Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN PENDETEKSI KEASLIAN PADA UANG KERTAS

BERDASARKAN WATERMARK (TANDA AIR ) DENGAN METODE


SEGEMENTASI TRESHOLDING DAN DETEKSI TEPI

TUGAS PENULISAN ILMIAH

OLEH :
FITRA PERMANA PUTRA
NIM.190150030

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT , karena atas berkat dan rahmatnyalah
saya dapat menyelesaikan laporan penelitian ini tepat pada waktunya. Laporan penelitian ini
disusun untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Pengolahan Citra dan sebagai pendukung
proses belajar mengajar (perkuliahan) dan membuka wawasan mahasiswa pada JurusanTeknik
Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh . dalam penulisan laporan ini tentunya saya
tidak terlepas dari kesulitan dan masalah dalam pengerjaannya, akan tetapi berkat bantuan dari
berbagai pihak maka kesulitan dan masalah tersebut dapat teratasi. Untuk itu, pada kesempatan
ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir.Herman Fithra,S.T.,IPM.,ASEAN Eng selaku Rektor Universitas Malikussaleh

2. Bapak Dr. Muhammad ,S.T., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh

3. Bapak Andik Bintoro, S.T.,M.ENG selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh ;

4. Bapak Habib Muharry Yusdartono, S.T.,M.T selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Penulisan ilmiah Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh

5. Rekan-rekan , yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu di dalam
penyusunan laporan penelitian ini;

Serta kepada seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang
telah membantu di dalam penyusunan laporan penelitian ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan penelitian ini dan semoga Laporan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Lhokseumawe , Desember 2021

Fitra Permana Putra (190150030)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern yang canggih akan kekayaan teknologi seperti sekarang ini,
penggunaan komputer memegang peran besar hampir di seluruh bidang. Seiring dengan
kema-juan ini, tak sedikit orang meman-faatkannya untuk berbuat kejahatan. Salah satu
kejahatan yang meman-faatkan kemajuan teknologi adalah pembuatan uang palsu.
Peredaran uang palsu dari tahun ke tahun terus me-ngalami peningkatan. Peningkatan ini
dikarena mudahnya mendapatkan informasi cara dari internet[1]
Salah satu metode pengolahan citra yang biasa digunakan adalah segmentasi citra.
Segmentasi citra merupakan proses yang ditujukan untuk mendapatkan objek-objek yang
terkandung di dalam citra atau membagi citra kedalam daerah dengan setiap objek atau
daerah yang memiliki kemiripan atribut. Segmentasi biasa dilakukan pada langkah awal
untuk melaksanakan klasifikasi objek. Pendeteksian tepi suatu citra adalah salah satu
pendekatan pengolahan citra yang ada pada segmentasi citra.[2]
Segmentasi citra merupakan tahapan penting dalam proses pengenalan
pola.Segmentasi citra bertujuan untuk memisahkan antara objek(fore-ground) dengan
background. Pada umumnya keluaran hasil segmentasi citra adalah berupa citra biner di
mana objek (foreground) yang dikehendaki berwarna putih (bernilai 1), sedang-kan
background yang ingin dihilang-kan berwarna hitam (bernilai 0). Pada proses segmentasi
citra terdapat beberapa metode, contohnya yaitu region segmentation yang ber-basis
active contour. Metode segmen-tasi citra region yang berbasis active contour memiliki
kelebihan yaitu ketahanannya terhadap noise.Bebera-pa metode berbasis active contour
yang telah diteliti dan dikembangkan antara lain: metode Bernard, metode Caselles,
metode Chan & Vese, metode Lankton, Metode Li dan metode Shi.
Perbaikan kualitas citra (image enhancement) merupakan salah satu proses dalam
pengolahan citra (image preprocessing). Perbaikan kualitas diperlukan citra diperlukan
untuk citra mengalami derau (noise) pada saat pengiriman melalui saluran transmisi, citra
terlalu terang/gelap, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya. [3]
Teknik yang digunakan untuk membedakan uang palsu dengan uang asli adalah
dengan mendeteksi ada tidaknya benang pengaman, tanda air, perbedaan warna dan
tekstur serta perbedaan bahan kertas. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah
dengan mendeteksi ada tidaknya tanda air dari suatu mata uang kertas. Saat ini pengolahan
citra digital muncul sebagai salah satu cara yang bisa membedakan uang asli dengan uang
palsu dengan cara mendeteksi ada tidaknya tanda air pada suatu mata uang. [4] proses
deteksi warna dan tracking warna, sehingga dapat dilakukan pengambilan gambar dalam
bentuk tertentu. Peningkatan kualitas citra bertujuan menghasilkan citra dengan kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan citra semula. [3]
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. bagaimana proses perancangan pendeteksi program menggunakan matlab
2. bagaimana proses mengimplementasikan metode segmentasi tresholding dan deteksi
tepi untuk mendeteksi uang palsu
3. Bagaimana hasil implementasi metode segmentasi tresholding dan deteksi tepi untuk
mendteksi uang palsu ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain :
1. Mengimplementasikan metode active counter dan menganalisanya untuk
mengidentifikasi uang palsu
2. Mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan metode segementasi tresholding
dan deteksi tepi untuk mendeteksi uang palsu
3. Mengimplementasikan algoritma pengolahan citra dengan menggunakan laptop dan
aplikasi Matlab.

