Anda di halaman 1dari 29

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)
2022
Direktur RS.Cakra Husada
.
PENGERTIAN Pasien Usia lanjut adalah orang tua berusia 60 tahun ke atas yang
memiliki penyakit majemuk (multipatologi), akibat gangguan fungsi
jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah.
Pelayanan Geriatri diberikan kepada pasien
1. Lanjut Usia dengan kriteria :
a. Memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan atau psikis atau
b. Memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan akibat
penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan
2. Dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1
(satu) penyakit fisik dan/atau psikis
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik,fungsional,psikososial dan ekonomi penderita usia
lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-disiplin
tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
a. Menegakkan :
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik;
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik;
- Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut.
b. Menegakkan adanya gangguan organ/sistem (impairment),
(disabilitas) dan ketidakmampuan sosial (handicap) untuk dapat
dilakukan terapi dan/atau rehabilitasi
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN GERIATRI
RAWAT JALAN
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/3

TUJUAN c. Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan lingkungan


yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penderita tersebut

KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor SK
… Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Lakukan anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium


yang sesuai dengan indikasi.
2. Pengkajian status fungsional dengan pemeriksaan :
a. ADL (Activity of Daily Living) Bartel dan Katz.
b. IADL (Instrumental Activity of Daily Living).
3. Pengkajian status mental dan kognitif, terutama menyangkut fungsi
intelektual memori baru dan lama dinilai dengan pemeriksaan MMSE
(Mini-Mental State Examination), AMT (Abbreviated Mental Test).
4. Lakukan penapisan inkontinensia.
5. Lakukan Assesmen nutrisi.
6. Pengkajian status psikologis pasien dengan GDS (Geriatric
Depression Scale).
7. Laksanakan assesmen lingkungan, yang dilakukan di rumah
penderita di bawah arahan tim Geriatri Terpadu
8. Buatkan daftar masalah dan kesimpulan dari rekapitulasi assesmen
sebagai berikut :
a. Identitas.
b. Diagnosis (Klinis, Fisik-Antropometri dan laboratorium).
c. Impairment (kerusakan) yang berkaitan dengan aging yang tidak
disebabkan oleh penyakit (sifatnya kebih ringan).
d. Disability (kelumpuhan).
e. Handicap (keterbatasan).
9. Rekomendasi.
a. Non Farmakologi.
b. Farmakologi
ALUR PELAYANAN PASIEN KE POLI GERIATRI

RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 3/3

UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran


2. Komite Medik
3. Komite Keperawatan
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rawat Inap
6. Instalasi Rawat Jalan
7. Instalasi Penunjang Diagnostik
8. Instalasi Rehab Medik
9. Siiyanmed
ALUR PELAYANAN PASIEN KE POLI
RS. CAKRA HUSADA GERIATRI

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/3

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada


.
PENGERTIAN Alur Pelayanan poli geriatri adalah urutan pelayanan pasien lanjut usia
yang pelayanan kesehatannya akan dilaksananakan di poli geriatri dari
mulai pasien datang berobat sampai selesai.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Staf Kilinis dan non klinis dapat melaksanakanr pelayanan di poli
geriatri secara optimal, terintegrasi dan komprehensif
2. Meningkatkan kepuasan pelayanan pasien Lanjut usia
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor
SK / 69 / V / 2018 tanggal 21 Mei 2018 Tentang Pelayanan Geriatri di
Rumah Sakit Cakra Husada.
PROSEDUR 1. Pasien lanjut usia datang ke setiap Poliklinik bisa melalui Pendaftaran
rawat jalan bisa juga,melalui Instalasi Gawat Darurat.
2. Di setiap Poliklinik dilakukan Triase.
3. Pasien Geriatri di assessment secara komprehensif oleh Tim Geriatri
Terpadu terhadap masalah geriatri yaitu :
 Kondisi medis umum
 Status fungsional
 Psikiatri : Status mental,fungsi kognitif
 Sosial dan lingkungan
4. Di Poliklinik Geriatri dilakukan rencana tatalaksana
komprehensif.
5. Pemeriksaaan di Poliklinik terdiri dari asesmen dan konsultasi,
kuratif intervensi psikososial dan rehabilitatif
ALUR PELAYANAN PASIEN KE POLI
RS. CAKRA HUSADA GERIATRI

