Anda di halaman 1dari 16

A.

Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir


1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Februari 2021
Pukul : 19.00 Wita
2. Identitas
Table 4.3
Identitas Responden Dan Suami
Istri Suami

Nama Ny. D Tn. A

Umur 28 Tahun 29 Tahun

Agama Islam Islam

Pekerjaan IRT Swasta

Pendidikan S1 SMA

Suku/bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

Alamat Jl. Gotong Royong Ujung Jl. Gotong Royong Ujung

3. Prolog
Ibu datang ke bidan pada tanggal 09 Februari 2021 pukul 19.00 WITA. Ibu mengatakan
sakit perut menjalar ke pinggang keluar lender bercampur darah, mules-mules dan ingin
mengejan setelah ibu BAB pada jam 18.40 WITA.

HPHT: 3 Mei 2020, TP: 8 Februari 2021, tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti
asma,darah tinggi, diabetes, jantung, dan penyakit keturunan lainnya dan tidak memiliki
alergi makanan dan obat.
4. Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa sakit perut menjalar kepinggang semakin lama semakin sering
disertai dengan pengeluaran lender bercampur darah, mules-mules dirasakan sejak pukul
18.40 WITA
5. Data Objektif
KU nampak gelisah dan kesakitan akibat kontraksi, kesadaran compos mentis, TD: 100/70
nunHg. N: 84 x/menit, S: 36.6 "C. P: 24 x/menit. TFU 3 jari di bawah prosesus xipoideus
(30 cm), TBJ 2945 gram, padu fundus terba lunak,bundar dan tidak melenting (Bokong)
Bagian kanan perut ibu terasa panjang rata dan keras (punggung), sedangkan bagian kiri
perut ibu teraba bagian terkecil janin. Bagian terbawah janin teraba bulat keras dan
melenting (Kepala). Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (3 /5). DJJ teratur frekuensi
130 x/menit terletak di kundran kanan bawah perut ibu. His 4x dalam 10 menit lamanya
45 detik intervalnya 4 menit. Vulva tidak oedema dan tidak ada varises VT Portio tipis,
pembukaan 7 cm, selaput ketuban (+), penurunan kepala hodge III. Golongan darah ibu A
hemoglobin 13,6 gr. protein urine negative (-), reduksi urine (-).
6. Analisa
G3P2A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup fisiologis
7. Penatalaksanaan
a. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu dengan bayinya
dalam keadaan baik dan sudah pembukaan lengkap.
b. Memberikan asuhan sayang ibu:
1) Memberikan dukungan kepada ibu dan menyarankan ibu untuk berdoa dan
bersikap tenang supaya proses persalinannya berjalan lancar.
2) Menganjurkan ibu untuk miring kiri atau merubah posisi bila terasa lelah.
3) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila ibu menginginkannya.
4) Melakukan masase pinggang ibu untuk mengurangi rasa nyeri.
5) Menganjurkan ibu untuk menarik nafas panjang dan tidak mengedan saat perut
terasa sakit.
6) Menganjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAB/BAK.
7) Menganjurkan suami untuk mendampingi ibu selama proses persalinan.
c. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan:
1) Menarik nafas dalam-dalam melaui hidung dan keluarkan melalui mulut.
2) Istirahat diantara kontraksi, ibu mengerti dan melaksanakannya dengan baik.
d. Pengurangan rasa nyeri
Ajari ibu teknik pengurangan rasa nyeri:
1) Kehadiran pendamping yang terus menerus
2) Perubahan posisi dan pergerakan
3) Sentuhan dan massase
4) Pijatan ganda pada panggul
5) Kompres hangat dan kompres dingin
6) Mendengarkan lantunan ayat kursi Al-quran
Ibu mengerti, pendamping persalinan selalu mendampingi, ibu melakukan
perubahan posisi jika merasa lelah, pendampingan persalinan, memberikan
massase dan pijatan.
e. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan persalinan, persiapan diri:
1) Peralatan: partus set, hecting set, air DTT, air klorin. Alat resusitasi, dan tempat
sampah.
2) Perlengkapan: pakaian ibu, pakaian bayi, kain bersih, handuk bersih, pembalut,
pampers dewasa, dan selimut.
3) Persiapan diri: APD, cuci tangan, semua perlengkapan sudah tersedia.
f. Melakukan observasi, memantau persalinan dan keadaan ibu

Table 4.3
Catatan perkembangan persalinan asuhan kebidanan persalinan
NO Hari/ Catatan Perkembangan
Tanggal

Selasa, 09 Data Subjektif


Februari
Ibu mengatakaan perutnya kencang-kencang dan mules
2021
semakin sering pada bagian bawah perut sampai menjalar
PUKUL kepinggang dan adanya dorongan ingin meneran.
20.50 WITA

Data Objektif

KU ibu tampak kesakitan, kesadaran composmentis, His


5x/10ʼ/50”, terlihat dorongan kuat untuk mengedan,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka,
kandung kemih kosong, pemeriksaan dalam portio tidak
teraba, pembukaan lengkap, ketuban negative (-),
penurunan kepala di Hodge IV, teraba ubun-ubun kecil
kanan depan tidak ada penyusutan.

