Anda di halaman 1dari 12

PERSALINAN NORMAL

Nomor : SOP/VII/PMP/001
Dokumen
Tgl Terbit : 27 Mei 2016
No.Revisi : 01
Tgl.Diberlaku : 13 Mei 2018
Dinkes.Kab.
SOP kan UPTD Unit
Puskesmas
Halaman : 1-7
Kebumen Kebumen I

Ditetapkan
KepalaUPTD Unit Yamoto, S.KM, M.Si
NIP.19690711199203 1004
Puskesmas
Kebumen I

1. Pengertian Persalinan Normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi


pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalm 18
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk persalinan


normal.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Unit Puskesmas Kebumen I No


440.1/034/KEP/2018 tentang Pelayanan Klinis.

4. Referensi Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan


Dasar dan Rujukan,Kemenkes RI edisi pertama tahun 2013.

5. Alat dan 1. Alat


Bahan a. Partus set
b. Lampu sorot
c. Bengkok
d. Bak clorin
e. Clemek
f. Sepatu boat
g. kacamata
2. Bahan
a. Sarung tangan steril
b. Oxytocin
c. Lidocain
d. Nedle holder
e. Methilergomethrin
f. Vit k
g. Salep mata
h. Spuit 3cc
i. masker

SOP Pertolongan Persalinan Normal 1


6. Prosedur / 1. Kenali tanda dan gejala kala dua:
Langkah- a. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
langkah b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan atau vagina.
c. Perineum menonjol dan menipis.
d. Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
3. Kenakan celemek plastik yang bersih,sepatu
boot,masker,kaca mata
4. Lepas semua perhiasan pada lengan dan tangan lalu cuci
kedua tangan dengan sabun dan air bersih kemudian
keringkan dengan handuk atau tissu bersih.
5. Pakai sarung tangan steri /DTT untuk pemeriksaan dalam.
6. Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan,isi dengan
oksitosin 10 unit dan letakkan kembali spuit tersebut di partus
set.
7. Petugas membersihkan vulva dan perineum,dari depan ke
belakang dengan kapas atau kassa yang dibasahi air DTT.
8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah lengkap.lakukan amniotomi bila
selaput ketuban belum pecah,dengan syarat: kepala sudah
masuk panggul dan tali pusat tidak teraba.
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5%,kemudian lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.cuci kedua tangan setelahnya.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) segera setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal
(120-160 kali/menit) ambil tindakan yang sesuai jika DJJ
tidak normal.
11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik
12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran.
a. Bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan dia
merasa nyaman
b. Anjurkan ibu untuk cukup minum
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
yang kuat untuk meneran. (Nilai DJJ setiap kontraksi uterus
selesai).
14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika ibu
belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
cm letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk
mengeringkan bayi
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong

SOP Pertolongan Persalinan Normal 2


ibu
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan
alat dan bahan
18. Pakai sarung tangan steril
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering.sementara tangan yang lain menahan kepala bayi
untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala.
 Anjurkan ibu meneran sambil bernafas cepat dan dangkal.
20. Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi.
a. Jika lilitan tali pusat di leher bayi masih longgar selipkan
tali pusat lewat kepala bayi.
b. Jika lilitan tali pusat terlalu ketat,klem tali pusat di dua titik
lalu gunting diantaranya.jangan lupa tetap lindungi kepala
bayi.
21. Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara
biparietal.anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
a. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bahwa bawah
dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus
pubis.
b. Gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
23. Setelah kedua bahu lahir,geser tangan yang berada dibawah
kearah perineum ibu untuk menyangga kepala,lengan dan
siku sebelah bawah.
 Gunakan tangan yang berada diatas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir,lanjutkan penelusuran
tangan yang berada diatas kepunggung,bokong,tungkai dan
kaki bayi.
 Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing- masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainnya )
25. Lakukan penilaian selintas dan jawablah tiga pertanyaan
berikut untuk menilaiapakah ada asfiksi bayi :
a. Apakah kehamilan cukup bulan ?
b. Apakah bayi menangis atau bernafas / tidak megap -
megap ?
c. Apakah tonus otot bayi baik / bayi bergerak aktif ?
26. Bila tidak ada tanda asfiksia ,lanjutkan manajemen bayi baru
lahir normal .Keringkan dan posisikan bayi di atas perut ibu.
a. Keringkan bayi mulai dari muka,kepala,dan bagian tubuh
lainnya.KECUALI BAGIAN TANGAN TANPA

