LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH
NAMA
JABATAN
TANDA TANGAN
TANGGAL
PEKERJAAN
Jasa Konsultansi Supervisi Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Daerah irigasi Gunung Putri
UNIT PENERIMA
1. 4.
2. 5.
3. 6.
SEJARAH DOKUMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Rencana Mutu Kontrak (RMK) merupakan bagian yang harus disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi
dalam hal ini PT. Bagus Darajat Konsultan sebagai Konsultan Supervisi pada Paket Pekerjaan Jasa
Konsultasi Supervisi Daerah Irigasi Gunung Putri. Rencana Mutu Kontrak (RMK) diserahkan pada
periode minggu pertama setelah tanggal dimulainya pekerjaan yang dinyatakan dalam SPMK dan
dibahas pada Rapat Pra Pelaksanaan Pekerjaan dan Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah
satu dokumen pelaporan administrasi dan alat pengendalian kegiatan proyek sehingga RMK harus
disiapkan demi Pengendalian Proyek agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, tidak
menyalahi spesifikasi dan kualitas, serta mengacu pada kuantitas yang telah dianggarkan. Tujuan
adanya Dokumen Mutu Kontrak ini dikaitkan dengan keinginan pemberi kontrak, dikaitkan dengan
pengendalian kuantitas dan kualitas pekerjaan, selain itu juga dikaitkan dengan kesesuaian spesifikasi,
jadual pelaksanaan, dan metode kerja.
Untuk lebih efisiennya pelaksanaan pengendalian mutu atas/produk pekerjaan tersebut, perlu adanya
jaminan mutu terhadap ketaatan dan konsisten dalam penjalankan prosedur mutu yang telah
ditetapkan dalam proses pelaksanaan dan dokumen kontrak.
Adapun dokumen-dokumen acuan yang digunakan untuk pengendalian mutu pekerjaan agar sesuai
dengan yang diinginkan adalah antara lain: Dokumen Pengadaan, Dokumen Kontrak, Berita Acara,
dan Kesepakatan-kesepakatan perubahan yang disetujui bersama antara Pemberi Proyek dalam hal ini
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy, Pelaksana/Kontraktor, dan Konsultan
Pengawas.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini dilengkapi dengan informasi pengerahan SDM/Personil yang terlibat,
sisi finansial, peralatan yang akan digunakan serta metode kerja yang nantinya akan digunakan dalam
pekerjaan pengawasan.
e. Struktur Organisasi
f. Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang
g. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
i. Jadwal Personil
j. Jadwal Peralatan
k. Jadwal Arus Kas
l. Rencana dan Metode Pelaksanaan
m. Daftar Induk Dokumen
n. Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja
o. Lampiran
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan Nasional, maka Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan
serangkaian usaha terus menerus yang dititik beratkan kepada sektor pertanian, yang berupa
pembangunan di bidang sumber daya air guna menunjang peningkatan produksi pangan.
Sesuai Permen PU No. 14/PRT/M/2015 tentang kreteria penetapan status daerah irigasi pasal 10 ayat
1 yang berbunyi pemerintah daerah provinsi mempunyai wewenang dan tanggung jawab melakukan
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya
1000 ha sampai dengan 3000 ha dan DI. lintas daerah Kabupaten/kota.
Untuk melaksanakan tanggung jawab dan kewenangannya, maka Salah satu usaha yang dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah dengan melakukan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi
Daerah Irigasi Gunung Putri yang terletak di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
yang pengelolaan irigasinya oleh UPTD PSDA WS.Citanduy Dinas Sumber Air Provinsi Jawa Barat.
Daerah irigasi Gunung Putri dibangun pada tahun 1970, merupakan daerah irigasi kecil yang dibangun
oleh pemerintah. Lokasi Bendung sendiri terletak Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican dan jaringan
irigasinya melintasi Desa Bangunsari Kecamatan Pamarican Kab. Ciamis dan Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Daerah Irigasi Gunung Putri kondisi eksisting melayani areal fungsional seluas ± 500 Ha, sedangkan
kondisi jaringan sudah banyak mengalami penurunan fungsi, hal ini diakibatkan oleh usia bangunan
dan jaringan, sehingga mempengaruhi pelayanan air irigasi.
Sumber air utama DI. Gunung Putri adalah Sungai Ciseel, namun pada musim kemarau kondisi debit
airnya tidak mencukupi untuk mengairi seluruh areal irigasi. Oleh karena itu untuk memenuhi
kebutuhan air DI. Gunung Putri perlu melakukan optimalisasi serta efisiensi dalam pengoperasian pada
sistem jaringan irigasi.
