Anda di halaman 1dari 4

Kategori

Definisi Jenis Tindakan Diagnosis (Kode ICD 10 Tahun 2010


Impaksi
Impacted tooth (Incisivus, Caninus, Premolar,
Impaksi merupakan gigi yang Molar, and Supernumerary Teeth)
Impaksi mengalami kegagalan Odontektomi
K.01.1 Impacted tooth
Ringan sebagian untuk keluar dan Ringan
menempati posisi normal K.01.11 Impacted of mandibular incisor
K.01.12 Impacted of maxillary canine
K.01.13 Impacted of mandibular canine
Impaksi merupakan gigi yang
mengalami kegagalan K.01.14 Impacted of maxillary premolar
Impaksi Odontektomi
sebagian atau seluruh bagian K.01.15 Impacted of mandibular premolar
Sedang Sedang
untuk keluar dan menempati K.01.16 Impacted of maxillary molar
posisi normal
K.01.17 Impacted of mandibular molar
K.01.18 Impacted of supernumerary tooth
Impaksi merupakan gigi yang
Impaksi mengalami kegagalan seluruh Odontektomi
Berat bagian untuk keluar dan Berat
menempati posisi normal

CATATAN : 1. Laporan operasi dan resume medik : penulisan diagnosa harus lengkap klasifikasi (jarak, kedalaman dan angulasi
2. Semua resiko dan komplikasi harus dituliskan lengkap (mis. berapa ml perdarahan yang terjadi, termasuk kesulita
Referensi:
1.       Standar Pelayanan Medis dari Ditjen Pelayanan Medis Depkes RI
2.  StandarProsedurOperasional RSUP DrHasanSadikin Bandung
3.       Balaji,SM, 2013, Impaction in Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery, Second edition, Elsevier, India, p
4.       Ellis III, E; Hupp, JR and Tucker, MR, 2014, Principles of Management of Impacted Teeth in Contemporary
5.       Lieblich, SE; Kleiman, MA and Zak, MJ; 2012, DentoalveolarSurgery in The Parameters of Care:Clinical Pr
6.       Laskin, DM and Abubaker, O, 2007, Decision Making in Oral and Maxillofacial Surgery, First Edition, Quin
7.       Lysell, L;2010, Current Concepts and Strategies for Third Molar Removal in Oral and Maxillofacial Surgery,
8.       Renton, T; 2010, Surgical Management of Third Molars in Oral and Maxillofacial Surgery, First Edition , Bl
9.       Hossaini, M; 2010; Surgical Treatment of Impacted Teeth other than Third Molars in Oral and Maxillofacial
10.    Andersson, L; Tsubkiboshi, M and Andreasen, JO; 2010; Autotransplantation of Teeth in Oral and Maxillofa
11.    Fragiskos, DF; 2007; Surgical Extraction of Impacted Teeth in Oral Surgery, First Edition, Springer, Berlin, p
Klasifikasi Durasi Jenis
Komorbid
M3 Rahang Bawah Gigi Rahang Atas Angulasi Anestesi Anestesi

NSA (Non Sinus Anestesi


kelas 1A, 1B, 2A Mesioangular, Vertikal Tidak ada 30-60 mt
Approximation) lokal

Anestesi
SA (Sinus Mesioangular,
Kelas 1C, 2B, 2C Ada 60 - 90 mt Umum
Approximation) Vertikal, Horizontal
(Narkose)

Mesioangular, Anestesi
SA (Sinus
Kelas 3A, 3B, 3C Vertikal, Horizontal, Ada 90 - 120 mt Umum
Approximation)
Distoangular, Inverted (Narkose)

arak, kedalaman dan angulasi) dan elemen gigi


yang terjadi, termasuk kesulitan yang dihadapi baik operator)

nd edition, Elsevier, India, p:345-82


ted Teeth in Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, Sixth Edition, Mosby Elsevier, St Louis, p:143-67
ameters of Care:Clinical Practice Guidelinesfor Oral and Maxillofacial Surgery (AAOMS ParCare 2012), Journal of Oral and M
Surgery, First Edition, QuintessencePunlishing Co, Inc, Canada, p:2-3
and Maxillofacial Surgery, First Edition, BlackwellPublishing Ltd, Oxford, p:219-58
al Surgery, First Edition , Blackwell PublishingLtd, Oxford, p:219-58
s in Oral and Maxillofacial Surgery, First Edition, Blackwell Publishing Ltd, Oxford, p:259-68
Teeth in Oral and Maxillofacial Surgery, First Edition, Blackwell Publishing Ltd, Oxford, p:281-92
t Edition, Springer, Berlin, p:121-79
Total Lama
Operator Resiko dan Komplikasi
Perawatan

Sp.BM dan Drg dengan


kewenangan klinis Perdarahan, nyeri,
Rawat Jalan
yang dikeluar Komite odema, infeksi, parastesi
Medik, RS setempat

1 Hari / rawat Perdarahan, gangguan


sehari (post Sp.BM airway, intake, nyeri,
operasi) odema, infeksi, parastesi

Perdarahan, gangguan
airway, intake, nyeri,
1-2 Hari Sp.BM
odema, infeksi, parastesi,
dan penyakit penyerta

St Louis, p:143-67
arCare 2012), Journal of Oral and MaxillofacialSurgery, Volume 70, Number 11, Supppl 3, Nov 2012
Keterangan/Catatan

Kasus ini bisa dilakukan anestesi umum (narkose) bila diperlukan pemantauan
(observasi) khusus, seperti perdarahan, gangguan airway dan intake,
pengelolaan nyeri, adanya mal anatomi gigi, letak anatomi, kelainaan sistemik,
metal retarded. Untuk kasus odontektomi lebih dari 2 elemen gigi impaksi
CATATAN : khusus tindakan dengan anestesi umum oleh Sp.BM

lume 70, Number 11, Supppl 3, Nov 2012

Anda mungkin juga menyukai