Anda di halaman 1dari 4

Koran Astronomi Indonesia

Komet Pan-STARRS Hadir di Indonesia


JAKARTA. – Komet Pan-STARRS yang ditemukan bintang, seperti Pan-STARRS memiliki, komet
oleh Pan-STARRS Telescope di Haleakala, Hawaii dapat sangat cerah.
pada Juni 2011 lalu senja Minggu (10/3/2013)
akan hadir di langit Indonesia. Meskipun hanya muncul di belahan bumi utara
pekan ini, Pan-STARRS akan pergi sebelum Anda
Kabarnya, ia akan menjadi pemandangan yang tahu itu. Komet bisa dilihat dengan mata
menakjubkan dari objek luar angkasa. Hari ini ia telanjang, meskipun masih mungkin sulit untuk
berada di titik perihelion (titik terdekat ke menemukannya.
Matahari). Jaraknya lebih dekat ke Matahari
dibandingkan Planet Merkurius. Setelah Pan-STARRS membuat jarak
terdekatnya dengan matahari pada hari Minggu
Saat titik perihelion itu, ekor komet Pan-STARRS (10/3/2013), komet Pan-STARRS akan mulai
akan memanjang dan membelakangi Matahari. redup. Pengamat dengan teleskop dan
Komet Pan-STARRS akan memiliki magnitude +1 teropong mungkin masih dapat melihatnya
senja ini. sampai awal April, tetapi akan lenyap dari
visibilitas mata telanjang sebelum akhir Maret.
Komet Pan-STARRS, memiliki orbit elips yang
panjang mengelilingi matahari. Sangat panjang.
Bola kosmik dari debu dan es memakan waktu
lebih dari 100 juta tahun untuk menyelesaikan
siklus penuh di sekitar bintang, menurut
astronom dengan Observatorium McDonald di
University of Texas, Austin.

Ketika komet memasuki tata surya bagian dari


awan Oort dan membawanya itu sangat dekat
dengan matahari, benda tersebut dikenal
sebagai "sungrazer." Pada hari Minggu, Comet
Pan-STARRS akan menjadi sekitar 28 juta mil (45 (Riza Miftah Muharram)
juta km) dari matahari.

Komet memiliki orbit yang tidak teratur


Sungrazing, membuat mereka tak terduga.
Kadang-kadang, lintasan mereka bahkan dapat

membawa komet cukup dekat untuk


bertabrakan dengan matahari. Tetapi jika
sungrazer yang bertahan sikat dekat dengan
surya lainnya, komet ISON juga bergerak
Setelah Pan- mengelilingi Matahari namun dalam orbit yang
unik. Jika planet-planet dan asteroid beredar

