Anda di halaman 1dari 30

Teknik Mesin

PERTEMUAN KE V
INDIKASI DAN ELEMEN PEREKAM
PITA MAGNETIK

Dalam suatu tape-recorder terdapat beberapa bagian yang pokok yaitu :


- Kepala magnetik
- Pita magnetik
- Bagian mekanik untuk menggerakkan pita
- Penguat dan speaker

Dan cara kerjanya adalah sebagai berikut:

Gambar V-1
Cara Kerja Tape-Recorder

Pada waktu perekaman gelombang suara oleh mikropon dirubah menjadi signal listrik;
setelah diperkuat seperlunya oleh sebuah amplifier, signal tadi dilalukan pada sebuah
kumparan kawat dari kepala magnetik, kepala perekam yang mempunyai celah udara pada
intinya, sehingga pada celah tersebut timbul medan magnit yang mempengaruhi pita
magnetik yang berjalan melaluinya dengan suatu kecepatan yang tertentu dan tetap,
sehingga pda pita magnetik kecepatan yang tertentu dan tetap, sehingga pada pita magnetik
tadi timbul pola-pola medan magnit yang sesuai dengan signal yang masuk.

Pada waktu pengembilan kembali, maka pita magnetik tadi yang telah berisi pola-pola
medan magnit dijalankan kembali dengan kecepatan seperti semula melalui sebuah
kumparan berinti yang juga mempunyai celah udara, sehingga pada kumparan tersbeut
timbul arus listrik (akibat induksi) yang sesuai dengan pola-pola medan magnit tadi. Arus
listrik ini setelah diperkuat seperlunya agar dapat menggerakan speaker sehingga signal-
signal tadi dapat tangkap oleh telinga manusia.

1. Sifat-sifat kepala magnetik


Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin

Dalam sebuah tape-recorder terdapat tiga macam kepala magnetik yaitu:


- Kepala penghapus
- Kepala perekam
- Kepala pengambilan
Tetapi biasanya kepala perekam dan pengambil dijadikan satu.
Ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh suattu kepala magnetik yaitu:
- Kemungkinan untuk rusak harus sekecil mungkin
- Harus bebas dari gangguan-gangguan medan magnit yang berada disekelilingnya.
- Mempunyai bentuk yang kokoh.
Sebelum didapatkannya kepala magnetik yang berbentuk bundar (lingkaran) maka
persyaratan yang pertama dan kedua sukar untuk dicapai. Ini disebabkan oleh karena
sensitivitas dari kepala magnetik sangatlah kecil, sehingga dengan demikian diperlukan
faktor penguatan yang sangat besar. Dengan sensitivitas yang rendah ini mengakibatkan
faktor noise to ratio-nya menjadi sangat rendah sehingga gangguan dengung yang
disebabkan oleh fluks-fluks dari motor sangat mengganggu.
Kepala penghapus
Kepala penghapus ini bertugas membersihkan pita magnetik dari pola-pola medan
magnit yang telah ada sehingga pita siap kembali untuk dimasukkan pola-pola
medan magnit yang baru. Juga memagnitisir pita kembali sehingga noise dan cacat
yang timbul sekecil mungkin pada waktu pita dipakai kembali.

Kepala perekam dan pengambil


Sebetulnya kepala perekam dan pengambil mempunyai perbedaan-perbedaan, tetapi
karena faktor ekonomis biasanya dijadikan satu.
Perbedaan-perbedaannya ialah:
Kepala perekam
- Kaki kutub-kutubnya dan celahnya sangat sempit
- Tidak memerlukan pelindung terhadap medan magnit

Kepala pengambil
- Kaki kutubnya dan celahnya agak lebar
- Harus mempunyai pelindung yang baik terhadap medan magnit yang akan
menghasilkan dengung

Kepala magnetik ini terdiri atas lapisan-lapisan besi lunak yang dibagi menjadi 2 bagian yang
sama besar dan bentuknya yang kemudian di letakkan saling berhadapan. Kepala magnetik
ini dibuat dari lapisan-lapisan besi lunak yang tebalnya kira-kira 21/800 inchi karena untuk
mengurangi rugi yang ditimbulkan oleh arus Eddy. Juga untuk lebih mengurangi lagi maka
diantara tiap lapisan diberikan isolasi sehingga setiap lapisan besi lunak tersebut saling
terpisah.
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin

Pada bagian segment yang terkecil rugi yang


disebabkan besi lunak yang terkecil. Kedua
bagian besi lunak tadi dijadikan satu dengan
dijepit oleh sebuah per-ring yang kuat dan
diantara celahnya diletakkan sepotong tembaga
berryllin yang tebalnya 0.00012 inchi agar celah
tadi mempunyai lebar yang tetap.
Tapi tujuan utama dengan peletakan tembaga
tadi adalah agar medan magnitnya terpusat
diluar celah, sehingga pita akan memperoleh
medan yang terkuat.

2. Sifat-sifat pita magnetik


Pita-pita magnetik yang ada pada waktu sekarang ini sebagai bahan dasarnya
adalah PVC yang kemudian diatas PVC tadi di lekatkan bahan-bahan yang bersifat
magnetik, misalnya Fe203. Pita magnetik ini harus memenuhi syarat-syarat seperti berikut:
- Rendemennya harus tinggi
- Mempunyai noise yang rendah
- Effek echo yang ditimbulkannya harus kecil
- Sensitivitas output yang tetap (kepadatan yang merata dan juga tebalnya harus
sama)
- Permukaannya halus (untuk menghindari kerusakan pada kepala magnetik)
- Melekat dengan baik pada alasnya
- Tidak ada keinginan untuk menimbulkan listrik statis
- Tahan lama
- Tidak menimbulkan debu
- Flexible

