ACADEMY HANDBOOK
PART 1
Basic Knowledge Dalam bagian ini, kalian akan dikenalkan beberapa hal dasar
yang harus kalian ketahui ketika menjadi petugas LSPD nanti.
• Type A
-01 Tutur kata tidak sopan.
-02 Tidak menggunakan seragam yang sudah di tetapkan.
-03 Menolak melakukan pelayanan publik dengan alasan yang kurang jelas.
-04 Dengan sengaja tidak merespon jika terjadi kasus kriminal.
-05 Saat berhasil menangani suatu kasus tidak di sengaja maupun di sengaja tidak
mengamankan barang bukti dari tersangka.
-06 Memulai perkelahian antara sesama petugas kepolisian.
-07 Membawa senjata lebih dari 1 unit di setiap 1 type senjata.
-08 Tidak menerapkan SOP kendaraan yg digunakan saat bertugas.
• Type B
-01 Tidak Menghargai rekan.
-02 Tidak menyetorkan barang bukti dari suatu kasus.
-03 Tidak mengisi data criminal record saat melakukan penyidikan.
-04 Tidak menggunakan Senjata sesuai pangkat yang sudah di tentukan. ( Tanpa
perintah high command )
-05 Menggunakan senjata ilegal. ( Senjata non sertifikasi dari kepolisian / senjata
yang tidak dikeluarkan oleh PD )
-06 Tidak bergabung atau masuk radio saat on duty tanpa alasan yang jelas.
-07 Melakukan aktivitas lain tanpa pemberitahuan terlebih dahulu saat on duty.
-08 Membawa atribute dan kendaraan dinas kepolisian saat berstatus off duty. (
Diluar Member/non Member FIB yang di tugaskan undercover )
-09 Menambah atau mengurangi masa tahanan tersangka.
-10 Melakukan undercover untuk menyelidiki suatu kasus tanpa PERINTAH & Izin
dari pihak FIB & High Command.
-11 Saat terjadi penyandraan warga, Dengan sengaja maupun tidak disengaja,
petugas tidak mengamankan sandra.
-12 Tidak menerapkan SOP Pengamanan terhadap tersangka kriminal.
-13 Tidak menerapkan SOP Pengamanan penyelamatan warga yang sedang di
sandra.
-14 Menggunakan Narkotika Jenis Apapun.
-15 Memulai perkelahian kepada warga.
-16 Tidak menghargai nyawa tersangka kriminal ataupun nonkriminal.
-17 Saat terjadi pengejaran , Trafic stop, Veloni Stop, Hot pursuit , Dengan sengaja
menabrak kendaraan / suspek.
-18 Saat Melakukan Patroli / Pengejaran 10-62 menggunakan kendaraan
Undercover. (Tanpa rotator & tanpa livery police)
-19 Menerbangkan Helicopter tanpa sertifikat yang dikeluarkan oleh AirSupport
Division.
• Type C
-01 Bergabung dengan kelompok Kriminal tertentu, Tanpa ditugaskan.
-02 Melakukan Perdagangan Senjata Jenis apapun.
-03 Melepaskan tembakan kepada suspect tidak bersenjata.
-04 Melakukan Perdagangan. Narkotika Jenis apapun.
-05 Memberikan Informasi kepolisian ke pihak Manapun.
-06 Percobaan Korupsi.
-07 Melakukan tindak Korupsi.
-08 Melakukan Perdagangan Segala jenis barang bukti hasil dari kasus Pencurian
mobil, pencurian rumah.
-09 Melakukan tindak krimanal.
-10 Bekerja sama dengan pihak manapun untuk melakukan tindak kriminal.
-11 Mengambil uang hasil perampokan pencurian mobil , perampokan toko,
Perampokan bank, perampokan Toko perhiasan.
Hukuman dan denda yang diberikan untuk Type C :
- JIka melakukan tindak korupsi, diberikan denda sesuai kerugian yg
dikeluarkan/barang di yg ambil
- Teguran keras / Hukuman Fisik berupa pushup, situp, lari mengelilingi area
terntu, dll.
- Dikirim ke block rehabilitasi di federal 60 bulan
- Pengurangan Point Kinerja.
- Surat Peringatan maks.3 x di berikan dan berujung dengan pemecatan dari
kepolisian.
- Diberikan Hukuman Mati.
Statuses
• Status 1 = Off-duty.
• Status 2 = On-duty.
• Status 3 = Beristirahat singkat.
• Status 4 = Tidak bisa merespon.
• Status 4B = Tidak bisa merespon karena sedang dalam penanganan kasus lain.
• Status 5 = Menuju lokasi, tanpa lampu dan sirene.
• Status 5B = Menuju lokasi, dengan lampu dan sirene.
• Status 6 = Patroli.
10-Codes
• 10-1: Berkumpul di tempat yang telah ditentukan.
• 10-2: Signal radio jelas.
• 10-3: Hentikan obrolan radio.
• 10-4: Pesan diterima dengan jelas, atau dalam simpelnya adalah, roger.
• 10-5: Ulangi pesan terakhir.
