PERTEMUAN KE V
INDIKASI DAN ELEMEN PEREKAM
PITA MAGNETIK
Gambar V-1
Cara Kerja Tape-Recorder
Pada waktu perekaman gelombang suara oleh mikropon dirubah menjadi signal listrik;
setelah diperkuat seperlunya oleh sebuah amplifier, signal tadi dilalukan pada sebuah
kumparan kawat dari kepala magnetik, kepala perekam yang mempunyai celah udara pada
intinya, sehingga pada celah tersebut timbul medan magnit yang mempengaruhi pita
magnetik yang berjalan melaluinya dengan suatu kecepatan yang tertentu dan tetap,
sehingga pda pita magnetik kecepatan yang tertentu dan tetap, sehingga pada pita magnetik
tadi timbul pola-pola medan magnit yang sesuai dengan signal yang masuk.
Pada waktu pengembilan kembali, maka pita magnetik tadi yang telah berisi pola-pola
medan magnit dijalankan kembali dengan kecepatan seperti semula melalui sebuah
kumparan berinti yang juga mempunyai celah udara, sehingga pada kumparan tersbeut
timbul arus listrik (akibat induksi) yang sesuai dengan pola-pola medan magnit tadi. Arus
listrik ini setelah diperkuat seperlunya agar dapat menggerakan speaker sehingga signal-
signal tadi dapat tangkap oleh telinga manusia.
Kepala pengambil
- Kaki kutubnya dan celahnya agak lebar
- Harus mempunyai pelindung yang baik terhadap medan magnit yang akan
menghasilkan dengung
Kepala magnetik ini terdiri atas lapisan-lapisan besi lunak yang dibagi menjadi 2 bagian yang
sama besar dan bentuknya yang kemudian di letakkan saling berhadapan. Kepala magnetik
ini dibuat dari lapisan-lapisan besi lunak yang tebalnya kira-kira 21/800 inchi karena untuk
mengurangi rugi yang ditimbulkan oleh arus Eddy. Juga untuk lebih mengurangi lagi maka
diantara tiap lapisan diberikan isolasi sehingga setiap lapisan besi lunak tersebut saling
terpisah.
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin
Bila pita magnetik ini hendak dimagnetisir, dengan perkataan lain hendak sifat
magnetis yang membekas, maka diperlukan suatu kuat medan yang tertentu. Kuat
medan ini di timbulkan oleh kepala magnetik.
Bila kuat medan minimum ini tidak tercapai maka pita magnetik tidak akan
mengandung sifat-sifat magnetik tadi yang dimasukkan padanya. Sedangkan bila kuat
medannya terlampau besar maka akan terjadi kejenuhan dari pita magnetik.
Sebagai hasil kesimpulan dari hasil peninjauan tadi diatas dapatlah diterangkan
bahwa pada cara perekaman seperti yang diuraikan diatas ini akan menimbulkan cacat
(distrorsi) yang dapat disebabkan oleh kedua hal tadi seperti disebutkan dibawah ini :
- jika kuat medan magnetisasi terlampau kecil maka tidak akan terjadi perekaman
- pada kuat medan yang terlampau besar timbullah distrorsi tambahan sebagai
akibat dari penjenuhan magnetis serbuk besi pada pita
Antara capstan R2 dan antara pita dan R2 terdapat jepitan yang cukup kuat untuk
memindahkan tenaga dari capstan (berputar secara teratur) pada pita (kecepatan
berjalan yang tetap). Pita berjalan ke arah kanan dari capstan dan R2 dan pergi pada
gulungan pengambil sebelah kanan yang juga berputar sebagai akibat adanya karet
gelas S yang menghubungkan penggulung ini dengan motor M.
Dengan demikian kecepatan berjalan pita yang teratur tergantung pada hal-hal
seperti berikut :
- Kecepatan motor yang tidak tetap
- Jepitan antara capstan dan r2 kurang kuat
- Roda gila f yang tidak betul-betul bundar
- Kecepatan berputar penggulung yang selalu berubah-ubah
Dengan tidak tetapnya kecepatan berjalan pita maka bila kita merekam suatu
frequency f maka pada outputnya frequency tersebut menjadi f ± ∆f.