Bila pita magnetik ini hendak dimagnetisir, dengan perkataan lain hendak sifat
magnetis yang membekas, maka diperlukan suatu kuat medan yang tertentu. Kuat
medan ini di timbulkan oleh kepala magnetik.
Bila kuat medan minimum ini tidak tercapai maka pita magnetik tidak akan
mengandung sifat-sifat magnetik tadi yang dimasukkan padanya. Sedangkan bila kuat
medannya terlampau besar maka akan terjadi kejenuhan dari pita magnetik.
Sebagai hasil kesimpulan dari hasil peninjauan tadi diatas dapatlah diterangkan
bahwa pada cara perekaman seperti yang diuraikan diatas ini akan menimbulkan cacat
(distrorsi) yang dapat disebabkan oleh kedua hal tadi seperti disebutkan dibawah ini :
- jika kuat medan magnetisasi terlampau kecil maka tidak akan terjadi perekaman
- pada kuat medan yang terlampau besar timbullah distrorsi tambahan sebagai
akibat dari penjenuhan magnetis serbuk besi pada pita

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan diatas dan untuk mendapatkan perekaman yang


tepat, maka kini digunakan magnetisasi panjar h.f dengan frequency yang letaknya harus
jauh diatas batas pendengaran. Di dalam prakteknya frequency ini letaknya di antara
40kHz dan 100 kHz.
Amplituda arus magnetisasi panjar ini harus di tetapkan sedemikian rupa, sehingga
medan magnetisasinya yang ditimbulkan pada celah kepala rekam, nilainya sedikit
melebihi kuat medan minimum.
Jika pada kepala rekam bersamaan dimasukkan
suatu arus frequency rendah (arus a.f), maka
pada Gambar V-3 terlihat bahwa pada pita akan
timbul magnetisme remanen yang berbanding
lurus dan sesuai dengan signal a.f tersebut.
Hanya harus diperhatikan, bahwa signal a.f
tersebut tidak boleh melampaui wilayah
penjenuhan. Jika kita ingin merekamkan signal-
signal melalui sebuah penguat, maka penguat
ini harus memenuhi syarat-syarat tersebut.
Syarat-syarat ini ditentukan oleh karena
timbulnya beberapa gejala pada kepala rekam.
Gejala-gejala ini adalah 2 kerugian-kerugian
besi dan celah udara dari kepala rekam dan
gejala penghapusan pada frequency-frequency
tinggi.
Untuk mengurangi kerugian-kerugian ini maka penguat suara harus memiliki karakteristik
frequency yang meningkat dengan + 6 dB peroktav nya

3. Bagian mekanis dari tape-recorder


Kegunaan dari penggerak ialah untuk menarik pita dari suatu gulungan dan
menjalankannya dengan kecepatan yang tetap melalui kepala-kepala magnetik dan
kemudian menggulung kembali pita pada gulungan yang lainnya.
Pada dasarnya cara mengatur kecepatan berjalannya pita untuk setiap tape-recorder
adalah sama.
Motor M berputar dan melalui roda karet R1, putaran tersebut dipindahkan pada roda
gila F (fly-wheel) dimana capstan 0 sebagai sumbu dari roda gila juga ikut berputar. Pita
magnetik P oleh roda karet R2 dijepitkan pada capstan dan biasanya R2 ini lebih lebar
dari pada pita dan juga hanya bergerak oleh karena capstan berputar.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Antara capstan R2 dan antara pita dan R2 terdapat jepitan yang cukup kuat untuk
memindahkan tenaga dari capstan (berputar secara teratur) pada pita (kecepatan
berjalan yang tetap). Pita berjalan ke arah kanan dari capstan dan R2 dan pergi pada
gulungan pengambil sebelah kanan yang juga berputar sebagai akibat adanya karet
gelas S yang menghubungkan penggulung ini dengan motor M.
Dengan demikian kecepatan berjalan pita yang teratur tergantung pada hal-hal
seperti berikut :
- Kecepatan motor yang tidak tetap
- Jepitan antara capstan dan r2 kurang kuat
- Roda gila f yang tidak betul-betul bundar
- Kecepatan berputar penggulung yang selalu berubah-ubah
Dengan tidak tetapnya kecepatan berjalan pita maka bila kita merekam suatu
frequency f maka pada outputnya frequency tersebut menjadi f ± ∆f.
Hal inilah yang disebut wow dan flutter dari suatu tape-recorder. Untuk setiap tape-
recorder besarnya wow dan flutter tidak sama tergantung pada kualitas dari tape-
recorder tersebut.

PERANTARA PIRINGAN FLOPPY


BAGIAN 1 : TEORI KERJA
Piringan floppy mini terlihat pada Gambar 4-78. Piringan floppy adalah piringan yang
dikodekan dengan bahan magnetik dan dibagi dalam sektor dan jejak (track) di mana data
direkam. Piringan floppy merupakan medium penyimpanan yang sangat murah dengan
akses berkecapatan tinggi dan kapasitas yang besar. Kini terdapat dua tipe piringan floppy:
piringan floppy biasa dan floppy mini.
Piringan floppy biasa seperti SHUGART SA800 menyediakan fasilitas berikut
(piringan bisa berkerapatan tunggal (single density) atau berkerapatan ganda (double
desinty).
(Kita anggap di sini terdapat kerapatan tunggal):
- Kapasitas total perpiringan: 3.2 Mega bit.
- Kapasitas perjejak: 41.7 kilobit (tanpa format)

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Gambar 4-78 Sambungan : Perincian penempatan

TEKNIK PERANTARA MIKROPROSESOR

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Waktu penempatan: 10mdetik


Waktu muat kepala: 75 detik
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin

Kecepatan putar: 300 rpm


Kerapatan: 2581 bpi (untuk jejak sebelah dalam)
Jumlah jejak seluruhnya: 35
Kerapatan jejak: 48 tpi

Sinyal perantara dasar bagi penggerak piringan


Dalam sinyal perantara termasuk perintah dan data ke penggerak dan status
ditambah data dari penggerak ke pengendali ke penggerak:
- Pulsa langkah ke motor kepala + arah
- muat kepala
- baca/tulis
- data + informasi detak
- bit kesalahan pemasangan kembali (reset)