SOP Pertolongan Persalinan Normal 3


MEMBEERSIHKAN VERNIKS.
b. Ganti handuk basah dengan handuk kering.
c. Pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas dada atau
perut ibu.
27. Petugas memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak
ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
28. Petugas memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
oksitosinagar uterus berkontraksi baik..
29. Petugas memastikan dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
suntikan oksitosin 10 unit IM (Intra muskuler) 1/3 paha atas
bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan
oksitosin).
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, petugas menjepit tali pusat
dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan
urutan pada tali pusat mulai dari klem dari arah bayi dan
memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama ke arah ibu.
31. Petugas melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat
32. Petugas meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit
bayi untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
33. Petugas menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
pasang topi dikepala bayi.
34. Petugas memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm
dari vulva.
35. Petugas meletakan satu tangan diatas kain yang ada di perut
ibu, tepat diatas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini
untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus,
memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
36. Petugas menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas
( dorso – kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio
uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur diatas. Jika uterus tidak
segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
untuk melakukan stimulasi puting susu.
37. Petugas melakukan penegangnan dan dorongan dorso-
kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil
penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir, (tetap
lakukan tekanan dorso-kranial)
38. Saat plasenta terlihat di introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan menggunakan ke dua tangan, pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban terpilih kemudian lahirkan
dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
39. Petugas segera melakukan masase uterus, meletakan
telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi

SOP Pertolongan Persalinan Normal 4


(fundus menjadi keras).
40. Petugas memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu
maupunbayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh.
Masukan plesenta kedalam kantung plastik atau tempat
khusus.
41. Petugas mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan
perineum dan segera menjahit laserasi yang mengalami
perdarahan aktif. Bila ada robekan yang menimbulkan
perdarahan aktif segera lakukan penjahitan.
42. Petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
tidak terjadi perdarahan pervaginam.
43. Petugas membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke
kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
44. Petugas melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri
antibiotika salep mata pencegahan, dan vit K 1 mg IM di
paha kiri anterolateral.
45. 1 jam setelah Vit K berikan suntikan Hepatitis B pada paha
kanan anterolateral bayi.
46. Petugas melakukan pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam:
1) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
2) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama paska persalinan.
3) Setiap 20-30 menit pada jam kedua paska persalinan
4) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan
asuhan yang sesuai untuk menatalaksanaan atonia uteri.
47. Petugas mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase
uterus dan menilai kontraksi.
48. Petugas melakukan evaluasi tanda-tanda vital dan jumlah
kehilangan darah.
49. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih ibu
setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca salin, dan
setiap 30 menit selama jam kedua.
50. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik serta suhu tubuh normal
51. Petugas membereskan dan membereskan peralatan,
menempatkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10menit), mencuci dan membilas
peralatan setelah didekontaminasi, membuang bahan –
bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang
sesuai.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai.
53. Petugas membersihkan ibu dengan menggunakan air
disinfeksi tingkat tinggi. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir
dan darah. Bantu ibu untuk memakai pakaian yang bersih
dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan

SOP Pertolongan Persalinan Normal 5


Asi,anjurkan keluarga untuk memberikan minuman pada ibu.
55. Petugas mendekontaminasi tempat bersalin dengan klorin
0,5%
56. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin
0,5% membalikan bagian sarung tangan dalam ke luar dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
57. Petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air
yang mengalir.
58. Petugas melakukan dokumentasi dan melengkapi patograf

7. Diagram Alur
Tanda persalinan kala
dua: pembukaan
serviks lengkap atau
kepala janin terlihat di
introitus vagina

Penatalaksa
nan
fisiologis:
Pecahkan Bayi
Dorongan ketuban bila lahir
spontan belum pecah dala
untuk anjurkan m
meneran untuk mulai wakt
meneran. u 60
Nilai DJJ, meni
kontraksi, t
TTV,
kandung Lakukan
Anjurkan perubahan
kemih MAK 3 dan
posisi,stimulasi puting Asuhan BBL
secara rutin.
susu,minta ibu
Anjurkan
mengosongkan kandung
untuk Rujuk segera
kemih,nilai DJJ kontraksi
minum,
TTV,evaluasi dalam
anjurkan
60menit
perubahan
posisi