Hal inilah yang disebut wow dan flutter dari suatu tape-recorder. Untuk setiap tape-
recorder besarnya wow dan flutter tidak sama tergantung pada kualitas dari tape-
recorder tersebut.
Dari penggerak:
- pulsa indeks
- pulsa sektor (bila sektor keras)
- bit salah-penginderaan
- diindera perlindungan terhadap penulisan (tab pada piringan)
- data + detik
- jejak 00
Dari MPU:
- data 8-bit
- CLK
- RES
- R/W
- Pulsa pemilihan (dihubungkan ke bus alamat)
- Pemberitahuan pengiriman
1. Penempatan kepala
Kepala digeser oleh motor langkah (waktu yang khas 3 sampai 10 m detik perlangkah).
Ini berarti diperlukan tunda langkah yang dapat diprogram dalam satu pengendali
pembuatan format serba guna. Tentu saja sebuah saluran harus menentukan arah
gerakan. Suatu tunda penempatan kepala sebesar 8 sampai 15 mdetik harus pula
diperhitungkan untuk membiarkan getaran menjadi hilang. Kemudian kepala dapat
dimuat pada piringan (penempatan 10 mdetik). Lalu perlu memeriksa penempatan yang
ebnar dengan membaca nomer jejak pada medan ID pertama pada piringan. Ini
dibandingkan dengan register jejak. Disamping itu emdan ID CRC dicek untuk
memeriksa keutuhan informasi. Kemudian akses dapat berlangsung.
2. Pengendalian R/W
Dengan anggapan alat dan data siap, maka penulisan diaktifkan (untuk penulisan).
Operasi ini dicegah oleh piringan yang dilindungi terhadap penulisan.
3. Alih data
Pengalihan harus berlangsung pada kecepatan yang ditentukan. Detak yang khas adalah
1 MHz untuk kerapatan tunggal (0,5 MHz untuk floppy mini), 2 MHz untuk kerapatan
ganda (1 MHz untuk floppy mini).
Sebuah piringan dapat dilindungi terhadap penghapusan tak sengaja dengan jalan
membuat taktik pelindung penulisan pada sampul karton piringan. Ini dilukiskan pada
Gambar 4-84.
Penggerak piringan
Penggerak piringan itu sendiri berisi fasilitas berikut :
1. Pengendalian baca/tulis, ditambah elektronik pengendalian (2 papan rangkaian tercetak)
2. Mekanisme penggerak
3. Mekanisme penempatan kepala baca/tulis
4. Kepala baca/tulis
Mengakses jejak
Kepala bergerak diatas permukaan piringan dari satu jejak ke jejak lainnya. Kepala
digerakan sepanjang jari-jari piringan oleh motor langkah. Untuk mengakses sebuah jejak,
terjadi urutan sebagai berikut :
1. Pemilih penggerak harus diaktifkan. Biasanya sebuah pengendali piringan bisa
mengendalikan lebih dari 1 unit dan menjalankan pemilih penggerak mekanisme yang
dipilih untuk akses.
2. Pemilih arah dipasang, menghasilkan penahanan arah gerakan kepala. Kepala bergerak
ke arah pusat piringan atau ke arah pinggirnya.
3. Gerbang penulisan menjadi tak aktif. Selama gerakan kepala tak boleh terjadi penulisan.
4. Saluran langkah diberi pulsa sampai dicapai jejak yang diinginkan. Tiap pulsa
mengjasilkan satu langkah kepala ke jejak berikutnya, pada arah yang ditahan (latched)
tadi.
PERTEMUAN VI
Pengindraan (Sensor) : adalah unsure pertama yang menerima energi dari medium yang
diukur dan menghasilkan keluaran yang dalam batas-batas tertentu tergantung pada
kuantitas yang diukur.
Pengindraan.
Elemen dwilogam (bimetal) digunakan dua jalur koefisien pemuaian panas yang berbeda
dan ditempelkan satu sama lain.
