Anda di halaman 1dari 39

Tutorial Skenario 1

Kelompok 7
Dosen Pembimbing : drg. Debby Saputera Sp. Pros

Tutorial 1

Drg.
Nama Anggota Kelompok 7

1. Hilyatul Auliya 7. Annisa Vara Nurdianty


2. Nurfarahin Ajani 8. Martha Vania Saputri
3. Adela Tamara 9. Rosidin
4. Fadel M. Yasin 10. Desy Ayunda Putri
5. Eko Achmad Septiadi 11. Erwan Ridha Muzakki
6. Naila Khairiyah
Skenario
Saya Kesulitan Mengunyah Pasca Kecelakaan
Pasien datang dengan keluhan terasa ada hambatan saat membuka
mulut dan timbul nyeri pada daerah dekat telinga kiri saat membuka
mulut disertai perubahan gigitan terbuka di sisi sebelah kiri. Pasien
mengalami hal tersebut sejak 1 minggu yang lalu setelah terjatuh dari
sepeda motor dan terbentur pada dagu bawah sebelah kanan. Pasien
juga mengeluhkan tidak dapat menggerakan rahang bawah ke kanan.
THE PROBLEM TREE
Manifestasi Klinis:

- Hambatan saat membuka mulut

Keluhan: -Nyeri daerah dekat telinga kiri saat membuka

Terjatuh 1 minggu lalu dan mulut


Pasien datang
terbentur pada dagu bawah -Perubahan gigitan terbuka sebelah kiri
sebelah kanan Tidak dapat menggerakkan RB kanan

Anatomi
Definisi
Mandibula
Fraktur
Mandibula
Etiologi Komplikasi

Penatalaksana
Epidemiologi
an
Pemeriksaan &
Pemeriksaan Gejala
penunjang

Klasifikasi
Definisi
Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula. Hilangnya
kontinuitas pada rahang bawah (mandibula), dapat berakibat fatal bila tidak
ditangani dengan benar.

Fraktur mandibula adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang pada mandibular


yang dapat disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung

Fraktur mandibula merupakan fraktur kedua tersering pada kerangka wajah, hal ini
disebabkan kondisi mandibula yang terpisah dari kranium.

• Hakim AWA dkk. Deskripsi Fraktur Mandibula Pada Pasien Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin Periode Juli 2013 - Juli 2014 (Studi Retrospektif Berdasarkan Insidensi, Etiologi, Usia, Jenis Kelamin, dan Tatalaksana). Dentino Jurnal vol 1 no 2. 2016
• Hadira. Penatalaksanaan fraktur mandibula pada anak dengan cedera kepala sedang. Clinical Dental Journal UGM. Vol 2, No 1 (2016).
Etiologi
Fraktur mandibula dapat disebabkan oleh trauma maupun proses patologik :

Fraktur traumatik Fraktur patologis

• Kecelakaan kendaraan • Kista


bermotor • tumor tulang
• Terjatuh • osteogenesis imperfekta
• Kekerasan atau perkelahian • Osteomieleitis
• Kecelakaan kerja • Osteoporosis
• Kecelakaan berolahraga • Atropi atau nekrosis tulang.
• Kecelakaan lainnya

Hakim AWA dkk. Deskripsi Fraktur Mandibula Pada Pasien Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin Periode Juli 2013 - Juli 2014 (Studi Retrospektif Berdasarkan Insidensi, Etiologi, Usia, Jenis Kelamin, dan Tatalaksana). Dentino Jurnal vol no2.2016
Persentase Etiologi

4% 5%
7% Kecelakaan lalu lintas 43%

7% Perkelahian
43% Kecelakaan kerja 34%
Jatuh 7%
Kecelakaan Olah raga 4%
Penyebab lain 5%
34%
Gejala dan Manifestasi Klinis
Diagnosis fraktur mandibula dapat ditunjukkan dengan adanya :

Tidak
Rasa simetrisnya
Maloklusi Krepitasi
sakit/nyeri arcus
dentalis

Pembengka Laserasi
Fraktur gigi
kan intra oral

Sumber: Syamsuhidajat,Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. EGC.2005


Epidemiologi
Laki- laki > Perempuan = 4:1

sering terjadi pada usia produktif, yaitu usia 21-39 tahun.