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/3

PROSEDUR 6. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang bisa diteruskan ke Unit


Laboratorium,Radiologi,Gizi dan Fisiotherapy dan sebagainya sesuai
dengan kebutuhan pasien.
7. Staf di Pelayanan Penunjang akan datang ke Poli Geriatri
untuk melakukan pelayanan atau pemeriksaan sesuai dengan indikasi.
8. Bila diperlukan untuk Rawat inap pasien bisa diteruskan untuk
Pelayanan Rawat Inap.
9. Bila memerlukan rujuk eksternal pasien diberikan rujukan untuk
melanjutkan pelayanan kesehatan lanjutan ke Rumah sakit yang
memiliki SDM, saranan dan prasarana sesuai dengan yang dibutuhkan
pasien.
10. Bila hanya diperlukan Rawat Jalan pasien di mohon untuk
menunggu obat ,yang akan diberikan oleh petugas farmasi sesuai
dengan yang di resepkan dokter.
11. Lalu pasien dipersilahkan untuk pulang

Bagan alur sebagai berikut :


ALUR PELAYANAN PASIEN KE POLI
RS. CAKRA HUSADA GERIATRI

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 3/3

UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran


2. Komite Medik
3. Komite Keperawatan
4. Instalasi Gawat Darurat
SKRINING PASIEN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada


.
PENGERTIAN Suatu upaya mengidentifikasi penyakit atau kelainan pasien geriatri
sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien
geriatri saat kontak pertama.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mengambil keputusan untuk menerima pasien geriatri rawat inap
atau pasien rawat jalan dan merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya
dengan menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber
daya rumah sakit.
2. Menentukan pelayanan yang dibutuhkan : preventif, paliatif, kuratif
dan rehabilitatif dan menetapkan pelayanan yang paling tepat sesuai
dengan urgensinya
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor …
Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Skrining dilakukan apabila pasien geriatri tiba di rumah sakit, pada
saat pasien di transportasi emergensi atau di sumber rujukan.
2. Skrining dilakukan pada area :
- Unit Rawat Jalan
- UGD (Unit Gawat Darurat)
- Tempat Pendaftaran dan Informasi Pasien.
3. Skrining dilakukan melalui :
a. Evaluasi visual atau pengamatan
b. Kriteria triase
SKRINING PASIEN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/2

PROSEDUR c. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,


psikologik;
d. Pemeriksaan laboratorium atau diagnostik imajing
sebelumnya sesuai dengan SPO Skrining Tes Diagnostik Dasar
yang Dilakukan Sebelum Penerimaan Pasien
4. Pasien geriatri dirawat sesuai dengan kebutuhan dan
penyakitnya.
5. Jika pasien geriatri hanya membutuhkan pelayanan penunjang,
maka pasien geriatri dapat mengetahui informasi apakah pelayanan
tersebut dapat dilakukan di rumah sakit atau tidak dan setiap
pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan harus selalu ada
rujukan ke Laboratorium atau ke Radiologi dari dokter.
6. Pasien geriatri dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu
menangani pasien karena keterbatasan SDM maupun fasilitas serta
keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.
7. Untuk keselamatan pasien geriatri, pasien dapat dirujuk terlebih
dahulu sebelum hasil tes diagnostik penunjang keluar.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Pendaftaran Pasien
3. Instalasi Rawat Jalan
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN
RS. CAKRA HUSADA GERIATRI

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan Oleh : Kepala


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada .


PENGERTIAN Teratasinya atau berkurangnya keluhan nyeri pada pasien geriatri yang
menjalani perawatan di RS. Cakra Husada.

