Anda di halaman 1dari 6

-1-

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


RS MURNI TEGUH SUDIRMAN JAKARTA

NOMOR : HK.02.03/XXI.6/ /2020

TENTANG
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
TATA LAKSANA KASUS : HIPOSPADIA (Q 54)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR UTAMA RS MURNI TEGUH SUDIRMAN JAKARTA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


di RS MURNI TEGUH SUDIRMAN JAKARTA perlu disusun Panduan
Praktik Klinis Tata Laksana Kasus : Hipospadia (Q 54)
b. bahwa Panduan Praktik Klinis dibuat dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pelayanan dan perawatan kepada pasien
secara optimal, berkesinambungan, profesional dan dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan material;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Utama
RS MURNI TEGUH SUDIRMAN JAKARTA tentang Panduan Praktik
Klinis Tata Laksana Kasus : Hipospadia (Q 54)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/PER/X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita Jakarta;

8. Keputusan …
-2-

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.04/I/4708/2017 tentang


Pemberlakuan Peraturan Internal (Hospital Bylaws) RS MURNI
TEGUH SUDIRMAN JAKARTA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MURNI TEGUH SUDIRMAN


JAKARTA TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATA LAKSANA
KASUS : HIPOSPADIA (Q 54)

KESATU : Panduan Praktik Klinis adalah petunjuk pelaksanaan/panduan yang


memuat pernyataan yang dibuat secara sistematis yang didasarkan
pada bukti ilmiah (scientific evidence) dan sudah diterjemahkan sesuai
dengan kondisi dan fasilitas di RS MURNI TEGUH SUDIRMAN
JAKARTA sehingga bersifat hospital spesific, untuk membantu dokter,
dokter gigi, dan pembuat keputusan klinis dalam penatalaksanaan
penyakit atau kondisi klinis yang spesifik dan dalam melakukan tindakan
medik;

KEDUA : Menetapkan dan memberlakukan Panduan Praktik Klinis Tata Laksana


Kasus: Hipospadia (Q 54) sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal………………… 2020

DIREKTUR UTAMA
RS MURNI TEGUH SUDIRMAN
JAKARTA

Dr David Santoso. MM
-3-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RS MURNI TEGUH SUDIRMAN JAKARTA
NOMOR : HK.02.03/XXI.6/ /2020
TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS
TATA LAKSANA KASUS : HIPOSPADIA

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


TATA LAKSANA KASUS : HIPOSPADIA (Q54)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup
Panduan Praktik Klinis Tata Laksana Kasus ini merupakan panduan yang disusun
berdasarkan pendekatan fakta kasus (evidence based medicine) dan/atau kajian teknologi
kesehatan (health technology assesment) dalam melakukan Tata Laksana Kasus
Hipospadia (ICD 9 CM 58.45) di RS MURNI TEGUH SUDIRMAN JAKARTA.

B. Pengertian/Definisi
Kelainan bawaan lahir lubang kencing terletak di bawah ujung penis

BAB II
TATA LAKSANA KASUS

A. Anamnesa
1. Lubang kencing di bawah ujung penis.
2. Penis bengkok terutama bila ereksi di pagi hari.
3. Disertai tidak adanya salah satu/kedua testis di kantung kemaluan.
4. Riwayat operasi sebelumnya.

B. Pemeriksaan Fisik
1. Letak orifisium uretra eksterna.
-4-

2. Derajat chordee ringan/sedang/berat.


3. Urethral plate lebar/sempit, adanya urethral groove atau tidak.
4. Ukuran glans penis.
5. Dorsal hood prepusium cukup/creeple/inadekuat
6. Testis intraskrotum/tidak, adanya bifid skrotum/tidak.

C. Kriteria Diagnostik
1. Pemeriksaan fisik
2. Tes kromosom pada hipospadia berat atau hipospadia disertai undescensus
testis.

D. Diagnosis Kerja
Hipospadia tipe koronal/subkoronal/distal shaft/mid shaft/penoscrotal/scrotal/perineal/post
failed urethroplasty.
Disertai undescensus testis atau testis normal.

E. Diagnosis Banding
1. Ambiguous genitalia/disorder of sex development (DSD)
2. Kurvatura penis kongenital
3. Transposisi penoskrotal
4. Epispadia.

F. Pemeriksaan Penunjang
Tes kromosom pada hipospadia proksimal atau pada hipospadia disertai undescensus
testis.

G. Terapi
1. Uretroplasti satu tahap/ bertahap.
2. Diversi urin (sistostomi).
3. Graft (buccal mucosa graft) bila perlu.

H. Edukasi
1. Disarankan operasi sebelum usia sekolah.
2. Perlu terapi hormonal dahulu sebelum operasi bila ukuran glans masih kecil.
3. Tingkat keberhasilan operasi.
4. Operasi satu tahap atau bertahap tergantung derajat hipospadia.
5. Diversi urin dengan sistostomi.
6. Lama perawatan di RS dan di rumah.
7. Cara perawatan luka operasi.
8. Follow up paska operasi.
9. Operasi lanjutan bila perlu.

I. Prognosis
-5-

1. Ad Vitam: dubia ad bonam.


2. Ad Sanactionam: dubia ad bonam.
3. Ad Fungsionam: dubia ad bonam.

J. Tingkat Evidens
II.

K. Tingkat Rekomendasi
Rekomendasi A.

L. Penelaah Kritis
Dr. Andre Yudha A. Hutahaean SpU(K)

M. Indikator Medis
1. Penis dapat ereksi lurus.
2. Pasien dapat berkemih berdiri (standing void).
3. Tidak ada fistula uretrokutan.
4. Tidak stenosis neouretra.

N. Kriteria Pasien Pulang


1. KU baik.
2. Tidak gross hematuria.

O. LOS
5-7 hari.

P. Hasil (Outcome)
1. Penis dapat ereksi lurus dan standing void.
2. Tidak ada fistula uretrokutan atau stenosis neouretra.

Q. Komplikasi
1. Infeksi luka operasi.
2. Gross hematuria.
3. Retensi urin.

BAB III
KEPUSTAKAAN

1. Baragbah A, Hutahaean AYA. Learning curve in hypospadia urethroplasty: single


surgeon experience. Bali Medical journal. 2020; Vol.9, No1.
2. Duarsa GWK, Tirtayasa PMW, Wahyudi I, Hutahaean AYA, Rodjani A. Common Practice
of Hypospadias Management by Pediatric Urologists in Indonesia: A Multi-center
-6-

Descriptive Study from Referral Hospitals. Open Access Macedonian Journal of Medical
Sciences. 2019;625.
3. Widyasmara HB, Hutahaean AYA. Profil dan Evaluasi Tatalaksana Hipospadia di Rumah
Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita tahun 2011-2015. Thesis Universitas Indonesia.
2015.
4. SL Baskin. Hypospadia, anatomy, embryology and reconstructive techniques. Brazilian
Journal of Urology. 2000; 26:621-9.
5. Bush NC, Hotzer M, Zhang S, Snodgrass W. Age does not impact risk for urethroplasty
complications after tubularized incised plate repair of hypospadias in prepubertal boys.
Journal of Pediatric Urology. 2013; 9: 252-8.

DIREKTUR UTAMA
RS MURNI TEGUH SUDIRMAN
JAKARTA

DIDI DANUKUSUMO

Anda mungkin juga menyukai