Kalau dua logam dengan koefisien pemuaian panas yang berbeda ditempelkan satau sama
lain, setiap perubahan temperature akan mengakibatkan pemuaian berbeda pada masing-
masing logam. Gejala ini akan menyimpang dan membentuk gambaran busur sirkuler
merata, kalau tidak dikendalikan. Analisis menghasilkan,
2
t 31 m 1 mn m 2 1 / mn
2
6 A B T2 T1 1 m
Walaupun termokopel tersebut mantap, namun ada penggunaan yang tidak tepat dan di
mana pengukuran temperatur lain lebih menguntungkan. Termometer tahanan mempunyai
kepekaan yang lebih besar, yang memungkinkan penggunaanya untuk mengukur fraksi
derajat yang lebih kecil, dan tidak memerlukan hubungan acuan yang tepat, Dasar dari
pengukuran sebacam ini adalah bahwa tahanan listrik berbagai bahan berubah menurut
temperatur. Ada dua kelas utama bahan tersebut: penghantar (logam) dan semikonduktor
seperti akan dibahas kemudian. Teknik pengukuran dapat merupakan jenis defleksi atau
jenis potensiometer neraca nol. Dala dua peristiwa tersebut jembatan wheatstone
memudahkan pengukuran.
Jumlah suhu yang digunakan tergantung pada bahan, rentang temperatur dan ketelitian
yang diperlukan, untuk kebanyajan tujuan praktis hanya konstanta a1 diperlukan dan
didefinisikan sebagai
R1 R2
a1 tiap derajat
R0
a1 juga koefisien temperatur dari tahanan. Tabel disediakan oleh pabrik yang mermberikan
harga pembanding untuk tahanan terhadap temperatu untuk elemen tahanan umum.
Elemen – elemen pengidera tahanan berkisar kira-kira 10 ohms hinnga 25.000 0hms.
Sehingga semakin tinggi tahanan makin kurang ddipengaruhi oleh kawat tembaga dan
variasi tahanan kontak. Platinum digunakan dari – 260 hingga 1000 o C, tembaga dari – 200 0
hingga 260 0 C, nikel dari – 200 hingga 4,0 0 C dan tungsten dari – 260 hinnga 1100 0 C.
Gambaran dasar ukuran tempertur rata-rata dan diferensial.
1 1
R Roe
T T0
Di mana, R = tahanan pada absolut T
R O = tahanan pada temperatur acuan T O
O
= konstanta, ciri bahan, K.
Temperatur acuan biasanya ditetapkan 298 O K (25 O C). Konstanta biasanya bernilai
Ohms (ohm o
C). Untuk sama dengan 4000, koefisien temperatur ini naik pada 25 0 C
adalah – 0,045, dibandingkan dengan + 0,0036 untuk platinum (pengindera tipe konduktor).
Karakteristikny diberikan oleh persamaan
K B
LogR A
LogR T
Dimana R adalah resistensi dalam temperatur Kelvin T, dan A, B dan K merupakan
konstanta yang ditentukan oleh kalibrasi dari tahanan individu. Tahanan ini sangat luas
digunakan ubntuk pengukuran temperatur kriogenik dalam rentang suhu dari 1 sampai 20 0
K.
Termistor tersedia di pasar dalam bentuk butiran, probe (penyelidik), piringan dan batang.
Butiran (bead) sangat luas digunakan untuk pengukuran temperatur. Termistor tersebut ada
yang dilapis gelas dan diameternya hanya sekecil beberapa seperseratus sentimeter. Waktu
tanggapan sangat pendek sehingga sangat cocok untuk pengukuran temperatur jenis titik.
Rentang temperatur kerja adalah dari – 250 sampai 650 o C, namun termistor tunggal tidak
dianjurkan untuk digunakan. Penyelidik (probe) gelas juga digunakan. Penyelidik ini
mempunyai diameter sekitar 2,5mm dan panjang berubah dari 6 mm sampai 50 mm.
Gambar bentuk-bentuk termistor.
Piringan dan batang lebih digunakan sebagai alat kompensasi – temperatur, elemen
penunda waktu, dan pengendalian tegangan dan daya dalam rangkaian elektronika.
