00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Dokter Jaga UGD adalah seorang dokter umum yang masih aktif bekerja
melakukan tugas jaga di UGD, Dokter Jaga adalah seorang dokter umum
yang masih aktif dan memiliki surat izin praktik untuk melakukan tugas jaga
UGD Klinik, bertanggung jawab dalam pelayanan medis di UGD dan ruang
perawatan selama shift/jam kerja berlangsung.
1. Dokter jaga UGD melakukan tugas jaga dengan benar sehingga
TUJUAN
meningkatkan pelayanan medik di Klinik Utama Cahaya Husada sesuai
standar medis.
2. Dokter jaga UGD melaksanakan program keselamatan pasien di
lingkungan Klinik Utama Cahaya Husada
PROSEDUR Langkah-langkah:
1. Pasien dari loket pendaftaran menuju UGD untuk menyerahkan lembar
rawat yang diterimanya di loket.
2. Petugas di UGD mempersilakan pasien berbaring di atas bed sesuai
kriteria triase.
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan lembar rawatan.
4. Dokter melakukan anamnesis yaitu wawancara terhadap pasien atau
keluarganya mengenai:
- Keluhan Utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien yaitu:
- Inspeksi : Keadaan umum pasien.
- Palpasi : Perabaan kemungkinan adanya benjolan, konsistensi
hepar / lien. - Perkusi : Untuk menentukan batas jantung, keadaan
paru, hepar, dan organ lainnya
- Auskultasi : Untuk mengetahui suara jantung, paru dan peristaltik
usus.
6. Melakukan pemeriksaan Elektrokardiografi pada pasien laki-laki usia
>40 tahun, pasien perempuan yang mengeluhkan nyeri dada dan
atau ulu hati atau secara klinis khas sebagai suatu kasus Sindrom
Koroner Akut (SKA).
7. Melakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu/ad random
menggunakan alat pemeriksaan gula sederhana pada kasus yang
diperlukan.
8. Jika diperlukan konsul ke unit lain seperti radiologi dan laboratorium
atau diperlukan pemeriksaan penunjang maka petugas unit tersebut
datang untuk menjemput pasien dan melakukan transfer pasien ke
unit yang diperlukan tersebut dan dilakukan pemeriksaan penunjang.
9. Hasil pemeriksaan tersebut digunakan sebagai data pendukung
dalam penegakan diagnosis pada pelayanan pasien
10. Tindakan yang dilakukan dicatat dalam lembar rawatan
11. Dokter melakukan penegakan diagonosa, menentukan tindakan
terapi sebagai tatalaksana awal sesuai Panduan Praktik Klinik dan
Clinical Pathway.
10. Dokter memberikan resep obat kepada Perawat untuk diserahkan
kepada Unit Farmasi.
11. Dokter melaporkan kondisi pasien kepada Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) menggunakan Teknik SBAR TBaK.
12. Untuk pasien yang tidak mampu ditangani secara mandiri, maka
dokter dapat membuat rujukan ke Rumah Sakit Rujukan
berdasarkan koordinasi dengan DPJP.
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jumlah dan
jenis obat dan bahan medis habis pakai dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat dan
bahan medis habis pakai di Klinik..
TUJUAN 1. Mendapatkan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai sesuai
kebutuhan
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat dan bahan medis habis pakai
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
PROSEDUR Alat:
LPLPO
Langkah-langkah:
1. Laporan perencanaan kebutuhan obat dibuat pertriwulan
2. Mengumpulkan data pemakaian obat dan bahan medis habis pakai (LPLPO) Sub
Unit bulan sebelumnya.
3. Menganalisa data pemakaian obat dan bahan medis habis pakai dan Sun Unit bulan
sebelumnya
4. Menghitung Stock Optimum per item obat
5. Menghitung perkiraan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai bulan berikutnya
6. Menyesuaikan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai bulan berikutnya dengan
sisa stock obat
00 n1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : oleh Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Obat tidak tersedia adalah kondisi dimana obat yang diresepkan oleh dokter tidak tersedia
di Klinik dikarenakan stok kosong atau tidak masuk dalam formularium Klinik.
3. Obat tersebut bukan merupakan suplemen
TUJUAN
4. Prosedur ini dibuat untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien
5. Untuk evaluasi penulisan resep dokter (kesesuaian dengan formularium)
6. Untuk evaluasi sistem inventori perbekalan farmasi dan pengadaan obat-obatan
lebih lanjut.
PROSEDUR Langkah-langkah:
No. Dokumen
No. Revisi Halam
00 an 1 /
KLINIK UTAMA 1
CAHAYA
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit oleh Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Penyimpanan sediaan farmasi adalah suatu kegiatan pengaturan terhadap
sediaan farmasi yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai persyaratan yang
ditetapkan.
TUJUAN
1. Menjamin sediaan farmasi di Klinik Utama Cahaya Husada disimpan
ditempat yang aman, terhindar dari kerusakan, kehilangan, dan
pencurian.
2. Mempertahankan kualitas sediaan farmasi di Klinik Utama Cahaya
Husada selama penyimpanan.
3. Mengatur sediaan farmasi supaya pencarian lebih mudah dan cepat
4. Pengawasan stok lebih mudah dan efisien.
PROSEDUR Langkah-langkah:
00 n1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : oleh Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pelayanan resep adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi. Alur pelayanan resep
meliputi skrining resep, penyiapan obat dan peracikan obat, penulisan etiket,
pengemasan serta penyerahan obat kepada pasien
c. Stabilitas
b. Duplikasi pengobatan
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Penyerahan obat kepada pasien adalah tindakan menyerahkan sediaan obat
yang telah dibuat berdasarkan resep dokter kepada pasien oleh apoteker,
dengan menerapkan 7 prinsip benar obat.
PROSEDUR Prosedur:
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima.
PROSEDUR Langkah-langkah:
a. Nama PBF
b. Jenis sediaan farmasi-alat kesehatan yang dipesan
c. Kekuatan sediaan farmasi-alat kesehatan dan bentuk sediaan yang
dipesan
d. Jumlah yang dipesan
e. Harga Bila tidak sesuai dikonfirmasi dengan PBF.