Dari penggerak:
- pulsa indeks
- pulsa sektor (bila sektor keras)
- bit salah-penginderaan
- diindera perlindungan terhadap penulisan (tab pada piringan)
- data + detik
- jejak 00

Penggerakan piringan floppy


Dalam penggerak terdapat fungsi mekanis dan elektronik yang diperlukan untuk
memutar piringan dan mengakses data.
Piringan ini adalah piringan milar yang mudah lentur (“floppy”), dilapisi dengan oksida
magnetis dan berputar di dalam sampul. Pada sampul ini dibuat sebuah lubang memanjang
menurut jari-jari agar tersedia akses bagi kepala baca/tulis.
Kepala yang sama dipakai untuk baca/tulis dan hapus. Kepala digerakan sepanjang
jari-jari oleh motor penempat, biasanya motor langkah. Begitu kepala ditempatkan di atas
jejak yang diperlukan, kepala mengadakan kontak langsung dengan permukaan piringan.
Di samping itu, sampul mempunyai sebuah lubang indeks. Lubang indeks dicetak
tembus pada piringan dan menandai awal sektor nol. Ia dideteksi oleh rangkaian fotoelektris
di dalam penggerak.

Elektronik penggerak menyelenggarakan empat fungsi:


1. Memindahkan kepala ke jejak
2. Memuat kepala untuk baca atau tulis

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

3. Membangkitkan atau menafsirkan sinyal pengendali atau informasi status (termasuk


deteksi indeks, deteksi jejak 0)
4. Menggerakkan motor spindel dengan tepat.

Pilihan untuk penggerakan adalah:


- Mengeluarkan piringan dari jauh
- Perlindungan terhadap penulisan

Sinyal khas antara FDC dan MPU


Menuju MPU :
- Permintaan interupsi
- Permintaan pengiriman
- Data 8-bit

Dari MPU:
- data 8-bit
- CLK
- RES
- R/W
- Pulsa pemilihan (dihubungkan ke bus alamat)
- Pemberitahuan pengiriman

Kerja penggerak floppy


Prinsiip operasi pembacaan atau penulisan adalah mengakses sektor dan jejak yang
ditentukan dan kemudian mengalihkan satu blok data. Karena itu ada tiga operasi yang
harus diselenggarakan: penempatan kepala, pengendalian baca-tulis dan pengalihan data.

1. Penempatan kepala
Kepala digeser oleh motor langkah (waktu yang khas 3 sampai 10 m detik perlangkah).
Ini berarti diperlukan tunda langkah yang dapat diprogram dalam satu pengendali
pembuatan format serba guna. Tentu saja sebuah saluran harus menentukan arah

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

gerakan. Suatu tunda penempatan kepala sebesar 8 sampai 15 mdetik harus pula
diperhitungkan untuk membiarkan getaran menjadi hilang. Kemudian kepala dapat
dimuat pada piringan (penempatan 10 mdetik). Lalu perlu memeriksa penempatan yang
ebnar dengan membaca nomer jejak pada medan ID pertama pada piringan. Ini
dibandingkan dengan register jejak. Disamping itu emdan ID CRC dicek untuk
memeriksa keutuhan informasi. Kemudian akses dapat berlangsung.

2. Pengendalian R/W
Dengan anggapan alat dan data siap, maka penulisan diaktifkan (untuk penulisan).
Operasi ini dicegah oleh piringan yang dilindungi terhadap penulisan.

3. Alih data
Pengalihan harus berlangsung pada kecepatan yang ditentukan. Detak yang khas adalah
1 MHz untuk kerapatan tunggal (0,5 MHz untuk floppy mini), 2 MHz untuk kerapatan
ganda (1 MHz untuk floppy mini).

Sebuah piringan dapat dilindungi terhadap penghapusan tak sengaja dengan jalan
membuat taktik pelindung penulisan pada sampul karton piringan. Ini dilukiskan pada
Gambar 4-84.

Penggerak piringan
Penggerak piringan itu sendiri berisi fasilitas berikut :
1. Pengendalian baca/tulis, ditambah elektronik pengendalian (2 papan rangkaian tercetak)
2. Mekanisme penggerak
3. Mekanisme penempatan kepala baca/tulis
4. Kepala baca/tulis

Fasilitas baca/tulis yang disbeutkan pada butir 1 diatas, termasuk :


- deteksi indeks dan sektor
- penggerak akuator penempat kepala R/W
- penggerak akuator pemuat R/W
- pengerak pembacaan, ditambah detektor transisi

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

- rangkaian pemilihan penggerak


- rangkaian pengendali motor penggerak

Mengakses jejak
Kepala bergerak diatas permukaan piringan dari satu jejak ke jejak lainnya. Kepala
digerakan sepanjang jari-jari piringan oleh motor langkah. Untuk mengakses sebuah jejak,
terjadi urutan sebagai berikut :
1. Pemilih penggerak harus diaktifkan. Biasanya sebuah pengendali piringan bisa
mengendalikan lebih dari 1 unit dan menjalankan pemilih penggerak mekanisme yang
dipilih untuk akses.

TEKNIK PERANTARAAN MIKROPROSESOR

2. Pemilih arah dipasang, menghasilkan penahanan arah gerakan kepala. Kepala bergerak
ke arah pusat piringan atau ke arah pinggirnya.
3. Gerbang penulisan menjadi tak aktif. Selama gerakan kepala tak boleh terjadi penulisan.
4. Saluran langkah diberi pulsa sampai dicapai jejak yang diinginkan. Tiap pulsa
mengjasilkan satu langkah kepala ke jejak berikutnya, pada arah yang ditahan (latched)
tadi.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Pembacaan dan penulisan


Pembacaan diselenggarakan dengan:
- mengaktifkan pemilihan penggerak
- gerbang penulisan tak aktif

Penulisan diselenggarakan dengan :


- mengaktifkan pemilihan penggerak
- mengaktifkan gerbang penulisan
- data pulsa masuk pada saluran data-penulisan

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

PERTEMUAN VI

SENSOR DAN TRANSDUSER

Pengindraan (Sensor) : adalah unsure pertama yang menerima energi dari medium yang
diukur dan menghasilkan keluaran yang dalam batas-batas tertentu tergantung pada
kuantitas yang diukur.