Fraktur mandibula lebih umum dibandingkan cedera pada bagian sepertiga tengah

Fraktur mandibula meliputi 40% – 62% dari seluruh fraktur wajah

Fraktur subkondilar banyak ditemukan pada anak-anak

fraktur angulus lebih sering pada remaja dan dewasa muda.

Hakim AWA dkk. Deskripsi Fraktur Mandibula Pada Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Periode Juli 2013 - Juli 2014 (Studi
Retrospektif Berdasarkan Insidensi, Etiologi, Usia, Jenis Kelamin, dan Tatalaksana). Dentino Jurnal vol 1 no 2. 2016
Epidemiologi
Prevalensi terbanyak berdasarkan lokasi anatomis pada mandibula

Kondilus- Angulus Simfisis-


subkondilus mandibula parasimfisis
29% 24% 22%

Ratu A, dkk. Angka Kejadian Fraktur Mandibula Berdasarkan Lokasi Anatomis di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode
Januari 2011- Desember 2013. JOM FK. Vol: 1 (2). Oktober 2015
Klasifikasi Fraktur

Menurut Penyebab Menurut Hubungan Dengan


Terjadinya Fraktur Jaringan Ikat Sekitarnya
• 1. Fraktur Traumatik : • Fraktur Simple/Tertutup
• Traumatik langsung • Fraktur Terbuka
• Traumatik tidak langsung • Fraktur Komplikasi
• 2. Fraktur Fatik/Stres
• 3. Fraktur Patologis

Ajmal S, Khan M. A, Jadoon H, Malik S. A. (2007). Management protocol of mandibular ractures at Pakistan
Institute of Medical sciences, Islamabad, Pakistan. J Ayub Med Coll Abbottabad. Volume 19, issue 3.
Klasifikasi Fraktur
Menurut Hubungan Dengan Jaringan Ikat Sekitarnya

Fraktur simple atau • yaitu keadaan fraktur dengan jaringan lunak yang terkena tidak
terbuka.
tertutup

Fraktur Compound • yaitu keadaan fraktur yang berhubungan dengan lingkungan luar,
yakni jaringan lunak seperti kulit, mukosa atau ligament
atau fraktur terbuka periodontal terpapar di udara.

• yaitu fraktur yang terjadi pada satu daerah tulang yang


diakibatkan oleh trauma yang hebat sehingga mengakibatkan
Fraktur komunisi, tulang hancur
berkeping-keping disertai kehilangan jaringan yang parah.
Klasifikasi Fraktur Mandibula
• yaitu fraktur tidak sempurna dimana pada satu
Fraktur sisi dari tulang mengalami fraktur sedangkan
pada sisi yang lain tulang masih terikat.
greenstick • sering dijumpai pada anak-anak.

• diakibatkan oleh adanya penyakit pada mandibula,


seperti osteomielitis, tumor ganas, kista atau penyakit
Fraktur tulang sistemik.

patologis • Proses patologis pada mandibula menyebabkan tulang


lemah sehingga trauma yang kecil dapat mengakibatkan
fraktur.

Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Contemporary oral and maxillofacial surgery. 5th ed. St. Louis: Mosby Elsevier, 2008
2. Berdasarkan Pola Fraktur
Dengan melihat cara perawatan, maka pola fraktur mandibula dapat digolongkan menjadi :

Fraktur ini biasanya hanya tunggal, tetapi kadang terjadi lebih dari satu
Fraktur fraktur yang dapat dijumpai pada satu sisi mandibula dan bila hal ini terjadi,
Unilateral sering didapatkan pemindahan fragmen secara nyata. Suatu fraktur korpus
mandibula unilateral sering terjadi.

Fraktur bilateral sering terjadi dari suatu kombinasi antara kecelakaan


langsung dan tidak langsung. Fraktur ini umumnya akibat mekanisme yang
Fraktur Bilateral menyangkut angulus dan bagian leher kondilar yang berlawanan atau daerah
gigi kanius dan angulus yang berlawanan.

Gabungan yang sempurna dari kecelakaan langsungdan tidak langsung dapat


menimbulkan terjadinya fraktur multipel. Pada umumnya fraktur ini terjadi
Fraktur Multipel karena trauma tepat mengenai titik tengah dagu yang mengakibatkan
fraktur pada simpisis dan kedua kondilus.

