Di tetapkan Oleh Terbitan : 01 Kepala Puskesmas Kembang Tanjong SOP No. Revisi : 00 Tgl. :13 Januari 2017 H. Amir Hamzah, S.Sos. MMkes. MulaiBerlaku NIP.19641231 1990021 008 Halaman : 1/1
Asuhan persalinan normal adalah Asuhan kebidanan yang diberikan untuk
ibu dengan umur kehamilan cukup bulan (37-42mg) dengan presentasi 1. Pengertian kepala,persalinan yang terjadi spontan,berlangsungsung tidak > 8jam, serta tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin, yang dimulai sejak kala I, Kala II, Kala III sampai Kala IV Untuk dapat memberikan pelayanan persalinan yang berkalitas sehingga 2. Tujuan bayi dapat lahir dengan selamat & ibu dalam kondisi sehat. 3. Kebijakan Sk Kepala Puskesmas Kembang Tanjong No Buku Saku Pelayanan kesehatan ibu di asilitas kesehatan Dasar dan 4. Referensi Rujukan. a.Partus set 5. Alat dan Bahan b.Perlengkapan ibu & Bayi c.APD d.Partograv 6. Langkah-langkah a. Kala I: - Beri dukungan dan dengarkan keluhan ibu - Jika ibu tampak gelisah & kesakitan: Biarkan ibu berganti posisi, beraktivitas sesuai kesanggupan,dan anjurkan suami atau keluarga untuk memijat punggung atau membasuh muka ibu - Jaga privasi ibu - Izinkan ibu untuk mandi atau membasuh kemaluannya setelah BAB/ BAK. b. Kala II,III,DAN IV :
- Mengenali tanda dan gejala tanda II
1. Memeriksa tanda berikut : Ibu mempunyai keinginan untuk meneran Ibu merasa tekanan yang meningkat pada rectum & vagina Perineum menonjol & menipis Vulva, vagina & spinter ani membuka. 2. Periksa kelengkapan bahan & obat-obatan essensial Klem ,gunting,benang tali pusat ,penghisap lender steril/DTT siap dalam tempatnya. Perlengkapan ibu & bayi dalam kondisi hangat &bersih. Timbangan,pita ukur,stetoskop bayi & thermometer dalam kondisi baik dan bersih. Patahkan ampul oksitosin 10 U dan tempatkan spuit steril sekali pakai dalam bak partus set Persiapan alat dan tempat resusitasi serta persiapan bila terjadi kegaatan pada ibu(set invus dsb) 3. Kenakan APD ( celemek,masker,sepatu tertutup & kacamata) 4. Lepaskan semua perhiasan , cuci tangan & keringkan.Pakai sarung tangan steril/DTT untuk pemeriksaan dalam. 5. Pakai sarung tangan steril/DTT untuk pemeriksaan dalam. 6. Ambil spuit dengan tangan yang bersarungtangan isi dengan okstosin dan letakkan pada tempatnya. - Memastikan pembukaan lengkap & keadaan janin baik. 7. Bersihkan vulva dan perineum 8. Lakukan pemeriksaan dalam 9. Dekontaminasi sarung tangan. 10. Periksa DJJ - Menyiapkan ibu & keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran. 11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap & keadaan janin baik. 12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran. 13. Pimpin ibu untuk meneran. 14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman , bila ibu tidak ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit. - Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi. 15. Jika kepala bayi telah membuka vulva diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu. 16. Letakkan kain bersih dibaah bokong ibu. 17. Buka tutup partus set & perhatikan kembali kelengkapan alat & bahan. 18. Pakai sarung tangan DTT - Membantu lahirnya kepala 19. Setelah nampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi kepala bayi dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih & kering, tangan lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi deleksi & membantu lahirnya kepala. 20. Periksa lilitan talipusat & lakukan tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi. 21. Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan. - Membantu lahirnya bahu 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. - Membantu lahirnya badan & tungkai 23. Setelah kedua bahu lahir , geser tangan yang berada dibaah kea rah perenium untuk menyangga kepala, lengan & siku sebelah baah Gunakan tangan yang berada diatas untuk menelusuri tangan & siku sebelah atas. 24. Setelah lengan & tubuh bayi lahir , lanjutkan penelusuran tangan yang berada diatas punggung, bokong, tungkai & kaki bayi. Pegang kedua matakaki (masukkan telunjuk diantara kaki & pegang masing masing matakaki dengan ibu jari & jari- jari lainnya) - Penanganan bayi baru lahir 25. Lakukan penilaian selintas Apakah kehamilan cukup bulan ? Apakah bayi menangis / bernaas megap- megap? Apakah tonus otot bayi baik/ bayi bergerak akti ? Bila ada ja aban “TIDAK” bayi mungkin mengalami aspiksia , lakukan Resusitasi bayi baru lahir. 26. Bila tidak ada tanda aspiksia lanjutkan manajemen bayi baru lahir. 27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan hamil tunggal. - Manajemen Akti kala III 28. Beritahukan pada ibu kalau akan dilakukan penyuntikan Oksitosin. 29. Dalam aktu 1 menit berikan oksitosin 10 U , IM 30. Dengan menggunakan klem , jepit tali pusat pada sekitar 3cm dari pusat bayi. Dan lakukan penjepitan kedua pada 2cm distal dari klem pertama. 31. Potong & ikat tali pusat 32. Tempatkan bayi didada ibu untuk kontak kulit, dengan posisi tengkurap untuk proses IMD 33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat 34. Pindahkan klem pada tali pusat dengan jarak 5-10 cm dari vulva 35. Letakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu , tepat ditepi atas simphisis & tegangkan tali pusat & klem dengan tangan yang lain 36. Saat uterus kontraksi tegangkan tali pusat kearah ba ah sambil tangan lain mendorong (dorso cranial) secara hati-hati 37. Lakukan Penegangan tali pusat & dorso cranial sampai plasenta terlepas. 38. Saat plasenta terlihat di introitus vagina , lahirkan plasenta dengan kedua tangan. 39. Segera setelah plasenta & selaput ketuban lahir , lakukan masase uterus. 40. Periksa Plasenta lengkap/tidak 41. Evaluasi adanya laserasi pada vagina & perineum & lakukan penjahitan kalau ada laserasi. - Melakukan Asuhan Persalinan Paska Persalinan 42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik & tidak terjadi perdarahan. 43. Mulai IMD 44. Setelah IMD selesai : Timbang & ukur bayi Beri salp mata Suntikan vit K1 1mg Pastikan suhu tubuhbayi normal ( 36,5-37,50C) Lakukan pemeriksaan adanya cacat ba aan 45. 1 jam setelah pemberian Vit K berikan suntikan HB 0 46. Lanjutkan pemantauan kontraksi & Pencegahan perdarahan 47. Ajarkan keluarga cara melakukan masase uterus. 48. Evaluasi & estimasi kehilangan darah. 49. Periksa TD , nadi & keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca salin. 50. Periksa kembali kondisi bayi 51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi 52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai 53. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT 54. Pastikan ibu merasa nyaman 55. Dekontaminasi Tempat bersalin dengan larutan klorin 56. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% 57. Cuci kedua tangan dengan sabun diair mengalir 58. Lengkapi Partograv
7. Unit Terkait a.Poli KB
b. Immunisasi c.IGD d.Laboratorium a.Partogra b.Catatan tindakan 8. Dokumen terkait c.Buku KIA d. Rekam medis