Pengindraan.
Elemen dwilogam (bimetal) digunakan dua jalur koefisien pemuaian panas yang berbeda
dan ditempelkan satu sama lain.
Kalau dua logam dengan koefisien pemuaian panas yang berbeda ditempelkan satau sama
lain, setiap perubahan temperature akan mengakibatkan pemuaian berbeda pada masing-
masing logam. Gejala ini akan menyimpang dan membentuk gambaran busur sirkuler
merata, kalau tidak dikendalikan. Analisis menghasilkan,

2
t 31 m 1 mn m 2 1 / mn
2
6 A B T2 T1 1 m

Dan dalam praktek tB/tA = 1 dan (n+1)n = 2


2t
3 A B T2 T1

Dimana, ρ = radius kelengkungan


t = tebal jalur total
n = perbandingan modulus elastis, EB/EA
m = perbandingan tebal, tB/tA
T2-T1 = kenaikan temperatur
αA, αB = koefisien pemuaian panas dari logam A dan logam B
alat-alat dwilogam umumnya terbuat dari kuningan dan invar, atau kuningan dan campuran
nikel, Uinvar dan campuran nikel mempunyai koefisien pemuaian panas mendekati nol (1,7 x
-6mm
10 /mm-C ). Alat-alat ini biasanya digunakan dalam sistem pengedalian temperatur,
seperti alat-alat hidup mati (on-off), alat konfensasi temperatur, alat aliran arus berlebihan
dan sebagainya. Batas temperatur kerja adalah sekitar -60 sampai 600 oC. Alat-alat tersebut
dapat berbentuk kantilever, spiral, bentuk-U sekrup (heliks) dan sebagainya.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Gambar Pengindra dwi logam

PENGINDRAAN TAHANAN LISTRIK

Walaupun termokopel tersebut mantap, namun ada penggunaan yang tidak tepat dan di
mana pengukuran temperatur lain lebih menguntungkan. Termometer tahanan mempunyai
kepekaan yang lebih besar, yang memungkinkan penggunaanya untuk mengukur fraksi
derajat yang lebih kecil, dan tidak memerlukan hubungan acuan yang tepat, Dasar dari
pengukuran sebacam ini adalah bahwa tahanan listrik berbagai bahan berubah menurut
temperatur. Ada dua kelas utama bahan tersebut: penghantar (logam) dan semikonduktor
seperti akan dibahas kemudian. Teknik pengukuran dapat merupakan jenis defleksi atau
jenis potensiometer neraca nol. Dala dua peristiwa tersebut jembatan wheatstone
memudahkan pengukuran.

Pengindraan Hantaran atau Termometer Tahanan


Hubungan antara perubahan tahanan R menurut temperatur T dapat dituliskan sebagai
berikut :
Rt = Ro ( 1 + a1t+a2t2+a3t3 ........... +antn)
dimana, Rt = tahanan pada temperatur t
Ro = tahanan pada temperatur acuan biasanya, titik beku (es)
Dan a1, a2, a3 ................an adalah konstanta.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Jumlah suhu yang digunakan tergantung pada bahan, rentang temperatur dan ketelitian
yang diperlukan, untuk kebanyajan tujuan praktis hanya konstanta a1 diperlukan dan
didefinisikan sebagai
R1 R2
a1 tiap derajat
R0
a1 juga koefisien temperatur dari tahanan. Tabel disediakan oleh pabrik yang mermberikan
harga pembanding untuk tahanan terhadap temperatu untuk elemen tahanan umum.
Elemen – elemen pengidera tahanan berkisar kira-kira 10 ohms hinnga 25.000 0hms.
Sehingga semakin tinggi tahanan makin kurang ddipengaruhi oleh kawat tembaga dan
variasi tahanan kontak. Platinum digunakan dari – 260 hingga 1000 o C, tembaga dari – 200 0
hingga 260 0 C, nikel dari – 200 hingga 4,0 0 C dan tungsten dari – 260 hinnga 1100 0 C.
Gambaran dasar ukuran tempertur rata-rata dan diferensial.

Pengidera (sensor) Semikonduktor (termistor)


Sebagian besar termistor dibuat dari oksida-oksida logam (mangan, nikel dan kobalt) yang
mempunyai tahanan menurun dengan meningkatnya temperatur. Dibanding dengan
pengindera tipe konduktor yang mempunyai koefisien suhu positif kecil termistor mempunyai
koefesien negatif yang sangat besar.
Hubungan antara temperatur dan tahanan digambarkan sebagai berikut :

1 1
R Roe
T T0
Di mana, R = tahanan pada absolut T
R O = tahanan pada temperatur acuan T O
O
= konstanta, ciri bahan, K.

Temperatur acuan biasanya ditetapkan 298 O K (25 O C). Konstanta biasanya bernilai

4000. Dengan menentukan dR/dT/R, koefesien suhu tahanan diberikan dengan - /T 2

Ohms (ohm o
C). Untuk sama dengan 4000, koefisien temperatur ini naik pada 25 0 C
adalah – 0,045, dibandingkan dengan + 0,0036 untuk platinum (pengindera tipe konduktor).
Karakteristikny diberikan oleh persamaan
K B
LogR A
LogR T
Dimana R adalah resistensi dalam temperatur Kelvin T, dan A, B dan K merupakan
konstanta yang ditentukan oleh kalibrasi dari tahanan individu. Tahanan ini sangat luas

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

digunakan ubntuk pengukuran temperatur kriogenik dalam rentang suhu dari 1 sampai 20 0
K.
Termistor tersedia di pasar dalam bentuk butiran, probe (penyelidik), piringan dan batang.
Butiran (bead) sangat luas digunakan untuk pengukuran temperatur. Termistor tersebut ada
yang dilapis gelas dan diameternya hanya sekecil beberapa seperseratus sentimeter. Waktu
tanggapan sangat pendek sehingga sangat cocok untuk pengukuran temperatur jenis titik.
Rentang temperatur kerja adalah dari – 250 sampai 650 o C, namun termistor tunggal tidak
dianjurkan untuk digunakan. Penyelidik (probe) gelas juga digunakan. Penyelidik ini
mempunyai diameter sekitar 2,5mm dan panjang berubah dari 6 mm sampai 50 mm.
Gambar bentuk-bentuk termistor.