Rangkaian untuk menggunakan termistor ini pada hakikatnya dapat disamakan sebagai
penghantar. Salah satu cara untuk mengurangi sifat tak linier dari keluaran termistor adalah
dengan memberi cabang pada termistor dengan tahanan biasa seperti ditunjukan dalam
TRANSDUSER
Satu komponen yang sebagian besar atau seluruh keluaran energinya berasal dari sinyal
masukan dikenal sebagai tranduser pasif, sedangkan tranduser aktif mempunyai sumber
tenaga tambahan yang menyediakan sebagian besar energi keluaran sedangkan sinyal
masukan hanya menyediakan sebagian kecil saja. Alat ukur tekanan, termometer tekanan
merupakan transduser pasif. Penguat elektronik, counter digital dan mekanisme servo
merupakan beberapa contoh transduser aktif
Transduser piezolistrik
Ada materi padat tertentu yang mampu mengolong-golongkan efek piezolistrik. Efek ini
adalah konversi energi listrik mekanis. Jika bahan piezolistrik dirubah bentuknya, didalam
bentuk tersebut akan timbul perubahan listrik. Proses ini juga bersifat dapat balik yaitu
muatan listrik diberikan materi ini akan memberikan tanggapan berupa perubahan bentuk
secara mekanis. Arah perubahan mekanis menjadi listrik merupakan dasar bagi alat ukur
percepatan, gaya dan tekanan, sedangkan arah perubahan listrik menjadi mekanis terdapat
pada alat pengocok getaran kecil, sistem sonar untuk deteksi akustik dan lokasi objek bawah
air, dan peralatan uji non destruktif ultrasonik untuk industri. Bahan-bahan tersebut
merupakan bahan alami (kwarsa, garam, rokele), kristal sintetik (litium sulfat, amonium
hidrogen fosfat) atau jenis keramik ferolistrik yang telah mengalami polarisasi (barium
titanali). Karena bahan piezolistrik merupakan insulator, maka elektroda logam, permukaan
datar dari materi yang terpilih secara otomatis menempel pada kawat penghubung, menjadi
lempengan-lempengan kapasitor. Jadi bahan yang mengalami perubahan bentuk bekerja
sebagai pembangkit muatan listrik; kemudian muatan ini menghasilkan tegangan tertentu
yang timbul di antara elektroda-elektroda sesuai dengan hukum yang umum berlaku bagi
kapasitor. Mari kita perhatikan unsur piezolistrik sebagai transduser perpindahan, walaupun
yang menjadi tujuan akhir adalah pengukuran gaya, tekanan atau percepatan secara umum.
Secara kuantitatif muatan, q, yang dihasilkan oleh kristal piezolistrik, dapat dinyatakan
sebagi berikut :
Dimana, q kq X1
kq Coul / cm
X1 defleksi, cm
Dengan mengubah pembangkit muatan menjadi pembangkit arus (seperti terlihat pada
gambar (b) persamaan diatas berubah menjadi
dq dx1
icr kq
dt dt
icr ic iR
i0 dt (icr iR)dt
e0 e0
C C
de0 dx1 e0
Atau C icr iR kq
dt dt R
Persamaan ini dapat juga dinyatakan dalam bentuk fungsi pindah sebagai
e0 K D
D
x1 D 1
Kq
Dimana, K = kepekaan = V / cm
C
C = tetapan waktu = RC, s
Kq A / (t T ) /
e0 e 1e
C
untukT t
Ukuran yang kecil, tanggapan frekuensi tinggi, resistesi temperatur tinggi, linieritas dan
resolusi yang baik merupakan keuntungan dalam menggunakan transduser tekanan
kapasitif, dan kekurangannya adalah perubahan temperatur, kepekaan pada getaran dan
perlunya peralatan elektronik yang relatif rumit.
Transduser tekanan LVDT dengan menggunakan bejana Bourdon sperti ditunjukkan dalam
gambar merupakan jenis yang umum dari transdusertekanan induktansi. Namun, elemen
transduser utama adalah diafragma, penghembus, tabung Bourdon dan manometer bejana-
U yang keluarannya dapat ditransformasikan ke dalam suatu sinyal listrik dengan
menggunakan LVDT.
Salah satu keuntungan LVDT adalah bahwa alat ini menempatkan beban tanpa geseran
pada alat ukur. Tanggapannya linier untuk geseran angker yang kecil.