5. Dicocokkan antara isi faktur dan sediaan farmasi-alat kesehatan yang datang
meliputi :
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Penulisan resep artinya mengaplikasikan pengetahuan dokter dalam
memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep menurut kaidah dan
peraturan yang berlaku, diajukan secara tertulis.
1. Resep yang tidak terbaca atau kurang jelas penulisannya dapat segera
TUJUAN
ditindaklanjuti.
2. Mendapat kejelasan dan penegasan dari dokter penulis resep, sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien.
3. Mengurangi terjadinya medications error.
4. Tercapainya pelayanan kefarmasian yang tepat dosis dan tepat indikasi.
PROSEDUR Langkah-langkah:
STOK OPNAME
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Stok opname adalah cara untuk mendata persediaan dengan menghitung dan
memeriksa kondisi fisik persediaan dengan menghitung dan memeriksa
kondisi fisik persediaan. Untuk memastikan keakuratan jumlah persediaan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan, perlu dilakukan penghitungan fisik
persediaan (physical inventory) atau stok opname secara berkala, yaitu
menghitung persediaan secara risiko.
TUJUAN SOP dibuat sebagai standar operasional prosedur yang digunakan sebagai
panduan dan pedoman dalam melakukan semua kegiatan stok opname.
PROSEDUR Prosedur:
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Telaah resep adalah cara mengkaji resep meliputi kejelasan tulisan resep, tepat
obat, tepat dosis, tepat rute, tepat waktu, duplikasi, alergi, interaksi obat, berat
badan pasien untek pasien anak, dan kontraindikasi lainnya
PROSEDUR Prosedur:
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pengelolaan obat LASA adalah kegiatan mengatur dan penyimpanan,
pengambilan dan penyerahan obat LASA untuk meningkatkan keamanan da
mencegah terjadinya medication errors.
Untuk meminimalkan atau meniadakan kesalahan pengambilan dan pemberian
TUJUAN
obat kepada pasien.
PROSEDUR Prosedur:
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pelayanan obat narkotika dan psikotropika adalah kegiatan menelaah,
membuat dan memberikan obat narkotika dan psikotropika yaitu obat yang
dapat menyebabkan ketergantungan dan memengaruhi susunan saraf pusat,
kepada pasien berdasarkan resep dari dokter, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan kefarmasian.
PROSEDUR Prosedur:
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan kegiatan tahap
awal untuk menetapkan jenis serta jumlah sediaan farmasi dan alat Kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan.
PROSEDUR Prosedur:
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan kegiatan untuk
merealisasikan perencanaan kebutuhan dan harus menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai
standar mutu.
PROSEDUR Prosedur:
2. Memeriksa Sediaan Farmasi- Alat Kesehatan yang sudah habis atau hampir
habis (diketahui melalui pengamatan visual atau dari kartu stok pada setiap
obat), dicatat di buku daftar obat habis (defecta).
b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat
yang dipesan.
- Surat Pesanan Narkotika
a. Ditujukanpada PBF Kimia Farma, dibuat rangkap empat (tiga untuk PBF
Kimia Farma dan satu arsip apotek)
b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai
pemesan, jenis dan jumlah yang dipesan serta tujuan penggunaan.
b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai
pemesan, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan.
c. Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis
Psiktropika. SP ditandatangani oleh APA dan diberi stempel apotek.
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA
HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Penyiapan obat adalah kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian dari
pengambilan obat sesuai kebutuhannya pada rak/tempat
penyimpanan obat sampai pada peracikan obat.
PROSEDUR Prosedur:
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemasangan infus adalah suatu prosedur memasukkan cairan ke dalam
tubuh pasien melalui akses pembuluh darah vena melalui abocath atau jarum
untuk jangka waktu tertentu dengan jumlah terukur.
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
TUJUAN
elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
melalui intake oral.
2. Mengoreksi dan mencegah gangguan elektrolit.
3. Memperbaiki keseimbangan asam basa.
4. Menyediakan media untuk pemberian obat intravena.
5. Membantu pemberian nutrisi parenteral.
Langkah-langkah:
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat
3. Jelaskan kepada pasien tentang prosedur dan rasa nyeri atau tidak
nyaman selama pemasangan infus.
4. Atur posisi pasien untuk berbaring supine.
5. Siapkan cairan dengan menyambung botol/kolf cairan dengan infus
set dan gantungkan pada standar infus.
6. Menentukan area vena yang akan ditusuk.
7. Letakkan alas dibawah daerah yang akan ditusuk.
8. Pasang tourniquet ±15 cm diatas vena yang akan ditusuk.
9. Pakai sarung tangan.
10. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm.
11. Tusukkan IV kateter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung.
12. Pastikan jarum IV masuk ke vena.
13. Sambungkan jarum IV dengan selang infus.
14. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi.
15. Tutup area insersi dengan kassa kering kemudian plaster.
16. Atur tetesan infus sesuai instruksi medis.
17. Lepas sarung tangan.
18. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
tanggal dan jam pelaksanaan.
19. Bereskan alat.
20. Cuci tangan.
21. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi
keperawatan.
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt, CP.NLP
PENGERTIAN Penyuntikan obat adalah suatu prosedur memasukkan obat ke dalam jaringan
tubuh melalui spuit dan jarum.
3. Media memberikan obat bagi pasien yang tidak bisa minum obat peroral.
c. Kapas alcohol
d. Sarung tangan
e. Obat ampul
g. Bak injeksi
h. Perlak/alas
Mencuci tangan
Melakukan aspirasi , nbila tidak ada darah semprotkan obat perlahan hingga
habis
Menarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol, spuit bekas suntikkan
dimasukkan ke dalam bengkok
Mencuci tangan
Mengambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan takaran / dosis
yang akan diberikan . Bila obat dalam sediaan bubuk makan larutkan dengan
cairan pelarut.Tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi.
Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada
daerah dengan kapas alkohol . Masukkan spuit yang telah digunakan ke dalam
bengkok
Ambil obat dan masukan ke dalam spuit sesuai dengan dosis, kemudian
letakkan dalam bak injeksi
Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan, lokasi paha (vaskus lateralis),
ventrogluteal (pasien harus berbaring miring) , dorsogluteal (pasien harus
telungkup) , lengan atas (deltoid).
Lakukan penyuntikan :
- Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara meminta pasien untuk
berbaring telentang dengan lutut sedikit fleksi
- Pada ventrogluteal dengan cara meminta klien miring, telengkup atau
telentang dengan lutut dan panggul pada sisi yang akan disuntik dalam
keadaan fleksi
- Pada dorsogluteal dengan meminta pasien untuk telungkup dengan lutut
diputar kea rah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul
fleksi dan diletakkan di depan tungkai bawah
- Pada deltoid (lengan atas) dengan meminta pasien untuk duduk atau
berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi
Lakukan penusukan dengan jarum posisi tegak lurus
Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit bila tidak ada darah semprotkan
obat secara perlahan hingga habis.
Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan daerah
penyuntikan dengan kapas alkohol, kemudian spuit yang telah digunakan
diletakkan di bengkok.
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Skin test merupakan suatu tindakan pengujian yang dilakukan
pada kulit untuk mengidentifikasi substansi alergi (alergen)
yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi.Skin test pemberian
obat dengan cara memasukan obat kedalam jaringan dermis dibawah
epidermis kulit dengan menggunakan spuit untuk mengetahui
reaksi alergi obatyang akan diberikan pada pasien .
Langkah-langkah
Fase Kerja
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemasangan kateter atau kateter urine adalah suatu
tindakan memasukan selang kateter kedalam kandung kemih melalui uretra.
1) Handschoen steril
2) Handschoen non steril
3) Kateter steril sesuai ukuran dan jenis
4) Urine bag
5) Doek lubang steril
6) Jelly
Langkah-langkah
1. Mencuci tangan
2. Memberikan salam identifikasi pasien
3. Menjelaskan tujuan dan persetujuan pasien
4. Mengatur posisi pasien dalam posisi terlentang, melepaskan pakaian bawah
dan menutup dengan kain
5. Memasang perlak
6. Menyiapkan plester fiksasi kateter
7. Menyiapkan pelumas pada kasa steril dan dijaga kesterilannya.
8. Memakai sarung tangan
9. Tangan tidak dominan pegang penis pakai kasa steril, desinfeksi dengan
kapas/kassa betadin secara melingkar dari metaus uretra eksternus sampai
pangkal penis dan sekitar perineum pada pria, secara atas ke bawah dari mons
pubis sampai perineum pada wanita.
10. Mengganti sarung tangan steril, memasang duk steril
11.Masukkan jelly anestesi atau pelumas pada uretra kira-kira 10 cc, tahan
ujung penis dan meatus uretra dengan ibu jari dan telunjuk untuk mencegah
refluks jelly, tunggu agar efek anestesi bekerja.
12. Pilih foley kateter sesuai ukuran, (besar: 18 dan 20, kecil: 8 dan 10 french
catheter) atau sesuai kebutuhan
13. Masukkan foley kateter ke uretra secara perlahan dengan sedikit
mengangkat penis hingga ujung/persimpangan kateter (pasien dianjurkan tarik
napas panjang)
14. Menampung urin pada botol bila diperlukan untuk pemeriksaan
15. Kembungkan balon dengan cairan aquadest sesuai ukuran kateter, kira-kira
20 cc
16. Menarik kateter dengan perlahan sampai terasa ada tahanan dan
meletakkannya di atas abdomen bagian bawah.
17. Menyambungkan kateter dengan urine bag
18. Melepas duk, perlak dan sarung tangan
19. Memfiksasi kateter di atas abdomen bagian bawah.
20. Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
21. Mencuci tangan
22. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
PEMASANGAN NGT
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemasangan NGT atau Nasogastric tube adalah memasang selang / pipa
khusus melalui lubang hidung ke saluran pencernakan atas secara langsung
yang berakhir di lambung.
1. Memasukkan makanan, obat bagi pasien yang tidak bisa makan melalui
TUJUAN
mulut
2. Mencegah distensi gaster atau mengeluarkan udara dari gaster
3. Melakukan bilas lambung
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan EKG adalah merekam signal elektrik yang berkaitan dengan
aktivitas jantung dan menghasilkan grafik rekaman tegangan listrik
terhadap waktu. EKG juga merupakan suatu metode untuk mempelajari
kerja otot jantung sehingga dapat membantu diagnosis abnormalitas
jantung dan kecenderungan atau perubahan fungsi jantung.
Langkah-langkah:
1 . Cuci tangan.
2 . Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG
3 . Nyalakan mesin EKG, memastikan alat merekam dengan kecepatan
25mm/S dan amplitude 10 mV
4 .Identifikasi pasien, menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan.
Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan
dan kaki tidak saling bersentuhan, melepaskan perhiasan, jam
tangan dan ikat pinggang yang berbahan besi/logam serta
memastikan pasien tidak menggunakan IPC atau alat pacu jantung.
5. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas
alkohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur)
6. Keempat elektrode ektremitas diberi jelly.
7. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua
pergelangan tangan dan kaki. Untuk tangan kanan biasanya
berwarna merah, tangan kiri berwarna kuning, kaki kiri berwarna
hijau dan kaki kanan berwarna hitam.
8. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
a. V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4 berwarna
merah
b. V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4 berwarna kuning
c. V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau
d. V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat
e. V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam
f. V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : oleh Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pengukuran tekanan darah merupakan suatu tindakan mengukur
tekanan yang timbul akibat d esakan aliran darah terhadap dinding
pembuluh darah arteri sebagai akibat dipompa dan dialirkannya darah
kedalam pembuluh darah.
