Hingga 24 September 2012, para astronom Awan komet Oort merupakan relik proses
sedunia telah mengorganisir serangkaian terbentuknya tata surya yang amat
observasi hingga 54 kali bagi komet ini. mengesankan, khususnya sepanjang sejarah
Sehingga diperoleh data yang mencukupi guna awalnya. Sebagian kometisimal yang menghuni
mengestimasi bentuk dan karakter orbitnya. awan komet ini semula terbentuk di kawasan
Seperti halnya hampir segenap anggota tata yang jauh lebih dekat ke Matahari, yakni hanya
sedikit lebih jauh dari orbit Neptunus masakini.
Namun dengan sangat banyaknya jumlah cakramnya. Gangguann tersebut menyebabkan
planetisimal yang terserak di dalam tata surya kometisimal dipaksa keluar dari orbitnya selama
purba dan gagal membentuk planet, sementara ini dan membentuk orbit baru dengan
di sisi lain terbentuk pula empat planet besar perihelion lebih dekat ke Matahari, bahkan
yakni Jupiter purba, Saturnus purba, Neptunus berada di kawasan tata surya bagian dalam.
purba dan Uranus purba (dengan jarak masing- Mekanisme seperti ini ditambah dengan
masing dari Matahari 825, 1.230, 1.725 dan gangguan gravitasi Jupiter menyebabkan
2.130 juta km) maka stabilitas tata surya pun kometisimal-kometisimal dari awan komet Oort
hancur. Reorganisasi besar-besaran di bawah akan membentuk komet elliptik berperiode
kontrol gaya gravitasi menyebabkan Jupiter panjang (komet dengan orbit ellips dan periode
purba bergerak mendekat ke Matahari hingga melebihi 200 tahun), komet parabolik (komet
menempati orbitnya sekarang (780 juta km dari dengan orbit parabola) dan komet hiperbolik
Matahari, perubahan jarak 5 %). Sebagai (komet dengan orbit hiperbola). Dengan
konsekuensinya maka tiga planet besar sisanya orbitnya yang berupa hiperbola, maka bisa
dipaksa lebih menjauhi Matahari bersama dipastikan komet ISON (C/2012 S1) sebelumnya
trilyunan planetisimal disekitarnya. Saturnus merupakan kometisimal penghuni awan komet
purba terdorong menjauh sedikit (saat ini Oort.
orbitnya sejauh 1.440 juta km dari Matahari,
perubahan jarak 17 %).