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan tugas ini dapat
berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Penelitian difokuskan pada pengidentifikasian tanda air melalui pengolahan citra
digital.
2. metode yang digunakan adalah metode canny dan tresholding
3. Uang asli yang digunakan adalah uang kertas dengan nominal 5000 rupiah diperoleh
dengan foto menggunakan kamera (uang asli)
1.5 Manfaat penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Dapat membantu masayarakat khusus nya pedangang dalam mendeteksi uang palsu
2. Dapat dipergunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk pendeteksian tanda air
dan teknik-teknik pengolahan citra digital lainnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dan pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan
tugas akhir ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar yang menunjang pembahasan masalah
dan teori pendukung lainnya berdasarkan referensi yang berkaitan dengan judul ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini berisi mengenai waktu dan lokasi penelitian, alat, tahap pengukuran serta
data-data dan langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan perencanaan pembangkit
listrik tenaga surya menggunakan program simulasi matlab simulink.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisikan tentang hasil dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan hasil pengujian simulasi yang telah dilakukan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil pembahasan
sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi buku acuan dan berbagai referensi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uang

Pengertian uang menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah alat bantu tukar
atau standar dari pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu
negara berupa kertas, emas, perak atau logam-logam lain yang dicetak dengan bentuk dan
gambar tertentu. Uang juga merupakan instrumen perekonomian yang sangat penting. Hampir
semua kegiatan ekonomi sangat bergantung pada instrumen ini yang antara lain, berfungsi
sebagai alat tukar ataupun alat bayar. Oleh karena itu, kehadiran uang dalam kehidupan sehari-
hari sangat vital, terutama untuk memperoleh barang, jasa, serta kebutuhan hidup lainnya. [5]
Uang rupiah mempunyai ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan uang
rupiah dari adanya pemalsuan. Seperti yang dikutip dari data Bank Indonesia, Dalam
menetapkan ciri-ciri uang dianut suatu prinsip bahwa semakin besar nilai nominal uang maka
semakin banyak unsur pengaman (Secutiy Features) dari uang tersebut.
Secara umum, tanda-tanda keaslian uang rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang
terdapat pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu:
1. Tanda air (Watermark) Pada uang kertas terdapat tanda air berupa gambar yang dapat terlihat
jika diterawang ke arah cahaya.
2. Benang pengaman (Security Thread) Ditanam pada tengah kertas atau terlihat seperti dianyam
hingga tampak sebagai garis lurus yang vertical atau dari atas ke bawah, bisa dibuat memendar di
bawah sinar matahari (ultraviolet) dengan satu atau beberapa warna.
3. Gambar saling isi (rectoverso) Pencetakan suatu bentuk yang menghasilkan cetakan pada
bagian depan dan belakang berada tepat dan saling mengisi jika diterawang ke cahaya matahari.
4. Tulisan Mikro (Micro Text) Tulisan berukuran mini yang hanya dapat dibaca dengan
menggunakan kaca pembesar.
5. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink) Hasil cetak mengkilap dan berubah-ubah
warnanya apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
6. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink) Hasil cetak tidak terlihat yang akan memendar di bawah
sinar ultraviolet.
7. Gambar Tersembunyi (Latent Image) Teknik cetak dimana di dalamnya terdapat tulisan
tersembunyi yang bisa dilihat dari sudut pandang tertentu.
8. Cetak Intaglio Cetakan yang jika diraba akan terasa kasar.

2.2 pengolahan citra

Pengolahan Citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan
persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk
citra. Istilah pengolahan citra digital secara umumdidefnisikan sebagaipemrosesan citra dua
dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra digital juga
mencakup semua data dua dimensi.[6] Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali
citra yang kita miliki mengalami penurunan intensitas mutu, misalnya mengandung cacat atau
derau (noise), warnanya terlalu kontras atau kabur tentu citra seperti ini akan sulit di
representasikan sehingga informasi yang ada menjadi berkurang. Agar citra yang mengalami
ganguan mudah direpresentasikan maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang
kualitasnya lebih baik