Piringan dan batang lebih digunakan sebagai alat kompensasi – temperatur, elemen
penunda waktu, dan pengendalian tegangan dan daya dalam rangkaian elektronika.
Rangkaian untuk menggunakan termistor ini pada hakikatnya dapat disamakan sebagai
penghantar. Salah satu cara untuk mengurangi sifat tak linier dari keluaran termistor adalah
dengan memberi cabang pada termistor dengan tahanan biasa seperti ditunjukan dalam

Kestabilan tanggapan merupakan masalah dengan tipe semi konduktor sebelumnya.


Namun, termistor modern mempunyai stsbilitas yang dapat diterima untuk berbagai
penggunaan.

TRANSDUSER
Satu komponen yang sebagian besar atau seluruh keluaran energinya berasal dari sinyal
masukan dikenal sebagai tranduser pasif, sedangkan tranduser aktif mempunyai sumber

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

tenaga tambahan yang menyediakan sebagian besar energi keluaran sedangkan sinyal
masukan hanya menyediakan sebagian kecil saja. Alat ukur tekanan, termometer tekanan
merupakan transduser pasif. Penguat elektronik, counter digital dan mekanisme servo
merupakan beberapa contoh transduser aktif
Transduser piezolistrik
Ada materi padat tertentu yang mampu mengolong-golongkan efek piezolistrik. Efek ini
adalah konversi energi listrik mekanis. Jika bahan piezolistrik dirubah bentuknya, didalam
bentuk tersebut akan timbul perubahan listrik. Proses ini juga bersifat dapat balik yaitu
muatan listrik diberikan materi ini akan memberikan tanggapan berupa perubahan bentuk
secara mekanis. Arah perubahan mekanis menjadi listrik merupakan dasar bagi alat ukur
percepatan, gaya dan tekanan, sedangkan arah perubahan listrik menjadi mekanis terdapat
pada alat pengocok getaran kecil, sistem sonar untuk deteksi akustik dan lokasi objek bawah
air, dan peralatan uji non destruktif ultrasonik untuk industri. Bahan-bahan tersebut
merupakan bahan alami (kwarsa, garam, rokele), kristal sintetik (litium sulfat, amonium
hidrogen fosfat) atau jenis keramik ferolistrik yang telah mengalami polarisasi (barium
titanali). Karena bahan piezolistrik merupakan insulator, maka elektroda logam, permukaan
datar dari materi yang terpilih secara otomatis menempel pada kawat penghubung, menjadi
lempengan-lempengan kapasitor. Jadi bahan yang mengalami perubahan bentuk bekerja
sebagai pembangkit muatan listrik; kemudian muatan ini menghasilkan tegangan tertentu
yang timbul di antara elektroda-elektroda sesuai dengan hukum yang umum berlaku bagi
kapasitor. Mari kita perhatikan unsur piezolistrik sebagai transduser perpindahan, walaupun
yang menjadi tujuan akhir adalah pengukuran gaya, tekanan atau percepatan secara umum.
Secara kuantitatif muatan, q, yang dihasilkan oleh kristal piezolistrik, dapat dinyatakan
sebagi berikut :

Dimana, q kq X1

kq Coul / cm

X1 defleksi, cm

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Dengan mengubah pembangkit muatan menjadi pembangkit arus (seperti terlihat pada
gambar (b) persamaan diatas berubah menjadi

dq dx1
icr kq
dt dt
icr ic iR
i0 dt (icr iR)dt
e0 e0
C C
de0 dx1 e0
Atau C icr iR kq
dt dt R
Persamaan ini dapat juga dinyatakan dalam bentuk fungsi pindah sebagai
e0 K D
D
x1 D 1
Kq
Dimana, K = kepekaan = V / cm
C
C = tetapan waktu = RC, s

Tanggapan pulsa transduser piezolistrik memberikan penyelesaian berikut :

Kq A / (t T ) /
e0 e 1e
C
untukT t

TRANSDUSER TEKANAN KAPASITANSI


Transduser ini memiliki sebuah diafragma loga yang terletak diantara dua volume.
Lempengan stasioner ditempatkan pada tiap sisi diafragma. Lempengan stationer
ditempatkan pada tiap sisi diafragma. Suatu perbedaan tekanan yang rendah sekitar 0,1 m
bar mengakibatkan diafragma bergerak maju menunju salah satu dari lempengan logam
untuk mengubah kopling kapasitif antara diafragma dan kedua lempengan. Perubahan
kapasitansi, akibat turun naiknya kopling dengan lempengan, diawasi dengan pertolongan
sinyal AC leawat lempengan. Suatu sistem pembawa termodulasi amplitudo atau frekuensi
dapat digunakan untuk mengetahui perubahan kapasitansi. Suatu rangkaian dari Grey
(1954) ditunjukan pada gambar yang memberikan hasil kerja yang memuaskan dengan
menggunakan modulasi frekuensi . Satu kekurangan dari rangkaian ini adalah bahwa variasi
kapasitansi kabel penghubung mempunyai pengaruh yang sama dengan perubahan
tekanan.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Gambar Rangkaian Resonansi Tala digunakan dalam Transduser Tekanan Kapasitif

Ukuran yang kecil, tanggapan frekuensi tinggi, resistesi temperatur tinggi, linieritas dan
resolusi yang baik merupakan keuntungan dalam menggunakan transduser tekanan
kapasitif, dan kekurangannya adalah perubahan temperatur, kepekaan pada getaran dan
perlunya peralatan elektronik yang relatif rumit.

TRANSDUSER TEKANAN DENGAN INDUKTANSI-MAGNETIS TAU RELUKTANSI

Transduser tekanan LVDT dengan menggunakan bejana Bourdon sperti ditunjukkan dalam
gambar merupakan jenis yang umum dari transdusertekanan induktansi. Namun, elemen
transduser utama adalah diafragma, penghembus, tabung Bourdon dan manometer bejana-
U yang keluarannya dapat ditransformasikan ke dalam suatu sinyal listrik dengan
menggunakan LVDT.
Salah satu keuntungan LVDT adalah bahwa alat ini menempatkan beban tanpa geseran
pada alat ukur. Tanggapannya linier untuk geseran angker yang kecil.

Gambar Transduser Tekanan dengan LVDT dan bejana Bourdon

Transduser jenis reluktansi magnetis ditunjukkan dalam gambar di bawah (a sampai c).
Gerakan dari diafragma datar mengubah reluktansi rangkaian magnetis gambar (a), dengan
demikian juga induktansi L1, yang menghasilkan beda potensial Eo. Konfigirasi ini
menghasilkan tanggapan frekuensi tinggi tetapi dengan kepekaan yang rendah. Susunan
yang ditunjukkan alam gambar (c) meberikan tegangan yang cukup tinggi, dan
menghilangkan penggunaan penguatan. Angker merupakan batang logam bebas
dihubungkan ke ujung bdebas dari tabung Bourdon yang bergerak. Tanggapan frekuensi

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

dibatasi oleh frekuensi pembawa dan oleh karakteristik mekanis dari angker. Keuntungan
penggunaan transduser tekanan reluktansi adalah kemampuannya untuk menahan kejutan
dan getaran, toleransi lewat beban tinggi dan tingkat keluaran sinyal yang lebih tinggi.

Gambar –Transduser Tekanan Reluktansi (a) Diafragma dan Koil tunggal (b) Rangkaian
Magnet (c) Transduser Tekanan Reluktansi untuk empat koil aktif (d) Rangkain magnet
untuk (c).

TRANSDUSER TEKANAN KONTAK GERAK –RESISTANSI

Transduser ini terdidri dari tiga bagian utama: elemen untuk mengindra tekanan, pegas
acuan dan elemen resistansi. Biasanya penghembus atau tabung Bourdon digunakan
sebagai elemen untuk mengetahui tekanan. Penghembus ada yang menggunakan pegas
dan adapula yang tidak, sedang pada tabung Bourdon, elemen mengindra tekanan juga
pegas acuan.
Rangkaian alat ini ditunjukkan dalam gambar di bawah ini dimana rangkaian potensiometer
digunakan untuk mengukur potensial melalui kawat geser. Pada keadaan seimbang
perbandingan tegangan e/V sebanding dengan tekanan yang diberikan.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Gambar Transduser Tekanan Potensiometer, Gerakan Kontak, Tekanan

SERBA SERBI TRANSDUSER TEKANAN


Banyak jenis lain dari transduser tekanan yang diuraikan dalam kepustakaan. Namun,
hanya beberapa disebutkan disini yang tidak termasuk dalam katagori alat pengukur tekanan
yang telah kita sebutkan.
Kawat ghalus dalam alat tegangan bergetar pada frekuensi natural. Tegangan kawat,
sehingga frekuensi getaran berubah menurut perubahan tekanan karena salah satu ujung
dihubungkan ke diagfragma. Clark (1957) melaporkan alat pengukur tekanan atau gaya
dengan cara memroses loggam tanah jarang untuk menghasilkan bahan peka tekanan. Sel-
sel ini dibuat dalam bentuk wafer, dengan dua permukaan kontak llistrik pada tiap sisi bahan.
Setiap perubahan tekanan dapat diukur dengan meter ohm karena resistansi berubah
sangat banyak.
Gren (1954) menyusun peralatan yang terdiri dari tabung trioda kecil yang mempunyai
anoda dipasang lentur. Tekanan yang diberikan bekerja pada diafragma yang menggerakan
kaki anoda. Ggejala ini mengubah arus anoda yang dengan mudah dapat diukur. Alat ini
baik untuk pengukuran tekanan pernafasan.
Alat ukur tekanan pernafasan lain adalah transduser tekanan fotolistrik defakus (Hill 1959).
Transduser ini menggunakan diagfragma Teylene yang dilapisi dengan alumunium yang
berperan sebagai cermin dan mempunyai bentukk datar, cembung atau cekung tergantung
pada apakah tekanannya nol, positif atau negatif. Pantulan berkas cahaya pada diafragma
jatuh pada transistor foto untuk menghasilkan perubahan tegangan keluaran menurut
tekanan.
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin

Alat tekanan tidak langsung, yang dikenal dengan nama hypsometer, digunakan untuk
mengukur temperatur didih cairan dalam keseimbangan dengan uap. Dengan hubungan
langsung antara temperatur dan tekanan keseimbangan dari sistem uap caira, ketepatan
dan kecepatan tanggapan instrumentasi terbatas hanya oleh penginderaan temperatur. Alat
ini lebih baik daripada aneroid sebagai altimeter tekanan.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Pertemuan VII
METODE PENGUKURAN PERPINDAHAN

Para insinyur dan ilmuwan sering berhadapan dengan persoalan - persoalan


pengukuran perpindahan, kecepatan, dan percepatan.persoalan - persoalan ini dapat berkisar
dari pengukuran sederhana dimensi bagian - bagian mesin stasioner sampai pengukuran yang
komplek seperti gerakan getaran satu elemen mesin umpamanya bagian motor pembakaran
dalam.
Perpindahan bisa bersifat linear atau sudut.dapat pula dikategorikan menjadi sipat
atau dinamis. Dalam pengukuran statis parameter relatife tetap terhadap waktu dan dapat
dievaluasi secara langsung. Dalam pengukuran dinamis, kecepatan atau percepatan sering
merupakan parameter pengukuran yang dapat diintegrasikan untuk memperoleh jarak
perpindahan. Sebagai contoh perhatikan satu gerakan harmonis.