• 10-10: Fight in Progress.
• 10-12: Standby.
• 10-13: Officer Down.
• 10-16: Car Jacking.
• 10-18: Quickly/Segera
• 10-20: Lokasi anda.
• 10-23: Sampai di tempat kejadian/Lokasi
• 10-31: Kejahatan sedang berlangsung.
• 10-32: Orang membawa Senjata Api.
• 10-37: Menyelidiki Kendaraan yang Mencurigakan.
• 10-38: Menghentikan Kendaraan yang Mencurigakan.
• 10-41: Bersihkan area dari warga.
• 10-42: Buat blokade Kendaraan di sekitar area
• 10-45: Tersangka sedang dalam pengaruh narkoba.
• 10-46: Tersangka dalam pengaruh alkohol.
• 10-47: Seseorang terluka.
• 10-50: Terjadi kecelakaan.
• 10-52: Dibutuhkan EMS.
• 10-60: Vehicle Description
• 10-61: Suspect Description
• 10-62: Car Stealing (Pencurian Mobil).
• 10-65 : Perkumpulan tanpa surat keramaian.
• 10-71: Tembakan (Shots Fired)
• 10-76: Sedang dalam perjalanan.
• 10-80: Pengejaran sedang berlangsung.
• 10-90: Perampokan Bank sedang berlangsung.
• 10-91: Perampokan Jewel sedang berlangsung.
• 10-92: Perampokan Toko sedang berlangsung.
• 10-93: Perampokan Rumah sedang berlangsung.
• 10-94: Pengemudi ugal-ugalan.
• 10-95: Tersangka dalam tahanan.
• 10-96: Sedang terjadi balapan liar
• 10-98: Jailbreak.
• 10-99: All Clear.
Note :
1. Reporting = Untuk melaporkan (report) kasus yang terjadi ke HQ/dispatch.
2. Responding = Untuk merespon panggilan darurat/merespon kasus tertentu.
3. Requesting = Untuk meminta ijin/meminta backup officer lain yang sedang on
duty.
F. Confirmation
-For confirm callout say 10-4 or AFIRM
G. Backupcall (Meminta Bantuan)
- (your badge number) need backup on (location) with Code 3 over.
A : 101 need backup for the last 10.90 on Great Ocean Highway, over.
B: 102 responding to the last 10.90 on Great Ocean Highway with code 3 over.
Adapun beberapa Divisi pada Police Department yang memiliki fungsi untuk
melakukan bantuan pada kasus/kejadian tertentu. Di antara nya yaitu :
A. Air Corps
Air Corps adalah sebuah divisi di PD yang berfungsi untuk menangani
kasus/kejadian dengan menggunakan Helicopter (AS350). Untuk bisa mengakses
Helicopter, Minimal Rank harus Officer dan harus memiliki Sertifikat Air-1.
Kendaraan ini memungkinkan petugas untuk mengejar kendaraan yang melaju
cepat, menjaga unit darat tetap up-to-date melalui komunikasi radio, serta
melakukan operasi pencarian jika tersangka atau kendaraan perlu ditemukan.
Chevrolet Corvette C7
D. Motorcycle Division
Divisi ini bertugas untuk melakukan pursuit/pengejaran dengan
menggunakan kendaraan beroda dua (motor) dengan kecepatan tinggi.
PART 2
PROCEDURES
Jadi, anda sekarang sudah memahami dasar-dasar untuk menjadi seorang petugas
LSPD. Sekarang, anda akan diwajibkan untuk memahami beberapa prosedur yang
harus anda lakukan di lapangan nanti. (Bab ini ditekankan kepada praktek, bukan
kepada teori prosedur.)
Berikut adalah prosedur penting yang harus anda ketahui ketika anda ingin
melakukan razia rutin.
1. Lakukanlah briefing kepada petugas/rekan kepolisian lainnya sebelum razia
dimulai.
2. Pastikan tidak ada kesempatan bagi warga untuk menghindari checkpoint razia
sebelum posisi razia dari kedua arah.
3. Kemudian, lakukan penutupan jalan 1 lajur dan pasang rambu peringatan
beberapa belas meter dari posisi razia.
4. Siagakan beberapa petugas di kedua ujung checkpoint untuk melakukan razia.
5. Lakukanlah razia. Apabila ada yang mencurigakan, lakukan prosedur-prosedur
yang diperlukan (dijelaskan di bawah).
6. Jika ada yang tertangkap, maka mintalah bantuan unit yang tidak melakukan
razia. JANGAN SAMPAI PETUGAS DI DAERAH RAZIA BERKURANG. Kecuali atas
izin petinggi LSPD yang bertanggungjawab atas razia tersebut.
III. Traffic Stop Procedure
Ketika anda meminggirkan kendaraan, anda harus melakukan prosedur
berikut.
A. Early Procedure
Pertama-tama, anda harus menepikan tersangka. Pastikan jarak anda dan
jarak kendaraan tersangka agak jauh beberapa belas meter. Pastikan juga anda
memberikan peringatan kepada tersangka untuk menepi. Jika tersangka tidak ada
niatan untuk menepi, maka anda boleh mendeklarasikan bahwa anda sudah masuk
ke dalam pengejaran (pursuit).