1. Tensimeter
2. Stetoscope
3. Alat tulis
Langkah-langkah
10. Memompa balon sehingga udara masuk kedalam manset sampai detak
arteri tidak terdengar lagi atau 30 mmHg diatas nilai sistolik.
11. Membuka sekrup balon perlahan – lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg
perdetik sambil melihat skala dan mendengarkan bunyi detik pertama (Sistolik)
dan detik terakhir (Diastole)
14. Menurunkan air raksa sampai dengan nol dan mengunci reservoir
PEMASANGAN GELANG
IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
Pemasangan gelang idenfikasi pasien adalah salah satu cara untuk menghindari
PENGERTIAN
kesalahan identifikasi pasien. Gelang identifikasi berisi data pasien dengan minimal 3
data (nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis). Warna gelang identifikasi
diberikan kepada pasien berdasarkan jenis kelamin (warna pink untuk perempuan dan
warna biru untuk laki-laki, kuning untuk pasien berisiko jatuh dan ungu untuk pasien
dengan alergi)
1. Memberikan gelang identitas pada pasien rawat inap di Klinik Utama Cahaya
TUJUAN Husada untuk memudahkan identifikasi pasien dan mencocokkan layanan dan
perawatan kesehatan untuk pasien tersebut.
2. Untuk mencegah terjadinya kesalahan identifikasi pasien, kesalahan prosedur,
kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik di
Kl
Langkah-langkah
1. Perawat menyapa pasien dan keluarga pasien. Misalnya: Ucapkan salam kepada
pasien “Assalamualaikum/Selamat pagi/siang/sore/malam Bapak/Ibu”,
Perkenalkan diri dan beritahukan nama profesi/ unit kerja.
2. Jelaskan tujuan pemasangan gelang yang akan diberikan pada pasien
3. Pastikan identitas pasien dengan pertanyaan terbuka dan tertutup kepada pasien
dan keluarganya dan mencocokkan dengan data di rekam medis.
4. Ciptakan suasana yang nyaman pada pasien.
5. Melakukan verifikasi dan memberikan informasi pada pasien mengenai
pemahaman pemasangan gelang identifikasi.
6. Pemasangan gelang identifikasi dilakukan oleh perawat yang bertanggung jawab
di bagian rawat inap maupun IGD.
7. Perawat harus memeriksa ulang 3 kali data pada gelang identifikasi sebelum
dipakaikan ke pasien.
8. Pasang gelang identifikasi pada pasien berdasarkan jenis kelamin (warna pink
untuk perempuan dan warna biru untuk laki-laki).
9. Untuk pasien rawat inap dilakukan pemberian gelang identifikasi tambahan warna
merah untuk pasien dengan alergi obat, gelang identifikasi tambahan warna
kuning untuk pasien dengan resiko jatuh .
TINDAKAN SUCTION
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Tindakan suction adalah suatu tindakan menghisap lendir melalui hidung dan
atau mulut menggunakan selang yang terhubung ke tabung Pemberian terapi
inhalasi atau nebulisasi adalah suatu tindakan memberikan uap yang
mengandung obat atau tanpa obat melalui nebulator yang kemudian dihirup
melalui hidung yang terhubung dengan sungkup nebulator.
1. Set Nebulizer
2. Obat bronkodilator jika diperlukan
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue/kassa
5. Spuit 5 cc
6. Aquades.
Langkah-langkah
1. Mencuci Tangan
2 Menyiapkan alat
3. Menyapa pasien, identifikasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja kepada pasien serta memastikan
persetujuan pasien
5. Mengatur pasien dalam posisi duduk
6. Menempatkan troli di depan pasien yang berisi alat/set nebulizer
7. Mengisi nebulizer dengan obat atau campuran lain sesuai instruksi rencana terapi
dari dokter
8. Memasang masker/sungkup nebulizer pada pasien
9. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien bernapas dan menghirup uap
sampai obat habis.
10. Bersihkan mulut dan hidung dengan tisu/kassa
11. Beritahukan pasien tindakan sudah selesai
12. Mencuci tangan
13. Dokumentasi hasil tindakan ke dalam catatan pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
TINDAKAN SUCTION
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Tindakan suction adalah suatu tindakan menghisap lendir melalui hidung dan
atau mulut menggunakan selang yang terhubung ke tabung suction.
Langkah-langkah
1.Mencuci tangan
2.Menyiapkan alat
3. Menyapa pasien, identifikasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja kepada pasien atau keluarganya
serta memastikan persetujuan pasien
5. Apabila pasien sadar, siapkan dengan posisi setengah duduk. Bila pasien
tidak sadar, posisikan pasien terlentang, kepala ekstensi dan memasukkan
gudel ke dalam mulut diatas lidah agar lidah tidak jatuh ke belakang dan
tindakan penghisapan dapat berjalan lancar
6. Perawat memakai sarung tangan
7. Selang dipasang pada mesin penghisap lendir
8. Mesin penghisap lendir dihidupkan
9. Sebelum menghisap lendir pada pasien, cobakan lebih dahulu untuk air
bersih yang tersedia
10. Hisap lendir pasien sampai selesai. Mesin dimatikan
11. Bersihkan mulut pasien kasa
12. Membersihkan selang dengan air dalam kom
13. Selang direndam dalam cairan desinfektan yang tersedia
14. Perawat mencuci tangan
15. Dokumentasi hasil tindakan ke dalam catatan pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Penerimaan pasien baru adalah prosedur menerima pasien yang belum
pernah dirawat/berobat ke Klinik Utama Cahaya Husada untuk dirawat
dan dilakukan tindakan sesuai instruksi dokter baik dari UGD maupun
Poli.
Pasien segera memperoleh pelayanan, penanganan segera untuk kondisi
TUJUAN
penyakitnya.
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Perawatan luka sederhana adalah tindakan membersihkan luka, mengobati
luka dan menutup kembali luka dengan teknik steril.
