan peraturan perundang-undangan”. Beby Nur Rifqi (2009) dalam
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Aspek
penerimaan daerah yang berasal dari sumber Penerimaan Desentralisasi Fiskal Terhadap
ekonomi asli daerah (Halim, 2004 :67). Adapun Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah (Studi
kelompok pendapatan asli daerah digolongkan Kasus di Delapan Kabupaten dan Kota Tahun
menjadi empat jenis penerimaan, yaitu: pajak 2002-2006)”, menemukan bahwa Pendapatan
daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah Asli Daerah, Dana Bagi Hasil (DBH), Dana
yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli Alokasi Umum (DAU) dan variabel tenaga kerja
daerah. Saragih dalam Adi (2006:5) juga memberikan kontribusi positif yang
mengemukakan bahwa kenaikan PAD merupakan siginifikan secara statistik terhadap pertumbuhan
ekses dari pertumbuhan ekonomi. Daerah yang ekonomi.
pertumbuhan ekonominya positif mempunyai Norista Gathama Putra (2011) dalam
kemungkinan mendapatkan kenaikan PAD. penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Belanja
Dalam temuan Chen Lu dkk (2013) menyatakan Modal dan Belanja Operasi Terhadap
bahwa pemerintah daerah perlu mengusulkan Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa
beberapa kebijakan perencanaan daerah untuk Tengah” menunjukkan bahwa variabel rasio
pembangunan berkelanjutan. belanja modal memiliki nilai probabilitas sebesar
Menurut PSAP Nomor 2, belanja modal 0,0108 lebih kecil dari nilai α=5% serta koefisien
adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan sebesar 7,2382 dan memiliki hubungan yang
asset tetap dan asset lainnya yang memberi positif dan signifikan terhadap laju pertumbuhan
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. ekonomi pada 35 Kabupaten/kota di Provinsi
Selanjutnya pada pasal 53 ayat 2 Permendagri Jawa Tengah. Begitu juga dengan variabel rasio
Nomor 59 Tahun 2007 ditentukan bahwa nilai aset belanja operasi yang memiliki probabilita sebesar
tetap berwujud yang dianggarkan dalam belanja 0,0128 lebih kecil dari nilai α=5% serta koefisien
modal sebesar harga beli/bangun asset ditambah sebesar 3,7010 dan memiliki hubungan yang
seluruh belanja yang terkait dengan positif dan signifikan terhadap laju pertumbuhan
pengadaan/pembangunan aset sampai aset ekonomi pada 35 Kabupaten/kota di Provinsi
tersebut siap digunakan. Peningkatan belanja Jawa Tengah.
modal diharapkan akan mampu meningkatkan Penelitian yang dilakukan oleh Amin
kualitas pelayanan publik dan pada gilirannya Pujiati (2007) dengan judul “Analisis
mampu meningkatkan tingkat partisipasi publik Pertumbuhan Ekonomi di Karasidenan
terhadap pembangunan yang tercermin dari Semarang era Desentralisasi Fiskal” dengan
peningkatan PAD (Mardiasmo dalam Adi, 2007 : menggunakan beberapa variabel yaitu sumber
7). penerimaan daerah PAD dan DBH berpengaruh
Menurut Undang-Undang Republik positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang ekonomi. Variabel DAU berpengaruh negatif
Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
yang mampu melakukan pekerjaan guna Variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk Temuan ini tidak mendukung teori pertumbuhan
masyarakat. Menurut Todaro (2006), Neoklasik yang beranggapan bahwa modal akan
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan mempercepat pertumbuhan.
angkatan kerja (yang terjadi setelah pertumbuhan Jamzani Sodik dalam penelitiannya yang
penduduk) secara tradisional dianggap sebagai berjudul “Pengeluaran Pemerintah dan
salah satu faktor positif yang memacu Pertumbuhan Ekonomi Regional : Studi Kasus
pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang Data Panel di Indonesia”, mengidentifikasi
4
Agung Priambodo / Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
5
Agung Priambodo / Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
Tabel 4 Hasil Estimasi Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Belanja Modal. dan
Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2008-2012
Model
Dependen Variabel:
Pertumbuhan Ekonomi (GR)
Common Fixed Effect Random Effect
Konstanta -8.437389 -25,87796 -8,740277
Std. Error 2,417333 6,965308 2,797392
Prob. (0,0006)** (0,0003)** 0,0021
PAD (LogPAD) 0,936929 0,851517 0,896277
Std. Error 0,134220 0,078273 0,148371
Prob (0,0000)** (0,0000)** (0,0000)**
Belanja Modal (LogBM) -0,007468 -0,106326 0,028652
Std. Error 0,136974 0,058484 0,123815
Prob. 0,9566 (0,0712)* 0,8173
Tenaga Kerja (LogTK) -0,272268 1,344368 -0,243605
Std. Error 0,096294 0,552119 0,141437
Prob. (0,0053)** (0,0162)** 0,0868
R2 0,265194 0,924634 0,209966
Adj R2 0,252303 0,904280 0,196105
F 20,57154 45,42712 15,14877
Prob F (0,000000)** (0,000000)** (0,000022)**
Berdasarkan uji spesifikasi model yang Tabel 3 diperoleh nilai Fhitung sebesar 45,42712
telah dilakukan menggunakan Eviews 3.1 yang dengan probabilitas 0,000000 dengan df numerator
ditunjukkan pada Tabel 4, maka model regresi 2 dan denumerator 207 diperoleh Ftabel sebesar
yang digunakan dalam mengestimasikan 3.00; Fhitung> Ftabel dengan demikian dapat
pengaruh Pendapatan Asli Daerah (LogPAD), disimpulkan bahwa variabel- variabel independen
belanja modal (LogBM), dan tenaga kerja Pendapatan Asli Daerah (PAD), belanja modal,
(LogTK) terhadap pertumbuhan ekonomi (GR) dan tenaga kerja secara bersama-sama
di Jawa Tengah adalah fixed effect model dan berpengaruh terhadap variabel dependen
Cross-section weights atau metode Generalized pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di
Least Square (GLS). Hasil uji F berdasarkan Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2012.