1.3.1. Maksud
Maksud pelaksanaan pekerjaan supervisi adalah untuk mengawasi, membimbing dan mengarahkan
pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai prosedur dan spesifikasi yang
telah disepakati dalam kontrak pekerjaan Jasa Konsultansi Supervisi Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Permukaan, diharapkan mampu mengimplementasikan pengendalian, tanggung jawab, wewenang dan
tugas operasional penyedia jasa konstruksi sehingga dapat menghasilkan pekerjaan Rehabilitasi
Daerah Irigasi Gunung Putri Kabupaten Ciamis/Kota Banjar berjalan dengan baik, efektif dan efisien
sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditetapkan dalam Kontrak serta sesuai dengan Norma,
Standar, Peraturan dan Manual (NSPM) yang berlaku.
1.3.2 Tujuan
Tujuan diadakannya Pekerjaan ini agar pekerjaan Pengawasaan Konstruksi adalah secara garis besar
sebagai berikut :
1. Membantu PPK dengan menyiapkan bahan persiapan pelaksanaan Kontrak, berupa:
penandatanganan Kontrak, Pre Construction Meeting, Pekerjaaan Persiapan Konstruksi,
penyerahan lokasi pekerjaan, pengukuran kembali lokasi pekerjaan (Uitzet) dan Mutual Check..
2. Melakukan pengawasan, evaluasi, monitoring dan pengendalian terhadap pelaksanaan
pekerjaaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dengan mengacu
kepada Dokumen Kontrak.
3. Sebagai Direksi Teknis mewakili PPK dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
1.3.3. Sasaran
Terlaksananya Rehabilitasi Daerah Irigasi Gunung Putri Kabupaten Ciamis/Kota Banjar yang
mempunyai fungsi mengairi seluruh areal irigasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tepat
biaya, waktu dan mutu sesuai dengan Dokumen Kontrak.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
C. KELUARAN
Berupa Pelaporan Pengawasan yang akan dilaporkan kepada pihak UPTD secara berkala yaitu
berupa Laporan Mingguan, Laporan Bulanan dan Laporan Akhir.
BAB III
SASARAN MUTU KEGIATAN
3.1. UMUM
Rencana Mutu Kegiatan ini dibuat untuk memberikan jaminan kepada Pemberi Tugas, tentang
bagaimana penyedia melalui timnya yang diberi kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan
ini sehingga target kegiatan akan dicapai sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Penyedia memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pengendalian kegiatannya dengan
menerapkan sistem manajemen mutu, dalam skala dan bobot yang sesuai dengan karakteristik
pekerjaan yang dihadapi, sekalipun tanpa diminta oleh Pengguna Jasa.
Selain dari persyaratan yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa, Rencana Mutu Kerja Kegiatan ini
sekaligus dipersiapkan untuk kepentingan internal Organisasi Penyedia, untuk digunakan sebagai
panduan pelaksanaan kegiatan.
Sebelum melaksanakan kegiatannya, Ketua Tim Penyedia akan mensosialisasikan RMK ini kepada
seluruh jajaran yang terlibat dan mengevaluasi kesusaian pelaksanaan kegiatan terhadap ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Rencana Mutu Kontrak ini.
Tim Penyedia sangat menyadari tuntutan mutu sebagaimana yang dinyatakan dalam peraturan
perundang-undangan yang mewajibkan Penyedia untuk membuat Rencana Mutu sebelum
melaksanakan kegiatannya, agar kegiatan dapat terkendali dan mencapai target dan sasaran dengan
persyaratan yang telah ditetapkan.
Sasaran Mutu : “Zero Complain” dari Pengguna Jasa, baik Verbal maupun Formal pada Aspek
Produk/Pelaporan maupun Kualitas Sumber Daya Manusia/Personil.
Cara pencapaiannya :
Konsisten melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta verifikasi pada setiap hasil
kegiatan, sebelum diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Melakukan komunikasi yang efektif dengan Pengguna Jasa baik melalui pembahasan formal
maupun informal.
BAB IV
Dokumen persyaratan teknis dan administrasi yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan ini
adalah :
Adapun dokumen-dokumen tersebut dikendalikan oleh Tim dengan cara melakukan pencatatan dan
perubahan status.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN/ PPK
TEAM LEADER
BAB VI
Tim Pengawas Teknik Lapangan akan diketuai oleh Ketua Tim (Team Leader) dan akan mewakili
konsultan dalam melaksanakan tugasnya di lapangan (site) maupun pekerjaan Administrasi (kantor).