TUJUAN Sebagai Acuan Penerapan Langkah-Langkah Untuk :


1. Meningkatkan kualitas pelayanan staf klinis
2. Mempercepat kesembuhan pasien geriatri
3. Menghindarkan konsekuensi-konsekuensi fisiologis dan patologis yang
diakibatkan nyeri yang tak tertangani
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor …
Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Penilaian derajat nyeri pada pasien geriatri dilakukan menggunakan


VAS atau Faces pain scale.
2. Pemberian terapi nyeri pada pasien geriatri harus mempertimbangkan
perubahan fisiologis berkaitan dengan bertambahnya usia pasien, laju
perubahan yang berbeda-beda antar individu.
3. Mempertimbangkan pengukuran nyeri yang dirasakan saat ini pada
pasien geriatri mungkin lebih bisa dipercayai dibandingkan dengan
nyeri masa lampau, khususnya pada pasien dengan gangguan kognitif
4. Mencatat pada status penilaian derajat nyeri pasien.
5. Menentukan pilihan obat yang digunakan pada tatalaksana nyeri pada
pasien geriatri. Bila diberikan opioid, dosis opioid yang diberikan
adalah setengah dari dosis dewasa muda.
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN
RS. CAKRA HUSADA GERIATRI

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/2

PROSEDUR 6. Paracetamol dan AINS serta COX-2 dapat diberikan dengan


pemantauan efek samping
7. Menentukan teknik penanganan nyeri pada pasien geriatri PCA dan
analgesia lebih efektif pada pasien geriatri dibandingkan opioid secara
konvensional
8. Melakukan evaluasi ulang secara rutin terhadap derajat nyeri dan
efektifitas terapi nyeri pada pasien geriatri, termasuk efek samping
yang muncul karena terapi tersebut.
9. Menurunkan dosis obat anti nyeri pada pasien geriatri bila derajat
nyeri makin berkurang atau menghentikan terapi tersebut bila tidak
ada lagi keluhan nyeri yang bersifat permanen.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Kamar Operasi
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rawat Intensif Care
ASUHAN PASIEN GERIATRI LEMAH
DENGAN KETERGANTUNGAN BANTUAN
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan Oleh : Kepala


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada .


PENGERTIAN Pelayanan pasien geriatri yang mengarahkan pasien geriatri yang lemah
dengan ketergantunan bantuan (pasien dementia) pasien yang mengalami
disabilitas akibat penyakitnya, pasien dengan resiko jatuh dengan
keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari hari dan mengurus diri
sehingga sangat membutuhkan bantuan baik dengan alat maupun orang
lain.
TUJUAN Sebagai Acuan Penerapan Langkah-Langkah Untuk:
1. Memenuhi kebutuhan pribadi baik fisik maupn psikologis supaya
mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental
penderita
2. Menyiapkan keluarga supaya bisa memberikan asuhan yang sejalan
dengan rumah sakit pada saat pasien sudah bisa dikembalikan
pada keluarga
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor …
Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Pasien diidentifikasi dalam hal usia dan dilakukan penggolongan


pasien usia lanjut.
2. Pasien usia lanjut yang datang ke IGD / Poliklinik dilakukan
identifikasi melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang sesuai indikasi, untuk dilakukan assessment awal.
3. Pasien diidentifikasi dalam hal usia dan dilakukan
penggolongan pasien usia lanjut.
ASUHAN PASIEN GERIATRI LEMAH
DENGAN KETERGANTUNGAN BANTUAN
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/2