6
Agung Priambodo / Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
pentingnya transformasi dalam proses Mubaroq, Mohammad. Rizal, , Prof. Dr. Hj. Sutyastie
pembangunan yang baik dengan menekankan S. Remi, , Dr. Ir. Bagdja Muljarijadi.2012.
pentingnya pendidikan dan keterampilan. Pengaruh Investasi Pemerintah, Tenaga
Kerja, Dan Desentralisasi Fiskal Terhadap
Pendidikan dan keterampilan akan menghasilkan
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Di
sumber daya manusia (human capital) yang
Indonesia Tahun 2007 - 2010.Universitas
berkualitas. Selanjutnya, investasi human capital Padjajaran,
yang berkualitas akan menghasilkan saving Prasetyo, P.Eko. 2009. Fundamental Makro Ekonomi.
(tabungan) dan teknologi guna mencapai Yogyakarta: Beta Offset.
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Lu, C., Wu, Y., Shen, Q. & Wang, H., 2013. Driving
force of urban growth and regional planning:
A case study of China's Guangdong
SIMPULAN Province. Habitat International, pp. 35-41.
Berdasarkan uji t-statistik (uji parsial) Priyo Hari, Adi. 2006. Hubungan Antara
didapati bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja
Pembangunan Dan Pendapatan Asli Daerah
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
(Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-
pada α = 5% terhadap pertumbuhan ekonomi di
Bali). Jurnal Simposium Nasional Akuntansi
Provinsi Jawa Tengah. Belanja Modal IX. Salatiga : Fakultas Ekonomi Universitas
mempunyai pengaruh negatif dan tidak Kristen Satya Wacana.
signifikan pada α = 5% terhadap pertumbuhan Priyo Hari, Adi dan David Harianto. 2007. Hubungan
ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Tenaga Antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal
kerja mempunyai pengaruh positif dan Dan Pendapatan Per Kapita. Jurnal
signifikan pada α = 5% terhadap Simposium Nasional Akuntansi X. Salatiga :
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya
pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota
Wacana
Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan uji F-
Pujiati, Amin. 2007. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi
statistik (uji simultan) didapati bahwa Di Karesidenan Semarang Era
Pendapatan Asli Daerah (PAD), belanja modal, Desentralisasi Fiskal”. Jurnal
dan tenaga kerja secara bersama-sama
Ekonomi dan Bisnis, Vol.12 No.3, Desember
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi 2007 : Hal 61-70.
di Jawa Tengah. Purba, Adearman. 2006. “Analisis Faktor- Faktor Yang
Untuk meningkatkan pertumbuhan Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di
ekonomi melalui Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Simalungun”. Tesis. Medan :
(PAD), perlunya inisiatif Pemerintah Daerah Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.
untuk mengoptimalkan penggalian pajak-pajak
Putra, Norista Gathama. 2011. “Pengaruh Belanja
daerah yang belum dapat digali. Alokasi
Modal dan Belanja Operasi Terhadap Laju
anggaran untuk belanja modal juga sebaiknya Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa
lebih diarahkan kepada pembangunan Tengah”. Skripsi. Semarang : Fakultas
infrastruktur yang menopang pertumbuhan Ekonomi Universitas Diponegoro.
ekonomi seperti pembangunan jalan ke daerah Rifqi, Beby Nur. 2009. “Pengaruh Aspek Penerimaan
produksi atau penyediaan lapangan pekerjaan Desentralisasi Fiskal Terhadap
yang dapat memberikan dampak multiplier Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah (Studi
Kasus di Delapan Kabupaten dan Kota Tahun
effect terhadap perekonomian masyarakat.
2002- 2006”. Skripsi. Semarang : Fakultas
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat
Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
meningkatkan produktivitas tenaga kerja Risuhendi. 2012. “Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan
melalui pelatihan atau kursus-kursus Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan
keterampilan guna peningkatan kualitas tenaga Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera
kerja. Utara”. Tesis. Medan : Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Shin, Inyong. 2012. “Income inequality and economic
DAFTAR PUSTAKA growth”. Economic Modelling. Vol.29, Issue
Ajija, Shochrul R,dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai 5,September 2012 : Pages 2049–2057.
Eviews. Jakarta: Salemba Empat Sodik,J.2007Pengeluaran Pemerintah
8
Agung Priambodo / Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)