Tugas dari masing-masing personil yang tergabung dalam Tim Tenaga Ahli akan mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua tim adalah Ahli Teknik Sumber Daya Air (211) dan Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Konstruksi (603) yang diterbitkan oleh LPJK, pendidikan minimal sarjana teknik Stara-1 (S-1), Jurusan
Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi atau yang
telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah di akreditasi, mempunyai pengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan dibidang Pekerjaan Teknik Sipil Keairan atau sejenisnya dan mempunyai
sertifikat keahlian dan pengalaman sebagai ketua tim sekurang - kurangnya selama 5 (lima) Tahun.Sebagai
Ketua Tim tugas utamanya adalah:
A. Menerapkan peraturan Perundang Undangan Konstruksi, Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(SMKK);
B. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai;
C. memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan, monitoring,
evaluasi dan pengendalian teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani;
D. Menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan,
mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan
pekerjaan, serta mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan
dengan teknis maupun permasalahan kontrak;
E. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di
lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana kerjanya;
F. Menyampaikan metode pelaksanaan pekerjaan/network planning;
G. Bertanggung jawab atas pelaporan pekerjaan .
A. Menerapkan peraturan Perundang Undangan Konstruksi Bendung Irigasi, Sistem Manajemen Mutu
(SMM),
B. Menerapkan prinsip prinsip dasar pengelolaan Sumber Daya Air;
C. Menerapkan Parameter Standar Pengambaran Daerah Irigasi;
D. Menyiapkan alternatif metoda kerja Rehabilitasi Daerah Irigasi;
E. Memeriksa hasil staking out Daerah Irigasi;
F. Menyusun rencana pelaksanaan dan rencana pengawasan pelaksanaan Daerah Irigasi;
G. Mengendalikan pelaksanaan Rehabilitasi Daerah Irigasi;
H. Menyiapkan data pedoman Pengelolaan Daerah Irigasi;
I. Apabila diperlukan dapat melakukan aplikasi model matematis;
J. Melakukan inspeksi dan pengukuran;
K. Membuat laporan pekerjaan
3. Tenaga Ahli K3
Satu orang Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) (603) Kualifikasi Tenaga Ahli Muda yang
dikeluarkan oleh LPJK, Pendidikan Minimal Sarjana Teknik Sipil strata-1 (S1), lulusan perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah di akreditasi, mempunyai pengalaman sekurang - kurangnya
selama 3 (tiga) tahun. Bertugas :
Menerapkan peraturan Perundang Undangan Konstruksi, Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(SMKK);
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi
kerja K3 sesuai dengan yang tertuang dalam Dokumen RKK;
Mengelola dan Membuat laporan penerapan SMKK dan pedoman teknis K3 konstruksi;
Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
TENAGA PENDUKUNG
1. Inspector
3. Surveyor :
c. Memeriksa pembukuan kontraktor terkait jadwal dan biaya pembangunan, supply material,
schedule kerja dan berita acara kemajuan pekerjaan kontraktor, jika sudah sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
e. Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor khususnya yang terkait dengan
jadwal dan biaya pembangunan.
4. Administrasi Proyek
BAB VII
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN
Rencana kerja yang akan dilakukan konsultan adalah mengikuti Prosedur Pengawasan . Prosedur
Pengawasan telah dikembangkan oleh Konsultan dan telah digunakan dengan baik pada Pekerjaan
Pengawasan Kegiatan DAK Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Citanduy.
Layanan Jasa Konsultan akan lebih ditekankan pada aspek-aspek praktis dalam Pengawasan
pekerjaan Konsultan di lapangan.
Seperti dijelaskan dalam bagan Alir atau Flow Chart Rencana Kerja, aktivitas selama Pengawasan
akan dimulai dengan :
Laporan Pendahuluan yang akan diserahkan pada minggu ke-2 dari terbitnya Surat perintah Mulai
kerja (SPMK).
- Rapat Mingguan ke I
- Usulan rencana Kerja Konsultan pada bulan ke I dan target prestasi yang akan dicapai pada
bulan ke I sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui.
- Rencana kerja pada bulan ke 1 yang berisi indentifikasi eksisiting yang akan dilaksanakan
pada hari ke 1.
Usulan tersebut diatas akan dievaluasi oleh Konsultan dan kemudian Konsultan akan memberikan
persetujuannya. Berdasarkan rencana kerja pada bulan ke-1, Konsultan akan membuat rencana
penempatan tenaga ahli sesuai dengan jenis dan lokasi pekerjaannya.
Kegiatan setelah rapat minggu ke I dan adalah Pengawasan pekerjaan yang akan dilakukan Konsultan
pada bulan ke 1 yang akan dituangkan dalam pembuatan laporan bulanan ke 1 yang berisi :
Setelah selesainya kegiatan pada bulan ke 1, pada kesokan harinya akan diadakan pertemuan di
mana Konsultan harus mengajukan rencana kerja bulan ke 2 dengan jenis dan lokasi pekerjaan untuk
bulan ke-2. Dalam pertemuan ini Konsultan akan mengevaluasi hasil kerja Konsultan pada bulan ke-1,
memberikan persetujuan rencana kerja Konsultan bulan ke-2 dan rencana penempatan tenaga ahli
Konsultan untuk bulan ke-2.