Transduser jenis reluktansi magnetis ditunjukkan dalam gambar di bawah (a sampai c).
Gerakan dari diafragma datar mengubah reluktansi rangkaian magnetis gambar (a), dengan
demikian juga induktansi L1, yang menghasilkan beda potensial Eo. Konfigirasi ini
menghasilkan tanggapan frekuensi tinggi tetapi dengan kepekaan yang rendah. Susunan
yang ditunjukkan alam gambar (c) meberikan tegangan yang cukup tinggi, dan
menghilangkan penggunaan penguatan. Angker merupakan batang logam bebas
dihubungkan ke ujung bdebas dari tabung Bourdon yang bergerak. Tanggapan frekuensi
dibatasi oleh frekuensi pembawa dan oleh karakteristik mekanis dari angker. Keuntungan
penggunaan transduser tekanan reluktansi adalah kemampuannya untuk menahan kejutan
dan getaran, toleransi lewat beban tinggi dan tingkat keluaran sinyal yang lebih tinggi.
Gambar –Transduser Tekanan Reluktansi (a) Diafragma dan Koil tunggal (b) Rangkaian
Magnet (c) Transduser Tekanan Reluktansi untuk empat koil aktif (d) Rangkain magnet
untuk (c).
Transduser ini terdidri dari tiga bagian utama: elemen untuk mengindra tekanan, pegas
acuan dan elemen resistansi. Biasanya penghembus atau tabung Bourdon digunakan
sebagai elemen untuk mengetahui tekanan. Penghembus ada yang menggunakan pegas
dan adapula yang tidak, sedang pada tabung Bourdon, elemen mengindra tekanan juga
pegas acuan.
Rangkaian alat ini ditunjukkan dalam gambar di bawah ini dimana rangkaian potensiometer
digunakan untuk mengukur potensial melalui kawat geser. Pada keadaan seimbang
perbandingan tegangan e/V sebanding dengan tekanan yang diberikan.
Alat tekanan tidak langsung, yang dikenal dengan nama hypsometer, digunakan untuk
mengukur temperatur didih cairan dalam keseimbangan dengan uap. Dengan hubungan
langsung antara temperatur dan tekanan keseimbangan dari sistem uap caira, ketepatan
dan kecepatan tanggapan instrumentasi terbatas hanya oleh penginderaan temperatur. Alat
ini lebih baik daripada aneroid sebagai altimeter tekanan.
Pertemuan VII
METODE PENGUKURAN PERPINDAHAN
PENGUKURAN PERPINDAHAN
Tersedia bermacam macam alat mengukur perpindahan statis atau dinamis. Alat – alat
tersebut sering dikategorikan berdasarakan jenis keluaraannya berupa arus tegangan listrik
diklasifikasikan sebagai transduser perpindahan listrik Transduser perpindahan
diklasifikasikan sebagai berikut:
L
R atau R L
A
Di mana R = resistansi
L = panjang
A = Luas penampang melintang
= resistansi bahan
dan
Pada kebanyakan kasus unsur resistansi dibentuk dengan melilitkan kawat resistansi
pada satu balok yang terbuat dari bahan baku konduktor. Tiap lilitan diberi jarak untuk
mencegah terjadinya hubungan pendek . diberikan tegangan tetap pada terminal – terminal
unsur resistansi dan tegangan keluaran diperoleh dari satu terminal unsur resistansi dan dari
sapu. Hubungan masukan keluaran adalah sebagai berikut :
RW
E0 E1
Rt
Di mana Eo = tegangan keluaran
EI = tegangan masukan
Rw = resistansi antara sapu dan sapu terminal
Rt = resistansi unsur secara total
Resistansi (Rw) berbsnding lsngsung dengan perpindahan sapu, besar resolusi
berbanding terbalik dengan jumlah lilitan persentimeter, sebagai contoh , jika ada 100 lilitan
persentimeter, maka resolusinya adalah 0,01 cm. Sistem ini bisa bersifat non linear tergantung
pada jumlah lilitan persentimeter.