Di mana X(t) = A sin (2 ft). . = Perpindahan


X(t) = Perpindahan tergantung waktu
A = Amflitudo getaran
F = frekuensi getaran
T = Waktu
Diferensial terhadap persamaan di atas menghasilkan
d
V t X t A 2 f cos 2 ft kecepa tan
dt

Dimana, V(t) = kecepatan tergantung waktu


Dan diferensial kedua dari persamaan perpindahan menghasilkan
d 2
at V t A2 f sin 2 ft
dt
Dimana, = percepatan
a(t) = percepatan tergantung waktu.

Dalam kebanyakan kasus dinamis, percepatan didiferensial dan diintegrasikan satu


atau dua kali untuk mendapatkan kecepatan atau perpindahan. Integrator dan diferensiator
elektronik umumnya tersedia untuk melakukan integrasi atau diferensiasi yang diperlukan

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

PENGUKURAN PERPINDAHAN
Tersedia bermacam macam alat mengukur perpindahan statis atau dinamis. Alat – alat
tersebut sering dikategorikan berdasarakan jenis keluaraannya berupa arus tegangan listrik
diklasifikasikan sebagai transduser perpindahan listrik Transduser perpindahan
diklasifikasikan sebagai berikut:

Transduser perpindahan mekanis


Bentuk pengukuran perpindahan yang paling umum adalah perbandingan secara
langsung dengan suatu standar skunder. Banyak jenis alat perpindahan secara mekanis
tersedia secara umum. Pemakai disarankan memilih salah satu alat atas dasar resolusi alat dan
reoluisi pengukuran yang dikehendaki . kaliper (caliper), pembagi (divider), penukur
permukaan (surface gage) dan pengukur kekebalan (thickness gage), yang termasuk skala
sederhana dikenal sebagai alat dengan resolusi rendah (sampai 0,25 mm). Alat dengan
resolusi sedang (sampai 0,00025 mm) antara lain adalah mikrometer, dial indicator,
mikroskop pengukur, peralatan vernir alat ukur dengan tujuan khusus berbagai nama, seperti
busi, ring, snap, taper dan sebagainya.
Jika diperlukan keluaran alat – alat ini dapat diperkuat dengan suatu sambungan yang
sesuai atau sebuah batang gigi (rack) dan alat pinion. Masih banyak lagi transduser
perpindahan yang memberi keluaran mekanis. Blok-blok pengukur dapat dilihat secara luas di
bengkel mesin . untuk resolusi tinggi (hingga fraksi – fraksi micrometer) dapat digunakan
lempengan optik (optical flats) dan sumber –sumber cahaya monokromatis atau berbagai
bentuk interferometer yang digunakan dengan sumber cahaya khusus dapat diterapkan.

Transduser perpindahan listrik

Hampir semua jenis transduser pepindahan dinamis dapat mengubah perpindahan


menjadi suatu perubahan dala parameter listrik seperti resistansi, induktansi atau kapasitansi.
Perubahan-perubahan tersebut biasanya dapat dikonversi menjadi perubahan tegangan atau
listrik yang lebih memudahkan analisis data selanjutnya.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Transduser resistansi terubah. Transduser resistansi terubah dapat dirancang untuk


perpindahan linear atau sudut. Kemampuan transduser berkisar dari jenis kawat geser sampai
potensiometer canggih. Resistansi suatu transduser (Gambar) bervariasi sesuai dengan
persamaan dibawah ini. :

L
R atau R L
A
Di mana R = resistansi
L = panjang
A = Luas penampang melintang
= resistansi bahan
dan

Pada kebanyakan kasus unsur resistansi dibentuk dengan melilitkan kawat resistansi
pada satu balok yang terbuat dari bahan baku konduktor. Tiap lilitan diberi jarak untuk
mencegah terjadinya hubungan pendek . diberikan tegangan tetap pada terminal – terminal
unsur resistansi dan tegangan keluaran diperoleh dari satu terminal unsur resistansi dan dari
sapu. Hubungan masukan keluaran adalah sebagai berikut :

RW
E0 E1
Rt
Di mana Eo = tegangan keluaran
EI = tegangan masukan
Rw = resistansi antara sapu dan sapu terminal
Rt = resistansi unsur secara total
Resistansi (Rw) berbsnding lsngsung dengan perpindahan sapu, besar resolusi
berbanding terbalik dengan jumlah lilitan persentimeter, sebagai contoh , jika ada 100 lilitan
persentimeter, maka resolusinya adalah 0,01 cm. Sistem ini bisa bersifat non linear tergantung
pada jumlah lilitan persentimeter.
Batang penyangga fleksibel dengan unsur pengukur regangan baik kawat atau foil yang
di pasang didekat dasar biasanya digunakan untuk mengukur perpindahan. Ujung bekas
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin

batang penyangga secara mekanis dihubungkan dengan objek yang dipelajari perpindahannya.
Bila ujung bebas batang dipindahkan, resistansi alat akan berubah secara proporsioonal.
Bahkan elastia lain seperti diafragma dan penhubus dapat digunakan untuk pengukuran
perpindahan, bagaimanapun bahan elastis ini digunakan secara komersial sebagai transduser
gaya dan tekanan. Dalam kasus transduser tekanan satu sisi diafragma dikenai tekanan cairan
dan alat pengukur regangan dipasang pada sisi yang berlawanan. Perincian lebih lanjut
diberikan pada bab lain.rentang dan ketetapan dikontrol oleh dimensi fisik unsur relatif.
Untuk memperoleh ketepatan yang ekstrim dapat digunakan element alat pengukur
regangan piezoelektrik.elemen-elemen ini terbuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai
factor pengukur yang lebih besar dibandingkan dengan kawat atau foil.
Transduser induktansi terubah.diantara berjenis – jenis transduser induktansi terubah yang
tersedia secara komersial, hanya jenis – jenis yang lebih umum akan dibahas pada bagian ini.
Impedansi induktif sebuah koil dinyatakan dengan
XL 2 fL
XL = impedansi induktif

F = frekuensi tegangan listrik yang digunakan

Dan L = induktansi

Dan impedansi total sebuah koil adalah Z XL2 R 2 , di mana R adalah resistansi koil,
semakin tinggi induktansi koil relatif terhadap resistansinya, semakin tinggi kuantitasnya.