Lanjutkan dengan
Dorongan penatalaksanaan
untuk fisiologis persalinan
meneran kala dua

Bimbing ibu untuk Bayi


meneran saat lahir
kontraksi,anjurkan dalam
minum,perubahan 60menit
posisi dan nilai DJJ tiap
5-10menit

Rujuk segera

SOP Pertolongan Persalinan Normal 6


8. Hal-hal yang 1.Keadaan umum ibu
perlu 2.Perdarahan
diperhatikan 3.Kontraksi uterus
4.Tinggi fiundus iuteri
5.Keadaan bayi baru lahir

9. Unit Terkait Ruang Persalinan


1.Rekam medis
10. Dokumen 2.register
Terkait

11. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
perubahan

1 SOP Seluruh Format 13 Mei 2018


Asuhan dokumen berubah
Persalinan sesuai Panduan
Normal Penyusunan SOP
SOP/VII/PM 2018
P/013
Tgl terbit 27
Mei 2016

SOP Pertolongan Persalinan Normal 7


PERSALINAN NORMAL
Nomor : CR/VII/PMP/001
Tgl Terbit : 27 Mei 2016
Daftar No.Revisi : 01
Tilik Tgl.Diberlaku : 13 Mei 2018
UPTD
Dinkes.Kab. Halaman : 1-3
Puskesmas
Kebumen Kebumen I

No Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah petugas mengenali tanda dan gejala kala 2?

2 Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan?

3 Apakah petugas menggunakan APD (Celemek, sepatu booth,


masker, kacamata)?

4 Apakah petugas melepaskan semua perhiasan yang dipakai


dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
bersih?

5 Apakah petugas memakai sarung tangan steril/DTT untuk


pemeriksaan dalam?

6 Apakah petugas memasukkan oksitosin ke dalam spuit


memakai sarung tangan DTT dan steril

7 Apakah petugas membersihkan vulva dan perineum dari


depan ke belakang dengan menggunakan kapas/kassa yang
dibasahi air DTT?

8 Apakah petugas melakukan pemeriksaan dalam dan


memastikan pembukaan lengkap?

9 Apakah petugas mendekontaminasi sarung tangan dengan


cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian melepaskan
dan merendam dalam keadaan terbalik selama 10 menit?

10 Apakah petugas memeriksa DJJ setelah kontraksi atau saat


relaksasi uterus?

11 Apakah petugas memberitahukan bahwa pembukaan


sudah lengkap dan keadaan janin baik kepada keluarga?

12 Apakah petugas meminta keluarga membantu menyiapkan


posisi meneran?

SOP Pertolongan Persalinan Normal 8


13 Apakah petugas melaksanakan bimbingan meneran pada
saat ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran?

14 Apakah petugas menganjurkan ibu untuk berjalan,


berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman?

15 Apakah petugas meletakkan handuk bersih di perut ibu?

16 Apakah petugas meletakkan kain bersih yang dilipat


sepertiga bagian di bawah bokong ibu?

17 Apakah petugas membuka tutup partus set dan


memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan?

18 Apakah petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua


tangan?

19 Apakah petugas melindungi perineum dengan satu tangan


yang dilapisi dengan kain bersih dan kering setelah tampak
kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva?

20 Apakah petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali


pusat?

21 Apakah petugas menunggu kepala bayi melakukan putaran


paksi luar secara spontan?

22 Apakah petugas memegang secara biparietal setelah kepala


melakukan putaran paksi luar?

23 Apakah petugas menggeser tangan bawah ke arah


perineum ibu setelah kedua bahu lahir?

24 Apakah petugas menelusuran tangan yang berada di atas


berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi?

25 Apakah petugas melakukan Penilaian selintas pada bayi


baru lahir?

26 Apakah petugas mengeringkan dan memposisikan tubuh


bayi di atas perut ibu?