PROSEDUR 4. Pasien usia lanjut yang datang ke IGD / Poliklinik dilakukan


identifikasi melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang sesuai indikasi, untuk dilakukan assessment awal.
5. Dokter merumuskan rencana asuhan pasien termasuk
kebutuhan penggunaan alat bantu sehari-hari untuk kenyamanan dan
kemandirian pasien.
6. Dokter memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga
tentang pentingnya alat bantu, cara penggunaan alat bantu serta risiko
penggunaan alat bantu dalam jangka waktu lama jika tidak disertai
perawatan yang tidak benar.
7. Perawat memberi edukasi tentang asuhan pasien dengan
pengunaan alat bantu agar tidak menimbulkan risiko yang tidak
diinginkan misalnya dekubitus, atrofi otot, dll.
8. Dokter melakukan konsultasi /alih rawat ke bagian disiplin
ilmu lain jika diperlukan sesuai dengan kebutuhan asuhan pasien.
UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan
5. Unit Intensif
6. Instalasi Penunjang Diagnostik
PERAWATAN PASIEN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/4

Ditetapkan Oleh : Kepala


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada .


PENGERTIAN 1. Pemberian perawatan pada pasien dengan mengklasfikasikan tingkat
ketergantungan dan aktifitas pasien dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
2. Dilakukan saat ada pasien baru yang berumur diatas umur 60 tahun
yang memiliki lebih dari 1 penyakit fisik dan atau psikis atau
memiliki 1 penyakit yang mengalami gangguan akibat penurunan
fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
3. Pasien dengan umur 70 tahun ke atas yang memiliki 1 penyakit fisik
dan atau psikis yang mengalami penderitaan penyakit atau gangguan
baik kronis maupun akut.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mengklasifikasikan tingkat ketergantungan pasien geriatri.
2. Mengklasifikasikan aktifitas pasien geriatri.
3. Menjadi indikator bagi perawat dalam memberikan asuhan.
keperawatan kepada pasien geriatri.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor …
Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Cuci tangan.


2. Melakukan identifikasi pasien
3. Jelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan
4. Melakukan pengkajian resiko jatuh
5. Melakukan pengkajian Nyeri
PERAWATAN PASIEN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/4

PROSEDUR 6. Melakukan pengkajian resıko decubitus


7. Lakukan pengkajuian pada pasien atau keluarga pasien yang
mencakup :
a. Tingkat pendidikarn
b. Riwayat rekreasi
c. Sistem pendukung
d. Deskripsi Kekhususan
e. Status mental
f. Status Psikologis
g. Status Afektif
h. Status Sosial
i. Fungsi Barthel Indeks
8. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien sesuai formulir Evaluasi
Fungsi Barthel Index, terdıri dari evaluasi aktifitas dengan cara
menghitung skor berdasarkan keadaan pasien
a. Makan .
0 : Tidak mampu
5 : Membutuhkan bantuan untuk memotong makanan .
10 :Tanpa bantuan
b. Mandi
0 : Dengan bantuan
5 : Tanpa Bantuan
c. Pergi ke dan dari kamar mandi
5 : Dengan bantuan
10 : Tanpa bantuan ( membuka pakaian, menyeka dan menyiram)
d. Merapihkan diri
0 : Dengan bantuar .
5 : Tanpa bantuan
e. Berpakaian
0 : Tidak mampu .
5 : Dengan bantuan .
10 : Tanpa bantuan (memasang kancing, ritsleting tali, dll)
PERAWATAN PASIEN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 3/4

PROSEDUR f. Mengontrol BAB


0 : Tidak dapat menahan BAB, membutuhkan pencahar 5 :
Sesekali membutuhkan bantuan .
10 : Dapat dikontrol
g. Mengontrol BAK
0 : Dengan bantuan / kateter atau mengompol
5 : Sesekali membutuhkan bantuarn . 10 :
Dapat dikontrol
h. Pindah dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya .
0 : Dengan bantuan penuh
5 : Dengan bantuan .
10 : Tanpa bantuan
i. Berjalan di tempat tidur .
0 : Tidak dapat berjalalan .
5 : Dengan kursi roda
10 : Dengan bantuan .
15 : Tanpa bantuan
j. Naik turun tangga
5 : Dengan bantuan penuh 10
: Tanpa bantuan
9. Pengısian pada kotak-kotak akufitas diberi tandaV) sesuai skor yang
dipilih.
10. Setelah dusi lakukan penjumlahan (Total Skor) pada kotak paling d
bawah dengan definisi sebacai berikut
a. 0-20 : Ketergantungan penuh
b. 21-61 : Ketergantungan berat
c. 62-90 : Ketergantungan sedang
d. 91-99 : Ketergantungan ringan
e. 100 : Mandiri
11. Bila telah selesai, rapikan pasien.
12. Melakukan kolaborasi dengan anggota staf klinis untuk
membuat perencanaan perawatan pasien.
13. Mengatur jumlah pola ketenagaan yang terkait dengan rumus
ketergatungan pasien
14. Tinggalkan pasien dalam keadaan aman dan nyaman.
15. Cuci tangan.