Analisa

G3P2A0 hamil 40 minggu inpartu kala II

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

Penatalaksanaan
PUKUL
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan
20.55 WITA
lengkap (10 cm) dan ketuban sudah pecah. Ibu
memasuki kala pengeluaran janin. Ibu dan keluarga
mengerti
2. Menyiapkan posisi ibu untuk proses persalinan dengan
posisi berbaring kaki ditekuk (dorsal recumbent.
3. Melakukan pencegahan infeksi dengan memasang
semua APD, mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir. Sudah dilakukan
4. Mengingatkan kembali pada ibu cara mengedan yang
benar, kedua tangan berada dipaha dan menariknya kea
rah mendekat tubuh ibu dengan kepala yang diangkat
dan melihat daerah perut sampai dagu menyentuh dada.
Memberitahu ibu meneran hanya pada saat ada
kontraksi. Memberitahu ibu untuk tidak mengangkat
bokong saat meneran dan tidak menutup mata. Ibu
memahami dan melakukan dengan baik.
5. Memberikan dukungan dan semangat moril kepada ibu
saat mengedan dan memberitahu ibu untuk beristirahat
diantara kontraksi. Ibu memahami dan melakukan
dengan baik.

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

6. Melakukan pertolongan persalinan sesuai APN.


a. Ketika kepala bayi nampak di depan vulva 3-4 cm
dilakukan episiotomy karena perineum kaku dan
bayi besar, epistotomy. dilakukan pada saat ada his.
perineum menipis tahan perineum dengan tangan
kanan dan tangan kiri di atas simpisis untuk
melindungi kepala janin agar tidak terjadi defleksi
yang kuat. terlihat ubun-ubun kecil, ubun-ubun
besar dahi, muka dan dagu. Lalu usap muka, mulut
dan hidung bayi dengan kin bersih.
b. Memeriksa adanya lilitan tali pusat. Tidak ada
lilitan tali pisat.
c. Menunggu putaran paksi luar cara spontan. Setelah
kepala melakukan putaran paksi luar secara
spontan, kemudian memegang kepala bayi secara
biparetal, setelah itu dengan lembut menggerakan
kepala ke bawah untuk melahirkan bahu depan,
kemudian menggerakan kepala ke atas untuk
melahirkan bahu belakang.
d. Setelih bahu lahir, tangan bawah menyanggka
kepala, lengan, siku sebelah bawah. Dan tangan
atas menyusuri

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

dan memegang siku. Setelah siku dan lengan lahir,


penelusuran lengan berlanjut ke punggung, bokong,
tungkai, dan kaki. Memasuka jari telunjuk di antara
kaki dan memegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari lainnya
PUKUL
20.57 WITA e. Pukul 20.57 WITA bayi lahir spontan belakang
kepala, segera menangis kuat, kulit kemerahan.
gerakan aktif. APGAR scor menit pertama 8 dan
jenis kelamin perempuan.
f. Mengeringkan tubuh bayi dan lendir, air ketuban.
Membungkus kepala dan badan bayi untuk
mencegah hilangnya panas.
g. Menjepit tali pusat pada jarak 3 cm dari pangkal
kemudian mengurut tali pusat kearah ibu dan
menjepit dengan klem 2 cm dari klem pertama.
Memotong tali pusat dengan perlindungan tangan
kiri, kemudian mengganti kain bayi yang basah
dengan kain yang bersih dan kering.

Data Subjektif

Ibu masih merasa mules dan kontraksi diperut bagian


bawah.

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

Data Objektif

KU tampak lemah, kesadaran kompos mentis, TD: 100/70


mmHg, N: 80 x/menit, R: 20 x/menit, T: 36,6℃, TFU
sepusat, kontraksi baik, tidak ada janin kedua, uterus
membulat, kandung kemih kosong, tampak tali pusat
didepan vulva dan memanjang, keluar darah tiba-tiba.