JIKA:
1. Pemberhentian hanya bertahan 1 – 2 menit dari waktu deklarasi pengejaran. Maka
anda cukup meminggirkan tersangka, dan lakukan prosedur penilangan.
2. Pemberhentian bertahan lebih dari 2 menit dari waktu deklarasi pengejaran. Maka
anda boleh meminta bantuan, menangkap tersangka, dan memprosesnya sesuai
Penal Code/Undang – Undang yang berlaku di Kota.
NB: Jika tersangka merupakan target warrant (DPO), berbahaya bagi orang lain,
memiliki barang illegal, merusak banyak properti umum, dan melakukan banyak
pelanggaran, prosedur waktu di sini tidak berlaku. Tersangka harus ditangkap dan
diproses!
D. Ticketing Procedure
Setelah anda melakukan pemeriksaan berkas, inilah waktunya anda menilang
tersangka. Keluarkan buku tilang dan pulpen, kemudian mulailah tulis dan berikan
surat tilang tersebut kepada tersangka.
Pastikan tersangka menandatangani surat tilang tersebut.Kemudian anda
berhak meninggalkannya.
IV. Pursuit Procedure (Prosedur Pengejaran)
1. Sebagai unit yang paling dekat dengan Suspect, Anda (Jika patroli sendiri)
atau Rekan patroli kalian (Passenger) wajib terus memperbarui lokasi Suspect.
2. Anda dilarang keras menyalip unit yang paling dekat dengan Suspect, kecuali
mereka mengalami masalah dan jangan lupa selalu requesting kepada unit yang
paling dekat dengan suspect jika kalian ingin menyalip mereka.
3. Anda dilarang keras untuk melakukan inisiasi P.I.T (Pursuit Intervention
Technique) tanpa izin atasan yang ikut andil dalam proses pengejaran tersebut.
4. Anda dilarang keras untuk bergabung kembali dengan pengejaran setelah
kendaraan anda mengalami kecelakaan, anda harus menunggu unit terakhir yang
mengejar, sebelum anda bergabung kembali dengan pengejaran.
5. Jika tersangka keluar dari kendaraannya, anda harus terus mengejarnya
dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan.
• Jika tersangka tidak bersenjata, Anda tidak diizinkan menggunakan
kekuatan mematikan untuk menghentikannya.
• Jika tersangka bersenjata, tetapi belum menembakkan senjatanya kepada
Anda, Anda tidak diperbolehkan menembak jatuh, cobalah bernegosiasi dengan
mereka untuk menyerah secara damai.
6. Selalu minta bantuan kepada unit yang lain.
A. Standard Occasion
1. Anda harus memastikan bahwa tersangka tidak membawa barang
berbahaya bagi anda dan warga sekitar. (Dengan cara digeledah dari atas sampai
bawah).
2. Setelah itu, anda harus memastikan bahwa tersangka menghadap ke
tembok/cruiser anda/bangku penumpang bagian belakang kendaraan tersangka.
3. Setelah itu, keluarkan borgol anda dan borgol tersangka
4. Ketika anda memborgolnya, anda harus membacakan Miranda Rights.
“You have the right to remain silent. Anything you say, can and will be used against
you in a court of law. You have the right to speak to a lawyer. If you cannot afford a
lawyer, one will be provided for you.” .
Jika tersangka tidak merasa mengerti dengan haknya setelah tiga kali
dibacakan, maka bawalah tersangka ke kantor polisi dan tambahkan tuduhan
“Menolak Penangkapan/Resisting Arrest” kepada Crime Recordnya ketika
memprosesnya.
1. Escortment (Pengawalan)
Pastikan tersangka dibawa ke HQ secara aman dari tempat penangkapan. Jika
ada seseorang/sekelompok orang yang ingin membebaskan tersangka, jangan ladeni
dan teruskan saja bawa ke HQ sembari meminta bantuan kepada LSPD HQ.
2. Interrogating (Introgasi)
Setelah anda membawa tersangka ke LSPDHQ, anda harus melakukan
interogasi kepadanya.
a. Pastikan tersangka bersih. Geledah tersangka ulang.
b. Bacakan ulang Miranda Rights satu kali lagi. (Belum digunakan)
c. Kemudian, kumpulkan data diri tersangka sebanyak mungkin.
d. Setelah itu, ambillah informasi dari tersangka mengenai hal yang menjadi
alasan kenapa anda menangkapnya.
e. Selanjutnya pemberian Denda/Fine tanyakan terlebih dahulu kepada
Tersangka bahwa beliau Sanggup/Tidak Sanggup membayar Denda (Jangan lupa di
jumlahkan dendanya).
f. Setelah data dan informasi terkumpul, anda harus mencatat kriminalnya
((Crime Record atau /records)) ke Database Kepolisian dan kirimkan tersangka ke
Penjara Tahanan/Jailing Broke.
PART3
RANKS
Your Chief,
Wrangler Sanhje