1.Pinset anatomis
2.Pinset cirurgis
3.Gunting debridemand / gunting jaringan
4.Kassa steril
5. Kom kecil 2 buah
6.Sarung tangan
7.Gunting plester
8.Plester
9.Desinfektan (bethadin)
10. Cairan NaCl 0,9 %
11. Bengkok
12. Perlak / pengalas
13. Verband
14. Obat luka sesuai kebutuhan
Langkah-langkah
1.Cek identitas pasien
2.Siapkan alat dan bahan
3.Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur pada pasien dan keluarga.
6. Dekatkan alat dan bahan
7. Membasahi balutan dengan alkohol/swab bensin dan buka dengan
menggunakan pinset
8. Membuka balutan lapisan terluar
9. Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
10. Membuka balutan lapisan dalam
11. Menekan tepi luka (sepanjang luka) untuk mengeluarkan pus
12. Melakukan debridement
13. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl
14. Mengoleskan/memberikan obat sesuai instruksi, kompres desinfektan dan
tutup dengan kassa
15. Memasang plester atau verband
16. Merapihkan pasien
17. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
18. Berpamitan dengan pasien
19. Membereskan alat-alat
20. Mencuci tangan
21. Mencatat kegiatan dalam lembar/catatan keperawatan
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Menjahit luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan
benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban
fisiologis.
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemberian oksigen adalah tindakan memberikan oksigen tambahan dari
tabung berisi gas oksigen kepada pasien yang membutuhkan sesuai instruksi
dokter menggunakan alat penghubung dari tabung ke hidung pasien.
Langkah-langkah
1.Atur posisi semifowler
2. Selang oksigen dihubungkan
3. Sebelum memasang selang pada hidung pasien, selang dibersihkan dahulu
dengan kapasa alkohol
4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali
5. Memasang kanul hidung, lakukan fiksasi dengan menyesuaikan panjang
kanul/selang sesuai ukuran wajah pasien
6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advis dokter
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi? Lihat
angka pada manomater
b. Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal kelubang hidung? Bila
ujung kateter masih belum masuk maksimal, supaya posisi kateter diperbaiki
c. Bila memakai oksigen, tetap/masih sianosis. Kemudian melapor kepada
dokter
8. Memberitahukan pada keluarga pasien untuk melapor kepada petugas bila
tabung oksigen/air steril habis.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Rekam Medis
IDENTIFIKASI PASIEN
004 00 1 /5
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : oleh Direktur,
OPERASIONAL
Agustus 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt, CP.NLP
004 00 2 /5
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
d. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
e. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
3. Di Bagian Kamar Obat
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
4. Di Bagian Laboratorium
a. Pasien menyerahkan kertas rujukan intern dari poli dan
memberikan kepada petugas laboraturium.
b. Petugas menanyakan nama minimal 2 kata, alamat dan
kelengakapan untuk administrasi seperti pasien yang
mempunyai kartu BPJS atau tanda pengenal lainnya.
sebelum pemeriksaan/pengambilan sampel dilakukan.
5. Di Bagian Rawat Inap
a. Perawat memeriksa kesesuaian identitas & kondisi pasien
dengan data identitas di rekam medik.
b. Pemasangan gelang identitas pada pasien. Isi data pada
gelang adalah nama, usia, jenis kelamin, tanggal masuk,
nomer reka medik, nama dokter penanggung jawab.
c. Pemberian gelang tambahan untuk pasien riwayat alergi.
d. Pemberian gelang tambahan untuk pasien resiko jatuh.
e. Papan identitas ditulis dan diletakkan di bed/ruang bilik
pasien.
f. Di ruang perawat, perawat memisahkan obat antar pasien
dengan memberikan nama label kotak obat.
g. Seluruh petugas medis & paramedis harus mengkonfirmasi
IDENTIFIKASI PASIEN
004 00 3 /5
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
identitas pasien dengan melihat gelang identitas sebelum
melakukan tindakan ataupun pemberian obat.
h. Sebelum pasien pulang dilakukan pengecekan gelang
identitas pasien, kelengkapan administrasi dan memberi
informasi kepada pasien untuk kontrol/kembali mengecek
kondisi pasien setelah minimal 3 hari setelah di rawat
inapkan.
Mulai
Selesai
Mulai
004 00 4 /5
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Selesai
Selesai
4. Di Bagian Laboratorium
Mulai
Selesai
IDENTIFIKASI PASIEN
004 00 5 /5
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Gawat Darurat
3. Poli Umum
4. Poli Spesialis Dalam
5. Poli Obgyn
6. Poli THT
7. Kamar Obat
8. Rawat Inap Umum
KOMUNIKASI EFEKTIF
SBAR DAN TBAK
008 00 1/ 3
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Agustus 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt, CP.NLP
PENGERTIAN 1. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tepat waktu, akurat,
jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat
kesalahan (kesalahpahaman).
2. SBAR adalah Komunikasi melalui telepon menggunakan metode SBAR
(Situation Background Assesment Recommendation), saat melapor /konsul
ke dokter.
3. TBAK adalah Komunikasi melalui telepon menggunakan metode TULIS
lalu BACA KEMBALI atau (TBAK) saat menerima pesan atau instruksi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan komunikasi lisan secara
efektif sehingga meminimalkan salah pengertian / salah persepsi
008 00 2/ 3
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
1.4. Jelaskan BACKGROUND (latar belakang medis) yang berkaitan
dengan situasi tersebut :
a. Tanggal mulai dirawat.
b. Diagnosa awal dan diagnosa kerja saat ini.
c. Hasil pemeriksaan sebelumnya : pemeriksaan fisik, laboratoris,
radiologis, dan lain-lain.
d. Terapi (obat-obatan dan tindakan) yang diberikan sebelumnya.
e. Riwayat alergi obat (bila ada).
1.5. Sebutkan ASSESMENT (penilaian atas kondisi) terkait dengan
situasi tersebut :
a. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada pasien terkait
perubahan kondisi yang ditemukan pada saat itu.
b. Tindakan-tindakan yang sudah diambil terkait kondisi saat itu.