STARRS, Selanjutnya menyusuri orbit yang lonjong, meski


kelonjongannya berbeda-beda, maka komet
ISON memiliki orbit hiperbola. Karena itu komet
ISON ISON hanya akan mendekati Matahari sekali
saja sepanjang hayatnya untuk kemudian
JAKARTA. - Sebuah komet baru ditemukan Vitali terbang keluar lingkungan tata surya, terkecuali
terjadi gangguan gravitasi (misalnya oleh planet
Nevski (Belarus) dan Artyom Novichonok
Jupiter maupun Saturnus) yang cukup signifikan
(Russia), sepasang astronom amatir yang
yang memaksanya mengubah orbitnya menjadi
memanfaatkan fasilitas teleskop pemantul ellips. Sebagai komet berorbit hiperbola, maka
Santel berdiameter 40 cm dilengkapi kamera komet ISON tidak memiliki periode orbital dan
CCD di kompleks International Scientific Optical aphelion (titik terjauh terhadap Matahari),
Network (ISON), di dekat Kislovodsk, Russia. namun memiliki perihelion (titik terdekat
dengan Matahari).
Komet tersebut terekam sebagai benda langit
Awan Komet Oort
amat redup (magnitudo semu +18,8 atau 83 kali
lipat lebih redup ketimbang Pluto) dan bergerak Komet dengan orbit hiperbola dikenal sebagai
amat perlahan di antara bintang-bintang yang komet parabolik dan merupakan tipikal komet-
menjadi latar belakangnya pada 21 September komet yang baru saja dihentakkan keluar dari
2012. Sesuai dengan tata nama yang berlaku sarangnya di awan komet Oort. Awan komet
untuk penemuan sebuah komet baru, maka Oort adalah kawasan yang berisikan
kometisimal (bakal inti komet) yang melata di
komet ini dinamakan sesuai dengan fasilitas
tepian tata surya. Terdapat sekitar 1.000 hingga
tempat ditemukannya sehingga dinamakan
10.000 milyar kometisimal menghuni kawasan
komet ISON. Lengkapnya, komet ini bernama ini, dengan total massa setara 20 hingga 40 kali
komet C/2012 S1 ISON. lipat massa Bumi kita. Kometisimal-kometisimal
tersebut tetap beredar mengelilingi Matahari,
Analisis menunjukkan komet ini sebenarnya namun jika lintasan seluruh kometisimal itu
sempat nongol juga dalam citra-citra hasil digambarkan dalam peta, maka terlihat
kometisimal-kometisimal itu membentuk
bidikan Observatorium Mt. Lemmon dan
kawasan menyerupai bola (globular) dengan
teleskop Pan-STARRS (Hawaii), masing-masing radius antara 300 hingga 7.500 milyar kilometer
pada 28 Desember 2011 dan 28 Januari 2012. dari Matahari. Demikian jauhnya jarak
Namun saat itu belum disadari bahwa bintik kometisimal-kometisimal tersebut sehingga
cahaya amat redup itu adalah komet. medan magnetik dan angin Matahari di tidak
lagi mampu mendominasinya.

Hingga 24 September 2012, para astronom Awan komet Oort merupakan relik proses
sedunia telah mengorganisir serangkaian terbentuknya tata surya yang amat
observasi hingga 54 kali bagi komet ini. mengesankan, khususnya sepanjang sejarah
Sehingga diperoleh data yang mencukupi guna awalnya. Sebagian kometisimal yang menghuni
mengestimasi bentuk dan karakter orbitnya. awan komet ini semula terbentuk di kawasan
Seperti halnya hampir segenap anggota tata yang jauh lebih dekat ke Matahari, yakni hanya
sedikit lebih jauh dari orbit Neptunus masakini.
Namun dengan sangat banyaknya jumlah cakramnya. Gangguann tersebut menyebabkan
planetisimal yang terserak di dalam tata surya kometisimal dipaksa keluar dari orbitnya selama
purba dan gagal membentuk planet, sementara ini dan membentuk orbit baru dengan
di sisi lain terbentuk pula empat planet besar perihelion lebih dekat ke Matahari, bahkan
yakni Jupiter purba, Saturnus purba, Neptunus berada di kawasan tata surya bagian dalam.
purba dan Uranus purba (dengan jarak masing- Mekanisme seperti ini ditambah dengan
masing dari Matahari 825, 1.230, 1.725 dan gangguan gravitasi Jupiter menyebabkan
2.130 juta km) maka stabilitas tata surya pun kometisimal-kometisimal dari awan komet Oort
hancur. Reorganisasi besar-besaran di bawah akan membentuk komet elliptik berperiode
kontrol gaya gravitasi menyebabkan Jupiter panjang (komet dengan orbit ellips dan periode
purba bergerak mendekat ke Matahari hingga melebihi 200 tahun), komet parabolik (komet
menempati orbitnya sekarang (780 juta km dari dengan orbit parabola) dan komet hiperbolik
Matahari, perubahan jarak 5 %). Sebagai (komet dengan orbit hiperbola). Dengan
konsekuensinya maka tiga planet besar sisanya orbitnya yang berupa hiperbola, maka bisa
dipaksa lebih menjauhi Matahari bersama dipastikan komet ISON (C/2012 S1) sebelumnya
trilyunan planetisimal disekitarnya. Saturnus merupakan kometisimal penghuni awan komet
purba terdorong menjauh sedikit (saat ini Oort.
orbitnya sejauh 1.440 juta km dari Matahari,
perubahan jarak 17 %).