Fraktur Fraktur ini hampir selalu diakibatkan oleh kecelakaan langsung yang cukup
Berkeping- keras pada daerah fraktur, seperti pada kasus kecelakaan terkena peluru
keping saat perang. Dalam sehari-hari, fraktur ini sering terjadi pada simfisis dan
parasimfisis.
(Comminuted) Penatalaksanaan Fraktur Mandibula. Referat ; 2011
Klasifikasi Fraktur Mandibula
3. Berdasarkan Lokasi Fraktur

• Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Contemporary oral and maxillofacial surgery. 5th ed.
St. Louis: Mosby Elsevier, 2008
• Mark W, Ellis E, Tucker MR. Management of facial fractures. In: Larry J.
eds.Contemporary oral and maxillofacial surgery.
5th ed. St. Louis: Mosby Elsevier,2008
• Chestnutt IG, Gibson J. Clinical dentistry. 3th ed. St. louis: Churchill
livingstone.Elsivier, 2007
• Dowd F. Mosby’s review for the NBDE part II. St. Louis: Mosby Elsevier, 2007
Klasifikasi Fraktur Mandibula
Berikut derajat fraktur mandibula berdasarkan ada tidaknya gigi :

Fraktur kelas 3
Fraktur kelas 1 Tidak terdapat gigi di
Gigi terdapat di 2 sisi kedua sisi fraktur, pada
fraktur, penanganan Fraktur kelas 2 keadaan ini dilakukn
pada fraktur kelas 1 ini Gigi hanya terdapat di melalui open reduction,
dapat melalui salah satu fraktur kemudian dipasangkan
interdental wiring plate and screw, atau
(memasang kawat bisa juga dengan cara
pada gigi) intermaxillary fixation
MANIFESTASI KLINIS

rasa sakit tidak simetrisny arcus dentalis

pembengkakan
adanya laserasi intra oral

Nyeri tekan
krepitasi
maloklusi

patahnya gigi trismus

Sumber: Syamsuhidajat,Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. EGC.2005


Pemeriksaan Subjektif
1. Anamsesis
Setiap fraktur mempunyai riwayat trauma.

Posisi waktu kejadian merupakan informasi yang penting sehingga dapat


menggambarkan tipe fraktur yang terjadi.

Penting juga mengetahui informasi riwayat sistemik pasien mengenai

• Keadaan kardiovaskular/ system respirasi


• Aapakah pasien menderita DM
• Apakah pasien sedang terapi kortikosteroid jangka Panjang/ obat2an lain
• Apakah pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu
Ajmal S, Khan M. A, Jadoon H, Malik S. A. (2007). Management protocol of mandibular ractures at Pakistan Institute of Medical sciences, Islamabad, Pakistan

Laub D, R. Facial Trauma, Mandibular Fractures. (2009).


Pemeriksaan Objektif
2. Pemeriksaan Fisik
deformitas angulasi medial, lateral, posterior atau
anterior, diskrepensi, rotasi, perpendekan atau
Inspeksi perpanjangan, apakah ada bengkak atau kebiruan, pada
luka yang mengarah ke fraktur terbuka harus diidentifikasi
dan ditentukan menurut derajatny

Nyeri tekan pada daerah faktur, nyeri bila


digerakkan. Krepitasi : biasanya penderita
Palpasi sangat nyeri oleh sebab itu pemeriksaan ini
harus gentle dan bila perlu dapat ditiadakan.

gerakan luar biasa pada daerah fraktur.


Gerakan Gerakan sendi di sekitarnya terbatas karena
nyeri, akibatnya fungsi terganggu.

Pemeriksaan trauma di tempat lain seperti kepala, torak, abdomen, traktus, urinarius dan pelvis.
Pemeriksaan Penunjang
Radiology

Wijayahadi R Yoga, Murtedjo Urip, et al. Trauma Maksilofasial Diagnosis dan Penatalaksanaannya. Surabaya. Divisi Ilmu Bedah Kepala & Leher SMF/Lab Ilmu Bedah RSDS/FK Unair Surabaya. 2006
Ajmal S, Khan M. A, Jadoon H, Malik S. A. (2007). Management protocol of mandibular fractures at Pakistan Institute of Medical sciences, Islamabad
Aizenbud, D., Hazan-Molina, H., Emodi, O., dan Rachmiel, A., 2009, The Management of Mandibular Body Fractures in Young Children, Dental Traumatol
Pemeriksaan Penunjang
Radiology

