Anda di halaman 1dari 3

KALA II PERSALINAN

No. Dokumen : C/7/SPO/PKM.T/3/18/00167


No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit : 06/03/2018
Halaman : 1 dari 2

UPTD PUSKESMAS Kepala UPTD Puskesmas Taopa


Tanda tangan: NURLIAN, SKM
TAOPA NIP. 19690525 198811 2 001

1. Pengertian Kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi

2. Tujuan Membantu ibu agar dapat melampaui proses persalinan secara aman dan
nyaman
3. Kebijakan Berdasarkan Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Taopa
Nomor : C/7/SK/PKM.T/3/18/00147 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Perda no.5 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum

5. Prosedur / 1. Persiapan
Langkah-langkah a. Tempat
- VK bersih
- Suhu ruangan nyaman
- Penerangan cukup baik siang maupun malam
b. Posisi miring kiri
- Posisi ½ duduk
- Posisi jongkok
c. Alat
- Partus set
- Handuk untuk mengeringkan bayi
- Handuk/kain untuk membedong bayi
- Kain/handuk kecil untuk alas massage
2. Petugas melihat tanda dan gejala kala II
a. Ibu mempunyai dorongan menorah
b. Ibu merasakan adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva dan anus membuka
3. Menyiapkan peralatan
a. Mematahkan oxytocin
b. Memasukkan spuit 3 cc ke dalam partus set
4. Menyiapkan diri untuk pertolongan persalinan
a. Memakai celemek
b. Melepas perhiasan pada tangan, mencuci tangan dengan sabun
dibawah air mengalir
c. Memakai sarung tangan DTT
d. Mengambil spuit dengan mengisi oxytocin dan meletakkan
kembali ke dalam partus set
5. Memastikan pembukaan lengkap dan janin baik
a. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan
gerakan dari vulva ke perineum
b. Melakukan pemeriksaan dalam, memastikan pembukaan sudah
lengkap dan ketuban sudah pecah
- Bila ketuban belum pecah lakukan pemecahan ketuban
- Pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil janin
atau tali pusat
- Masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan
bimbingan telunjuk dan jari tengah tangan kanan hingga
menyentuh selaput ketuban
- Saat his berkurang kekuatannya, gerakkan ujung jari tangan
kanan membimbing ½ kocher menggores selaput ketuban
hingga pecah
- Keluarkan ½ kocher dengan tangan kiri, masukkan ke
bengok
- Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina
hingga yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat
- Keluarkan jari-jari tangan kanan dari vagina
c. Mencelupkan
tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin
0.5 %, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
menampung dalam bengkok
d. Memeriksa
DJJ
6. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan
meneran
a. Memberitahu
ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, bila
merasa sudah ingin meneran meminta ibu untuk meneran saat
ada his
b. Meminta
bantuan keluarga untuk menyiapkan ibu untuk meneran dalam
posisi yang dirasa nyaman, ½ duduk, jongkok, miring kiri
7. Pimpinan meneran
a. Melakukan
pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran
- Memimpin ibu untuk meneran pada saat his
- Mendukung ibu dalam usaha meneran
- Memberi kesempatan istirahat di saat tidak ada his
- Memberi minum
- Memeriksa DJJ
b. Bila ibu belum
mempunyai dorongan kuat untuk meneran, tunggu hingga ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran (maksimal 60 menit)
anjurkan ganti posisi miring kiri, jongkok
c. Bila bayi
belum lahir setelah dipimpin meneran selama 2 jam untuk
primipara/1 jam multipara, segera lakukan rujukan
8. Persiapan pertolongan persalinan kelahiran bayi
a. Saat kepala bayi terlihat di vulva dengan diameter 5-6cm,
memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut
ibu
b. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya
di bawah bokong ibu
c. Membuka partus set
d. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
9. Menolong kelahiran bayi
a. Saat sub occiput tampak di bawah symphisis, tangan kanan
melindungi perineum dengan di alas lipatan kain di bawah
bokong ibu tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi deflexi yang terlalu cepat saat kepala lahir (minta ibu
untuk batuk-batuk), bila didapatkan mekonium pada air
ketuban, segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan pada
mulut dan hidung dengan penghisap de lec
b. Mengusapkan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka
janin dari lendir dan darah
c. Memeriksa lilitan tali pusat
d. Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan putar paksi
luar secara spontan
e. Setelah bayi menghadap paha ibu, tempatkan kedua tangan
pada biparietal kepala janin. Bila terdapat lilitan tali pusat ketat
hingga menghambat putaran paksi luar/lahirnya bahu, minta
ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri,
memasang klem di 2 tempat pada tali pusat kemudian dipotong
diantara 2 klem Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga
kepala. Leher dan bahu bayi bagian posterior dengan ibu jari
pada leher (bagian bawah kepala) dan kempat jari pada bahu
dan dada/punggung janin. Sementara tangan kiri memegang
lengan dan bahu bagian anterior saat badan dan lengan lahir
f. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut janin)
10. Penananganan bayi baru lahir
a. Setelah seluruh badan bayi lahir, punggung bayi bertumpu
pada lengan kanan sedemikian rupa sehingga bayi menghadap
kearah penolong. Nilai bayi, kemudian letakkan di perut ibu
dengan posisi kepala lebih rendah dari badan.
b. Segera mengeringkan bayi terutama kepala, kecuali tangan.
Untuk menghilangkan lemak putih atau vernik, Mulut dan
hidung dibersihkan.
c. Lakukan pemotongan tali pusat
d. Bila tidak memerlukan resusitasi bayi ditengkurapkan di
dada perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
e. Keduanya diselimuti, bayi dapat diberi topi
f. Anjurkan ibu untuk menyentuh bayi untuk merangsang
bayi mendapati putting
g. Biarkan bayi mencari puting susu sendiri
h. Dukung ibu sampai proses menyusu awal selesai
11. Evaluasi

6. Unit Terkait Ruang bersalin

7. DokumenTerkait

8. Rekaman Historis
Perubahan
Tanggal
No
Yang dirubah Isi Perubahan Mulai
.
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai