Anda di halaman 1dari 5

PEMANTAUAN PASCA

PEMICUAN STBM YANG BELUM


ODF

No. Dokumen:

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit:
Halaman : 1

UPTD
dr. HerlinaSoneraBatubara
Puskesmas rawat inap
NIP.197005172003122002
Gunungtua

1. Pengertian a. STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) adalah pendekatan untuk merubah
perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan. STBM terdiri dari 5 Pilar antara lain :
1) Tidak buang air besar ( BAB ) sembarangan/ ODF ( Open Defecation Free )
2) Mencuci tangan pakai sabun
3) Mengelola air minum dan makanan yang aman
4) Mengelola sampah dengan benar
5) Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
b. Pemicuan adalah suatu kegiatan sifatnya diharapkan akan menimbulkan effek
yang besar dan berakumulatif
c. Pemicuan BABS adalah suatu kegiatan sifatnya diharapkan akan menimbulkan
effek yang besar berakumulatif, terfokus tentang BABS dan didasari oleh
suatu yang mampu untuk menjadi besar dan meluas

1. Tujuan Umum
2. Tujuan Terselenggaranya Rencana Tindak lanjut Hasil Pemicuan di Wilayah kerja
puskesmas dalam rangka memberikan arahan kepada komunitas yang telah
terpicu untuk merubah perilaku BAB menjadi lebih sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya hasil kegiatan Pemicuan STOP BABS
b. Diketahuinya hambatan / masalah yang dihadapi masyarakat menuju STOP
BABS
3. Dirumuskannya cara pemecahan masalah sesuai dengan kondisi masyarakat
setempat
4. Disusunnya rencana Tindak lanjut Menuju percepatan ODF

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Gunungtua No. 800/057/SK/2017

Per.Men.Ke snomor 75 Tahun 2014 tentangPusatKesehatanMasyarakat

4. Referensi Permenkes nomor 32 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan tenaga


sanitarian
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Permenkes No 3 Tahun 2014 tentang STBM
5. Prosedur 1. Peta wilayah
2. Buku dan alat tulis
3. Alat Peraga Pemicuan

1. Perkenalkan diri dan tim secara terbuka


6. Langkah-langkah 2. Menginformasikan tujuan kedatangan adalah untuk belajar kegiatan
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan
3. Posisikan masyarakat sebagai “guru” dan fasilitator sebagai “murid”
4. Menginformasikan bahwa kedatangan tim untuk belajar bukan untuk
memberikan bantuan.
5. Cairkan suasana melalui permainan ( roll playing )
6. Buat pemetaan lokasi masing – masing rumah disertai lokasi sungai dan TTU
lainnya.
7. Tanyakan kemana masyarakat buang air besar ( BAB )
8. Beri tanda berbeda untuk mereka yang BAB sembarangan, dijamban maupun
yang menumpang
9. Minta masyarakat untuk menghitung sendiri tingkat “besaran” tinja yang
tersebar luas sembarangan dalam kg/ kwintal/ ton.
10. Tanyakan berapa jumlah anggota keluarga, kalikan dengan jumlah tinja
11. Picu dengan rasa jijik, rasa takut sakit , rasa malu dan rasa berdosa
12. Picu dengan hubungan antara kebersihan dengan agama dan iman seseorang.
13. Ajak masyarakat untuk menghentikan kebiasaan BAB sembarangan dan hidup
bersih dan sehat
14. Dorong masyarakat untuk sepakat berniat berubah
15. Dorong masyarakat untuk membuat rencana tindak lanjut yang dipimpin
salah satu dari mereka sendiri, yang berisi kesanggupan seseorang, kapan
akan membangun jamban secara swadaya bisa dengan cara arisan jamban
16. Beri reward ( applaus/ tepukan tangan ) bagi warga yang terpacu dan
merencanakan sanggup kapan mereka akan membangun jamban.
17. Akhiri pemicuan dengan memberikan dukungan dan do’a agar masyarakat
bisa hidup bersih dan sehat.

7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang
perludiperhatikan

9. Unit terkait 1. UKM


2. Promkes
3. Keslingk
4. TU
10. Rekamanhistorisperub
ahan
PEMANTAUAN PASCA
PEMICUAN STBM YANG BELUM
ODF

No. Dokumen:
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
TanggalTerbit:
Halaman : 1

UPTD
dr. HerlinaSoneraBatubara
Puskesmas rawat inap
NIP.197005172003122002
Gunungtua

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Perkenalkan diri dan tim secara terbuka
2. Menginformasikan tujuan kedatangan adalah untuk belajar kegiatan
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan

3. Posisikan masyarakat sebagai “guru” dan fasilitator sebagai“murid”


4. Menginformasikan bahwa kedatangan tim untuk belajar bukan untuk
memberikan bantuan.
5. Cairkan suasana melalui permainan ( roll playing )
6. Buat pemetaan lokasi masing – masing rumah disertai lokasi sungai dan
TTU lainnya.
7. Tanyakan kemana masyarakat buang air besar ( BAB )

8 Beri tanda berbeda untuk mereka yang BAB sembarangan, dijamban


maupun yang menumpang
9 Minta masyarakat untuk menghitung sendiri tingkat “besaran” tinja yang
tersebar luas sembarangan dalam kg/ kwintal/ ton.

10 Tanyakan berapa jumlah anggota keluarga, kalikan dengan jumlah tinja

11 Picu dengan rasa jijik, rasa takut sakit , rasa malu dan rasa berdosa
12 Picu dengan hubungan antara kebersihan dengan agama dan iman
seseorang.

13 Ajak masyarakat untuk menghentikan kebiasaan BAB sembarangan dan


hidup bersih dan sehat
14 Dorong masyarakat untuk sepakat berniat berubah

15 Dorong masyarakat untuk membuat rencana tindak lanjut yang dipimpin


salah satu dari mereka sendiri, yang berisi kesanggupan seseorang,
kapan akan membangun jamban secara swadaya bisa dengan cara
arisan jamban
16 Beri reward ( applaus/ tepukan tangan ) bagi warga yang terpacu dan
merencanakan sanggup kapan mereka akan membangun jamban.

17 Akhiri pemicuan dengan memberikan dukungan dan do’a agar


masyarakat bisa hidup bersih dan sehat.

Compliance rate (CR) : %

AUDITOR

( ……………………………….. )
NIP.

Anda mungkin juga menyukai