1.6. Sebutkan RECOMMENDATION (rekomendasi tindak lanjut) yang
dianjurkan saat itu, rekomendasi yang dianjurkan bisa antara lain :
a. Permintaan untuk melihat pasien sesegera mungkin, merujuk atau
transfer pasien, konsultasi ke dokter lain, atau menjelaskan pada
pasien atau keluarganya tentang perubahan kondisi yang terjadi.
b. Permintaan advis pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan.
c. Permintaan advis perubahan terapi atau tindakan lain yang diperlukan.
1.7. Setelah diberikan advis untuk melakukan tindak lanjut, lakukan prosedur
TULIS dan BACA KEMBALI (TBAK) terhadap advis tersebut sebelum
dilakukan.
1.8. Ucapkan terima kasih dan salam penutup.
2. Prosedur menerima informasi dengan metode TULIS BACA KEMBALI
(TBAK)
2.1. Ucapkan salam
2.2. Terima pesan secara lengkap melalui telepon dan tuliskan secara lengkap
pula
KOMUNIKASI EFEKTIF
008 00 3/ 3
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
2.3. Bacakan pesan yang ditulis secara lengkap kepada pemberi pesan.
2.4. Mohon kepada pemberi pesan untuk mengulang pesan yang telah
disampaikan.
2.5. Untuk pesan yang kurang jelas, lakukan pengejaan dengan International
Code Of Signal (Interco) atau International Phonetic Alphabet (IPA)
dengan mengeja nama tersebut dengan alphabet berikut ini :
2.6. Untuk pesanan tentang terapi (obat), yang kurang jelas, lakukan konfirmasi
ulang dengan pengejaan sesuai International Code Of Signal (Interco)
atau International Phonetic Alphabet (IPA) dan bila perlu sebutkan nama
generiknya.
Lakukan dokumentasi sesuai ketentuan di rekam medis.
KLINIK UTAMA 00 1/ 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt, CP.NLP
PENGERTIAN Identifikasi pasien adalah suatu prosedur konfirmasi identitas pasien untuk
ketepatan identifikasi agar tidak terjadi kesalahan dan agar sesuai dengan
identitas yang ada didalam rekam medis. Adanya Riwayat alergi, harus
diidentifikasi dan dicantumkan dalam rekam medis sehingga pasien terhindar
dari reaksi alergi yang bisa mengancam nyawa maupun reaksi yang ringan
saja yang mengganggu kenyamanan pasien.
TUJUAN 1. Menjamin pengenalan pasien sadar dan tidak sadar dengan benar.
2. Melaksanakan administrasi pasien dengan benar.
3. Memastikan pasien yang tepat sudah mendapatkan terapi/ perawatan
yang benar.
4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian yang tidak
diharapkan pada pasien (patient safety).
00 1/ 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt, CP.NLP
PENGERTIAN Identifikasi pasien adalah suatu prosedur konfirmasi identitas pasien untuk
ketepatan identifikasi agar tidak terjadi kesalahan dan agar sesuai dengan
identitas yang ada didalam rekam medis. Adanya Riwayat alergi, harus
diidentifikasi dan dicantumkan dalam rekam medis sehingga pasien terhindar
dari reaksi alergi yang bisa mengancam nyawa maupun reaksi yang ringan
saja yang mengganggu kenyamanan pasien.
TUJUAN 1. Menjamin pengenalan pasien sadar dan tidak sadar dengan benar.
2. Melaksanakan administrasi pasien dengan benar.
3. Memastikan pasien yang tepat sudah mendapatkan terapi/ perawatan
yang benar.
4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian yang tidak
diharapkan pada pasien (patient safety).
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemindahan pasien dari UGD ke ruang rawat inap adalah tindakan serah
terima pasien yang sudah mendapat pelayanan dari UGD untuk dipindahkan
ke ruang perawatan untuk selanjutnya diberikan perawatan berkala, evaluasi,
monitoring perkembangan atau tindakan khusu, diserahkan dari
petugas/perawat UGD/pendamping transfer kepada petugas penerima yang di
tuju terkait semua tindakan yang telah dilakukan kepada pasien serta obat-
obatan yang sudah di berikan dan pemeriksaan penunjang yang telah di
lakukan beserta planning atau rencana diagnostiK dan terapeutik selanjutnya.
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt, CP.NLP
PENGERTIAN Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien pada pasien yang
mengalami henti jantung.
PROSEDUR Alat :
Langkah-langkah
Baju bagian atas pasien dibuka (sambil periksa apakah ada cedera/
trauma)
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu/ mencubit pasien
Jika pasien tidak sadar/ tidak ada respon, segera aktifkan SPGDT
Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift (tekan dahi angkat dagu)
dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pengukuran saturasi oksigen mMrupakan suatu metode noninvasif yang
digunakan untuk memeriksa saturasi oksigen (SaO 2) arteri klien dengan
menggunakan sensor oksimetri nadi. Tipe sensor oksimetri nadi dirancang
untuk digunakan pada jari. Rentang nilai normal pada pemeriksaan ini adalah :
95 – 100%.
PROSEDUR Alat :
1. Oksimetri nadi dengan sensor yang sesuai.
2. Kapas alkohol.
3. Tissue.
4. Nierbeken
Persiapan pasien :
Langkah-langkah :
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya pemeriksaan oksimetri
nadi
2. Mencuci tangan
3. Membersihkan area sensor yang akan dipilih misalnya ibu jari tangan
dengan kapas alkohol dan dikeringkan dengan tisu.
4. Pastikan pasien tidak menggunakan pewarna kuku, bila pasien
menggunakan pewarna kuku, bersihkan terlebih dahulu.
5. Memasang sensor oksimetri ke salah satu jari tangan atau jari kaki.
6. Pastikan sensor terpasang dengan sempurna
7. Membaca hasil pemeriksaan dan laporkan ke dokter jika hasil
pemeriksaan abnormal.
8. Merapikan pasien dan peralatan
9. Mencuci tangan
10. Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam catatan keperawatan.
