Anda di halaman 1dari 4

AWAN OORT

Regiana Sofwan Al Rasyid (90218011)

Sejarah Awan Oort (Waduk Komet)


Awan Oort atau lebih dikenal dengan istilah waduk komet merupakan istilah
yang muncul setelah jatuhnya Komet Halley pada tahun 1705. Kehadiran benda asing
dari luar bumi yang kini dikenal sebagai komet ini menimbulkan pertanyaan para
astronom benda apakah itu? Dari mana datangnya? Dan tersusun atas apa benda
tersebut? Beberapa peneliti seperti Raymond Lyttleton berpendapat bahwa komet
adalah awan puing-puing debu yang renggang, sedangkan Sergej Vsekhsvyatskij
berpendapat bahwa komet adalah gas vulkanik yang mengalami kondensasi atau
perubahan dari gas ke cair, dimana gas tersebut berasal dari semburan gunung api aktif
yang ada di planet dan satelit di Tata Surya. Pada saat itu astronom belum bisa
menjelaskan mengapa tiap komet memiliki periode orbit yang berbeda, yaitu periode
pendek dan periode panjang. Komet yang memiliki periode orbit pendek bergerak
dengan arah gerak yang sama dengan planet yang mengitari Matahari yaitu 200 tahun,
dan komet yang memiliki periode orbit panjang memiliki periode orbit jutaan tahun
dengan bentuk yang sangat lonjong (Raffmont, 2015).

Tahun 1950, Jan Hendrik Oort seorang astronom asal Belanda tertarik dengan
pekerjaan mahasiswa bimbingannya, Van Woerkom, mengenai asal usul komet
periode panjang. Dalam penelitiannya, Van Woerkom membuktikan bahwa teori yang
diajukan Sergej Vsekhsvyatskij tidak tepat dan komet periode Panjang tidak berasal
dari materi antar bintang (Raffmont, 2015). Selanjutnya Jan Oort menjelaskan sebuah
kontradiksi mengenai eksistansi komet yang dapat muncul (terlihat di Bumi)
sedangkan seharusnya mereka sudah tidak bisa diamati lagi karena mereka akan
hancur setelah beberapa kali melintas di Tata Surya. Oort menyimpulkan bahwa
terdapat waduk raksasa atau dikenal dengan Awan Oort yang menampung komet-
komet di Tata Surya. Oort membuat hipotesis bahwa di Awan Oort terdapat jutaan inti
komet yang secara terus menerus jatuh ke bidang Tata Surya dan menggantikan
komet-komet yang sudah hancur dan diperkirakan massa seluruh Awan Oort adalah
sekitar 5 sampai 100 massa bumi. Awan Oort diduga merupakan sisa awan gas
pembentuk Tata Surya yang runtuh, dan pada awalnya awan ini berada lebih dekat
dengan matahari, tetapi interaksi gravitasi dengan planet-planet besar seperti Yupiter
dan Saturnus membuat semua anggota Awan Oort ini menjadi memiliki orbit yang
sangat lonjong. Proses tersebut juga membuat objek-objek ini bergerak menjauhi
bidang ekliptika dan terdistribusi dalam bentuk bola (Admiranto, 2009).

Awan Oort (Waduk Komet)


Awan Oort atau waduk komet menampung triliunan inti komet beku. Awan Oort
ini terbentuk sebagai bagian dari perjalanan Panjang terbentukya Tata Surya dan
diperkirakan merentang dari rentang 2000 AU sampai dengan 100000 AU atau bahkan
lebih diantara 100000 AU – 200000 AU (1,67 tahun cahaya dan 3,16 tahun cahaya)
atau mencapai setengah jarak menuju bintang terdekat.