PERAWATAN PASIEN GERIATRI


RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 4/4

PROSEDUR 16. Dokumentasikan segera hasil pengkajian dan proses perawatan yang
akan dan sudah dilaksanakan.
Keperawatarn pasien yang dirawat di Unit Intensif dianggap
ketergantungan penuh dan tidak perlu dievaluasi Fungsi Barthel Index.

UNIT TERKAIT 1. Komite Keperawatan


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Kamar Bedah
6. Instalasi Intensif Care
PELAYANAN GERIATRI HOME CARE
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan Oleh : Kepala


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada .


PENGERTIAN Merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah yang
ditujukan pada pasien umur 60 tahun keatas (lansia).

TUJUAN Sebagai acuan petugas medis untuk kegiatan home care


geriatri/lansia di Rumah Sakit Cakra Husada.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor ….
Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Pasien atau keluargan yang membutuhkan pelayanan home care,


menghubungi koodinator home care
2. Koordibator home care menggali informasi tentang
a. Masalah kesehatan yang terjadi pada pasien
b. Alamat pasien
c. memberikan penjelasan mengenai :
3. Sistem layanan
4. Pembiayaan
5. Apabila pasien atau keluarga menyatakan setuju dengan system
layanan dan pembiayaan maka koordinator homecare menunjuk
petugas yang datang
6. Petugas yang sudah dijadwalkan membawa :
a. Foam Pelayanan Home Care
b. Penjelasan layanan dan pembiayaan
c. Lembar persetujuan layanan
d. Alat danobat yang dibutuhkan
7. Petugas menjelaskan mekanisme pelayanan
8. Pasien/keluarga menandatangani kontrak pelayanan

PELAYANAN GERIATRI HOME CARE

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/2
RS. CAKRA HUSADA
PROSEDUR 9. Petugas memberikan layanan dan mendokumentasikan pada form
home care. Petugas melapor ke koordinator home care hasil dari
PELAYANAN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan Oleh : Kepala


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit RS. Cakra Husada
OPERASIONAL
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada .


PENGERTIAN Pasien Usia lanjut adalah rangkaian pelayanan pada pasien yang berusia
60 tahun keatas dengan dua atau lebih masalah kesehatan (multi patologi)
akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani dan atau kondisi sosial yang
bermasalah (geriatri). Pasien lanjut usia dengan ketergantungan adalah
pasien yang berusia 60 tahun keatas dengan keterbatasan dalam
melakukan kegiatansehari-hari dan mengurus diri sehingga sangat
membutuhkan bantuan baik dengan alat maupun orang. Karena
keterbatasan sarana dan prasarana Rumah Sakit Cakra Husada
menambahkan gangguan konginitif sebagai kriteria tambahan pasien
geriatri.
TUJUAN Memberikan pelayanan multidisiplin yang bermutu dengan asuhan dan
kondisi pasien usia lanjut untuk menuju geriatri mandiri dengan minimal
patologi.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada Nomor …
Tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Cakra Husada.