2.3 Watermark
Watermark adalah sebuah tanda yang ada di dalam kertas ,yang tampak samar-samar jika
terkena sinar menurut KBBI ,secara umum watermark adalah hak cipta oleh seorang konten
kreator , agar karyanya tidak dicuri atau di klaim oleh orang lain .secara istilah watermark adalah
sebuah logo atau sama dengan identitas dari si pencipta karya tersebut . watermark biasanya ada
pada uang kertas.Fungsi watermark pada uang kertas ini adalah sebagai penanda uang tersebut
ilegal

2.4 Segmentasi Citra

Segmentasi citra adalah proses pengolahan citra yang bertujuan memisahkan wilayah
(region) objek dengan wilayah latar belakang agar objek mudah dianalisis dalam rangka
mengenali objek yang banyak melibatkan persepsi visual. (Sinaga, 2017) Proses segmentasi citra
didasarkan pada perbedaan derajat keabuan citra. Untuk mengubah citra berwarna yang
mempunyai nilai matrik masing-masing r, g dan b menjadi citra grayscale dengan nilai s, maka
dilakukan konversi dengan mengambil rata-rata dari nilai r, g dan b.

𝑠=𝑟+𝑔+𝑏3 (2)

2.5 Thresholding

Thresholding digunakan untuk mengatur


jumlah derajat keabuan yang ada pada citra. Untuk menentukan derajat keabuan dapat digunakan
rumus : x = b.int(w/b) ; w adalah nilai derajat keabuan sebelum thresholding x adalah nilai
derajat keabuan setelah thresholding b = int(256/a). Proses binersisasi citra grayscale untuk
menghasilkan citra biner : [3]
𝑔(𝑥,𝑦)={1 𝑖𝑓 (𝑥,𝑦)≥ 𝑇0 𝑖𝑓 (𝑥,𝑦)≤ 𝑇 (3)

dengan g(x,y) adalah citra biner dari citra grayscalef (x,y) dan menyatakan nilai ambang.
Nilai T dapat ditentukan dengan 3 cara
berikut :
1. Nilai Ambang Global (Global Threshold) T = T{f(x,y)} dengan T tergantung pada nilai gray
level dari pixelpada posisi x,y.
2. Nilai Ambang Lokal (Local Threshold) ; T = T{A(x,y), f(x,y)} T tergantung pada properti
pixel tetangga A(x,y) menyatakan nilai pixel tetangga.
3. Nilai Ambang dinamis (Dynamic Threshold) T = T{x,y, A(x,y), f(x,y)} dengan T tergantung
pada koordinat-koordinat piksel.
2.6 Deteksi Tepi

Menurut Romindo dan Khairina (2017) deteksi tepi yaitu suatu proses yang berfungsi
untuk menentukan lokasi titik-titik yang merupakan tepi pada obyek. Deteksi tepi menggunakan
operasi yang dijalankan untuk mendeteksi garis tepi (edges) yang membatasi dua wilayah citra
homogen yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Mencirikan batas objek dan berguna
untuk proses segmentasi dan identifikasi objek adalah salah satu tujuan deteksi tepi.
Untuk mendeteksi tepi-tepi pada citra dapat menggunakan metode Sobel, Prewitt, Robert,
Laplacian of a Gaussian, Canny, dan lain-lain.

2.7 MATLAB

Matlab merupakan bahasa pemrograman yang digunakan pada teknik seperti penyelesaian
matematik dan metode numerik, MATLAB menyediakan fasilitas untuk komputasi, visualisasi,
pemrograman dan pengolahan database. Selain itu MATLAB memiliki fitur yang dikelompokan
berdasarkan aplikasi tertentu yang dikenal dengan nama tool box. Dengan tool box ini pengguna
diharapkan dapat mempelajari dan mengaplikasikan teknologi pada bidang kajian tertentu
(Kodong, 2015). Pertama dirilis di tahun 1970 oleh MathWorks, MATLAB adalah salah satu
platform yang palingbanyak digunakan untuk mengolah angka dan Bahasa pemrograman Ada
banyak sekali hal yang kamu bisa lakukan dengan MATLAB, khususnya yang terkait dengan
rumpun ilmu di bidang teknik, matematika, dan sains.Menurut MathWorks, MATLAB
adalah platform pemrograman yang menggunakan bahasa berbasis matriks sehingga umumnya
digunakan untuk menganalisis data, membuat algoritma, serta menciptakan pemodelan dan
aplikasi.Aplikasi ini juga sering dimanfaatkan untuk mengembangkan deep learning,machine
learning , dan hal-hal terkait lainnya.
MATLAB digunakan oleh kalangan pelajar, teknisi, peneliti di universitas, institusi
penelitian, maupun Industri sebagai alat yang membantu melakukan komputasi matematis untuk
berbagai keperluan. MATLAB biasanya digunakan untuk penelitian, pengembangan sistem, dan
desain sistem. Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, MATLAB merupakan bahasa
pemrograman tertutup. Sehingga, kompilasi program MATLAB harus menggunakan software
MATLAB yang dikembangkan oleh MathWorks. Selain itu, MATLAB juga mendukung
pemrograman interpretatif untuk melakukan sejumlah instruksi secara langsung melalui CLI
(command line interface) .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan terbagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan
data, tahap perancangan dan aplikasi, dan tahap implementasi.tahapan pengumpulan data terkait
dengan berbagai sumber. Sumber bacaan berasal dari buku-buku ilmu komputer, jurnal dan
karya ilmiah.yang terkait tentang pengolahan citra dan pembuatan aplikasinya menggunakan
Matlab. Membangun aplikasi menggunakan Matlab R2015a, yang dijalankan pada Sistem
Operasi Windows 10 Home merupakan tahap perancangan dan aplikasi.Tahap terakhir yaitu
implementasi algoritma pengolahan citra dengan menggunakan laptop dan aplikasi Matlab.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Metode eksperimental merupakan metode
yang digunakan untuk mengetahui sebab-akibat dari suatu kejadian