Analisa

P3A0 Kala II

Penatalaksanaan

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa sudah terlihat


PUKUL tanda-tanda pelepasan plasenta dan akan dilakukan
tindakan untuk melahirkan plasenta. Ibu mengerti.
20.58 WITA 2. Memeriksa kembali uterus ibu bahwa tidak ada janin
kedua (tidak ada janin kedua).
3. Melakukan manajemen aktif kala III
a. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin.
Ibu setuju untuk disuntik. menyuntik oksitosin 10 U
secara IM di 1/3 paha kanan bagian luar. I menit
setelah bayi lahir. (oksitosin telah disuntikkan.
b. Memindahkan klem pada tali hingga berjarak 5-10
cm dari vulva.
c. Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu di
tepi atas simfisis, untuk mendeteksi kontraksi ibu.

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

Tungan lain memegang klem untuk menegangkan


tali pusat.
d. Setelah terus berkontraksi, tegangkan tali pusi
kearah buwah sambil tangan yang lain mendorong
uterus kearah dorso cranial, secara hati-hati untuk
mencegah inversion uteri. Jika plasenta tidak lahir
selama 30-40 detik. hentikan peregangan tali pusat
dan tunggu hingga kontraksi berikutnya dan ulangi
kembali prosedur diatas.
e. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan
uterus kearah dorsal ternyata diikuti dengan
pergeseran tali pusat kearah distal maka di lanjutkan
dorongan kearah cranial hingga plasenta dilahirkan.
f. Saat plasenta muncul di introitus vagina. Lahirkan
plasenta dengan kedua tangan pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban terpalin, kemudain
lahirkan dan tempatkan plasenta pada pada wadah
yang telah di sediakan.
PUKUL g. Plasenta lahir spontan lekap dengan selaputnya pada
21.05 WITA jam 21.05 WITA
h. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir.
Melakukan masase uterus, letakkan telapak tangan
di fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras).

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

i. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan


plasenta telah dilahirkan lengkap. Masukkan
plasenta ke kantong plastic atau tempat khusus.
j. Mengajarkan pada ibu melakukan masase uterus.
(ibu masase dengan baik dan uterus berkontraksi
baik).
k. Mengevaluasi laserasi jalan lahir pada vagina dan
perenium, terdapat laserasi jalan lahir derajat 2

Data Subjektif

Ibu merasakan lelah pacsa persalinan sekaligus lega karena


bayi dan plasenta telah lahir.

Data Objektif

KU baik, kesadaran composmentis, TD: 110/80 mmHg, N:


80 x/menit, R: 20 x/menit, T: 36,6℃, TFU 2 jari dibawah
pusat, kandung kemih kosong, terdapat laserasi jalan lahir
derajat 2 perdarahan normal.

Analisa

P3A0 Kala VI

Penatalaksanaan

1. Menginformasikan kepada ibu bahwa keluhan yang


dialami ibu merupakan hal yang normal. Ibu mengerti

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

2. Memberitahu ibu akan dilakukan penjahitan. Ibu


bersedia dan penjahitan sudah dilakukan.
3. Membersihkan ibu dari cairan dan darah menggunakan
air DTT serta mengganti pakaian ibu dengan yang baru
dan kering serta memasangkan pembalut. Ibu suadah
merasanyaman
4. Menganjurkan ibu pada posisi senyaman mungkin,
dengan terlentang sambil meluruskan kaki dan
mempersilahkan ibu beristirahat.
5. Memberikan ibu makan dan minum yang manis agar
tenaganya kembali pulih.
6. Membersihkan alat partus yang telah digunakan
menggunakan larutan klorin 0,5 % selama 10 menit,
mencuci dengan air sabun dan bilas dengan air bersih.
7. Melakukan pengawasan 2 jam kala VI, tanda-tanda
vital, tinggi fundus, perdarahan dan kontraksi uterus
setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30
menit pada 1 jam kedua.
8. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin secara on demand (semau bayi). Ibu mengerti
9. Mengajarkan ibu untuk memasase fundus uteri untuk
menghindari perdarahan. Ibu mengerti
10. Menganjurkan ibu untuk istirahat. Ibu mengerti
11. Partograf terlampir

Table 4.4
Catatan Perkembangan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
NO Hari/ Catatan Perkembangan
Tanggal

Data Subjektif

Bayi perempuan lahir spontan belakang kepala, cukup


bulan, segera menangis, warna kulit kemerahan, tonus otot
bergerak aktif, ketuban jernih pukul 20.55 WITA

Data Objektif

KU baik, bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan dan


bergerak aktif, APGAR Scor 8,9,10, N: 144 x/menit, P: 48
x/menit, T: 36,6℃, BB: 3400 gram, PB: 51 cm, LK: 34
cm, LD: 35 cm, sklera tidak iterik, dan konjungtiva tidak
anemis, bibir tidak pucat dan mukosa bibir basah kepala
tidak ada caput succedenium, dan tidak ada caput cepal
hematoma, tidak ada retraksi pada dinding dada, genetalia
perempuan dan labia mayora sudah menutupi labiya
minora, anus ada, tali pusat tampak segar, tidak ada tanda-
tanda infeksi, BAB belum, BAK belum,