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Suatu tindakan pada pasien untuk mengukur berat badan dan tinggi badan
pasien dengan menggunakan alat pengukur timbangan berat dan tinggi badan.
PROSEDUR Alat :
1.Timbangan injak/berdiri
2.Meteran
Langkah-langka :
1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan,
2. Anjurkan pasien untuk naik diatas timbangan
3. Bacalah angka petunjuk (jarum pada timbangan) secara tepat (kg)
kemudian hasilnya dicatat
4. Jika akan mengukur tinggi badan, anjurkan pasien untuk berdiri tegak
membalikkan badannya, pandangan lurus ke depan dengan kepala
tegak (tidak menunduk dan tidak mengangkat kepala)
5. Kemudian meletakkan batas pengukur tinggi badan tepat diatas
puncak/bagian tertinggi dari kepala pasien
6. Membaca angka yang ditunjuk pembatas tinggi badan (cm)
7. Hasil di catat di rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Rekam Medis
PEMERIKSAAN DENYUT
JANTUNG JANIN
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ) adalah suatu tindakan mengevaluasi
kondisi janin dengan mendengarkan dan menghitung frekuensi denyut jantung
janin dalam 1 menit dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien.
PROSEDUR Alat :
1. Doppler / Funandoskop
2. Jam
3. Jelly
4. Tisu
Langkah-langkah :
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan kepada pasien
2. Mencuci tangan
3. Perawat membaringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
4. Perawat membuka penutup perut ibu
5. Tentukan lokasi untuk mendengarkan DJJ dengan memastikan posisi
punggung janin atau area garis tengah fundus 2-3 cm di atas simpisis
pubis terus kearah kuadran bawah kiri (puctum maximum)
6. Perawat memberi jelly pada doppler yang akan digunakan
7. Perawat menempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah
punggung janin.
8. Perawat menghitung detak jantung janin : Dengar detak jantung janin
selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-160 / menit.
9. Petugas memberi penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak
jantung janin
10. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin tidak terdengar ataupun
tidak ada pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien
dirujuk ke RS.
11. Petugas mempersilahkan Pasien bangun
12. Petugas mencatat hasil pemeriksaan jantung janin pada catatan
perawat.
DIAGRAM ALIR
Membaringkan ibu
hamil posisi terlentang
Menghitung
detak jantung
janin selama 1
menit
Tidak terdengar
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen beserta
sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran sehingga peralatan
tersebut menjadi steril.
Dekontaminasi adalah adalah Langkah pertama dalam menangani peralatan,
perlengkapan dan benda-benda yang sudah terkontaminasi.
Pelaksanaan:
BATUK EFEKTIF
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk
secara efektif untuk membersihkan laring, trakea, dan bronkiolus dari sekret
atau benda asing di jalan napas.
PROSEDUR Indikasi :
Alat:
1. Tempat sputum (misalnya bengkok, gelas, dan yang lainnya)
2. Perlak/alas
3. Lap wajah (misalnya saputangan atau kertas tissue)
4. Stetoskop
5. Sarung tangan
6. Masker
Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
3. Memberikan salam dan identifikasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
5. Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian atas (dibawah mammae)
dan mempertemukan kedua ujung jari tengah kanan dan kiri di atas processus
xiphoideus.
6. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
lalu hembuskan melalui bibir mencucu (pursed lip breathing) selama 8 detik.
Lakukan berulang sebanyak 3-4 kali.
7. Pada tarikan nafas dalam terkahir, nafas ditahan selama kurang lebih 2-3
detik.
8. Angkat bahu, dada dilonggarkan dan batukkan dengan kuat.
9. Lakukanlah 4 kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan
kebutuhan pasien.
TRIASE
KLINIK UTAMA 00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Triase adalah tindakan untuk memilah / mengelompokkan pasien / korban
berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan
tindakan berdasarkan sumber daya dan sarana yang tersedia pada
penanganan pasien darurat non-bencana dan bencana.
PROSEDUR Alat:
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Pen light
4. Sarung tangan steril
Langkah-langkah:
DIAGRAM ALIR
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rekam Medis
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
00 1 / 1
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang ditujukan kepada
Shoulder Joint menggunakan sinar X.
TUJUAN
Untuk mendapatkan hasil gambaran radiologi shoulder joint.
PROSEDUR Persiapan
Tindakan
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada organ/bagian os
humerus/lengan bawah. Sehingga menghasilkan gambaran os humerus/lengan
bawah pada selembar film rontgen.
PROSEDUR Persiapan
1. Alat Rontgen
2. Film Rontgen + Kaset Ukuran 24x 30 atau 30x40 cm
3. Marker R/L
PROSEDUR PELAKSANAAN
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan rontgen elbow joint lateral adalah pemeriksaan radiografi tanpa
media kontras yang bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang terjadi
pada daerah elbow joint dengan posisi lateral.
Kriteria
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan rontgen tanpa media kontras yang ditujukan kepada organ-organ
tulang lengan bawah (antebrachi) menggunakan sinar X.
PROSEDUR Persiapan
10.
UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi
FOTO RONTGEN WRIST JOINT
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan rontgen tanpa media kontras yang ditujukan kepada organ-organ
tulang pergelangan bawah (wrist joint) menggunakan sinar X.
PROSEDUR Persiapan
Proyeksi AP
Proyeksi Lateral
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan rontgen tulang tulang telapak tangan menggunakan sinar X.
Teknik pemeriksaan
a. proyeksi postero anterior
c. proyeksi lateral
1. Tangan atau objek diletakkan di atas kaset
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan rontgen struktur tulang dan sendi pada panggul (pelvis)
menggunakan sinar X.
Proyeksi AP
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan rontgen struktur tulang tungkai atas (femur) menggunakan sinar
X.
TUJUAN Untuk mendapatkan hasil gambaran radiologi tulang tungkai atas (femur).