Gambar 3.1. Tahapan Penelitian

Tahapan yang terdapat dalam metode ekperimental adalah sebagai berikut: Pemilihan ide atau
topik penelitian, Merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, Menentukan variabel,
Menentukan tipe dan desain penelitian, Merancang dan melaksanakan penelitian, Menganalisis
hasil penelitian, dan membuat kesimpulan. Adapun dalam pelaksanaan penelitian ini mengacu
pada rancangan penelitian yang dapat diliat pada Gambar 1.
Gambar 3.2. Alur Penelitian

Pada gambar di atas menggambarkan alur proses untuk melakukan deteksi menggunakan canny
edge detection. Dalam sistem ini terdiri dari beberapa proses, sebelum melewati proses tersebut
yang dilakukan adalah memasukkan citra uang yang sudah diakuisi setelah itu dapat melanjutkan
pada opersi selanjutnya yaitu, operasi grayscale untuk mengubah menjadi citra keabuan.

Selanjutnya melalui operasi binerisasi untuk mengubah kedalam citra biner (1 dan 0).

Kemudian operasi opening untuk membersihkan noise. Selanjutnya operasi filling untuk mengisi
lubang – lubang pada citra, Img = imfill(area,’holes’);
Setelah itu operasi canny untuk membuat citra tepi. E= edge (area,’canny’);
Terdapat kondisi untuk mendeteksi watermark pada uang kertas yaitu dengan mendeteksi hasil
piksel.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB IV
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Untuk membedakan keaslian uang kertas berdasarkan citra watermark dengan pendekatan
komputasional pengolahan citra digital yaitu melalui proses, akuisisi citra, pre-procesing,
morfologi, dan langkah terakhir dengan menenteukan ada atau tidaknya pixel pada citra untuk
menentukan ada atau tidaknya tanda air dengan deteksi tepi canny.
2. Dapat dilihat pada hasi evaluasi dari deteksi dari keaslian uang kertas tersebut mencapai
85,71% tingkat keberhasilannya.

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian kedepan, terdapat beberapa saran dari penulis,


diantaranya:
1. Penelitian dapat dikembangkan dengan citra uji yang diambil secara langsung dari hasil
capture kamera webcam.
2. Penelitian dapat dikembangkan dengan skenario pengujian yang berbeda.
3. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode lain untuk mencari watermark.
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Z. Fadli and C. M. Karyati, “Aplikasi Pendeteksi Tanda Air pada Uang
Kertas dengan Metode Segmentasi Region Based Active Contour
Menggunakan Matlab,” J. Ilm. Inform. Komput. Univ. Gunadarma, vol. 21,
no. 3, pp. 53–61, 2016.
[2] M. Prewitt and S. Canny, “Perbandingan Deteksi Tepi Citra Digital dengan,”
vol. 01, no. 01, pp. 1–4, 2017.
[3] A. Sindar and R. M. Sinaga, “DIGITAL,” vol. 1, no. 2, pp. 48–51, 2017.
[4] H. Cipta, “Hak Cipta © milik UPN ‘Veteran’ Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan
sumber.,” 2014.
[5] P. Dan, P. Uang, and S. W. Sari, “Perkembangan dan pemikiran uang dari
masa ke masa.”
[6] E. D. Ginting, “Deteksi Tepi Menggunakan Metode Canny Dengan,”
Http://Repository.Gunadarma.Ac.Id/1013/, 2014.
[7] A. Rilo Pambudi, Garno, and Purwantoro, “Deteksi Keaslian Uang Kertas
Berdasarkan Watermark Dengan Pengolahan Citra Digital,” J. Inform.
Polinema, vol. 6, no. 4, pp. 69–74, 2020, doi: 10.33795/jip.v6i4.407.

Anda mungkin juga menyukai