Batang penyangga fleksibel dengan unsur pengukur regangan baik kawat atau foil yang
di pasang didekat dasar biasanya digunakan untuk mengukur perpindahan. Ujung bekas
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin
batang penyangga secara mekanis dihubungkan dengan objek yang dipelajari perpindahannya.
Bila ujung bebas batang dipindahkan, resistansi alat akan berubah secara proporsioonal.
Bahkan elastia lain seperti diafragma dan penhubus dapat digunakan untuk pengukuran
perpindahan, bagaimanapun bahan elastis ini digunakan secara komersial sebagai transduser
gaya dan tekanan. Dalam kasus transduser tekanan satu sisi diafragma dikenai tekanan cairan
dan alat pengukur regangan dipasang pada sisi yang berlawanan. Perincian lebih lanjut
diberikan pada bab lain.rentang dan ketetapan dikontrol oleh dimensi fisik unsur relatif.
Untuk memperoleh ketepatan yang ekstrim dapat digunakan element alat pengukur
regangan piezoelektrik.elemen-elemen ini terbuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai
factor pengukur yang lebih besar dibandingkan dengan kawat atau foil.
Transduser induktansi terubah.diantara berjenis – jenis transduser induktansi terubah yang
tersedia secara komersial, hanya jenis – jenis yang lebih umum akan dibahas pada bagian ini.
Impedansi induktif sebuah koil dinyatakan dengan
XL 2 fL
XL = impedansi induktif
Dan L = induktansi
Dan impedansi total sebuah koil adalah Z XL2 R 2 , di mana R adalah resistansi koil,
semakin tinggi induktansi koil relatif terhadap resistansinya, semakin tinggi kuantitasnya.
Induktansi , L, dipengaruhi oleh sejumlah factor, antara lain jumlah lilitan koil, ukuran koil,
dan khususnya pearmeabilitas fluks. Transduser induktif dapt berdasarkan pada peubah-ubah
ini.
Transduser perpindahan induktansi sendiri sederhana seperti terlihat pada gambar terdiri pada
batang magnit berbentuk U, sebuah koil dan angker magnit (armature). koil dililitkan dibagian
Pengukuran Teknik Pertemuan V - VII
Teknik Mesin
tengah batang. Angker magnet dipisahkan dari batang oleh celah udara. Posisi angker angker
magnit terhadap batang adalah proporsional dengan perpindahan yang diamati. Perubahan
udara juga menyebabkan perubahan permeabilitas fluks, sehihgga menghasilkan perubahan
proporsional pada induktansi koil. Keadaan ini mengubah impedansi – induktif dengan
tegangan arus bolak balik diberikan pada koil induktif, arus resultant melalui koil akan
berhubungan secara langsung dengan perpindahan angker magnit.
Koil tunggal atau koil ganda sadap tengah merupakan jenis lain transduser perpindahan
induktansi – sendiri (Gambar) batang magnetis ditempatkan ditengah koil (membentuk dua
inductor) dan digerakan secara paralel dengan sumbu tengah koil. Posisi batang relatif
terhadap koil ditentukan oleh perpindahan yang sedang diselidiki. Gerakan batang mengubah
induktansi pada kedua koil. Posisi pusat pada apabila impedansi induktif koil adalah sama.
sebagi masukan, sedangkan keluarannya adalah signal arus searah. Modulator mengubah arus
searah menjadi arus bolak – balik, sedangkan penyearah mengubah arus balik menjadi arus
searah.
Transduser kapasitansi terubah. Impedansi listrik suatu kapasitor adalah sebagai berikut :
1
Di mana Xc
2 fc
Xc = impedansi kapasitif
C = kapasitansi
F = frekuensi
Kapasitansi dipengaruhi oleh banyak parameter seperti digambarkan dalam persamaan
berikut:
KA N 1
C
d
Untuk perubahan kapasitansi yang proporsional dengan perpindahan setiap parameter diatas
dapat digunakan secara efektif. Seperti pada gambar, perubahan tetapan dielektrik digunakan
untuk menentukan tinggi cairan. Cairan tersebut merupakan media dielektrik antara kedua
elektroda. Apabila tinggi cairan berubah, tetapan dielektrik juga berubah dan menghasilkan
variaasi kapasitansi sesuai dengan persamaan diatas.