27 Apakah petugas memeriksa kembali perut ibu untuk


memastikan tidak ada bayi lain di dalam uterus?

28 Apakah petugas memberitahukan pada ibu bahwa penolong


akan menyuntikkan oksitosin?

SOP Pertolongan Persalinan Normal 9


29 Apakah petugas menyintikkan oksitosin 10 unit di sepertiga
paha atas secara IM dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir?

30 Apakah petugas menggunakan klem menjepit tali pusat pada


sekitar 3 cm dari pusat bayi dan melakukan penjepitan kedua
pada 2 cm distal dari klem pertama?

31 Apakah petugas memotong dan mengikat tali pusat?

32 Apakah petugas menempatkan bayi untuk melakukan kontak


klulit ibu ke kulit bayi?

33 Apakah petugas menyelimuti ibu dan bayi dengan kain


hangat dan memasang topi di kepala bayi?

34 Apakah petugas memindahkan klem pada tali pusat hingga


berjarak 5-10 cm dari vulva?

35 Apakah petugas meletakkan satu tangan di atas satu kain


pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi dan
tangan lain menegangkan tali pusat?

36 Apakah petugas menegangkan tali pusat ke arah bawah


sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang
atas atau dorso kranial secara hati-hati?

37 Apakah petugas melakukan penegangan dan dorongan


dorso kranial hingga plasenta terlepas dan meminta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah
sejajar lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti poros
jalan lahir?

38 Apakah petugas melahirkan plasenta dengan kedua tangan


saat plasenta muncul di introitus vagina?

39 Apakah petugas melakukan masase uterus dan meletakkan


tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar hingga uterus berkontraksi setelah plasenta dan
selaput ketuban lahir?

40 Apakah petugas memeriksa kedua sisi plasenta dan


memastikan selaput ketuban lengkap dan utuh?

41 Apakah petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada


vagina dan perineum?

42 Apakah petugas memastikan uterus berkontraksi dengan

SOP Pertolongan Persalinan Normal 10


baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam?

43 Apakah petugas memberi cukup waktu untuk melakukan


kontak kulit ibu bayi di dada ibu paling sedikit 1 jam?

44 Apakah petugas melakukan penimbangan atau pengukuran


bayi dan memberi tetes mata antibiotic profilaksis dan vit k 1
mg IM di paha kiri antara lateral?

45 Apakah petugas memberikan suntikan imunisasi Hepatitis


bayi baru lahir?

46 Apakah petugas melanjutkan pemantauan kontraksi dan


mencegah perdarahan pervaginam?

47 Apakah petugas mengajarkan ibu atau keluarga cara


melakukan masase uterus dan menilai kontraksi?

48 Apakah petugas mengevaluasi dan estimasi jumlah


kehilangan darah?

49 Apakah petugas memeriksa nadi ibu dan kandung kemih


setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan
setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan?

50 Apakah petugas memeriksa kembali kondisi bayi untuk


memastikan bahwa bayi berbafas dengan baik serta suhu
tubuh normal?

51 Apakah petugas menempatkan semua peralatan bekas


pakai dalam larutan klorin 0.5% untuk dekontaminasi (10
menit) serta mencuci dan membilas peralatan setelah
didekontaminasi?

52 Apakah petugas membuang bahan-bahan yang


terkontaminas ke tempat sampah yang sesuai?

53 Apakah petugas membersihkan badan ibu menggunakan air


DTT dan membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering?

54 Apakah petugas memastikan ibu merasa nyaman?

55 Apakah petugas mendekontaminasi tempat bersalin dengan


larutan klorin 0.5%?

56 Apakah petugas mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam


larutan klorin 0.5% selama 10 menit?

SOP Pertolongan Persalinan Normal 11


57 Apakah petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan
air bersih mengalir kemudian mengeringkan dengan tissue
atau handuk pribadi yang kering dan bersih?

58 Apakah petugas melengkapi partograf halaman depan dan


belakang, memeriksa TTV dan asuhan kala IV?

Jumlah

Compliance rate (CR)= Jumlah YA X100%


Jumlah YA+TIDAK

Pelaksana/ Ouditor
=

( …………………………….)

SOP Pertolongan Persalinan Normal 12

Anda mungkin juga menyukai