Fraktur angular comunitiv CT Scan koronal menunjukkan


pada mandibula kiri fraktur bilateral condylar

Laub D, R. Facial Trauma, Mandibular Fractures. 2009


Barrera J. E, Batuello T. G. Mandibular Angle Fractures: Treatment. 2010
Penatalaksanaan
• jalan nafas (airway), penanganan fraktur
• pernafasan (breathing), secara definitif
• sirkulasi darah termasuk
penanganan syok (circulation) • yaitu reduksi/reposisi fragmen
fraktur (secara tertutup (close
• penaganan luka jaringan lunak
reduction)
• imobilisasi sementara
• secara terbuka (open reduction)
• evaluasi terhadap kemungkinan
• fiksasi fragmen fraktur
cedera otak.
• Imobilisasi
langkah awal – sehingga fragmen tulang yang
bersifat kedaruratan telah dikembalikan tidak
bergerak sampai fase
penyambungan dan
penyembuhan tulang selesai
Indikasi Perawatan
Indikasi reduksi tertutup Indikasi reduksi terbuka

• fraktur non displace • Displace yang tidak baik pada


• fraktur kommunitive yang angle, body, atau fraktur
sangat nyata parasimfisis.
• Edentulous fraktur • fraktur multiple pada wajah.
(menggunakan prostesis • Fraktur Condylar Bilateral.
mandibula) • Fraktur pada edentulous
• fraktur pada anak dalam masa mandibula
pertumbuhan gigi.
• fraktur coronoid dan fraktur
condilar

Barrera J. E, Batuello T. G. (2010). Mandibular Angle Fractures: Treatment.


Penatalaksanaan

– Para klinisi menggunakan oklusi sebagai konsep dasar penanganan fraktur


mandibula dan tulang wajah (maksilofasial) terutama dalam diagnostik dan
penatalaksanaannya.
– Hal ini diikuti dengan perkembangan teknik fiksasi mulai dari penggunaan
pengikat kepala (head bandages), pengikat rahang atas dan bawah dengan
kawat (intermaxilari fixation), serta fiksasi dan imobilisasi fragmen fraktur
dengan menggunakan plat tulang (plate and screw)
– Prinsip penatalaksanaan fraktur Mandibula Dengan Recognition, reduction,
stabilization, & fixation. Fiksasi maksilomandibular dapat dilakukan dengan
pemasangan erich arch bar

Penatalaksanaan fraktur mandibula pada anak dengan cedera kepala sedang. Clinical Dental Journal UGM. Vol 2, No 1 (2016). Hadira
Prosedur penanganan fraktur Mandibula
1.1. Fraktur yang tidak ter-displace dapat ditangani dengan jalan reduksi
tertutup dan fiksasi intermaxilla. Namun pada prakteknya, reduksi
terbuka lebih disukai paada kebanyakan fraktur.

2. Fraktur dikembalikan ke posisi yang sebenarnya dengan jalan reduksi


tertutup dan arch bar dipasang ke mandibula dan maxilla.

3. Kawat dapat dipasang pada gigi di kedua sisi fraktur untuk


menyatukan fraktur

4. Fraktur yang hanya ditangani dengan jalan reduksi tertutup


dipertahankan selama 4-6 minggu dalam posisi fraktur intermaxilla.

5. Kepada pasien dapat tidak dilakukan fiksasi intermaxilla apabila


dilakukan reduksi terbuka, kemudian dipasangkan plat and screw.
Penatalaksanaan Fraktur Mandibula Pada Anak

Prinsip penatalaksanaan fraktur mandibula yaitu:


– Recognition
– Reduction
– Stabilization
– Fixation
 Prinsip ini harus di terapkan disamping juga tetap mempertimbangkan dampak
yang terjadi terhadap tumbuh kembang anak dimasa mendatang.
 Pemakaian alat-alat yang digunakan pada tulang rahang harus hati-hati, agar pada
waktu pemasangan alat tersebut tidak mengenai benih gigi yang ada didalam
tulang.