Gambar 2. Awan Oort yang melingkupi Tata Surya

Jarak matahari dengan bintang terdekat, Proxima Cantauri adalah 4,24 tahun cahaya.
Dengan jarak yang jauh tersebut, pengaruh gaya gravitasi matahari pada objek di Awan
Oort juga semakin lemah. Pada kondisi ini, pengaruh dari bintang lain yang melintas
maupun gangguan lainnya akan dengan mudah mengubah orbit-orbit komet tersebut.
Akibat gangguan ini, objek yang ada di Awan Oort akan terganggu dan masuk ke bagian
dalam Tata Surya yang kita lihat sebagai komet atau justru terlontar keluar dari sistem
Tata Surya menuju ruang antar bintang. Hal ini terjadi khususnya pada komet dibagian
tepi terluar Awan Oort. Dibagian terluar Awan Oort inilah komet—komet dengan
periode Panjang berada.

Selain gangguan dari bintang yang lewat atau berpapasan, pengaruh dari awan
molecular raksasa dan gaya pasang surut juga bisa memberikan gangguan pada objek
di Awan Oort. Awan molecular lebih masif dari matahri dan memiliki kemungkinan
berpapasan setiap 300 – 500 juta tahun. Jika itu terjadi, akan terjadi kekacauan yang
mengubah orbit komet dan mendistribusi ulang komet-komet yang ada di Awan Oort.
Gangguan lain datang dari pengaruh gaya pasang surut bintang-bintang di piringan
galaksi yang menjadi penyebab lepasnya komet dari Awan Oort ke ruang antar bintang.

Gambar 1. Awan Oort

Awan Oort memiliki dua struktur utama, yakni awan dibagian terluar sistem
yang memiliki ikatan gravitasi lemah dengan matahari dan awan dibagian dalam
sistem atau lebih dikenal sebagai awan Hill. Awan dibagian terluar ini berbentuk bola
yang menyelubungi Tata Surya. Pada bagian terluar inilah objek di Awan Oort dapat
dengan mudah diganggu oleh interaksi benda lain yang melintas. Jarak antar komet
dibagian terluar lebih renggang, yaitu dengan jarak puluhan juta km. objek di area ini
pada umumnya berukuran lebih besar dari 1 km. akibat lemahnya ikatan gravitasi
matahari di area ini, banyak komet yang lepas atau hancur saat terjadi gangguan. Oleh
karena itu secara rutin area ini perlu diisi ulang dengan komet-komet dari area bagian
dalam Awan Oort yang lebih padat komet. Sedangkan area bagian dalam Awan Oort
diketahui memiliki komet puluhan sampai ratusan kali lebih banyak dibanding bagian
terluar Awan Oort. Jika area terluar berbentuk bola, maka area bagian dalam Awan
Oort ini berbentuk donat. Komet yang padat di area inilah yang kemudian bermigrasi
ke bagian terluar Awan Oort menggantikan komet-komet yang sudah tidak lagi berada
disana akibat gangguan atau papasan dekat dengan benda lain.
Asal Mula Awan Oort (Waduk Komet)
Objek-objek di Awan Oort diperkirakan berasal dari puing-puing sisa piringan
protoplanet yang terbentuk di sekeliling matahari. Dari materi di piringan inilah
planet-planet terbentuk. Ketika Tata Surya berevolusi, dan dimulai dari terbentuknya
matahari dan kemudian planet-planet, ada interaksi antara objek yang saling
berpapasan maupun bertabrakan untuk membentuk planet baru. Diperkirakan objek-
objek di Awan Oort merupakan sisa pembentukan planet-planet minor atau planet
kecil yang kemudian terlontar keluar dari area bagian dalam Tata Surya saat
berpapasan dengan planet gas raksasa seperti Jupiter. Selain itu, komet di Awan Oort
kemungkinan juga berasal dari sistem keplanetan di bintang lain yang dicuri ketika
keduanya berpapasan dan benda-benda tersebut kemudian ditarik masuk dalam
pengaruh gravitasi Matahari (Raffmont, 2015).

Referensi
Admiranto, A. G. (2009). Menjelajahi Tata Surya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Raffmont, I. (2015, Juli 3). Langit Selatan : Apa Itu Awan Oort. Retrieved from
Langitselatan Web site: https://langitselatan.com/2015/07/03/apa-itu-awan-
oort/ diakses pada tanggal 2 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai