Anda di halaman 1dari 5

Sistem Informasi Inventori Obat Pada Apotek Berbasis Web

(Studi Kasus: Apotek Asembagus Situbondo)


M. Firmansyah Alnaufal G1, Sugeng Widodo2
1,2
Prodi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI)
1
141111059@mhs.stiki.ac.id, 2Sugengw@stiki.ac.id

ABSTRAK
Apotek Asembagus merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang obat-obatan mulai dari
pengadaan obat sampai penjualan obat kepada masyarakat umum. Dalam proses operasional perusahaan, Apotek
Asembagus masih menggunakan metode konvensional. Dimana dalam prosesnya terjadi permasalahan dalam
mengelola data obat dan laporan obat. Sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan adanya sistem yang dapat
membantu mempercepat pengelolaan data obat dan laporan. Sistem ini di rancang menggunakan DFD, ERD,
flowchart dan menggunakan framework CI. Bahasa yang digunakan yaitu PHP, HTML, javascript dan database
MySQL. Pengujian yang dilakukan pada sistem menggunakan metode black box yang melihat setiap fungsi
didalam sistem. sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan, bahwa sistem ini dapat membantu
mempercepat dalam pengelolaan data obat dan laporan.
Kata Kunci : Sistem Informasi Inventori, Apotek, web.

ABSTRACT
Asembagus Pharmacy is an individual company engaged in medicine ranging from the procurement of medicines
to the sale of medicines to the general public. In the company's operational process, Asembagus Pharmacy still
uses conventional methods. Where in the process there are problems in managing drug data and drug reports. So
to overcome this, a system that can help speed up the management of drug data and reports is needed. This system
is designed using DFD, ERD, flowchart and using CI framework. The languages used are PHP, HTML, javascript
and MySQL database. Tests conducted on the system using the black box method that looks at every function in
the system. in accordance with the results of testing that has been done, that this system can help speed up the
management of drug data and reports.
Keyword : information system inventory, pharmacy, web

1. PENDAHULUAN terjadi permasalahan-permasalahan antara lain,


Pada era globalisasi ini perkembangan sulitnya pengecekan data obat dan pencatatan obat
teknologi berkembang sangat pesat, khususnya kadaluarsa yang masih kurang terkendali. Hal ini
teknologi informasi yang berdampak terhadap akses dapat menyebabkan pegawai kesulitan dalam proses
data dan informasi yang tersedia. Hampir di berbagai pembelian atau pemesanan obat kepada supplier dan
perusahaan, perkantoran, lembaga, dan instansi penjualan obat kepada konsumen. Dan juga
pemerintahan memerlukan akses data dan informasi kesulitan dalam pembuatan laporan seperti
yang cepat, tepat dan akurat dalam upaya pencatatan pembelian obat, penjualan obat, dan
meningkatkan kinerjanya agar tidak tertinggal persediaan obat.
dengan perusahaan-perusahaan lain. Selain Berdasarkan permasalahan - permasalahan
ditunjang dengan peran teknologi informasi di tersebut penulis termotivasi untuk mengembangkan
bidang peralatan, juga harus di tunjang dengan sistem informasi inventori berbasis web yang
aplikasi pengguna yang kompeten dalam menangani bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola
permasalahan-permasalahan yang timbul dari suatu data obat dan mempercepat pembuatan laporan pada
perusahaan. Salah satu contohnya apotek yang di apotek Asembagus.
dalamnya juga terdapat pengelolaan data dan
informasi.
Apotek Asembagus adalah perusahaan
perseorangan yang bergerak dalam bidang obat-
obatan mulai dari pengadaan obat sampai penjualan
obat kepada masyarakat umum. Dalam proses
operasional perusahaan, Apotek Asembagus masih
menggunakan metode konvensional yaitu
pencatatan kedalam dokumen-dokumen seperti nota
pemesanan obat, nota obat masuk dan nota obat
keluar dimana dalam proses pencatatan tersebut

J-INTECH Volume 08 Nomor 01, Juni Tahun 2020 ISSN: 2303-1425, e-ISSN: 2580-720X, Page | 19
Sistem Informasi Inventori Obat Pada Apotek Berbasis Web (Studi Kasus: Apotek Asembagus Situbondo)

2. ANALISA DAN PERMASALAHAN laporan obat masuk, laporan obat keluar, data obat,
Permodelan Data dan Proses pemesanan, obat masuk, dan obat keluar.
DFD (Data Flow Diagram)
pemilik 1.4.1
[lapora pemesanan] dt pemesanan
membuat 9 pemesanan
laporan
pemesanan id obat

1.4.2
[laporan obat] dt obat
membuat
4 obat
laporan obat

id obat
1.4.3
pegawai membuat dt obat masuk
[laporan obat masuk] laporan 7 obat masuk
obat masuk

1.4.4
dt obat keluar 8 obat keluar
[laporan obat keluar] membuat
laporan id obat
obat keluar

Gambar 3. DFD Level 2 Laporan

Pada DFD level 2 merupakan penjabaran dari proses


laporan. Terdapat 4 proses yaitu laporan obat, laporan
pemesanan, obat masuk dan obat keluar Aktor yang
berperan yaitu pemilik dan pegawai. Pemilik memiliki
data laporan pemesanan dan laporan obat. Pegawai
memiliki laporan obat masuk dan laporan obat keluar.
Gambar 1. DFD Context Diagram
id distributor
2 distributor
DFD level 0 ini menjelaskan sistem informasi
inventori obat mempunyai 2 aktor yaitu pegawai dan 1.3.1
data pemesanan
9 pemesanan
pemilik. Setiap aktor mempunyai hak aksesnya transaksi
pemesanan

masisng-masing. Pegawai dan pemilik dapat


mengakses setiap menu seperti data pemesanan, data pegawai
[pemesanan] id obat
obat, data obat keluar, data obat masuk, laporan obat 4 obat

keluar, laporan obat masuk dan juga laporan obat 1.3.2


id obat

id pemesanan
keluar. Kecuali menu user, menu user hanya dapat di [obat masuk] transaksi obat
masuk
data obat masuk
7 obat masuk

akses oleh pemilik.


id obat
data pegawai 3 pegawai

[pegawai] 1.2 1.3.3


Master data 2 distributor data obat keluar
data distributor [obat keluar] transaksi obat 8 obat keluar
keluar

Gambar 4. DFD Level 2 Transaksi


[distributor]
pemilik
[rekap pemesanan]

[laporan obat]
Pada DFD level 2 merupakan penjabaran dari proses
1.4
id pemesanan
transaksi. Terdapat 3 proses yaitu transaksi
Laporan
id obat keluar
id obat masuk pemesanan, obat masuk dan obat keluar. Aktor yang
pegawai [laporan obat masuk]

[laporan obat keluar]


id obat
berperan adalah pegawai yang berperan untuk
menginput data pemesanan, obat masuk dan obat
1.1 data obat 4 obat
[obat] Master obat keluar.

id obat

[pemesanan] data obat masuk 7 obat masuk


[obat keluar] 1.3
Transaksi
[obat masuk] 8 obat keluar
data obat keluar

data pemesanan 9 pemesanan

id pemesanan

id distributor

Gambar 2. DFD Level 1

Pada DFD level 1 dijelaskan terdapat 4 proses


yaitu master data, laporan, master obat, dan transaksi
2 aktor yang berperan yaitu pemilik dan pegawai.
Pemilik memiliki data pegawai, distributor, rekap
pemesanan, laporan obat dan pegawai memiliki data

Page | 20, J-INTECH Volume 08 Nomor 01, Juni Tahun 2020 ISSN: 2303-1425, e-ISSN: 2580-720X
Sistem Informasi Inventori Obat Pada Apotek Berbasis Web (Studi Kasus: Apotek Asembagus Situbondo)

ERD (Entity Relationship Diagram) 3. IMPLEMENTASI DAN


pegawai
PEMBAHASAN
id_pegawai
nama_pegawai
jenis_kelamin
<pi> Integer
Variable characters (50)
Variable characters (2)
<M>
Desain Tampilan Sistem
telepon Variable characters (13)
alamat
Identifier_1 <pi>
Text
Tampilan Halaman Login
obat_keluar
kode_obat_keluar <pi> Integer <M>
tgl_keluar
jumlah
Date
Integer
data obat keluar
data pegawai
Tampilan halaman login merupakan tampilan
Identifier_1 <pi>
awal pada sistem inventori saat pertama kali diakses.
id_user
username
<pi> Integer
user

Variable characters (40)


<M> Admin atau pegawai harus memasukkan username
pengeluaran password
level
Variable characters (40)
Integer
Identifier_1 <pi>
dan password dengan benar sebelum login ke sistem.
kode_obat
obat
<pi> Integer <M>
data obat masuk
Tampilan halaman login dapat dilihat pada Gambar
nama_obat Variable characters (50)
stok
min_stok
kapasitas
Integer
Integer
Integer obat masuk
7.
harga_jual Integer
kode_obat_masuk <pi> Integer <M>
harga_beli Integer
obat masuk tgl_masuk Date
satuan Variable characters (5) data pemesann
jumlah Integer
tgl_kadarluarsa Date
Identifier_1 <pi>
Identifier_1 <pi>

pesan

pemesanan
kode_pemesanan <pi> Integer <M>
data tanggal Date
jumlah Integer
Identifier_1 <pi>

distributor
id_distributor <pi> Variable characters (5) <M>
nama_distributor Variable characters (50)
alamat Text
transaksi
telepon Variable characters (13)
deskripsi Text (0)
Identifier_1 <pi>

Gambar 5. ERD (Entity Relationship Diagram)

Pada ERD conceptual (Entity Relationship


Diagram) ini terdapat 7 entitas yaitu pegawai, user,
distibutor, obat masuk, obat keluar, obat, pemesanan
yang mana setiap entitas mempunyai atributnya
masing-masing seperti yang dijelaskan pada gambar.
ERD ini yang nantinya diubah menjadi database Gambar 7. Tampilan Halaman Login
yang mana entitas ini akan menjadi table dan
atributnya menjadi field dari tabel tersebut. Tampilan Halaman Utama
Pada halaman utama terdapat beberapa menu
Entity Relationship Diagram Physical untuk mengakses fitur-fitur yang tersedia untuk
pegawai
admin dan pegawai. Tampilan halaman utama dapat
id_pegawai integer <pk>
obat_keluar
kode_obat_keluar integer <pk>
id_user
nama_pegawai
integer
varchar(50)
<fk> dilihat pada Gambar 8.
id_user integer <fk>
jenis_kelamin varchar(2)
tgl_keluar date
telepon varchar(13)
alamat long varchar

Detail Obat Keluar


kode_obat integer <pk,fk1>
kode_obat_keluar integer <pk,fk2>
jumlah integer user
id_user integer <pk>
username varchar(40)
obat password varchar(40)
kode_obat integer <pk> Detail Obatk Masuk level integer
nama_obat varchar(50)
kode_obat integer <pk,fk1>
stok integer
kode_obat_masuk integer <pk,fk2>
min_stok integer
kode_pemesanan integer
kapasitas integer
jumlah integer obat masuk
harga_jual integer
harga_beli integer kode_obat_masuk integer <pk>
satuan varchar(5) id_user integer <fk>
tgl_kadarluarsa date tgl_masuk date
jumlah integer
detail pemesanan
kode_pemesanan integer <pk,fk1>
kode_obat integer <pk,fk2>
jumlah integer

pemesanan
distributor
kode_pemesanan integer <pk>
id_distributor varchar(5) <pk>
id_user integer <fk3>
nama_distributor varchar(50)
id_distributor varchar(5) <fk1>
alamat long varchar
telepon
deskripsi
varchar(13)
long varchar
kode_obat_masuk
tanggal
jumlah
integer
date
integer
<fk2>
Gambar 8. Tampilan Halaman Beranda
Gambar 6. ERD Physical
Tampilan Menu Transaksi
Pada ERD Physical (Entity Relationship Diagram) Pada menu transaksi terdapat submenu yaitu
terdapat 10 entitas yaitu Obat Keluar, Detail Obat pemesanan, obat masuk dan obat keluar. admin atau
Keluar, Obat Masuk, Detail Obat Masuk, Obat, pegawai dapat melakukan pemesanan kepada
Pemesanan, Detail Pemesanan, Pegawai, user dan distributor yang nantinya list dari pemesanan yang
Distributor. Di mana setiap tabel detail adalah hasil dilakukan oleh admin atau pegawai akan masuk pada
dari relasi many to many dari entitas yang ada pada data obat masuk tetapi tidak langsung menambahkan
ERD Conceptual, yang berfungsi untuk stok obat pada data obat. Penambahan transaksi data
mendefinisikan dari entitas tersebut. obat masuk dan obat keluar akan secara otomatis
menamba stok obat dan mengurangi stok obat pada
menu master obat. Tampilan Halaman pemesanan,

J-INTECH Volume 08 Nomor 01, Juni Tahun 2020 ISSN: 2303-1425, e-ISSN: 2580-720X, Page | 21
Sistem Informasi Inventori Obat Pada Apotek Berbasis Web (Studi Kasus: Apotek Asembagus Situbondo)

obat masuk dan obat keluar dapat dilihat pada


Gambar 9, 10 dan 11.

Gambar 13. Tampilan Halaman Laporan Obat Masuk

Gambar 9. Tampilan Halaman Pemesanan

Gambar 14. Tampilan Halaman Laporan Obat Keluar

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 10. Tampilan Halaman Obat Masuk
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada sistem
informasi inventori pada apotek untuk membantu
memudahkan pengelolaan data obat dan
mempercepat pembuatan laporan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
 Sistem ini dapat mempermudah dalam proses
pendataan data obat dan transaksi sehingga
Gambar 11. Tampilan Halaman Obat Keluar lebih mudah dalam pencarian data yang
diperlukan.
Tampilan Menu Laporan  Sistem ini dapat membantu mengontrol stok
Pada menu laporan terdapat submenu yaitu obat sehingga mempermudah untuk melakukan
laporan pemesanan, laporan obat masuk dan laporan pemesanan.
obat keluar. Admin atau pegawai dapat mencetak  Sistem ini dapat mempermudah proses
laporan berupa PDF berdasarkan periode waktu pembuatan laporan, seperti laporan pemesanan
pada data transaksi pemesanan, transaksi obat masuk obat, laporan obat masuk, laporan obat keluar
dan transaksi obat keluar. Tampilan halaman laporan dan laporan obat sehingga dapat memberikan
pemesanan, laporan obat masuk dan laporan obat informasi yang cepat, tepat dan akurat.
keluar dapat di lihat pada Gambar 12, 13 dan 14.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
terdapat beberaoa saran untuk pengembangan yang
selanjutnya diantaranya :
 Diharapkan sistem ini dapat terus
dikembangkan dengan penambahan fitur dan
desain yang lebih menarik bagi pengguna.
 Adanya penambahan purchasing pada
supplier/distributor sehingga data dari transkasi
Gambar 12. Tampilan Halaman Laporan Pemesanan pemesanan dan obat masuk dapat lebih
dioptimalkan.

5. REFERENSI
[1] Pressman. (2015). Rekayasan Perangkat Lunak
: Pendekatan Praktisi Buku I. Yogyakarta:
Andi.

Page | 22, J-INTECH Volume 08 Nomor 01, Juni Tahun 2020 ISSN: 2303-1425, e-ISSN: 2580-720X
Sistem Informasi Inventori Obat Pada Apotek Berbasis Web (Studi Kasus: Apotek Asembagus Situbondo)

[2] Rahmawati. (2017). SIstem Informasi


Inventory Stok Barang Pada CV. Artha
Palembang.
[3] Hanik Mujiati, B. E. (2013). Pembangunan
Sistem Informasi Persediaan Obat Pada Apotek
Arjowinangun. IJCSS.
[4] Setiady, M. B. (2014). Perancangan Sistem
Informasi Inventory Spare Part Elektronik
Berbasis Web PHP (Studi CV. Human Global
Service Yogyakarta). Teknik Informatika,
volume 2 nomor 2.
[5] Kusumawati, O. D. (2009). Sistem informasi
Pengelolaan Stok Obat Studi Kasus Apotek
Joint Farma, Yogyakarta. Sanata Dharma
University.

J-INTECH Volume 08 Nomor 01, Juni Tahun 2020 ISSN: 2303-1425, e-ISSN: 2580-720X, Page | 23

Anda mungkin juga menyukai