PROSEDUR 1. Pasien didentifikasi dalam hal usia lanjut dan dilakukan penggolongan
pasien usia lanjut
2. Pasien usia lanjut yang datang ke IGD/poliklinik dilakukan
identifikasi melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang sesuai indikasi, untuk dilakukan asessment awal
3. Dokter merumuskan rencana asuhan pasien termasuk
kebutuhan pengguna alat bantu sehari-hari untuk kenyamanan,

kemandirian pasien

PELAYANAN GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi No. Dokumen


0 2/2

PROSEDUR 4. Jika pasien memerlukan alat bantu, dokter akan memberikan


penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang cara penggunaan serta
resiko penggunaan alat bantu dalam jangka waktu lama, jika disertai
perawatan yang tidak benar
5. Perawat memberi edukasi tentang asuhan pasien dengan
penggunaan alat bantu agar tidak menimbulkan resiko yang tidak
diinginkan, misalnya dekubitus, atrofiotot, dll
6. Dokter melakukan konsultasi / alih rawat kebagian disiplin ilmu
lain jika diperlukan sesuai dengan kebutuhan asuhan pasien
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
PENGKAJIAN RESIKO JATUH GERIATRI

RS. CAKRA HUSADA


No. Dokumen No Revisi Halaman
0 1/2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh : Kepala


OPERASIONAL RS. Cakra Husada
(SPO)

Direktur RS.Cakra Husada .


PENGERTIAN 1. Cara mengidentifikasi pasien geriatri berisiko jatuh untuk menilai
kemungkinan terjadinya pasien jatuh.
2. PasienGeriatri adalah :
Pasien Lanjut Usia diatas umur 60 tahun yang memiliki lebih dari 1
(satu) penyakit fisik dan atau psikis atau memiliki 2 gangguan akibat
penurunan fungsi organ, psikologi, social, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan
kesehatan.
TUJUAN Sebagai Acuan Penerapan Langkah-Langkah Untuk:
3. Memastikan bahwa semua pasien geriatri baru yang berisiko jatuh
terindentifikasi oleh tim oleh staf klinis dan non klinis yang
menangani.
4. Memastikan bahwa dilakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk
pasien geriatri yang berisiko jatuh
5. Melakukan evaluasi untuk memonitor perubahan status risiko
jatuh pada pasien geriatri.
KEBIJAKAN Sesuai Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Cakra Husada
tentang Kebijakan Pelayanan Geriatri di.

PROSEDUR 1. Perawat melakukan penilaian risiko jatuh pasien baru geriatri dalam
formulir Pengkajian Risiko Jatuh
PENGKAJIAN RISIKO JATUH PASIEN
GERIATRI
RS. CAKRA HUSADA

No. Dokumen No Revisi Halaman


0 2/2

PROSEDUR 2. Perawat menerapkan pencegahan jatuh pada pasien sesuai dengan


(LANJUTAN) tingkat risiko (risiko rendah dan risiko tinggi), termasuk
menjelaskan pada pasien dan keluarga
3. Perawat mengkomunikasikan tingkat risiko jatuh pasien kepada
dokter.
4. Perawat memasangkan gelang risiko jatuh warna kuning pada
pergelangan tangan pasien dengan risiko jatuh tinggi dan member
tanda“JATUH”pada pintu kamar pasien.
5. Perawat melakukan penilaian ulang bila terjadi perubahan kondisi
atau pengobatan dalam Formulir Penilaian Risiko Jatuh Pasien
Geriatri.
6. Perawat/petugas melaporkan insiden jatuh ke Tim Keselamatan
Pasien Unit Kerja dengan menggunakan formulir insiden
Keselamatan Pasien Unit kerja dengan menggunakan formulir Insiden
Keselamatan Pasien (Lihat SPO Pelaporan Insiden). Tim Keselamatan
Pasien Unit Kerja selanjutnya melaporkan secara priodik setiap
bulan ke Komite
Keselamatan Pasien/ Patient Safety Rumah Sakit.
UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran

2. Instalasi Gawat Darurat

3. Instalasi Rawat Inap

4. Instalasi Rawat Jalan

5. Instalasi Penunjang Diagnostik

6. Instalasi Rehab Medik

7. Instalasi Rawat ICU

Anda mungkin juga menyukai