Namun Neptunus purba dan Uranus purba


terdorong lebih jauh secara berbeda sehingga
saling bertukar posisi sebagai planet terjauh
dari Matahari. Kini Neptunus adalah planet
terjauh dari Matahari (saat ini orbitnya sejauh
4.515 juta km dari Matahari, perubahan jarak
162 %) sementara Uranus terdorong hingga
sejauh 2.880 juta km (perubahan jarak 35 %).
Bergerak menjauhnya Saturnus purba,
Neptunus purba dan Uranus purba memaksa
kian banyak lagi planetisimal turut terseret
menjauhi Matahari. Selanjutnya gravitasi
Jupiter bersama dengan Saturnus dan Neptunus
yang telah menempati posisi barunya masing-
masing secara bersamaan memaksa trilyunan
planetisimal yang telah terusir untuk Gambar 2. Orbit komet ISON di antara orbit
membentuk dua kawasan berbeda: sabuk planet-planet dalam, disimulasikan dengan
Kuiper-Edgeworth dan awan komet Ort. Starry Night. Sumber : Sudibyo, 2012.

Sebagai konsekuensi dari lokasinya yang berada Kandidat Komet Terang


di tepian tata surya, maka awan komet Oort
riskan mengalami gangguan eksternal Pada masa kini manusia dapat mendeteksi rata-
(gangguan gravitasi dari luar tata surya), rata 200 komet baru per tahunnya dengan
misalnya akibat melintasnya sebuah bintang memanfaatkan serangkaian teleskop yang
atau awan gas dan debu yang kebetulan bekerja secara semi-otomatik. Dan hampir
melintas dekat tata surya, maupun gangguan semua komet tersebut adalah komet yang
gaya pasang surut gravitasi (gaya tidal) dari berasal dari awan komet Oort. Namun komet
galaksi Bima Sakti baik dari inti galaksi maupun ISON (C/2012 S1) ini sungguh berbeda, karena
dibanding komet-komet baru lainnya, Info Astronomy – Koran Astronomi Indonesia
perihelionnya amat dekat yakni hanyalah
0,0125 SA atau setara dengan 1,875 juta km.
Terimakasih telah membaca!
Maka pada saat komet ISON mencapai
perihelionnya yang bakal terjadi pada 28 Koran Astronomi Indonesia ini sengaja kami
November 2013 mendatang, komet ini akan terbitkan khusus untuk Anda agar lebih nyaman
berjarak hanya 1,875 juta km dari pusat dalam mendapatkan berita terkini tentang
Matahari atau hanya 1,179 juta km dari astronomi.
permukaan Matahari (jari-jari Matahari 696.000
km). Dalam dunia per-komet-an Jarak ini
Anda dapat mengunduh Koran Astronomi
tergolong amat dekat, meski memang tidak
Indonesia ini tipa 5 hari sekali di situs web resmi
belum sanggup memecahkan rekor yang dicetak
komet Lovejoy (C/2011 W3) pada Desember kami, www.infoastronomy.uni.me
2011 silam, dimana perihelionnya hanya sejauh
131.000 km dari permukaan Matahari. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk Koran ini
ke info.astronomy@gmail.com . Kami sangat
Kejutan lainnya, pada saat komet ISON (C/2012 mengapresiasi umpan balik Anda.
S1) ditemukan, posisinya masih sejauh 6,5 SA
(975 juta km) dari Matahari atau 6,74 SA (1,01
milyar km) dari Bumi. Dengan demikian posisi
komet saat itu lebih jauh ketimbang orbit planet
Jupiter. Jika pada jarak sejauh itu saja komet
ISON (C/2012 S1) sudah bisa dideteksi teleskop
di Bumi, maka hanya bermakna satu hal: ukuran
inti (nucleus) komet ISON (C/2012 S1) cukup
besar. Dengan magnitudo absolut sebesar +5,2
maka bisa diperkirakan kalau inti komet ini
memiliki diameter sekitar 10 km. Sebagai
konsekuensinya, kelak saat mendekati titik
perihelionnya dan jika tak ada sesuatu yang di
luar kebiasaan terjadi, maka komet ISON
(C/2012 S1) bakal sangat terang akibat
meningkatnya aktivitas pelepasan gas dan debu
dari dalam inti komet seiring kian intensifnya
pemanasan dan radiasi Matahari. Dan pada saat
mencapai perihelionnya, komet ISON (C/2012
S1) diperkirakan bakal hampir menyamai
terangnya Bulan purnama!

Anda mungkin juga menyukai