Prosedur
Proyeksi Anteroposterior
1. Pasien tidur di miring kan dengan tepi yang akan di foto menempel
kaset, lutut sedikit ditekuk
2. CR vertical tegak lurus terhadap kaset
3. CP pada pertengahan tulang paha
UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi
FOTO RONTGEN GENUE
KLINIK UTAMA
00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan Radiografi Genue adalah pemeriksaan radiografi tanpa media
kontras yang bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang terjadi pada
daerah genue.
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan Radiografi Ossa Cruris adalah pemeriksaan radiografi tanpa
media kontras yang bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang terjadi
pada daerah Ossa Cruris dengan posisi.
f. Central Ray
Vertikal tegak lurus kaset, FFD : 100 cm
g. Kriteria
Tampak gambaran lateral ossa cruris Os tibia os fibula
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan radiografi Ankle Joint adalah pemeriksaan radiografi tanpa media
kontras yang bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang terjadi pada
regio Ankle joint dengan posisi.
PROSEDUR
a. Persiapan pasien :
Instruksikan agar pasien menanggalkan benda-benda yang dapat
mengganggu gambaran radiografi pada daerah ankle joint
b. Persiapan Alat
c.Posisi Pasien
d.Posisi Obyek
e.Central Point
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan radiografi os pedis lateral adalah pemeriksaan radiografi tanpa
media kontras yang bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang terjadi
pada daerah pedis.
g. Kriteria
Tampak gambaran lateral ossa pedis, termasuk ankle joint.ossa tarsalia,
ossa metarsalia dan phalanges.
KLINIK UTAMA
00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Suatu pencitraan yang memperlihatkan daerah tulang belakang panggul
(vertebrae lumbosacral) menggunakan sinar-x.
TUJUAN
Memperlihatkan struktur tulang belakang panggul (vertebrae lumbosacral) yang
meliputi corpus, pedikel, prosessus transversus, prossesus spinosus, discus
dan foramen intervertebralis, serta jaringan lunak sekitarnya.
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Foto polos abdomen adalah pemeriksaan gambaran radiografi bagian perut
tanpa persiapan puasa, adapun pengambilan foto dilakukan dalam posisi
pasien tidur telentang (AP Supine).
1. Pesawat Rontgen.
2. Kaset dan film atau imaging plate yang sesuai dengan ukuran obyek
3. Marker R dan L
4. Grid atau bucky table
Teknik pemeriksaan
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Foto rontgen abdomen 3 posisi adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada
daerah abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada
tractus digestivus/gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan
yaitu AP supine, Abdomen AP setengah duduk, dan abdomen Lateral Left
Decubitus (LLD).
1. Pesawat Rontgen.
2. Kaset dan film atau imaging plate yang sesuai dengan ukuran obyek
3. Marker R dan L
4. Grid atau bucky table
Teknik pemeriksaan
1. Organ yang akan difoto diletakan diatas kaset dengan posisi supine dan
berada dipertengahan kaset
2. Pengaturan sinar :
- CR = Vertikal tegak lurus kaset
- CP = diatas umbilikus /Vert.Lumbal 4-5.
- FFD = 100 cm - KV = 75 KV - mA = 200 mA - sec = 0,2– 0,4 Sec
- Pasang marker R/L
- Radiografer memberi aba-aba pada pasien untuk tidak bergerak
sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
1. Abdomen yang akan di foto tercakup dalam kaser dengan posisi pasien
tidur miring dengan bagian kiri menempel meja pemeriksaan,
sedangkan kaset berada di belakang badan pasien.
2. Pengaturan sinar :
- CR = Horizontal Tegak Lurus Kaset
- CP = pada sedikit diatas umbilikus / vert Lumbal 4-5.
- FFD = 100 cm - KV = 75 KV - mA = 200 mA - sec = 0,2– 0,4 Sec
- pasang marker R/L - Radiografer memberi aba-aba pada pasien untuk
tidak bergerak sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi
FOTO RONTGEN SCHEDEL
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan Radiografi Schedel adalah pemeriksaan radiografi tanpa media
kontras yang bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang terjadi pada
daerah kepala
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada tulang cervical. Sehingga
menghasilkan gambaran tulang cervical pada selembar film rontgen.
KLINIK UTAMA
00 1 / 1
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen dari rongga sekitar hidung.
Untuk mengetahui kelainan patologis yang ada pada struktur sinus paranasal
TUJUAN
(SPN).
1. Kaset ukuran 24 x 30 cm
2. Pesawat rontgen
3. Lysolm grid/bucky table
4. Marker
Teknik pemeriksaan
Proyeksi Waters
1. Pasien berdiri tegak di depan bucky stand, mid sagital line sejajar
pada tengah bucky stand, kedua tangan ditekuk ke depan
2. Kepala diekstensikan atau ditengadahkan , dagu menempel bucky
stand, orbitomeatal line membentuk sudut 45 ° terhadap bucky stand
3. FFD 90 cm
4. CR horizontal tegak lurus
5. CP menembus occipital sampai acantio
00 1 / 1
KLINIK UTAMA
CAHAYA HUSADA
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
Januari 2022
dr. H. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, CH, CHt,
CP.NLP
PENGERTIAN Foto rontgen thorax adalah pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang
ditujukan untuk organ-organ thorax seperti jantung, paru-paru, trakea, bronkus,
diafragma, tulang costae dan kartilagonya, tulang scapula, clavicula dan
pembuluh aorta menggunakan sinar X..
TUJUAN 1. Sebagai pedoman kerja bagi petugas radiologi untuk mendapatkan hasil
radiografi thorax yang optimal.
2. Untuk memperlihatkan struktur morfologi organ-organ dalam rongga
thorax seperti jantung dan pembuluh darah besar, paru-paru, rongga
pleurae dan struktur organ lain dalam rongga mediastinum dan paru.
PROSEDUR Persiapan
1. Pesawat rontgen yang sudah diatur kondisi kV dan mAs untuk
pemeriksaan thorax.
Posisi PA/AP
Posisi Lateral
1. Pasien posisi berdiri atau supine, dan posisi tubuh miring dengan
tangan ke atas. “Central beam” terpusat ±10 cm dibawah aksila.