Anda di halaman 1dari 1

UJIAN AKHIR SEMESTER YULIANA (5170911118)

KRITIK ARSITEKTUR KELAS A

KITA SUDAH JALAN DI PINGGIR.


MASIH DI SURUH MINGGIR.
APA KITA HARUS JALAN MOBILNYA JANGAN DIPARKIR
DI SELOKAN ! DI BAHU JALAN DONG,
LAGIAN INI KAN JALAN
DUAH ARAH

#YOGYAKATRA HEBAT

Seiring berkembangnya jaman yogyakarta sebagai kota pendidikan dan pariwisata, penduduknya juga
akan bertambah, berdampak pada masalah kemacetan. Jumlah jalan yang tidak bertambah, berbanding
terbalik dengan pertumbuhan kendaraan yang beredar di jalanan Kota Yogyakarta. Pada tahun 2017, titik
jenuh sudah hampir mencapai puncaknya. Dalam publikasi okezone.com, disebutkan bahwa titik jenuh
kemacetan di Kota Yogyakarta sekitar 0,8-0,9. Berdasarkan laporan Kedaulatan Rakyat pada Selasa 27
Februari 2018, daya tampung jalan di Kota Yogyakarta untuk kendaraan bermotor dianggap sudah
melebihi kapasitas. Kesimpulan itu didasari survei yang dilakukan oleh INRIX Research pada tahun 2017,
di mana Yogyakarta menduduki posisi 60 sebagai kota termacet di dunia dan 4 besar di Indonesia
setelah Jakarta, Bandung, dan Malang.
Polemik kemacetan di pusat kota ini mulai jelas muncul saat melihat kondisi riil di jalanan yang semakin
memprihatinkan. Sudah mirip Jakarta, pengendara di Kota Yogyakarta mulai lupa lampu merahnya di
mana, berhentinya di mana. Ruang tunggu sepeda pun tak dipedulikan fungsinya karena lebih sering
diisi kendaraan bermotor. Tak sedikit pula yang menyerang trotoar untuk dijadikan jalan bagi
kendaraannya. Dampak lain dari kurangnya penanganan urusan perhubungan ini adalah tidak jelasnya
aturan mengenai parkir. Di beberapa ruas jalan, tampak dengan jelas kendaraan justru sengaja diparkir
di fasilitas pejalan kaki. Sebagai daerah wisata, jelas ini sangat mengganggu, terutama wisatawan yang
datang dari jauh, apalagi wisatawan mancanegara. Kota Yogyakarta seharusnya belajar dari Jakarta
untuk masalah kemacetan. Sebelum semua terlanjur macet di mana-mana, sebaiknya segera diputuskan
dan ditegaskan dengan tindakan-tindakan nyata agar kondisi jalanan Kota Yogyakarta tetap nyaman.

Anda mungkin juga menyukai