Analisa

Bayi baru lahir fisiologis

Penatalaksanaan

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada orang tua bahwa


keadaan bayi baik, bayi segera menangis, kulit

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

kemerahan, dan bergerak aktif dan jenis kelamin


perempuan.
2. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
menggunakan sarung tangan saat melakukan identifikasi
serta pemeriksaan fisik BBL.
3. Mengeringkan dan menghangatkan badan bayi dari
cairan ketuban menggunakan kain bersih dan kering.
4. Mencegah kehilangan panas dengan mengganti kain
yang bersih dengan yang kering dan bersih, menjaga
suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan menggunakan
kain kering.
5. Melakukan penimbangan berat badan bayi, pengukuran
panjang badan , lingkar kepala dan lingkar dada,
6. Menjaga kehangatan tubuh bayi, membungkus tali pusat
dengan kasa steril kering, memakaikan bayi baju, popok,
sarung tangan, sarung kaki, topi serta membungkus bayi
dengan kain bersih.
7. Memberitahukan kepada ibu bahwa bayinya akan
deberikan vitamin K untuk mencegah terjadinya
perdarahan kepala dan tali pusatnya. Ibu mengerti dan
bersedia bayinya disuntik.
8. Memberitahu ibu bayi akan diberikan salep mata untuk
mencegah perdarahan pada bayi. Ibu bersedia bayinya
akan diberikan salep mata

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

9. Memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan benar,


seperti kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus, bayi
menghadap payudara ibu, mulut bayi membuka lebar
dengan dagu menyentuh payudara serta tangan ibu
seperti mendekap bayi. Ibu dapat menyusui bayinya
dengan benar
10. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin, berikan setiap bayi membutuhkan atau setiap
2 jam sekali.
11. Memberitahukan kepada ibu untuk memberikan ASI
ekslusif selama 6 bulan karena ASI mengandung
antibody untuk mencegah infeksi dan membuat bayi
tidak mudah sakit dapat memberikan perlindungan
bagi bayi sampai umur 6 bulan.
12. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya bayi baru
lahir seperti bayi tidak dapat menyusu, demam tinggi
>38℃, bayi bernafas cepat, merintih dan kulit
berwarna kebiruan. Apabila bayi mengalami seperti
tanda-tanda bahaya tersebut segera hubungi petugas
kesehatan/ pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
memeriksakan keadaan bayi.

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

Selasa, 09 Data Subjektif


Februari
Bayi baru lahir 1 jam yang lalu. Ibu mengatakan bayinya
2021
msih belajar mengisap dengan baik. Isapannya sudah kuat
PUKUL namun ASI nya belum keluar lancer.
21.57 WITA

Data Objektif

KU baik, menangis kuat, warna kulit kemerahan, bergerak


aktif, APGAR Score 8,9,10. Tali pusat tampak segar.
BAB/BAK (+/+).

Analisa

Bayi baru lahir 1 jam

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga bahwa bayinya


dalam keadaan baik dan sehat. Ibu mengerti
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
bayi lalu menutup tali pusat bayi dengan kasa steril.
Tali pusat sudah terbungkus
3. Memakaikan popok, baju bayi, sarung tangan, topi dan
membedong bayi dengan kain kering dan bersih agar
bayi tetap hangat.
4. Menstimulasi reflek rooting (+) dengan merangsang
taktil di pipi dan mulut ketika mencari putting susu,

NO Hari/ Catatan Perkembangan


Tanggal

reflek moro (+) ketika bayi mendengar suara atau


tepuk, reflek grasping (+) dengan memberikan
sentuhan pada telapak tangan bayi. Bayi tanggap
terhadap stimulasi yang diberikan
5. Memberikan salep mata yaitu oxytetracycline 1% pada
mata kanan dan kiri. Salep mata sudah diberikan
6. Memberikan injeksi vitamin K ( 1 mg) secara IM pada
1/3 paha kiri bagian luar. Injeksi vitamin K 1 mg sudah
diberikan pada 1 jam pertama
7. Menjaga kehangatan bayi, bayi sudah dibedong
8. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusukan.
Menganjurkan ibu memberikan bayinya ASI setiap 2
jam sekali atau ketika bayi ingin. Ibu sudah
memberikan ASI
9. Mengajrkan ibu cara menyendawakan bayi digendong
tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi
bersendawa. Ibu mengerti

Anda mungkin juga menyukai