Induktansi , L, dipengaruhi oleh sejumlah factor, antara lain jumlah lilitan koil, ukuran koil,
dan khususnya pearmeabilitas fluks. Transduser induktif dapt berdasarkan pada peubah-ubah
ini.

Transduser perpindahan induktansi sendiri sederhana seperti terlihat pada gambar terdiri pada
batang magnit berbentuk U, sebuah koil dan angker magnit (armature). koil dililitkan dibagian
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin

tengah batang. Angker magnet dipisahkan dari batang oleh celah udara. Posisi angker angker
magnit terhadap batang adalah proporsional dengan perpindahan yang diamati. Perubahan
udara juga menyebabkan perubahan permeabilitas fluks, sehihgga menghasilkan perubahan
proporsional pada induktansi koil. Keadaan ini mengubah impedansi – induktif dengan
tegangan arus bolak balik diberikan pada koil induktif, arus resultant melalui koil akan
berhubungan secara langsung dengan perpindahan angker magnit.

Koil tunggal atau koil ganda sadap tengah merupakan jenis lain transduser perpindahan
induktansi – sendiri (Gambar) batang magnetis ditempatkan ditengah koil (membentuk dua
inductor) dan digerakan secara paralel dengan sumbu tengah koil. Posisi batang relatif
terhadap koil ditentukan oleh perpindahan yang sedang diselidiki. Gerakan batang mengubah
induktansi pada kedua koil. Posisi pusat pada apabila impedansi induktif koil adalah sama.

Tranformator diferensial terubah linear (LVDT = linear variable differential transformer)


adalah transduser induktansi mutal dimana tegangan masukan diterapkan pada satu koil dan
tegangan keluaran diinduksikan pada koil lainnya.LVDT mempunyai satu kumparan primer
dan dua kumparan skunder seperti terlihat pada gambar. Hubungan magnetis antara koil
primer dan skunder dapat di buat bervariasi dengan menggerakan batang magnetis. Hubungan
ini dapat menghasilkan tegangan induksi pada koil sekunder yang dihubungkan dengan fase
yang berlawanan. Jadi ada satu posisi batang sehingga tegangan pada kedua koil sama besar
dan berlawanan oleh keluaran LVDT sama dengan nol .
Jika batang digerakan ke setiap arah dari posisi nol, hubungan magnetis akan meningkat pada
satu koil skunder dan menurun pada koil lain .polaritas keluaran akan bergantung pada arah
gerakan batang dan sebanding dengan polaritas tegangan masukan arus bolak balik dengan
kata lain, jika gerakan dalam satu arah dari posisi pusat akan menghasilkan satu sinyal sefase
dengan tegangan primer,gerakan dengan arah yang berlawanan dari pusat akan menghasilkan
satu sinyal tidak sefase dengan tegangan primer.
Dipasarkan tersedia LVDT dar beberapa sentimeter sampai 0,0002 cm. ketidakpekaan
terhadap suhu, tegangan yang cukup tinggi dan tidak mungkinnya dibebani berlebihan secara
mekanis merupakan beberapa keuntungan LVDT dibandingkan transduser – perpindahan
lainya. Massa batang membatasi penggunaannya pada beberapa kasus dinamis seperti
frekuensi yang tinggi.satu rangkaian diskriminator fase biasanya diperlukan untuk
menentukan arah perpindahan.
Beberapa diantara LVDT yang tersedia di pasaran mempunyai modulator, penyearah
(rectifier) dan rangkaian diskriminator fase yang merupakan satu rangkaian. Hal ini
mengakibatkan penerapan satuannya lebih mudah dimana tegangan arus searah diperlukan

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

sebagi masukan, sedangkan keluarannya adalah signal arus searah. Modulator mengubah arus
searah menjadi arus bolak – balik, sedangkan penyearah mengubah arus balik menjadi arus
searah.
Transduser kapasitansi terubah. Impedansi listrik suatu kapasitor adalah sebagai berikut :

1
Di mana Xc
2 fc
Xc = impedansi kapasitif
C = kapasitansi
F = frekuensi
Kapasitansi dipengaruhi oleh banyak parameter seperti digambarkan dalam persamaan
berikut:

KA N 1
C
d

Di mana K = tetapan dielektrik


A = luas satu sisi lempengan
N = jumlah lempengan
D = jarak antara lempengan

Untuk perubahan kapasitansi yang proporsional dengan perpindahan setiap parameter diatas
dapat digunakan secara efektif. Seperti pada gambar, perubahan tetapan dielektrik digunakan
untuk menentukan tinggi cairan. Cairan tersebut merupakan media dielektrik antara kedua
elektroda. Apabila tinggi cairan berubah, tetapan dielektrik juga berubah dan menghasilkan
variaasi kapasitansi sesuai dengan persamaan diatas.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII


Teknik Mesin

Jenis lain transduser perpindahan kapasitansi menggunakan perubahan luas lempengan


kapasitor untuk mengukur perpindahan (Gambar) bila gigi gerak bagian atas digerakan ke
kiri, luas kapasitor bertambah, sedangkan bila digerakan ke kanan luas kapasitor berkurang.
Masalah masalah yang muncul dengan transduser ini adalah derau dan impedansi yang besar.
Tegangan yang menyimpang mempengaruhi sinyal. Keuntungan utama adalah tidak adanya
kontak langsung antara transduser dan alat yang tengah diukur. Konsep ini juga digunakan
pada transduser lain seperti tekanan, dimana satu elektroda adalah diafragma elastis.

Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII

Anda mungkin juga menyukai