Usulan tersebut di atas akan dilakukan dari hari ke hari sampai dengan hari ke-60 di mana akan
diadakan :
Evaluasi pencapaian prestasi bulan ke I apakah sesuai dengan target atau tidak
Pemencahan masalah lapangan (bila ada) dan rekomendasi Saluran keluarnya
Pengajuan rencana kerja bulan ke II beserta target yang ingin dicapai
Persetujuan terhadap rencana kerja bulan ke II.
Pembuatan laporan bulanan dari rangkuman laporan minggu ke 1 s/d ke 4 yaitu laporan
bulanan ke I.
Prosedur tersebut diatas yaitu Prosedur Perencanan selama 1 (satu) bulan akan diulangi dan
dilanjutkan dengan bulan ke II, III, dan seterusnya sampai pekerjaan selesai.
Setiap bulan juga akan dilakukan rapat bulanan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan bulan bersaluran
dan program (rencana kerja) bulan mendatang.
Sesuai dengan Prosedur Pengawasan seperti telah dijelaskan diatas, evaluasi pekerjaan akan
dilakukan sebagai berikut :
- Evaluasi pendahuluan
- Evaluasi Mingguan
- Evaluasi Bulanan
- Evaluasi Akhir
Bila dilihat dari jadwal evaluasi pekerjaan (pendahuluan, mingguan, bulanan dan akhir) maka
pengendalian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan baik karena :
Dari hasil evaluasi tersebut akan dapat diketahui penentuan Saluran terpilih dan penentuan
design dan jenis konstruksi yang dipergunakan.
Bila terjadi keterlambatan akan dapat diketahui sedini mungkin dan dapat segera diatasi.
Bila terdapat masalah lapangan yang dapat menghambat pekerjaan akan dapat segera diatasi.
Terdapat koordinasi yang baik antara Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawasan
BAB VIII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal Pengawasan pekerjaan disusun dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja dan
berdasarkan atas Pendekatan dan Metode Penanganan Pekerjaan yang dicerminkan. Secara singkat
dan sederhana Jadwal Pengawasan Pekerjaan digambarkan pada Gambar berikut, dengan total
waktu Pengawasan selama 6 (enam) bulan, sesuai dengan waktu yang diberikan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK).
B Masa Konstruksi
1 Penyiapan Material
2 Pelaksanaan Konstruksi
c. Rapat Koordinasi
BAB IX
JADWAL PERALATAN
Sesuai dengan lingkup pekerjaan yang akan ditangani, maka konsultan akan menyediakan peralatan
yang akan digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Daftar peralatan ini dapat dilihat pada Tabel
1. Sedangkan Fasilitas Kendaraan Lapangan dapat dilihat pada Tabel 2.
BAB X
JADWAL PERSONIL
Jadual penugasan tenaga ahli disusun sesuai dengan jadwal kegiatan yang akan dilakukan oleh
tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta sesuai dengan jangka waktu penugasan (jumlah
orang bulan) dari tenaga ahli seperti dirinci dalam Kerangka Acuan Kerja
1,00 2 2
II TENAGA PENDUKUNG
2 Inspektor
2,00 6 12
3 Surveyor
1,00 2 2
4 Administrasi Teknik
1,00 6 6
BAB XI
DAFTAR INDUK DOKUMEN
11.1. UMUM
BAB XI
DAFTAR INDUK REKAMAN
11.1. UMUM
Untuk menjamin mengakses bukti-bukti kerja selama kegiatan berlangsung Tim Penyedia melakukan
pengendalian terhadap bukti kerja/rekaman.
Bukti kerja/rekaman telah diidentifikasikan dalam Rencana Mutu Kegiatan pada bab ini namun jenis
yang tercantum dapat berubah sesuai perkembangan selama kegiatan berlangsung.
Pengendalian bukti kerja sebagaimana dimaksud dituangkan dalam tabel Daftar Induk Bukti
Kerja/Rekaman pada lembar berikut : Tim Penyedia akan secara konsisten melakukan pengendalian
hingga kegiatan berakhir.
Status pertanggal :
Hal 1 dari..........
No Nama Bukti Kerja No. Bukti Kerja Masa Simpan Lokasi Petugas
1 Surat Menyurat ....................... Selama -Proyek
Proyek -Kantor
2 Draft Materi ....................... Selama -Proyek
Pembahasan Proyek -Kantor
3 Laporan-laporan ....................... Selama -Proyek
Proyek -Kantor
4 Risalah Rapat ....................... Selama -Proyek
Proyek -Kantor
5 Identifikasi Dokumen ........................ Selama -Proyek
Acuan Proyek -Kantor
6 Daftar Simak Kegiatan ....................... Selama -Proyek
Proyek -Kantor
7
8
9
10