Hadira, Endang Syamsudin, Bilzardy Ferry Zulkifli. Penatalaksanaan Fraktur Mandibula pada Anak dengan cedera kepala sedang. Laporan Kasus. April 2016
Penatalaksanaan
Pengobatan pasca bedah dilakukan dengan :
Pemberian povidon iodine
Untuk mengurangi pembengkakan gargle setiap selesai mkan
Pemberian antibiotik seftriakson
berikan injeksi deksametason 5mg untuk menjaga kebersihan
1gr per 12 jam selama 3 hari
per 8 jam selama 3 hari mulut

Untuk mencegah perdaraan


Dilanjutkan pemberian Klindamisin diberikan injeksi asam Melakukan diet cari tinggi
300mg per oral 6 jam selama 5 hari traneksamat 500mg per 8 jam kalori tinggi protein
selama 2 hari

Selanjutnya, pengurangan sakitnya


Lalu, diganti mefinal 500mg
injeksi ketorolak 30mg per 8 jam
selama 3 hari
selama 3 hari

Nursapti ,Fitri, dkk. Refrakturasi dalam upaya koreksi malunion pada fraktur mandibula multiple. Bagian Bedah mulut FKG UGM.
Komplikasi

– Komplikasi setelah dilakukannya perbaikan pada fraktur mandibula umumnya


jarang terjadi. Komplikasi yang paling umum terjadi pada fraktur mandibula
adalah infeksi atau osteomyelitis, yang nantinya dapat menyebabkan berbagai
kemungkinan komplikasi lainnya

Laub, Donald R. Facial Trauma, Mandibular Fractures. 2009. University of Vermont College of Medicine. emedicine.medscape
Komplikasi
Penatalaksanaan fraktur yang tertunda akan menyebabkan gangguan penyembuhan tulang,
antara lain :

Delayed Union
• Keadaan penyembuhan dan penyambungan tulang yang tertunda.

Malunion
• Keadaan tulang fraktur yang sembuh dalam posisi yang tidak memuaskan dan menyebabkan kelainan
bentuk yang berarti. Hal ini dapat dapat terjadi karena imobilisasi yang tidak adekuat, misalignment
pada saat imobilisasi, atau pelepasan alat fiksasi tulang yang terlalu awal atau imobilisasi lain

Non Union
• Kegagalan dari tulang yang fraktur untuk menyambung setelah periode yang dibutuhkan untuk sembuh
normal.

Nursapti ,Fitri, dkk. Refrakturasi dalam upaya koreksi malunion pada fraktur mandibula multiple. Bagian Bedah mulut FKG UGM.
Anatomi Mandibula
Mandibula adalah tulang rahang bawah pada manusia dan berfungsi sebagai tempat
menempelnya gigi geligi.

Mandibula brhubungan dengan basis kranii dengan adanya TMJ dan disangga oleh otot-otot
mengunyah.

Terdiri dari korpus berbentuk tapal kuda dan sepasang ramus . Keduanya bertemu pada angulus
mandibula.

Pada permukaan luar digaris tengah corpus mandibula ada sebuah rigi yang menunjukkan garis
fusi dari kedua belahan selama perkembangan yaitu simfisis mandibula.

Foramen mental dibawah premolar dua. Dari sini keluar a v n alveolaris inferior.

Snell R. S. (2006) Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta
Soepardi E A, Iskandar N. (2006). Buku ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. Bab VII, hal 132-156. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.
Anatomi Mandibula
Anatomi mandibula
Anatomi Mandibula

Mandibula dipersarafi oleh saraf mandibular, alveolar inferior, pleksus


dental inferior dan nervus mentalis.

Sistem vaskularisasi pada mandibula dilakukan oleh arteri maksilari


interna, arteri alveolar inferior, dan arteri mentalis.

Fraktur mandibula sangat penting dihubungkan dengan adanya otot yang


berorigo atau berinsersio pada mandibula ini. Otot tersebut adalah otot
elevator, depressor, dan protrusor.
Snell R. S. (2006) Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta
Soepardi E A, Iskandar N. (2006). Buku ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. Bab VII, hal 132-156. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.
Nervus
Vaskularisasi
Anatomi Mandibula
Otot otot yang berperan dalam :
Depresi
• M. Temporalis (membuka mulut)
• M. Masetter • M. Pterygoideus
• M. Pterygoideus lateralis
medialis • M. Suprahyoid
Elevasi • M. Infrahyoid
(menutup mulut)

Keith L Moore. Anatomi Beriontasi Klinis ed 5. 2013


TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai